LAPORAN PENDAHULUAN (Pre Eklamsi) Oleh: Dwi Tio Hadi W, S. e!.
A. T"N#AUAN TEOR" 1. Pe$%er&ia$
Pre eklampsia adalah sekumpulan sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri dari hipertensi, edema dan protein uria tetapi tidak menjukkan menjukkan tanda-tanda tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi hipertensi sebelu sebelumny mnya, a, sedang sedangkan kan gejalan gejalanya ya biasany biasanyaa muncul muncul setelah setelah kehami kehamilan lan berumur 28 minggu atau lebih. (anda, 2!"2# Preekl Preeklamp ampsia sia adalah adalah hipert hipertensi ensi yang yang timbul timbul setelah setelah 2! minggu minggu kehamilan disertai dengan proteinuria (Prawirohardjo, 2!!8#. Pre eklamsi adalah timbulanya hipertensi disertai proteinuria dan edema edema akib akibat at keha kehami milan lan setela setelah h usia usia 2! ming minggu gu atau atau segera segera setel setelah ah persalinan ($ansjoer dkk, 2!!%#. 2. Pe$'ea (E&iolo%i)
&pa yang menjadi penyebab preeclampsia dan eklampsia sampai sekaran sekarang g belum belum diketa diketahui hui.. 'elah elah terdapa terdapatt banyak banyak teori teori yang yang mencob mencobaa menerangkan sebab-musabab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. 'eori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut 1. )eb )ebab ab ber bertamb tambahn ahnya ya frek frekuen uensi si pad padaa pri primig migrav ravidi iditas, tas, keh kehami amilan lan
ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa. 2. )ebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan. 3. )ebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian
janin dalam uterus. 4. )e )eba bab b
jaran jar angny gnyaa
terja te rjadi di
eklam ek lamps psia ia
pada pa da
keha ke hami milan lan-ke -keha hami milan lan
berikutnya. 5. )ebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma.
Penyebab P*+ tidak diketahui namun demikian, penelitian terakhir menemukan suatu organisme yang disebut hydatoi lualba. ak&or Risiko : •
ehamilan pertama
•
/iwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia
•
Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
•
*bu hamil dengan usia kurang dari 2! tahun atau lebih dari 01 tahun
•
anita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal, migraine, dan tekanan darah tinggi#
•
ehamilan kembar.
3. Ta$da da$ %e*ala (+a$ies&asi li$is)
1. yeri kepala hebat pada bagian depan atau belakang kepala yang diikuti dengan peningkatan tekanan darah yang abnormal. )akit kepala tersebut terus menerus dan tidak berkurang dengan pemberian aspirin atau obat sakit kepala lain
2. 3angguan penglihatan a pasien akan melihat kilatan-kilatan cahaya, pandangan kabur, dan terkadang bisa terjadi kebutaan sementara
3. *ritabel a ibu merasa gelisah dan tidak bisa bertoleransi dengan suara berisik atau gangguan lainnya
4. yeri perut pada bagian ulu hati yang kadang disertai dengan muntah 5. 3angguan pernafasan sampai cyanosis 6. 'erjadi gangguan kesadaran
4. lasiikasi Preeklamsi di bagi menjadi 2 golongan yaitu
a. Preeklamsi /ingan 1. 'ekanan darah "4!56! mm+g atau lebih yang di ukur pada posisi berbaring terlentang, atau kenaikan diastolic "1 mm+g atau lebih, kenaikan sistolik 0! mm+g5lebih. 7ara pengukuran sekurang-kurangnya pada 2 kali pemeriksaan dengan jarak periksa " jam, dan sebaiknya % jam.
2. dema umum (kaki, jari tangan dan muka atau 99 meningkat#
3. Proteinuri kuwantitatif !,0 gr atau lebih per liter, sedangkan kuwalitatif ": ; 2: pada urine kateter atau midstream.
b. Preeklamsi 9erat 1) '< "%!5""! mm+g atau lebih 2) Proteinuria 1gr atau lebih perliter 3) =liguria (jumlah urine >1!!cc524 jam# 4) &danya gangguan serebri, gangguan visus, dan rasa nyeri pada efigastrium
5) 'erdapat edema paru dan sianosis
5. Pa&oisiolo%i
Pada preeklampsia terdapat penurunan aliran darah. Perubahan ini menyebabkan
prostaglandin plasenta menurun dan mengakibatkan
iskemia uterus. eadaan iskemia pada uterus , merangsang pelepasan bahan tropoblastik yaitu akibat hiperoksidase lemak dan pelepasan renin uterus.
9ahan
tropoblastik
menyebabkan
terjadinya
endotheliosis
menyebabkan pelepasan tromboplastin. 'romboplastin yang dilepaskan mengakibatkan pelepasan tomboksan dan aktivasi 5 agregasi trombosit deposisi fibrin. Pelepasan tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme sedangkan aktivasi5 agregasi trombosit deposisi fibrin akan menyebabkan koagulasi intravaskular yang mengakibatkan perfusi darah menurun
dan
konsumtif
koagulapati.
onsumtif
koagulapati
mengakibatkan trombosit dan faktor pembekuan darah menurun dan menyebabkan gangguan faal hemostasis. /enin uterus yang di keluarkan akan mengalir bersama darah sampai organ hati dan bersama- sama angiotensinogen menjadi angiotensi * dan selanjutnya menjadi angiotensin **. &ngiotensin ** bersama tromboksan akan menyebabkan terjadinya vasospasme. ?asospasme menyebabkan lumen arteriol menyempit. @umen arteriol yang menyempit menyebabkan lumen hanya dapat dilewati oleh satu sel darah merah. 'ekanan perifer akan meningkat agar oksigen mencukupi kebutuhab sehingga menyebabkan terjadinya hipertensi. )elain menyebabkan vasospasme, angiotensin ** akan merangsang glandula suprarenal untuk mengeluarkan aldosteron. ?asospasme bersama dengan koagulasi intravaskular akan menyebabkan gangguan perfusi darah dan gangguan multi organ.
3angguan multiorgan terjadi pada organ- oragan tubuh diantaranya otak, darah, paru- paru, hati5 liver, renal dan plasenta. Pada otak akan dapat menyebabkan terjadinya edema serebri dan selanjutnya terjadi peningkatan tekanan intrakranial. 'ekanan intrakranial yang meningkat menyebabkan terjadinya gangguan perfusi serebral , nyeri dan terjadinya kejang sehingga menimbulkan diagnosa keperawatan risiko cedera. Pada darah akan terjadi enditheliosis menyebabkan sel darah merah dan pembuluh darah pecah. Pecahnya pembuluh darah akan menyebabkan terjadinya pendarahan,sedangkan sel darah merah yang pecah akan menyebabkan terjadinya anemia hemolitik. Pada paru- paru, @&<P akan meningkat menyebabkan terjadinya kongesti vena pulmonal, perpindahan cairan sehingga akan mengakibatkan terjadinya oedema paru. =edema paru akan menyebabkan terjadinya kerusakan pertukaran gas. Pada hati, vasokontriksi pembuluh darah menyebabkan akan menyebabkan gangguan kontraktilitas miokard
sehingga menyebabkan payah jantung dan
memunculkan diagnosa keperawatan penurunan curah jantung. Pada ginjal, akibat pengaruh aldosteron, terjadi peningkatan reabsorpsi natrium dan menyebabkan retensi cairan dan dapat menyebabkan terjadinya edema sehingga dapat memunculkan diagnosa keperawatan kelebihan volume cairan. )elin itu, vasospasme arteriol pada ginjal akan meyebabkan penurunan 3A/ dan permeabilitas terrhadap protein akan meningkat. Penurunan 3A/ tidak diimbangi dengan peningkatan reabsorpsi oleh tubulus sehingga menyebabkan diuresis menurun sehingga menyebabkan terjadinya oligouri dan anuri. =ligouri atau anuri akan memunculkan diagnosa keperawatan gangguan eliminasi urin. Permeabilitas terhadap protein yang meningkat akan menyebabkan banyak protein akan lolos dari filtrasi glomerulus dan menyenabkan proteinuria. Pada mata, akan terjadi spasmus arteriola selanjutnya menyebabkan oedem diskus optikus dan retina.
eadaan
ini
dapat
menyebabkan
terjadinya
diplopia dan
memunculkan diagnosa keperawatan risiko cedera. Pada plasenta penurunan perfusi akan menyebabkan hipoksia5anoksia sebagai pemicu timbulnya gangguan pertumbuhan plasenta sehinga dapat berakibat terjadinya *ntra Bterin 3rowth /etardation serta memunculkan diagnosa keperawatan risiko gawat janin.
+ipertensi akan merangsang medula oblongata dan sistem saraf parasimpatis akan meningkat. Peningkatan saraf simpatis mempengaruhi traktus gastrointestinal dan ekstrimitas. Pada traktus gastrointestinal dapat menyebabkan terjadinya hipoksia duodenal dan penumpukan ion + menyebabkan +7l meningkat sehingga dapat menyebabkan nyeri epigastrik. )elanjutnya akan terjadi akumulasi gas yang meningkat, merangsang mual dan timbulnya muntah sehingga muncul diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Pada ektrimitas dapat
terjadi
metabolisme
anaerob
menyebabkan
&'P
diproduksi dalam jumlah yang sedikit yaitu 2 &'P dan pembentukan asam laktat. 'erbentuknya asam laktat dan sedikitnya &'P yang diproduksi akan menimbulkan keadaan cepat lelah, lemah sehingga muncul diagnosa keperawatan intoleransi aktivitas. eadaan hipertensi akan mengakibatkan seseorang kurang terpajan informasi
dan
memunculkan
diagnosa
keperawatan kurang pengetahuan. 6. om!likasi
'ergantung derajat pre-eklampsianya, yang termasuk komplikasi antara lain atonia uteri (uterus couvelaire#, sindrom +@@P (+aemolysis levated @iver nCymes, @ow Platelet 7own#, ablasi retina, *< (oagulasi *ntra ?askular
$elindungi ibu dari efek peningkatan tekanan darah
b. $encegah progresifitas penyakit menjadi eklampsia c.
$engatasi atau menurunkan risiko janin (solusio plasenta, pertumbuhan janin terhambat, hipoksia sampai kematian janin#
d. $elahirkan janin dengan cara yang paling aman dan cepat sesegera mungkin setelah matur, atau imatur jika diketahui bahwa risiko janin atau ibu akan lebih berat jika persalinan ditunda lebih lama.
2. Penatalaksanaan Pre-klampsia /ingan a.
b. 'idak perlu segera diberikan obat antihipertensi atau obat lainnya, tidak perlu dirawat kecuali tekanan darah meningkat terus (batas aman "4!"1!56!-"!! mmhg#.
c.
*stirahat yang cukup (berbaring 5 tiduran minimal 4 jam pada siang hari dan minimal 8 jam pada malam hari#
d. Pemberian luminal "-2 0! mg5hari bila tidak bisa tidur e.
Pemberian asam asetilsalisilat (aspirin# " 8! mg5hari.
f.
9ila tekanan darah tidak turun, dianjurkan dirawat dan diberi obat antihipertensi metildopa 0 "21 mg5hari (ma."1!! mg5hari#, atau nifedipin 0-8 1-"! mg5hari, atau nifedipin retard 2-0 2! mg5hari, atau pindolol "-0 1 mg5hari (ma.0! mg5hari#.
g.
i.
*ndikasi rawat jika ada perburukan, tekanan darah tidak turun setelah 2 minggu rawat jalan, peningkatan berat badan melebihi " kg5minggu 2 kali berturut-turut, atau pasien menunjukkan tanda-tanda pre-eklampsia berat. 9erikan juga obat antihipertensi.
j.
Dika dalam perawatan tidak ada perbaikan, tatalaksana sebagai preeklampsia berat. Dika perbaikan, lanjutkan rawat jalan
k. Pengakhiran kehamilan ditunggu sampai usia 4! minggu, kecuali ditemukan pertumbuhan janin terhambat, gawat janin, solusio plasenta, eklampsia, atau indikasi terminasi lainnya. $inimal usia 08 minggu, janin sudah dinyatakan matur.
l.
Persalinan pada pre-eklampsia ringan dapat dilakukan spontan, atau dengan bantuan ekstraksi untuk mempercepat kala ii.
3. Penatalaksanaan Pre-klampsia 9erat
berarti kehamilan dipertahankan bersama dengan pengobatan medisinal. Prinsip 'etap pemantauan janin dengan klinis, B)3, kardiotokografi.
a. Penanganan aktif. Penderita harus segera dirawat, sebaiknya dirawat di ruang khusus di daerah kamar bersalin.'idak harus ruangan gelap.Penderita ditangani aktif bila ada satu atau lebih kriteria ini.
1) &da tanda-tanda impending eklampsia 2) &da hellp syndrome 3) &da kegagalan penanganan konservatif 4) &da tanda-tanda gawat janin 5) Bsia kehamilan 01 minggu atau lebi Pengobatan medisinal diberikan obat anti kejang $g)=4 dalam infus detrose 1E sebanyak 1!! cc tiap % jam. 7ara pemberian $g)=4 dosis awal 2 gram intravena diberikan dalam "! menit, dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan sebanyak 2 gram per jam drip infus (8! ml5jam atau "1-2! tetes5menit#. )yarat pemberian $g)=4 F frekuensi napas lebih dari "% kali permenit F tidak ada tanda-tanda gawat napas F diuresis lebih dari "!! ml dalam 4 jam sebelumnya F refleks patella positif. $g)=4 dihentikan bila F ada tanda-tanda intoksikasi F atau setelah 24 jam pasca persalinan F atau bila baru % jam pasca persalinan sudah terdapat perbaikan yang nyata. )iapkan antidotum $g)=4 yaitu 7a-glukonas "!E (" gram dalam "! cc a7l !.6E, diberikan intravena dalam 0 menit#.=bat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah sistolik lebih dari "%! mm+g atau tekanan darah diastolik lebih dari ""! mm+g.=bat yang dipakai umumnya nifedipin dengan dosis 0-4 kali "! mg oral. 9ila dalam 2 jam belum turun dapat diberi tambahan "! mg lagi. 'erminasi kehamilan bila penderita belum in partu, dilakukan induksi persalinan
dengan
amniotomi,
oksitosin
drip,
kateter
Aolley,
atau
prostaglandin 2. )ectio cesarea dilakukan bila syarat induksi tidak terpenuhi atau ada kontraindikasi partus pervaginam.Pada persalinan pervaginam kala 2, bila perlu dibantu ekstraksi vakum atau cunam.
8. Pemeriksaa$ Dia%$os&ik a.
@aboratorium protein uri dengan kateter atau midstream ( biasanya meningkat hingga !,0 gr5lt atau :" hingga :2 pada skala kualitatif #, kadar hematokrit menurun, 9D urine meningkat, serum kreatini meningkat, uric acid biasanya G H mg5"!! ml
b. B)3 untuk mengetahui keadaan janin c. )' untuk mengetahui kesejahteraan janin
B. ASUHAN EPERAWATAN 1. Dia%$osa e!erawa&a$
a.
elebihan volume cairan berhubungan dengan 3angguan mekanisme regulasi.
b. yeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir.
c.
3angguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi, hipoksia, sianosis
d.
pengetahuan
mengenai
penatalaksanaan
terapi
dan
perawatan berhubungan dengan misinterpretasi informasi. 2. "$&er-e$si ke!erawa&a$ 1) elebihan volume cairan berhubungan dengan 3angguan mekanisme
regulasi. 'ujuan
)etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0I24 jam diharapkan volume cairan seimbang. rikteria +asil •
'idak terdapat tanda-tanda edema.
•
+asil laboratorium hematokrit dalam batas normal. *ntervensi
/asional
1. Pantau masukan dan pengeluaran cairan Pembatasan
setiap hari.
dalam
pemberian
cairan dapat mengurangi odema.
2. 'imbang berat badan secara rutin.
$engetahui
peningkatan
berat
badan yang berlebih 3. Pantau tanda-tanda vital, catat waktu$enjaga peningkatan vital sign
pengisian kapiler.
berlebih.
4. aji ulang masukan diit dari protein dan esesuaian
kalori, berikan informasi sesuai denganinformasi kebutuhan.
dalam dapat
pemberian mengurangi
tingkat kecemasan.
5. Perhatikan tanda-tanda edema berlebihan$enghindari
atau berlanjut.
edema
anasarka.
rena cairan yang tidakmampu keluar.
6. aji distensi vena jugularis.
Pembesaran vena jugularis merupakan tanda dari pembengkakan dri jantung.
7. olaborasi
dengan
ahli
giCi
pengaturan diet rendah garam.
dalam
8. olaborasi dalam pemberian antidiuretik Pemberian diuretik akan
mengurangi cairan yang tertimbun di tubuh melalui urine.
2)
yeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus dan pembukaan jalan lahir. 'ujuan )etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0J24 jam diharapkan tidak terjadi nyeri pada ibu dan ibu dapat mengatasi nyerinya. rikteria +asil •
*bu mengerti penyebab nyerinya
•
*bu mampu beradaptasi terhadap nyerinya *ntervensi
1. aji tingkat intensitas nyeri pasien
/asional &mbang nyeri setiap orang berbeda ,dengan demikian akan dapat menentukan tindakan perawatan yang sesuai dengan respon pasien terhadap nyerinya.
2. Delaskan penyebab nyerinya
*bu dapat memahami penyebab nyerinya sehingga bisa kooperatif
3. &jarkan ibu mengantisipasi nyeri dengan
nafas dalam bila +*) timbul
dapat berelaksasi , terjadi vasodilatasi pembuluh darah, epansi paru optimal sehingga kebutuhan !2 pada jaringan terpenuhi
4. 9antu ibu dengan mengusap5 massageuntuk mengalihkan perhatian
pada bagian yang nyeri
pasien
5. olaborasi dengan 'im medis lain dalam Pemberian analgesik akan
pemberian analgesik
3)
mengurangi nyeri
3angguan pertukaran gas berhubungan dengan ventilasi-perfusi, hipoksia, sianosis 'ujuan )etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 0J24 jam diharapkan gangguan pertukaran gas dapat teratasi. rikteria +asil •
// "%-24J5 menit
•
'idak terlihat mengunakan alat bantu nafas
•
'idak terlihat adanya retraksi dinding dada *ntervensi
/asional
1. =bservasi tanda-tanda vital
?ital sing merupakan acuan umum untuk menentukan keadaan klien.
2. Pantau keadaan umum klien
Bntuk mengetahui status kondisi klien saat ini
3. 9erikan =2 sesuai kebutuhan
=2 sesuai kebutuhan dapat dapat mengurangi sesak pada klien akibat ganggua pertukaran gas
4. 9erikan posisi semi fowler
5. olaborasi
dengan
pemberian =2
4)
'im
medis
lain$empertepat pemberian terapi pada klien
lien mengerti tentang penyakitnya
•
lien tidak cemas *ntervensi
/asional
1. 9erikan informasi tentang tanda
danPemberian informasi dapat
gejala yang mengindentifikasi kondisimencegah komplikasi umum untuk yang memburuk. 2. 9erikan
informasi
menentukan keadaan klien. tentang
jaminanliaen dapat mempertahankan
protein adekuat dalam diit klien dengankonsumsi protein yang adekuat kemungkinan atau pre-eklamsia ringan. 3. Pertahankan agar klien dapat informasi*nformasi yang diperoleh akan
tentang kondisi kesehatan, hasil tes, dan mempertahankan status kesehatan kesejahteraan janin.
pasien.
Da&ar Ps&aka 7arpenito @ K, 2!!", +and 9ook of ursing
ewman.
2!!2.
amus
edokteran
disi
26,
Dakarta37,"H%1. 3uyton &.7. and D.. +all 2!!H. 9uku &jar Aisiologi edokteran. disi 6. Dakarta 37. +idayat, )yamat, dkk, "66H. disi /evisi 9uku *lmu &jar 9edah,37 Dakart a. $anjoer, &rief, dkk, 2!!!.apita )elekta edokteran, Dilid *, $edia &esculapius