LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL
I. Kasus
Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya. Pasien mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain (Purba, dkk. 2008). Isolasi Isolasi sosial adalah dimana dimana individu individu atau kelompok kelompok mengalami mengalami atau merasakan merasakan kebutuhan keinginan untuk meningkatkan keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mau membuat kontrak (Carpenito, 2006). Isolasi sosial adalah suatu gangguan hubungan interpersonal yang teradi akibat adany adanyaa kepr keprib ibadi adian an yang yang mal mal adap adapti ti!! dan dan mengg menggan anggu ggu !ungs !ungsii sese seseor oran ang g dala dalam m berhubungan ("alami, 200#). II. Proses Proses terja terjadiny dinya a masala masalah h a. $akt $aktor or pre predi disp spos osis isii %eberapa !aktor yang dapat menyebabkan isolasi sosial adalah& ') $akto $aktorr Per Perke kemb mban angan gan etiap tahap tumbuh kembang memiliki tugas yang harus dilalui individu dengan suks sukses es,, kare karena na apabi apabila la tuga tugass perk perkem emban banga gan n ini ini tida tidak k dapat dapat dipe dipenuh nuhi, i, akan akan menghambat masa perkembangan selanutnya. eluarga adalah tempat pertama yang memberikan pengalaman bagi individu dalam menalin hubungan dengan orang lain. urangnya stimulasi, stimulasi, kasih sayang, perhatian perhatian dan kehangatan dari ibu*pe ibu*penga ngasuh suh pada bayi bayi bayi akan akan memberi memberikan kan rasa rasa tidak tidak aman aman yang yang dapat dapat mengham menghambat bat terbent terbentukny uknyaa rasa rasa per+ay per+ayaa diri. diri. asa asa ketida ketidakper kper+ay +ayaan aan terseb tersebut ut dapat mengembangkan tingkah laku +uriga pada orang lain maupun lingkungan di kemudian hari. omunikasi yang hangat sangat penting dalam masa ini, agar anak tidak mersaa diperlakukan sebagai obek. -enur -enurut ut Purba, Purba, dkk. dkk. (200 (2008) 8) taha tahap pta tahap hap perke perkemb mbang angan an indi indivi vidu du dala dalam m berhubungan terdiri dari&
a) -asa %ayi %ayi %ayi sepenuh sepenuhnya nya tergan tergantun tung g pada orang orang lain lain untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han biologis maupun psikologisnya. onsistensi hubungan antara ibu dan anak, akan menghasilkan rasa aman dan rasa per+aya yang mendasar. /al ini sangat
penting karena akan mempengaruhi hubungannya dengan lingkungan di kemudian kemudian hari. %ayi yang mengalami mengalami hambatan dalam mengembangkan mengembangkan rasa per+aya pada masa ini akan mengalami kesulitan untuk berhubungan dengan orang lain pada masa berikutnya. b) -asa anakanak nak mulai mengembangkan dirinya sebagai individu yang mandiri, mulai mengenal lingkungannya lebih luas, anak mulai membina hubungan dengan temantemannya. on!lik teradi apabila tingkah lakunya dibatasi atau terlalu dikont dikontrol rol,, hal ini dapat dapat membuat membuat anak !rusta !rustasi. si. asih asih sayang sayang yang yang tulus, tulus, aturan yang konsisten dan adanya komunikasi terbuka dalam keluarga dapat menstimulus anak tumbuh menadi individu yang interdependen, 1rang tua harus dapat memberikan pengarahan terhadap tingkah laku yang diadopsi dari dirinya, maupun sistem nilai yang harus diterapkan pada anak, karena pada saat ini anak mulai masuk sekolah dimana ia harus belaar +ara berhubungan, berkompetensi dan berkompromi dengan orang lain. +) -asa -asa Pra Prare rema maa a dan dan ema emaa a Pada praremaa individu mengembangkan hubungan yang intim dengan teman see seeni nis, s, yang yang mana mana hubun hubunga gan n ini ini akan akan memp mempen enga garu ruhi hi indi indivi vidu du untu untuk k mengena mengenall dan mempel mempelaa aari ri perbeda perbedaan an nilai nilainil nilai ai yang yang ada di masyar masyarakat akat.. elanutnya hubungan intim dengan teman seenis akan berkembang menadi hubungan intim dengan laan enis. Pada masa ini hubungan individu dengan kelompok maupun teman lebih berarti daripada hubungannya dengan orang tua. tua. on! on!li lik k akan akan ter teradi adi apabi apabila la rema remaa a tidak tidak dapa dapatt memp memper erta tahan hankan kan keseimbangan keseimbangan hubungan hubungan tersebut, tersebut, yang seringkali seringkali menimbulkan menimbulkan perasaan perasaan tertekan maupun tergantung pada remaa.
d) -asa -asa "e "eas asaa -ud -udaa Indivi Individu du mening meningkat katkan kan kemandi kemandiria rianny nnyaa serta serta memper mempertah tahanka ankan n hubunga hubungan n interdependen antara teman sebaya maupun orang tua. ematangan ditandai dengan kemampuan mengekspresikan perasaan pada orang lain dan menerim perasaan orang lain serta peka terhadap kebutuhan orang lain. Individu siap untuk membentuk suatu kehidupan baru dengan menikah dan mempunyai
pekeraan. arakteristik hubungan interpersonal pada deasa muda adalah saling memberi dan menerima (mutuality). e) -asa "easa 3engah Individu mulai terpisah dengan anakanaknya, ketergantungan anakanak terhadap dirinya menurun. esempatan ini dapat digunakan individu untuk mengembangkan aktivitas baru yang dapat meningkatkan pertumbuhan diri. ebahagiaan akan dapat diperoleh dengan tetap mempertahankan hubungan yang interdependen antara orang tua dengan anak. !) -asa "easa khir Individu akan mengalami berbagai kehilangan baik kehilangan keadaan !isik, kehilangan orang tua, pasangan hidup, teman, maupun pekeraan atau peran. "engan adanya kehilangan tersebut ketergantungan pada orang lain akan meningkat,
namun
kemandirian
yang
masih
dimiliki
harus
dapat
dipertahankan. 2) $aktor biologis $aktor geneti+ dapat berperan dalam respons sosial maladptive menurut (tuart, 2006). 3eradinya penyakit ia pada individu uga dipengaruih oleh keluarganya disbanding dengan individu yang tidak mempunyai riayat penyakit terkait. 4) $aktor sosiokultural -enurut (tuart, 2006), isolasi sosial merupakan !aktor utama dalam gangguan hubungan. /al ini akibat dari transiensi norma yang tidak mendukung pendekatan terhadap orang lain atau tidak menghargai anggota masyarakat yang kurang produkti! seperti lanut usia (lansia), orang +a+at, penderita kronis. Isolasi dapat teradi karena mengadopsi norma, perilaku, dan sistem nilai yang berbeda dari yang dimiliki budaya mayoritas. 5) $aktor dalam keluarga -enurut (tuart, 2006) pola komunikasi dalam keluarga dapat mengantar seseorang dalam gangguan berhubungan, bila keluarga hanya mengin!ormasikan halhal yang negative akan mendorong anak mengembangkan harga diri rendah. danya dua esan yang bertentangan disampaikan pada saat yang bersamaan, menyebabkan anak menadi traumati+ dan enggan berkomunikasi dengan orang lain. b. $aktor presipitasi -enurut (tuart, 2006) !aktor presipitasi terdiri dari&
') tressor sosiokultural tres dapat ditimbulkan oleh menurunnya stabilitas unti keluarga dan berpisah dari orang yang berarti, misalnya karena diraat di rumah sakit 2) tressor psikologis nsietas berat yang berkepanangan teradi bersamaan dengan keterbatasan kemampuan untuk mengatasinya. 3untutan untuk berpisah dengan orang terdekat atau kegagalan orang lain untuk memenuhi kebutuhan ketergantungan dapat menimbulkan ansietas tingkat tinggi. +. -ekanisme koping Individu yang mengalami respon sosial maladaptive, menggunakan berbagai mekanisme dalam upaya mengatasi ansietas. -ekanisme tersebut berkaitan dengan dua enis masalah hubungan yang spesi!ik (tuart, 2006). oping yang berhubungan dengan gangguan kepribadian anti sosial antara lain& proyeksi, merendahkan orang lain.koping ini berhubungan dengan gangguan kepribadian ambang& !armasi reaksi, idealisasi orang lain dan merendahkan orang lain.
d. entang respon entang respon sosial espons adapti!
espons maladapti!
-enyendiri esepian 1tonomi -enarik diri ebersamaan etergantungan aling ketergantungan III. Pohon masalah esiko gangguan sensori persepsi& halusinasi
Isolasi sosial
7angguan konsep diri& harga diri rendah
-anipulasi Impulsi! arkisisme
%. -asalah keperaatan dan data yang perlu dikai ') Isolasi sosial& menarik diri 2) Perubahan sensori persepsi& halusinasi 4) ekerasan, resiko tinggi 5) 7angguan konsep diri& harga diri rendah ) -otivasi peraatan diri kurang 6) "e!isit peraatan diri 9) oping keluarga ine!ekti! & ketidak mampuan keluarga untuk meraat klien di rumah (eliat, 200)
I:. "iagnosa keperaatan a. Isolasi sosial b. 7angguan konsep diri& harga diri rendah +. esiko gangguan sensori persepsi (eliat, 200)
:.
en+ana tindakan keperaatan Peren%anaan
Tl No D! "e#era$atan
Inter&ensi
D! '
Tujuan
Isolasi sosial & -enarik diri
Kriteria E&aluasi
lien dapat
etelah di interaksi,
berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak teradi menarik
lakukan
';
pasien menunukan tandatanda pe+aya terhadap peraat dengan menuukan&
diri
'. %ina hubungan saling
'. lien dapat '.
membina
menunukan rasa tenang , ada
hubungan saling
kontak mata, mau berabat
per+aya
tangan, mau menyebutkan nama, mau menaab salam, mau duduk berdampingan dengan peraat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi
per+aya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik& a. apa klien dengan namabaik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan diri de ngan sopan +. 3anyakan nama lengkap
dan nama panggilan yang disukai klien d. =elaskan tuuan pertemuan e. =uur dan menepati ani !. 3unukan sikap empati dan menerima klien apa adanya g. %erikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien 2. lien dapat
2. lien dapat menyebutkan
2. ai pengetahuan klien
menyebutkan
penyebab menarik d iri yang
tentang perilaku menarik
penyebab -enarik
berasal dari&
diri dan tandanya&
diri.
a. "iri sendiri b.1rang lain +. >ingkungan .
a. ?"irumah klien tinggal dengan siapa@ b. ?iapa yang paling dekat dengan klien@
dan nama panggilan yang disukai klien d. =elaskan tuuan pertemuan e. =uur dan menepati ani !. 3unukan sikap empati dan menerima klien apa adanya g. %erikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar klien 2. lien dapat
2. lien dapat menyebutkan
2. ai pengetahuan klien
menyebutkan
penyebab menarik d iri yang
tentang perilaku menarik
penyebab -enarik
berasal dari&
diri dan tandanya&
diri.
a. "iri sendiri b.1rang lain +. >ingkungan .
a. ?"irumah klien tinggal dengan siapa@ b. ?iapa yang paling dekat dengan klien@ +. ?pa yang membuat
klien dekat denganya@ d. ?"engan siapa klien tidak dekat@ e. ?pa yang membuat klien tidak dekat@ 4. lien dapat
'. lien dapat berinteraksi
'. ai pengetahuan klien
menyebutkan
menyebutkan keuntungan dan
tentang keuntungan
keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan
memiliki teman
kerugian
orang lain. -isalnya&
berinteraksi dengan
a. %anyak teman
klien untuk berinteraksi
orang lain
b. 3idak sendiri
dengan orang lain
+. %isa diskusi,dll
2. %eri kesempatan kepada
4. "iskusikan bersama klien tentang keuntungan berinteraksi dengan o rang lain 5. %eri penguatan positi! terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
klien dekat denganya@ d. ?"engan siapa klien tidak dekat@ e. ?pa yang membuat klien tidak dekat@ 4. lien dapat
'. lien dapat berinteraksi
'. ai pengetahuan klien
menyebutkan
menyebutkan keuntungan dan
tentang keuntungan
keuntungan dan
kerugian berinteraksi dengan
memiliki teman
kerugian
orang lain. -isalnya&
berinteraksi dengan
a. %anyak teman
klien untuk berinteraksi
orang lain
b. 3idak sendiri
dengan orang lain
+. %isa diskusi,dll
2. %eri kesempatan kepada
4. "iskusikan bersama klien tentang keuntungan berinteraksi dengan o rang lain 5. %eri penguatan positi! terhadap kemampuan mengungkapkan perasaan tentang keuntungan
berinteraksi dengan o rang lain 2. lien dapat menyebutkan
'. ai pengetahuan klien
kerugian bila tidak berinteraksi
tentang kerugian bila tidak
dengan orang lain. -isalnya&
berinteraksi dengan o rang
a. endiri
lain
b. 3idak memiliki teman +. epi,dll
2. %eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapakan perasaan tentang kerugian bila tidak berinteraksi dengan o rang lain 4. "iskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan o rang lain 5. %eri penguatan positi! terhadap kempuan mengungkapkan persaan
berinteraksi dengan o rang lain 2. lien dapat menyebutkan
'. ai pengetahuan klien
kerugian bila tidak berinteraksi
tentang kerugian bila tidak
dengan orang lain. -isalnya&
berinteraksi dengan o rang
a. endiri
lain
b. 3idak memiliki teman +. epi,dll
2. %eri kesempatan kepada klien untuk mengungkapakan perasaan tentang kerugian bila tidak berinteraksi dengan o rang lain 4. "iskusikan bersama klien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan o rang lain 5. %eri penguatan positi! terhadap kempuan mengungkapkan persaan
tentang kerugian tidak berinteraksi dengan o rang lain 5. lien dapat
5. lien dapat mendemonstrasikan
'. ai kemampuan klien
melaksanakan
interaksi sosial se+ara bertahap
membina hubungan dengan
interaksi sosial
antara&
orang lain.
se+ara bertahap
a. lienperaat
2. %ermain peran tentang +ara
b. lienperaatperaat lain
berhubungan* berinteraksi
+. lienperaatperaat lain
dengan orang lain.
klien lain d. lien
4. "orong dan %antu klien untuk berinteraksi dengan
keluarga*kelompok*masyarak
orang lain melalui tahap&
at
a. lienperaat b. ienperaatperaat lain +. lienperaatperaat lainklien lain d. lien keluarga*komunitas*masy
tentang kerugian tidak berinteraksi dengan o rang lain 5. lien dapat
5. lien dapat mendemonstrasikan
'. ai kemampuan klien
melaksanakan
interaksi sosial se+ara bertahap
membina hubungan dengan
interaksi sosial
antara&
orang lain.
se+ara bertahap
a. lienperaat
2. %ermain peran tentang +ara
b. lienperaatperaat lain
berhubungan* berinteraksi
+. lienperaatperaat lain
dengan orang lain.
klien lain d. lien
4. "orong dan %antu klien untuk berinteraksi dengan
keluarga*kelompok*masyarak
orang lain melalui tahap&
at
a. lienperaat b. ienperaatperaat lain +. lienperaatperaat lainklien lain d. lien keluarga*komunitas*masy
arakat 5. %eri penguatan positi! terhadap keberhasilan yang telah di+apai . %antu klien untuk mengevaluasi keuntungan menalin hubungan sosial 6. "ikusikan adal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi aktu, yaitu berinteraksi dengan o rang lain 9. -otivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 8. %eri penguatan positi! atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
arakat 5. %eri penguatan positi! terhadap keberhasilan yang telah di+apai . %antu klien untuk mengevaluasi keuntungan menalin hubungan sosial 6. "ikusikan adal harian yang dapat dilakukan bersama klien dalam mengisi aktu, yaitu berinteraksi dengan o rang lain 9. -otivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 8. %eri penguatan positi! atas kegiatan klien dalam kegiatan ruangan
. lien dapat
. lien dapat mengungkapkan
'. "orong klien untuk
mengungkapkan
perasaanya setelah
mengungkapkan perasaanya
perasaanya setelah
berinteraksi dengan orang lain
bila berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
untuk&
orang lain
orang lain
a. "irisendiri b. 1rang lain
2. "iskusikan dengan klien tentang perasaan keuntungsn berinteraksi dengan o rang lain 4. %eri penguatan positi! atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan keuntungan berhubungan dengan orang lain
. lien dapat
. lien dapat mengungkapkan
'. "orong klien untuk
mengungkapkan
perasaanya setelah
mengungkapkan perasaanya
perasaanya setelah
berinteraksi dengan orang lain
bila berinteraksi dengan
berinteraksi dengan
untuk&
orang lain
orang lain
a. "irisendiri b. 1rang lain
2. "iskusikan dengan klien tentang perasaan keuntungsn berinteraksi dengan o rang lain 4. %eri penguatan positi! atas kemampuan klien mengungkapkan perasaan keuntungan berhubungan dengan orang lain
6. lien dapat
6. eluarga dapat&
'. %ina hubungan saling
memberdayakan
a. -enelaskan perasaan nya
per+aya dengan keluarga&
system pendukung
b. -enelaskan +ara meraat
a. alam,perkenalkan
atau keluarga
klien menarik diri +. -endemonstrasika n +ara peraatan klien menarik diri d. %erpartisipasi dalm peraatan klien menarik diri
diri b. =elaskan tuuan +. %uat kontrak d.
6. lien dapat
6. eluarga dapat&
'. %ina hubungan saling
memberdayakan
a. -enelaskan perasaan nya
per+aya dengan keluarga&
system pendukung
b. -enelaskan +ara meraat
a. alam,perkenalkan
atau keluarga
klien menarik diri +. -endemonstrasika n +ara peraatan klien menarik diri d. %erpartisipasi dalm peraatan klien menarik diri
diri b. =elaskan tuuan +. %uat kontrak d.
kepada klien dalam berkomunikasi denga n orang lain 5. nurkan anggota keluarga untuk se+ara rutin bergantian mene nguk klien minimal satu kali seminggu . %eri penguatan positi! atas halhal yang telah di+apai oleh keluarga (
7angguan onsep "iri & /arga "iri Pasien memiliki endah
konsep diri yang positi! '. Pasien dapat membina
etelah dilakukan '; interaksi, pasien menunukan&
'. %ina hubungan saling per+aya dengan
hubungan saling
'.
menggunakan prinsip
per+aya
2. -enunukan rasa senang
terapeutik&
4. da kontak mata
a. apa klien dengan ramah
kepada klien dalam berkomunikasi denga n orang lain 5. nurkan anggota keluarga untuk se+ara rutin bergantian mene nguk klien minimal satu kali seminggu . %eri penguatan positi! atas halhal yang telah di+apai oleh keluarga (
7angguan onsep "iri & /arga "iri Pasien memiliki endah
konsep diri yang positi! '. Pasien dapat membina
etelah dilakukan '; interaksi, pasien menunukan&
'. %ina hubungan saling per+aya dengan
hubungan saling
'.
menggunakan prinsip
per+aya
2. -enunukan rasa senang
terapeutik&
4. da kontak mata
a. apa klien dengan ramah
5. -au berabat tangan
b. Perkenalkan diri de ngan
24
. -au menyebutkan nama 6. -au menaab salam
soan +. 3anyakan nama lengkap dan nama panggialan
9. Pasien mau duduk berdampingan dengan peraat 8. Pasien mau mengutarakan
yang disukai pasien d. =elaskan tuuan pertemuan
masalah yang di hadapi
e. =uur dan menempati ani !. 3unukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya g.
%eri perhatian dan perhatikan kebutuha n dasar pasien
2. Pasien dapat
etelah 2; interaksi pasien dapat
'. "iskusikan dengan pasien
mengidenti!ikasi
menyebutkan&
tentang pasien tentang&
aspek positi! dan
a. spek positi! dan kemampuan
a. spek positi! yang
kemampuan yang
yang dimiliki pasien.
dimiliki pasien, keluarga,
. -au menyebutkan nama
soan
6. -au menaab salam
+. 3anyakan nama lengkap dan nama panggialan
9. Pasien mau duduk berdampingan dengan peraat
yang disukai pasien d. =elaskan tuuan
8. Pasien mau mengutarakan
pertemuan
masalah yang di hadapi
e. =uur dan menempati ani !. 3unukan sikap empati dan menerima pasien apa adanya g.
%eri perhatian dan perhatikan kebutuha n dasar pasien
2. Pasien dapat
etelah 2; interaksi pasien dapat
'. "iskusikan dengan pasien
mengidenti!ikasi
menyebutkan&
tentang pasien tentang&
aspek positi! dan
a. spek positi! dan kemampuan
a. spek positi! yang
kemampuan yang dimiliki
yang dimiliki pasien.
dimiliki pasien, keluarga, lingkungan
b. spek positi! keluarga
+. spek positi! lingkungan
b. emampuan yang dimiliki pasien 2. %ersama pasien buat da!tar tentang& a. spek positi! yang dimiliki pasien, keluarga, lingkungan b. emampuan yang dimilki pasien 4. %eri puian yang realitis, hindarkan memberi penilaian negati!
4. Pasien dapat
etelah 4; interaksi pasien
'.
"ilaksanakan pasien
membina
menyebutkan kemampuan yang
"iskusikan kemampuan
kemampuan yang
dapat dilaksanakan
pasien yang akan dilanutkan pelaksanaanya
dimiliki untuk dilaksanakan 5. pasien dapat meren+anakan
etelah 5; interaksi pasien dapat membuat ren+ana kegiatan harian
'. en+anakan bersama pasien, aktivitas yang dapat
+. spek positi! lingkungan
b. emampuan yang dimiliki pasien 2. %ersama pasien buat da!tar tentang& a. spek positi! yang dimiliki pasien, keluarga, lingkungan b. emampuan yang dimilki pasien 4. %eri puian yang realitis, hindarkan memberi penilaian negati!
4. Pasien dapat
etelah 4; interaksi pasien
'.
"ilaksanakan pasien
membina
menyebutkan kemampuan yang
"iskusikan kemampuan
kemampuan yang
dapat dilaksanakan
pasien yang akan dilanutkan pelaksanaanya
dimiliki untuk dilaksanakan 5. pasien dapat meren+anakan
etelah 5; interaksi pasien dapat membuat ren+ana kegiatan harian
'. en+anakan bersama pasien, aktivitas yang dapat
kegiatan sesuai
dilakukan setiap hari sesuai
dengan kemmpuan
kemampuan pasien
yang dimiliki
2. 3ingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien a. egiatan mandiri b. egiatan dengan bantuan 4. %eri +ontoh +ara pelaksanaan kegiatan y ang dapat pasien lakukan
. pasien dapat
etelah ; interaksi pasien
'. nurkan pasien untuk
melakukan
melakukan kegiatan sesuai adal
melaksanakan kegiatan yang
kegiatan sesuai
yang dibuat
telah diren+anakan
ren+ana yang dibuat
2. Pantau kegiatan yang dilaksankan pasien 4. %eri puian atas usaha yang dilakukan pasien 5. "iskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan set elah
kegiatan sesuai
dilakukan setiap hari sesuai
dengan kemmpuan
kemampuan pasien
yang dimiliki
2. 3ingkatkan kegiatan sesuai kondisi pasien a. egiatan mandiri b. egiatan dengan bantuan 4. %eri +ontoh +ara pelaksanaan kegiatan y ang dapat pasien lakukan
. pasien dapat
etelah ; interaksi pasien
'. nurkan pasien untuk
melakukan
melakukan kegiatan sesuai adal
melaksanakan kegiatan yang
kegiatan sesuai
yang dibuat
telah diren+anakan
ren+ana yang
2. Pantau kegiatan yang
dibuat
dilaksankan pasien 4. %eri puian atas usaha yang dilakukan pasien 5. "iskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan set elah
pulang
!.
%uat kontrak interaksi yang elas
g. "engarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien )
7angguan sensori persepsi&
Pasien dapat
/alusinasi
mengontrol halusinasi meunukan tandatanda per+aya
(>ihat*dengar*penghidu*raba*ke+ap) yang dialaminya '.
etelah ; interaksi pasien
kepada peraat&
'. %ina hubungan saling per+aya dengan menggunakan prinsip
Pasien dapat
'.
komunikasi terapeutik&
membina
2. -enuukan rasa senang
a. apa pasien dengan
hubungan saling
4. da kontak mata
ramah baik verbal
per+aya
5.
-au berabat tangan
maupun non verbal
.
-au menyebutkan nama
6.
-au menaab salam
9. -au duduk berdampingan dengan peraat
b. 3anyakan nama lengkap dan nama panggilan yang d isukai pasien %uat kontrak yang elas
!.
%uat kontrak interaksi yang elas
g. "engarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien )
7angguan sensori persepsi&
Pasien dapat
/alusinasi
mengontrol halusinasi meunukan tandatanda per+aya
(>ihat*dengar*penghidu*raba*ke+ap) yang dialaminya '.
etelah ; interaksi pasien
kepada peraat&
'. %ina hubungan saling per+aya dengan menggunakan prinsip
Pasien dapat
'.
komunikasi terapeutik&
membina
2. -enuukan rasa senang
a. apa pasien dengan
hubungan saling
4. da kontak mata
ramah baik verbal
per+aya
5.
-au berabat tangan
maupun non verbal
.
-au menyebutkan nama
6.
-au menaab salam
9. -au duduk berdampingan dengan peraat
b. 3anyakan nama lengkap dan nama panggilan yang d isukai pasien +. %uat kontrak yang elas d. 3unukan sikap uur dan menepati ani
setiap kali berinteraksi e. 3unukan sikap empati dan menerima apa adanya klien !. %eri perhatian kepada pada pasien dan perhatikan kebutu han dasar pasien g. 3anyakan perasaan pasien dan masalah yang dihadapi pasien '. Pasien dapat mengenal halusinasinya
etelah ; interaksi pasien dapat menyebutkan& '. =enis halusinasi 2. Isi
'. dakah kontrak sering dan singkat se+ara bertahap a. 1bservasi tinglah laku
4. Aaktu
pasien terkait dengan
5. $rekuensi
halusinasinya
. espon dari klien terhadap halusinasi
b. 3anyakan apakah pasien mengalami
setiap kali berinteraksi e. 3unukan sikap empati dan menerima apa adanya klien !. %eri perhatian kepada pada pasien dan perhatikan kebutu han dasar pasien g. 3anyakan perasaan pasien dan masalah yang dihadapi pasien '. Pasien dapat mengenal halusinasinya
etelah ; interaksi pasien dapat menyebutkan& '. =enis halusinasi 2. Isi
'. dakah kontrak sering dan singkat se+ara bertahap a. 1bservasi tinglah laku
4. Aaktu
pasien terkait dengan
5. $rekuensi
halusinasinya
. espon dari klien terhadap halusinasi
b. 3anyakan apakah pasien mengalami
sesuatu*halusinasi +. =ika pasien menaab iya, tanyakan pa yang sedang dialaminya d. atakan baha peraat per+aya pasien mengalami hal tersebut, namun peraat sendiri tidak mengalami apa yang dirasakan klien e. atakan baha ada pasien yang lain yang mengalami hal yang sama !. atakan baha peraat akan membantu pasien
etelah ; interaksi pasien
'. =ika pasien tidak mengalami
menyatakan perasaan dan responya
halusinasi, klari!ikasi
saat mengalami halusinasi& marah,
tentang adanya pengalaman
sesuatu*halusinasi +. =ika pasien menaab iya, tanyakan pa yang sedang dialaminya d. atakan baha peraat per+aya pasien mengalami hal tersebut, namun peraat sendiri tidak mengalami apa yang dirasakan klien e. atakan baha ada pasien yang lain yang mengalami hal yang sama !. atakan baha peraat akan membantu pasien
etelah ; interaksi pasien
'. =ika pasien tidak mengalami
menyatakan perasaan dan responya
halusinasi, klari!ikasi
saat mengalami halusinasi& marah,
tentang adanya pengalaman
takut, sedih, senang, +emas, engkel
halusinasi, diskusikan dengan pasien& a. Isi, aktu, !rekuensi b. ituasi dan k ondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
2.
Pasien dapat
etelah ; interaksi pasien
mengontrol
menyebutkan&
halusinasinya
'. 3indakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya 2. Pasien dapat menyebutkan +ara baru mengontro l halusinasinya 4. pasien dapat memilih +ara untuk mengendalikan halusinasinya 5. pasien melaksankan +ara yang
'. Identi!ikasi bersama klien +ara yang dilakukan ika teradi halusinasi 2. "iskusikan +ara +ara yang digunakan pasien& a. =ika +ara yang diguanakan adapti! beri puian b. =ika +ara yang digunakan maladaptive
dipilih untuk mengendalikan
diskusikan kerugian
halusinasinaya
+ara tersebut
. pasien mengikutsertakan terapi
4. "iskusikan +ara baru untuk
takut, sedih, senang, +emas, engkel
halusinasi, diskusikan dengan pasien& a. Isi, aktu, !rekuensi b. ituasi dan k ondisi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
2.
Pasien dapat
etelah ; interaksi pasien
mengontrol
menyebutkan&
halusinasinya
'. 3indakan yang biasanya dilakukan untuk mengendalikan halusinasinya 2. Pasien dapat menyebutkan +ara baru mengontro l halusinasinya 4. pasien dapat memilih +ara untuk mengendalikan halusinasinya 5. pasien melaksankan +ara yang
'. Identi!ikasi bersama klien +ara yang dilakukan ika teradi halusinasi 2. "iskusikan +ara +ara yang digunakan pasien& a. =ika +ara yang diguanakan adapti! beri puian b. =ika +ara yang digunakan maladaptive
dipilih untuk mengendalikan
diskusikan kerugian
halusinasinaya
+ara tersebut
. pasien mengikutsertakan terapi
aktivitas kelompok
4. "iskusikan +ara baru untuk
memutuskan*mengontrol timbulnya halusinasi a. atakan pada diri sendiri baha itu tidak nyata (?aya tidak mau dengar*lihat*penghidu*ra ba*ke+ap pada saat halusinasi teradi) b. -enemui orang la in atau peraat*teman*anggota keluarga untuk men+eritakan tentang halusinasinaya +. -embuat dan melaksanakan adal yang telah disusun d. -eminta keluarga*teman*peraat untuk menyapa ika
aktivitas kelompok
memutuskan*mengontrol timbulnya halusinasi a. atakan pada diri sendiri baha itu tidak nyata (?aya tidak mau dengar*lihat*penghidu*ra ba*ke+ap pada saat halusinasi teradi) b. -enemui orang la in atau peraat*teman*anggota keluarga untuk men+eritakan tentang halusinasinaya +. -embuat dan melaksanakan adal yang telah disusun d. -eminta keluarga*teman*peraat untuk menyapa ika
teradi halusinasi 5. %antu pasien memilih +ara yang sudah dinurkan dan latih untuk men+obanya . %eri kesempatan klien untuk melakukan +ara yang sudah dipilih dan dilatih ika berhasil diberi puian 6. nurkan pasien mengikuti terapi aktivitas kelompok 4. Pasien dapat
etelah ; pertemuan keluarga
'. %uat kontrak dengan
dukungan dari
menyatakan setuu untuk
keluarga untuk pertemuan
keluarga dalam
mengikuti pertemuan dengan
(aktu, tempat dan topik)
mengontrol
peraat,
halusinasinya
keluarga mempu menyebutkan
(pada saat pertemuan
pengertian, tanda dan ge ala,proses
keluarga*kunungan rumah)
teradinya halusinasi
a. Pengertian halusinasi
2. "iskusikan dengan keluarga
b. 3anda dan geala halusinasi
teradi halusinasi 5. %antu pasien memilih +ara yang sudah dinurkan dan latih untuk men+obanya . %eri kesempatan klien untuk melakukan +ara yang sudah dipilih dan dilatih ika berhasil diberi puian 6. nurkan pasien mengikuti terapi aktivitas kelompok 4. Pasien dapat
etelah ; pertemuan keluarga
'. %uat kontrak dengan
dukungan dari
menyatakan setuu untuk
keluarga untuk pertemuan
keluarga dalam
mengikuti pertemuan dengan
(aktu, tempat dan topik)
mengontrol
peraat,
halusinasinya
keluarga mempu menyebutkan
(pada saat pertemuan
pengertian, tanda dan ge ala,proses
keluarga*kunungan rumah)
teradinya halusinasi
a. Pengertian halusinasi
2. "iskusikan dengan keluarga
b. 3anda dan geala halusinasi
+. 1batobatan untuk halusinasi d. Cara yang dapat dilakukan pasien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi e. Cara meraat anggota keluaraga yang halusinasi dirumah (%eri kegiatan berpergian bersama serta pantau obat obatan dan +ara pemberianya unt uk mengatasi halusinasi) 5. Pasien dapat meman!aatkan obat dengan baik
etelah ; interaksi pasien dapat menyebutkan& '. Pasien dapat mendemonstrasikan
'. "iskusikan dengan pasien tentang man!aat dan kerugian tidak minum obat ( ama, arna, dosis, +ara,
+. 1batobatan untuk halusinasi d. Cara yang dapat dilakukan pasien dan keluarga untuk memutuskan halusinasi e. Cara meraat anggota keluaraga yang halusinasi dirumah (%eri kegiatan berpergian bersama serta pantau obat obatan dan +ara pemberianya unt uk mengatasi halusinasi) 5. Pasien dapat meman!aatkan obat dengan baik
etelah ; interaksi pasien dapat
'. "iskusikan dengan pasien
menyebutkan& '. Pasien dapat mendemonstrasikan
tentang man!aat dan kerugian tidak minum obat ( ama, arna, dosis, +ara,
pengguanaan obat dengan
e!ek terapi, dan e!ek
benar
samping)
2. Pasien dapat menyebutkan akibat berhenti minum obat
2. Pantau pasien pada saat minum obat 4. %eri puian ika pasien menggunakan obat dengan benar 5. "iskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter . nurkan pasien untuk konsultasi kepada dokter atau peraat ika teradi hal yang tidak diinginkan
pengguanaan obat dengan
e!ek terapi, dan e!ek
benar
samping)
2. Pasien dapat menyebutkan akibat berhenti minum obat
2. Pantau pasien pada saat minum obat 4. %eri puian ika pasien menggunakan obat dengan benar 5. "iskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter . nurkan pasien untuk konsultasi kepada dokter atau peraat ika teradi hal yang tidak diinginkan
:I. e!erensi Carpenito, >.=. (2006). Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan (Edisi 2). lih %ahasa -oni+a
:I. e!erensi Carpenito, >.=. (2006). Rencana asuhan dan pendokumentasian keperawatan (Edisi 2). lih %ahasa -oni+a