BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Infeksi-infeksi pada sistem saraf pusat menimbulkan masalah medis yang
seri serius us dan dan membu membutu tuhk hkan an peng pengen enala alann serta serta pena penang ngan anan an sege segera ra untu untuk k memperkecil gejala sisa neurologis yang serius dan memastikan kelangsungan hidup pasien. Ensefalitis adalah suatu peradangan akut dari jaringan parenkim otak yang dise diseba babk bkan an oleh oleh infe infeks ksii dari dari berb berbag agai ai maca macam m mikr mikroo oorg rgan anis isme me dan dan ditandaidengan gejala-gejala umum dan manifestasi neurologis. Penyakit ini dapat ditegakkan secara pasti dengan pemeriksaan mikroskopik dari biopsi otak, tetapi dalam prakteknya di klinik, diagnosis ini sering dibuatberdasarkan mani manifes festa tasi si neur neurol olog ogi,i, dan dan temua temuann epid epidem emio iolo logi gi,, tanp tanpaa pemeri pemeriks ksaa aann histopatologi. Apabila Apabila hanya manifestasi neurologisnya saja yang memberikan kesan adanya ensefalitis, tetapi tidak ditemukan adanya peradangan otak dari pemeriksaan patologi anatomi, maka keadaan ini disebut sebagai ensefalopati. Jika terjadi ensefalitis, biasanya tidak hanya pada daerah otak saja yang terkena, tapi daerah susunan saraf lainnya juga dapat terkena. Ensefa En sefaliti litiss merupa merupakan kan perada peradanga ngann pada pada jaringa jaringann otak, otak, epidem epidemiol iologi ogi ensefalitis ensefalitis sangat sangat bervariasi bervariasi sesuai sesuai dengan dengan faktor resiko yang mempengaruhi mempengaruhi masing-masi masing-masing ng individu. individu. Penyebab ensefalitis ensefalitis sendiri sendiri sangat sangat banyak, banyak, dari mulai virus, bakteri, jamur sampai dengan yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti. i Indonesia, kasus ensefalitis pada manusia telah banyak dilaporkan, tetapi penyebab ensefalitis tersebut masih belum banyak terungkap karena suli sulitny tnyaa diag diagno nosi siss dan dan kete keterb rbat atas asan an peran perangk gkat at diag diagno nost stic ic yang yang dapa dapatt mendiagnosa antigen dan antibody virus yang menyebabkan ensefalitis pada manusia. !ejala ensefalitis tidak dipengaruhi oleh jenis kuman penyebab, karena semua manifestasi penyakit yang ditimbulkan oleh berbagai kuman adalah sama. "anya dapat dibedakan berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN AN PADA PASIEN ENSEFALITIS E NSEFALITIS
penunjang yang dilakukan. "al ini terbukt terbuktii dari istilah istilah diagno diagnostik stik yang yang mencerm mencermink inkan an keadaa keadaann tersebu tersebut,t, seperti seperti mening meningoo ensefal ensefalitis itis.. #engin #engingat gat bah$a bah$a ensefal ensefalitis itis lebih lebih melib melibatk atkan an susu susuna nann saraf saraf pusa pusatt diba diband ndin ingk gkan an meni mening ngit itis is yang yang hany hanyaa menimbulkan rangsangan meningeal, seperti kaku kuduk, maka penanganan penyakit ini harus diketahui secara benar. %arena gejala sisanya pada &'-(') penderita yang hidup adalah kelainan atau gangguan pada kecerdasan, motoris, penglihatan, pendengaran secara menetap. *entunya keadaan seperti diatas tidak terjadi dengan dengan begitu saja, tetapi haltersebut dapat terjadi apabila apabila infeksi pada jaringan otak tersebut mengenai pusat-pusat fungsi otak. %arena ensefalitis secara difus mengenai anatomi jaringan otak, maka sukar untuk menentukan menentukan secara spesifik spesifik dari gejala klinik klinik kira-kira kira-kira bagian bagian otak mana saja yang terlibat proses peradangan itu. Angka kematian untuk ensefalitis masih relatif tinggi berkisar +-') dari seluruh penderita. edangkan yang sembuh tanpa kelainan neurologis yang nyata dalam perkembangan selanjutnya masih mungkin menderita retardasi mental dan masalah tingkah laku. *erapi ensefalitis sendiri dilakukan secara suportif dan didasarkan atas hasil pemeriksaan laboraturium yang dilakukan. Enam puluh persen penyebab ensefalitis tidak diketahui, dari penyebab yang diketahui tersebut kira-kira /) berhubungan dengan penyakit infeksi pada anak. Ensefalitis mempunyai komplikasi yang sangat kompleks dapat berupa retarda retardasi si mental mental,, iritabe iritabel,l, emosi emosi tidak tidak stabil stabil,, halusi halusinas nasii bahkan bahkan epilep epilepsi. si. %ompli %omplikas kasii yang yang terjadi terjadi tidak tidak dapat dapat diketa diketahui hui dengan dengan pasti pasti kapan kapan akan akan bermanifestasi. 0leh karena itu kelompok kami membahas tentang penyakit ensefalitis agar penanganan dapat dilakukan secara cepat dan tepat tanpa mengurangi faktor resiko. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
1. &. +. (.
2agai 2agaima mana na anat anatom omii dari dari otak otak33 Apa defini definisi si dari dari ensep ensephal halitis itis33 Apa saja saja klas klasifi ifikas kasii dari ens enseph ephali alitis tis33 2agaim 2agaimana ana etiol etiologi ogi dari dari ense ensepha phalit litis3 is3
. 2agaim 2agaiman an manifest manifestasi asi klinis klinis dari dari ensephal ensephalitis itis33
ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN AN PADA PASIEN ENSEFALITIS E NSEFALITIS
. 2agaimana 2agaimana diagnosa diagnosa banding banding dari ensephalitis ensephalitis33 /. 2agaim 2agaimana ana patofi patofisio siolog logii dari enseph ensephali alitis tis33 4. 2agaim 2agaiman an path$ path$ay ay dari dari ense enseph phalit alitis3 is3 5. 2agaim 2agaimana ana penatal penatalaks aksana anaan an dari enseph ensephalit alitis3 is3 1'. 2agaimana contoh kasus kasus pada asuhan kepera$atan pasien ensephalitis3 1.3 Tu Tujuan juan
1. & + (
6ntuk 6ntuk meng mengeta etahui hui anatom anatomii dari dari otak otak33 6ntuk 6ntuk menget mengetahu ahuii defin definisi isi dari dari ensep ensephal haliti itis3 s3 6ntuk 6ntuk menge mengetah tahui ui apa saja saja klasi klasifik fikasi asi dari dari ensep ensephal halitis itis33 6ntuk 6ntuk menget mengetahu ahuii etiol etiologi ogi dari dari ensep ensephal halitis itis33
6ntuk 6ntuk menge mengetah tahui ui manifes manifestas tasii klinis klinis dari dari enseph ensephalit alitis3 is3 6ntuk 6ntuk menge mengetah tahui ui diagn diagnosa osa band banding ing dari dari ensep ensephali halitis tis33 / 6ntuk 6ntuk meng mengetah etahui ui patof patofisi isiolo ologi gi dari dari ense ensepha phaliti litis3 s3 4 6ntuk 6ntuk menget mengetahu ahuii path path$ay $ay dari dari ensep ensephal halitis itis33 5 6ntuk 6ntuk meng mengetah etahui ui penat penatalak alaksan sanaan aan dari dari ensep ensephali halitis tis33 1' 6ntu 6ntukk meng menget etah ahui ui cont contoh oh kasu kasuss pada pada asuh asuhan an kepe kepera ra$a $ata tann pasi pasien en ensephalitis3 1. !"stemat"k !"stemat"ka a Penul"san Penul"san
#akalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber dan ditulis dalam empat bab yang secara sistematika dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab yaitu7
Ba# 1 $ Pen%ahuluan, yang meliputi 7
a. b. c. d.
8atar atar bela belakkang ang 9umusan #asalah *ujuan juan penu penuli lisa sann ist istem emat atika ika penu penulis lisan an
Ba# 2 $ Pem#ahasan, yang berisi tentang 7
a. Anatomi 0tak b. efinisi Ensephalitis c. %las %lasifi ifika kasi si En Ense seph phali alitis tis d. Etio Etiolo logi gi En Ense seph phal aliti itiss
ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN AN PADA PASIEN ENSEFALITIS E NSEFALITIS
e. #anifestasi %linis Ensephalitis f. iagnose 2anding Ensephalitis g. Patofisiologi Ensephalitis h. Path$ay Ensephalitis i. Penatalaksanaan Ba# 3 $ Pr&ses Asuhan 'e(era)atan , yang terdiri atas 7
a. Pengkajian b. Analisis ata c. iagnosa %epera$atan d. Asuhan %epera$atan :I; :0; e. Implementasi f. Evaluasi Ba# $ Penutu(*
yang terdiri atas 7
a. %esimpulan b. aran
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
BAB II '+N!EP TE+RI 2.1 De,"n"s"
Ensefalitis adalah infeksi yang mengenai sistem saraf pusat <P= yang
disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang nonpurulen. Penyebab tersering dari ensefalitis adalah virus kemudian herpes simpleks, arbovirus, dan jarang disebabkan oleh enterovirus, mumps, dan adenovirus. Ensefalitis bisa juga terjadi pascainfeksi campak, influen>a, varicella, dan pascavaksinasi pertusis.<#utta?in, Arif. &''4=. #enurut <%usuma, &'1= enchefalitis adalah infeksi jaringan otak yang mengenai ;: yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulent. 2.2 'las","kas"
%lasifikasi ensefalitis didasarkan pada faktor penyebabnya. Ensefalitis
supuratif akut dengan bakteri penyebab ensefaitis adalah Staphylococucus aureus, Streptococus E. Colli, Myobacterium, dan T. Pallidum.
edangkan
ensefalitis virus dengan virus penyebab adalah virus 9:A <@irus Parotitis=, virus morbili, virus rabies, virus 9ubela, virus dengue, virus polio, cockscakie A dan 2, herpes >oster, herpes simpleks, dan varicella. <#utta?in, Arif, &''4= 2.3 Et"&l&g"
#enurut <%usuma, &'1= 1. #ikroorganisme7 bakteri, proto>oa, cacing, jamur, spirokaeta dan virus. #acam-macam enchepalitis virus menurut robin7 a. Infeksi virus yang bersifat epidermik7 !olongan enterovirus7 Poliomyelitis, virus cosackie, virus E;"0. !olongan virus A9207 Bestern e?uire enchefalitis, t. 8ouis • •
enchepalitis, Eastern e?uire enchepalitis, Japanese 2. Enchepalitis, #uray valley encephalitis. b. Infeksi virus yang bersifat sporadic7 rabies, herpes simplek, herpes >oster, limfogranuloma, mumps, limphotic, choriomeningitis dan jenis lain yang dianggap disebakan oleh virus tetapi belum jelas.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
c. Enchepalitis pasca infeksio, pasca morbili, pasca varisela, pasca rubella, pasca vaksinia, pasca mononucleosis, infeksious dan jenis-jenis yang mengikuti infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik. &. 9eaksi toin seperti pada thypoid fever, campak, chicken po. +. %eracunan7 arsenik, ;0. 2. Pat&,"s"&l&g"
#enurut #utta?in, Arif <&''4=, @irus masuk tubuh klien mlalui kulit, saluran nafas dan saluran dan saluran cerna, setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan segara lokal7 aliran virus terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu, penyebaran hematogen primer 7 virus masuk kedalam darah , kemudian menyebar ke organ dan 2erkembang biak di organ tersebut dan menyebar melalui saraf7 virus berkembang biak dipermukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem persarafan.etelah terjadi penyebaran ke otak, timbul manifestasi klinis ensefalitis. #asa Prodromal berlangsung selama 1-( hari ditandai dengan demam, sakit kepala, pusimg, muntah, nyeri tenggorok, malaise, nyeri ekstremitas, dan pucat. uhu badan meningkat, fotofobia, sakit kepala, muntah letargi, kadang disertai kaku kuduk jika infeksi mengenai meningen. 2.- Man",estas" 'l"n"s #enurut e$anto, !eorge, &''5= 7
apat difus ataupun fokal berupa 7 Penurunan kesadaran. !angguan fokal seperti hemiparesis, kejang fokal, dan gangguan
• •
otonom. !angguan gerak. Perubahan tingkah laku Ataksia. !anguan saraf kranial. isfagia #eningismus. !angguan sensorik dan motorik unilateral. Pada bayi, tanda penting yang dapat dilihat7 #untah 6bun-ubun C fontanel menonjol.
• • • • • • •
• •
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
•
#enangis terus-menerus dan lebih buruk jika digendong.
#enurut <%usuma, &'1= • • • • • • • • • • •
emam akit kepala dan biasanya pada bayi disertai jeritan Pusing #untah :yeri tenggorokan dan ektremitas #alaise Pucat "alusinasi %ejang !elisah !angguan kesadaran
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
2./ Path)a0 IRU!
#asuk ke sal.nafas
#asuk ke kulit
#asuk sal.cerna
#enyebar ke dalam darah #enyebar ke dalam organ #enyebar ke saraf E:EDA8I*I
Peningkatan TIK
akit kepala
kelemahan gerak
Infeksi
kerusakan syaraf pusat
9eaksi inflamasi
emam
MK: Gangguan mobilita !ik
#%7 : Gangguan "e#$ui %a#ingan
#%7"ipertermi %ejang
#%7 resiko cidera
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
2. Pemer"ksaan Penunjang
#enurut <%usuma, &'1=
Pemeriksaan cairan serebrospinal Barna dan jenih terdapat pleusitosis berkisar antara '-&'' sel dengan dominasi sel limfosit. Protein agak meningkat sedangkan glucose dalam
batas normal. Pemeriksaan EE! #emperlihatkan proses inflamasi yang difuse bilateralF dengan aktifitas rendah. *hora photo arah tepi7 leukosit meningkat ;*-can untuk melihat keadaan otak. Pemeriksaan virus
#enurut <#andal, Bilkins, unbar, G #ayor-Bhite, &''= •
*-can dan #9I otak dapat menyingkirkan kemungkinan lesi, massa dan menunjukkan edema otak. !ambaran khas ensefalitis herpes
simpleks baru terjadi setelah beberapa hari. #enurut e$anto, !eorge, &''5= 7 8aboratorium 2iasanya pemeriksaan laboratorium tidak membantu, kecuali untuk •
mengetahui proses infeksi virus yang sedang terjadi
mungkin membantu diagnosis a$al. !ambaran 9adiologis ;* can kepala & Pada ensefalitis "@, ;* scan memperlihatkan lesi dengan densitas rendah di lobus tempolaris, yang belum terlihat sampai +( hari setelah a$itan. & ;* can dapat memperlihatkan komplikasi seperti perdarahan , hidrosifalus dan herniasi, serta dapat membantu menentukan perlu
tidaknya tindakan bedah. #9I
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
&
#9I lebih sensitif daripada ;* scan dalam mengidenfikasi
ensefalitis viral. & !ambaran lesi di lobus tempolaris berupa perdarahan unilatelar atau bilatelar. 8esi dilobus inferomedial temporalis dan girus singuli adalah area yang paling sering terdeteksi dengan #9I.
Pada anak bayi, dapat terdeteksi peyebaran lebih luas. Elektroensefalografi
2. D"agn&sa Ban%"ng #enurut e$anto, !eorge, &''5= 7
1. &. +. (. . .
Abses otak #eningitis *oksoplasmosis tatus epileptikus Perdarahan subaraknoid "ipoglikemia
#enurut <#andal, Bilkins, unbar, G #ayor-Bhite, &''= 7 1. &. +. (. . . /.
%onfusi tosik pada infeksi sistemik #alaria serebral "ematoma subdural #eningitis tuberculosis :eurosistiserkosis Perdarahan subaraknoid *rauma serebrovaskular
2.4 Penatalaksanaan #enurut e$anto, !eorge, &''5= 7
1. Antiviral. #anfaat pemberian antiviral adalah untuk meringankan gejala klinis, mencegah komplikasi, dan mencegah timbulnya gejala sisa. Penggunaan Asiklovir harus didahului dengan oemerikasaan kreantinin. osis asiklovir
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
osis deksaetason 7 e$asa 7 1' mg I@ tiap jam Anak 7 ',1 mgC kg I@ tiap jam #enurut <%usuma, &'1= Isolasi bertujuan mengurangi stimulus atau rangsangan dari luara dan
sebagi tindakan pencegahan. *erapi antibiotik, sesuai hasil kultur. 2ila enchepalitis disebbkanoleh virus <"@=, agen anti viral acyclovir secara signifikan dapat menurunkan mortalitas dan morbiditas "@ enchepalitis. Acyclovir diberikan secara intravena dengan dosis +' mgCkg 22 per hari dan dilanjutkan selama 1'-1( hari untuk mencegah
kekambuhan. #empertahankan hidrasi, monitor balance cairanH jenis dan jumlah
cairan yang diberikan tergantung keadaan pasien. #engontrol kejang obat antikonvulsif diberikan segera untuk memberantas kejang. 0bat yang diberikan adalah valium atau luminal. @alium dapat diberikan dengan dosis ',+-', mgCkg 22Ckali. 2ila 1 menit belum teratasi atau kejang lagi bisa diulang dengan dosis yang sama. Jika sudah diberikan & kali dan 1 menit masih kejang, berikan
valium drip dengan dosis mgCkg22C&( jam. #empertahankan ventilasi, bebaskan jalan napas, berikan 0& sesuai kebutuhan <&-+ lCmenit=. Penatalaksanaan shock septic. 6ntuk mengatasi hiperpireksia, dapat diberikan kompres pada permukan tubuh atau dapat juga diberikan antipiretikum seperti asetosal atau parasetamol bila keadaan telah memungkinkan pemberian obat pre oral.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
BAB III A!UHAN 'EPERA5ATAN
3.1 'A!U! EN!E6ALITI!
*anggal #asuk 7 1 0ktober &''( *anggal keluar 7 & 0ktober &''( Anamnesa dengan orang tua pasien
:ama lengkap
7 An. !iven imamora
6mur
7 bulan
Jenis kelamin
7 8aki-laki
Alamat
7 Pondok gede, 2ekasi
Agama
7 %atholik
uku
7 2atak
Pendidikan 7 2elum sekolah
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
I%ent"tas +rang Tua A9AH
IBU
:ama 8engkap 7 *n %arel
:ama lengkap7 :y. Ervina
imamora
6mur
7 ++ tahun
6mur
7 + tahun
uku
7 2atak
uku
7 2atak
Alamat
7 Pondok gede, 2ekasi
Alamat
7 Pondok gede,
Agama
7 %atholik
2ekasi
Pendidikan
7 #A
Agama
7 %atholik
Pekerjaan
7Pega$ai s$asta
Pendidikan
7 #A
Pekerjaan
7 Biras$asta
"ubu"""ubungan dengan orang tua 7 Anak kandung 3.2.2 R")a0at 'esehatan
1.
%eluhan 6tama 7 *idak sadar %eluhan tambahan 7 %ejang
&.
9i$ayat penyakit sekarang 7 + hari sebelum masuk rumah sakit, pasien terlihat lemah, tidak aktif, panas -, muntah -, batuk-, pilek-, 2A2 keras, 2A% biasa, nafsu makan biasa. 1 hari sebelum masuk rumah sakit, pasien kejang pada sisi tubuh
bagian kanan yaitu tangan dan kakinya. aat kejang,
tangan pasien mengepal, kaku, begitu juga kakinya menjadi kaku. %edua mata melotot dan bola matanya tidak simetris. edangkan tangan dan kaki kirinya tidak kaku. 8amanya kejang kurang dari 1 menit, setelah kejang pasien tidak menangis, tapi berespon bila dipanggil. Pasien masih lemah, tidak aktif. &-+ jam kemudian, pasien kejang kembali. alam 1 hari frekuensi kejang , panas-, batuk-, pilek-, 2A2 keras, 2A% biasa, nafsu makan biasa, muntah-. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
( jam sebelum masuk rumah sakit, pasien kembali kejang. etelah kejang tampak diam, lemah, dan tidak berespon $alaupun dicubit. Pasien tidak mau makan dan minum, panas-, batuk-, pilek-, muntah-, 2A2 keras, 2A% biasa,. 8alu oleh ibunya, diba$a ke dokter umum, disana tidak diberi pengobatan. Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. 9i$ayat trauma disangkal. +.
9i$ayat penyakit dahulu isangkal
(.
9i$ayat penyakit dalam keluarga isangkal
.
9i$ayat pera$atan antenal
.
9i$ayat persalinan
Pasien lahir di tolong oleh bidan, di rumah bersalin, cukup bulan, secara spontan pervaginam, dengan berat badan +'' gr, panjang ' cm, dengan AP!A9 score tidak diketahui. %elainan ba$aan tidak ada. /.
9i$ayat imunisasi I & bulan & bulan
II
III
6langan
2;! P* Polio *ipa ;ampak 8ain-lain 'esan $ Imunisasi dasar belum lengkap 4.
9i$ayat makanan 6mur
PAI PAI PAI
2iskuit 2uah K
C
2ubur usu
:asi *im
K K
-
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
-4 4-1' 1'-1&
-
'esan $
-
-
%$antitas cukup %$alitas cukup
5.
9i$ayat Perkembangan 7
Pertumbuhan gigi pertama 7 bulan *engkurap 7 ( bulan uduk 7 bulan Jalan 72icara 7#embaca G #enulis 7!angguan perkembangan 7 *idak ada %esan 7 *umbuh kembang sesuai dengan umur
3.2.3
Pemer"ksaan 6"s"k
ilakukan pada tanggal 1 oktober &''( a= %eadaan umum %esadaran
7 *ampak sakit berat
*ekanan arah
7 5'C' mmhg
Drekuensi nadi
7 1&' kaliCmenit
Drekuensi nafas
7 ' kaliCmenit
uhu
7 +/.&;
b= ata Antropometri 2erat badan 7 .5 kg *inggi badan 7 & cm c= "ead *o *oe a= %epala 7 Inspeksi 7 2ulat, normocephali ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
Palpasi 7 662 tidak menonjol b= #ata 7 Inspeksi 7 %onjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik, pupil bulat, isokor, refleks cahaya LCL Palpasi
7 *idak merasa nyeri
c= "idung 7 Inspeksi 7 8apang, sekret -C-, konka inferior eutrofi Palpasi 7 *idak merasa nyeri d= *elinga 7 Inspekai 7 8apang, sekret -C-, membran timpani utuh Palpasi 7 *idak merasa nyeri e= #ulut 7 Inspeksi 7 #ukosa mulut lembap f= 8eher 7 Palpasi 7 %elenjar getah bening tidak teraba g= *horaks Inspeksi 7 Pergerakan dinding dada simetris Palpasi 7 ulit dinilai Perkusi 7 onor Auskultasi 7 2unyi nafas dasar vesikuler, ronki -C-, Bhee>ing -C-, bunyi jantung I, II murni, !allop - , murmurh= Abdomen Inspeksi 7 Perut datar Palpasi 7 8emas Perkusi 7 timpani Auskultasi 7 2ising usus + C menit i= %ulit 7 *urgor cukup j= Ekstremitas 7 Akral hangat, capillary refill M & 9angsang meningeal Nkaku kuduk O N2rud>inski I N2rud>inski II O Nkernig
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
k= 9eflek Disiologis N biceps LLLCLLL N triceps LLLCLLL N patela LLLCLLL N achiles LLLCLLL l= 9eflek Patologis N 2abinski LCL N ;hadok LCL N 0penheim LCL N !ordon LCL N haffere LCL d= Pengkajian fungsional !orgon 1.
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan %eluarga mengatakan kesehatan merupakan hal yang penting, jika ada keluarga yang sakit maka akan segera diba$a ke pelayanan kesehatan terdekat.
2.
Pola nutrisi dan metabolic #akan 7 seperti biasa 1 porsi habis #inum 7 sering minum susu
+. Pola eliminasi 2A% 7 normal 2A2 7 konstipasi (. Pola aktivitas dan latihan Aktivitas yang dilakukan klien tidak banyak karena klien merasa lemas, lemah,kejang, tampak diam, dan tidak berespon $alaupun dicubit. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
. Pola istirahat tidur 2iasanya tidak terdapat gangguan tidur . Pola persepsi sensori dan kognitif %lien merasa takut bila penyakitnya tidak bisa sembuh. /.
Pola hubungan dengan orang lain %lien hanya berkomunikasi dengan keluarga dekat
4. Pola reproduksi C seksual %lien berjenis kelamin laki-laki, 5. Pola persepsi diri dan konsep diri 0rang tua klien ingin anaknya cepat sembuh dan cepat pulang ke rumah 1'. Pola mekanisme koping Pasien masih lemah, tidak aktif &-+ jam kemudian, pasien kejang kembali 11.
Pola nilai kepercayaan C keyakinan %lien beragama islam, keluarga yakin semuanya sudah diatur oleh Allah.
3.2.
Pemer"ksaan La#&rat&r"um
-
Pemeriksaan
-
1C1'C'( 7 8E 7 & mmCjam "b 7 11,4 gCdl Eritosit 7 (,( jutaCl 8eukosit 7 &/.(''Cl "itung jenis
-
-CC&C(C+4C1 9etikulosit 7 4 ) *rombosit 7 411.'''Cl "t 7 +& ) Pemeriksaan gula darah 1C1'C'( 7
darah
7
-
e$aktu 7 1'1 mgCdl Pemeriksaan analisis gas
-
darah 1C1'C'( 7 Ph 7 /,+5( P;0& 7 +(, P0& 7 11+,+ aturasi 0& 7 54,+ ) %onsentrasi 0& 7 &',4 vol.
-
) 2E 7 -+,+ mmolC8 22 7 ((, mmolC8 ";0+ 7 &',/ mmolC8 *;0& 7 &1,/ mmolC8
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
-
Elektrolit 1C1'C'( 7 :a 7 1+( mmolC8
-
% 7 ,' mmolC8 ;l 7 1'' mmol
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
3.2.3.2./
D"agn&s"s Ban%"ng Epilepsi : Penatalaksanaan
1.
Pengobatan 7 - - 9a$at inap. - - I@D %aen +2 / ttsCmnt
&.
-
-eametasone +1 mg
-
-8uminal && mg
-
selanjutnya &1 mg
-
-:ovalgin ' mg kp Q +5;
-
-anmol ( gtt
- - arah lengkap - - 6rine lengkap - - Deses lengkap - - 8umbal pungsi - - ;* scan - - EE! -
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
3.3 ANALI!A DATA :
HAR I;
:
: DATA
- D!
%eluarga -
$
pasien mengatakan as bah$a
:
L+7I
TAN77AL
-
ETI+
MA!A LAH
Aktivit
-
: T
9esiko
-
"iperte
-
9esiko
-
kejang cidera
pasien umum
kejang-kejang : D+ $
-
**@ * 7 5'C'
mmhg :
7 1&'
Cmenit 99
7
'
Cmenit 7 +/,& ;
- D!
$
Ibu pasien -
9eaksi
-
mengatakan bah$a inflamasi tubuh
rmi
anaknya
sangat panas : D+ $
- uhu pasien +/,& ; - D! $ Ibu pasien
-
Edema
-
mengatakan bah$a serebral yang ketidakefektifa anaknya lemah dan mengubah
C n
perfusi
tidak
aktif, menghentikan jaringan otak
terkadang
tidak aliran
sadarkan diri
- D+
kejang kurang menit - etelah
$
Pasien
darah
arteriCvena
selama dari
1
kejang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
pasien
tidak
menangis,
tapi
berespon
bila
dipanggil - D! $ Ibu pasien -
-
mengatakan
%erusa
kan
-
"amba
tan
-
mobilitas
anaknya tidak aktif neuromuskular fisik bergerak , penurunan - D+ $ 2ayi enggan kekuatanCketa melakukan hanan gerakan 3. DIA7N+!A 'EPERA5ATAN
+.+.1 +.+.&
9esiko infeksi berhubungan dengan reaksi inflamasi. "ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler, penurunan kekuatanCketahanan. +.+.+ 9esiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan edema serebral yang mengubahCmenghentikan aliran darah arteriCvena. +.+.( 9esiko cidera berhubungan dengan aktivitas kejang umum. 3.- INTEREN!I
+.(.1
: :
"ipertermi berhubungan dengan reaksi inflamasi.
: Tujuan;N+< Therm& regulat"&n 'r"ter"a Has"l$
uhu tubuh dalam rentang normal :adi dan 99 dalam rentang normal *idak ada perubahan $arna kulit.
: •
NI<
#onitor tekanan darah, nadi, 99 dan suhu sesering mungkin tiap
•
• •
dua jam #onitor
penurunan
kesadaran 2erikan antipiretik 2erikan pengobatan
tingkat
untuk
•
mengatasi penyebab demam elimuti pasien %olaborasi pemberian cairan
•
intravena 2eritahukan
•
tentang
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
kepada indikasi
keluarga terjadinya
keletihan dan penangan emergency yang diperlukan *ingkatkan sirkulasi udara 2erikan pengobatan
• •
untuk
mencegah terjadinya menggigil +.(.&
"ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan
neuromuskuler, penurunan kekuatanCketahanan. :
Tujuan;N+<
:
-
etelah dilakukan tindakan
•
%aji kemampuan pasien dalam
•
mobilisasi #onitoring vital sign sebelum dan
kepera$atan selama +&( jam
pasien
dapat
melakukan
sesudah latihan dan lihat respon
gerakan
bersama dengan indikator 7 -
%lien dapat menggerakan jari
kaki,
tangan,
leher,
bahu,
•
pasien saat latihan Ajarkan pasien kesehatan
lutut,
penggang, siku, pergelangan tangan.
NI<
•
lain
ambulasi Ajarkan pada
atau
tenaga
tentang
teknik
ibu
bagaimana
merubah posisi bayinya dan berikan •
bantuan jika diperlukan %olaborasi dengan fisioterapis tentang rencana untuk memperkuat fungsi tubuh selama pera$atan dan melindungi dari sakit atau cedera sesuai dengan kebutuhan
-
+.(.+
9esiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan
edema serebral yang mengubahCmenghentikan aliran darah arteriCvena. :
-
Tujuan;N+<
etelah
dilakukan
:
tindakan
NI<
%aji secara komprehensif sirkulasi
kepera$atan selama +&( jam tidak ada
perifer
gangguan pada perfusi jaringan perifer
kapillary refill, $arna dan temperatur
pasien dengan indikator7 Pengisian kapiler
ekstremitas=
•
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
perifer,
edema,
Barna kulit normal %ekuatan fungsi otot %ekuatan kulit uhu kulit hangat *idak ada nyeri ekstremitas
• • • • •
Evaluasi nadi perifer dan edema Elevasi anggota badan &' derajat atau lebih tinggi dari jantung untuk meningkatkan venous return 6bah posisi klien minimal setiap & jam sekali %olaborasi pemberian antiplatelet atau antikoagulan #onitor status cairan masuk dan keluar
-
+.(.(
9esiko cidera berhubungan dengan aktivitas kejang umum. :
-
Tujuan;N+<
etelah
:
dilakukan
NI<
tindakan ediakan lingkungan yang aman dan kepera$atan selama 4&( jam resiko nyaman bagi pasien serta kontrol •
cidera pasien dapat terkontrol dengan indikator 7 Pengetahuan ibu tentang resiko
•
lingkungan dari kebisingan Identifiksi kebutuhan keamanan pasien,
sesuai dengan kondisi fisik Pasang siderail tempat tidur meningkat #emonitor faktor resiko dari 2atasi pengunjung Anjurkan keluarga menemani pasien lingkungan 2erikan penjelasan keluarga atau #enghindari paparan yang bisa pengunjung adanya perubahan status mengancam kesehatan kesehatan dan penyebab penyakit #emonitor perubahan status
•
• •
•
• •
•
•
kesehatan 3./ IMPLEMENTA!I :
Har
"; Tanggal
-
:
:
N& :
-
•
Im(lemetas"
#engkaji
tekanan
1,+ darah, nadi, 99 dan suhu •
sesering
mungkin tiap dua jam. %olaborasi pemberian
: Res(&n Pas"en :
-
D! $
Ibu
klien
mengatakan bah$a tubuh
anaknya
sangat panas
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
T
-
antiplatelet •
atau
:
-
antikoagulan %olaborasi pemberian
* 7 5'C'
mm"g -
cairan intravena 7 - I@D %aen +2 / •
D+ $
: 7 1&'Cmnt -
ttsCmnt
lemah= - 99 7 +Cmnt
tidur
-
-
•
#onitor
penurunan
:
1,& tingkat kesadaran Ajarkan pada ibu •
bagaimana
merubah
-
7 +4 ; Akral 7 "angat
D! $
Ibu
kha$atir
terhadap
keadaan
anaknya
karena
-
tidak sadarkan diri
posisi bayinya dan
:
berikan bantuan jika diperlukan
-
D+ $
Pupil 7 Ishokor *hora 7 2: Abdomen 7
2: *ampak sakit berat %esadaran anak apatis -
-
•
+
$ Ibu secara - D! mengatakan bah$a komprehensif kejang sirkukasi perifer
%aji
perifer,
kembali
edema,
: D+ $
kapillary refill, $arna Perubahan perilaku dan temperatur %elemahan atau ekstremitas= paralisis ekstermitas %olaborasi dengan eametasone +1mg dokter untuk I@ • •
•
•
menginjeksikan deametasone ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
-
-
-
antipiretik - D! $ Ibu merasa 1,( dan cefotaksim anaknya nyaman ediakan lingkungan saat dira$at •
-
2erikan
•
yang
aman
dan
nyaman bagi pasien
: D+ $
;efotaksim &+'mg
I@ kontrol %lien merasa nyaman dari dan tidak brisik
serta lingkungan
kebisingan Ibu $ %aji kemampuan - D! &,+ pasien dalam mengatakan bah$a
-
-
•
•
bayinya tidak aktif
mobilisasi %olaborasi
dengan
fisioterapis
tentang
bergerak : D+ $
rencana
untuk
memperkuat
fungsi-
$aktu reaksi !erakan
tubuh
selama
sangat lambat dan
pera$atan
dan
Penurunan
melindungi dari sakit -
tidak terkoordinir %esulitan
atau
merubah posisi
cedera sesuai
dengan kebutuhan Elevasi anggota badan &' derajat atau lebih tinggi
dari
jantung
untuk
meningkatkan
venous return 3. EALUA!I :
H ar";
Tanggal
-
:
N
:
&.D=
- -
EALUA!I
7 Ibu merasa suhu tubuh anaknya
1 sedikit turun 07
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
:
TT D
-
-
-
uhu 7 +/,4 ; :adi 7 1&' Cmenit 99 7 (' Cmenit A7 #asalah belum teratasi P 7 Intervensi 1-( dilanjutkan 7 Ibu mengatakan bah$a anaknya
tidak banyak gerak 07 - "anya mampu menggerakkan tangan dan & kakinya A 7 #asalah teratasi sebagian P 7 Intervensi & dan + dilanjutkan 7 ibu mengatakan bah$a anaknya
-
sering tidak sadarkan diri 07 Barna kulit agak pucat -
-
-
Etremitas
+
-
- Akral
7 hangat
-
- ianosis
7-
-
-
- ;apilary 9efill 7 M & A 7 masalah belum teratasi P 7 intervensi 1-+ dilanjutkan - 7 Ibu masih ketakutan terhadap kondisi anaknya akan kejang kembali
-
-
-
0 7 Pera$at telah menjelaskan kepada ibu bah$a tempat tidurnya
(
telah dipasang siderail -
A 7 #asalah teratasi sebagian
-
P 7 Intervensi 1-& dilanjutkan
-
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
-
: : .1 'es"m(ulan -
BAB I PENUTUP
2atang 0tak terdiri dari otak tengah
@aroli dan medula oblongata. Enchefalitis adalah infeksi jaringan otak yang mengenai ;: yang disebabkan oleh virus atau mikroorganisme lain yang non purulent. %lasifikasi ensefalitis didasarkan pada faktor penyebabnya yaitu ensefalitis supuratif akut dengan bakteri penyebab ensefalitis adalah Staphylococucus aureus, Streptococus E. Colli, Myobacterium, dan T. Pallidum.
-
Proses terjadinya ensephalitis bera$al dari virus masuk
tubuh klien melalui kulit, saluran nafas dan saluran dan saluran cerna, setelah masuk ke dalam tubuh, virus akan menyebar ke seluruh tubuh dengan segara lokal7 aliran virus terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ tertentu, penyebaran hematogen primer 7 virus masuk kedalam darah, kemudian menyebar ke organ dan 2erkembang biak di organ tersebut dan menyebar melalui saraf7 virus berkembang biak dipermukaan selaput lendir dan menyebar melalui sistem persarafan. *anda dan gejala pada bayi yang mengalami ensephalitis biasanya muntah, ubun-ubun C fontanel menonjol, menangis terus-menerus dan lebih buruk jika digendong. Pemeriksaan
penunjang
pada
ensephalitis
meliputi
pemeriksaan cairan serebrospinal, pemeriksaan EE!, thora photo, darah tepi, ;*-can untuk melihat keadaan otak, pemeriksaan virus. iagnosa bandingnya bisa berupa abses otak, meningitis, toksoplasmosis, status epileptikus, perdarahan subaraknoid, hipoglikemia. Penatalaksanaannya diberikan antiviral dan kortikosteroid. .2 !aran
1. 2agi mahasis$a
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS
-
#eningkatkan kualitas belajar dan memperbanyak literatur
tentang pembuatan proses kepera$atan dalam melaksanakan asuhan kepera$atan yang baik dan benar. &. 2agi pendidikan dan kesehatan - 2agi dosen pembimbing agar dapat memberikan bimbingan yang lebih baik dalam pembuatan askep selanjutnya dan memberikan pengetahuan kepada mahasis$a kepera$atan agar lebih memaami tentang proses kepera$atan sehingga dapat memberikan rencana -
asuhan kepera$atan dengan baik dan benar.
-
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ENSEFALITIS