LAPORAN PENDAHULUAN DEBRIDEMENT Definisi Debridement Pengertian debridemen adalah menghilangkan jaringan mati juga membersihkan luka dari kotoran yang bera berasal sal dari luar yan yang g term termasuk asuk benda asing bag bagii tub tubuh.C uh.Caran aranya ya yait yaitu u dengan mengompres luka menggunakan cairan atau beberapa material perwatan luka yang fungsinya utuk menyerap dan mengangkat bagian-bagian luka yang nekrotik. (Keperawatan Medikal Bedah edisi 8.Brunner & Suddarth ,2002.Suzzane C.Smeltzer Brenda G.Bare ) 2. Tujuan dilakukan Debridement Tujuan Tujua n dilakukan dilakukannya nya debridement yaitu untuk mengeluarkan kontaminan dengan rasa nyeri yang ya ng mi mini nima mall pa pada da pa pasi sien en se sert rta a tr trau auma ma ja jari ring ngan an ya yang ng mi mini nima mall pu pula la.u .unt ntuk uk lu luka ka ya yang ng kotor,mencelupkan bagian yang cidera ke dalam air yang sama dengan suhu tubuh , dapat meredakan nyeri dan dapat membantu menghilangka debris. (Manaemen luka M!"a #.M!ris!n,200$.%GC) Debris yang tertahan dan jaringan mati harus dibersihkan dengan tindakan eksisi bedah dan pembersihan mekanis.debridemen mekanis akan dibicarakan kemudian. Debridem Debr idemen en bed bedah ah terd terdiri iri ata atas s eksi eksisi si jarin jaringan gan mati, jaringan terkontamin terkontaminasi asi heb hebat at dan daerah tidak teratur yang dapat mengganggu mengganggu penutupan luka. ntuk debridemen ini digunaka digunakan n skapel tahan karat. !. Eksisi Total Luka :metode : metode debridemen paling sederhana dengan melakukan eksisi luka menyeluruh sehingga didapat daerah pembedahan yang luas. Perhatian "eksisi total ini hanya dilakukan untuk luka yang tidak melibatkan organ # organ khusus,Pada tangan dan wajah, dilakukan debridemen selektif. $. Debridement selektif : Pada beberapa situasi, cara terbaik adalah membersihkan luka secara mekanis, kemudian dilakukan debridemen selektif pada semua jaringan mati. Tidak perlu melakukan tes laboratorium untuk melakukan %abilitas jaringan, yang berarti jaringan harus dinilai melalui inspeksi yang cermat. Tanda dari jaringan nekrosis berupa adanya warna abu-abu atau kehitaman dan ketika diinsisi hanya timbul sedikit pendarahan. &emua jaringan mati kecuali jariangan fibrosa, harus dibersihkan. Tepi luka yang tidak teratur atau robek-robek menunjukan luka hebat jaringan lokal dan harus dirat di rataka akan. n. 'ik 'ika a pa pada da e% e%alu aluasi asi aw awal al at atau au sel selanj anjut utny nya, a, ta tampa mpak k ba bahw hwa a de debri bride deman man ak akan an mencegah penutupan luka tanpa takanan, maka konsultasi dengan seorang ahli bedah. ulit yang menonjol karena trauma harus dinilai secara seksama apakah terdapat pengisian kapiler dan kon kongest gestii %ena %ena.. !d !danya anya pengisian pengisian kapi kapiler ler yang cepat atau sianosis sianosis di dae daerah rah ters tersebu ebutt menunju men unjukan kan ada adanya nya obst obstruks ruksii %ena %ena.. $ila terdapat terdapat bata batas s yang jelas a%ta a%tara ra dae daerah rah norm normal al dengan den gan abnormal abnormal maka bagian bagian yan yang g abn abnorma ormall haru harus s diek dieksisi. sisi. 'ika di dae daerah rah perf perfusi usi tidak mempunyaii batas tegas maka luka harus dibersihkan dan diamati dengan seksama. onsulta mempunya onsultasi si dengan ahli bedah mungkin diperlukan. (eraw (e rawata atan n 'u 'uka ka & e end nderi eritt e erlu rlukaa kaan n Ga Gand nda, a,.' .' a alt! lt!n.M n.M*, *,. .% % Ma Mat! t!r" r",# ,#r. r.M* M*,*. ,*.* * +runke",M*,edisi +runke" ,M*,edisi 2 %GC
3. Prinsip-prinsip dalam tindakan debridemen pada terapi fraktur terbuka Pada fraktur terbuka, pemilihan cara-cara pengelolaan fraktura acapkali secara prinsipil dipengaruhi oleh bahaya infeksi, kegagalan penyembuhan luka dan osteomyelitis. elambatan penyambungan tulang dan tidak adanya penyambungan lebih sering terjadi pada fraktur terbuka. esembuhan luka, disamping penyambungan fraktura dalam posisi yang baik, merupakan suatu tujuan. Penatalaksanaan debridemen pada luka fraktur terbuka) *eskipun infeksi pada luka akibat kontaminasi bakteri yang biasanya berlangsung pada saat cedera, namun jaringan mati serta benda asing yang tertinggal di dalam luka merupakan faktor predisposisi terjadinya sepsis. +leh karena itu, pembedahan segera merupakan indikasi untuk menghilangkan pabulum atau unsur-unsur yang menyebabkan sepsis ini. ulit di daerah yang luka dibersihkan secara luas dan diteliti untuk persiapan operasi. uka ditutup dengan duk steril sehingga cairan yang digunakan untuk mencuci kulit tidak mengalir ke dalam luka. $ulu-bulu pada kulit di sekitar luka harus dicukur. Tepi kulit yang rusak haus dieksisi dengan memperhatikan bahwa kulit sangat penting artinya dan diperlukan bagi kesembuhan luka primer )bagian tepi yang harus dibuang hanyalah bagian yang sudah hancur dan tidak %ital lagi.nsisi pada kulit dan pascia harus cukup panjang sehingga seluruh luka laserasi jaringan yang dalam dapat terbuka. &emua jaringan yang mati dan tidak %ital harus dikeluarkan. +tot yang tidak berdarah ketika terpotong atau otot yang tidak mengerut ketika dijepit oleh pinset merupakan otot yang sudah mati dan harus dibuang. +tot yang berdarah tetapi tidak mengerut ketika dijepit mungkin masih hidup, namun semua ujung otot yang robek atau serabut-serabut otot yang terpisah harus digunting engan rapih. &emua benda asing, kecusli pecahan peluru yang tertanam sngat dalam atau sulita dicapai, juga perlu dikeluarkan. &emua tempat yang berdarah haruus dicari dan diikat. $agian-bagian yang penting-ner%us, tendon, pembuluh-pembuluh darah yang besar dan liganemtum-harus harus dibersihkan secara mekanis )daerah tendon dan ligamentum yang compang-camping
harus
di
rapihkan
sehemat
mungkin
sedangkan
strukturnya
dibiarkan.pecahan tulang yang kecil dan sudah terlepas dari jaringan lunak dapat dikeluarkan. ragmen tulang yang besar, sekalipun sudah terpisah dari bagian lunak harus dibiarkan pada tempatnya. ragmen tulang yang besar dan mengalami a%ulsio total harus dicelupkan dengan segera kedalam larutan antibiotik dan dibiakan di dalam larutan tersebut sampai lukanya selesai dipersiapkan untuk tindakan operasi mengembalikan fragmen tulang tersebut. Tulang merupakan struktur yang amat penting. &ecara umum, lebih baik membuat kesalahan dengan membuang terlalu sedikit fragmen tulang daripada terlalu banyak. jung tulang yang kotor harus dibersihkan secara cermat, kalau perlu dengan menggunakan sikat atau alat curett sehingga kotoran yang terbenam dapat dikeluarkan. /ongga luka yang telah menjalani debridement harus dibersihkan oleh l%age mekanis, dari dalam ke luar. Dengan larutan garam fisiologis hangat dalam jumlah yang berlebihan.
Tindakan la%age akna mengeluarkan kuman-kuman yang mencemari luka dan menghilangkan banyak partikel halus yang sudah terlepas tetapi belum dikeluarkan karena tidak kelihatan. Preparat antibiotik tidak mencegah terjadinya sepsis luka. !ntibiotik tidak memiliki pengaruh atas nekrosis jaringan yang progresif akibat en0im proteolitik dekomposisi hematoma dan jaringan mati. 'uga, jaringan mati dalam luka tidak dapat disterilisasi. Pecursor infeksi lokal trsebut harus dilenyapkan dengan tindakan debridement yang memadai. (erawatan *ini enderita Cedera,meri-an C!llee / Sure!ns,"a"asan essentia medi-a 183 ) 4. Tindakan Debridemen dan posisi terbuka 1. Penderita diberi toksoid,!T& atau tetanus human globuli. 2.
!ntibiotika untuk kuman gram positif dan negatif dengan dosis tinggi
2. ultur dan resistensi kuman dari dasar luka fraktur terbuka 3. Torni4uet disiapkan tetapi tidak perlu ditiup 5. &etelah dalam narkose seluruh eksremitas dicuci selama 5-16 menit dan di cukur 7. uka diiirigasi dengan cairan 8aCl steril atau air matang 5-16 liter. uka derajat 2 harus disemprot hingga bebas dari kontaminasi (jet la%age9 :. Tindakan desinfeksi dan pemasangan duk (draping9 ;. ation9. Pemakaian antibiotika diteruskan untuk 2 hari dan bila diperlukan debridement harus diulang. (4lmu 5edah, 16.Bina upa ksara,7K4 Baian 4lmu Bedah 7akultas Ked!kteran 49S. *r.Cipt!Manun Kusum!) http://anajem.blogspot.om/!"#$/"%/t&n'a(an)post)'eb*&'ement.html