Laporan Praktikum Elektronika Digital Multiplexer dan Demultiplexer Demultiplexer
Nama : M. Fachroel Achyar Achyar NIM : 021500440 Prodi : Elektronika Instrumentasi Instrumentasi Rekan Kerja : Intan Nafisah (021500436) Dosen : Joko Sunardi, SST
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL YOGYAKARTA
2016
Laporan Praktikum Elektronika Digital MULTIPLEXER dan DEMULTIPLEXER I.
Tujuan Percobaan a. Menyusun dan memahami rangkaian Demultiplexer 1 ke 2 dan 1 ke 4. b. Menyusun dan memahami rangkaian Multiplexer 2 ke 1 dan 4 ke 1. c. Merangkai dan mencoba memahami Data Selektor / Mux IC 74155. d. Mengamati kerja dari rangkaian dan mencatat hasil percobaan.
II.
Dasar Teori
1
III.
Langkah Percobaan
Percobaan 1. 1.Persiapkan alat-alat dan komponen yang dibutuhkan. 2. Buat rangkaian demultiplekser 1 ke 2 seperti terlihat pada gambar 2. 3. Amati kerja dari rangkaian, jika telah berfungsi dan benar tunjukkan hasil pengamatan ke asisten dan masukkan data ke dalam tabel.
S
Y0
E
Y1
D Gambar 2. Demultiplexer 1 ke 2.
2
Hasil Percobaan. Input S 0 0 0 0 1 1 1 1
E 0 0 1 1 0 0 1 1
Output D 1 0 1 0 1 0 1 0
Y0
Y1
Percobaan 2. 1. Persiapkan alat-alat dan komponen yang dibutuhkan. 2. Buat rangkaian demultiplexer dari IC 74155 dual 2-line to 4-line seperti terlihat pada gambar 4. 3. Amati kerja dari rangkaian dan hasil pengamatan masukkan ke dalam tabel
3
Gambar 4. IC 74155 dual 2-line to 4-line.
MUL TI PL E XE R
Percobaan 3 1. Persiapkan alat-alat dan komponen yang dibutuhkan. 2. Buat rangkaian multiplexer 4 ke 1 dari IC 74153 seperti terlihat pada gambar 7. 3. Amati kerja dari rangkaian dan hasil pengamatan masukkan ke dalam tabel.
4
Gambar 7. Multiplexer 4 ke 1 dari IC 74153.
Percobaan 4. 1. Persiapkan alat-alat dan komponen yang dibutuhkan. 2. Buat rangkaian multiplexer 8 ke 1 dari IC 74151 seperti terlihat pada gambar 8. 3. Amati kerja dari rangkaian dan hasil pengamatan masukkan ke dalam tabel 5. 5
Gambar 8. Multiplexer 8 ke 1 dari IC 74151.
IV.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan agar Mahasiswa dapat menyusun dan memahami rangkaian Demultiplexer 1 ke 2 dan 2 ke 4, serta memahami rangkaian Multiplexer 4 ke 1 dan 8 ke 1. Praktikan juga diharapkan dapat memahami Data selector dan mengamati setiap pekerjaan yang dilakukan dalam praktikum kali ini.
6
a. Percobaaan pertama.
Pada percobaan pertama yaitu percobaan Demultiplexer 1 ke 2, hasilnya dapat dilihat seperti dibawah ini.
Gambar 1. Hasil percobaan 1. Pada percobaan ini praktikan menggunakan 2 IC yaitu IC 7408 untuk fungsi AND, sementara IC 7404 untuk fungsi NOT. Dilihat dari hasil praktikum, Y0 pasti akan bernilai 0 apabila masukan S bernilai 1. Sementara Y1 pasti akan bernilai 0 apabila masukan S bernilai 0. Pada percobaan pertama Y0 menunjukkan hasil 1 dikarenakan masukan S dan E bernilai 0, dimana masukan tersebut memasuki untai NOT sehingga hasilnya merupakan inverse dari masukannya. Sementara D memiliki masukan 1, sehingga ketika menjalankan fungsi AND antara D dan NOT E menghasilkan keluaran 1. Ketika keluaran ini menjalankan fungsi AND dengan NOT S maka hasilnya 1. Y1 menghasilkan keluaran 1 ketika S dan D memiliki input 1. Hal ini sesuai dengan teori bahwa demultiplekser dengan satu select akan menghasilkan 2 keluaran Dapat kita lihat pada rangkaian Demultiplexer ini memiliki satu masukan tetapi mempunyai beberapa keluaran. Signal dari bagian input ini disalurkan ke bagian output (channel) yang tergantung dari kendali (select).
7
b. Percobaan kedua
Percobaan ini menggunakan satu IC yakni, IC 74155. Hasil percobaannya dapat dilihat sebagai berikut.
Gambar 2. Hasil percobaan 2. Dilihat dari hasilnya, jika Strobe dalam keadaan low (0) dan data 1c dalam keadaan high (1) salah satu lampu akan padam. Sementara ketika Strobe dalam keadaan High (1) lampu akan menyala semua, demikian pula saat data 1c dalam keadaan low (0) maka lampu akan menyala semua. Pengaturan lampu mana yang padam ditentukan oleh input dari select A dan B. Hal ini sesuai dengan teori bahwa demultiplekser dengan 2 select akan menghasilkan keluaran 4
c. Pecobaan ketiga
Pada percobaan ini menggunakan rangkaian Multiplexer 8 ke 1 dengan IC 74153. Multiplexer merupakan rangkaian yang mempunyai beberapa masukan dan memiliki satu keluaran. Dengan menggunakan selector dapat dipilih salah satu inputnya menjadi outputnya. Pemilihan input mana yang akan dipilih ditentukan oleh logika dibagian control atau kendali.
8
Gambar 3. Hasil percobaan 3. Dilihat dari hasil percobaan ini, ketika strobe memiliki masukan high (1) maka hasil keluarannya low (0). Pada saat select input A memiliki masukan low (0) dan B juga memiliki masukan low (0) maka data input kontrolnya ada pada C0. Ketika C0 memiliki masukan low (0) maka keluarannya akan sama yaitu low (0). Begitupun ketika masukan pada high (1) maka keluarannya akan high (1). Ketika select input A memiliki masukan high (1) dan B memiliki masukan (0) maka data input pengontrolnya ada pada C1, hasil keluaran akan sama dengan masukan C1. Pada keadaan select input A mempunyai masukan low (0) dan B mempunyai masukan high (1), maka data input pengontrolnya ada pada C2. Sementara data input pengontrol ada pada C3 ada pada saat selest input A dan B pada keadaan high (1). Percobaan ini sesuai dengan teori multiplekser dimana masukan 4 akan menghasilkan keluaran serta dapat dilihat salah satu masukannya menjadi control dari keluarannya
d. Percobaan empat.
Percobaan ini sama dengan percobaan 3 yang merupakan rangkaian multiplexer yang menggunakan IC 74151, dimana terdapat data masukan yang dipilih menjadi hasil dari keluarannya. Dengan kata lain, pada rangkaian ini terdapat input/masukan pengontrol. Dalam percobaan ini memiliki 2 keluaran yang ditandai dengan Y dan W. Keluaran W merupakan negasi dari hasil keluaran Y. Dilihat dara hasil percobaan dibawah ini, ketika strobe memiliki masukan high (1) maka hasil keluaran Y akan padam (0) dan keluaran W akan menyala (1). Ketika strobe pada keadaan low (0), maka output Y dan W bergantung pada salah satu data input dari D0 sampai D7 dan pemilihan input mana yang akan menjadi data input didasarkan pada keadaan masukan select A, B dan C.Sehinnga dapat ditarik kesimpulan bahwa manfaat selector untuk 9
membuat salah sau input/masukannya menjadi ouputnya. Seperti Contoh pada keadaan select A, B dan C diberi masukan low (0), maka keluaran Y akan sama dengan keadaan D0 dan keluaran W merupakan negasi atau kebalikan dari D0. Dimisalkan D0 pada keadaan terbuka (1) maka Y akan menyala, begitupun sebaliknya dan keluaran W akan padam.
Gambar 4. Hasil percobaan 4.
10
V.
Kesimpulan
1. Demultiplekser mempunyai satu input dan beberapa output yang dikontrol oleh selector untuk menentukan keluaran yang diinginkan 2. Demultiplekser 1 ke 2 memiliki input 1 dan output 2 3. Demultiplekser 2 ke 4 memiliki input 2 dan output 4 seperti IC 74155 4. Multiplekser memiliki input 2 atau lebih sinyal digit sebagai input dan selector sebagai pemilih 5. Multiplekser 4 ke 1 memiliki input 4 dan output 1, seperti IC 74153 6. Multiplekser 8 ke 1 memiliki input 8 dan output 1, seperti IC 74151
VI.
Daftar Pustaka
a. Sunardi, Joko, dkk. 2016. Petunjuk Praktikum Elektronika Digital. Yogyakarta : STTN-BATAN. b. http://do-area.blogspot.co.id/p/multiplexer-demultiplexer.html diakses pada tanggal 3 Oktober 2016 pukul 20.08. c. http://renyafifahphysics.blogspot.co.id/2012/01/laporan-kitmultiplekser.htmldiakses pada tanggal tanggal 3 Oktober 2016 pukul 20.50.
11