PENILAIAN PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP PUSKESMAS PAKIS AJI PERIODE JANUARI – DESEMBER DESEMBER 2013
Disusun untuk memenuhi tugas kepaniteraan komprehensif Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang
Disusun Oleh : 1. Dea Prita C
22010111200156 22010111200156
2. Meilinda Harahap
22010111200164 22010111200164
PUSKESMAS PAKIS AJI KABUPATEN JEPARA 2014
HALAMAN PENGESAHAN
Nama
: Dea Prita C
(NIM : 22010111200156)
Meilinda Harahap
(NIM : 22010111200164)
Fakultas
: Kedokteran Umum
Judul
: Penilaian Penggunaan Tempat Tidur Rawat Inap Puskesmas Pakis Aji Periode Januari – Desember 2013
Bagian
: Kepaniteraan Komprehensif Fakultas Kedokteran UNDIP
Pakis Aji, 18 Februari 2014
Pembimbing
Pembimbing
dr. Kusuma Dewi
dr. Tyas Pundi Utami
Kepala Puskesmas
dr. Murtono
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan “Penilaian Penggunaan Tempat Tidur Rawat Inap Puskesmas Pakis Aji Periode Januari – Desember 2013”. Laporan ini kami susun dalam rangka melengkapi tugas kepaniteraan komprehensif Fakultas Kedokteran Undip, khususnya dalam rangka meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai Penilaian Penggunaan Tempat Tidur Rawat Inap Puskesmas Pakis Aji Periode Januari – Desember 2013. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya, terutama kepada: 1. Kepala Puskesmas Pakis Aji, Kabupaten Jepara, yang telah memberikan izin kepada kami untuk belajar mengenai manajemen Puskesmas Pakis Aji. 2. Para dokter, bidan, perawat dan staf Puskesmas Pakis Aji yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan ini. 3. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tak dapat kami sebutkan satu per satu.
Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami, sebagai calon dokter, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan laporan ini.
Pakis Aji, 18 Februari 2014
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... 1 HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... 1 KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2 DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3 DAFTAR TABEL ........................................................................................................ 4 BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 5 A. Latar Belakang ......................................................................................... 5 B. Tujuan ...................................................................................................... 6 C. Ruang Lingkup......................................................................................... 6 D. Metodologi ............................................................................................... 7 BAB II.HASIL PENILAIAN PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP PUSKESMAS PAKIS AJI PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013............................................................................................................8 A. Gambaran Umum ..................................................................................... 8 B. Penilaian penggunaan tempat tidur rawat inap Puskesmas Pakis Aji periode Januari – Desember 2013 ............................................................ 8 BAB III. PEMBAHASAN .......................................................................................... 12 BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 16 A. Kesimpulan .............................................................................................. 16 B. Saran ......................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 17
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indikator pemanfaatan sarana pelayanan Puskesmas Pakis Aji Periode Tahun 2013.........................................................................................11
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puskesmas merupakan pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wila yah kerjanya. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas merupakan salah satu upaya dari pemerintah agar masyarakat sehat, mandiri dan berkeadilan tersebut dapat terwujud. Puskesmas
merupakan
unit
pelayanan
kesehatan
lini
pertama
yang
penyelenggaraannya bersifat menyeluruh, berjenjang, dan terpadu.Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, dan pusat pelayanan kesehatan primer. Sebagai salah satu Puskesmas di kabupaten Jepara, Puskesmas Pakis Aji dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di bidang pelayanan kesehatan yang berkualitas, memiliki visi menjadikan Pakis Aji sehat secara mandiri dengan pelayanan kesehatan yang komprehensif. Sedangkan misinya adalah sebagai penggerak dalam pemberdayaan masyarakat sehat yang mandiri dengan perilaku hidup bersih dan sehat, sebagai pusat pelayanan kesehatan yang komprehensif dengan mengutamakan promotif dan preventif. Evaluasi
dari
kegiatan – kegiatan
yang
sudah
terlaksana
perlu
dilaksanakan guna mencapai tujuan-tujuan di atas. Evaluasi tersebut meliputi penilaian tingkat keberhasilan atau gambaran tentang keadaan pelayanan di puskesmas. Dalam hal tersebut puskesmas memerlukan beberapa indikator untuk mengetahui penggunaaan tempat tidur rawat inap yang dimiliki. Indikator tersebut terdiri dari indikator pemanfaatan sarana pelayanan puskesmas berdasarkan Indikator Upaya Kesehatan yang diatur dalam Kumpulan
Indikator Kesehatan yang diterbitkan Departemen Kesehatan
6
Republik Indonesia Tahun 1998 yaitu BOR ( Bed Occupacy Ratio), AVLOS ( Avarage Length of Stay), TOI (Turn Over Interval ), BTO`( Bed Turn Over ), NDR ( Net Death Rate), GDR (Gross Death Rate).6 Oleh karena hal-hal di atas, maka dalam laporan ini dipaparkan tentang Penilaian Penggunaan Tempat Tidur Rawat Inap Puskesmas Pakis Aji Periode Januari – Desember 2013.
B. Tujuan
Mengetahui penggunaan tempat tidur rawat inap Puskesmas Pakis Aji periode Januari – Desember 2013.
C. Ruang Lingkup
1. Waktu
: Tanggal 10-15 Februari 2014
2. Lokasi
: Puskesmas Pakis Aji, Kabupaten Jepara
3. Materi
: Penilaian penggunaan tempat tidur rawat inap Puskesmas Pakis Aji periode Januari – Desember 2013.
D. Metodologi
Laporan ini disusun berdasarkan data primer dan data sekunder yang didapatkan selama lima hari yaitu pada tanggal 10-15 Februari 2014, di Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara. Data primer tersebut diperoleh dari wawancara dengan kepala ruang rawat inap Puskesmas Pakis Aji. Sedangkan data sekunder didapatkan dari Data Statistik Ruangan Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara tahun 2013 dari Bagian Rekam Medik (RM) Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara. Setelah diperoleh data, kemudian dilakukan perhitungan BOR ( Bed Occupancy Ratio), AvLOS ( Avarage Length of Stay), TOI (Turn Over Interval ), BTO ( Bed Turn Over ), NDR ( Net Death Rate), GDR (Gross Death Rate), pembahasan hasil, dan pengambilan kesimpulan berdasarkan tujuan yang tersebut di atas.
7
BAB II HASIL PENILAIAN PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR RAWAT INAP PUSKESMAS PAKIS AJI PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013
A. Gambaran Umum
Instalasi rawat inap di Puskesmas Pakis Aji memiliki 6 ruang perawatan dengan kapasitas tempat tidur masing-masing sebagai berikut: 6,7 Tabel 1. Data jumlah tempat tidur ruang rawat inap Puskesmas Pakis Aji (Januari-Desember 2013) NO 1 2 3 4 7 8
RUANGAN Ruang cempaka 1 Ruang cempaka 2 Ruang Bougenvil Ruang Anggrek Ruang Flamboyan 1 Ruang Flamboyan 2
4 4 2 2 1 1
JUMLAH
14
JUMLAH Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur Tempat tidur
Kapasitas total tempat tidur ruang rawat inap Puskesmas Pakis Aji tahun 2013 adalah sebesar 14 tempat tidur. Tabel 2. Rekapitulasi Data Statistik Pelayanan Medis NO
DATA
1 2 3 4 5 6 7
Jumlah hari perawatan puskesmas Jumlah lama dirawat Jumlah pasien masuk Jumlah pasien keluar Jumlah pasien mati ≥ 48 jam dirawat Jumlah pasien mati < 48 jam dirawat Jumlah pasien mati secara keseluruhan Jumlah pasien pulang paksa Jumlah pasien yang dirujuk
8 9
3.358 4.021 1.093 1.093 0 0 0 51 57
Jumlah hari dalam satu tahun pada tahun 2013 adalah 365 hari.
8
B. Penilaian penggunaan tempat tidur rawat inap Puskesmas Pakis Aji periode Januari – Desember 2013.
Dari hasil pengumpulan data di Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara pada tanggal 10-15 Februari 2014, diperoleh data sebagai berikut (per periode Januari-Desember 2013) : Nilai
BOR
(bed
occupancy
rate) menggambarkan
persentase
pemakaian tempat tidur di Unit Rawat Inap pada satu satuan waktu tertentu. Rumus penghitungan BOR 8 : BOR
Jml hari perawa tan puskesmas Jml TT x jumlah hari dalam satu satuan waktu 3.358
x 100%
x 100 %
14 x365
= 65,71% Atau menggunakan Rumus Barber-Johnson 8 : BOR
O
x 100%
A
O
: rerata tempat tidur terisi (Hari Perawatan/t)
A
: kapasitas tempat tidur tersedia
TT
: jumlah tempat tidur siap pakai
t
: jumlah hari perhitungan dalam satu satuan waktu
Hari perawatan = ( pasien sisa pasien masuk pasien masuk/keluar * pada hari yang sama) *
pasien keluar (hidup mati) BTO (bed turn over) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur yaitu
berapa kali tempat tidur puskesmas dipakai dalam satu satuan waktu tertentu
9
Rumus penghitungan BTO 8 : Jml pasien keluar pertahun
BTO
Jml tempat tidur
1.093
14
= 78,1
TOI (turn over interval) merupakan rerata hari (waktu) satu tempat tidur tidak ditempati dari saat pasien meninggalkan tempat tidur sampai saat terisi berikutnya. Rumus penghitungan TOI 8: TOI
Jumlah (TT x 365) hari perawa tan Jumlah pasien keluar (hidup mati) (14x365) 3.358 1.093
= 1,6
LOS (average Length Of Stay) adalah rerata lama hari dirawatnya seorang pasien. Rumus penghitungan Av-LOS 8: Av-LOS
Jumlah hari perawa tan pertahun Jumlah pasien keluar 3.358
1.093
= 3,07
NDR adalah angka kematian >48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar Rumus penghitungan NDR 8: NDR
Jml pasien" mati 48" jam Jml pasien" keluar
x 1000%o
10
0
x 1000%o 1.093
= 0%o
GDR (gross death rate) adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar Rumus penghitungan GDR 8: GDR
Jumlah pasien meninggal Jumlah pasien keluar 0
x 1000%o
x 1000%o
1.093
= 0 %o
Dari data primer Puskesmas Pakis Aji didapatkan data-data yang berkaitan dengan indikator pemanfaatan sarana pelayanan tahun 2013 sebagai berikut :
Tabel 1. Indikator pemanfaatan sarana pelayanan Puskesmas Pakis Aj i Periode Tahun 2013 No
Indikator pelayanan
Standar pelayanan
Standar Pelayanan
(Barber-Johnson)
(DepKes 2005) 7
Nilai tahun 2013
1.
Bed Occupancy Rate (BOR)
75-85 %
60- 85 %
65,71 %
2.
Average Length of Stay (Av LOS)
3-12 hari
6- 9 hari
3,07
3.
Turn OverIntervale (TOI)
1-3 hari
1- 3 hari
1,6
4.
Bed Turn Over (BTO)
40-50
40- 50
78,1
5.
Nett Death Rate (NDR)
<25‰
25 %o
0‰
6.
Gross Death Rate (GDR)
<45‰
45 %o
0‰
11
BAB III PEMBAHASAN
Puskesmas adalah pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjan ya. Efektifitas pengelolaan puskesmas secara garis besar dapat ditinjau dari dua segi, yaitu dari segi ekonomi yang meninjau dari sudut pendayagunaan sarana yang ada dan segi medis meninjau efektifitas dari sudut mutu pelayanan medis yang mana dievaluasi dengan penghitungan BOR, LOS, TOI, BTO, dan Angka Kematian (NDR dan GDR). Berdasarkan hasil pengolahan data dari Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara didapat nilai BOR 65,71%, LOS 3 hari, TOI 1 hari, BTO 78,1 , NDR 0 per mil dan GDR 0 per mil untuk periode Januari-Desember 2013. Nilai
BOR
(bed
occupancy
rate) menggambarkan
persentase
pemakaian tempat tidur di Unit Rawat Inap pada satu satuan waktu tertentu. 8 Nilai ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di puskesmas. BOR dihitung untuk menentukan efisiensi pelayanan puskesmas. Nilainya meningkat jika jumlah pasien meningkat, misal saat kejadian wabah, atau jumlah tempat tidur yang tersedia kurang mencukupi. Apabila rata-rata tingkat penggunaan tempat tidur di bawah standar berarti tempat tidur yang tersedia di puskesmas belum dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya dan apabila lebih dari standar kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial akan meningkat dan juga akan mengurangi cadangan tempat tidur bila terjadi KLB.3 Berdasarkan DEPKES, nilai BOR Puskesmas Pakis Aji berada dalam batas normal, akan tetapi berdasarkan BarberJohnson nilai BOR Puskesmas Pakis Aji di bawah normal. 7 TOI (turn over interval) merupakan rerata hari (waktu) satu tempat tidur tidak ditempati dari saat pasien meninggalkan tempat tidur sampai saat terisi berikutnya.8 TOI menggambarkan tingkat efisiensi penggunaan tempat
12
tidur. Nilai TOI tinggi pada keadaan sedikitnya pasien yang keluar selama periode waktu tertentu. Nilai TOI rendah pada keadaan tempat tidur yang kurang, sementara frekuensi penggunaan tempat tidur meningkat (begitu ada pasien yang keluar, tempat tidur sudah terisi lagi oleh pasien yang masuk). Dalam hal ini nilai TOI Puskesmas Pakis Aji berada dalam batas normal. 10 LOS (average Length Of Stay) adalah rerata lama hari dirawatnya seorang pasien.8 LOS memberikan gambaran tingkat efisiensi dan mutu pelayanan puskesmas. Memendeknya LOS dapat disebabkan antara lain oleh seringnya merujuk ke pelayanan kesehatan lain baik secara horizontal maupun vertikal ke atas, dan banyak pasien yang pulang paksa.
LOS
Puskemas Pakis Aji menurut Barber Johnson berada dalam batas normal, namun berdasarkan Departement Kesehatan sudah memendek. Dengan tidak ditemukan data angka kematian, penyebab LOS rendah dari aspek angka mortalitas dapat disingkirkan. Jumlah kasus yang dirujuk sebesar 57 dari total 1.093 pasien yang masuk (5,21%) menunjukkan bahwa puskesmas ini tidak terlalu banyak melakukan rujukan, sehingga nilai LOS yang memendek akibat banyaknya kasus yang dirujuk dapat disingkirkan. Dari aspek pulang paksa yang terjadi di Puskesmas Pakis Aji yang sejumlah 51 dari 1.093 pasien keluar (hidup dan mati) atau sekitar 4,67% dapat berkontribusi dalam memendeknya LOS. GDR (gross death rate) adalah angka kematian umum untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. 8 Nilai GDR Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara tahun 2013 sesuai dengan standar yaitu kurang dari 45 per seribu pasien keluar. Sedangkan NDR adalah angka kematian >48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar. 8 NDR dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Nilai NDR Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara tahun 2013 sesuai dengan standar yaitu kurang dari 25 per seribu pasien keluar. Hal ini dapat berarti keberhasilan pengobatan dan perawatan Puskesmas yang sudah cukup baik namun dapat juga dipengaruhi oleh jumlah kejadian pulang paksa.
13
BTO (bed turn over) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur yaitu berapa kali tempat tidur puskesmas dipakai dalam satu satuan waktu tertentu.8 BTO memberikan gambaran tingkat efisiensi pemakaian tempat tidur. Dari hasil pengolahan data didapatkan nilai BTO Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara untuk periode Januari-Desember 2013 lebih dari standar. Hal ini dapat dikaitkan dengan memendeknya LOS, karena dengan memendeknya LOS berarti jumlah pasien yang dirawat lama berkurang sehingga rata-rata satu tempat tidur ditempati oleh pasien dalam satu periode waktu (1 tahun) akan makin tinggi karena lebih cepat terjadi pergantian pasien yang menggunakan tempat tidur. BTO yang meningkat dapat disebabkan karena banyaknya pasien yang masuk untuk dirawat di Puskesmas, banyaknya pasien yang keluar baik karena sembuh, meninggal ataupun pulang paksa dalam waktu relatif cepat (LOS yang memendek) dan atau jumlah tempat tidur yang kurang memadai. Berdasarkan data Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara untuk periode Januari-Desember 2013 didapatkan jumlah pasien yang masuk sebanyak 1.093, sedangkan jumlah pasien yang keluar sebanyak 1.093. Hal ini menjadi penyebab BTO yang lebih dari standar.
PERSAMAAN
Gambar grafik percentage Bed Occupancy Rate = 65,71%, dengan menghubungkan titik (0 ; 0) dan (6,571 ; 3,894).
Penjelasan : Rumus Length Of Stay : L = O x 365/D Rumus Turn Over Interval : T = (A – O) x 365/D Jika Average Of Occupied Bed (O) = 65,71%, maka O = 65,71/100 A.
L
= O x 365/D = 65,71/100 A x 365/D 14
LxD
= 65,71/100 A x 365
100/65,71 L x D
= ( A x 365 )
T
= (A – O) x 365/D = (A – 65,71/100 A) x 365/D
TxD
= 38,94/100 A x 365
100/38,94 T x D
= ( A x 365 )
100/65,71 L x D
= 100/38,94 T x D
38,94 L
= 65,71 T
Jadi jika Average Of Occupied Beds (O) = 65,71%, maka 3,894 kali Length Of Stay (L) sama dengan 65,71 kali Turn Over Interval (T). Dengan kata lain grafik Average Of Accupied Beds (O) = 65,71% adalah garis penghubung antara titik (0 ; 0) dan titik (3,894 ; 6,571)
Keterangan: D = Jumlah pasien keluar hidup dan mati A = Rata – rata tempat tidur siap pakai
15
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Efektifitas pengelolaan puskesmas secara garis besar dilihat dari dua segi, dari segi ekonomis meninjau dari sudut pendayagunaan sarana yang ada dan segi medis meninjau efektifitas dari sudut mutu pelayanan medis yang bermutu dan efesien sesuai dengan standar pemerintah, dimana dapat dievaluasi dengan penghitungan BOR ( Bed Occupancy Rate ), LOS ( Length Of Stay ), TOI ( Turn Over Interval ), BTO ( Bed Turn Over ), dan Angka Kematian (NDR dan GDR). Hasil pengolahan data dari Puskesmas Pakis Aji Kabupaten Jepara didapat hasil nilai BOR 65,71%, LOS 3,07 hari, TOI 1,6 hari, BTO 78,1 pasien, NDR 0 per mil dan GDR 0 per mil untuk periode Januari-Desember 2013. Berdasarkan grafik Barber-Johnson, titik BJ terletak diluar daerah efisien, yang berarti penggunaan tempat tidur pada periode 2013 masih belum efisien. Nilai BOR dalam batas normal (Depkes 60 -85%) tetapi rendah dari standar menurut Barber Johnson (75-85%), rata-rata nilai LOS lebih pendek dari standar (Depkes RI 6-9 hari) dan nilai BTO yang melebihi standar (Barber Johnson 30 kali dan Depkes RI 40-50 kali).
B. Saran
1. Dilakukan studi lebih lanjut mengenai penyebab angka persentase LOS 3,07 yang lebih pendek dari rata-rata puskesmas umum yaitu 6-9 hari dan BTO 78,1 yang tinggi melebihi nilai rata-rata yaitu 40-50 kali. 2. Dilakukan perbandingan efektifitas pengelolaan puskesmas antar bagian yang sama di beberapa puskesmas di Jepara termasuk Puskesmas Pakis Aji Jepara atau antar bagian dalam satu Puskesmas agar dapat diketahui puskesmas mana atau bagian mana yang pengelolaannya lebih bermutu dalam pelayanan medis dan efisien..
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Yudhy D. Sistem Informasi Efisiensi Penggunaan Tempat Tidur Unit Rawat Inap dengan Menggunakan Indikator Grafik Barber Johnson di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. [online]. 2006 [cited 2011 April 11]. Available from: http://eprints.undip.ac.id/15966/1/Yudhy_Dharmawan 2. Ridha. M. Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit Kabupaten Polman Sulawesi Barat. [online]. 2008 [cited 2011 April 11]. Available from: http://www.linkpdf.com 3. Dinkes jateng. Pembangunan Kesehatan Diarahkan pada Upaya Promotif dan Preventif. [online]. 2010 [cited 2011 April 11]. Available from: http://www.dinkesjatengprov.go.id 4. Kementrian Republik Indonesia. Undang-Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. [online]. 2009 [cited 2011 April 11]. Available from: http://www.depkes.go.id 5. Badan
Pemeriksa
Keuangan
Republik
Indonesia
No.
04/S/XVIII.PLG/01/2008 tentang Hasil Pemeriksaan atas Kinerja Pelayanan Kesehatan tahun Anggaran 2005-2007 pada RSUD Palembang Bari 6. Pemerintah Kabupaten Jepara. Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSU R.A Kartini kabupaten Jepara tahun 2009-2014. 2009. Jepara : Pemkab Jepara. 7. Sudra RI. Statistik Rumah Sakit. Jogjakarta; Graha Ilmu, 2010 8. Kumpulan Makalah Penyegaran Catatan Medik Rumah Sakit Tingkat Regional KanWil DEPKES Propinsi Jawa Tengah. 9. Soeryadi. Efisiensi Pengelolaan Rumah Sakit, Grafik Barber Johnson Sebagai Salah Satu Indikator. 1996. Jakarta : Katiga Bina
17
Lampiran
18
19