BAB I PENDAHULUAN A. La Lata tarr Be Bela lak kan ang g
Kulit merup merupakan akan org organ an yang menu menutupi tupi seluru seluruh h tubuh dan memp mempunyai unyai fungsi fun gsi unt untuk uk mel melind indung ungii dar darii pen pengar garuh uh lua luar. r. Keru Kerusaka sakan n pad padaa kul kulit it aka akan n mengganggu kesehatan manusia maupun penampilan, sehingga kulit perlu dilindungi dan dijaga kesehatannya. Proses kerusakan kulit ditandai dengan munculnya keriput, sisik, kering, dan pecah-pecah. Lingkung Ling kungan an merup merupakan akan salah satu faktor yang dapat memp mempengaru engaruhi hi struktu stru kturr dan fun fungsi gsi kul kulit. it. Pol Polusi usi uda udara, ra, ang angin, in, dan sin sinar ar mat mataha ahari ri dap dapat at membuat kulit menjadi lebih kering akibat kehilangan air oleh penguapan. Secara Sec ara alam alamiah iah,, kul kulit it ber berusa usaha ha mel melind indung ungii dir dirii dar darii keh kehila ilanga ngan n air air,, yai yaitu tu dengan adanya tabir lemak di atas kulit dengan lapisan film pelindung yang disebut mantel asam. Meningkatk Menin gkatkan an kesada kesadaran ran masy masyarakat arakat akan penti pentingny ngnyaa perawa perawatan tan kesehatan keseha tan kulit merupakan salah faktor pendorong pendorong terjad terjadinya inya penin peningkatan gkatan permintaan produk-produk perawatan kulit. Penggunaan produk perawatan kulit ditunjukkan sebagai salah satu upaya perlindungan dari dampak negatif kondisicuaca yang semakin ekstrim karena pemanasan global dan penipisan lapisan o!on. Kebutuhan kosmetika hampir menjadi kebutuhan yang dianggap penting bagi sebagian orang. "erbagai jenis produk kosmetika digunakan untuk perawatan agar dapat tampil lebih menarik. Kosmetika merupakan campuran dari beberapa bahan yang telah diformulasikan sedemikian rupa dan berfungsi untuk merawat tubuh sesuai dengan tujuan penggunaan kosmetika tersebut. Kulit kering merupakan merupakan salah satu masalah masalah yang sering dihadapi, dihadapi, hal ini tidak menimbulkan masalah yang serius tetapi dapat mempengaruhi kulitas hidup, hid up, rasa tid tidak ak ny nyama aman, n, dan este estetik tik kul kulit it ya yang ng bur buruk uk kar karena ena ber berker kerut. ut. Sebagian besar kulit kulit kering dipengaruhi dipengaruhi oleh faktor faktor cuaca, kebiasaan hidup, dan adapula yang disebabkan oleh penyakit tertentu. #iri dari kulit kering
antara lain terasa kaku$tegang seperti tertarik setelah mandi, berendam, atau berenang. Kulit kering juga terlihat mengkerut dan dehidrasi. Pada kulit kering, kulit akan terasa gatal dan seringkali rasa gatal tersebut bertambah setelah sete lah gar garuka ukan n ya yang ng ber berula ulang, ng, kul kulit it ter terlih lihat at pec pecah-p ah-peca ecah, h, ber bersisi sisik, k, atau meng me ngel elup upas. as. %i %ibu butu tuhk hkan an pe perl rlin indu dung ngan an ta tamb mbah ahan an no non n al alam amia iah h un untu tuk k mencegah kekeringan yaitu dengan memberikan kosmetika pelembab kulit. "entuk sediaan kosmetik yang cukup potensial pengembanganny pengembangannyaa dalam mengatasi kulit kering adalah sediaan dry skin lotion, dimana skin lotion ini merupakan
salah
satu
sediaan
emulsi
yang
digunakan
untuk
mempertahan mempe rtahannkan nkan kelembaban kelembaban dan kelembutan kelembutan kulit. kulit. "ahan pelembab pelembab ini berfungsi menghidrasi kulit dengan cara ca ra mengurangi penguapan air dari kulit dan menarik air dari udara masuk kedalam stratum korneum. Selain itu, dilihat dari salah satu faktor penyebab terjadinya kulit kering karena efek dari radiasi sinar ultra&iolet sehingga dapat ditambahkan dengan bahan aktif seperti anti '( sehingga produk memiliki fungsi tambahan sebagai pelindung kulit dari efek paparan sinar matahari atau radiasi '( baik '(-) maupun '(-". *leh karen karenaa itu, dalam prakti praktikum kum kali ini dilak dilakukan ukan suatu formu formulasi lasi sediaan kosmetik %ry Skin Lotion yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kulit kering, dimana skin lotion ini dibuat dalam bentuk emulsi *$+ dengan campuran campu ran air, pelembab, pelembab, pelem pelembut, but, peng pengemulsi emulsi,, peng pengawet, awet, pewang pewangi, i, serta ditambahkan bahan anti '( '(..
B. Tuju juan an Per Perco coba baan an
)dapun tujuan dari percobaan ini yakni .
Mahasi Mah asisw swaa di diha harap rapka kan n ma mamp mpu u me meny nyusu usun n ran rancan canga gan n fo form rmul ulaa se serta rta membuat sediaan semipadat khususnya dry skin lotion yang dibuat
.
dalam bentuk emulsi. Mahasi Mah asisw swaa di diha harap rapka kan n ma mamp mpu u me meng nge&a e&alu luasi asi se sedi diaa aan n em emul ulsi si ya yang ng dirancang apakah sudah memenuhi standar yang disyaratkan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A.
Dasar Teori
Kulit merupakan suatu organ besar berlapis-lapis yang pada orang dewasa
beratnya mencapai delapan pon, tidak termasuk lemak. Kulit
menutupi permukaan lebih dari /./// cm dan mempunyai bermacammacam
fungsi.
Kulit
memiliki
fungsi
sebagai
mempertahankan suhu tubuh dan pembatas dari
termostat
dalam
serangan fisika, kimia,
mikroorganisme dan ultra&iolet. Kulit juga berfungsi untuk menutupi semua bagian tubuh, melindungi tubuh dari berbagai macam gangguan eksternal atau kerusakan kulit akibat kehilangan kelembaban 0Mitsui, 1123.
4ambar . Struktur lapisan kulit 0"ramayudha, //53 Secara anatomi, kulit terdiri dari banyak lapisan jaringan tetapi pada umumnya kulit terbagi dalam tiga lapisan jaringan, yaitu epidermis, dermis dan lapisan lemak di bawah kulit. Kandungan dan penopang dermis adalah sejumlah pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, dan juga bagian-bagian kulit seperti kantung rambut, kelenjar sebaseus, dan kelenjar keringat. Lapisan dermis merupakan lapisan kulit kedua setelah
lapisan epidermis yang memegang peranan penting dalam
elastisitas dan ketegangan dari kulit. Lapisan subcutaneous berada
dibawah lapisan dermis. Lapisan ini berperan dalam mengatur temperatur kulit 06dson, 1173. Lapisan terluar adalah stratum corneum atau lapisan tanduk yang terdiri dari sel padat, mati, dan sel-sel keratin yang berlapis-lapis. Stratum corneum merupakan suatu pembatas yang menahan keluar-masuknya !at!at kimia. "agian atas stratum corneum terdapat mantel asam yang merupakan lapisan permukaan film pelindung. Mantel asam terdiri dari asam laktat dan asam amino yang merupakan hasil dari sekresi kelenjar keringat serta asam lemak bebas yang merupakan hasil sekresi dari kelenjar sebaseus. 8asil sekresi kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus mempertahankan p8 kulit tetapasam 0Siegenthaler, //93. "awab dan :riberg 0//73 mengemukakan bahwa lapisan mantel terdiri dari !at-!at yang berfungsi sebagai pertahanan dalam melawan kuman dan bakteri, salah satunya adalah garam yang berasal dari kelenjar keringat. 4aram yangterdapat pada mantel asam menyebabkan kondisi yang
hiperosmosis
sehingga
dapat
memusnahkan
bakteri
karena
konsentrasi garam yang tinggi menyebabkan air dari dalam bakteri tertarik dan bakteri mengalami dehidrasi. Menurut Le&in dan Maibach 0//23, tingkat keasaman atau kebasaan permukaan kulit dipengaruhi oleh substansi yang mengenai kulit dan kemampuan kulit dalam mempertahankan keasaman. Ketika suatu produk asam atau basa mengenai kulit, maka perubahan p8 kulit akan terjadi sementara tetapi p8 kulit secara cepat dapat diperbaiki dengan adanya mantel asam. Mantel asam memiliki tiga fungsi, yaitu mendorong pembentukan lemak epidermis, memberikan perlindungan dalam menahan serangan mikroorganisme, dan berperan dalam penetral basa. Kerusakan mantel asam akibat perubahan p8 menyebabkan kulit menjadi kering, pecah-pecah, sensitif, mudah terinfeksi bakteri dan penyakit kulit. Semakin jauh perubahan p8, maka kulit akan semakin teriritasi. Perubahan p8 kulit dapat disebabkan oleh produk kosmetika. Salah satu kosmetika yang biasa digunakan adalah skin lotion. )danya kontak
kosmetikadengan kulit memungkinkan penyerapan kosmetika oleh kulit. ;umlah kosmetika yang terserap kulit tergantung pada beberapa faktor, yaitu keadaan kulit pemakai dan keadaan kosmetika yang dipakai. Kontak kosmetika dengan kulit menimbulkan efek positif berupa manfaat kosmetika
dan
efek
negatif
berupa
efek
samping
kosmetika
0+asitaatmadja, 1123. )bsorpsi kosmetika melalui kulit terjadi karena kulit mempunyai celah anatomis yang dapat menjadi jalan masuk !at-!at yang melekat diatasnya. #elah tersebut adalah celah antar sel epidermis, celah folikel rambut, dan celah antar sel saluran kelenjar keringat. Mekanisme masuknya kosmetika ke dalam kulit tidak hanya terjadi secara fisik dengan menyelinapnya molekul kosmetika ke dalam kulit, tetapi molekul tersebut dapat masuk ke dalam kulit secara kimiawi melalui proses difusi dan osmosis. Produk kosmetika yang memiliki p8 sangat asam atau sangat basa dapat menyebabkan kulit teriritasi. *leh sebab itu, p8 produk kosmetika sebaiknya dibuat sesuai dengan p8 kulit, yaitu antara 7,9-2,9 0+asitaatmadja, 1123. Pelembab diperlukan oleh kulit untuk mempertahankan struktur dan fungsinya. "erbagai faktor baik dari luar tubuh 0eksternal3 maupun dari dalam tubuh 0internal3 dapat mempengaruhi struktur dan fungsi kulit, misalnya udara kering, sinar matahari, umur lanjut, dan berbagai penyakit kulit. :aktor-faktor tersebut membuat kulit menjadi lebih kering akibat kehilangan air oleh penguapan. *leh karena itu, dibutuhkan perlindungan tambahan non alamiah untuk mencegah kekeringan yaitu dengan memberikan kosmetika pelembab kulit 0+asitaatmadja, 1123. Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai campuran dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan dengan sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cairan yang dapat dituang 0
larutan yang tidak saling bercampur. >mulsi berbentuk droplet dan ukurannya dipengaruhi oleh laju pengadukan selama proses emulsifikasi. %ua cairan yang tidak saling bercampur cenderung membentuk tetesan-tetesan jika diaduk secara mekanis. ;ika pengocokan dihentikan, tetesan akan bergabung menjadi satu dengan cepat dan kedua cairan tersebut
akan
memisah.
Lamanya
terjadi
tetesan
tersebut
dapat
ditingkatkan dengan menambahkan suatu pengemulsi. "iasanya hanya ada satu fase yang bertahan dalam bentuk tetesan untuk jangka waktu yang cukup lama. :ase ini disebut fase dalam 0fase terdispersi atau fase diskontinu3 dan fase ini dikelilingi fase luar atau fase kontinu. )da dua bentuk emulsi dalam bahan dasar kosmetik, yaitu emulsi yang mempunyai fase dalam minyak dan fase luar air, sehingga disebut emulsi minyak dalam air, biasanya diberi tanda ?m$a@. Sebaliknya, emulsi yang mempunyai fase dalam air dan fase luar minyak disebut emulsi air dalam minyak dan dikenal sebagai ?a$m@ 0
yang
kompleks
pada
proses
emulsifikasi.
Pengocokan
dibutuhkan untuk emulsifikasi sehingga terbentuk tetesan-tetesan. Pada pengocokan selanjutnya, kemungkinan terjadi koalisi antara tetesantetesan menjadi semakin sering, sehingga dapat terjadi penggabungan. *leh karena itu, disarankan untuk menghindari waktu pengocokan yang terlalu lama, pada waktu dan sesudah pembentukan emulsi. Selama penyimpanan, ketidakstabilan emulsi dapat dibuktikan oleh pembentukan
krim, agregasi bolak-balik, atau agregasi yang tidak dapat balik 0
Skin lotion merupakan campuran dari air, pelembut, humektan, bahan pengental, pengawet, dan pewangi 0Mitsui, 1123. )ir merupakan komponen yang paling besar persentasenya dalam pembuatan skin lotion.
)ir yang digunakan dalam pembuatan lotion adalah air murni yang berfungsi sebagai pelarut 0%epke <6, 11D3.
Emollient 0pelunak, !at yang mampu melunakkan kulit3 didefinisikan
sebagai sebuah media yang jika digunakan pada lapisan kulit kering akan mempengaruhi kelembutan kulit. "ahan ini mengisi ruang antar sel kulit, membantu menggantikan lemak sehingga dapat melembutkan dan melumasi 0Mariani, //23. :arage 0//23 menyatakan bahwa emollient yang digunakan dalam skin lotion dapat mengurangi resiko terjadinya penyakit kulit seperti dermatitis. Lotion dengan emollient dapat membuat kulit terasa nyaman, kering dan tidak berminyak.
"ahan pengental 0thickener 3 digunakan untuk mengatur kekentalan dan mempertahankan kestabilan produk dengan mencegah terpisahnya partikel dari emulsi. 'mumnya water soluble polymers yang digunakan sebagai bahan pengental diklasifikasikan sebagai polimer natural, semi sintetis polimer, dan polimer sintetis 0Mitsui, 1123. Pengental polimer seperti gum-gum alami, deri&atif selulosa, dan karbomer lebih sering digunakan dalam emulsi dibandingkan dalam formulasi berbasis surfaktan. Penggunaan thickener dalam pembuatan skin lotion biasa digunakan dalam proporsi yang kecil yaitu di bawah ,9E 0Schmitt, 11=3.
Emulsifier atau pengemulsi merupakan bahan yang penting dalam
pembuatan skin lotion karena memiliki gugus polar maupun non polar dalam satu molekulnya, sehingga pada satu sisi akan mengikat minyak yang non polar dan di sisi lain juga akan mengikat air yang polar. 8al ini berhubungan dengan hidrofil lipofil balance yaitu keseimbangan antara komponen yang larut air dan larut minyak 0Schmitt, 11=3. Emulsifier akan membentuk lapisan tipis 0film3 yang menyelimuti partikel dan mencegah partikel tersebut bersatu dengan partikel sejenisnya. >mulsi mengandung lebih dari satu emulsifier karena kombinasi dari beberapa emulsifier akan menambah kesempurnaan sifat fisik maupun kimia dari emulsi. 'ntuk mendapatkan sistem emulsi yang stabil, dipilih emulsifier yang larut dalam fase yang dominan, yaitu fase pendispersi. )sam stearat, gliseril monostearat, dan setil alkohol merupakan emulsifier yang dapat digunakan dalam produk emulsi 0Suryani, ///3. 4liserin atau sorbitol yang merupakan sumber karbon dan substansi lain seperti turunan asam amino dan protein biasanya ditambahkan pada pembuatan skin lotion. "ahan-bahan ini merupakan sumber nitrogen bagi mikroorganisme. *leh karena itu, dibutuhkan suatu pengawet untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme dan untuk menghindari deteriorasi produk 0Mitsui. 1123. Pengawet dapat ditambahkan pada produk sebesar /,-/,E. Pengawet juga harus ditambahkan pada suhu yang tepat pada saat proses pembuatan, yaitu antara D9-79 o# agar tidak
merusak bahan aktif yang terdapat dalam pengawet tersebut. Pengawet yang baik memiliki persyaratan, yaitu efektif mencegah tumbuhnya berbagai macam organisme yang dapat menyebabkan penguraian bahan, dapat larut dalam berbagai konsentrasi yang digunakan, dan tidak menimbulkan bahaya pada kulit. Pengawet yang biasanya digunakan dalam kosmetika yaitu metal paraben dan propil paraben 0Schmitt ,11=3. Pewangi ditambahkan pada lotion sebagai upaya meningkatkan nilai produk. ;umlah pewangi yang ditambahkan harus serendah mungkin, yaitu berkisar antara /,-/,9E. Pada proses pembuatan skin lotion, pewangi dicampurkan pada suhu D9 o# agar tidak merusak emulsi yang sudah terbentuk 0Schmitt, 11=3. "erikut ini merupakan bahan-bahan yang dapat digunakan dalam formulasi skin lotion. B.
ancangan !or"ula Biap // mL mengandung <$ Petrolatum 9 E #etyl alkohol DE 4liserin / E Propilen glikol / E Metil paraben /,5 E Propil paraben /,/ E Bween 5/ Span 5/ 7E F-tokoferol /,/9 E Bitanium dioksida E ;asmine oil G.s )ir add // mL
C. •
Alasan Pena"ba#an Ba#an Petrolatum a. Petrolatum terutama digunakan dalam formulasi farmasi topikal
sebagai emolient dan basis salep. Petrolatum merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam kosmetik dan makanan. Petrolatum sulit diserap oleh kulit 0
b. Petrolatum sering digunakan dalam formulasi kosmetika dan efek pemakaiannya dipertimbangkan sebagai emolient oklusif. Selain itu, berfungsi sebagai antioksidan dan pengemulsi 0Sunsmart, 11=3. c. Konsentrasi petrolatum adalah /-D/ E sebagai emolient dalam krim •
topikal 0
•
menjadi pilihan untuk meningkatkan &iskositas dari sediaan lotion ini. 4liserin a. Merupakan komponen humektan yang digunakan pada sediaan kosmetik karena karakteristik khas yang dimiliki bahan ini. )plikasi gliserin pada produk perawatan kulit berfungsi sebagai humektan dan pelindung kulit. 4liserin bahkan digunakan sebagai moisturi!er untuk perawatan kulit kering dari penggunaannya pada produk kosmetik atau penetrasi kulit dapat meminimumkakn terjadinya iritasi kulit 0Loden, //13. b. 'ntuk formulasi farmasetik secara topikal dan kosmetik, gliserin digunakan sebagai humektan, konsentrasi gliserin sebagai humektan I D/ E 0
lebih
besar
daripada
konsentrasi
emolient
dimana
berdasarkan mekanismenya untuk kulit kering yakni stratum corneum akan dilembabkan terlebih dahulu selanjutnya dilembutkan pada •
permukaan kulit dengan bahan emolient. Propilenglikol )kti&itas antimikroba metil paraben dan golongan paraben lainnya berkurang dengan adanya surfaktan non ionik. Seperti polisorbat-5/
sebagai akibat dari micelti!ation. Camun, propienglikol 0/E3 telah ditujukan untuk meningkatkan akti&itas antimikroba dari golongan pembawa dengan adanya surfaktan non ionik dan mencegah interaksi •
antara metil paraben dan polisorbat-5/ 0
•
emulgator pada sediaan topikal farmasi. F-tokoferol a. (itamin > bekerja sebagai antioksidan yang melindungi asam lemak tak jenuh terhadap oksidasi oleh radikal oksigen. b. )ntioksidan ini digunakan untuk mencegah oksidasi bagian sel yang penting atau untuk mencegah terbentuknya hasil oksidasi yang khusus misalnya pengoksidasi minyak lemah tak jenuh 0Lachman, 1173. c. F-tokoferol merupakan produk alami yang digunakan sebagai sumber
•
&itamin > yang lebih efektif sebagai antioksidan 0
penyerap sinar '( lainnya. ;asmine oil • ;asmine oil digunakan sebagai pewangi dalam sediaan kosmetik. D. Uraian Ba#an . Petrolatum 0
yellow
petrolatum jelly. Petrolatum kuning pucat hingga kuning berwarna, tembus. Massa seperti lemak, berfluoresensi sangat
lemah walaupun setelah melebur, tidak atau hampir Kelarutan
tidak berbau atau berasa. Praktis tidak larut dalam aseton, etanol 019E3 panas atau dingin, gliserin dan air, larut dalam ben!ena, karbon disulfida, kloroform, eter, heksan dan yang
Stabilitas
paling tepat dan stabil minyak. Sebagian besar masalah s tabilitas terjadi karena adanya sebagian kecil kotoran pada paparan cahaya, kotoran ini dapat dioksidasi menjadi menghitamkan petrolatum dan menghasilkan bau yang tidak
6nkompatibilitas Penyimpanan
meyenangkan. Petrolatum adalah bahan inert dengan beberapa
inkompatibilitas. %isimpan dalam wadah tertutup baik dan terlindung
dari cahaya, ditempat sejuk dan kering. Kegunaan >molient . #etil )lkohol 0%irjen P*M, 1213 Cama resmi #etyl )lcohol Cama lain )lcohol cetylicus, a&ol, cachalot, ethal, ethol,
crodacol #2/, crodacol #1/, crodacol 19 #=8D7/ $ 7,77 Berdiri dari lilin, serpihan putih, butiran, kubus atau coran. Memiliki bau yang khas lemah dan rasa
Kelarutan
hambar, melebur pada suhu 79 o-99o# "ebas larut dalam etanol 019E3 dan eter, kelarutan meningkat dengan meningkatnya suhu, praktis tidak larut dalam air. Bercampur bila dilelehkan dengan lemak, cairan dan parafin padat serta isopropil
Stailitas 6nkompatibilitas
miristat #etil alkohol stabil dengan adanya asam alkali
cahaya dan udara, itu tidak menjadi tengik. Bidak kompatibel dengan oksidator kuat. #etil alkohol dapat menurunkan titik leleh ibuprofen yang hasil dalam kecenderungan menempel proses lapisan film ibuprofen kristal.
selama
Penyimpanan
8arus disimpan disebuah wadah tertutup ditempat yang sejuk dan kering. )gen pengental
Kegunaan D. 4liserin 0
kental, cairan higroskopis, memiliki rasa manis. Praktis tidak larut dalam ben!ene dan kloroform, larut dalam etanol 19E, larut dalam metanol, praktis
Stabilitas
tidak larut dalam minyak, larut dalam air. 4liserin bersifat higroskopis. 4liserin murni tidak rentan terhadap oksidasi oleh siuasana dibawah kondisi penyimpanan biasa, tetapi rusak pada pemanasan
dengan
e&olusi
akrolein
beracun.
Pencampuran gliserin dengan air, etanol 19E dan 6nkompatibilitas
propilenglikol dapat membentuk stabil. 4liserin dapat meledak jika dicampur dengan!at pengoksidasi
kuat
seperti
kromium
trioksida,
potassium chlorate dan potassium permanganate. Penyimpanan %alam wadah kedap uadar, dingin dan kering. Kegunaan 8umektan 7. Propilenglikol 0%irjen P*M, 121 -/ -hydroypropnol
methylglycol #D85 C* $ 2= #airan kental, jernih, tidak berwarna, rasa khas, praktis tidak berbau, menyerap air pada udara
Kelarutan
lembab. %apat bercampur dengan air, aseton, golongan kloroform larut dalam eter dan dalam beberapa minyak essensial tetapi tidak dapat bercampur
Stabilitas
dengan minyak lemak. Pada suhu dingin prilen glikol stabil pada tempat tertutup,
tetapi
pada
suhu
tinggi
cenderung
mengoksidasi dan menghasilkan propionaldehid, asam laktat, piru&at asam, dan asam asetat. Stabil secara kimia bila dicampur dengan etanol 19E, gliserin atau air, larutan berair, dapat disterilkan 6nkompatibilitas
dengan alcohol. Propilenglikol inkom dengan reagen oksidasi seperti
kalium permanganat. Penyimpanan Pada suhu dingin dalam wadah tertutup rapat. Kegunaan )nti-inakti&asi pengawet. 9. Metil Paraben 0
"en!oat, Metyl Paraben Metagin, Cipagin M #58D*D $ 9,9 Kristal berwarna atau kristal putih bubuk, tidak
berbau atau hampir tidak berbau. Larut dalam bagian etanol, D bagian etanol 19E, = bagian etanol 9/E, larut dalam / bagian eter dan =/ bagian gliserin, praktis tidak larut dalam minyak mineral, larut dalam 9 bagian glycol, larut dalam 7// bagian air, 9/ bagian air pada suhu 9/ o# dan D/
Stabilitas
bagian pada suhu 5/o#. Larutan metil paraben stabil pada p8 D-= selama 7 tahun pada suhu ruangan. Sementara pada p8 5 akan cepat atau mudah terhidrolisis 0sekitar =/ hari3
6nkompatibilitas
pada suhu kamar. Bidak kompatibel
dengan bahan lain,
seperti
bentonit, magnesium trisilika, bedak, tragacanth, natrium alginate, minyak essensial, sorbitol dan atropine. Metil paraben berubah dengan adanya besi. Penyimpanan %alam wadah tertutup baik Kegunaan Pengawet 0fase minyak3 =. Propil Paraben 0
Pemerian Kelarutan Stabilitas 6nkompatibilitas
Serbuk putih atau hablur kecil, tidak berwarna. Sangat sukar larut dalam air mudah larut dalam
etanol dan dalam eter dari miseli!ation penyerapan Propil paraben berubah warna dengan adanya besi
dan terhidrolisis oleh alkali lemah dan asam kuat. Propil paraben oleh plastik telah dilaporkan Mg )luminium, Mg trisilikat, oksidasi kuning dan ultramarin biru dapat menyerap dan mengurangi
efekti&itas propil paraben. Penyimpanan %alam wadah tertutup rapat. Kegunaan Pengawet 0fase air3 2. Span 5/ 0%irjen P*M, 1213 Cama resmi
Sorbitan monooleat
Cama lain
Sorbitan atau span 5/
#D*=82#l2
Pemerian
Larutan
berminyak,
tidak
berwarna,
bau
karakteristik dari asam lemak. Kelarutan
Praktis tidak
larut
tetapi
terdispersi
dalam
air dan dapat bercampur dengan alkohol sedikit larut dalam minyak biji kapas. Kegunaan
Sebagai emulgator dalam fase minyak
Penyimpanan
%alam wadah tertutup rapat
8L" "utuh
7,D
5. Bween 5/ 0dirjen P*M, 1213 Cama resmi
Polysorbatum 5/
Cama lain
Polisorbat 5/, tween
Pemerian
#airan kental, transparan, tidak berwarna, hampir tidak mempunyai rasa.
Kelarutan
Mudah larut dalam air, dalam etanol 019E3P dalam etil asetat P dan dalam methanol P, sukar larut dalam parafin cair P dan dalam biji kapas P
Kegunaan
Sebagai emulgator fase air
Penyimpanan
%alam wadah tertutup rapat
8L" "utuh
9
1. F-tokoferol 0
kuning jenuh. Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam larutan alkali P, larut dalam etanol 019E3, dalam eter P, dalam aseton P dan dalam minyak nabati,
Stabilitas 6nkompatibilitas Penyimpanan
sangat mudah larut dalam kloroform P. Bokoferol mudah teroksidasi perlahan dari oksigen
atmosfer dan cepat oleh garam, besi dan perak. Bidak kompatibel dengan peroksida dan ion logam
terutama perak, besi, tembaga. %alam gas inert, wadah kedap udara, sejuk, kering,
terlindungi dari cahaya. Kegunaan )ntioksidan. /. Bitanium %ioksida 0
titanii anlidride. Bi/ $ 21,55 Putih, berbentuk amorf, tidak berbau dan tidak
berasa, serbuk tidak higroskopis. Praktis tidak larut dalam larutan sulfuric acid, hydrcloric acid, pelarut organic dan air. Larut dalam
Stabilitas
hydrofluoric acid dan asam sulfat panas. Bitanium dioksida stabil pada suhu tinggi. 6ni seharusnya memiliki ikatan yang kuat antara terta&alen titanium dan ion bi&alen oksigen. Bapi, titanium dioksida dapat kehilangan sebagian kecil dari massa oksigen dengan interaksi dengan energy radian.
6nkompatibilitas Penyimpanan
Bitanium dioksida dapat bereaksi dengan beberapa
substansi aktif. Bitanium dioksida harus disimpan di wadah yang tertutup baik, terlindung dari cahaya, ditempat
kering dan dingin. Kegunaan Babir surya. . ;asmine oil 0%irjn P*M, 1213 Cama resmi ;asmine oil Cama lain Minyak atsiri
dari cahaya, ditempat sejuk. Pewangi 0pengaroma3.
. )ir suling 0%irjen P*M, 1213 Cama resmi
)Gua destilata
Cama lain
)ir suling
8* $ 5,/
Pemerian
#airan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan
%alam wadah tertutup baik
Kegunaan
Sebagai fase air
BAB III $ET%DE KEJA A. Alat &an Ba#an Alat
"atang Pengaduk, beker gelas 0pyre3, cawan porselin, gelas ukur 0pyre3, hot plate03, kaca arloji, kertas perkamen, neraca analitik03, pipet tetes, sendok tanduk, sudip dan ultratura03. Ba#an
)ir, alfa-tokoferol, cetyl alcohol, gliserin, jasmine oil, metil paraben, petrolatum, propil paraben, propilenglikol, span 5/, tissue, titanium dioide, tween 5/ dan kemasan.
B. 'ara Kerja
. . D. 7.
%isiapkan alat dan bahan %ibersihkan alat yang akan digunakan menggunakan alkohol 2/E %itimbang semua bahan sesuai perhitungan bahan %ibuat fase minyak dengan pencampuran semua bahan larut lemak yaitu petrolatum =.9g, cetyl alkohol D.Dml, span 5/ D.9g, propil paraben /./g,
9.
alfa-tokoferol /./9ml, dan terakhir titanium dioide .g %icampurkan dan diaduk semua bahan fase minyak tersebut sampai
=.
homogen %ibuat fase air dengan pencampuran semua sisa bahan larut air yaitu propilenglikol ml air yang sudah dipanaskan diatas hot plate, lalu
2. 5.
ditambahkan gliserin ml, metal paraben /.15g, dan tween 5/ .21g. %icampurkan dan diaduk semua bahan fase air tersebut sampai homogen %imasukan fase minyak kedalam fase air
1. /. . . D.
%i 'ltratura dengan kecepatan 5./ rpm sampai homogen %itambahkan jasmine oil secukupnya 0/ tetes3 %i 'ltratura kembali sampai homogen %idiamkan dan dibiarkan dingin beberapa saat %imasukan kedalam wadah dry skin lotion
BAB I( PE$BAHASAN
%alam praktikum teknologi sediaan liGuida dan semi solida ini formula yang dibuat adalah sediaan dry skin lotion. Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi yang diformulasikan sebagai campuran dari dua cairan yang tidak bercampur dengan sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang berbentuk cairan yang dapat dituang. Skin lotion merupakan lotion dan salah satu produk kosmetika yang digunakan untuk mempertahankan kelembaban dan kelembutan kulit. Produk ini berbentuk minyak dalam air yang merupakan campuran air, pelembab, pelembut, pengental, penstabil, pengemulsi, pengawet dan pewangi. Karena ditujukan untuk pemakaian topikal khususnya pada kulit kering, sediaan ini mengandung lebih banyak bahan humektan yang dapat menarik air dari udara dan berpenetrasi ke dalam kulit mengakibatkan pengembangan stratum korneum yang memberikan presepsi kulit halus dan mengurangi pengerutan. %ry skin lotion ini dibuat dalam bentuk emulsi tipe minyak dalam air 0o$w3 dikarenakan emulsi minyak dalam air 0o$w3 merupakan jenis produk yang paling banyak disukai karena tidak terasa berlemak dan memiliki biaya produksi yang lebih rendah terkait besarnya kandungan air dalam produk, sementara untuk emulsi dengan tipe air dalam minyak 0w$o3 secara historis tidak terlalu disukai karena sifatnya yang berlemak. "erdasarkan rancangan preformulasi dan formulasi dry skin lotion yang dibuat dalam bentuk emulsi minyak dalam air 0o$w3 telah ditentukan bahan dan metode yang sesuai untuk sediaan ini. "ahan yang dipilih untuk digunakan adalah petrolatum 9E sebagai emolient, gliserin /E sebagai humektan, cetyl alkohol DE sebagai pengental, propilen glikol /E sebagai akti&asi preser&ati&e, metil paraben /,5E sebagai pengawet 0fase air3, propil paraben /,/E sebagai pengawet 0fase minyak3, kombinasi emulgator tween-5/ dan span-5/ 7E, alfatocopherol /,/9E sebagai antioksidan, dan titanium dioksida E sebagai '(
protection dan whitening agent. Semua bahan disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu berdasarkan perhitungan bahan. Pembuatan sediaan ini sangat bergantung pada metode pembuatan. Metode yang digunakan adalah metode pencampuran. Metode ini dikenal pula dengan metode incorporation. %imana jika bahan obat larut dalam air$minyak, maka dapat dilarutkan dalam air$minyak pula. Kemudian larutan tersebut ditambahkan ke dalam bahan pembawa bagian per bagian sambil diaduk sampai homogen. *leh karena itu, pada awal pembuatan bahan-bahan pada fase minyak dan fase air masing-masing dicampur secara terpisah. "erdasarkan metode pembuatan, pertama-tama petrolatum dimasukan ke dalam cawan porselin lalu dileburkan diatas penangas air dengan suhu =/-2/A#. Kemudian ditambahkan cetyl alkohol sambil diaduk terus menerus hingga homogen. Lalu dimasukan satu persatu bahan dalam fase minyak yaitu propil paraben, alfa-tocopherol, dan span-5/ dengan terus melakukan pengadukan hingga semua bahan pada fase minyak bercampur rata dan homogen. Sementara itu siapkan pula bahan-bahan pada fase air. %imasukkan air ke dalam gelas kimia lalu dipanaskan di atas penangas air sampai suhu 2/-5/A#. %itambahkan pengawet metil paraben kemudian diaduk hingga larut. Setelah itu, dimasukkan satu persatu bahan-bahan pada fase airyaitu gliserin, propilen glikol dan tween-5/ dengan terus diaduk hingga larut dan homogen. Setelah kedua fase masing-masing sudah homogen, fase minyak di dalam lumpang dituangkan ke dalam gelas kimia yang berisi fase air. %icampurkan dengan menggunakan ultraturaks =.// rpm selama D-7 menit sampai fase minyak terdispersi dengan baik dan stabil di dalam fase air 0fase pendispersi3. Kemudian didinginkan dan ditambahkan D-9 tetes jasmin oil sebagai pengaroma. Sediaan dry skin lotion yang telah dibuat kemudian dituangkan ke dalam wadah yang sesuai berupa botol plastik dan dimasukan ke dalam dos yang sudah memiliki etiket bersama brosur sediaan dry skin lotion.
BAB ( PENUTUP A. Kesi")ulan
"erdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa . %ry skin lotion merupakan salah satu sediaan emulsi yang dirancang dengan komposisi petrolatum sebagai emolien atau pelembut, cetyl alcohol sebagai agen pengental, gliserin sebagai humektan atau pelembab, propilenglikol sebagai bahan untuk mencegah inakti&asi dari antimikroba akibat kombinasi dengan golongn paraben. Bween 5/ dan span 5/ sebagai emulgator yaitu bahan yang dapat menurunkan tegangan permukaan aantara partikel minyak dan air sehingga mudah untuk bercampur, Ftokoferol sebagai antioksidan, titanium dioide sebagai '( protection dan jasminum oil sebagai pengaroma. . %ry skin merupakan emulsi tipe *$+ B. Saran
%iharapkan kepada penanggung jawab laboratorium agar dapat memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum, dan ditata rapi agar dapat menunjang kelancaran suatu praktikum.
DA!TA PUSTAKA
%irjen P*M., 01213, Farmakope Indonesia Edisi III , %epkes <6 ;akarta, 727, 9/1.
"awab ), :riberg. //7. Amphipilic association structures in a model skin lotion with hydroxy acid. International ournal of !osmetic Science "#$%&'-%(). %epartemen Kesehatan. 11D. !odeks *osmetik Indonesia. >d. 66 (oL.6. %irektorat ;enderal Pengawasan *bat dan Makanan ;akarta :arage M. //2. E+aluatin lotion transfer to skin from feminine protection products. ournal !ompilation. Skin d ketiga. '6 Press ;akarta Mariani <. //2. Alinat dibutuhkan kalanan industri. http$$www.pikiranrakyat.com$cetak$/7$/1$cakrawala$lain/9.html. diakses pada Co&ember /7 Marimin. //7. eknik dan Aplikasi enambilan /etode *eputusan *riteria /a0emuk . PB 4ramedia +idiasarana 6ndonesia ;akarta Mitsui. 112. 1ew !osmetic Science. >lse&ier Cew ork Phillips 4*, +illiams P). ///. 2andbook of 2idrocolloids. +oodhead Publ 6nggris Polo K:%. 115. A Short extbook of !osmetoloy. st >d. (erlag :ur #hemische 6ndustrie ;erman d ketiga. '6 Press ;akarta Berjemahan dari he heory and ractise of Industrial harmacy. d. #hemical Publishing #o 6nc Cew ork Schmitt +8. 11=. Skin !are roducts. 4i dalam 5illiams 4F and Schmitt 52, editor. !hemistry and echnoloy of he !osmetics and oiletries Industry. nd >d. "lackie )cademe and Profesional London Siegenthaler %. //9. Importance of your skin3s p2. http$66e7inearticles.com6 skin care6p2.html. diakses pada Co&ember /7 Sunsmart. 11=. etrolatum$ a usefull classic. ournal !osmetics and oiletries. Sunsmart 6nc Cew ork.
Suryani ), Sailah, >li!a 8. ///. eknoloi Emulsi. ;urusan Beknologi 6ndustri Pertanian, :akultas Beknologi Pertanian, 6nstitut Pertanian "ogor "ogor +asitaatmadja SM. 112. enuntun Ilmu *osmetik /edik . '6 Press ;akarta +ilkinson ;", Moore <;. 15. 2arry3s !osmeticoloy. London. +inarno :4. 11=. eknoloi enolahan 8umput Laut . Pustaka Sinar 8arapan ;akarta