BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Konsumsi buah memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Sayangnya kebutuhan konsumsi buah di Indonesia sangatlah rendah. Sebenarnya banyak buah yang ada di Indonesia, contoh; jeruk, anggur, apel, dan lainnya. Jeruk merupakan salah satu varietas yang paling banyak di Indonesia. Di Indonesia sendiri terdapat banyak terdapat lembaga/perusahaan yang mengembangkan berbagai buah-buahan. Dimana tiap-tiap perusahaan itu mengembangkan buah buah yang berbeda-beda. Setiap perusahaan atau suatu badan produksi memiliki keunggulan tersendiri untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Keunggulan tersebut yang menjadikan ciri khas dari suatu badan usaha tersebut. Dalam mendukung keunggulan tersebut tentu terdapat beberapa teknik dalam mengembangkan usaha dan produksinya tersebut. Teknik tersebut digunakan sebagai pengembangan usahanya agar dapat menjadi nilai yang tinggi bagi perusahaan tersebut baik berupa penunjang melalui tenaga kerja, sumber daya alamnya, maupun alat dan teknologi yang mendukung, serta strategi usaha juga. Salah satu badan usaha yaitu Balitjestro. Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) merupakan badan penelitian yang memfokuskan pada budidaya jeruk serta mengembangan kualitas jeruk yang tersedia dengan cara menyilangkan varietas-varietas unggul demi menciptakan varietas baru yang dapat laku di pasaran. Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) dalam menentukan pengaruh-pengaruh di setiap penelitiannya menggunakan rancangan rancangan percobaan. Oleh karena itu kuliah lapangan yang dilakukan di Balitjestro untuk menerapkan mata kuliah Desain Eksperimen dalam merancang suatu rancangan percobaan, mengetahui kondisi dan permasalahan nyata di lapangan sebagai bekal ketika telah memasuki dunia kerja, serta mengenal dan memahami dengan baik buah-buah yang dibudidayakan di Indonesia. Balitjestro merupakan lembaga yang terfokus pada pengembangan tanaman tertentu, sehingga perlu untuk mengetahui keragaman varietas buah-buahan subtropika
yang ada di Balitjestro. Juga perlu diketahui rancangan percobaan yang digunakan di Balitjestro. Serta cara-cara mendapatkan varietas buah yang optimum di Balitjestro.
1.2
Rumusan Masalah
Dalam studi lapangan ini ada beberapa rumusan masalah yang akan dianalisis, yaitu sebagai berikut: 1. Bagaimana keragaman varietas buah-buah subtropika yang diteliti di Balitjestro? 2. Bagaimana rancangan percobaan pada penelitian di Balitjestro? 3. Bagaimana cara mendapatkan varietas buah yang optimum dan stabil? 4. Bagaimana proses pemuliaan tanaman yang ada di Balitjestro?
1.3
Tujuan
Dalam melakukan suatu kegiatan harus memiliki tujuan yang jelas. Tujuan dari kuliah lapangan ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui keragaman varietas buah-buah subtropika yang diteliti di Balitjestro. 2. Untuk mengetahui rancangan percobaan pada penelitian di Balitjesto. 3. Untuk mengetahui cara mendapatkan varietas buah yang optimum dan stabil. 4. Untuk mengetahui proses pemuliaan tanaman yang ada di Balitjestro
1.4
Manfaat
Dalam melakukan suatu kunjungan, tentu ada manfaat yang ingin didapat. Manfaat yang bisa didapat dari kuliah lapangan ini adalah : 1. Mampu mengetahui kondisi dan permasalahan rill di lapangan 2. Mampu memahami tentang aplikasi desain eksperimen di dunia nyata 3. Mampu mengenal lebih baik buah-buah yang dibudidayakan di Indonesia.
1.5
Jadwal Kegiatan
Berikut ini adalah jadwal kegiatan yang telah dilakukan pada kuliah lapangan ke Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika pada hari Rabu, 12 April 2017:
Waktu
06.00-07.00 07.00-07.15 07.15-10.00 10.00-10.30 10.30-12.30 12.30-13.15
13.15-14.30 14.30-15.00 15.00-15.30
Kegiatan Pembukaan (Persiapan Pemberangkatan)
Persiapan pemberangkatan Perjalanan menuju Balitjestro Persiapan masuk Balitjestro Pemberian materi kuliah lapangan di Balitjestro Ishoma Peninjauan perusahaan serta dialog interaktif mengenai informasi yang diberikan Balitjestro Penyerahan Vendel dan penutupan Persiapan Pulang
Tujuan/Lokasi Departemen Statistika ITS Departemen Statistika ITS
Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Kuliah Lapangan
Balitjestro Balitjestro Balitjestro Balitjestro
Balitjestro Balitjestro Balitjestro
BAB II PROFIL DAN DESKRIPSI BALITJESTRO 2.1
Profil
Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika (Balitjestro) terletak di Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Batu, Jawa Timur. Posisi Balitjestro berada pada 4 km dari Kota Batu dan pada ketinggian tempat ± 950 m di atas permukaan laut. Berdasarkan Surat Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 13/Permentan/OT.140/3/2006 Loka Penelitian Jeruk dan Hortikultura Subtropik yang mengalami peningkatan eselonisasi dari Eselon IV ke Eselon III dengan nama Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan
Buah
Subtropika
(Balitjestro).
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor:
30/Permentan/OT.140/3/2013 tanggal 11 Maret 2013 sebagai penyempurna Permentan No. 13/Permentan/OT.140/3/2006. Tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis, dalam rangka optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika. Sejak diterbitkannya Permentan Nomor: 30/permentan/OT.140/3/2013 maka Permentan Nomor : 13/Permentan/OT.140/3/2006 dinyatakan tidak berlaku demi hukum. Balitjestro adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) penelitian dan pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura. Tugas pokok dari Balitjestro adalah Melaksanakan kegiatan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika. Sedangkan mottonya adalah “Satu Langkah Lebih Maju”. Tanaman mandat di Balitjestro sendiri adalah jeruk, anggur, apel, lengkeng dan stroberi
2.2
Fungsi
Berikut merupakan fungsi dari Balitjestro :
Pelaksanaan penyusunan program, rencana kerja, anggaran, evaluasi dan laporan penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pelaksanaan penelitian genetika, pemuliaan, perbenihan tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pelaksanaan penelitian eksplorasi, konservasi, karakterisasi dan pemanfaatan plasma nutfah tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pelaksanaan penelitian agronomi, morfologi, fisiologi, ekologi, entomologi dan fitopatologi tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha agribisnis tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pelaksanaan penelitian penanganan hasil tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pemberian pelayanan teknis penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika;
Penyiapan kerja sama, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan hasil penelitian tanaman jeruk dan buah subtropika;
Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, rumah tangga dan perlengkapan Balitjestro.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Sumber Data
Data pada laporan ini bersumber dari data primer, yaitu hasil pengamatan langsung dan bersifat kualitatif yang berlangsung pada: hari/tanggal
: Rabu, 17 April 2017
pukul
: 10.30 – 14.30
tempat
: Balitjestro Tlekung, Kota Batu, Jawa Timur
3.2
Variabel yang Diamati
Variabel-variabel yang diamati pada kuliah lapangan ini adalah tanaman yang menjadi bahan penelitian Balitjestro, yaitu tanaman jeruk.
3.3
Langkah Penyusunan Laporan
Dalam membuat sebuah laporan diperlukan langkah-langkah sebagai pedoman dalam penyusunan laporan, yaitu sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah 2. Mengamati tanaman-tanaman yang ada 3. Menganalisis hasil pengamatan 4. Membuat kesimpulan dan saran
3.4
Diagram Alir
Diagram alir menggambarkan alur pelaksanaan penyusunan laporan ini, mulai dari proses perumusan masalah sampai pemberian kesimpulan dan saran. Diagram alir yang dipakai dalam penyusunan laporan kuliah lapangan ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Merumuskan masalah
Mengamati tanaman yang ada
Menganalisis hasil pengamatan
Membuat kesimpulan dan saran
Gambar 3.1 Diagram Alir pembuatan laporan
BAB IV ISI LAPORAN 4.1
Macam-Macam Tanaman Balitjestro
Balitjestro merupakan singkatan dari Balai Penelitian Jeruk dan Buah Subtropika. Buah-buah yang termasuk ke dalam buah subtropika adalah stroberi, anggur, jeruk, kelengkeng, dan apel. Terdapat tiga kelompok penelitian, yaitu pemuliaan tanaman, hama dan penyakit, dan ekofisiologi tanaman. Balitjestro memiliki 5 kebun percobaan (KP), yakni KP Kliran untuk tanaman jeruk dan stroberi, KP Banjarsari untuk tanaman anggur dan lengkeng, KP Banaran untuk jeruk dataran tinggi dan plasma nutfah, KP Tlekung untuk tanaman jeruk, lengkeng, stroberi, anggur, dan apel, dan KP Punten untuk plasma nutfah jeruk. Ada banyak varietas dari beberapa buah yang diteliti di Balitjestro. Stroberi memiliki 32 varietas, di antaranya Rosalinda, local brastagi, selva, anna, dorit, ex jepang, aerut, California, dan sweet Charlie. Buah jeruk memiliki 242 varietas jeruk, di antaranya adalah Siam, M. Shag’s Bonanza, Mandarin, Peres dan jeruk Pamelo. Buah apel ada 48 varietas, seperti fuji, yonathan, rome beauty, manalagi, dan lain-lain. Buah anggur ada 51 varietas, seperti red brings dan buah buah kelengkeng ada 37 varietas, seperti mbatu dan pingpong. Untuk jeruk sendiri ada jeruk dataran tinggi dan dataran rendah. Jeruk dataran rendah contohnya keprok terigas, keprok Madura, siam Pontianak dll. Jeruk dataran tinggi contohnya siam madu, keprok batu 55, siam kintamani dll. Dalam melakukan penelitian, peneliti sering menamai varietas baru dengan nama yang unik, seperti Krisma dan Nisma. Varietas jeruk Krisma karena rasanya yang krispi dan manis. Maksud dari krispi adalah daging jeruk langsung putus saat digigit. Varietas Nisma, yakni nipis tapi manis. Ada juga varietas yang unik seperti Pamelo Nambangan Seedless yaitu jeruk dengan maksimal 5 biji, lalu ada JRM 2012 yaitu jeruk mandarin manis. Juga ada Sitaya Agrihoti yaitu buah yang mungil dan rajin berbuah.
4.2
Rancangan Percobaan
Dalam merancang suatu rancangan percobaan balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) menggunakan rancangan lingkungan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Blok Lengkap (RABK). Selain itu di balitjestro dalam menentukan rancangan perlakuan menghindari penggunaan
banyak faktor, biasa dipakai adalah split plot. Hal yang menyebabkan Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) menggunakan RAL karena merupakan rancangan percobaan yang paling sederhana dan hanya menggunakan satu faktor yang diteliti. Misalnya: konsentrasi optimum penggunaan pestisida terhadap tanaman. Sedangkan hal yang menyebabkan balitjestro menggunakan RABL karena terdapat kelompok untuk mengetahui faktor kelompok yang berpengaruh secara signifikan dengan tujuan menghindari terjadinya interaksi dengan perlakuan yang diberikan terhadap unit percobaan. Misalnya : penanaman tanaman pada daerah A dan daerah B, penanaman pada hari ke 1 dan hari ke 2.
4.3
Cara Mendapatkan Varietas Buah yang Optimum dan Stabil
Di Balitjestro, terdapat berbagai macam varietas. Untuk mengumpulkan varietas tersebut, peneliti melakukan eksperimen, di antaranya adalah sebagai beri kut. a. Menyilangkan (hibridisasi) varietas A dengan varietas B sehingga didapatkan varietas C. Misalnya: buah jeruk yang rasanya dominan manis, namun ukurannya kecil (resesif) disilangkan dengan jeruk yang berukuran besar dominan dan rasanya sedikit masam, diharapkan akan menghasilkan varietas buah jeruk yang berukuran besar dan rasanya manis. b.
Melakukan clustering
c.
Mengambil sampel dengan metode RABL (Rancangan Acak Blok Lengkap) di minimal dua lokasi yang berbeda untuk melihat keragamannya. Untuk mendapatkan hasil varietas yang stabil dibutuhkan waktu hingga 10 tahun.
Tujuan eksperimen ini adalah untuk mendapatkan hasil yang optimum dan varietas yang stabil. Untuk itu, benih yang dipilih harus bebas penyakit sehingga kemurnian varietas terjamin. Contohnya CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) adalah penyakit utama yang menyerang tumbuhan anggota jeruk-jerukan (Citrus).
4.4
Pemuliaan tanaman
Dalam pengamatan ini kami diajak untuk menuju ke kelompok penelitian pemuliaan tepatnya di kebun jeruk. Disini merupakan lahan penelitian untuk pemuliaan, terdapat 138 tanaman di kebun ini. Dalam pemuliaan ini sangat berkaitan dengan
mutasi, tujuan dari mutasi adalah untuk mendapatkan tanaman yang bisa memperbaiki sifat. Dalam pemuliaan tanaman tidak bisa diaplikasikan Desain Eksperimen karena unik yang bisa dilakukan hanya analisis statistika deskriptif. Dalam pemuliaan biasanya digunakan metode top working. Dalam pemuliaan biasanya dijaga kondisi lingkungan agar tidak stress/tidak mengalami gangguan dari luar. Kemudian menurut peneliti di balitjestro dalam pemuliaan harus diamati semua bukan sampel. Karena tanaman hasil mutasi sifatnya unik, tidak bisa ada perulangan. Dari sekitar 138 tanaman ada 11 kandidat tanaman yang akan dilepas, sehingga ada 127 tanaman yang tersisa. Ada 127 tanaman yang menjadi topworking. Tanaman topworking memiliki root stock, interstock( tanaman hasil mutasi yang tidak diinginkan oleh kita ) terletak diatas batang dalam cangkok pohon dan sain (ujung atas batang). kecuali pada batang yang tua digunakan untuk mempercepat proses pembuahan. Top working merupakan penggantian varietas pada batang yang sudah dewasa jadi batang yang sudah dewasa bgian atasnya dipotong dan diganti dengan batang atas yg baru. Hasil mutasi lebih cepat jika menggunakan batang bawah dewasa, fungsi dari batang bawah yaitu sebagai penyuplai makanan dan produsen. Jadi kalau batang bawahnya sudah dewasa otomats membuat lainnya menjadi tercukupi nutrisinya. Di Balitjestro ini untuk pemulliaan tanaman yang digunakan adalah tanaman jeruk. Untuk 1 aksesi varietas digunakan 5 batang bawah, jeruk dikatakan tanpa biji itu bukan berarti tanpa biji semuanya tapi ada range tertentunya yaitu 0-6 biji, kecuali pada jeruk pamelu (jeruk bali) rangenya dinaikkan menjadi 0-10. Karena range dari jeruk pamelu ini kisaran 100-120 perbuah pada awalnyaa alasan hasil persilangan ditanam di batang (tanaman yang dipakai hasil mutasi yg memiliki interstock) karena kekurangan lahan. Tanaman jeruk yang menempel di batang merupakan persialngan antara jeruk keprok yg dataran tinggi dn jr. siam dtr rendah. Tujuan dari persilangan antara jeruk keprok yg dataran tinggi dn jr. siam dtr rendah adlh untuk mngetahui apakah jeruk keprok mempertahankan tetap kuning di dataran tinggi atau bisa muncul di dataran rendah kuningnya. Jadi tujuan permuliannya adalah untuk memperbaiki jeruk siam. Tanaman yang dimuliakan(breeding/biji) dijadikan betina. Jadi sumber serbuk sarinya dari jeruk keprok (jantan). Cara menjaga kehomogenan terhadap lingkungan yaitu memberikan batang yang baik bagi batang baru yang ditempelkan, karena tanaman ada yg memiliki sifat stress (
tidak berbunga). Hal ini dikarenakan adanya penyakit yg timbul mungkin dari akar batang lama, lembab, dll. Pemulian merupakan rancangan mutasi (dengan sinar gamma ) jadi tidak bisa melakukan rancangan percobaan, karena setiap tanaman adalah unik. Metode yg digunakan adalah analisa deskriptif. Pemuliaaan adalah suatu cara yang digunakan untuk memperbaiki suatu sifat tanaman contohnya pada jeruk Soe yang tumbuh di NTT flores memiliki warna ke orange -merah karena pengaruh dari pantai dan lingkungan sekitar. Dalam melepaskan suatu varietas harus melalui suatu pelepasan varietas. Yaitu harus diuji adaptasinya. Hama yang paling sering menyerang buah jeruk adalah TCPD. Membuat tanaman jeruk mati tetapi dalam jangka yang lama. Kelebihan pemuliaan adalah dengan mutasi mengubah 1 atau 2 sifat saja dan dengan persilangan menggabungkan 2 genetik sehingga memiliki sifat keduanya. tidak dapat diarahkan hasilnya, namun dapat diketahui dari kontrolnya yang mana yg lebih dominan. Jarak tanam mempengaruhi hasil mutasi. Mutasi dikatakan baik jika sesuai dengan kemauan kita karena tujuannya untuk memperbaik sifat dari variietas.
BAB V PENUTUP 5.1
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan kuliah lapangan ini adalah sebagai berikut : 1. Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) memiliki 242 varietas jeruk, 48 varietas apel, 51 varietas anggur, 37 varietas kelengkeng, dan 32 varietas strawberry. Buah-buah tersebut merupakan buah yang berasal dari berbagai daerah untuk dibudidayakan dan dikembangkan guna menghasilkan buah yang unggul dan memiliki minat yang tinggi terhadap selera masyarakat dalam kebutuhan konsumsi buah sehari-hari. 2. Balitjestro (Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika) menggunakan 2 rancangan percobaan dalam melakukan penelitiannya yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL) dan Rancangan Acak Blok Lengkap (RABL). Dalam pelaksanaannya RAL digunakan karena hanya terdapat satu faktor sedangkan RABL digunakan karena terdapatnya suatu faktor dan keheterogenanya berasal dikendalikan oleh satu sumber. 3. Dalam penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh Balitjestro buah yang optimal dan stabil didapatkan dari hasil persilangan varietas A yang unggul dalam suatu hal dan varietas B yang unggul dalam suatu hal menghasilkan varietas baru yang memiliki sifat dari varietas A dan varietas B. Selain itu juga melalui clustering dan pengambilan sampel dengan metode RABL 4. Dalam pemuliaan tanaman dilakukan dengan mutasi genetik untuk mendapatkan varietas baru. Selain itu dalam pemuliaan tanaman tidak digunakan Desain Eksperimen hanya menggunakan statistika deskriptif karena hasil tanaman mutasi sifatnya unik dan tanpa perulangan.
5.2
Saran
Seharusnya kuliah lapangan pada lain waktu lebih menekankan pada aplikasi desain eksperimen pada kondisi riil di lapangan. Sehingga mahasiswa dapat lebih memahami pengaplikasian desain eksperimen.
LAMPIRAN
(a)
(b)
(c)