Laporan Kasus Seorang Laki-laki Usia 70 Tahun dengan Stroke Ischemic. Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UMS 2013Deskripsi lengkap
Laporan Kasus Seorang Laki-laki Usia 70 Tahun dengan Stroke Ischemic. Bagian Ilmu Penyakit Saraf FK UMS 2013
Full description
ihdDeskripsi lengkap
LP Ischaemic Heart DeseaseDeskripsi lengkap
ihdFull description
ihdFull description
Stomatitis
Full description
Laporan pendahuluan IHD lengkapFull description
Laporan pendahuluan IHD lengkapDeskripsi lengkap
eritema
polipFull description
gagal jantung iskemikFull description
laporan kasus luka bakar
terimakasihFull description
das
Full description
Full description
mrDeskripsi lengkap
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
LAPORAN KASUS IHD (ISCHEMIC HEART DISEASE) DISEASE)
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Diajukan kepada : Pembimbing !"# B$"%&''me* S*$n%' Pe"m$!i+ S,#PD#
Disusun oleh: A!i R$&m$-$n
./01#00.#.22
Ke,$ni%e"$$n Ke,$ni%e"$$n Kini3 De,$"%emen De,$"%emen Im Pen4$3i% D$$m 5AKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA RUMAH SAKIT SA KIT UMUM DAERAH AMBARA6A AMBARA6A PERIODE .7 M$"e% 8 0/ Mei 01.2
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN DEPARTEMEN ILMU PEN9AKIT PEN9AKIT DALAM DALA M
aporan Kasus Dengan !udul :
IHD (ISCHEMIC HEART DISEASE) DISEASE)
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Di**n 'e&
Adi Rahmawan
"#$%$$""&& "#$%$$""&&
Te$& !i*e%:i 'e& Pembimbing
N$m$ Pembimbing
!"# B# S*$n%' Pe"m$!i+ S,#PD#
T$n!$ T$ng$n
T$ngg$
''''''''
''''''''
ii
LEMBAR PENGESAHAN KOORDINATOR KEPANITERAAN KLINIK DEPARTEMEN DEPARTEMEN ILMU PEN9AKIT PEN9AKIT DALAM DALA M
aporan Kasus Dengan !udul :
IHD (ISCHEMIC HEART DISEASE) DISEASE)
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
Di**n 'e&
Adi Rahmawan
"#$%$$""&& "#$%$$""&&
Te$& !i*e%:i 'e& Pembimbing
N$m$ Pembimbing
!"# B# S*$n%' Pe"m$!i+ S,#PD#
T$n!$ T$ng$n
T$ngg$
''''''''
''''''''
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S() atas segala berkah dan rahmat*ya+ sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan kasus yang yang berjud berjudul ul , IHD (Ischemic Heart Disease)-. Disease) -. Penuli Penulisan san lapora laporan n kasus kasus ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian Program Studi Pro/esi Dokter di bagian Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam RSUD Ambarawa. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kasus ini terdapat banyak kekurangan+ namun berkat bantuan+ bimbingan+ kerjasama dari berbagai pihak dan dokter konsulen+ akhirnya penyusunan laporan kasus ini dapat terselesaikan dengan sebaik0baiknya. Untuk itu penulis menyampaikan u1apan terima kasih dan penghargaan kepada dr. 2artholomeus Susanto Permadi+ Sp.PD. selaku selaku pembim pembimbin bing g dalam dalam penyu penyusun sunan an lapora laporan n kasus kasus ini dalam dalam member memberika ikan n moti3asi+ arahan+ serta saran0saran yang sangat berharga kepada penulis selama proses penyusunan. )erima )erima kasih pula yang sebesar0besarnya kepada semua pihak yang se1ara langsung maupun tidak langsung turut membantu penyusunan laporan kasus ini.
atar 2elakang Is1hemi1 4eart Disease 9I4D atau disebut juga Penyakit !antung Koroner 9P!K adalah penyakit jantung yang disebabkan karena kelainan pembuluh darah koroner. Sebagaimana halnya organ tubuh lain+ jantung pun memerlukan Bat makanan dan oksigen agar dapat memompa darah ke seluruh tubuh. Pasokan Bat makanan dan darah ini harus selalu lan1ar karena jantung bekerja keras tanpa henti. Pembuluh darah koroner lah yang memiliki tugas untuk memasok darah ke jantung 9Delmi $%"%. Di Indonesia penyakit ini adalah pembunuh nomor satu dan jumlah kejadiannya terus meningkat dari tahun ke tahun. Data statistik menunjukkan bahwa pada tahun "@@$ persentase penderita P!K di Indonesia adalah "<+&C+ dan pada tahun $%%% melonjak menjadi $<+;C 9Delmi $%"%. Meski menjadi pembunuh utama+ tetapi masih sedikit sekali orang yang tahu tentang P!K ini. )erutama tentang /aktor risiko yang menyebabkan terjadinya penyakit tersebut. Dalam ilmu epidemiologi+ jika /aktor risiko suatu penyakit telah diketahui maka akan lebih mudah untuk melakukan tindakan pen1egahan. Karena bagaimanapun men1egah lebih baik dari mengobati 9Delmi $%"%. 2anyak /aktor yang mempengaruhi terjadinya P!K sehingga upaya pen1egahan
harus
bersi/at
multi/aktorial
juga.
Pen1egahan
harus
diusahakan sedapat mungkin dengan 1ara mengendalikan /aktor0/aktor risiko P!K den merupakan hal yang 1ukup penting pada penanganan P!K. 8leh sebab itu mengenal /aktor0/aktor risiko sangat penting dalam usaha pen1egahan P!K.
"
I.$.
Rumusan Masalah a. b. 1. d. e. /.
I.#.
Apa de/inisi dari I4D Apa etiologi dari I4D Apa pato/isiologi dari I4D 2agaimana gejala dan tanda I4D Apa mani/estasi klinis dari I4D 2agaimana penanganan atau pen1egahan I4D
)ujuan a. Mengetahui pengertian dari penyakit jantung iskemik b. Mengetahui sebab0sebab kematian setelah penyumbatan koroner akut 1. Mengetahui /aktor pemi1u penyakit jantung koroner d. Mengetahui pengobatan penyakit jantung koroner+ dan e. Mengetahui ren1ana tindakan keperawatan
I.;.
Man/aat a. Sebagai bahan untuk menambah wawasan pemba1a khususnya tentang I4D. b. 2agi masyarakat dapat memberikan gambaran tanda0tanda dan gejala serta penyebab I4D di masyarakat sehingga dapat melakukan pen1egahan.
BAB II LAPORAN KASUS $
II.".
Identitas Pasien *ama
: )n. S
Umur
: &; tahun
Status Marital
: Menikah
Pekerjaan
: (iraswasta
Agama
: Islam
)anggal masuk: $& April $%"&
II.$.
Kelompok Pasien
: 2P!S P2I
2angsal
: Asoka
DP!P
: dr. 2artholomeus Susanto Permadi+ Sp.PD.
Anamnesis Autoanamnesis tanggal $& April $%"& Ke&$n U%$m$ *yeri Dada
Ri-$4$% Pen4$3i% Se3$"$ng
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada sekitar E $ hari sebelum masuk rumah sakit+ nyeri dirasakan terus menerus+ semakin memberat+ seperti ditekan dan menjalar kebelakang. Pasien juga mengeluh batuk sejak E ; hari sebelum masuk rumah sakit+ batuk berdahak+ warna putih+ konsistensi kental+ susah keluar+ keluhan tambahan yang dialami pasien yaitu sesak sejak E $ hari sebelum masuk rumah sakit dan pusing hilang timbul sering pada pagi hari sejak E $ hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien tidak mual dan muntah+ namun pasien mersakan nyeri diulu hati. Pasien tidak merasa berdebar 0 debar. 2AK sehari F # kali+ warna kuning+ tidak nyeri saat berkemih dan tidak panas+ 2A2 " kali dalam " hari biasanya pada pagi hari tidak diare dan tidak susah 2A2. Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami hal seperti ini+ dan tidak ada riwayat kaki bengkak. Ri-$4$% Pen4$3i% D$&
Riwayat Penyakit Ken1ing Manis
: Disangkal #
Riwayat 4ipertensi
: Disangkal
Riwayat Penyakit !antung
: Disangkal
Riwayat Stroke
: Disangkal
Riwayat Penyakit ginjal
: Disangkal
Keluhan Seperti saat ini
: Disangkal
Riwayat )rauma
: Disangkal
Riwayat 8perasi
: Disangkal
Riwayat Allergi
: Disangkal
Ri-$4$% Pen4$3i% Ke$"g$
Riwayat 4ipertensi
: 90
Riwayat Penyakit DM
: 90
Riwayat Penyakit !antung
: Disangkal
Ri-$4$% Penggn$$n Ob
%$Pengobatan keluhan sekarang
: 90
8bat ain
: Disangkal
Ri-$4$% P"ib$!i S'*i$ !$n E3'n'mi
II.#.
0 0
Merokok " bungkus sehari. Pasien tinggal bersama " isteri dan $ orang anak. 9sosial0ekonomi
0
rendah. Pasien merupakan seorang petani yang bekerja dari pagi sampai siang.
: 2entuk normal+ tidak ada septum de3iasi+ sekret 0G0
Mulut
: Mukosa bibir basah+ /aring tidak hiperemis+ atro/i papil
lidah+ )onsil )$0)$ eher
: Simetris+ tidak tampak pembesaran kelenjar tiroid+ tidak ada de3iasi trakhea+ tidak teraba pembesaran K62
)horak 0
: Retraksi suprasternal 90
Pulmo I : *ormo1hest+ dinding dada simetris P : 5kspansi dada simetris P : Sonor di kedua lapang paru A : esikuler 9G+ ronkhi 9G+ wheeBing 90G0 ?or I : )idak tampak i1tus 1ordis P : Iktus 1ordis tidak teraba+ thrill tidak teraba P : 2atas Kiri atas I?S II linea parasternal sinistra
• • • •
0
• • •
2atas Kanan atas I?S II linea parasternal deHtra 2atas kiri bawah I?S antara linea mid1la3i1ula dan aHilaris anterior 2atas kanan bawah I?S linea stemalis deHtra •
A : 2! I dan II reguler+ 6allop 0G0+ Murmur 0G0
Abdomen
: I
: Perut agak 1embung
A
: 2ising usus 9 normal
P
: Dinding perut supel+ turgor kulit baik+ hepar teraba $ jari dibawah ar1us 1ostae J lien tidak teraba membesar
P 5kstremitas
: )impani.
: Akral hangat+ edema tungkai 90+ 1apilary
re/ill $detik
II.;.
Assesment Diagnosis kerja : 8bser3asi 1hest pain &
Diagnosis di/erential : • • • •
I4D Angina Pe1toris IMA 8MI
II.&.
Planning 0 *on 7armakologi o 2ed rest o Diet dengan mengkonsumsi rendah garam dan rendah lemak. o Akti3itas harian yang 1ukup. 0 7armakologi o 8$ # PM o In/. R $% tpm Inj. ?e/triaHone " grm G "$ jam o Inj. Ranitidin $ H " tablet o o Inj. 7urosemide $ H " ampul o AmbroHol # H " tablet o ISD* # H " tablet 7argoHin $ H L tablet o
II.<.
aboratorium
Pemeriksaan laboratorium hematologi darah lengkap PEMERIKSAAN
Inj. ?e/triaHone " grm G "$ jam Inj. Ranitidin $ H " tablet Inj. 7urosemide $ H " ampul AmbroHol # H " tablet ISD* # H " tablet 7argoHin $ H L tablet Allopurinol " H " tablet 8bser3asi tanda tanda 3ital
7ollow Up tanggal #% April $%"& Sb:e;%i
Pusing 90+ sesak 90+ + nyeri dada berkurang Kes : ?M 5;M<& )D : "$&G>% mm4g *adi : @%HGmenit Respirasi : $;HGmenit Suhu : #<+= ? Kepala eher : ?P 0G0 SI 0G0 )horaH : 2S G+ R4 0G0 2! " F 2! $ reguler Abdomen : 2U dbn+ Supel+ *yeri tekan 90 5kstremitas : Akral hangat + edem 9 seluruh ekstremitas+ ?R) $
A**e*men% P$nning
detik I4D0D?+ 4iperurisemia+ Pneumonia In/. R $% tpm • Inj. ?e/triaHone " grm G "$ jam • Inj. Ranitidin $ H " tablet • Inj. 7urosemide $ H " ampul • AmbroHol # H " tablet • "#
• • • •
ISD* # H " tablet 7argoHin $ H L tablet Allopurinol " H" tablet )erapi pulang
BAB III TINJAUAN PUSTAKA III.".
De/inisi Is1hemi1 4eart Disease 9I4D atau disebut juga Penyakit !antung Koroner 9P!K adalah penyakit jantung yang disebabkan karena kelainan pembuluh darah koroner. Salah satu penyebab utamanya adalah aterosklerosis koroner.
III.$.
Anatomi !antung !antung terletak dalam mediastinum di rongga dada+ yaitu diantara ke0$ paru0paru. Peri1ardium yang meliputi jantung terdiri dari $ lapisan+ lapisan dalam 9peri1ardium 3iseralis dan lapisan luar peri1ardium parietalis. Kedua lapisan ini dipisahkan oleh sedikit 1airan pelumas yang ber/ungsi mengurangi gesekan pada pompa jantung. !antung terdiri dari # lapisan: lapisan luar disebut epikardium lapisan tengah merupakan lapisan otot disebut miokardium+ sedangkan lapisan terdalam yaitu lapisan endotel disebut endokardium. ";
Ruang jantung bagian atas+ atrium+ se1ara anatomi terpisah dari ruangan jantung sebelah bawah+ atau 3entrikel+ oleh suatu anulus /ibrosus. Ke0; katub jantung terletak dalam 1i1in ini. Se1ara /ungsional jantung dibagi menjadi alat pompa kanan dan kiri. Pembagian /ungsi ini mempermudah konseptualisasi dari urutan aliran darah se1ara anatomi: 3ena 1a3a+ atrium kanan+ 3entrikel kanan+ arteri pulmonalis+ paru0paru+ 3ena pulmonalis+ atrium kiri+ 3entrikel kiri+ aorta+ arteria+ arteriola+ kapiler+ 3enula+ 3ena+ 3ena ka3a. Sebenarnya jantung memutar kekiri dengan apeks terangkat ke depan. Rotasi ini menempatkan bagian kanan jantung ke anterior di bawah sternum+ dan bagian kiri jantung relati/ ke posterior. Apeks jantung dapat dipalpasi di garis mid1la3i1ula pada ruang inter1ostals ke0; atau ke0&.
III.#.
5tiologi Penyebab jantung koroner adalah karena penumpukan Bat lemak se1ara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner+ yang dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Ke1anduan rokok+ hipertensi+ kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner. Salah satu penyebab utamanya adalah aterosklerosis koroner yaitu proses penimbunan lemak dan jaringan /ibrin+ gangguan /ungsi dan struktur pembuluh darah yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke miokard. Aterosklerosis adalah penyakit arteri yang berkembang se1ara perlahan+ dengan penebalan tunika intima yang terjadi akibat dis/ungsi endotel+ in/lamasi 3askular+ terbentuknya lipid kolesterol+ kalsium+ dan debris seluler pada dinding pembuluh darah. Pembentukan ini akan menghasilkan plak+ remodelling pembuluh darah+ obstruksi lumen pembuluh darah akut dan kronik+
"&
abnormalitas aliran darah dan menurunnya suplai oksigen ke organ target. Adanya aterosklerosis koroner dimana terjadi kelainan pada intima bermula berupa ber1ak /ibrosa 9/ibrous plaue dan selanjutnya terjadi ulserasi+ pendarahan+ kalsi/ikasi dan trombosis. Perjalanan dalam kejadian aterosklerosis tidak hanya disebabkan oleh /aktor tunggal+ akan tetapi diberati juga banyak /aktor lain seperti : hipertensi+ kadar lipid+ rokok+ kadar gula darah yang abnormal.
III.;.
7aktor Resiko 7aktor
risiko
penyakit
jantung
koroner
ada
yang
membaginya dalam /aktor risiko primer 9independen dan sekunder 9Kasiman+ "@@=Q Krismi+ $%%$+ yaitu: ". 7aktor risiko primerQ /aktor ini dapat menyebabkan gangguan arteri berupa aterosklerosis tanpa harus dibantu oleh /aktor lain 9independen+ termasuk /aktor risiko primer+ yaitu hiperlidemi+ merokok+ dan hipertensi. $. 7aktor risiko sekunderQ 7aktor ini baru dapat menimbulkan kelainan arteri bila ditemukan /aktor lain se1ara bersamaan+ termasuk /a1tor risiko sekunder+ yaitu diabetes melitus 9DM+ obesitas+ stres+ kurang olah raga+ alkohol+ dan riwayat keluarga.
III.&.
Patogensesis Iskemik jantung terjadi karena permintaan oksigen jantung melebihi kemampuan arteri koronaria karena atheros1lerosis. Meskipun muskulus skeletal hanya menyaring $%C dari oksigen yang tersedia dan mempertahankan 1adangan+ myo1ardium saat istirahat dapat menyaring <%C sampai >&C dari oksigen yang "<
tersedia. !ika kebutuhan oksigen jantung tidak terpenuhi dari penyaringan maksimum+ aliran darah 1oronaria akan meningkat melalui 3asodilatasi dan peningkatan aliran rata0rata. Pada seseorang dengan penyakit arteri 1oronaria 9?AD arteri
koronarianya
tidak
mampu
untuk
berdilatasi
untuk
meningkatkan kebutuhan metabolismenya karena sudah terjadi dilatasi kronis yang melewati area yang mengalami obstruksi. Pada iskhemik atheros1lerosis dapat terjadi+ arteri biasanya =&C mengalami stenosis. Ditambah juga+ penyakit jantung dapat menambah kesulitan aliran darah rata0rata. Ini menimbulkan kekurangan
oksigen.
Disamping
stenosis
athero1lerosis+
kekurangan oksigen disebabkan karena spasme artery 1oronaria dan trombosis 1oronaria. Pada spasme artery 1oronaria sesak na/as dapat terjadi karena penyempitan dari arteri 1oronaria. Durasi dari spasme dibedakan menjadi+apakah mi1ardium akan mengalami iskemik apa tidak. 7aktor lain yang bertanggung jawab untuk menggambarkan kebutuhan oksigen miokardial dan rendahnya pemasukan suplay oksigen+ rendahnya menyebabkan
3olume darah
3asokontriksi
dan
adalah: aorta
obat0obat
stenosis.
yang
Stimulasi
1ate1holamine yang berlebihan+ anemia+ oHygen0hemoglobin yang tidak teratur+ dan penyakit paru kronis dapat juga menyebabkan iskemik jantung. entrikel kiri paling mungkin terjadi iskemik dan injury karena dia yang memenuhi permintaan oksigen miokardia paling tinggi dan yang memiliki tekanan sistem yang lebih tinggi. Iskemik menyebabkan ketidak /ungsian se1ara sementara dalam peningkatan tekanan diastole . Is1hemik juga menyebabkan peningkatan tekanan arteri pulmonary dan peningkatan tekanan jantung kanan.
III.<.
6ejala "=
". *yeri dada 9angina. Rasa sakit+ yang disebut sebagai angina+ biasanya dipi1u oleh tekanan /isik atau emosional. 4al itu biasanya hilang dalam beberapa
menit
menyebabkan
setelah
tekanan.
menghentikan
Pada
beberapa
akti3itas orang+
yang
terutama
perempuan+ nyeri ini mungkin sekilas atau tajam dan terasa di perut+ punggung+ atau lengan. $. Sesak napas. !ika jantung tidak dapat memompa 1ukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh maka penderita dapat mengalami sesak napas atau kelelahan tanpa tenaga.
#. Serangan jantung. 6ejala klasik serangan jantung termasuk tekanan yang menyesakkan dada dan sakit pada bahu atau lengan+ kadang0 kadang dengan sesak napas dan berkeringat. (anita mungkin kurang
mengalami
tanda0tanda
khas
serangan
jantung
dibanding laki0laki+ termasuk mual dan sakit punggung atau rahang. Kadang0kadang serangan jantung terjadi tanpa ada tanda0tanda atau gejala yang jelas.
III.=.
Pemeriksaan 7isik Sebagian besar pasien 1emas dan tidak bisa istirahat 9gelisah. Seringkali ekstremitas pu1at dengan keringat dingin. Kombinasi nyeri dada substernal F#% menit dan banyak keringat di1urigai kuat. )anda /isis lain adalah penurunan intensitas bunyi jantung pertama dan murmur midsistolik yang bersi/at sementara. Peningkatan suhu sampai #>? dapat dijumpai dalam minggu pertama pas1a S)5MI.
III.>.
Pemeriksaan Penunjang ">
Pemeriksaan darah ". eukosit: meningkat 9"$.%%% "&.%%% m# merupakan reaksi non spesi/ik tehadap injury miokard. )ingginya leukosit sering diasosiasikan dengan luasnya in/ark. $. aju endap darah 95D meningkat minggu pertama sesudah in/ark. #. 5nBim serumGisoenBim meningkat pada waktu yang ber3ariasi : •
?PK01reatinin
phosphokinase+
S68)+
P40la1tio
dehidrogenase : )idak khas pada jantung karena juga terdapat pada organ lain terjadinya in/ark miokard dimana sel0sel kardial mati+ maka komponen sel lepas ke dalam sirkulasi 3askuler. •
?PK0M20naik dalam ;0< jam+ pun1aknya "$0$% jam+ kembali kenormal dalam #<0;> jam.
•
D40naik dalam "$0$; jam+ pun1ak $;0;> jam+ memakan waktu "%0"; hari untuk kembali normal.
•
AS) 9aspartabe amino tran/erase naik 9non spesi/ik <0"$ jam+ pun1ak $; jam. Kembali normal dalam #0; hari.
;. 42D4 meningkat &. IsoenBim yang lebih spesi/ik tioponin0) S1anning dengan radiosotop dengan te1hnetium @@ mm pyrophospate 9biasanya berkumpul di daerah sel0sel iskemik yang melapisi nekrosis 5kokardiogra/i dilakukan untuk memastikan dimensi ruang jantung pergerakan septumGdinding+ dan kon/igurasiG/ungsi katus jantung. 5K60dibuat se1ara seri atau perhari selama di i11u ". 5le3asi segmen S) pada daerah injury $. S) depresi+ ) in3erted pada daerah iskemik #. O wa3e pada daerah nekrose Sebagian besar pasien dengan presentasi awal ele3asi segmen S) mengalami e3olusi menjadi gelombang O pada 5K6 yang akhirnya didiagnosis in/ark miokard gelombang O. "@
Reaksi non spesi/ik terhadap injuri miokard adalah leukositosis polimor/onuklear yang dapat terjadi dalam beberapa jam setelah onset nyeri dan menetap selama #0= hari. eukosit dapat men1apai "$%%%0"&%%%Gul.
III.@.
Kriteria Diagnosa Diagnosis IMA dengan ele3asi S) ditegakkan berdasarkan anamnesis nyeri dada yang khas dan gambaran 5K6 adanya ele3asi S)F $ mm+ minimal pada $ sadapan prekordial yang berdampingan atauF"mm pada sadapan ekstremitas. Pemeriksaan enBim jantung+ terutama troponin ) yang meningkat memperkuat diagnosis. *yeri dada 9angina merupakan gejala kardinal pasien IMA. Si/at nyeri dada angina sebagai berikut: •
okasi: substernal+ retrosternal+ dan prekordial
•
Si/at nyeri: rasa sakit+ seperti ditekan+ rasa terbakar+ ditindih benda berat seperti:ditusuk+ diperas+ atau dipelintir
•
Penjalaran:biasanya ke lengan kiri+ dapat juga ke leher+ rahang bawah+ gigi+ punggung G interskapula+ perut dan dapat juga ke lengan kanan.
•
•
*yeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat. 7aktor pen1etus:latihan /isik+ stress emosi+ udara dingin+ sesudah makan.
•
6ejala yang menyertai:mual+ muntah+ sulit bernapas+ keringat dingin+ 1emas+ dan lemas.
III."%.
Diagnosis 2anding •
Perikarditis akut+
•
5mboli paru+
•
Diseksi aorta akut+
•
Kostokondritis dan gangguan 6I+
%$ •
III."".
S)5MI tanpa nyeri lebih sering pada DM dan usia lanjut.
Komplikasi ". Aritmia sering timbul $; jam pertama a. Aritmia 3entrikuler : P?G5S premature 3entri1le 1ontra1tionG entri1le eHtra systole. P?G5S sering timbul pada iskemik jantung dan sering mendahului. ) 93entri1le ta1hi1ardia atau 7 93entri1le /ibrillation. b. Aritmia supra3entrikuler: Sinus takikardi sering pada iskemik jantung dan berkaitan dengan adanya gagal jantung. 4ipoksemia+ nyeri+ 1emas+ /ebris+ hipo3olemia atau akibat obat terapi ditujukan pada penyebab dasar. Atrial /lutter dan atrial /ibrilastion 9A7 juga dapat digunakan 1ardio3ersi &%0"%% joule ataupun obat0obatan. 1. 2radikardia: 6angguan konduksi atrio3entrikuler dalam bentuk A blo1k derajat I+ II dan III. A blo1k dan perlu pema1u jantung sementara. $. 4ipertensi #. 6angguan hemodinamik : gagal jantung kiri ;. Komplikasi mekanik a. Perluasan iskemik b. Regurgitasi mitral 1. Ruptur septum inter 3entrikuler &. Iskemia berulang dan in/ark berulang <. Komplikasi peri1ardial a. Perikarditis akut b. 8resster syndrome
III."$.
Penatalaksanaan
$"
Pada prinsipnya
iskemik diakibatkan karena umen
pembuluh darah jantung biasanya
menyempit karena
plak
ateromatosa. ". )ujuan pengelolaan segera adalah mengurangi nyeri akibat iskemik+ memberikan tambahan 8$ dan mengenali serta mengobati komplikasi yang mengan1am jiwa seperti hipotens edema paru+ dan aritmia 3entrikel. a. Analgesia : kontrol adekuat dan nyeri akan mengurangi konsumsi oksigen dan katekolamin. Analgesia
tersebut
antara
lain:
*itrogiliserin+
Mor/in sul/at+ Meperidin b. 8ksigen : 8$ nasal $0; literGm+ bila ada gangguan perna/asan bisa dengan masker dan konsentrasi <%0 "%%C. $. Reper/usi a. )erapi trombolisa+ dapat melarutkan thrombus pada <%0@%C pasien sehingga aliran darah koroner pulih. )etapi ini optimal ;0< jam setelah keluhan mun1ul. 8bat yang tersedia adalah streptokinase. b. P)?A
9Per1ontaneous
angioplasky
transluminal
melebarkan
arteri
1oronary
dengan
1ara
memasukkan balon ke1il dan meniupnya. 1. 2edah pintas koroner #. ?ara lain mengurangi luasnya in/ark Dengan obat kelompok beta bloker+ misalnya propanolol+ aterol+ akan turun pemakaian 8$ lewat penurunan nadi+ kontraksi dan tekanan darah. ;. Pengobatan dengan antikoagulan dan anti platelet: 4eparin I atau S? 9"$.%%% IG"$ jam+ Aspirin diberikan pada waktu rumah sakit dalam jangka panjang. &. Sedati3e sering digunakan 3alium 9benBodiaBepin
$$
<. Diet dan bowel 1are: Diet lunak "$.#%% ">.%%% kalori+ rendah garam+ rendah kolesterol+ menghindari minuman terlalu dingin dan terlalu panas+ berpantang ka/ein++ pemberian lasati/ untuk pergerakan bowel melunakkan /eses =. Semua penderita harus dirawat di I??U+ monitor 5K6+ pengunjung dibatasi
di I??U selama
$0# hari+ di
intermediate =0"% hari.
III."#.
Pen1egahan Sama halnya dengan penyakit0penyakit lain+ P!K juga berlaku prinsip men1egah lebih baik dari pada mengobatiT. Dalam hubungan ini dikenal dengan ada nya pen1egahan hubungan primer dan sekunder. ang pertama bermaksud menjaga seseoran jangan sampai terkena P!K+ dan kedua mengusahakan agar penyakitnya tidak menjadi lebih parah+ bahkan bila mungkin menyenbuhkannya sampai mendekati keadaan normal. Pada penyakit jantung koroner dikenal adanya pen1egahan primer dan sekunder. ". Pen1egahan Primer Dua
pendekatan yang komplementer
terhadap
pen1egahan primer yaitu strategi populasi dan strategi klinis. a. Strategi Populasi 2ertujuan untuk menggalakan pola hidup yang benar bagi indi3idu dan masyarakat untuk menekan terjadinya penyakit kardio3askuler dengan 1ara menyebarluaskan keterangan mengenai segala masalah kesehatan jantung seperti menghentikan rokok+ meningkatkan akti3itas /isik+ diit mengurangi mengurangi makanan berlemak dll. b. Strategi Klinis $#
Strategi
klinis
diperlukan
untuk
mengidenti/ikasi indi3idu yang memiliki resiko tinggi dimana modi/ikasi /aktor resiko sudah diperlukan sangat mendesak. 4al ini dapat diperluas dengan mengidenti/ikasi
warga
indi3idu yang
terkena yang memiliki resiko tertinggi. $. Pen1egahan Sekunder Pen1egahan
sekunder
adalah
tindakan
yang
dilakukan untuk mengurangi /aktor resiko bagi mereka yang nyata0nyata mengidap P!K+ ada plak pada arteri+ atau telah mengalami serangan jantung atau stoke. Program rehabilitasi adalah satu 1ontoh dari pen1egahan sekunder. Pasien dilatih olah raga dan diberi penyuluhan yang diperlukan+ disamping pemeriksaan pro/il lemak dll.
III.";.
Prognosis Penyakit jantung koroner masih merupakan pembunuh utama di banyak negara tidak hanya negara industri maju+ seperti Amerika dan negara 5ropa hal ini pun berlaku di negara kita. Setelah terdiagnosa sebagai penderita pjk oleh dokter+ baik yang hanya memerluka pengobatan+ yang sudah dibalon maupun yang sudah menjalani bedah pintas koroner. Pasien masih memiliki kesempatan hidup tanpa kekawatiran yang berlebihan dan yang terpenting penyakinya tidak memburuk. )ermasuk disini+ pasien dapat bekerja kembali+ berolahraga+ dan boleh menikmati makanan kesukaannya. Pengendalian 7aktor Resiko Penyakit jantung koroner sangat berhubungan dengan /aktor resiko tersebut dapat memperbaiki kualitas hidup dan memperke1il resiko kambuh atau memberatnya penyakit.
$;
BAB IV PENUTUP Is1hemi1 4eart Disease 9I4D atau disebut juga Penyakit !antung Koroner 9P!K adalah penyakit jantung yang disebabkan karena kelainan pembuluh darah koroner.
Salah
satu penyebab
utamanya
adalah
aterosklerosis
koroner.
Aterosklerosis adalah penyakit arteri yang berkembang se1ara perlahan+ dengan penebalan tunika intima yang terjadi akibat dis/ungsi endotel+ in/lamasi 3askular+ terbentuknya lipid kolesterol+ kalsium+ dan debris seluler pada dinding pembuluh darah. Pembentukan ini akan menghasilkan plak+ remodelling pembuluh darah+ obstruksi lumen pembuluh darah akut dan kronik+ abnormalitas aliran darah dan menurunnya suplai oksigen ke organ target. Mengenal 7aktor resiko P!K sangat penting dalam usaha pen1egahan P!K merupakan salah satu usaha yang 1ukup besar peranannya dalam penanganan P!K untuk menurunkan resiko dan kematian akibat P!K yaitu dengan 1ara mengendalikan /aktor resiko P!K. 7aktor resiko Utama P!K adalah : 4ipertensi+ hiperkolesterolemi+ dan merokok dimana merupakan /aktor yang dapat dikontrol $&
dan bersi/at re3ersibel. 7aktor resiko lainnya adalah : umur+ ras+ jenis kelamin+ keturunan 9bersi/at Irre3ersibel+ geogra/is+ diet+ obesitag+ diabetes+ eHer1ise+ perilaku dan kebiasaan hidup lainnya+ stress+ perubahan sosial dan perubahan masa 9bersi/at Re3ersibel Dengan mengatur+ berhenti merokok dan perubahan hipertensi yang e/ekti/+ dapat menurunkan resiko dan kematian akibat P!K.
DA5TAR PUSTAKA
Alwi+ Idrus. )atalaksana In/ark Miokard Akut dengan 5le3asi S) dalam 2uku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 5disi ; jilid III. !akarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam 7KUI. $%%<. h. "<#%0"<;%. ?oopers K.4. : 1ontrolling ?holesterol+ 2antam 2ooks+ *ew ork ."@>>. ?ruikhshank !.M J Pri1hard 2.*.? : 4ypertension+ 2eta 2lo1kers in ?lini1al pra1ti1e+ ?hur1hill i3ingstone+ *ew ork "@>=. Doerge+ Robert 7. "@>@. Kimia 7armasi dan Medisinal 8rganik. Semarang: IKIP Semarang Press. 6uyton+ Arthur ?. "@@%. 2uku Ajar 7isiologi Kedokteran 5disi & 2agian ". !akarta: 56?.