BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BEL BELAKA AKANG NG Lengkua Lengkuass merah merah ( Alpina Alpina purpurata K. Schum) adalah adalah salah salah satu satu jenis jenis
rempah-rem rempah-rempah pah yang telah banyak dimanfaatka dimanfaatkan n sebagai produk fitofarmak fitofarmakaa atau produk yang memanfaatkan sumber daya nabati sebagai sumber bahan obatobat obatan. an. Sela Selain in berk berkha hasi siat at seba sebagai gai antij antijam amur ur,, leng lengkua kuass mera merah h juga juga dapa dapatt mengoba mengobati ti penyaki penyakitt ganggua gangguan n perut, perut, demam, demam, pembeng pembengkaka kakan n limfa, limfa, radang radang telinga, bronchitis, rematik, dan sebagai obat kuat (aprodisiak) (Rini Budiarti, !!"). Lengkuas merah merupakan tanaman obat yang telah dibuktikan melalui berbagai penelitian memiliki daya antijamur dibandingkan jenis lengkuas putih. Bentuk sediaan yang diuji cukup ber#ariasi, mulai dari perasan, infus, ekstrak etanol etanol,, maupun maupun minyak minyak atsir atsiriny inya. a. $hasia $hasiatt lengkua lengkuass sebaga sebagaii bahan bahan antija antijamur mur disebabkan oleh kandungan %at kimianya, seperti basonin, eugenol, galangan, galangol, dan kandungan senya&a kimia '-asetoksi ka#ikol asetat dalam minyak atsirinya (Rini Budiarti, !!"). Lengkuas (lpinia galanga L.) merupakan anggota familia *ingiberaceae. Rimpang lengkuas mudah diperoleh di +ndonesia dan manjur sebagai obat gosok untuk untuk penyaki penyakitt jamur jamur kulit kulit (panu) (panu) sebelum sebelum obat-o obat-obat batan an modern modern berkem berkemban bang g seperti sekarang. Rimpang lengkuas juga digunakan sebagai salah satu bumbu masak selama bertahun-tahun bertahun-tahun dan tidak pernah menimbulkan menimbulkan masalah. anfaat rimpang rimpang lengkua lengkuass telah telah dipela dipelajar jarii oleh oleh para para ilmu&a ilmu&an n sejak sejak dulu. dulu. Rimpang Rimpang lengk lengkuas uas memi memili liki ki berba berbagai gai khasi khasiat at di anta antara rany nyaa sebag sebagai ai antij antijam amur ur dan dan antibakteri antibakteri.. enelitian enelitian uharme uharmen n dkk. (!!) menunjukkan adanya aktifitas aktifitas penghambatan pertumbuhan mikrobia oleh minyak atsiri dan fraksi metanol rimpang lengkuas pada beberapa spesies bakteri dan jamur. enelitian Sundari
dan /inarno (!!!) menunjukkan bah&a infus ekstrak etanol rimpang lengkuas yang berisi minyak atsiri dapat menghambat pertumbuhan beberapa spesies jamur patogen, yaitu0 1ricophyton, ycrosporum gypseum, dan 2pidermo floccasum. Berdasarkan latar belakang di atas, praktikan melakukan suatu pemeriksaan 34ji Sensitifitas 5amur 1erhadap 2kstrak 1umbuhan untuk 6bat $ulit7. Sampel yang digunakan adalah ekstrak lengkuas merah dan jamur Rhizopus sp. enelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitifitas jamur terhadap ekstrak lengkuas merah terhadap jamur Rhizopus sp.
B. TUJUAN 4ntuk mengetahui sensitifitas jamur terhadap ekstrak tumbuhan yang dapat
dijadikan obat kulit.
C. RUMUSAN MASALAH Bagaimana kepekaan8sensitifitas ekstrak tumbuhan (laos merah) terhadap
jamur Rhizopus sp9 D. MANFAAT :apat diketahui bagaimana kepekaan8sensitifitas jamur Rhizopus sp
terhadap ekstrak tumbuhan yang dapat dijadikan obat kulit (laos merah).
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Lengkuas Mera
Lengkuas merupakan tanaman herba beru,ur panjang yang banyak dimanfaatkan sebagai bumbu dan obat-obatan dan tergolong ke dalam simplisia rimpang. $lasifikasi tanaman lengkuas adalah sebagai berikut (Sinaga, !!!) $ingdom 0 lantae Subkingdom 0 Tracheobioma Superdi#isi 0 Spermathophyta :i#isi 0 Magnoliophyta $las 0 Liliopsida Subklas 0 Zingiberidae 6rdo 0 Zingiberales $eluarga 0 Zingiberaceae ;enus 0 Alpina Ro cm, dan diameter rimpang = ? @ cm. Sedangkan lengkuas berimpang merah memiliki batang semu berukuran tinggi ' ? ',> m, diameter batang ' cm, dan diameter ripang cm (/ardana et al ., !!). Rumpun dan bentuk lengkuas merah lebih kecil daripada lengkuas putih. Lengkuas merah juga memiliki serat yang lebih kasar dibandingkan lengkuas putih. 1anaman lengkuas berimpang putih sering dimanfaatkan dalam bidang pangan, sedangkan lengkuas berimpang merah lebih sering digunakan sebagai bahan ramuan obat tradisional (Sinaga, !!!). 1anaman lengkuas memiliki batang yang sebagian besar dapat mencapai ketinggian sekitar ' ? =,> meter. Biasanya tumbuh dalam rumpun yang rapat, memiliki batang tegak yang tersusun oleh pelepah-pelepah daun yang bersatu membentuk batang semu dan ber&arna hijau agak keputih-putihan. Batang muda keluar sebagi tunas dari pangkal batnag tua. :aunnya tunggal, ber&arna hijau, bertangkai pendek, dan tersusun berseling. :aun disebelah ba&ah dan
atas biasanya lebih kecil daripada yang di tengah. Bentuk daun lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi daun rata, dan pertulangan daun menyirip. anjang daun sekitar ! ? "! cm, dan lebarnya @ ? '> cm. Buah dari tanaman lengkuas seperti buah buni, berbentuk bulat, keras. Se&aktu masih muda ber&arna hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecoklatan dengan diameter lebih kurang ' cm. bijinya kecilkecil, berbentuk lonjong, dan ber&arna hitam. Rimpang lengkuas bentuknya besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris dengan diameter sekitar -@ cm dan bercabang-cabang. Bagian luarnya ber&arna coklat agak kemerahan atau kuning kehijauan pucat mempunyai sisik-sisik ber&arna putih. :aging rimpang yang sudah tua memilki serat yang kasar. Rasanya tajam, pedas, menggigit, dan berbau harum karena kandungan minyak atsirinya. 4ntuk mendapatkan rimpang yang masih berserat halus, panen harus dilakukan sebelum tanaman berumur lebih kurang = bulan (Sinaga, !!!). Rimpang lengkuas mengandung karbohidrat, lemak, sedikit protein, mineral ($, , Aa), komponen minyak atsiri, dan berbagai komponen lain yang susunannya belum diketahui. Rimpang lengkuas segar mengandung air sebesar >C, dalam bentuk kering mengandung ,@C karbohidrat, =,!C protein dan sekitar !,!C senya&a kamferid (Rini Budiarti, !!") $andungan minyak atsiri lengkuas yang ber&arna kuning kehijauan dalam rimpang lengkuas D ' C dengan komponen utamanya metil-sinamat @EC, sineol !-=!C, 'C kamfer, dan sisanya d-pinen, galangin, dan eugenol penyebab rasa pedas pada lengkuas. Selain itu, lengkuas juga mengandung resin yang disebut galangol, amilum, kuersetin, kadinen, sesFuiterpen, heksahidrokadalen hidrat, $ristal kuning yang disebut kamferid, dan beberapa senya&a fla#onoid, seperti fla#onol (Sinaga, !!!). $omponen fla#onol yang banyak tersebar pada tanaman misalnya lengkuas adalah galangin, kaemferol, kuersetin, dan mirisetin (Rusmarilin, !!=).
$omponen bioaktif pada rempah-rempah, khususnya pada golongan Zingiberaceae yang terbanyak adalah dari jenis terpenoid dan fla#onoid. $omponen lainnya yang terdapat pada golongan Alpinia adalah alpinetin. lpinetin merupakan jenis fla#anon yang dikenal sebagai senya&a fungistatik dan fungisida. Bentuk senya&a bioaktif lainnya adalah dari golongan terpenoid. ;olongan ini merupakan kelompok utama pada tanaman sebagai penyusun minyak atsiri (Sinaga, !!!). enurut Shelef ('GE=), komponen antimikroba dalam rempah-rempah adalah senya&a fenolik. Senya&a fenolik umumnya terdapat dalam minyak atsiri. Henol merupakan monoterpen yang pada umunya digunakan sebagai bahan antiseptic. Sedangkan beberapa senya&a terpen lainnya yang memiliki struktur sikloheksana degan gugus hidroksil serta penambahan gugus lainnya juga memiliki kemampuan yang sama dengan dalam menghambat kapang, khamir, dan bakteri (Rini Budiarti, !!"). $omponen bioaktif yang menyebabkan aroma pedas menyengat pada lengkuas telah dinuktikan dapat menghambat pertumbuhan beberapa jenis jamur. $omponen tersebut adalah linalool, geranyl acetate, dan ',E-cincole yang dapat menghambat water molds seperti jenis !arassius auratus dan "iphoporus maculates (Ihukanhom et al ., !!>). Selain itu, Ihami et al . (!!@), meyatakan bah&a eugenol dapat menghambat jamur !andida albicans secara efektif. :alam farmakologi Iina dan dunia pengobatan tradisional disebutkan bah&a lengkuas merah memiliki sifat antijamur dan antikembung. 2fek farmakologi ini umumnya diperoleh dari rimpang yang mengandung basonin, eugenol, galangan, dan galangol. Basonin dikenal dapat menimbulkan efek merangsang semangat, eugenol dapat memiliki sifat anti jamur terhadap jenis Iandida albicans, antikejang, analgetik, anestetik, dan penekan pengendali gerak. ;alangan dapat meredakan rasa lelah, antimutagebik, penghambat
en%im siklo-oksigenase dan lipoksogenase, sementara galangal dapat merangsang semangat dan menghangatkan tubuh (non, !!=). $hasiat antijamur ekstrak lengkuas merah telah banyak dibuktikan secara ilmiah. arutan rimpang lengkuas merah telah banyak digunakan sejak %aman dahulu sebagai obat bagi beberapa penyakit kulit, seperti panu, kurap, eksim, jera&at, koreng, bisul, dan sebagainya (non, !!!). Jasil penelitian Je%mela (!!") menyatakan bah&a ekstrak lengkuas merah dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit kulit, yaitu jamur jenis Trichophyton mentagrophytes dan Microssporum canis. 2kstrak lengkuas merah
yang
diaplikasikan
dalam salep dapat menghambat
Trichophyton mentagropytes sebesar =@," D !, mm dan Microsporum canis sebesar =G,== D !, mm. Selain itu, menurut Sundari dan /inarno (!!), beberapa bentuk sediaan ekstrak lengkuas merah dapat menghambat pertumbuhan > (lima) jenis jamur, yaitu 0 Trichophyton rubrum Trichophyton a#elloi Trichophyton mentagrophytes Microsporum gypseum dan $pidermo %loccosum.
B. Tinjauan Rhizopus sp Rhizopus sp adalah genus jamur benang yang termasuk filum %ygomycota
ordo mucorales. Rhizopus sp mempunyai ciri khas yaitu memiliki hifa yang membentuk rhi%oid untuk menempel ke subtract. Iiri lainnya adalah memiliki hifa coenositik, sehingga tidak bersepta atau bersekat. iselium dari Rhizopus sp yang juga disebut stolon menyebar di atas subtratnya karena dari hifa #egetati#e. Rhizopus sp berproduksi secara aseksual dengan memproduksi banyak sporangifor yang bertangkai. Sporangifor ini biasanya dipisahkan dari hifa lainya oleh sebuah dinding seperti septa. Salah satu contohnya spesiesnya adalah Rhizopus stoloni%er yang biasanya tumbuh pada roti basi (ostleth&ait dan Jopson, !!" http088monru&.&ordprees.com). $lasifikasi $ingdom 0 Hungi
:i#isio
0 Zygomycota
Ilass 0 Zygomycetes 6rdo 0 Mucorales Hamilia 0 Mucoraceae ;enus 0 Rhizopus Spesies 0 Rhizopus sp (Robert, !!>). Iiri orfologi dan Struktur 1ubuh '. 1erdiri dari benang-benang hifa yang bercabang dan berjalinan membentuk miselium. . Jifa tak bersekat (bersifat senositik). =. Septa atau sekat antar hifa hanya ditemukan pada saat sel reproduksi terbentuk. @. :inding selnya tersusun dari kitin. >. Rhi%opus sp mempunyai tiga tipe hifa, a) Stolon 0 hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (misalnya roti). b) Rhi%oid 0 hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan. c) Sporangiopor 0 hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan memiliki sporangia globuler (berbentuk bulat) diujungnya. ". $oloni ber&arna putih berangsur-angsur menjadi abu-abu . Stolon halus atau sedikit kasar dan tidak ber&arna hingga kuning kecoklatan. E. Sporangiofora tumbuh dari stolon dan mengarah keudara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga > sporangiofora). G. Rhi%oid tumbuh berla&anan dan terletak pada posisi yang sama dengan sporangiofora. '!. Sporangia ber&arna coklat gelap sampai hitam bila telah masak. ''. $olumela o#al hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar. '. Spora bulat, o#al atau berbentuk elips atau silinder (Robert, !!>).
BAB III MET!D!L!GI PENELITIAN
A. MET!DE etode yang dipakai dalam praktikum ini adalah B. PRINSIP :engan isolasi jamur pada media S; dan kemudian diberi disk yang
diberi atau diolesi dengan ekstrak tumbuhan, maka dapat diketahui kepekaan atau sensitifitas jamur (radikal atau iradikal) terhadap ekstrak tumbuhan tersebut. C. ALAT DAN BAHAN lat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah 0 '. 2kstrak tumbuhan yang diuji ( Laos Merah) . Biakan murni ( Rhizopus sp) =. edia S; (Saboroud ;lukosa gar) @. $apas lidi8s&ab steril >. $ertas disk steril ". inset steril . late E. Beaker glass G. 2rlenmeyer '!! ml '!. * (AaIl !,E>C) atau garam fisiologis ''. Fuadest D. PR!SEDUR KERJA ". Pe#$ua%an Biakan Murni a. :isiapkan >! ml * steril dalam 2rlenmeyer '!! ml. $. :itambahkan koloni jamur murni dari biakan. &. :iaduk atau dicampur. '. Pe#$ua%an Laru%an Eks%rak La(s Mera a. :ibersihkan laos merah, lalu dihaluskan kemudian ditambahkan
aFuadest !! ml dan diaduk sampai rata. $. :irebus laos merah sampai mendidih, lalu disaring sampai bersih. &. :imasukkan air saringan ke dalam botol steril sebagai larutan induk. ). Lalu dilakukan pengenceran '!C dan >!C. *. Pe#$ua%an Pengen&eran Eks%rak "+, )an -+, a. engenceran '!C V 1 x N 1
¿ ¿ ¿ ¿
K
V 2 x N 2
V 1 x 100 = 10 x 10 10 100
x 10
' ml (2kstrak Laos erah)
G ml * Iara pembuatan 0 ') :ipipet ekstrak laos merah sebanyak ' ml.
) :imasukkan ekstrak tersebut dalam erlenmeyer '!! ml yang telah diisi dengan * sebanyak G ml sebelumnya. =) :icampur sampai homogen. b. engenceran >!C V 1 x N 1
K
V 2 x N 2
V 1 x 100 = 10 x 50 10
K
K
100
x 50
K > ml (2kstrak Laos erah) K > ml * Iara pembuatan 0 ') :ipipet ekstrak laos merah sebanyak > ml. ) :imasukkan ekstrak tersebut dalam erlenmeyer '!! ml yang telah diisi dengan * sebanyak > ml sebelumnya. =) :icampur sampai homogen. . In(ku/asi Sus0ensi Ja#ur a. :iinokulasikan secara merata suspense jamur tersebut pada permukaan lempeng agar dengan menggunakan s&ab steril. b. :iinkubasi pada suhu kamar kira-kira '! menit. c. :imasukkan kertas disk steril ke dalam larutan ekstrak laos merah pengenceran '!C dan >!C yang akan diuji. d. $emudian kertas disk tersebut diletakkan pada lempeng agar yang sudah diinokulasikan. e. :iinkubasi selama > ? hari pada suhu kamar. f. :iamati dan diukur diameter radikal dan iradikal dari obat tersebut. g. :iberi kesimpulan dari hasil pengamatan.