Seorang laki-laki berusia 25 tahun, datang ke poliklinik pegawai dengan keluhan nyeri kepala setelah sehari sebelumnya menerima penugasan keluar daerah. Dia mempunyai pengalaman tidak menyen…Full description
laporan pbl modul malnutrisi energi dan proteinDeskripsi lengkap
Full description
biologi sel
Laporan PLC Modul 2 UNJANI Cimahi, ElektroFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
xDeskripsi lengkap
modul 2Deskripsi lengkap
Modul
TUGAS PRAKTIKUM TA3202 GEOTEKNIK TAMBANG MODUL 2 – LERENG LERENG HOMOGEN, BERLAPIS, DAN ISOTROP
Nama : Dhany Wahyu Hidayat Hidayat Nim : 12115054 Shift : Selasa ( 15.00 - 16.00 ) Diagram Alir Urutan Pemakaian Program Progra m
Buka aplikasi Slide 6.0
Pada toolbar analysis, klik Compute, lalu save project Slide tersebut
Pada toolbar Analysis, klik Interpret. Lalu klik Ok.
Masukkan koordinat dari lereng sehingga terbentuk lereng dengan geometri seperti soal
Software akan menunjukan nilai FK nya dari lereng yang kita buat tadi Analisis dan Pembahasan
Selanjutnya klik toolbars boundaries kemudian add material boundary dan tentukan batas dari masing-masing perlapisan
1. Hitung Faktor Keamanan (FoS) lereng dengan metode Janbu dan Bishop untuk sifat fisik fi sik dan mekanik sesuai dengan tabel diatas, bila A. Lapisan batuan horizontal
Lalu tentukan material penyusun lereng tersebut dengan cara klik toolbar properties lalu define materials
Dengan Metode Bishop Nilai FoS : 1.021
masukkan nama material, nilai kohesi, bobot isi, dan sudut gesek dalam Dengan Metode Janbu Nilai FoS : 1.124 Lalu pada toolbar Surface, klik Auto grid, sehingga muncul titik-titik berbentuk kotak
Selanjutnya klik analysis kemudian project setting untuk menentukan metode metode yang kita gunakan dan parameter lain
B. Lapisan batuan memiliki kemiringan 30 o searah dengan kemiringan lereng Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1.189
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.234
Lapisan batuan memiliki o kemiringan 30 searah dengan kemiringan lereng
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1.451
C. Lapisan batuan memiliki kemiringan 30 o berlawanan arah dengan kemiringan lereng
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.511
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1. 143
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.180
Lapisan batuan memiliki o kemiringan 30 berlawanan dengan kemiringan lereng
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1.286
2. A. Hitung FoS lereng dengan metode Janbu dan Bishop untuk sifat fisik dan mekanik sesuai dengan tabel diatas namun tinggi lereng berubah menjadi 30.
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.340
Lapisan Batuan Horizontal
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1.401 B. Hitung FoS lereng dengan metode Janbu dan Bishop untuk sifat fisik dan mekanik sesuai dengan tabel diatas namun tinggi lereng berubah menjadi 50.
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.471
Lapisan Batuan Horizontal
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 0.982
3. Buatlah analisis tentang kemantapan lereng dari perhitungan diatas.
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.022
Lapisan batuan memiliki o kemiringan 30 searah dengan kemiringan lereng
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1.042
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.077
Lapisan batuan memiliki kemiringan 30 o berlawanan dengan kemiringan lereng
Dengan metode bishop didapat nilai FK = 1.024
Dengan metode Janbu didapat nilai FK = 1.056
Dari perhitungan FoS dapat dilihat bahwa perlapisan sangat mempengaruhi kemantapan dari lereng. Material penyusun lereng akan sangat mempengaruhi dan hal tersebut akibat dari nilai kohesi, sudut gesek dan bobot isi dari material seperti yang telah kita bahas pada modul satu. Selanjutnya adalah pengaruh kemiringan perlapisan , dari pehitungan selalu didapat nilai FoS perlapisan yang searah dengan kemiringan lereng paling besar. Namun secara teori perlapisan dengan kemiringan yang berlawanan dengan kemiringan lereng seharusnya menunnjukkan nilai FoS yang paling besar karena akan mengurangi gaya gelincir dari material perlalpisan. Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan hal itu terjadi adalah akibat pengaruh dari posisi lapisan. Untuk parameter perubahan ketinggian lereng didapatkan bahwa tinggi lereng dengan FoS paling besar baik dengan perlapisan horizontal maupun dengan perlapisan dengan kemiringan adalah pada ketinggian 30 meter. Hal ini sesuai dengan teori karena lereng akan semakin landai dengan pengurangan ketinggian lereng dan mengurangi potensi pergerakan material yang akan menyebabkan longsor. Untuk ketinggian dengan FoS paling kecil adalah pada ketinggian 50 meter. Karena untuk kemiringan yang sama yaitu 60 derajat lereng dengan ketinggian 50 meter akan lebih curam karena sisi miring dari lereng akan semakin besar pada ketinggian 50 meter sehingga lereng sangat berpotensi untuk longsor. Rekomendasi pada kasus ini adalah ketika kita punya lereng dengan perlapisan maka kita harus pengkajian ulang pada tinggi serta kemiringan dari lereng kita karena perlapisan tersebut tidak dapat kita modifikasi lagi. Pada kasus ini lereng dengan ketinggian 40 meter sudah cocok dengan perlapisan yang ada pada lereng dan lereng bisa dikatakan stabil dengan FoS berkisar 1.1. Kalau kita ingin lereng dengan FoS besar seperti pada ketinggian lereng saat 30 meter hal tersebut diperbolehkan namun kita harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mengupas lereng tersebut dan cadangan tertambang juga juga akan berkurang.