9
LAPORAN FGD SKENARIO 3
KAMBING DAN DOMBA
Disusun oleh :
Nama : Catur Dewantoro
NIM : 16/393863/KH/08856
Kelompok : 1 C
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2016
Tujuan Pembelajaran
Mahasiswa mampu membedakan karakter kambing dan dommba, berbagai jenis kambing dan domba, mampu menjelaskan good farming practice pada kambing dan domba, pandangan kastrasi pada hewan ditinjau dari norma agama dan kesejahteraan hewan. Selain itu, mahasiswa dapat menganalisis data berdasarkan kasus yang diajarkan dalam MK Biostatistika.
Mahasiswa mampu memahai keanekaragaman hewan melalui pemahaman materi pembelajaran struktur dan fungsi biologis asam nukleat.
Mahasiswa mampu memahami system urogeitalia jantan dan memahami macam, jenis dan fungsi horman yang terlibat dalam kastrasi hewan.
Mahasiswa dapat saling berkolaborasi, berbagai konsep, keterampilan dan perilaku dalam diskusi.
Skema Pembelajaran
SINERGI DAN INTERGRITAS ANTAR MATA KULIAH UNTUK MEMBANGUN PEMHAMAN SECARA LEBIH DALAM DAN KOMPREHENSIF UNTUK MENCAPAI KOMPETENSISINERGI DAN INTERGRITAS ANTAR MATA KULIAH UNTUK MEMBANGUN PEMHAMAN SECARA LEBIH DALAM DAN KOMPREHENSIF UNTUK MENCAPAI KOMPETENSIILMU PETERNAKAN UMUM DAN KEWIRAUSAHAANILMU PETERNAKAN UMUM DAN KEWIRAUSAHAANAGAMAAGAMAKESEJAHTERAAN HEWAN DAN ETIKA VETERINERKESEJAHTERAAN HEWAN DAN ETIKA VETERINERBIOKIMIA VETERINER IBIOKIMIA VETERINER IOSTEOLOGI, ARTHOLOGI, MIOLOGI DAN SPLANKNOLOGIOSTEOLOGI, ARTHOLOGI, MIOLOGI DAN SPLANKNOLOGIFGDSEMESTER 1FGDSEMESTER 1
SINERGI DAN INTERGRITAS ANTAR MATA KULIAH UNTUK MEMBANGUN PEMHAMAN SECARA LEBIH DALAM DAN KOMPREHENSIF UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI
SINERGI DAN INTERGRITAS ANTAR MATA KULIAH UNTUK MEMBANGUN PEMHAMAN SECARA LEBIH DALAM DAN KOMPREHENSIF UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI
ILMU PETERNAKAN UMUM DAN KEWIRAUSAHAAN
ILMU PETERNAKAN UMUM DAN KEWIRAUSAHAAN
AGAMA
AGAMA
KESEJAHTERAAN HEWAN DAN ETIKA VETERINER
KESEJAHTERAAN HEWAN DAN ETIKA VETERINER
BIOKIMIA
VETERINER I
BIOKIMIA
VETERINER I
OSTEOLOGI, ARTHOLOGI, MIOLOGI DAN SPLANKNOLOGI
OSTEOLOGI, ARTHOLOGI, MIOLOGI DAN SPLANKNOLOGI
FGD
SEMESTER 1
FGD
SEMESTER 1
Skenario 3 :Memahami good farming practices ternak kambing dan domba, penerapan prinsip kesrawan, landasan norma agama, pemahaman organ genitalia,asam nukleat dan hormone, biostatistika dalam konteks terpadu dan holistic.Skenario 3 :Memahami good farming practices ternak kambing dan domba, penerapan prinsip kesrawan, landasan norma agama, pemahaman organ genitalia,asam nukleat dan hormone, biostatistika dalam konteks terpadu dan holistic.
Skenario 3 :
Memahami good farming practices ternak kambing dan domba, penerapan prinsip kesrawan, landasan norma agama, pemahaman organ genitalia,asam nukleat dan hormone, biostatistika dalam konteks terpadu dan holistic.
Skenario 3 :
Memahami good farming practices ternak kambing dan domba, penerapan prinsip kesrawan, landasan norma agama, pemahaman organ genitalia,asam nukleat dan hormone, biostatistika dalam konteks terpadu dan holistic.
Bahasan Pada Topik Diskusi 3
Topik Diskusi 3 : Katrasi dilakukan pada hewan jantan, jelaskan struktur sistema genitalia pada kambing dan domba jantan,apa bedanya dengan betina, dan diskusikan secara umum klasifikasi hormone berdasarkan struktur kimianya, mekanisme kerja, sifat dan fungsi hormone pada hewan. Jelaskan tentang peranan growth hormone (GH) pada babi pasca kastrasi.
Struktur Sistema Genitalia pada Kambing dan Domba Jantan dan Betina
Gambar 1. Genital Jantan Kambing
Organ genital jantan terdiri dari :
Testis
Merupakan organ penghasil spermatozoa (eksokrin) dan testosterone (endokrin)
Penggantungnya disebut mesorchium
Testis hampir semua dibungkkus oleh scrotum, lapisan dari luar ke dalam :
Cutis
Tunica dartos (membentuk septum scroti, membagi scrotum mejadi 2)
Fascia scrota, derivate dr m. obliquus abdominis
Tunica vaginalis parietalis
Tunica vaginalis visceralis
Tunica albuginea
Berdasarkan orientasi testis : Vertical : ruminansia
Epididimis
Merupakan organ tubbulus setelah testis, epididimis terdapat 3 bagian :
Caput
Corpus
Cauda
Yang secara umum memiliki fungsi sebagai transport, konsentrasi, storage, mixturisi, dan maturisi dari sperma.
Vas deferens
Lanjutan dari epididimis, pada bagian terminal atau distalnya terjadi penebalan atau pelebaran membentuk ampulla.
Vas deferens bermuara ke bagian proximal urethra yang disebut seminal hillock atau colliculus seminalis.
Pada kuda dan ruminansia, ductus deferen bergabung dengan ductus excretory dari gld. vesicula seminalis.
Urethra
Pada hewan jantan, berada di sepanjang penis, memanjang dari ostium urethra interna pada daerah caudal dari collum vesica urinaria ke ostium urethra externa yang berada di bagian bebas dari penis (glans penis).
Penis
Penis terdiri dari radix (akar), corpus (badan), dan glans penis(homolog dengan clitoris).
Glans berkembang baik pada primate, kuda dan anjing. Glans tertutup oleh preputium (homolog dengan labia minor dari vulva).
Kambing : testis – epididimis (caput,corpus,cauda) – vas deferens – ampulla – gld. Vesica seminalis (paling berkembang) – gld. Prostat – gld. Cowper – penis (flexura sigmoidea) – urethra - glans penis.
Gambar 2. Genital Betina Kambing
Organ genital betina terdiri dari :
Ovarium
Bentuk : (seperti buah kacang)
Letak : margo lateralis apertura pelvis cranialis
Oviduct/ tuba uterine / salphinx
Ujung cranial = extremitas ovari, berbentuk corong disebut infundibulum tubae uterine, terdapat fimbria dan lubang disebut ostium abdominal tubae.
Ujung caudal = extremitas uterine, dengan lubang disebut ostium uterinum tubae
Bagian-bagiannya : infundibulum, ampulla, isthmus
Uterus
Jenis uterus: Bicornue (ruminansia, babi, carnivore)
Letak : sebagian besar di cavum abdominis
Vagina
Batas- batas :
Dorsal : rectum
Ventral : vesica urinaria
Lateral : dinding cavum pelvis
Batas antara vagina dengan vulva terdapat selaput hymen, introitus vaginae ( lubang keluarnya urethra menuju ke vagina)
Vulva
Batas – batas :
Dorsal : rectum, anus
Ventral : dasar cavum pelvis
Lateral : m. semimembranosus, ligamentum sacro-ischiadicus
Celahnya disebut rima vulvae. Lubang muara urethra : orificium uretthrae extexterrnum. Pada ruminansia dan babi di sebelah caudalnya terdapat divertivulum suburethralis.
Perbedaan Genitalia Jantan dan Betina
Jantan
Betina
Terdiri dari testis, epididimis, ductus deferens, urethra pars pelvina (prostat, ampulla, vesica seminalis, dan bulbo urethralis), urethra pars penina, orivisium urethra external.
Terdiri dari Ovarium, Oviduct (Infundibulum, Ampulla, Isthmus), Uterus (Cornu, Corpus, Cervix), Vagina, Vestibulum, Vulva.
Klasifikasi Hormon
Klasifikasi hormon berdasarkan senyawa kimia pembentuknya:
Golongan Steroid
Merupakan turunan dari kolestrol dan disekresi oleh korteks adrenal vertebrata dan pada mamalia juga oleh plasenta
Golongan eikosanoid yaitu dari asam arachidonat
Golongan derivat asam amino dengan molekul yang kecil
Merupakan derivat asam amino tirosin, yang disekresikan oleh kelenjar tiroid dan medulla kelenjar adrenal (catecholamines), seperti : thyroid dan katekolamin
Golongan Polipeptida/Protein
Merupakan kelompok terbesar dan diarahkan oleh mRNA pada endoplasmic reticulum, sebgaian besar dibentuk sebagai prohormon. Peptida yang berasal dari preprohormon menghasilkan prohormon, kemudian peptida itu selajutnya dipecah di aparatus golgi membentuk hormon. Peptida/protein ini disekresikan oleh sebagian besar kelenjar endokrin, seperti: insulin,glukagon,GH dan TSH.
Klasifikasi hormon berdasarkan mekanisme kerja:
Contoh Hormon
Mekanisme kerja
Hormon yang berikatan dengan reseptor intrasel
Androgen, kalsitriol, estrogen, glukokortikoid, dsb.
Hormon yang berikatan dengan reseptor permukaan
Second messenger berupa cAMP
Antidiuretik, kalsitonin, FSH, glukagon, LH, paratiroid, dsb.
Second messenger berupa cGMP
Faktor natriuretik atrium, nitrogen oksida
Second messenger berupa kalsium atau fosfatidilinosital (atau gabungan keduanya)
Asetilkolin, angiotensin II, gastrin, oksitosin, dsb.
Second messenger berupa kaskade kinase atau fosfatase
Adiponektin, eritropoietin, GH, insulin, prolaktin, dsb.
Klasifikasi Hormon berdasarkan Sifat
Lipofilik, yaitu kelompok hormon yang dapat larut dalam lemak .
Hidrofilik, yaitu kelompok hormon yang dapat larut dalam air.
Klasifikasi Hormon berdasarkan Fungsi Hormon
Hormon perkembangan, yaitu hormon yang memegang peranan di dalam perkembangan dan pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar gonad.
Hormon metabolisme, proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacam-macam hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.
Hormon tropic, dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin yakni kelenjar hipofise sebagai hormon perangsang pertumbuhan folikel (FSH) pada ovarium dan proses spermatogenesis (LH).
Hormon pengatur metabolisme air dan mineral, kalsitonin dihasilkan oleh kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.
Peranan Growth Hormone (GH) pada babi pasca kastrasi
Growth hormon atau somatotropin menghasilkan pertumbuhan jaringan ternak. Hormon ini dihasilkan oleh kelenjer pituitary anterior dan memicu pelepasan sekelompok hormon dari hati dan jaringan lainnya yang dikenal dengan Insulio-Like Growth Faktor (IGFs). IGFs dinamakan IGFs karena anti virusnya menyerupai insulin yang berperan dalam sintesis protein yang dihubungkan dengan somatotropin. Hormon ini memicu kelebihan protein yang dimanfaatkan untuk pertumbuhan jaringan tidak berlemak dan terhindar dari deposit lemak.
Efek somatotropin yang terjadi dalam ternak daging langsung melalui pembentukan somatotropin sintetik yang dihasilkan oleh mikroorganisme. Beberapa data menunjukkan bahwa lemak karkas dapat dikurangi sepertiganya atau lebih oleh hormon tersebut. Pemanfaatan hormon pertumbuhan yang diberikan pada ternak daging berperan dalam meningkatkan karkas yang tidak berlemak dan meningkatkan efisiensi produksi daging.
Kastrasi adalah melakukan pemotongan testis dan mematikan sel – sel jantan terhadap babi jantan atau ovum pada babi betina. Pada kasus kastrasi (pengebirian) yang berarti menghentikan aktivitas testis, menyebabkan kelenjar accesorius mundur aktivitasnya, sifat khas jantan berangsur hilang dan kegiatan spermatogenesis berhenti. Kastrasi yang dilakukan sebelum dewasa kelamin, tanda khas jantan tidak akan timbul. Bila kastrasi dilakukan setelah dewasa kelamin, maka perubahan kehilangan tanda khas jantan akan berlangsung secara lambat. Mungkin ini disebabkan karena korteks adrenalis dapat sedikit menghasilkan hormon testosteron. Akibat karena tidak tersuplainya makanan pada kelamin karena sel yang berada didalam kelamin mengalami atrofi ,maka hewan – hewan yang biasanya sengaja untuk di kastrasi akan menjadi lebih gemuk. Hal ini dikarenakan adanya nutrisi – nutrisi darah yang selalu tersuplai untuk tubuh dan tidak disalurkan untuk kelamin jantan.
Peran GH dalam babi pasca kastrasi adalah membuat daging babi menjadi empuk (kualitas bagus) karena mengandung sedikit lemak. GH juga berperan dalam penggemukan babi yang dikastrasi karena protein yang banyak distimulir GH akan tersuplai ke tubuh dan tidak disalurkan untuk saluran genital babi.
Kesimpulan
Sistem Genitalia kambing jantan terdiri dari testis, epididimis, ductus deferens, urethra pars pelvina (prostat, ampulla, vesica seminalis, dan bulbo urethralis), urethra pars penina, orivisium urethra external. Sedangkan sistem genitalia kambing betina terdiri dari Ovarium, Oviduct (Infundibulum, Ampulla, Isthmus), Uterus (Cornu, Corpus, Cervix), Vagina, Vestibulum, Vulva.
Klasifikasi hormon dibagi berdasarkan struktur kimia, mekanisme kerja, sifat dan fungsi hormon pada hewan.
Peranan Growth Hormone pada babi pasca kastrasi adalah untuk meningkatkan karkas yang tidak berlemak dan meningkatkan efisiensi produk daging.
Luaran Pembelajaran
Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan struktur genitalia kambing dan domba jantan dan betina.
Mahasiswa dapat mengetahui pengklasifikasian hormon.
Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dan peranan hormon pertumbuhan (GH) pasca kastrasi pada babi.
Referensi
Anonim. Teori Pertumbuhan Dan Implementasinya Dalam Usaha Penggemukan.
Arifah. Siti. 2015. Hormon. http://duniailmusains.blogspot.co.id/2015/03/hormon.html. Diakses tanggal 15 November 2016.
Bagus, Teguh. 2012. Struktur dan Fungsi Hormon. http://teguhbaguspribadi-fkh12.web.unair.ac.id/artikel_detail-69743-Materi%20Kuliah%20Semester%202-STRUKTUR%20DAN%20FUNGSI%20HORMON.html. Diakses tanggal 15 November 2016.
Konig, H.E dan H.G Liebich. 2004. Veterinary Anatomy of Domestic Mammals – Textbook and Colour Atlas. Germany : Die Deutsche Bibliothek.
Sisson, Septimus. 1914. The Anatomy Of Domestic Animals. Philadelphia and London : W. B. Sounders Company.