BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Maksud percobaan
Mengetahui dan memahami penentuan kadar suatu senyawa dengan metode densitometri.
I.2.
Tujuan Tujuan Percobaan
Menentukan kadar kofein dalam tablet kombinasi ParasetamolKofein (Bodrex ®) seara densitometri. I.3.
Prinsip Percobaan
Penentuan kadar seara kuantitatif kofein dalam sampel tablet Bodrex®
deng dengan an
meto metode de
dens densit itom omet etri ri
berd berdas asar arka kan n
inte intera raks ksii
radi radias asii
elektromagnetik dengan analit yang merupakan noda pada K!" pada # $%& nm.
BAB II TINAUAN PU!TA"A II.1 Teori U#u# #u#
'ulfonamida merupakan kelompok at antibakteri dengan rumus yang sama yaitu * $+-,*-'/$+*0 dan 0 adalah bermaam-maam substit substituen. uen. Pada Pada prinsipn prinsipnya ya senyawa senyawa-seny -senyawa awa ini dapar dapar diguna digunakan kan untuk menghadapi berbagai infeksi namun setelah ditemukannya ditemukannya at antibio antibiotika tika maka maka se1ak se1ak tahun tahun 2345-a 2345-an n indikas indikasii dan penggu penggunaan naannya nya semakin semakin berkuran berkurang. g. Meskipu Meskipun n demikian demikian dari sudut sudut se1arah se1arah senyawa senyawa-senyawa senyawa ini penting penting karena karena merupak merupakan an kelompok kelompok obat obat pertama pertama yang yang digunakan seara efektif terhadap infeksi bakteri. 'elain sebagai sebagai kemoterapeutika kemoterapeutika senyawa-senyawa senyawa-senyawa sulfonamide sulfonamide 1uga digunakan digunakan sebagai diuretika diuretika (at perintang perintang karbanonhidrase karbanonhidrase)) dan antidiabetika oral (26275). 8stilah sulfonamide bagi khemoterapeutika amida asam sulfanilat tidak tidak tepat tepat (yang (yang lebih lebih baik adalah adalah istilah istilah sulfanil sulfanilamid amida). a). 9alaup 9alaupun un demik demikian ian istil istilah ah ini ini tetap tetap dipert dipertah ahank ankan an kare karena na umum umum diguna digunaka kan n dimana-mana. 'ulfo 'ulfona namid mida a perta pertama ma yang yang diper diperken kenalk alkan an perta pertama ma kali kali oleh oleh :omagk :omagk pada pada tahun tahun 237& untuk digunka digunkan n dalam dalam bidang bidang pengob pengobatan atan adalah sulfakrisoidin yang sesungguhnya merupakan suatu at warna.
Beberapa waktu kemudian "refouel +itti dan Bo;et menemukan bahwa sulfonamida yang tak berwarna beker1a khemoterapeutik 1uga. 'enyawa ini dalam tubuh akan terbentuk dari sulfakrisoidin. 'ulfonamida beker1a terhadap se1umlah mikroba
($6$). Mekanisme
ker1anya
berdasarkan
penegahan
sintesis
(dihidro)folat dalam kuman dengan ara antagonisme saingan dengan P=B=. Banyak 1enis bakteri membuuhkan asam folat untuk membangun asam-asam intinya :+= dan 0+=. =sam folat ini dibentuknya sendiri dari bahan pangkal P=B= (> para amino benoi aid) yang terdapat di mana-mana dalam tubuh manusia. 0umus P=B= menyerupai rumus dasar sulfa sebagai bahan untuk mensintesa asam folatnya sehingga :+=?0+= tidak terbentuk lagi dan pertumbuhan bakteri terhenti (26272). 0eaksi ;olumetri didasarkan pada pengukuran ;olume se1umlah larutan pereaksi yang diperlukan untuk bereaksi dengan senyawa yang hendak ditentukan. !arutan pereaksi yang digunakan untuk memenuhi suatu penentuan ;olumetri ada empat persyaratan yang harus dipenuhi (62&)
2. 0eaksi antara larutan baku dan at yang hendak ditentukan harus ber1alan seara kuantitatif dan stoikiometrik. $. 0eaksi harus ber1alan epat yaitu seara praktis hanya seke1ap. 7. Konsentrasi senyawa dalam larutan baku harus betul-betul diketahui atau harus dapat ditentukan dengan perobaan blangko. . "itik akhir penentuan ;olumetri harus dapat ditentukan dengan indiator ;isual atau seara elektrometrik. "itrasi pengendapan termasuk golongan prosedur kombinasi ion. "itrasi ini didasarkan atas ter1adinya pengendapan kuantitatif yang dilakukan dengan penambahan larutan pengukur yang diketahui kadarnya pada laruta senyawa yang hendak ditentukan. "itik akhir titrasi terapai bila semua bagian titran sudah membentuk endapan. 'eperti pada titrasi protolisis dalam hal ini 1uga diperlukan agar titik ekui;alen 1atuh bersama-sama titik akhir titrasi (6$4). "itrasi argentometri ialah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam perak yang sukar larut (&642) Banyak metode dipergunakan dalam penetapan titik akhir titrasi dalam reaksi pengendapan yang paling penting adalah (&647)6 a. Pembentukan suatu endapan berwarna b. Pembentukan suatu senyawa berwarna yang dapat larut
. Pengguanaan indikator adsorbsi
II. 2. Uraian Ba$an
2. Kofein +ama resmi
6 ,offeinum
+ama lain
6 Kofeina
0M ? BM
6 ,4*25+/$ ? 2323
Pemerian
6 'erbuk atau hablur bentuk 1arum mengkilat biasanya menggumpal@ putih@ tidak berbau rasa pahit.
Kelarutan
6 =gak sukar larut dalam air dan dalam etanol (3&A) P mudah larut dalam kloroform P sukar larut dalam eter P.
Penyimpanan
6 :alam wadah tertup baik
Kegunaan
6 'ebagai sampel
$. til asetat +ama resmi
6 thyl aetate
+ama lain
6 til asetat
0M?BM
6 ,*4/$ ? 442
Pemerian
6 ,airan tak berwarna dan bau khas
Kelarutan
6 !arut dalam 2& bagian air dapat ampur dengan etanol (3&A) P dan dengan eter P
Penyimpanan
6 :alam wadah tertutup rapat.
Kegunaan
6 Case gerak
7. Metanol +ama resmi
6 Metanol
0M?BM
6 ,*7/*
Pemerian
6 ,airan tidak berwarna 1ernih bau khas
Kelarutan
6 :apat berampur dengan air membentuk airan 1ernih tidak berwarna
Penyimpanan
6 :alam wadah tertutup rapat
Kegunaan
6 Pelarut
4. ,u'/ ( & @ %72 )
+ama resmi
6 ,uprum 'ulfurium
+ama lain
6 "embaga (88) 'ulfat
0M?BM
6 ,u'/.& *$/? $34
Pemerian
6 Prisma triklinik atau serbuk hablur biru.
Kelarutan
6 !arut dalam 7 bagian air dan dalam 7 bagian gliserol P 'angat sukar larut dalam etanol (3&A)P.
Penyimpanan
6 :alam wadah tertutup rapat.
Kegunaan
6 Pereaksi
5. =ir 'uling (& @ 3 )
+ama resmi
6 =Dua destilata
+ama lain
6 =ir 'uling
0M?BM
6 *$/? 245$
Pemerian
6 airan 1ernih tidak berwarna tidak mempunyai rasa.
Penyimpanan
6 dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan
6 pelarut
II. 2. Prosedur "erja 1. Prosedur preparasi
:ilarutkan se1umlah sampel sulfametoksaol pada kloroform lalu disentrifuge selama 2& menit lalu dibuang filtratnya. :iulangi langkah tersebut sebanyak 7 kali. 0esidu yang diperoleh dikeringkan dari pelarut kemudian ditambahkan +a/*. Bagian yang larut +a/* ditampung dan dikeringkan.
2. Prosedur kua%i&a&i' a.
0eaksi korek api ( 7 6 2 )
Korek api dielupkan dalam larutan *,l P kemudian dielupkan ke dalam bubuk sulfonamida akan membentuk warna merah. b.
0eaksi :=B-*,l ( 7 6 2 ) 'erbuk
sulfonamida
ditetesi
dengan
larutan
:=B-*,l
akan
membentuk warna 1ingga. c.
0eaksi Parri (7 6 24) 'erbuk sulfonamida dilarutkan dalam alkohol ditetesi pereaksi Parri dan amonia akan membentuk warna ungu untuk sulfadiain sulfamerain sulfaguanidin akan membentuk warna hi1au.
d.
0eaksi Eanilin (7 6 2) 'erbuk sulfonamida ditambahkan *$'/ pekat asam sulfat dan serbuk ;anilin setelah dipanaskan pelan-pelan akan membentuk warna merah untuk sulfamerain golongan sulfa yang lain tidak memberi reaksi.
e.
0eaksi kristal dengan 'heiweter (7 6 2) 'erbuk sulfonamida ditambahkan ampuran ,u'/ dan +*/* terbentuk kristal hi1au untuk sulfamerain.
f.
0eaksi :iao ( 3 6 $ )
25 mg at dalam $ tetes *,l $ + ditambah 2 m! air dan $ tetes diao B ( larutan 53A +a+/ $ ) ditetesi larutan 52 g beta naftol dalam $ ml +a/* menghasilkan warna 1ingga merah. g.
0eaksi hrlih ( 3 6 $7 ) Fat padat ditambah pereaksi ( :=B-*,l 2 gram *,l dilutus 25 m! =Duades ad 255 m! ) yang menghasilkan warna kuning pada sulfonamida keuali sulfameatin berwarna kuning 1ingga.
h.
0eaksi 9arna dari KBr/ 7 ( 3 6 $ ) 25 mg at dalam * $'/ + dan 2 tetes KBr/ 7 ( larutan 1enuh) memberikan warna pada kuning muda hingga merah 1ingga keruh pada sulfameatin larutan kuning pada sulfathiaole.
i.
0eaksi Mayer ( 4 6 4% ) 'e1umlah at dikook beberapa menit dengan ampuran $& m! + asam asetat dan $& m! air. Ke dalam filtratnya ditambahkan beberapa tetes pereaksi Meyer@ terbentuk endapan kuning pada sulfisomidin.
j.
0eaksi warna dengan peleburan ( 4 6 24 ) Pada sulfaguanidin dan sulfanilamid se1umlah &5 mg at dilebur hati-hati hingga terbentuk warna ungu dan gas berbau amoniak dan anilin.
3. Prosedur kuan&i&a&i'
2.
Metode :iaotasi ( 6 27) Berat sampel ditimbang kira-kira 2 g sulfadiann yang sebelumnya telah dikeringkan pada suhu 25& G dalam $ 1am ditempatkan dalam beker dan dilarutkan dalam 5 ml *,l P dgn keepatan & ml? menit sampai kira-kira 2 ml sebelum titik akhir. Hika titik akhir diapainitrit ditambahkan perlahan-lahan samapi akhir 55&-52 ml samapi diperoleh warna biru dalam larutan pasta kan1i K8. Ketika titrasi sempurna titik akhir reaksi harus dapat dihasilkan dalam periode paling sedikit 2 menit. "itrasi blanko dibentuk dalam larutan *,l dengan se1umlah air yang akan memberi ;olume yang sama.
$.
"itrasi ( % 6 24& ). $55 mg at
ditimbang
seksama larutkan dalam
75-&5ml
dimetilformamida. "itrasi larutan dengan 52 + +a/* (2?25 mmol) sampai timbul warna biru @ indikator biru timol. 7.
Metode "B= ( 7 623 ) Kurang lebih $&5 mg sulfonamid yang ditimbang seksama dilarutkan dalam aseton netral tambahkan 25 tetes ampuran (555& bagian biru timol dan 55%& bagian merah penol yang dilarutkan dalam &5 bagian alkohol dan &5 bagian air). "itrasi dengan +a/* 52 + sampai berwarna biru.
"iap ml +a/* 52 + setara dengan $&5& mg sulfadiain .
Metode Bromometri ( 7 6 23 ) =da $ prosedur ker1a yaitu 6 2. "itrasi langsung :itimbang seksama $&5 mg sulfonamida dilarutkan dalam *,l 7A lalu ditambahkan & g KBr dan *,l P. 'etelah itu dititrasi dengan larutan baku kalium bromat 52 + menggunakan indikator metil merah. "itik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna merah. $. "itrasi tidak langsung :itimbang seksama $&5 mg sulfonamida dilarutkan dalam *,l 7A lalu tambahkan & g kalium bromida dan *,l pekat. 'etelah itu ditambahkan &5 m! larutan baku kalium bromat 52 + hingga timbul warna kuning. "ambahkan segera 2 g kalium iodida lalu dititrasi dengan larutan baku natrium tiosulfat 52 + dengan indikator kan1i.
&.
"itrasi ( 4 6 24 ) $55 mg at ditimbang seksama. !arutkan dalam 75-&5 m! dimetilformamida. "itrasi larutan dengan 52 + +a/* ( 2?25 mmol ) sampai timbul warna biru@ indikator biru timol. BAB I( HA!IL PEN)AMATAN
I(.1. Da&a Pen*a#a&an
2. I1i Kualitatif
$. I1i Kuantitatif +o 2 $
'ampel Bs(mg) 'ulfametoksaol 255 'ulfametoksaol 255
Et(ml) & 2
AK 275A 274 A
Metode +itritometri Bromatometri
+ 525$% 554&
7
'ulfasetamid
255
-
E2 > 2& ml
Bromatometri
554&
Bromometri +itritometri =lkalimetri =rgentometri
525$% 554
E$ > 77 ml
'ulfametoksaol 'ulfametoksaol
&
255 255 255 255
27 2& &
774$ A $5$4
I(. 2. +eaksi
2. Metode diaotasi 6 +a+/$ J *,! *$+
/
+a,! J *+/ $ '/$ +*
J *+/$ ,*7
+
+J
'/$+*
O
CL-
,*7
0eaksi !engkap 'ulfametoksaol ( :iaotasi ) 6
H2 N
+ HO H3 N+
SO2 NH N CH3
SO2 NH
O N
CH3 O +
H3 N
SO2 NH
N
+ HNO2
O = N – H 2 N+
SO2 NH
O N
CH3
CH3
O-
O = N-NH2+
SO2 NH N
OH-N = HN+
tautomeriai CH3
O-
SO2+ NH N
CH3 O-
OH = H-HN+
SO2 NH
N
CH3 O-
N = N+
SO2 NH
+ H2O
N
CH3
$. Metode Bromometri KBr/7
J
*,l
$ KBr
J
$ *,l /
*$+
'/$ +*
K,l J *Br J 7 / $ K,l J * $/ J Br $ !r
J $ Br $ N
O- CH3
+*$
J Br $ '/$+* N O-
!r
Br $
J
$ K8
8$
J
$ +a$'$/7
$ KBr $ +a8
CH3
J
8$
J
+a$'/
7. Metode "itrasi Bebas =ir +*$
'/$ +*
J +a/*
+* $
'/$+*
J*$/ N
N O-
CH3
I(.3. Per$i&un*an
'ulfametoksaol > 255 mg (+itritometri)
'ulfametoksaol > 255 mg (Bromatometri)
'ulfametoksaol > 255 mg (+itritometri)
ONa
CH3
BAB III MET,DE "E+A
III. 1. A%a& dan Ba$an
a. =lat yang digunakan Beker glass $&5 m! buret erlenmeyer $&5 m! gegep kayu korek api pelat tetes pipet tetes pipet ;olume $ ml statif dan tabung reaksi. b. Bahan yang digunakan
=Duadest alkohol ,otrimoksaol ,u'/ :=B *,8 KBr/ 7 52 + K8 kertas saring +a/* +a+/ $ 5227 M +*/* +a.+itroprussid +a.tiosulfat 5533 + maam-maam sulfonamida pasta Kan1i 8odida dan ;anilin. III. 2. -ara kerja 2. 1. +eaksi Iden&i'ikasi
a 0eaksi korek api 2. :ielupkan u1ung korek api ke dalam larutan *,l P. $. Kemudian dielupkan lagi ke dalam bubuk sulfonamida. 7. :iamati perubahan warna yang ter1adi. b 0eaksi :=B-*,l ( 0eaksi rlih ) 2. :imasukkan sedikit sampel ke dalam pelat tetes. $. :itambahkan 2-$ tetes pereaksi rlih. 7. :iamati perubahan warna yang ter1adi.
0eaksi Eanilin 2. :iteteskan asam sulfat 2 tetes diatas ob1ek glass. $. :itambahkan beberapa serbuk ;anilin dan diampurkan dengan asam sulfat. 7. :itambahkan sampel dan dipanaskan diatas nyala api keil. . :iamati pembentukan warna yang ter1adi.
d 0eaksi dengan ,u'/
2. :ilarutkan sampel dalam tabung reaksi dengan $ m! air. $. :ipanaskan sampai mendidih dan ditambahkan +a/* $ tetes. 7. 'etelah dingin ditambahkan larutan ,u'/ 2 tetes dan *,l ener sampai reaksi netral. . :iamati perubahan warna yang ter1adi. e 0eaksi 0oux 2. :imasukkan sampel dalam pelat tetes. $. :itambahkan 2 tetes pereaksi 0oux dan diaduk dengan batang pengaduk. 7. :iamati perubahan warna yang ter1adi. f
0eaksi Parri 2. 'ampel dilarutkan dalam alkohol. $. :iteteskan pereaksi Parri dan amonia. 7. :iamati perubahan warna yang ter1adi.
g 0eaksi dengan KBr/7 2. 25 mg at sampel diletakkan diatas pelat tetes. $. :itambahkan asam sulfat ener sebanyak 2 m!. 7. :itambahkan pereaksi KBr/ 7 1enuh sebanyak 2 tetes. . :iamati perubahan warna yang ter1adi. 2. 2. +eaksi "uan&i&a&i'.
2. Metode diaotasi 6
2. :ipipet sampel sebanyak $ ml. $. :itambahkan aDuadest 25 ml. 7. :itambahkan 25 ml *,! 25 A. . :idinginkan hingga suhu 2&G, ditambahkan KBr. &. :ititrasi dengan +a+/$ 5227 M.
$. Metode Bromometri 6 2. :ipipet sampel sebanyak $ ml. $. :itambahkan aDuadest 25 ml. 7. :itambahkan *,! pekat & ml KBr/ 7 5533 + sebanyak 2& ml ditambahkan KBr 2 g . :itambahkan K8 25 ml dikook dan disimpan di tempat gelap selama kurang lebih 2& menit. &. :itirasi dengan +a$'$/7 52 + hingga berwarna kuning puat. . :itambahkan indikator kan1i berwarna biru. %. :ilan1utkan titrasi dengan +a $'$/7 hingga tidak berwarna.
BAB ( PEMBAHA!AN
=nalisis senyawa sulfonamida bertu1uan untuk menganalisis seara kualitatif dan kuantitatif sulfonamida yang terdapat dalam sediaan tablet sirup dan salep. Metode analisis untuk sulfonamida berdasarkan pada gugus amin aromatis primer atau hidrogen asam dalam molekulnya.
sulfonamida dapat dilakukan brominasi atau iodasi@ hidrogen asam pada sulfonamida dapat membentuk garam perak yang tidak larut. Pada analisis kuantitatif sampel yang digunakan yaitu ,otrimosaole® tablet yang mengandung trimetoprim dan sulfametoksaol. :alam hal ini yang diu1i adalah sulfametoksaol dengan menggunakan metode nitritometri dan bromometri."etapi sulfametoksaol 1uga dapat dianalisa dengan menggunakan metode argentometri dan metode titrasi bebas air. "itrasi nitrimetri atau diaotasi adalah metode titrasi berdasarkan reaksi pembentukan garam diaonium dengan *+/ $ pada suhu dibawah 2& G , menggunakan larutan baku +a+/ $ dan dimaksudkan untuk penetapan kadar amin primer aromatik. Metode ini hampir dapat digunakan terhadap semua sulfonamida dan senyawa lain yang mempunyai gugus amin aromatis primer bebas atau yang pada hidrolisis atau reduksi mampu menghasilkan amin aromatis primer. Pada perobaan ini at u1i dilarutkan dengan *,l kemudian ditambahkan KBr setelah suhu 2& G , lalu dititrasi perlahan-lahan sambil diaduk pada suhu dibawah 2& G ,. "itik akhir ditetapkan dengan menelupkan batang pengaduk ke dalam larutan titrasi lalu digoreskan pada kertas kan1i 8odida P. "itik akhir terapai apabila ter1adi warna biru seketika dan hal ini dapat ditun1ukkan kembali setelah dibiarkan selama 2 menit. Pada titrasi ini dilakukan pada suhu dibawah 2& G , bertu1uan untuk menegah garam diaonium yang terbentuk akan
terhidrolisa men1adi fenol dan
penggunaan KBr pada larutan titrasi bertu1uan untuk memperepat la1u reaksi dari nitritometri yang ber1alan lambat. Pada metode nitritometri terdapat dua indikator yang dapat digunakan untuk menentukan titik akhir yaitu a. indikator dalam terdiri dari ampuran & tetes larutan "rapeolin 55 52A dalam air dan 7 tetes larutan metilen biru 52A dalam air. b. 8ndikator luar yaitu pasta kan1i iodida. Metode lain dari analisa kuantitatif sulfonamida yang digunakan adalah bromometri. Metode bromometri dapat digunakan untuk penetapan kadar sulfonamida dimana brom akan mensubstitusi sulfonamida pada inti benennya. Bromometri adalah metode titrasi berdasarkan reaksi oksidasi reduksi dengan menggunakan larutan baku brom ( Br $ ) yang diperoleh dari KBr yang dioksidasi oleh KBr/ 7 dalam suasana asam. Metode bromometri dapat diker1akan dengan $ ara yaitu titrasi seara langsung dan titrasi tidak langsung. Pada perobaan sulfametoksaol ini dilakukan seara titrasi tidak langsung dimana at u1i direaksikan dengan brom berlebih dalam suasana asam. Kelebihan brom direaksikan dengan K8 berlebih lalu iodium yang ter1adi dititrasi dengan larutan +a $ '$ /7 menggunakan indikator amylum hingga warna biru tepat hilang. Metode argentometri merupakan metode yang dapat digunakan untuk penetapan kadar sulfametoksaol dimana beberapa sulfonamida membentuk garam perak yang tidak larut dalam suasana basa. "itrasi argentometri
adalah titrasi dengan menggunakan perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam yang sukar larut. Metode argentometri terdiri atas tiga yaitu metode Mohr metode Eolhard dan metode Ca1ans. Pemilihan dari ketiga metode tersebut tergantung dari tu1uan penetapan kadar. Pada perobaan sulfametoksaole ini menggunakan metode Eolhard. Metode Eolhard adalah metode
pembentukan
pengendapan
perak
kompleks tiosianat
berwarna
dalam
yang
larutan
didasarkan
asam
nitrat
pada dengan
menggunakan indikator besi ( 888 ) untuk mendeteksi kelebihan ion tiosianat. !arutan baku yang digunakan adalah K,+' atau +* ,+'. =pabila titik eki;alen telah terapai ,+' berlebih dapat membentuk kompleks besi (888) heksatiosianat yang berwarna merah yang ditentukan sebagai titik akhir titrasi. Metode lain yang dapat digunakan untuk golongan sulfonamida adalah metode titrasi bebas air dimana menggunakan prinsip alkalimetri ( titrasi basa lemah ). "itrasi bebas air adalah titrasi yang menggunakan pelarut organik sebagai pengganti air. Metode titrasi bebas air digunakan pada sulfonamida berdasarkan pada sifat asam dari gugus L'/ $-+*- sehingga dapat dititrasi sebagai basa. Pelarut yang dapat digunakan adalah alkoholaseton dimetilformamida dan butil amin sedangkan sebagai titran digunakan larutan basa dalam air misalnya +a/* atau larutan +a.metoksida. Pada prosedur perobaan "B= untuk sulfonamida menggunakan aseton netral dimana
menggunakan indikator merah fenol (yang dilarutkan dalam &5 bagian alkohol dan &5 bagian air) dan sebagai titrannya digunakan +a/*. "itik akhir titrasi ditandai dengan ter1adinya perubahan warna men1adi biru. Kelemahan dari titrasi bebas air ini yaitu pada alkalimetri titran dapat bereaksi dengan ,/$ dari udara sehingga perlu dilakukan titrasi blangko dan atau titrasi dalam wadah tertutup sambil dialiri gas inert. :ari perobaan seara diaotasi diperoleh prosentase kadar rata L rata sulfametoksaol
adalah 275A 774$A. *al ini tidak memenuhi
persyaratan menurut Carmakope 8ndonesia disi 8E yaitu sulfametoksaol mengandung tidak kurang dari 335A dan tidak lebih dari 2525A ,
25
*22 +7
/7 '. :ari perobaan seara bromometri diperoleh prosentase kadar sulfametoksaol adalah 274 A. *al ini tidak memenuhi persyaratan kadar menurut Carmakope 8ndonesia disi 8E yaitu sulfametoksaol mengandung tidak kurang dari 335A dan tidak lebih dari 2525A , 25 *22 +7 /7 '.
BAB (I PENUTUP
(.1.
"esi#pu%an
:ari hasil perobaan metode nitritometri diperoleh prosentase kadar rata L rata sulfametoksaol
adalah 275 A dan 774$A dan seara
bromometri diperoleh prosentase kadar sulfametoksaol adalah 274 A *al ini tidak memenuhi persyaratan menurut Carmakope 8ndonesia disi 8E yaitu sulfametoksaol mengandung tidak kurang dari 335A dan tidak lebih dari 2525A ,25 *22 +7 /7 '.
(. 2. !aran
=lat dan bahan dilengkapi
DATA+ PU!TA"A
2.
"1ay "an *oan. $55$. Obat-Obat Penting disi kelima. Hakarta 6 P". lex Media Komputindo.
$.
Mutshler rnst. 2332. Dinamika Obat N. Bandung 6Penerbit 8"B.
7.
"im Penyusun. $52$. N Penuntun Praktikum Analisis Farmasi N. Cakultas Carmasi 6 I+*='.
.
0oth *ermann. 2344. =nalisis CarmasiN. Oogyakarta 6
&.
:ir1en P/M. 23%3. N Farmakope Indonesia edisi III N. Hakarta 6:epKes 08.
.
*iguhi "akeru. 232. N Pharmaceutical Analysis N. !ondon 6 8nter 'iene Publisher.
%.
:ir1en P/M. 233&. N Farmakope Indonesia Edisi IV Hakarta 6:epKes 08.
4.
=uthornott Ko;ar. 234%. N 8 dentifikasi Obat N d. 8E. Bandung 68"B
3.
'8 Kese1ahteraan *MC. 2347. N !ard "ystem dan #eaksi $arna N Bandung 68"B.
!=B/0="/08IM K8M8= C=0M='8 C=KI!"=' C=0M='8 I+8E0'8"=' *='=+I::8+ LAP,+AN "EL,MP," ANALI!I! A+MA!I /Densi&o#e&ri0
K!/MP/K 888 !/+<=+ 0=BI M<=9="8
(+222 53 527)
'I*=0P8=M8
(+222 25 2$$)
C8"08 =M=!8=
(+222 25 $7)
'I0O= ++<'8
(+222 25 $4)
=0:O + "/:8+
(+222 25 $%4)
K= *=0:8O=+"8
(+222 25 $4%)
+I0I! MI"M=8++=*
(+222 25 35&)
='8'"+ 6 *ermanto Itomo M=K=''=0 $52$