PEMBAHASAN
Pene Penent ntua uan n sifat sifat asam asam basa basa saliv salivaa dite ditent ntuk ukan an deng dengan an cara cara peng penguj ujia ian n indi indika kato torr. Indikator yang digunakan adalah fenolftalein, merah kongo, dan litmus . Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa ketika saliva ditetesi indikator Fenoftalein saliva tersebut tidak berwarna, ketika ketika ditetes ditetesii indika indikator tor merah merah kongo kongo saliva saliva menjadi menjadi berwarn berwarnaa kuning kuning,, dan saliva saliva yang yang ditetesi indicator litmus berwarna merah kebiruan . Warnawarna yang diperlihatkan pada kedua uji indikator menunjukan menunjukan bahwa saliva bersifat asam. Hal ini sesuai dengan sifat dari air liur yang ber pH sedikit asam yaitu sekitar !,". Pada percobaan uji protein pada saliva terjadi perubahan warna dari jernih menjadi ungu karena ion #u $% pada pereaksi biuret bereaksi dengan polipeptida yang ada pada &at&at tersebut sehingga membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. 'iuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Ion #u
%$ dari
pereaksi biuret dalam suasana basa akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatanikatan peptida yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. (eaksi ini positif terhadap dua ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau dipeptida. Pada percobaan ini ingin diketahui kandungan musin yang terdapat dalam saliva. )usi )usin n adala adalah h suat suatu u &at kent kental al dan dan lici licin n serta serta bany banyak ak meng mengan andu dung ng prot protei ein n sehi sehing ngga ga meny menyeb ebab abka kan n saliv salivaa berf berfun unsi si untu untuk k memb membasa asahi hi maka makanan nan dan dan seba sebaga gaii pelu peluma mass yang yang memudahkan memudahkan untuk untuk menelan makanan. makanan. )usin merupakan merupakan kompleks dari karbohidrat karbohidrat atau protein atau sering disebut glikoprotein, *aliva memiliki dua jenis en&im yaitu amilase dan en&im. +ang +angkah kah lan langk gkah ah yang yang dilak dilakuk ukan an pada pada peng penguj ujia ian n mucin mucin ini ini adal adalah ah deng dengan an mereaks mereaksika ikan n saliva saliva dengan dengan asam cuka cuka yang yang mengha menghasilk silkan an laruta larutan n yang yang keruh keruh namun namun kemudian kemudian kembali kembali jernih. Penambahan Penambahan asam cuka berfungsi berfungsi untuk mengendapka mengendapkan n mucin yang terdapat didalam saliva, Penambahan asam akan mendenaturasi protein dalam mucin sehing sehingga ga struktu strukturny rnyaa menjad menjadii tidak tidak larut larut dan mengen mengendap dap,, sedangk sedangkan an filtrat filtratny nyaa seperti seperti -uade -uadess dan /a0H /a0H 123 dalam dalam saliva saliva yang yang tergo tergolon long g nonpro nonprotei tein. n. 4ntuk 4ntuk membuk membuktik tikan an endapan itu adalah mucin. 5emudian larutan tersebut dibagi menjadi dua bagian. 'agian pertama di uji dengan saliva dan asam cuka menghasilkan larutan yang keruh, kemudian larutan saliva yang keruh tadi ditambahkan ditambahkan dengan dengan auades auades dan /a0H 123 menghasilkan menghasilkan
larutan yang bening. +arutan keruh yang terbentuk merupakan glikoprotein yang terlarut dalam saliva.
Pada uji khlorida didapatkan endapan putih -g#l, hal ini disebabkan karena fungsi H/06 untuk melarutkan garamgaram -g sehingga terbentuk endapan di akhir percobaan.
4ji sulfat membuktikan bahwa saliva positif mengandung sulfat dengan terbentuknya endapan putih. 7ndapan putih 8'a*0 9: terbentuk akibat dari reaksi antara sulfat dalam liur sampel dengan larutan 'a#+$. Pada reaksi ini digunakan larutan H#l, larutan tersebut digunakan untuk mengasamkan liur sampel karena uji ini dapat berlangsung dengan baik dalam kondisi asam.
;alam praktikum kali ini menggunakan garam sulfat encer yang
dimana garam tersebut sebagai kontrol positif dan dapat dibandingkan dengan tabung yang tidak diberi garam sulfat encer. 'erdasarkan hasil data di atas, menunjukkan bahwa saliva positif terdapat kandungan fosfat. Hal ini terlihat larutan berwarna biru yang menjadi tolak ukur positifnya suatu &at yang terdapat di saliva. 5eberadaan ion fosfat dalan saliva dilepaskan oleh larutan urea kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan H/06 <3 agar suasananya menjadi asam sehingga dapat bereaksi dengan larutan ammonium molibdat. -sam tersebut digunakan untuk membuktikan adanya ionion fosfat yang terdapat pada saliva dengan membentuk senyawa yang berwarna biru. Pada hasil uji kalsium diperoleh larutan keruh dari campuran saliva, asam cuka dan 5oksalat. *elain itu dijumpai juga endapan putih didasar tabung. 7ndapan putih tersebut adalah kalsium oksalat. ;engan pengikatan #a oleh 5oksalat, Ion #a% dapat menggeser ion 5% yang terdapat pada kalsium oksalat sehingga terbentuk endapan putih. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat kandungan #a% pada saliva.
Pada uji nitrit pada saliva terdapat larutan berwarna biru, warna biru itu terjadi akibat adanya iodium. 'erikut pembuktian reaksi nitrit dalam saliva
Pada percobaan ini akan dilakukan pengujian terhadpa ion *#/ yang terdapat dalam saliva sebagi hasil pemecahan protein dengan senyawa belerang dalam hati. Pengujian dilakukan dengan mereaksikan saliva dengan Penambahan Fe#l6berfungsi untuk mengikat *#/ sedangkan H#l pekat berfungsi sebagai katalis. (eaksinya=
6*#/ % Fe6%
Fe8*#/:6
*elanjutnya pada kompleks 8Fe8*#/: 6: yang terbentuk direaksikan dengan larutan Hg#l yang berfungsi untuk membentuk Hg8*#/: 9$ yang tidak berwarna sehingga dapat membantu mengidentifikasi ion *#/ pada saliva. 'ila positif ion *#/ maka ditandai warna merah bata, hal ini sesuai dengan hasil percobban yang kami lakukan. Warna kuning dari endapan menandakan bahwa pada larutan hanya ada sedikit ion *#/ yang terkandung dalam larutan, (eaksi yang terjadi > 9Fe8*#/:6 % 6 Hg
%$ 6Hg8*#/: 9$% % 9Fe6%
Ptyalin adalah amylase yang terdapat dalam saliva. ;alam percobaan ptyalin 1 8amilum % fehling - % fehling ': dihasilkan warna biru dan kemudian dipanaskan tetap larutan berwarna biru hal ini disebabkan tidak ada gula pereduksi. /amun, pada percobaan ptyalin $ 8 amilum % saliva % fehling - % fehling ': didapatkan larutan berwarna biru dan ada endapan merah setelah dipanaskan, endapan merah ini menandakan bahwa adanya gula pereduksi. Pada percobaan ptyalin 6 8 amilum % lugol: menghasilkan larutan biru tua, warna tersebut diakibatkan adanya monosakarida. /amun, pada percobaan ptyalin 9 8amilum % saliva % lugol: didapatkan larutan berwana kuning, hal ini terjadi akibat tidak adanya monosakarida dimana monosakarida tersebut dipecah oleh ptyalin dalam saliva.