Pembahasan Untuk mencapai tempat kerja suatu obat di jaringan atau organ, obat tersebut harus melewati berbagai membran sel. Pada umumnya membran sel mempunyai struktur lipoprotein yang bertindak sebagai membran lipid yang semipermeabel. Kelarutan molekul obat dalam lipid inilah yang merupakan faktor utama absorbsi obat dalam tubuh. Pada praktikum kali ini, dilakukan uji difusi suatu obat dengan menggunakan metode Flow Through. Yang merupakan percobaan pada uji difusi terhadap suatu at tertentu dimana dibuat suatu mekanisme kerja layaknya difusi didalam membran sel tubuh manusia. !dapun sediaan yang diuji menggunakan bahan aktif parasetamol dalam bentuk sediaan gel dengan konsentrasi bahan aktif " #. Kemudian dihitung konsentrasi obat yang terabsorbsi pada membran, dimana obat yang terabsorbsi seolah$olah menembus membran sel yang ada didalam tubuh. Pada metode %ow through langkah pertama adalah pembuatan membran difusi dengan menggunakan kertas whatman no. " yang diimpregnasikan terlebih dahulu dengan cairan spangler. !dapun komposisi cairan spangler ini meliputi berbagai minyak dan lemak seperti asam palmitat, asam oleat, asam stearat, minyak kelapa, para&n cair, kolesterol dan lilin putih dengan berbagai konsentrasi. 'airan spangler disini dianggap sebagai komposisi kandungan yang terdapat pada kulit yang terdapat banyak lemak. (ebelum diimpregnasikan dengan cairan spangler, bobot kertas whatman ditimbang terlebih dahulu untuk menentukan persentase impregnasi dari kertas whatman.
)t adalah berat membran yang telah diimpregnasi dalam keadaan kering, sedangkan )o adalah berat membran sebelum impregnasi. *embran yang digunakan untuk uji %ow through +uji difusi adalah membran yang memiliki bobot yang hampir sama, karena menunjukkan cairan spangler telah teraborbsi sempurna pada kertas whatman. Pemilihan sediaan yang akan diuji adalah menggunakan sediaan gel dan krim, karena sediaan gel dan krim lebih mudah digunakan saat percobaan dengan cara mengolesi sediaan pada membran yang telah dibuat dibanding sediaan$ sediaan lain seperti sediaan cair atau sediaan padat lainnya. Pembuatan sediaan gel dan krim dibuat dengan menggunakan metode seperti metode pembuatan biasa. !dapun at tambahan yang digunakan seperti -a '*', trietanolamin, natrium benoat, auades, minyak kelapa, asam stearat, para&n +sediaan krim, -a '*', -a benoat, +sediaan gel sebagai bahan aktifnya sama$sama menggunakan menggunakan parasetamol. (etelah dilakukan pembuatan sediaan, barulah dilakukan uji %ow through yang terdiri dari sel difusi, pompa peristaltik, gelas piala, waterbath sebagai pengatur suhu agar tetap pada suhu / 012' yaitu suhu tubuh pada membran sel,
penampung donor dan reseptor dan selang untuk melewatkan air pada membran yang berisi obat yang akan diabsorbsi. 3alam praktikum ini, kita diharapkan dapat mengetahui jumlah komponen obat yang dapat menembus kulit +membran. *etode %ow through ini terbagi atas dua komponen yaitu kompartemen donor dan kompartemen reseptor. !dapun mekanisme kerja dari %ow through ini adalah membran diletakkan diantara kedua kompartemen, dilengkapi dengan dua tabung penjepit untuk menjaga letak membran. Kompartemen donor diisi dengan larutan penerima. (uhu pada sistem dijaga yaitu 014'/5,64' dengan sirkulasi air sebanyak 15 ml. Pompa peristaltik menghisap cairan donor dari gelas kimia kemudian dipompa ke sel difusi mengabsorbsi at obat diatas membran. Kemudian cairan dialirkan ke reseptor dengan membawa cairan yang mengabsorbsi at obat. Pada inter7al waktu "6 menit, 05 menit, 86 menit, 95 menit, 16 menit, :5 menit, dan "56 menit, masing$ masing diambil sebanyak 6 ml cairan dari kompartemen reseptor dan jumlah obat yang terpenetrasi melalui membran dapat dianalisis dengan metode analisis yang sesuai. 3alam praktikum ini metode analisis yang digunakan adalah spektrofotometer U;$ ;is sehingga didapat nilai absorbansi dari setiap cairan yang kemudian barulah dapat dihitung konsentrasi obat yang terlarut dalam cairan tersebut. (etiap sampel cairan pada inter7al waktu tertentu yang diambil dari kompartemen reseptor harus selalu digantikan dengan cairan yang sama sejumlah 7olume yang terambil. 3ifusi yang terjadi merupakan difusi pasif yaitu suatu proses perpindahan masa dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi rendah tanpa membutuhkan energi. *embran dalam kajian formulasi dan biofarmasi merupakan suatu fase padat, setengah padat atau cair dengan ukuran tertentu, tidak larut atau tidak tercampurkan dengan lingkungan sekitarnya dan dipisahkan satu dengan lainnya, umumnya oleh fase cair. 3alam biofarmasi, membran padat digunakan sebagai model pendekatan membran biologis. *embran padat juga digunakan sebagai model untuk mempelajari kompleks atau interaksi antara at aktif dan bahan tambahan serta proses pelepasan dan pelarutan. *embran difusi tiruan ini berfungsi sebagai sawar yang memisahkan sediaan dengan cairan disekitarnya. )erdasarkan data percobaan konsentrasi yang didapat tidak berbanding lurus untuk setiap masing$masing inter7al waktu. Karena seharusnya konsentrasi rata
terabsorbsi secara konstan dalam inter7al waktu tertentu. kadang terabsorbsi secara berlebihan dan kadang tidak terabsorbsi sama sekali. (edangkan berdasarkan kur7a kalibrasi yang didapat dari masing$masing absorbansi terhadap inter7al waktu, nilai regresi linear adalah 5,":9: .-ilai ini jauh mendekati angka ", dan konsentrasi yang didapat berdasarkan persamaan y > a ? b@ tidak menunjukkan data yang baik. Kesalahan$kesalahan pada percobaan ini banyak disebabkan oleh berbagai faktor baik dari prosedur kerja maupun praktikannya.
Kesimpulan )erdasarkan hasil percobaan yang telah diakukan didapat A ". Konsentrasi obat yang terabsorpsi berbanding lurus dengan waktu hingga mencapai fase kritis yang kemudian dilanjutkan dengan penurunan konsentrasi. B. Konsentrasi parasetamol yang didapat dari hasil uji difusi, tidak berbanding lurus dengan waktu 0. -ilai C yang diperoleh adalah 5,":9D -ilai ini jauh mendekati angka ", dan konsentrasi yang didapat berdasarkan persamaan y > a ? b@ tidak menunjukkan data yang baik. 8.
Faktor ketelitian sangat diperlukan dalam setiap praktikum
3!FT!C PU(T!K!
(hargel, Eeon. B556. )iofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan disi GG. (urabayaA !irlangga Uni7ersity Press. *artin, !lfred dkk. "::5. Farmasi Fisik. HakartaA UG Press.