LAPORAN KEGIATAN MAGANG
DI RDD PT.WIRAKARYA SAKTI SEI.TAPAH,TUNGKAL ULU
Disusun Oleh :
YUNITA LESTARI
D1D009009
(SILVIKULTUR)
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
APRIL-MEI 2013
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFRTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Metodologi
KEADAAN PERUSAHAAN
Keadaan Umum Perusahaan
Kegiatan Perusahaan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Lapangan
Pembahasan
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Magang merupakan suatu kegiatan penerapan ilmu yang diperoleh mahasiswa dibangku perkuliahan pada suatu lapangan pekerjaan. Pada era modern ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat, sehingga dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin berkualitas dan teruji untuk menghadapi tantangan global dan mewujudkan Negara Indonesia yang mandiri dan maju. Banyak cara yang bisa digunakan untuk mendidik putra bangsa yang berkualitas dan kompeten di sebuah institusi.
Ilmu kehutanan merupakan ilmu yang penting dipelajari karena menyangkut semua kehidupan komponen ekosistem dunia. Oleh karena itu, sebagai salah satu lembaga pendidikan kehutanan, Program Studi Kehutanan, Universitas Jambi mewajibkan para mahasiswanya untuk melaksanakan program Magang. Magang merupakan salah satu program dengan tujuan agar mahasiswanya memiliki pengalaman bekerja di lapangan dan siap menghadapi dunia kerja di masa mendatang. Program ini berupa suatu kegiatan ekstra kampus untuk melakukan pengamatan, pembelajaran, dan praktek disatu instansi atau perusahaan yang berbasis kehutanan.
Dalam sistem penyelenggaraan kehutanan di Indonesia, pengelolaan hutan merupakan bagian dari pengurusan hutan. Salah satu tujuan pengelolaan hutan adalah pengelolaan hutan tanaman untuk menghasilkan kayu serat atau pulp yang ditetapkan. Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan upaya strategis dalam mengatasi permasalahan kelangkaan bahan baku industri pengolahan kayu domestik di Indonesia.
PT Wirakarya Sakti ( PT. WKS ) adalah perusahaan yang didirikan berasarkan akte Notaris Hasan Qolbi, Wakil Notaris di Padang, tanggal 11 Oktober 1975 dengan akte pendirian perubahan terakhir sesuai akta Nomor 7 pada tanggal 28 Januari 2004 dihadapan Notaris Yulia, SH adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan hutan tanaman industri untuk bahan baku industri pulp dan kertas yang berlokasi di Propinsi Jambi. Memperoleh ijin pananaman percobaan pertama (IPP-1) seluas 1000 ha, berdasarkan surat kepala kantor wilayah kehutanan Propinsi Jambi No. 165/HTI/Wilhut/Iva/1989 pada tahun 1989. Pada tahun 1996 Memperoleh SK definitif pertama, yaitu Surat Keputusan (SK) Menteri Kehutanan No. 744/Kpts-II/1996 tanggal 25 Nopember 1996 untuk areal seluas 78.240 ha. Tahun 2001 Areal HPHTI PT. WKS bertambah menjadi seluas 191.130 ha, sesuai SK Menteri Kehutanan No. 64/Kpts-II/2001 (Add. I). Memperoleh SK definitif addendum II yaitu SK Menteri Kehutanan No. 228/Menhut-II/2004 (add. II) tanggal 9 Juli 2004, dengan luas areal menjadi 233.251 ha dan SK definitif addendum III yaitu SK Menteri Kehutanan No. 346/Menhut-II/2004 (add.III) tanggal 10 September 2004, dengan luas areal berubah menjadi 293.812 ha. (Lembaga Sertifikasi PT TUV International Indonesia, 2007 )
PT. WKS adalah salah satu perusahaan dari grup Sinarmas Divisi Forestr yang memasok bahan baku industri pulp dan kertas dalam satu grup yaitu ke PT. Lontar Papirus Pulp and Paper Indusrti yang juga berlokasi di Propinsi Jambi. Secara geografis areal PT. WKS terletak antara 0°45'00" - 01°36'00" LS dan 102°46'00" 103°49'00" BT. Secara administrasi pemerintahan, areal PT. WKS terletak di propinsi Jambi tercakup dalam 5 (lima) Kabupaten yaitu : Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo.
Berdasarkan pada tata ruang wilayah propinsi Jambi dan Peta Penunjukan kawasan hutan propinsi Jambi serta perkembangan tata batas fungí hutan, seluruh areal HTI PT. WKS termasuk dalam kawasan hutan produksi tetap (HP). Berdasarkan keadaan lapangan, areal hutan PT. WKS terletak pada :
- areal kering (dry land) sekitar 168.318 ha (53.66%)
- areal basah (wet land) sekita 145.353 ha (46.34 %)
Saat ini unit manajemen membagi areal pengelolaannya menjadi 8 unit pengelolaan yang disebut distrik yaitu distrik I, distrik II, distrik III, distrik IV, distrik V, distrik VI, distrik VII dan distrik VIII. Areal kerja PT. WKS ditata dengan mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 70/Kpts-II/1995 tanggal 6 februari 1995 yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 246/Kpts-II/1996 tanggal 29 Mei 1996, tentang penataan areal hutan tanaman industri. Berdasarkan ketentuan tersebut dan disesuaikan dengan hasil deliniasi mikro dalam rangka percepatan pembangunan hutan tanaman, maka realisasi tata ruang PT. WKS per Desember 2007 adalah sebagai berikut :
Tabel. Deliniasi mikro penggunaan lahan PT. Wirakarya Sakti tahun 2007
No
Penggunaan
Luas ( ha )
1
Luas areal menurut SK terakhir
293.812
2
Hasil perhitungan GIS
313.671
3
Kawasan lindung
35.187
4
Sarana dan prasarana
10.201
5
Areal yang tidak layak produksi
45.388
6
Plantable area
202.582
7
Planted area per Desember 2006
146.512
8
Area yang masih diusahakan
65.701
( Lembaga Sertifikasi PT TUV International Indonesia, 2007 )
Sistem silvikultur yang diterapkan oleh unit manajemen adalah Tebang Habis Permudaan Buatan (THPB) seperti umumnya pengelola IUPHHK hutan tanaman lainnya. Pemilihan dan pengembangan jenis tanaman pokok pada PT. WKS di dasarkan pada :
Tujuan pembangunan hutan tanaman
Kesesuaian lahan
Nilai Ekonomi
Kesesuaian dengan pembangunan masyarakat sekitar hutan
Berdasarkan beberapa kriteria tersebut di atas, maka jenis tanaman pokok yang dikembangkan saat ini adalah Acacia mangium dan Eucalyptus pellita untuk daerah kering dan Acacia crassicarpa untuk daerah basah (rawa).
Tujuan
Tujuan diadakan magang ini adalah:
Tujuan umum dari praktek magang ini sebagai berikut :
Mengembangkan wawasan dan pengalaman mahasiswa dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Agar mahasiswa dapat melakukan dan membandingkan penerapan teori yang diterima dijenjang akademik dengan praktek yang dilakukan di lapangan, sehingga dapat memberikan bekal bagi mahasiswa untuk terjun ke dunia kerja.
Mengetahui secara umum manajeman pengelolaan Hutan Tanaman Industri PT. WKS.
Tujuan khusus dari praktek magang ini sebagai berikut :
Mengetahui perbanyakan tanaman Eucalyptus melalui stek :
Proses pemuliaan pohon dan seleksi plustree untuk perbanyakan bibit.
Mempelajari cara perbanyakan dan pemeliharaan bibit Eucalyptus sp.
Mempelajari kriteria bibit siap tanam dan mekanisme distribusi bibit.
.
Metodologi
Tempat dan Waktu
Kegiatan Magang ini dilakukan di Research and Development Departement, PT. WIRAKARYA SAKTI (WKS), Camp Sungai Tapah, Kecamatan Tungkal Ulu, Kabupaten Tanjung Jabung Barat Propinsi Jambi., selama 8 minggu mulai dari tanggal 8 April sampai dengan 31 Mei 2013.
Metode pengumpulan data
Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data magang di PT.WKS dengan 2 cara, antara lain :
Secara langsung
Observasi
Pengumpulan data dengan praktek lapangan langsung yang dibantu oleh pembimbing lapangan, tenaga teknisi/karyawan dari perusahaan.
Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk pengumpulan data magang dengan cara tanya jawab dengan pembimbing praktek lapangan dan karyawan yang bersangkutan.
Secara Tidak Langsung
Metode pengumpulan data secara tidak langsung dilakukan dengan cara studi pustaka dan data sekunder yang lain.
KEADAAN PERUSAHAAN
Keadaan Umum Perusahaan
Lokasi perusahaan
Secara geografis areal PT. WKS terletak antara 0°45'00" - 01°36'00" LS dan 102°46'00" -103°49'00" BT. Secara administrasi pemerintahan, areal PT. WKS terletak di propinsi Jambi, mencakup 5 Kabupaten ( Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, Kabupaten Tebo).
Keadaan lingkungan sekitar perusahaan
Topografi dan Tanah
Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesiabskalan 1:50.000, areal kerja PT.WKS terletak pada ketinggian 3-469 m dpl. Daerah rawa memiliki ketinggian antara 3-6 m dpl, sedangkan daerah darat berketinggian antara 6-469 m dpl. Pada umunya berada di daerah dataran rendah bagian timur sumatera, dengan kondisi topografi datar sampai dengan berbukit. Berdasarkan sifat fisik alamnya, areal hutan dibagi menjadi dua, yakni daerah rendah aluvial dengan wilayah datar, datar agak cekung melandai kearah pantai, sungai dan daerah dataran tinggi dengan kelerengan 0-5% pada ketinggian 0-15 m dpl. Sedangkan areal lainya ialah daerah bergelombang sampai dengan berbukit denan ketinggian di bawah 50 m dpl dan kemiringan 5-25%.
Kondisi tanah terdiri dari dua jenis tanah yaitu mineral dan tanah organic. Tanah organic mempunyai ordo histosol sedangkan untuk jenis tanah mineral terdapat ordo tanah ultisol,inceptisol, dan spodosol
.
Tipe Hutan dan Tata Ruang
Tipe hutan PT.Wirakarya Sakti termasuk hutan tropika basah yang memiliki tiga jenis tanaman pokok yaitu acacia crassicarpa, acacia mangium, dan eucalyptus pellita. Luasan untuk tanaman pokok tersebut ±70% dari total areal. Selain itu pada total luasan tersebut juga ditanami tanaman unggulan (Meranti,Sungkai, Pulai, Jabon, Bulian, Kacang-kacang, Jelutung) seluas ±10% dari total areal, tanaman kehidupan (Nangka, Pinang, Kemiri, Durian, Sukun) seluas ± 5% dari total areal. Selebihnya digunakan sebagai kawasan lindung (10%) dan sarana dan prasarana (5%).
Kegiatan Perusahaan
Operasional
Areal kerja HTI PT.WKS dibagi berdasarkan distrik, yaitu unit pengelolaan hutan yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan luas kawasan hutan yang dikelola, ketersediaan sarana, prasarana dan personil, keterkaitan dengan batas-batas wilayah adminitrasi pemerintahan serta berdasarkan potensi dan permasalahan yang dihadapi pada wilayah pemangkuan. Distrik I, V, VI terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Distrik II terletak di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Distrik III dan IIV terletak di Kabupaten Batang Hari, Distrik VII Terletak di Kabupaten Muaro Jambi, dan Distrik VIII terletak di Kabupaten Tebo. Kegiatan yang dilakukan di setiap unit kerja ini meliputi penanaman dan pemanenan.
Pendukung
Research and Development Departement (RDD) merupakan sarana pengembangan dan penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk mencari solusi permasalahan di unit kerja (distrik) dan inovasi baru untuk mencapai hasil yang lebih baik. Dalam department ini dibagi menjadi beberapa seksi yaitu Nursery, Tree Improvement, dan Silviculture. Selain RDD, terdapat department Corporate Sosial Responsibility (CSR) yaitu departemen yang berusaha untuk menciptakan tanggung jawab sosial korporat terhadap komunitas lokal untuk berkomitmen dan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas kehidupan. Memupuk tanggung jawab seluruh stake holder di dalamnya termasuk unsur pemerintahan dan masyarakat itu sendiri. Pengembangan masyarakat untuk membangun kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat madani secara berkelanjutan. Sesuai dengan prinsip HTI, maka lingkungan menjadi bagian terpenting maka dari itu dibentuk Environment Departement (ENV) untuk menjamin keberlangsungan ekosistem lingkungan yang seimbang.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pembahasan Kegiatan Umum
Pembibitan (Nursery)
Media Tanam
Media tanam adalah media atau bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman.Fungsi dari media tanam adalah penyedia unsur hara dan air bagi tanaman dan sebagai penopang tanaman agar berdiri tegak. Adapun campuran media yang digunakan sebagai berikut :
Gambut
Gambut merupakan media yang kaya akan bahan organic serta mempunyai sifat fisik struktur remah, daya serap dan daya simpan air yang cukup baik, juga mempunyai kapasitas udara yang cukup tinggi dimana hal ini sangat berguna bagi pertumbuhan semai.
Top Soil
Top soil aatau lapisan teratas dari permukaan tanah, mengandung banyak mikroorganisme, mengandung paling banyak unsur hara, dan memiliki kandungan udara yang paling tinggi dibanding lapisan tanah lainnya.
Arang sekam
Merupakan hasil pembakaran dari suatu bahan yang mengandung karbon yang berbentuk padat dan berpori. Secara morfologi arang mempunyai pori-pori pada permukaannya sehingga efektif mengikat dan menyimpan hara tanah yang berada didalam tanah dan disekitarnya.Unsur hara ini dapat dilepaskan secara perlahan sesuai dengan laju konsumsi yang dilakukan oleh tanaman (slow release). Selain itu arang juga memiliki sifat higroskopis sehingga hara yang terdapat didalam tanah tidak mudah tercuci dan lahan akan berada dalam keadaaan siap pakai.
Trichoderma
Merupakan jamur yang digunakan sebagai pupuk hayati untuk mengatasi penyakit busuk akar pada tanaman.
Pupuk
Pupuk adalah bahan yang mengandung satu atau lebih zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk yang digunakan yaitu :
NPK
TSP
Dolomit
Multicot
Teknik perbanyakan tanaman pokok pada HTI ini menggunakan cara, yaitu generative (biji) dan vegetative (stek ruas dan kultur jaringan), maka media tanam yang dipakai memilki dua komposisi karena setiap teknik perbanyakan memiliki komposisi media yang berbeda. Komposisi media yang digunakan yaitu :
Komposisi media stek ruas
Gambut 50%, top soil 25%, arang sekam 25% (untuk 1 kubik media tanam ditambahkan Trichoderma 4kg, Dolomit 6kg, TSP 3kg dan Multicot 7kg)
Komposisi media biji
Gambut 50% dan top soil 50% (untuk 1 kubik media tanam ditambahkan NPK 5kg, TSP 3kg, Dolomit 6kg)
Stool Plant
Stool plant adalah tempat atau kebun benih yang tanamannya berasal dari uji benih, plustree. Salah satu tujuan Stool plant adalah sebagai sumber tanaman untuk cutting. Tanaman yang ditanam pada stool plant ditanam dengan tempat yang bernama bed. Bed yang digunakan berukuran 1 x 24m. Dalam satu bed dapat menanam 2300 indukan dengan jarak tanam 15 x 10cm. satu indukan dapat menghasilkan 4 – 6 shot. System penyiraman pada bed adalah dengan menggunakan trip irrigation dan penyiraman secara manual menggunakan selang. Penyiraman menggunakan trep irrigation dihidupkan 2x dalam sehari. Dalam satu bed dapat menghasilkan ± 10.000 shot.
Syarat pemotongan shot yang siap di panen :
Memiliki batang yang kokoh / keras.
Setipa pemotongan shot harus meninggalkan 2 helai daun.
Memilki panjang 7 – 9cm.
Pada stol plant perawatan yang dilakukan adalah pemangkasan pucuk yang sudah melebihi panjang 9 cm. pemangkasan dilakukan satu bulan sekali, perombakan indukan juga dilakukan setiap 2.5 tahun sekali. Perawatan lainnya adalah pemberian pupuk multigrow dan KCL, pemupukan multigrow diberikan setiap satu minggu sekali. Proteksi yang diberikan adalah unfild, bailiton, the tane. Rotasi proteksi yang diberikan dilakukan 2x dalam satu minggu. Insektisida yang diberikan adalah canon, ini juga diberikan setiap 2x satu minggu. Setelah dilakukan perombakan tanaman yang telah berumur satu bulan tidak bias langsung dipanen, tetapi harus dilakukan pemangkasan sampai usia 3 bulan. Pada usia tanaman 6 bulan pemanenan shot baru bias dilakukan. Pembersihan pada bed juga dilakukan untuk menghilangkan debu pada daun, agar tidak tumbuh lumut.
Teknik pemanenan dilakukan secara manual, alat – alat yang digunakan antara lain gunting, ember dan air. Dalam satu hari kemampuan pekerja dalam memanen shot adalah sebanyak 2400 shot. Setelah shot dipanen, dilakukan kegiatan service shot yaitu memotong batang yang masih panjang sebanyak 0.5cm, daun bagian bawah dibuang agar tidak busuk ketika dilakukan penanaman.
Green House
Green house adalah tempat penaburan dan penanaman bahan tanaman yang berasal dari cutiing dan tisue culture. Pada nurseri terdapat sembilan blok, yang satu bloknya terdiri dari dua green house.
Pemuliaan Pohon (Tree Improvement)
Tree Breeding
Tissue Culture
Seed Orchad Management and Production
Silviculture
Penanaman (Plantation)
Pemanenan (Harvesting)
(CSR)
(ENV)
Hasil Pembahasan Kegiatan Khusus
PETUTUP
Kesimpulan
Saran