LANSIA DENGAN DIMENSIA 1. Konse onsep p Lan Lanssia a. Peng Penger erti tian an Lans Lansia ia Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu
proses kehidupan yang ditandai dengan dengan penurunan kemampuan tubuh tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan (Pudjiasti & Utomo, 2003). alaupun alaupun bukan merupan suatu penyakit, tetapi kondisi ini dapat menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi kehidupan lansia. b. !atasan Usia Lansia !anyak pendapat mengenai batasan umur pada lansia. !erikut salah satu pendapat mengenai batasan usia lansia menurut "# (#rganisasi $esehatan %unia), yaitu ') iddle ge * usia pertengahan pertengahan +-+ tahun, 2) /lderly ge * usia lanjut 0-1+ tahun, 3)#ld ge * usia lanjut tua 12-0 tahun, +) ery ery #ld * usia sangat tua 0 tahun. . Perubahan-P Perubahan-Perubah erubahan an 4ang ang 5erja 5erjadi di Pada Pada Lansia Lansia Perubahan yang terjadi pada lansia antara lain perubahan-perubahan pada 6isik, mental dan psikososial (7ugroho,2000). (7ugroho,2000). Pada sel terjadi penurunan jumlah dan ukurannya ukurannya lebih besar, mekanisme perbaikan sel terganggu, berkurangnya jumlah airan tubuh dan berkurangnya airan intrasel, jumlah sel otak menurun dan otak menjadi atro6is beratnya berkurang -'08. Pada sistem persyara6an terjadi pengeilan syara6 pana indera sehingga mengakibatkan berkurangnya 6ungsi pana indera. 9elain itu terjadi penurunan 6ungsi juga pada system system tubuh yang lain. d. Penyaki Penyakitt yang yang sering sering dijum dijumpai pai pada pada lansi lansiaa aam-maam penyakit yang sering dijumpai pada lansia menurut :5he 7ational #ld People;s el6are el6are
angguan pendengaran, 3) !ronkitis kronis, +) >angguan pada tungkai >angguan pada koksa atau sendi s endi panggul, ) nemia, ) %emensia, 1) >angguan penglihatan, ?) nsietas, 1) %ekompensasi kordis, ?) %iabetes elitus, osteomalasia dan hipotiroidisme, ) >angguan pada de6ekasi.
2. Konsep Demensia a. Pengertian %emensia enurut "# (#rganisasi $esehatan %unia) dan sosiasi
Psikogeriatrik merika, %emensia adalah kehilangan kemampuan intelektual, termasuk daya ingat yang ukup parah sehingga mengganggu 6ungsi sosial dan pekerjaan yang diakibatkan dari gangguan di otak. b. Penyebab %emensia enurut "arianti (200? ), berdasarkan persepsi yang berkembang di masyarakat, dengan bertambahnya usia, seseorang akan bertambah menjadi pelupa atau demensia, tidak kreati6 dan tidak bisa bekerja lagi. "al ini tentu saja tidak benar. %emensia sebenarnya bukan karena 6aktor usia orang menjadi pikun. !eberapa 6aktor penyebab demensia antara lain sering mengonsumsi jenis obat tertentu, penyakit, gi@i yang kurang baik dan memerayai anggapan yang beredar bahAa usia yang menua akan membuat seseorang menjadi pelupa atau demensia. hli sara6 dari Bepang, %r 7o@omi #kamoto dalam penelitian terbarunya mengungkap bahAa kondisi kesehatan gusi yang merupakan penyebab gigi tanggal berhubungan erat dengan risiko kepikunan. Ca menyimpulkan hal itu setelah meneliti .000 lansia berusai tahun ke atas. Cn6eksi yang terjadi di gusi dapat menyebabkan senyaAa tertentu yang memiu radang yang bisa terbaAa oleh aliran darah menuju tempat lain termasuk otak, kemudian menyebabkan radang di jaringan tersebut. Dadang yang terjadi di jaringan otak dapat menyebabkan kematian sel-sel sara6 yang hampir seluruhnya berpusat di sana. $erusakan pada sara6-sara6 memori dan kogniti6 adalah penyebab utama terjadinya demensia pada orang deAasa maupun lansia. . ngka kejadian %emensia pada lansia !ertambahnya usia memang membaAa akibat menurunnya kemampuan memori seara Aajar dan dianggap tidak ada kaitannya dengan demensia. !erbagai penelitian menemukan angka kejadian
demensia sebesar 3 persen pada usia di atas tahun. da pula studi yang menemukan angka kejadian 3 persen pada usia 0- tahun, dan ? persen pada usia di atas ?0 tahun (9uara erdeka, 30-0-20'0). d. >ejala %emensia >ejala %emensia menurut merian ademy Eamily Physiians (200') ') "ilang ingatan baru-baru ini, tidak hanya sekedar lupa 2) Lupa kata-kata atau tata bahasa yang tepat 3) Perasaan berubah-ubah (moody), kepribadian mendadak berubah, atau mendadak tidak berminat untuk melakukan suatu aktiFitas +) 5ersesat atau tidak ingat jalan pulang ke rumah ) 5idak ingat ara mengerjakan tugas sehari-hari e. Penegahan %emensia !eberapa ara untuk menegah pikun adalah berolahraga 6isik, makan makanan yang sehat untuk tubuh dan otak, selalu akti6 berpikir dengan ara membaa, menulis, melukis atau kegiatan berpikir lainnya, tidur teratur dan ukup, melindungi otak dari anaman edera atau yang lainnya. 6. Penatalaksanaan %emensia %alam penanganan menurut . 5jahyanto dan 9urilena (200), 5ujuan utama penanganan demensia adalah agar penderita dapat mengoptimalkan kemampuan yang masih ada serta memperbaiki kualitas hidupnya,terapi 6armakologis dan terapi non 6armakologis yang diterapkan dapat menghambat progresiFitas demensia . 5erapi 6armakologis berupa asetilkolinesterase inhibitor (
memperbaiki degenerasi sara6 kolinergik otak, yang terus berlangsung selama pasien mengalami demensia. #bat ini hanya mampu memperlambat di samping meningkatkan perangsangan motorik melalui peningkatan neurotransmitter ym 5erapi !rain >ym adalah senam otak yang bertujuan untuk memiu otak agar tidak kehilangan daya intelektualnya dan aAarenessnya. 9enam otak adalah senam ringan yang dilakukan dengan gerakan menyilang, agar terjadi harmonisasi dan optimalisasi kinerja otak kanan dan otak kiri. (!udhi, 20'0). sedangkan !rain gym menurut %ennison (200?) adalah program pelatihan otak yang dikembangkan oleh Paul /. %ennison dan >ail /. %ennison sejak tahun '10. Program ini aAalnya diranang untuk mengatasi gangguan belajar pada anak-anak dan orang deAasa. b. ekanisme $erja !rain >ym !rain gym dapat dilakukan oleh orang lanjut usia (lansia). Pada umumnya, lansia mengalami penurunan kemampuan otak dan tubuh. Penurunan inilah yang membuat lansia mudah sakit, tidak kreati6, tidak bisa bekerja lagi dan mundurnya 6ungsi intelektual berupa mudah lupa atau sampai pada kemunduran yang ditandai dengan kepikunan. eski demikian, penurunan ini bisa diperbaiki dengan brain gym. !rain gym dapat mengakti6kan otak pada tiga dimensi, yakni lateralitaskomunikasi, pem6okusanpemahaman dan pemusatan pengaturan. !rain gym tidak saja akan memperlanar aliran darah dan oksigen ke otak,
tetapi juga gerakan-gerakan yang bisa merangsang kerja dan ber6ungsinya otak seara optimal. Pada !rain gymakan didapatkan kebugaran otak yang ditandai dengan aliran darah menuju otak lanar atau pasokan olume # 2 maksima memadai. olume #2 maksimal merupakan kemampuan pengambilan oksigen oleh jantung dan paru paru, sehingga aliran darah ke semua jaringan tubuh termasuk otak lebih banyak dan mempengaruhi otak untuk bekerja maksimal. %engan melakukan brain gym kualitas hidup lansia pun akan semakin meningkat (g asykur & Eathani, 200? '2+). . aktu yang %ibutuhkan dalam !rain >ym !rain gym juga sangat praktis, karena bisa dilakukan di mana saja, kapan saja oleh siapa saja khususnya lansia. Porsi latihan yang tepat adalah sekitar '0-' menit, sebanyak 2-3 kali dalam sehari. d. !atasan Usia dalam !rain >ym !rain gym tidak saja berguna untuk lansia, tetapi juga segala umur. (g asykur & Eathani, 200? '2+). e. turan dalam !rain >ym enurut g asykur & Eathani (200?'32) sebelum lansia memulai brain gym, ia harus menjalani Perakan !rain >ym %enisson (200?') mengatakan bahAa otak dibagi ke dalam 3 ( tiga ) 6ungsi yakni ') %imensi Lateralis a) >erakan 9ilang (
memperbaiki koordinasi dan kesadaran tentang ruang dan gerak, dan memperbaiki pendengaran dan penglihatan. b) %elapan 5idur (La@y ?) erakan dengan membuat angka delapan tidur di udara, tangan mengepal dan jari jempol ke atas, dimulai dengan menggerakkan kepalan ke sebelah kiri atas dan membentuk angka delapan tidur. %iikuti dengan gerakan mata melihat ke ujung jari jempol. !uatlah angka ? tidur 3 kali setiap tangan dan dilanjutkan 3 kali dengan kedua tangan. Eungsinya melepaskan ketegangan mata, tengkuk, dan bahu pada Aaktu memusatkan perhatian dan meningkatkan kedalaman persepsi, meningkatkan pemusatan, keseimbangan dan koordinasi. ) anda (%ouble doodle)
) Lambaian $aki (5he Eoot6leG) raFitasi (5he >raFitational glider) rounder) erakan ini untuk menguatkan otot pinggul (bisa dirasakan di kaki yang lurus) dan membantu kestabilan punggung. Ulangi 3G, kemudian ganti dengan kaki kiri. Eungsinya keseimbangan dan kestabilan lebih besar, konsentrasi dan perhatian meningkat, dan sikap lebih mantap dan relaks. 3) %imensi Pemusatan a) ir (ater) ir merupakan pembaAa energi listrik yang sangat baik. %ua per tiga tubuh manusia terdiri dari air. ir dapat mengakti6kan otak untuk hubungan elektro kimiaAi yang e6isien antara otak dan sistem sara6, menyimpan dan menggunakan kembali in6ormasi seara e6isien. inum air yang ukup sangat berman6aat sebelum menghadapi test atau kegiatan lain yang menimbulkan stress. $ebutuhan air adalah kira-kira 2 8 dari berat badan per hari. Eungsinya konsentrasi meningkat (mengurangi kelelahan mental), melepaskan stres, meningkatkan konsentrasi dan keterampilan sosial, kemampuan bergerak dan berpartisipasi meningkat, koordinasi mental dan 6isik meningkat (engurangi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan perubahan neurologis). b) 9akelar #tak (!rain !uttons)
satu tangan, sementara tangan yang lain memegang pusar. Eungsinya keseimbangan tubuh kanan dan kiri, tingkat energi lebih baik, memperbaiki kerjasama kedua mata (bisa meringankan stres Fisual, juling atau panoangan yang terusmenerus), dan otot tengkuk dan bahu lebih relaks. ) 5ombol !umi (/arth !uttons)
d) 5ombol imbang (!alane !uttons)
ditempelkan di langit-langit mulut dan dilepaskan lagi pada saat menghembuskan napas. 5ahap kedua, buka silangan kaki, dan ujung-ujung jari kedua tangan saling bersentuhan seara halus, di dada atau dipangkuan, sambil bernapas dalam ' menit lagi. Eungsinya keseimbangan dan koordinasi meningkat, perasaa n nyaman terhadap lingkungan sekitar (engurangi kepekaan yang berlebihan), dan perna6asan lebih dalam. h) 5itik Positi6 (PositiFe Point)
engajukan beberapa pertanyaan untuk mengetahui tingkat kogniti6 dengan menggunakan 9P9H atau dengan 9/, soal sebagai berikut 9hort portable mental status Iuestioner (9P9H) 9kor J -
7# ' 2 3 + 1 ?
Pertanyaan 5anggal berapa hari iniK "ari apa sekarang iniK pa nama tempat iniK %imana alamat andaK !erapa umur andaK $apan anda lahirK 9iapa presiden Cndonesia sekarangK 9iapa presiden sebelumnyaK
BaAaban
'0
9iapa nama keil ibu andaK $urang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka baru, semua seara menurun Bumlah $esalahan 5otal Cnterpretasi 9alah 0-2 6ungsi intelektual utuh 9alah 3-+ 6ungsi intelektual kerusakan ringan 9alah -1 6ungsi intelektual kerusakan sedang 9alah ?-'0 6ungsi intelektual kerusakan berat
ini ental 9tate /Gamination (9/) 7CLC #rientasi
P9C/7
P/D5747
5ahun, usim, 5anggal, "ari, !ulan pa sekarang K
%imana kita sekarang (7egara, ilayah, $ota, Dumah, Dumah 9akit, Lantai K
Degistrasi
3
7ama 3 objek ' detik untuk mengatakan masingmasing. $emudian tanyakan kepada klien ketiga objek setelah anda mengatakannya. !eri ' point untuk setiap jaAaban yang benar. $emudian ulangi sampai ia mempelajari ketiganya. Bumlahkan perobaan dan atat.
Perhatian dan
kalkulasi engingat
9eri 1;s ' point untuk setaip kebenaran. !erhenti setelah jaAaban. !ergantian eja :kata= kebelakang.
3
inta untuk mengulang ketiga objek di atas. !erikan ' point untuk setiap kebenaran.
!ahasa
7ama pensil dan melihat (2 point). engulang hal berikut :5idak ada jika, dan atau tetapi (' point).
7ilai total 9kor 7ilai 2+-30 7ilai '1-23 7ilai 0-'
normal probable gangguan kogniti6 de6initiFe gangguan kogniti6
9etelah diuji sampaikan hasil ke pasien dan ungkapkan bahAa ibu 4 mengalami gangguan kogniti6 (demensia), dan sampaikan hasil obserFasi peraAat kepada pasien bahAa Cbu 4 sering mengulang kata jika bererita, gelisah, tatapan mata uriga pada orang lain, dan sering mengurung diri
ANALISA DATA
%ata %s%o sering mengulang kata, sering lupa makan, lupa mandi, jalan ke kamar mandi %s%o sering marah-marah, uriga kepada teman, gelisah, sering mengurung diri %s%o sering lupa makan
/tiologi ging proses
Problem Perubahan proses pikir
Penurunan 6ungsi otak, perubahan 6isiologis (degenerasi neuron ireFersibel) Perubahan proses pikir ging proses 9indrom stress relokasi Penurunan 6ungsi otak Perubahan aktiFitas sehari-hari 9indrom stress relokasi ging proses
Desiko terhadap perubahan nutrisi Penurunan 6ungsi otak kurang dari kebutuhan tubuh udah lupa Desiko perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan)
DIAGNSA KE!E"AWATAN
'. 9indrom stress relokasi berhubungan dengan perubahan dalam aktiFitas kehidupan sehari-hari ditandai dengan kebingungan, keprihatinan, gelisah, tampak emas, mudah tersinggung, tingkah laku de6ensiFe, kekaauan mental, tingkah laku uriga, dan tingkah laku agresi6. 2. Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan 6isiologis (degenerasi neuron ireFersibel) ditandai dengan hilang ingatan atau memori, hilang konsentrsi, tidak mampu menginterpretasikan stimulasi dan menilai realitas dengan akurat. 3. Desiko terhadap perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mudah lupa, kemunduran hobi, perubahn sensori.
INTE"#ENSI KE!E"AWATAN T%&%an 'an (ri)eria *asi+
No D$
'
In)erensi
9etelah diberikan a. Balin hubungan tindakan saling keperaAatan mendukung diharapkan klien dengan klien. dapat beradaptasi b. #rientasikan dengan perubahan pada lingkungan aktiFitas sehari- hari dan rutinitas dan lingkungan baru. dengan $" a. b.
.
mengidenti6ikasi perubahan mampu beradaptasi pada perubahan lingkungan dan aktiFitas kehidupan sehari-hari emas dan takut berkurang
d. membuat pernyataan yang positi6 tentang
.
$aji tingkat stressor (penyesuaian diri, perkembangan, peran keluarga, akibat perubahan status kesehatan)
d. 5entukan jadAal aktiFitas yang Aajar dan masukkan dalam kegiatan rutin.
"asiona+
a)
Untuk membangan keperayaan dan rasa nyaman.
b) enurunkan keemasan dan perasaan terganggu. )
Untuk menentukan persepsi klien tentang kejadian dan tingkat serangan.
d) $onsistensi mengurangi kebingungan dan meningkatkan rasa kebersamaan. e)
enurunkan ketegangan, mempertahankan rasa saling peraya, dan orientasi.
lingkungan yang baru.
2
9etelah diberikan tindakan keperaAatan diharapkan klien mampu mengenali perubahan dalam berpikir dengan $"
e.
!erikan penjelasan dan in6ormasi yang menyenangkan mengenai kegiatan* peristiAa.
a.
$embangkan a. engurangi keemasan lingkungan yang dan emosional. mendukung dan hubungan klien- b. $ebisingan merupakan sensori berlebihan yang peraAat yang meningkatkan gangguan terapeutik. neuron. b. Pertahankan a. ampu lingkungan yang . enimbulkan perhatian, terutama pada klien dengan memperlihatkan menyenangkan gangguan pereptual. kemampuan kogniti6 dan tenang. untuk menjalani d. 7ama adalah bentuk . 5atap Aajah konsekuensi identitas diri dan ketika berbiara kejadian yang menimbulkan pengenalan dengan klien. menegangkan terhadap realita dan klien. terhadap emosi dan d. Panggil klien pikiran tentang diri. dengan namanya e. eningkatkan pemahaman. Uapan tinggi b. ampu e. >unakan suara dan keras menimbulkan mengembangkan yang agak stress yg menetuskan strategi untuk rendah dan kon6rontasi dan respon mengatasi anggapan berbiara dengan marah. diri yang negatiFe. perlahan pada klien. . ampu mengenali tingkah laku dan 6aktor penyebab.
3
9etelah dilakukan tindakan keperaAatan diharapkan klien mendapat nutrisi yang seimbang dengan $" a.
engubah pola asuhan yang benar
b.
endapat diet
a.
b.
!eri dukungan untuk peningkatan berat badan. $aji pengetahuan keluarga* klien mengenai kebutuhan makanan.
a.
otiFasi terjadi saat klien mengidenti6ikasi kebutuhan berarti.
b.
Cdenti6ikasi kebutuhan membantu perenanaan pendidikan.
.
$lien tidak mampu menentukan pilihan kebutuhan nutrisi.
nutrisi yang seimbang. .
.
Usahakan* beri bantuan dalam memilih menu.
endapat kembali berat badan yang d. !eri PriFasi sesuai. saat kebiasaan makan menjadi masalah.
d.
$etidakmampuan menerima dan hambatan sosial dari kebiasaan makan berkembang seiring berkembangnya penyakit.