BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g
Demensia adalah gangguan fungsi intelektual tanpa gangguan fungsi vegetatif atau kead ke adaa aan n ya yang ng te terja rjadi di.. Mem Memori ori,, pe peng ngeta etahu huan an um umum um,, pi piki kiran ran ab abstr strak ak,, pe peni nilai laian an,, da dan n interpretasi atas komunikasi tertulis dan lisan dapat terganggu. (Elizabeth J. Corin, !""#$ Menurut Menur ut %rayso %rayson n (!"" (!""&$ &$ menye menyebutka butkan n baha demen demensia sia bukan bukanlah lah sekeda sekedarr peny penyakit akit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. Demens Dem ensia ia ada adalah lah sin sindro droma ma kli klinis nis yan yang g mel melipu iputi ti hil hilang angny nyaa fun fungsi gsi int intelek elektua tuall dan memori mem ori yan yang g sed sedemi emikia kian n ber berat at seh sehing ingga ga meny menyebab ebabkan kan dis disfun fungsi gsi hid hidup up seh sehari ari 'ha 'hari. ri. Demensia merupakan keadaan ketika seseorang mengalami penurunan daya ingat dan daya pikir lain yang seara nyata mengganggu aktivitas kehidupan kehidupan sehari hari ()ugroho, !""*$. Deme De mens nsia ia da dapa patt di diart artik ikan an seb sebag agai ai ga gang nggu guan an ko kogn gniti itiff da dan n me memo mori ri ya yang ng da dapa patt mempengaruhi aktifitas sehari'hari. +enderita Demensia seringkali menunjukkan beberapa gangguan dan perubahan pada tingkah laku harian (behavior symptom$ yang menganggu (disruptive$ ataupun tidak menganggu (non'disruptif$ (oier. -., urley, /.C., Mahoney, E.0##*$. Jadi, Jad i, Dem Demensi ensiaa ada adalah lah pen penuru urunan nan kem kemamp ampuan uan men mental tal ya yang ng bia biasany sanyaa ber berkem kemban bang g seara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan memu satkan perhatian, perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kemunduran kepribadian. kepribadian. +enyakit +enyakit yang dapat dialami oleh semua orang dari berbagai latar belakang pendidikan maupun kebudayaan. 1al alaup aupun un tid tidak ak ter terdap dapat at per peraa aatan tan khu khusus sus unt untuk uk dem demens ensia, ia, nam namun un per peraat aatan an unt untuk uk menangani gejala boleh dilakukan.
B. TUJUAN PENULISAN
0$ 2ujuan 3mum Diharapkan melalui penyususan makalah ini pembaa mengerti dan memahami dengan jelas mengenai Dimensia pada lansia
!$ 2ujuan 4husus •
Diharapkan melalui penyusunan tugas ini penyusun dapat mengerti dan memahami teori mengenai Dimensia pada lansia yang sangat dibutuhkan dalam persiapan penyusunan untuk menjadi peraat yang profesional.
•
/dapun tujuan dari penyelesaian makalah ini adalah sebagai salah satu syarat kelengkapan tugas kelompok mata kuliah )eurobehaviour !.
C. Metode Penulisan
+enulisan makalah ini menggunakan metode diskriptif melalui study kepustakaan, adapun kapasitas yang dilakukan pada study kepustakaan adalah pengumpulan buku'buku yang berkaitan dengan /suhan 4eperaatan pada Dimensia pada la nsia D. Sistematika Penulisan
5istematika penulisan makalah ini dibuat seara sistematika yang terdiri dari6 0. 7/7 8 +E)D/3-3/) /. -atar 7elakang 7. 2ujuan +enulisan C. Metode +enulisan D. 5istemaktika +enulisan
!. 7/7 88 28)J/3/) 2E9:8285 a$ 4onsep Dasar 0. Definisi dimensia pada lansia !. 4lasifikasi Dimensia pada lansia ;. Etiologi &. +atofisiologi <. Manifestasi 4linis
=. 4omplikasi >. +emeriksaan Diagnostik *. +enatalaksanaan Medis b$ 2injauan 2eori /suhan 4eperaatan 0. +engkajian !. Diagnosa 4eperaatan ;. :enana asuhan 4eperaatan
;. 7/7 888 28)J/3/) 4/535 a$ /suhan 4eperaatan 0. +engkajian !. /nalisa Data ;. Diagnosa 4eperaatan 0. +erenanaan 4eperaatan !. Catatan +erkembangan ;. +embahasan 4asus &. 7/7 8 +E)323+ 0. 4esimpulan !. 5aran
BAB II TINJAUAN TE!I
/. "NSEP DASA! 0. De#inisi Dimensia adalah istilah umum yang di gunakan untuk menggambarkan kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan memengaruhi aktifitas sosial dan okupasi yang normal juga aktifitas kehidupan sehari ? hari. 5edikitnya setengah dari penghuni panti jompo menderita Dimensia. Demensia adalah penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang seara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. Menurut %rayson (!""&$ menyebutkan baha demensia bukanlah sekedar penyakit biasa, melainkan kumpulan gejala yang disebabkan beberapa penyakit atau kondisi tertentu sehingga terjadi perubahan kepribadian dan tingkah laku. +ada usia muda, demensia bisa terjadi seara mendadak jika edera hebat, penyakit atau zat'zat raun (misalnya karbon monoksida$ menyebabkan hanurnya sel'sel otak. 2etapi demensia biasanya timbul seara perlahan dan menyerang usia diatas =" tahun. )amun demensia bukan merupakan bagian dari proses penuaan yang normal. 5ejalan dengan bertambahnya umur, maka perubahan di dalam otak bisa menyebabkan hilangnya beberapa ingatan (terutama ingatan jangka pendek$ dan penurunan beberapa kemampuan belajar. +erubahan normal ini tidak mempengaruhi fungsi. $. "lasi#ikasi Menurut 4erusakan 5truktur 9tak a. 2ipe /lzheimer /lzheimer adalah kondisi dimana sel saraf pada otak mengalami kematian
sehingga membuat signal dari otak tidak dapat di transmisikan sebagaimana mestinya (%rayson, C. !""&$. +enderita /lzheimer mengalami gangguan memori, kemampuan membuat keputusan dan juga penurunan proses berpikir. 5ekitar <"'="@ penderita demensia disebabkan karena penyakit /lzheimer. +enyakit /lzheimer dibagi atas ; stadium berdasarkan beratnya deteorisasi intelektual 5tadium 8 (amnesia$ • ' 7erlangsung !'& tahun ' /mnesia menonjol
' ' '
+erubahan emosi ringan Memori jangka panjang baik 4eluarga biasanya tidak terganggu 5tadium 88 (7ingung$ • ' 7erlangsung ! ? 0" tahun ' Episode psikotik ' /gresif ' 5alah mengenali keluarga 5tadium 888 (/khir$ • ' 5etelah = ' 0! tahun ' Memori dan intelektual lebih terganggu ' Membisu dan gangguan berjalan ' 8nkontinensia urin b. Demensia asular Menurut 3mur6 a. Demensia senilis ( usia A=
subdural
hematoma,
vit.7,
Defisiensi, ipotiroidisma, intoikasi +b$ +ada demensia tipe ini terdapat pembesaran vertrikel dengan meningkatnya
airan serebrospinalis, hal ini menyebabkan adanya 6 0$ %angguan gaya jalan (tidak stabil, menyeret$. !$ 8nkontinensia urin. ;$ Demensia. Menurut sifat klinis6 a. Demensia proprius b. +seudo'demensia
%. Etiologi +enyebab dari dimensia ada banyak sekali, semua penyakit yang melibatkan otak
bisa menyebabkan dimensia. 7erikut adalah penyebab dari dimensia 6 a$ Dimensia alzheimer, +enyebab utama dari penyakit demensia adalah penyakit alzheimer, yang penyebabnya sendiri belum diketahui seara pasti, namun diduga penyakit /lzheimer disebabkan karena adanya kelainan faktor genetik atau adanya kelainan gen tertentu. b$ Dimensia vaskuler, +enyebab kedua dari Demensia yaitu, serangan stroke yang berturut'turut. 5troke tunggal yang ukurannya keil dan menyebabkan kelemahan yang ringan atau kelemahan yang timbul seara perlahan $ Dimensia sekunder disebabkan karena adanya infeksi, metabolik dan endokrin, gangguan nutrisi, intoksikasi , trauma dan stress. Dimensia juga bisa di sebabkan oleh 6 +enyakit +arkinson6 demensia menyerang &"@ dari pasien'pasien ini. •
•
+enyakit prion ( +rotein yang terdapat dalam proses infeksi penyakit
•
Creutzfeldt'Jakob$. 8nfeksi human imuno defesiensi virus (8$ dapat menyerang system saraf
•
pusat, menyebabkan ensefalopati 8 atau komlek demensia /8D5. %angguan struktur jaringan otak, seperti tekanan normal hidrosefalus dan edera akibat trauma kepala,.
/da >" maam penyakit yang dapat menyebabkan dimensia. 2iap penyakit yang melibatkan otak dapat menyebabkan dimensia, misalnya 6 • • • • •
%angguan peredaran darah ke otak :adang )eoplasma %angguan metabolik +enyakit degeneratif
4elainan yang menyertai • • • • •
emiparese %angguan sensibilitas /fasia /praksia :egiditas tremor
&. Pato#isiologi Munulnya dan berkembangnya gejala yang menyebabkan penyakit dimensia
sangat beragam, ada berbagai klasifikasi yang menandai proses perkembangan penyakit dimensia. 2ahap aal dimensia di tendai dengan penyakit alzaheimer yang memiliki gejala aitan tersembunyi dan membahayakan, pada kondisi tersebut terjadi dimensia vaskular
dengan
menyebabkan
perubahan'perubahan
sulitnya
mendapatkan
kongnisi,
informasi
hilangnya
baru.
9rang
memori
baru
tersebut
dapat
menunjukkan penilaian yang buruk. 2ahap kemudian ingatan saat ini dan masa lalu memburuk, karena kurangnya pengendalian impuls, menurunnya ambnag stres dan kesulitan mengenali lingkungan. 2erdapat juga kesulitan dalam berbahasa sehingga mereka mengalami afasiareseptif dan ekspresif. 2erdapat kemungkinan terjadinya peningkatan tonus otot dan masalah keseimbangan sehingga mudah terjatuh. 5elama dimensia tahap ahir orang tersebut akan semakin terikat dengan kursi dan tempat tidur karena otot semakin kakau, dapat teerjadi kontraktur dan juga
paratonia, depresi sistem imun, penurunan nasfu makan, penurunan kemampuan berkomunikasi, perubahan siklus bangun tidur dan auh terhadap lingkungan serta terjadinya kematian. 'aktor Psikososial Derajat keparahan dan perjalanan penyakit demensia dapat dipengaruhi oleh faktor psikososial. 5emakin tinggi intelegensia dan pendidikan pasien sebelum sakit maka semakin tinggi juga kemampuan untuk mengkompensasi defiit intelektual. +asien dengan aitan demensia yang epat (rapid onset$ menggunakan pertahanan diri yang lebih sedikit daripada pasien yang mengalami aitan yang bertahap. 4eemasan dan depresi dapat memperkuat dan memperburuk gejala. +seudodemensia dapat terjadi pada individu yang mengalami depresi dan mengeluhkan gangguan memori, akan tetapi pada kenyataannya ia mengalami gangguan depresi. 4etika depresinya berhasil ditanggulangi, maka defek kognitifnya akan menghilang.
(C
8diopatik
aktor +redisposisi
Multi 'infark
+re'5inilis, sinilis
4ortikal %angguan askular
+erubahan 4ongnitif
/mnesia, /gnosia
$.g.-roses ,er#ikir &. !esiko -eru,.nutri si
/fasia /nomia/ grafia
+erubahan kepribadian
5tress, /gitasi
/pati
%angguan Mobilitas
/praksia
/ktifitas +. ansieta s
%. Per,.-ers e-si sensori 1.g -ola tidur
%angguan keseimbanga -ingkungan
/.!esiko 0edera
). Intolerans i akti*itas
2. de#isit ke-era3atan diri
1. Mani#estasi "linis <.0. 2anda dan %ejala Dimensia menurut tahapannya6 a$ -ansia penderita demensia tidak memperlihatkan gejala yang menonjol pada
tahap aal, mereka sebagaimana -ansia pada umumnya mengalami proses penuaan dan degeneratif. 2anda gejala kelainan dimensia pada lansia yaitu6 5ulit mengingat nama uu mereka atau lupa meletakkan suatu barang. • +enurunan daya ingat • 7iasanya berupa depresi pada -ansia, sehingga klien jaga jarak dengan • lingkungan dan lebih sensitif b$ +ada tahap lanjut demensia memunulkan perubahan tingkah laku yang semakin mengkhaatirkan, sehingga perlu sekali bagi keluarga memahami dengan baik perubahan tingkah laku yang dialami oleh -ansia penderita demensia. +emahaman perubahan tingkah laku pada demensia dapat memunulkan sikap empati yang sangat dibutuhkan oleh para anggota keluarga yang harus dengan sabar meraat mereka. $ +erubahan tingkah laku (7ehavioral symptom$ yang dapat terjadi pada -ansia penderita demensia di antaranya adalah delusi, halusinasi, depresi, kerusakan fungsi tubuh, emas, disorientasi spasial, ketidakmampuan melakukan tindakan yang berarti, tidak dapat melakukan aktivitas sehari'hari seara mandiri, melaan, marah, agitasi, apatis, dan kabur dari tempat tinggal (olier, -., urley, /.C., Mahoney, E. 0##*$. <.! 5eara umum tanda dan gejala demensia adalah sbb6 a$ b$ $ d$ e$ f$ g$ h$ i$ j$
4esukaran dalam melaksanakan kegiatan sehari'hari +elupa 5ering mengulang kata'kata 2idak mengenal dimensi aktu, misalnya tidur di ruang makan Cepat marah dan sulit di atur. 4ehilangan daya ingat kesulitan belajar dan mengingat informasi baru kurang konsentrasi kurang kebersihan diri :entan terhadap keelakaan6 jatuh
k$ Mudah terangsang l$ 2remor m$ 4urang koordinasi gerakan. ). Pemeriksaan Diagnosti0 +emeriksaan +enunjang • +emeriksaan penunjang dilakukan untuk mendapatkan data yang dapat
memberi nilai tambah dalam bidang penegahan, diagnosis, terapi, prognosis dan rehabilitasi. a. +enitraan Dengan adanya fasilitas pemeriksaan C2 san otak atau M:8 dapat dipastikan adanya perdarahan atau infark (tunggal atau multipel$, besar serta lokasinya. Juga dapat disingkirkan kemungkinan gangguan struktur lain yang dapat memberikan gambaran mirip dengan Da, misalnya neoplasma. b. -aboratorium Digunakan untuk menentukan penyebab atau faktor risiko yang mengakibatkan timbulnya stroke dan demensia. +emeriksaan darah tepi, laju endap darah (-ED$, kadar glukosa, glyosylated b, tes serologi untuk sifilis, 8, kolesterol, trigliserida, fungsi tiroid, profil koagulasi, kadar asam urat, lupus antikoagulan, antibodi antikardiolipin dan lain sebagainya yang dianggap perlu. . -ain'lain oto :ontgen dada, E4%, ekokardiografi, EE%, pemeriksaan Doppler, potensial etusan atau angiografi. d. 2es Mini Mental orientasi
skor
0$ 5ebutkan 6 tahun berapa sekarang musim apa tanggal bulan !$ 5ebutkan dimana kita sekarang 6 )egara +ropinsi 4ota :umah sakit 7agian
0 0 0 0 0 0 0 0 0
!egistrasi
;
;$ +emeriksa menyebutkan nama benda dengan antara 0 detik aktu menyebut nama benda
tersebut.
5etelah
selesai, suruh
klien
menyebutnya. 7eri angka 0 tiap jaaban yang benar dan suruh ulangi lagi jika salah. Per4atian dan "alkulasi
<
&$ itungan kurang > misalnya 6 0""'>, pendapatannya di kurangi lagi dengan >, demikian seterusnya sampai lima jaaban. 7eri angka 0
;
bagi tiap jaaban yang benar. Mengingat "em,ali
<$ 2anyakan nama benda yang telah disebutkan pada pertanyaan nomor ;. 7eri angka 0 bagi tiap jaaban yang benar Ba4asa
=$ 2unjuk pada pensil dan jam. 5uruh klien menyebutkan nama benda itu >$ 5uruh klien mengulang kalimat berikut6tanpa kalau dan atau tetapi *$ 5uruh klien melakukan suruhan ; tingkat, yaitu 6 ambil kertas dengan
! 0 ; 0 0 0
tangan kananmu, -ipat dua kertas itu, dan letakkan kertas itu di lantai #$ 2ulis kalimat suruhan dan suruh klien melakukannya 0"$ 5uruh klien menulis kalimat pilihannya sendiri 00$ +erbesar gambar sampai 0,< m tiap sisi dan suruh klien mengkopinya, beri angka 0 jika sisi digambarnya dan potongan antara segi lima tersebut membentuk segi empat. Jumla4
;"
+ada penderita yanng skornya kurang dari !& dapat dianggap terdapat gangguan kongnitif. Dalam hal ini dibutuhkan pemeriksaan yang lebih rini. /. Penatalaksanaan a. armakoterapi 5ebagian besar kasus demensia tidak dapat disembuhkan. 0$ 3ntuk mengobati demensia alzheimer digunakan obat ' obatan antikoliesterase
seperti Donepezil , :ivastigmine , %alantamine , Memantine !$ Dementia vaskuler membutuhkan obat 'obatan anti platelet seperti /spirin ,2ilopidine , Clopidogrel untuk melanarkan aliran darah ke otak sehingga memperbaiki gangguan kognitif. ;$ Demensia karena stroke yang berturut'turut tidak dapat diobati, tetapi perkembangannya bisa diperlambat atau bahkan dihentikan dengan mengobati tekanan darah tinggi atau kening manis yang berhubungan dengan stroke. &$ Jika hilangnya ingatan disebabakan oleh depresi, diberikan obat anti'depresi seperti 5ertraline dan Citalopram. <$ 3ntuk mengendalikan agitasi dan perilaku yang meledak'ledak, yang bisa menyertai demensia stadium lanjut, sering digunakanobat anti'psikotik (misalnya aloperidol , Fuetiapine dan :isperidone$. 2etapi obat ini kurang
efektif dan menimbulkan efek samping yang serius. 9bat anti'psikotik efektif diberikan kepada penderita yang mengalami halusinasi atau paranoid. b. Dukungan atau +eran 4eluarga 0$ Mempertahankan lingkungan yang familiar akan membantu penderita tetap memiliki orientasi. 4alender yang besar, ahaya yang terang, jam dinding dengan angka'angka yang besar atau radio juga bisa membantu penderita tetap memiliki orientasi. !$ Menyembunyikan kuni mobil dan memasang detektor pada pintu bisa membantu menegah terjadinya keelekaan pada penderita yang senang berjalan'jalan. ;$ Menjalani kegiatan mandi, makan, tidur dan aktivitas lainnya seara rutin, bisa memberikan rasa keteraturan kepada penderita. &$ Memarahi atau menghukum penderita tidak akan membantu, bahkan akan memperburuk keadaan. <$ Meminta bantuan organisasi yang memberikan pelayanan sosial dan peraatan, akan sangat membantu. . 2erapi 5imtomatik +ada penderita penyakit demensia dapat diberikan terapi simtomatik, meliputi 6 0$ Diet !$ -atihan fisik yang sesuai ;$ 2erapi rekreasional dan aktifitas &$ +enanganan terhadap masalah'masalah +enegahan G +eraatan Demensia *. +enegahan dan penurunan dimensia al yang dapat kita lakukan untuk menurunkan resiko terjadinya demensia diantaranya adalah menjaga ketajaman daya ingat dan senantiasa mengoptimalkan fungsi otak, seperti 6 Menegah masuknya zat'zat yang dapat merusak sel'sel otak seperti alkohol • •
• • •
•
dan zat adiktif yang berlebihan. Membaa buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari. Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif 4egiatan rohani G memperdalam ilmu agama. 2etap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobby. Mengurangi stress dalam pekerjaan dan berusaha untuk tetap relaks dalam kehidupan sehari'hari dapat membuat otak kita tetap sehat.
B. "NSEP DASA! ASEHAN "EPE!A(ATAN +. Pengka5ian 0$ 7iodata klien 7erupa penjelasan daftar riayat + yang terdiri atas nama, alamat,
tempat tanggal lahir,usia dan agama.data tersebut dipergunakan untuk mempermudah dalam pengkajian agar tidak terjadi kekeliruan data maupun diagnosa pasien. !$ 4eluhan utama 4eluhan utama yang sering menjadi alasan klien memerlukan pertolongan kesehatan misalnya sering lupa dengan aktitas atau lingkungannya ;$ :iayat penyakit sekarang 4eluhan gejala aal tersebut biasanya sakit kepala dan demam.5akit kepala dihubungkan dengan akibat iritasi meningen.%ejala yang timbul biasanya seperti kapan mulai serangan,sembuh,atau bertambah buruk dan pada pengkajian klien dimensia ,biasanya didapatkan keluhan yang berhubungan daya ingat serta imobilisasi &$ :iayat penyakit dahulu +engkajian penyakit yang pernah dialami klien yang memungkinkan adanya hubungan atau menjadi prediposisi keluhan sekarang meliputi pernakah klien mengalami infeksi jaringan otak, tindakan bedah saraf, riayat trauma kepala, pengaruh immunologis pada masa sebelumnya,pengkajian pemakaian obat'obatan yang sering digunakan klien serta pemakaian jenis'jenis antibiotik dan reaksinya. <$ :iayat penyakit keluarga :iayat penyakit keluarga didapatkan dari aanara keluarga pasien yang meliputi penyakit keturunan maupun penyakit yang pernah di derita oleh salah seorang anggota keluarga, yang bertujuan untuk mempertegas diagnosa. =$ +engkajian +siko'5osio'5piritual +engkajian psikologis klien dimensia meliputi status emosi, kognitif dan perilaku klien. $. Pola akti*itas
a. Eliminasi 5ebelum sakit 6 pasien 7/7 0 kali sehari seara rutin dalm bntuk padat dan • jarang kening 5esudah sakit 6 pasien 7/7 normal kening & ? < kali dalam sehari • b. )utrisi 5ebelum sakit 6 pasien bisa makan ; kali sehari dengan sayur dan lauk serta • makanan ringn kesukaannya 5esudah sakit 6 pasien makan berlebih di karnakan sering lupa • . igiene H sebelum sakit 6 pasien bisa mandi dan membersihkan diri dengan mandiri H sesudah sakit 6 pasien harus di bantu keluarga untuk ke personal hygiennya d. )eurosensori 5ebelem sakit 6 paisen masih bisa menjalankan aktifitas dengan baik, daya • ingat yang sehat juga pola fikir yang baik 5esudah sakit 6 pasien sering pusing dan pelupa • e. 4eamananI mobilitas 5ebelum sakit 6 pasien mampu melakukan • •
aktifitas
normal
tanpa
adakekhaatiran akan idera 5esudah sakit 6 pasien harus sering di pantau keluarga karena rentan sekali jatuh dan mengalami idera
%. Diagnosa "e-era3atan 0$ /nsietas berhubungan dengan stress dan aktifitas sehari hari !$ %angguan proses berfikir berhubungan dengan gangguan mental di tandai dengan
hilangnya ingatan ;$ +erubahan persepsi sensori berhubungan dengan perubahan persepsi transmisi yang di tandai dengan apatis, ansietas dan gelisah &$ :esiko perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan berhubungan dengan mudah lupa, <$ =$ >$ *$
kemunduran dan perubahan sensori %angguan pola tidur berhubungan dengan emas dan lingkungan 8ntoleransi aktifitas berhubungan dengan gangguan mobilitas dan apraksia :esiko idera berhubungan dengan ketidak seimbangan Defisit keperaatan diri berhubungan dengan intoleransi aktifitas
BAB III PENUTUP A. "esim-ulan Jadi, Dimensia adalah istilah umum yang di gunakan untuk menggambarkan
kerusakan fungsi kognitif global yang biasanya bersifat progresif dan memengaruhi aktifitas sosial dan okupasi yang normal juga aktifitas kehidupan sehari ? hari, atau juga bisa disebut dengan penurunan kemampuan mental yang biasanya berkembang
seara perlahan, dimana terjadi gangguan ingatan, fikiran, penilaian dan kemampuan untuk memusatkan perhatian, dan bisa terjadi kemunduran kepribadian. 5edikitnya setengah dari penghuni panti jompo menderita dimensia. B. Saran Dengan adanya makalah ini maka kami mengharapkan para mahasisa dapat
mengetahui arti dari dimensia dan teori teori tentang dimensia pada lansia, dan kami juga menyadari baha dalam pembuatan makalah ini jauh dari sempurna maka, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini
DA'TA! PUSTA"A • • •
• • • • •
1ilkinson, Judith M. !"">. 7uku 5aku Diagnosis 4eperaatan. Jakarta. E%C 5tanley, Mikey. !""=. 7uku /jar 4eperaatan %erontik. Jakarta . E%C /shariyadi. !"0". /suhan 4eperaatan +ada 4lien -anjut 3sia. Jakarata. 5alemba Medika http6IIners'blog.blogspot.omI!"00I0"Idemensia'pada'lanjut'usia.html http6IIsigitbelgam.blogspot.omI!"0!I"