BIROKRASI
Model organisasi birokratis diperkenalkan oleh Max Weber 1). Webber membah membahas as peran peran organi organisas sasii dalam dalam suatu suatu masyar masyaraka akatt dan ia memper mempertan tanyak yakan an bentu bentuk k organi organisas sasii yang yang sesuai sesuai pada pada akhir akhir abad abad ke-19. ke-19. Organi Organisas sasii birokr birokrati atiss menurut Weber dapat menjamin tercapainya alokasi sumber yang terbatas pada sebuah sebuah masyar masyaraka akatt yang yang komple kompleks ks sepert sepertii masyar masyaraka akatt indust industri ri Eropa. Eropa. Ia juga juga mengem mengemuka ukakan kan adanya adanya 7 ciri ciri yang yang dapat dapat dijump dijumpai ai pada pada sebuah sebuah oragni oragnisas sasii birokratis, yaitu : 1. Adanya Adanya pengatu pengaturan ran ataupun ataupun fungsi-fu fungsi-fungs ngsii resmi resmi yang saling saling terikat terikat oleh aturan-aturan, yang menjadikan fungsi-fungsi resmi itu suatu kesatuan yang utuh. 2. Adanya Adanya pembag pembagian ian kerja yang yang jelas di dalam dalam organisa organisasi. si. Setiap Setiap anggota anggota organi organisas sasii mempun mempunyai yai tugas tugas yang yang jelas jelas dan juga juga mempun mempunyai yai wewena wewenang ng (otoritas) yang seimbang dengan tugas yang harus di jalankannya. 3. Adanya Adanya pengorgan pengorganisasia isasian n yang yang mengikuti mengikuti prinsip prinsip hirarki hirarki,, yaitu yaitu tingkatan tingkatan yang lebih tinggi, sehingga tersusun suatu hirarki otoritas yang runtut mulai dari tingkatan yang tertinggi hingga tingkatan yang terendah dalam organisasi. 4. Adan Adany ya
sis sistem tem
pen penerim erimaa aan n
dan
pen penempa empata tan n
kary aryawan awan
(an (anggot ggotaa
organisasi) yang didasarkan pada kemampuan teknis, tanpa memperhatikan sama sekali koneksi, hubungan keluarga, maupun favoritisme. 5. Adanya Adanya pemisah pemisahan an antara antara pemilika pemilikan n alat alat produk produksi si maupun maupun admini administr strasi asi,, dari kepemimpinan organisasi. Weber berpendapat bahwa pemisahan ini akan membuat organisasi tetap bersifat impersonal, sesuatu yang dianggap penting untuk mencapai efisiensi. 6. Adanya Adanya objektivitas objektivitas dalam pelaksan pelaksanaan aan tugas tugas yang berkait berkaitan an dengan dengan suatu suatu jabatan dalam organisasi. Weber bependapat bahwa pemegang suatu jabatan haruslah melakukan kegiatan secara objektif sesuai dengan tugas yang harus dija dijala lank nkan anny nya, a,
dan dan
tida tidak k
kepentingan dirinya pribadi.
meng menggu guna naka kan n
jaba jabata tann nnya ya
untu untuk k
mela melaya yani ni
7. Kegi Kegiata atan n admi admini nist stras rasi, i, kepu keputu tusa sann-ke kepu putu tusa san, n, dan dan pera peratu tura ran-p n-pera eratu turan ran dalam organisasi selalu dituangkan dalam bentuk tertulis.
Bent Bentuk uk orga organi nisa sasi si yang yang ditu ditunj njuk ukka kan n oleh oleh We Webe berr deng dengan an tuju tujuh h dime dimens nsii tersebut tersebut merupakan merupakan bentuk bentuk ideal dari organisasi organisasi birokratis. birokratis. Kebanyakan Kebanyakan dimensi tersebut tampak di jalankan pada banyak organisasi yang ada di sekeliling kita, seperti hirarki otoritas, pembagian tugas dan penggunaan dokumen tertulis. Tetapi jarang jarang sekali dijumpai dijumpai organisasi organisasi yang mampu mampu menjalankan menjalankan ke tujuh tujuh dimensi dimensi tersebut secara sempurna. Apabila setiap kegiatan organisasi dicatat secara tertulis misa misaln lnya ya,, maka maka orga organi nisa sasi si akan akan penu penuh h deng dengan an doku dokume men n sehi sehing ngga ga akan akan menghambat seluruh pekerjaan lainnya. Dalam kenyataannya, banyak organisasi yang bertentangan dengan prinsip prinsip yang diusulkan oleh Weber. Seringkali kita jumpai organisasi yang hanya menerima karyawan jika ada hubungan keluarga, koneksi, dan sebagainya. Para peja pejaba batt
dala dalam m
orga organi nisa sasi si
seri sering ngka kali li
mema memanf nfaa aatk tkan an
kedu kedudu duka kann nnya ya
untu untuk k
kepentingan pribadi. Kondisi yang menyebabkan organisasi menjadi tidak efisien dan sesungguhnya bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Sebaliknya jika dijalankan dijalankan secara sungguhsungguh-sungg sungguh uh model model organisasi organisasi rasional rasional yang diusulkan diusulkan Weber Weber mempun mempunyai yai banyak banyak keungg keunggula ulan. n. TugasTugas-tug tugas as akan akan dapat dapat diseles diselesaik aikan an seca secara ra efis efisie ie,, dan dan para para peja pejaba batt dala dalam m orga organi nisa sasi si tida tidak k akan akan mema memanf nfaat aatka kan n organisasi untuk kepentingan pribadi.
Otoritas dalam Organisasi :
Prinsi Prinsip p hirark hirarkii yang yang dinyat dinyataka akan n sebelu sebelumny mnyaa menunt menuntut ut adanya adanya otorit otoritas as yang yang lebih lebih besa besarr pada pada ting tingka kata tan n yang yang lebi lebih h ting tinggi gi agar agar dapa dapatt mela melaku kuka kan n pengaturan dan pengawasan terhadap tingkatan yang lebih rendah. Weber Weber menyat menyataka akan n bahwa bahwa terdapa terdapatt 3 jenis jenis otorit otoritas, as, yang yang berpen berpengar garuh uh terhadap terhadap pola kepemimpin kepemimpinan an maupun maupun kegiatan kegiatan pengambila pengambilan n keputusan keputusan dalam suatu organisasi, yaitu :
1. Otor Otorit itas as Ras Rasio iona nal-L l-Leg egal al Otoritas yang muncul karena kepercayaan karyawan terhadap legalitas aturan, pembagian kerja dan hak dari orang yang di tempatkan sebagai pemimpin untuk memberikan perintah.
2. Otor Otorit itas as Trad Tradis isio iona nall Otoritas yang muncul karena kepercayaan orang terhadap tradisi, termasuk status status seseor seseorang ang yang yang karena karena tradis tradisii mempun mempunyai yai hak untuk untuk memerin memerintah tah.. Otoritas tradisional merupakan dasar bagi organisasi gereja dan kerajaan.
3. Otor Otorit itas as Kari Karism smat atik ik Otorit Otoritas as yang yang muncul muncul pada pada diri diri seseor seseorang ang yang yang mempun mempunyai yai karakt karakteri eristi stik k pri priba badi di yang yang luar luar bias biasa, a, yang yang meny menyeb ebab abka kan n oran orang g ters terseb ebut ut dian diangg ggap ap mempunyai hak untuk memerintah oleh orang lain. Contohnya, pemerintahan yang bersifat revolusioner seringkali didasarkan pada karisma pimpinannya.
Hubungan Ukuran Organisasi Terhadap Birokrasi
Lebih dari 100 penelitian telah dilakukan untuk menjawab pertanyaan pertanyaan ini 1). Sebagian besar akhirnya menunjukkan bahwa organisasi besar pada umumnya mempunyai mempunyai perbedaan perbedaan dari organisasi organisasi kecil, terutama terutama perbedaan perbedaan pada beberapa dimensi dari strukturnya, seperti : 1. Formalisasi Form Formal alis isas asii menu menunj njuk ukka kan n ting tingka katt peng penggu guna naan an doku dokume men n tertu tertuli liss dalam dalam organisasi. Pada organisasi yang lebih formal, tingkat penggunaan dokumen tertulis tertulis lebih tinggi. Peraturan-per Peraturan-peraturan aturan,, prosedur, prosedur, dan berbagai berbagai hal lainnya, lainnya, muncul muncul dalam dalam bentuk bentuk tertuli tertulis. s. Peneli Penelitian tian-pen -peneli elitian tian yang yang telah telah dilaku dilakukan kan menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa organi organisas sasii yang yang lebih lebih besar besar umumny umumnyaa mempun mempunyai yai tingkat formalisasi yang lebih tinggi dibanding organisasi kecil. Oragnisasi besar memerlukan adanya peraturan, prosedur, dan juga dokumen tertulis untuk mengontrol dan mengatur karyawan yang jumlahnya besar, dan juga juga bagian bagian-bag -bagian ian yang yang jumlah jumlahnya nya lebih lebih banyak banyak dalam dalam organi organisas sasi. i. Pada Pada
organi organisas sasii kecil kecil pengaw pengawasa asan n terhada terhadap p karyaw karyawan an dapat dapat dilaku dilakukan kan secara secara lang langsu sung ng oleh oleh pimp pimpin inan an peru perusa saha haan an,, karen karenaa kary karyaw awan an yang yang perlu perlu di perhatikan jumlahnya tidak besar. Pada perusahaan perusahaan besar formal memberikan kesemp kesempata atan n bagi bagi pimpin pimpinan an untuk untuk melaku melakukan kan pengaw pengawasa asan n yang yang bersif bersifat at impersonal terhadap karyawan.
2. Sentr entral alis isas asii Sentralisasi menunjukkan tingkatan yang diberi wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan dalam organisasi. Pada organisasi yang mempunyai tingkat sentralisasi yang tinggi, keputusan-keputusan pada umumnya dibuat hanya pada puncak organisasi. Jika organisasi mempunyai tingkat sentralisasi yang rendah, keputusan-keputusan yang serupa dapat diambil pada tingkatan yang lebih rendah. Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa pada organisasi besar tingkat sentralisasi bisa menjadi lebih rendah dibanding organisasi kecil. Organisasi besar mempunyai lebih banyak bagian maupun tingkatan, sehingga jum jumla lah h kepu keputu tusa san n yang yang haru haruss diam diambi bill juga juga lebi lebih h besa besar. r. Jika Jika selu seluru ruh h penga pengambi mbilan lan keputu keputusan san di bebank bebankan an kepada kepada pimpin pimpinan an perusa perusahaa haan, n, maka maka pimpi pimpinan nan perusa perusahaa haan n terseb tersebut ut tidak tidak akan akan sanggu sanggup p menang menangani ani seluru seluruhny hnyaa sendiri. Karena itu terpaksalah sebagian pengambilan keputusan dipercayakan pada tingkatan yang lebih rendah.
3. Komp Komple leks ksit itas as Kompleksit Kompleksitas as mencakup mencakup kompleksi kompleksitas tas vertikal vertikal yang menunjukk menunjukkan an jumlah jumlah tingkatan dalam organisasi, dan kompleksitas horisontal yang menunjukkan banyaknya bagian dalam organisasi. Organisasi besar ternyata menunjukkan tingkat kompleksitas yang lebih besar yang lebih besar daripada organisasi kecil
2)
. Hal ini terjadi terjadi karena karena pada pada organi organisas sasii beruku berukuran ran besar besar sering seringkal kalii
diperlukan adanya bagian-bagian yang mempunyai tugas khusus. Contohnya, pada organisasi organisasi berukuran berukuran kecil biasanya biasanya masalah masalah perencanaan perencanaan di tangani tangani send sendir irii oleh oleh pimp pimpin inan an peru perusa saha haan an.. Pada Pada orga organi nisa sasi si beru beruku kuran ran besa besar, r,
perencanaan perencanaan seringkali harus dilaksanakan dilaksanakan oleh suatu suatu bagian bagian yang khusus karena kompleksnya masalah yang harus direncanakan. Selain Selain itu, itu, organi organisas sasii besar besar juga juga dapat dapat menamb menambahk ahkan an bagian bagian yang yang khusus khusus dengan biaya yang relatif lebih rendah, karena ongkos yang harus dikeluarkan dapat dapat ditang ditanggun gung g oleh oleh organi organisas sasii yang yang beruku berukuran ran lebih lebih besar. besar. Terakh Terakhir, ir, besarnya besarnya organisasi organisasi seringkali menuntut adanya adanya pembagian pembagian menjadi menjadi lebih banyak bagian agar ukuran setiap bagian tersebut masih memungkinkan untuk tercapa tercapainy inyaa pengaw pengawasa asan n yang yang efektif. efektif. Pimpin Pimpinan an akan akan dapat dapat melaku melakukan kan penga pengawas wasan an dengan dengan baik baik jika jika ukuran ukuran bagian bagian terseb tersebut ut terlalu terlalu besar. besar. Jika Jika kompleksitas horisontal bertambah besar, berarti bahwa terdapat lebih banyak bagian dalam organisasi. Seringkali setiap bagian tersebut harus berdiri sendiri dalam melaksanakan kegiatannya, sehingga memerlukan tambahan karyawan dengan dengan keahlian keahlian khusus. khusus. Penambahan Penambahan karyawan tersebut membuat membuat ukuran ukuran organisasi menjadi lebih besar. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara kompleksitas horisontal dengan ukuran organisasi.
4. Rasi Rasio o Admi Admini nist stra ratif tif Dimensi struktur yang paling sering diteliti adalah rasio administrtif, yaitu per perba band ndin inga gan n
juml jumlah ah
angg anggot otaa
kelo kelomp mpok ok
pimp pimpin inan an
terh terhad adap ap
juml jumlah ah
keseluruhan anggota organisasi. Sehubungan dengan rasio administratif ini, Parkinson mempopulerkan penemuannya yang dikenal dengan nama “Hukum Parkinson”, mangenai hubungan antara jumlah anggota kelompok pimpinan dengan banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan dalam suatu organisasi 1). Parkinson Parkinson memperlihat memperlihatkan kan bahwa pimpinan pimpinan organisasi organisasi seringkali seringkali berusaha berusaha memper memperbes besar ar jumlah jumlah anggot anggotaa kelomp kelompok ok pimpin pimpinan, an, walaup walaupun un sebena sebenarny rnyaa peker pekerjaa jaan n yang yang seharu seharusny snyaa disele diselesai saikan kan tidak tidak bertam bertambah bah besar. besar. Sebaga Sebagaii contoh, diperlihatkan bahwa selama 14 tahun (antara tahun 1914 hingga 1928) jumla jumlah h perwir perwiraa pada pada Angkat Angkatan an Laut Laut
Inggri Inggriss bertam bertambah bah 78%, sementar sementaraa
jumlah kapal perang berkurang sebesar 32 % dan jumlah keseluruhan anggota Angk Angkat atan an Laut Laut juga juga meng mengal alam amii penu penuru runa nan n sebe sebesa sarr 68 %. Park Parkin inso son n selanjutnya menyatakan bahwa keinginan untuk memperbesar jumlah anggota
kelompok pimpinan itu muncul karena berbagai alasan, termasuk keinginan untuk untuk diangg dianggap ap pimpin pimpinan an yang yang pentin penting g karena karena memili memiliki ki staf staf yang yang besar besar jumlahnya. Dengan demikian, Parkinson telah memperlihatkan bahwa banyak organisasi terutama terutama yang berukuran berukuran besar yang mempuny mempunyai ai rasio administratif administratif yang tinggi tinggi dengan dengan jumlah jumlah pimpin pimpinan an yang yang terlalu terlalu banyak banyak tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan jumlah pekerjaan yang harus diselesaikan, yang juga juga berarti bahwa organisasi bes besar ar umum umumny nyaa tida tidak k efis efisie ien. n. Pern Pernya yata taan an Park Parkin inso son n itu itu mera merang ngsa sang ng muncul munculnya nya berbagai berbagai peneli penelitian tian terhadap terhadap rasio administ administrati ratiff
bermac bermacamam-
macam. Peneli Penelitian tian-pen -peneli elitian tian ini akhirn akhirnya ya memper memperliha lihatka tkan n adanya adanya dua pola pola rasio rasio administratif, yaitu : a. Pada Pada orga organi nisa sasi si beru beruku kura ran n keci kecill umum umumny nyaa rasio rasio admi admini nist strat ratif ifny nyaa ting tinggi gi,, berar berarti ti bahw bahwaa juml jumlah ah pimp pimpin inan an dala dalam m orga organi nisa sasi si keci kecill tida tidak k seband sebanding ing dengan dengan kegiat kegiatan an yang yang harus harus diseles diselesaik aikan. an. Organi Organisas sasii besar besar mempunyai mempunyai rasio administrati administratiff yang kecil1), berlawanan berlawanan dengan dengan pendapat pendapat Parkinson sebelumnya. Diperlihatkan bahwa organisasi besar umumnya mempunyai lebih banyak peratu peraturan ran,, dengan dengan spesia spesialis lisasi asi karyaw karyawan an yang yang lebih lebih tinggi tinggi,, sehing sehingga ga karyawan tidak memerlukan terlalu banyak pengawasan dan menyebabkan jumlah pimpinan menjadi kecil dibanding jumlah karyawan yang ada. b. b. Juml Jumlah ah kary karyaw awan an penu penunj njan ang g yang yang tida tidak k terl terlib ibat at lang langsu sung ng dala dalam m kegiatan kegiatan pokok pokok organisasi organisasi seperti karyawan karyawan pada bagian pemeliharaan, pemeliharaan, tukang tik, dan sebagainya, bertambah besar jika organisasi berkembang. Pada organisasi yang besar, diperlukan lebih banyak komunikasi maupun kegiatan surat-menyurat, sehingga jumlah tukang tik yang dibutuhkan juga lebih banyak. Besarnya organisasi juga menuntut lebih banyak kegiatan pemel pemelihar iharaan aan,, sehing sehingga ga petuga petugass pemelih pemeliharaa araan n juga juga akan akan bertam bertambah bah banyak.
Hubungan Antara Dimensi-dimensi Birokrasi :
Pembahasan sebelumnya telah memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan antara struktur dari organisasi berukuran kecil. Perbedaan yang terjadi mencakup beberapa aspek. Ukuran organisasi yang lebih besar akan menimbulkan beberapa akibat berikut : 1.
Mena Menamb mbah ah jum jumla lah h ting tingka kata tan n mana manaje jeme men n (kom (kompl plek eksi sita tass vert vertik ikal al). ).
2.
Menambah
jumlah
jabatan
maupun
bagian
dalam
organisasi
(kompleksitas horisontal). 3.
Memp Memper erb besar esar ting tingka katt spesi pesial alis isas asi, i, baik aik yang yang menya menyan ngkut gkut keah keahli lian an
karyawan maupun spesialisasi fungsional. 4.
Memperbesar ti tingkat fo formalisasi.
5.
Memp Memperb erbes esar ar ting tingka katt des desen entr tral alis isas asii (da (dapa patt jug jugaa dik dikat atak akan an memp memperk erkeci ecill
tingkat sentralisasi). 6.
Memp Memper erke keci cill pers persen enta tase se pimp pimpin inan an dala dalam m orga organi nisa sasi si..
7.
Memp Memper erbe besa sarr per perse sent ntas asee sta staff tekn teknis is dan dan prof profes esio iona nal. l.
8.
Memp Memper erb besar esar pers ersenta entase se kary aryawan awan pemel pemelih ihar araa aan n maupu aupun n pega pegawa waii
biasa. 9.
Memp Memperb erbes esar ar juml jumlah ah komu komuni nika kasi si tert tertul ulis is dan dan doku dokume ment ntas asii lai lainn nnya ya..
Perb Perbed edaa aan n stru strukt ktur ur orga organi nisa sasi si beru beruku kura ran n besa besarr dari dari sruk sruktu turr orga organi nisa sasi si beruk berukura uran n kecil kecil ini di jelask jelaskan an dengan dengan hubung hubunganan-hub hubung ungan an antara antara dimens dimensiidimensi birokrasi yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
HUBUNGAN UKURAN ORGANISASI DENGAN BERBAGAI DIMENSI BIROKRASI UKURAN ORGANISASI MENJADI LEBIH BESAR
PEMBAGIAN KERJA MENJADI LEBIH RUMIT
TINGKATAN/HIRARKI MENJADI LEBIH BANYAK
MENINGKATNYA PERSENTASE STAF OPERASIONAL DAN PENUNJANG
MENINGKATNYA DESENTRALISASI
MENINGKATNYA KEBUTUHAN AKAN KESERAGAMAN / STANDARISASI
KEBUTUHAN AKAN KOORDINASI MENJADI LEBIH BESAR
FORMALISASI MENINGKAT
(-)
RASIO ADMINISTRATIF MENINGKAT
keterangan : tanda (-) menunjukkan yang arahnya berlawanan Gambar Gambar diatas diatas menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa ukuran ukuran organi organisas sasii bukanl bukanlah ah satusatusatunya satunya dimensi dimensi birokrasi birokrasi yang berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap dimensi dimensi birokrasi birokrasi yang berpengaru berpengaruh h terhadap terhadap dimensi dimensi birokrasi birokrasi lainnya. lainnya. Jika ukuran ukuran organisasi organisasi menjadi besar, besar, dimensi-dim dimensi-dimensi ensi itupun itupun saling saling mempengaru mempengaruhi hi satu sama lain, sehingga perubahan dimensi-dimensi tersebut bukanlah hanya disebabkan oleh perubahan ukuran ukuran organisasi organisasi1). Pada bagian di perlihatkan bahwa pengaruh membesarnya ukuran ukuran organi organisas sasii teruta terutama ma akan akan mengak mengakiba ibatka tkan n beruba berubahny hnyaa komple kompleksi ksitas tas organi organisas sasi. i. Organi Organisas sasii akan akan menjad menjadii lebih lebih komple kompleks, ks, pembag pembagian ian kerja kerja akan akan
menjadfi lebih rumit dan organisasi akan mempunyai jumlah bagian yang lebih banyak serta jumlah tingkatan (hirarki wewenang) yang lebih besar. Banyak Banyaknya nya bagian bagian menunt menuntut ut adanya adanya pengaw pengawasa asan n dan koordi koordinas nasii yang yang lebih ketat untuk menjamin tercapainya kerjasama yang baik antara bagian-bagian tersebut. tersebut. Banyaknya Banyaknya tingkatan tingkatan menyebabka menyebabkan n terjadinya terjadinya desentralis desentralisasi. asi. Banyak Banyak wewena wewenang ng dalam dalam pengam pengambil bilan an keputu keputusan san yang yang disera diserahka hkan n kepada kepada tingka tingkatan tan bawah, agar pimpinan tidak perlu menannggung beban pengambilan keputusan yang diserahkan kepada tingkatan bawah, agar pimpinan tidak perlu menanggung beb beban an peng pengam ambi bila lan n kepu keputu tusa san n yang yang terla terlalu lu besa besar. r. Dese Desent ntral ralis isas asii ini, ini, pada pada giliran gilirannya nya menunt menuntut ut adanya adanya formal formalisa isasi si yang yang lebih lebih besar, besar, yaitu yaitu agar agar kegiat kegiatan an organisasi tetap terawasi dengan baik walaupun banyak pendelegasian wewenang kepada tingkatan yang lebih rendah. Form Formal alis isas asii
menj menjam amin in
adan adanya ya
kese kesera raga gama man n
peri perila laku ku
dan dan
adan adanya ya
standa standaris risasi asi dalam dalam tindak tindakan an para para bawaha bawahan n yang yang diberi diberi wewena wewenang ng mengam mengambil bil keputusan keputusan,, sehingga sehingga megurangi megurangi keperluan keperluan akan pengawasan pengawasan.. Pembagian Pembagian kerja yang yang lebih lebih rumit rumit menyeb menyebabk abkan an perlun perlunya ya lebih lebih banyak banyak staf staf penunj penunjang ang karena karena banyaknya koordinasi yang dibutuhkan. Hal ini juga menimbulkan tuntutan akan form formali alisa sasi si yang yang lebi lebih h ting tinggi gi.. Jika Jika tida tidak k deng dengan an form formali alisa sasi si yang yang ting tinggi gi,, kebutuhan akan koordinasi ini akan menyebabkan meningkatnya jumlah pimpinan yang yang diperl diperluka ukan, n, berarti berarti menaik menaikkan kan rasio rasio admini administr strati atiff organi organisas sasi. i. Tingka Tingkatt formalisasi yang tinggi dan desentralisasi mengurangi kebutuhan akan pimpinan, sehingga bisa memperkecil rasio administratif. Deng Dengan an demi demiki kian an ukur ukuran an orga organi nisa sasi si meru merupa paka kan n fakto faktorr utam utamaa yang yang berpe berpenga ngaruh ruh terhada terhadap p besarn besarnya ya birokr birokrasi asi dalam dalam organi organisas sasi. i. Tetapi Tetapi,, dimens dimensiidime dimens nsii biro birokr kras asii lain lainny nyaa juga juga sali saling ng memp mempen enga garu ruhi hi satu satu sama sama lain lain,, dan dan menyebabkan organisasi menjadi lebih birokratis pada dimensi-dimensi tertentu. Selain itu, juga telah diperlihatkan bahwa birokrasi mampu memenuhi kebutuhan koordinasi maupun pengawasan pada organisasi berukuran besar.