keperluan pendidikan inklusif dalam program pendidikan arus perdana
Full description
Deskripsi lengkap
pendidikan inklusif
PENDIDIKAN INKLUSIFDeskripsi lengkap
konsep mipa
PENDIDIKAN INKLUSIF
Ringkasan Maklumat Kursus Pendidikan InklusifFull description
inklusifFull description
pendidikan InklusiFull description
Deskripsi lengkap
Makalah tentang Kurikulum Pendidikan Islam
makalah pengembangan kurikulum pendidikan karakterDeskripsi lengkap
makalah pengembangan kurikulum pendidikan karakterDeskripsi lengkap
makalah pengembangan kurikulum pendidikan karakterFull description
Deskripsi lengkap
Makalah tentang Kurikulum Pendidikan Islam
Ifanda Kurniawan (Student Of Public Health Serambi Mekkah University Banda Aceh)Deskripsi lengkap
5. a.
b.
Kuri Kuriku kulu lum m Pend Pendid idik ikan an Inkl Inklus usif if Tujua ujuan n Pen Penge gemb mban anga gan n kur kurik ikul ulum um Kurikulu Kurikulum m yang digunakan digunakan dalam penyelengga penyelenggaraa raan n mainstreaming school pada dasarnya adalah menggunakan kurikulum reguler yang berlaku di sekolah umum. Namun demikian karena karena ragam ragam hambatan hambatan yang dialami dialami ABK sangat sangat bervarias bervariasii mulai dari sifatny sifatnya a ringan ringan sedang sampai berat maka dalam implementasinya di lapangan kurikulum reguler perlu dilakukan penyesuaian sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan anak. Tujuan pengembangan kurikulum pendidikan dalam program mainstreaming s!hool adalah sebagai berikut " #$ %embantu %embantu anak dalam mengembang mengembangkan kan potensi potensi dan mengatas mengatasii hambatan hambatan belajar yang dialami semaksimal mungkin dalam se&ng sekolah inklusif. '$ %embantu %embantu guru dan orang orang tua dalam mengembangk mengembangkan an program program pendidikan pendidikan bagi ABK baik yang diselenggarakan dirumah atau disekolah. ($ %enjadi %enjadi pedoman bagi sekolah sekolah dan masyarakat masyarakat dalam mengembangk mengembangkan an menilai dan menyempurnakan program pendidikan inklusif. %ode %odell peng pengem emba bang ngan an kuri kuriku kulu lum m #$ %odel Kurikulum )e )eguler Penuh Pada model ini anak yang berebutuhan khusus mengiku* kurikulum reguler sama seper* anak yang lainnya di dalam kelas yang sama. Program layanan khususnya lebih diarahkan kepada proses pembimbingan belajar mo*vasi dan ketekunan belajarnya. '$ %odel Kurikulum )egul guler %odi+kasi Pada model ini guru melakukan modi+kasi pada strategi strategi media pembelajaran jenis penilaian dan pelapora pelaporan n maupun maupun pada program tambahan tambahan lainnya lainnya dengan dengan tetap tetap menga!u menga!u pada substansi kurikulum reguler. reguler. %odi+kasi tersebut dimaksudkan untuk mengatasi mengatasi kesulitan kesulitan anak berkebutu berkebutuhan han khusus khusus yang yang dikarena dikarenakan kan dari akibat akibat langsung langsung kelainan kelainanny nya. a. ,engan ,engan modi+kasi diharapkan anak berkebutuhan khusus mampu mengiku* pembelajaran dengan kurikulum reguler. ($ %odel Kurikulum PPI Pada Pada kurik kurikulu ulum m ini guru guru memper mempersia siapk pkan an progr program am pendid pendidika ikan n indivi individua duall -PPI$ -PPI$ yang yang dikembangkan bersama *m pengembang yang melibatkan guru pembimbing khusus kepala sekoalh orang tua dan tenaga ahli terkait. %odel ini diperuntukan pada anak yang memiliki hambatan yang *dak memungkinkan untuk mengiku* proses belajar berdasarkan kurikulum reguler atau dengan ke!erdasan dan bakt is*mea. Anak seper* ini dapat dikembangkan melalui melalui PPI dalam se&ng kelas kelas reguler reguler sehingga sehingga mereka mereka bisa mengiku* mengiku* belajar sesuai sesuai dengan fase perkembangan potensi serta kebutuhannya. Adapun Adapun se!ara se!ara teknik teknik model pengembangan pengembangan kurikulum kurikulum di sekolah sekolah penyele penyelenggar nggara a inklusi inklusi menurut /usuf /usuf -'0##$ melipu* model 1 model dibaah ini" a$ ,uplikasi Kurikulum /akni ABK menggunak menggunakan an kurikulum kurikulum yang yang *ngkat *ngkat kesulit kesulitanny annya a sama dengan dengan sisa sisa rata2 rata2 rata3regular. %odel kurikulum ini !o!ok untuk peserta didik tunanetra tunarungu i!ara tunadaksa tunadaksa dan tunalaras tunalaras.. Alasanny Alasannya a peserta peserta didik tersebut tersebut *dak mengalami mengalami hambatan hambatan intelege intelegensi. nsi. Namun Namun demikian demikian perlu memodi+kasi memodi+kasi proses proses yakni yakni peserta peserta didik tunanetra tunanetra menggu menggunk nkan an huruf huruf Brail Braille le dan tunaru tunarungu ngu i!ar i!ara a menggu menggunak nakan an bahasa bahasa isyar isyarat at dalam dalam penyampaiannya.
b)
%odi+kasi Kurikulum
/akni kurikulum sisa rata2rata3regular disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan3potensi ABK. %odi+kasi kurikulum ke baah diberikan kepada peserta didik tunagrahita dan modi+kasi kurikulum ke atas -eskalasi$ untuk peserta didik gi4ed and talented.
c)
ubs*tusi Kurikulum
/akni beberapa bagian kurikulum anak rata2rata di*adakan dan digan* dengan yang kurang lebih setara. %odel kurikulum ini untuk ABK dengan melihat situasi dan kondisinya.
d)
6misi Kurikulum
/aitu bagian dari kurikulum umum untuk mata pelajaran tertentu di*adakan total karena *dak memungkinkan bagi ABK untuk dapat ber+kir setara dengan anak rata2rata. !.
Konsep dasar program pembelajaran individual PPI pada dasarnya merupakan dokumen tertulis yang dikembangkan dalam suatu ren!ana pembelajaran bagi ABK. Berkenaan dengan ini %er!er dan %er!er mengemukakan baha 7program individual menunjuk kepada suatu program pengajaran dimana sisa bekerja dengan tugas 1 tugas yang sesuai dengan kondisi dan mo*vasinya8. ,engan demikian PPI pada prinsipnya adalah suatu program pembelajaran yang didasarkan kepada kebutuhan se*ap individu -anak$. 6leh karena itu dapat ditarik kesimpulan baha sisalah yang mengendalikan program dan bukan program yang mengendalikan sisa. ehingga masalah kebutuhan perkembangan dan minat anak menjadi orientasi didalam memper*mbangkan penyusunan program. %enurut 9ndang )usyani -'00:$ PPI ini bertolak dari suatu pandangan yang mengakui baha manusia merupakan makhluk individu. Kebutuhan merupakan dasar *mbulnya *ngkah laku individu. Pemenuhan kebutuhan untuk keberlangsungan hidup individu sangatlah mendasar. ,an kebutuhan belajar pada hakekatnya merupakan salah satu !ara untuk memenuhi kebutuhan. ;ntuk itu PPI merupakan !ara tepat di dalam proses belajar mengajar anak luar biasa khususnya dalam membelajarkan anak kebutuhan khusus. Tajamnya perbedaan kompleksnya masalh dan hambatan belajar yang dihadapi ABK membaa konsekuensi kepada kompetensi guru di dalam menyusun ren!ana pembelajaran yang mengakomodasi kebutuhan mereka. 6leh karena itu PPI sangat pen*ng karena PPI merupakan !ara yang senan*asa berupaya mengakomodasi kebutuhan yang dihadapi anak. PPI dalam pembelajaran bagi ABK merupakan kebutuhan dasar. Beberapa hal yang perlu dipahami tentang PPI adalah " #$ Alasan pelaksanaan PPI itu pen*ng bagi ABK menurut snell -#:<($ adalah #$ semua ABK masih memiliki potensi untuk belajar= '$ semua ABK membutuhkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhab kehidupan sehari 1 hari di rumah dan di masyarakat= ($ sekolah harus melaksanakan pembelajaran keterampilan fungsional sesuai kebutuhan individual= >$ prinsip 2prinsip pengembangan perilaku se!ara universal dapat diterapkan sebagai metode pembelajaran= 5$ penilaian hasil belajar dilakukan se!ara informal -*dak perlu kriteria standar$ lebih sesuai diterapkan untuk penilaian *ngkah laku fungsional= dan ?$ prosedur dan tujuan pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan anak. '$ e!ara teori*s pembelajaran terindividualisasikan dide+nisikan sebagai suatu strategi untuk mengatur kegiatan belajar se*ap sisa. Pembelajaran individual adalah ran!angan pembelajaran yang dikembangkan untuk memfasilitasi perbedaan individu. Pembelajaran individual merupakan siklus pembelajara berkelanjutan yang men!akup diagnosis pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi. Pembelajaran individual merupakan salah satu model belajar yang memperha*kan perbedaan individu.
($ Pelaksanaan pembelajaran individual pada sekolah dengan sisa normal memberikan tanggung jaab kepada sisa untuk mengelola !ara belajarnya sendiri 1 sendiri. Bahan belajar diberikan kepada sisa berfungsi sebagai panduan sisa untuk memutuskan langkah 1 langkah pembelajaran. Penerapan PPI pada P@B didasarkan atas kondid ABK yang memiliki berbedaan karakteris*k individual yang sangat men!olok antara satu anak dengan lainnya. Karakteris*k ini yang menyebabkan kemampuan belajar ABK *dak dapat diprediksi berdasarkan kemampuan rata 1 rata kelompok. >$ PPI dalam bidang P@B di indonesia dikembangkan dari konsep individualized Educaonal Program (IEP) . IEP sebagai suatu program yang utuh dan menyeluruh dalam intervensi individual with Special Nedds. Program IEP dimulai sejak anak datang di lembaga layanan kemudian dlakukan inden*+kasi kondisi anak dari semua aspek penempatan di lembaga layanan anak yang sesuai pengembangan program dan pelaksanaan evaluasi program. IEP disusun oleh suatu*m kerja yang terdiri dari berbagai ahli yang bekerja sama untuk menangani layanan ABK. 5$ PPI d iadopsi d ari s alah s atu l angkah IEP yang disebut Individual Instruconal Desicion Maing. @angkah ini berisi ran!angan program intervensi *ap 2*ap individu ABK dan pelaksanaannya sesuai dengan penempatan anak. Apabila penempatan ABK pada lembaga sekolah maka program berupa pembelajaran terindividualisasikan. Adopsi PPI ini hanya diterapkan untuk *ngkat sekolah mikro dan disesuaikan dengan sistem pembelajaran @B di Indonesia. Prinsip yang dimodi+kasi antara lain" a$ PPI dikembangkan dan dilaksanakan oleh guru. Keterlibatan pihak lain dalam PPI hanya insidental bukan *m kerja dan b$ komponen PPI terbatas untuk intervensi ABK di sekolah.