KONSEP SEHAT DAN SAKIT
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 1 :
AJENG ANGGRAINI
ANADA DWIKRISNA TRENGGINAS
VINSKA DEVIANTI
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA 1
JURUSAN KEBIDANAN
TA. 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya makalah yang berjudul "Konsep Sehat Sakit". Atas dukungan moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu Gusti Ayu T, S.SiT, M.Kes, selaku penanggung jawab mata kuliah Keterampilan dasar kebidanan 1
2. Ibu Triyani, SKp, M.Med. Ed, selaku guru Pembimbing kami, yang memberikan dorongan, masukan kepada penulis.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, September 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
2.2 Tujuan 1
BAB II ISI
2.1 Definisi Sehat Sakit 2
2.2 Rentang Sehat Sakit 2
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Sehat Sakit 4
BAB III PENUTUP 8
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pandangan setiap individu dalam masyarakat mengenai kesehatan dan pelayanan kesehatan masih rendah. Hal ini tentunya akan mempengaruhi setiap perilaku sehat-sakit yang dimiliki oleh individu tersebut. Sebagian besar masyarakat belum mendapatkan pelayanan kesehatan yang tepat dari tenaga medis karena pelayanan kesehatan medis yang tidak merata. Hal ini banyak ditemukan pada daerah-daerah terpencil yang belum dapat dijangkau oleh tenaga kesehatan. Selain itu masalah biaya juga menjadi alasan bagi masyarakat untuk tidak mencari pelayanan kesehatan medis. Namun di lain pihak, bagi beberapa individu, kesehatan merupakan hal yang sangat penting.
Untuk itu, beberapa orang rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk memperoleh kesehatan dalam diri mereka. Perilaku sehat-sakit dari setiap individu tentunya akan berbeda. Dapat dilihat dari bagaimana individu dalam sebuah kelompok sosial menjalankan pola hidupnya. Pola hidup dari setiap kelompok sosial tentunya akan berbeda sesuai dengan kebiasaan yang dianut oleh setiap individu tersebut. Pola hidup yang sudah menjadi kebiasaan dalam sebuah kelompok sosial akan berkembang menjadi sebuah budaya. Pengaturan pola hidup yang baik dari setiap individu harus berasal dari kesadaran dalam diri individu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menahan diri untuk tidak melakukan pola hidup yang dapat berakibat buruk bagi kesehatan.
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami tentang konsep sehat-sakit
BAB II
ISI
2.1 Definisi Sehat-Sakit
Definisi Sehat :
WHO ( 1947 )
Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Mengandung tiga karakteristik :
merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal
sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif
President's Communision On Health Need Of Nation Stated ( 1953 )
Sehat bukan merupakan suatu kondisi, tetapi merupakan penyesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan suatu proses
Proses adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka, tetapi terhadap lingkungan sosialnya.
Pender ( 1982 )
Sehat aktualisasi ( perwujudan ) yang diperoleh individu melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain, perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas sosial.
Definisi sehat menurut Pender ini mencakup stabilitas dan aktualisasi
Payne ( 1983 )
Sehat fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri ( Self Care Resources ) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( Self Care Action ) secara adekuat.
Self Care Resources mencakup pengetahuan,ketrampilan dan sikap
Self Care Action perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlakukan untuk memperoleh, mempertahankan dan meningkatkan fungsi, psikososial dan spiritual.
Definisi Sakit
Parsors ( 1972 )
Sakit Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya
Baursams ( 1965 )
Seseorang menggunakan tiga kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
Adanya gejala : naiknya temperatur, nyeri
Persepsi tentang bagaimana mereka mersakan baik, buruk, sakit
Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, bekerja ataupun sekolah
2.2 Rentang Sehat Sakit
Yaitu suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang.
Kedudukannya pada tingkat skala ukur : dinamis dan bersifat individual.
Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kematian pada titik lain.
Rentang sehat sakit menurut Neuman (1990): "sehat dalam suatu rentang merupakan tingkat kesejahteraan klien pada waktu tertentu, yang terdapat dalam rentang dan kondisi sejahtera yang optimal, dengan energi yang paling maksimum, sampai kondisi kematian yang menandakan habisnya energi total." Jadi menurut model ini sehat adalah keadaan dinamis yang berubah secara terus menerus sesuai dengan adaptasi individu terhadap berbagai perubahan pada lingkungan internal dan eksternalnya untuk mempertahankan keadaan fisik, emosional, intelektual, sosial, perkembangan dan spiritual yang sehat. Sedangkan sakit merupakan proses dimana fungsi individu dalam suatu atau lebih dimensi yang ada mengalami perubahan atau penurunan bila dibandingakan dengan kondisi individu sebelumnya. Karena sehat dan sakit merupakan kualitas yang relatif dan mempunyai tingkatan sehingga akan lebih akurat jika ditetukkan sesuai titik-titik tertentu pada skala Rentang Sehat Sakit. Kekurangan dari model ini adalah sulitnya menentukan tingkat kesehatan klien sesuai dengan titik tertentu yang ada diantara dua titik ekstrim pada rentang itu (kesejahteraan tingkat tinggi-kematian). Misalnya apakah seseorang yang mengalami fraktur kaki tapi ia mampu melakukan adaptasi dengan keterbatasan mobilitas, dianggap kurang sehat atau lebih sehat dibandingkan dengan orang yang mempunyai fisik sehat tapi mengalami depresi berat. Model ini efektif jika digunakan untuk membandingkan tingkat kesejahteraan saat ini dengan tingkat kesehatan sebelumnya. Sehingga bermanfaat bagi tenaga kesehatan dalam menentukan tujuan pencapaiam tingkat kesehatan yang lebih baik dimasa yang akan dating.
Berikut ini adalah Rentang Sehat Sakit menurut Model "Holistik Health"
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sehat sakit
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sehat.
a. Status perkembangan
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan berespon terhadap perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasinya.
b. Pengaruh sosiokultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat yang diturunkan dari orang tua pada anaknya.
Contoh : Orang Cina, sehat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang; Orang dengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa sehat
c. Pengalaman masa lalu
Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi ( tidak berfungsi ) keadaan normal karena pengalaman sebelumnya; Membantu menentukan defenisi seseorang tentang sehat
d. Harapan seseorang tentang dirinya
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Berikut ini adalah bagan yang menunjukkan faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20% serta perilaku 35%
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang penulis buat dapat ditarik kesimpulan bahwa konsep sehat sakit memiliki beberapa definisi menurut para ahli. Salah satunya menurut WHO yaitu Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Sementara sakit menurut Parsors yaitu Gangguan dalam fungsi normal individu sebagai totalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian sosialnya. Kemudian Rentang sehat sakit yaitu skala ukur secara relative dalam mengukur keadaan sehat/kesehatan seseorang. Lalu faktor yang mempengaruhi status kesehatan seseorang, yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%, pelayanan kesehatan 20% dan perilaku 35%
3.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, ke depannya penulis akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://angger-pratama-fkp12.web.unair.ac.id/artikel_detail-71479-Ilmu%20Keperawatan%20Dasar%20I-Konsep%20Sehat%20dan%20Sakit.html
http://s1-keperawatan.umm.ac.id/files/file/KONSEP%20SEHAT%20SAKIT%20KDK.doc
http://www.authorstream.com/Presentation/ebenzalukhu-2144129-konsep-sehat-sakit/