KONSEP PENCEHAG PENCEHAGAN AN PENY PENYAKIT AKIT DALAM PELAYANAN KESEHATAN Materi Kuliah : Blok 1 ( Ilmu Kesehatan Masyarakat Masyarakat ) Oleh : Dr.. Azwar Djauhari MSc Dr
Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
PERTEMUAN KE : .. WAKTU WA KTU PERTEM PERTEMUAN UAN : 2 X 50 MENIT A. Tujuan Instruksional 1. Umum : Setelah selesai mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa semester 1 PSPD Unja dapat menjelaskan tentang Konsep Epidemiologi dan Pelayanan Kesehatan . 2. Khusus : Setelah mengikuti kuliah materi ini sampai akhir semester semester , mahasiswa semester semester 1 PSPD Unja mampu menjelaskan tentang Konsep Pencegahan Pencegahan Penyakit Penyakit dalam Pelayanan Pelayanan Kesehatan. Kesehatan. B. Pokok Bahasan Bahasan : Konsep Pencegahan Pencegahan Penyakit dalam Pelayanan Kesehatan . C. Sub Pokok Bahasan : a. Kon Konsep sep Seh Sehat, at, Sak Sakit it dan dan Masa Masalah lah Kes Keseha ehatan tan . b. Pe Peng ngan anta tarr Epi Epide demi miol olog ogii c. Pro Proses ses terja terjadin dinya ya Penyak Penyakit it dan Riway Riwayat at Alam Alamiah iah Penyak Penyakit. it. d. Ti Tingk ngkat at dan ben bentuk tuk Pen Penceg cegaha ahan n Pen Penyak yakit. it.
BAHAN KEPUSTAKAAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Bustan Bust an,, M. M.N. N. ,2 ,200 006 6 : Pe Peng ngan anta tarr Ep Epid idem emio iolo logi gi , Ed Edis isii Revisi , Jakarta, PT Rineka Cipta. Noto No toat atmo modj djo, o, S , 200 2007 7 : Ke Kese seha hata tan n Mas Masya yara raka kat, t, Il Ilmu mu da dan n Seni, Jakarta , Penerbit Rineka Cipta. Budi Bu diar arto to,, E.,A E.,Ang nggr grae aeni ni,D ,D., ., 200 2003 3 : Pen Penga gant ntar ar Epi Epide demi miol olog ogi, i, Edisi 2, Jakarta, EGC. Murt Mu rti, i,B. B.,1 ,199 995 5 :Pe :Peng ngan anta tarr dan dan Met Metod ode e Ris Riset et Epi Epide demi miol olog ogi, i, Yogyakarta, Gajah Mada University Press. Lapa La pau, u,B. B.,, 20 2007 07 : Pr Prin insi sip p dan dan Me Meto tode de Ep Epid idem emio iolo logi gi , Jakarta, Uhamka Press. Maus Ma usne ner, r, J. J.S. S. an and d Kr Kram amer er,, S. 19 1985 85 : Ep Epid idem emio iolo logy gy,, An An Introductory Text, Philadelphia, W.B. Saunders
KONSEP SEHAT DAN SAKIT MASALAH KESEHATAN
KONSEP SEHAT DAN SAKIT • Sehat dan sakit adalah suatu kejadian yang merupakan rangkaian proses yang berjalan terus menerus dalam kehidupan masyarakat. • Konsep sehat dan sakit dianggap bergerak dari satu titik sehat ke titik sakit atau sebaliknya melalui suatu garis horizontal atau sebagai variabel kontinum. >>>>>
SEHAT
SAKIT
KONSEP SEHAT DAN SAKIT • Konsep sehat dipandang dari sudut fisik dan individu ialah seseorang dikatakan sehat bila semua organ tubuh berfungsi dalam batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin. • Normal sulit dibakukan . • Konsep sehat dipandang dari sudut ekologi berarti proses penyesuaian antara individu dan lingkungannya. Proses penyesuaian ini berjalan terus menerus dan berubah-ubah sesuai dengan perubahan lingkungan. Untuk mempertahankan kesehatannya orang dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya. .
KONSEP SEHAT DAN SAKIT • Konstitusi WHO ( 1948 ) berbunyi : “ Health is stage of complete physical, mental and social wellbeing and not merely the absence of disease or infirmity “ • UU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan, berbunyi : “ Sehat adalah : Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan kecacatan , serta produktif secara ekonomi dan sosial.” • Konsep sehat tersebut sangat ideal. .
KONSEP SEHAT DAN SAKIT • A dengan gambar EKG menunjukkan kelainan, tetapi seumur hidup tidak ada keluhan dan tidak membutuhkan pengobatan tanpa ada pembatasan aktivitas sehari-hari, sebaliknya B dengan gambar EKG yang sama dengan A. tetapi menimbulkan gejala serta membutuhkan pengobatan • Dua orang mendapat infeksi yang sama , seorang dapat menjadi sakit dan menimbulkan gejala serta membutuhkan pengobatan, tetapi yang seorang lagi tidak menjadi sakit.
???????
MASALAH KESEHATAN • Sesuai dengan definisi sehat yang meliputi : fisik, mental, sosial dan ekonomi maka masalah kesehatan meliputi : •
6D
1.Death ( Kematian ) 2.Disease ( Kesakitan ) 3.Disability ( Kecacatan ) 4.Discomfort ( Kekurang – nyamanan ) 5.Dissatisfaction ( Kekurang – puasan ) 6.Destitution ( Kemelaratan )
Penyakit sebagai salah satu masalah kesehatan • Penyakit = kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme utk bereaksi scr tepat thdp rangsangan/tekanan sehingga timbul gangguan pd fungsi/struktur dari bagian, organ atau dari tubuh (Gold Medical Dictionary) • Faktor yg mempengaruhi : host, agent & environment • Interaksi antara pejamu (host), penyebab penyakit (agent), dan lingkungan (environment) harus seimbang, bila terjadi gangguan keseimbangan maka timbul penyakit
PENGANTAR EPIDEMIOLOGI 1. Pengertian / Batasan 2. Kharakteristik 3. Peran dan Manfaat 4. Tujuan dan Jangkauan 5. Trias Epidemiologi
1.PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI • EPIDEMIOLOGI : EPI + DEMOS + LOGOS ( bahasa Yunani ) • EPI : atas • DEMOS : penduduk • LOGOS : ilmu • Ilmu yang mempelajari tentang penduduk apanya penduduk • itu dulu • PENYAKIT • Sekarang ???
BATASAN 1.
Ilmu yg mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian yg mengenai sekelompok penduduk. ( Green Wood ,1934 )
2.
Ilmu yang mempelajari distribusi penyakit dan determinan yang mempengaruhi frekwensi penyakit pada populasi manusia. ( Mac Mahon.B , Pugh,T.F., 1970 )
3.
Pengetahuan tentang fenomena masal penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular ( Wade Hampton Prost (1972)
4.
Studi tentang faktor yang menentukan frekwensi dan distribusi penyakit pada populasi manusia. (Lowe,C.R.,Koestrzewski,J., 1973 )
BATASAN 5. Studi tentang penyakit yg menimpa suatu populasi manusia. ( Garry D.Freidman , 1974 ) 6. Ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan ruda paksa pada populasi manusia. ( Mausner,J. , Bahn, 1974 ) 7. Ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang menimpa penduduk ( Omran, Abdel.R. , 1979 ) 8. Ilmu yang mempelajari distribusi penyakit atau keadaan fisiologis pada penduduk dan determinan yang mempengaruhi distribusi tersebut. ( Lilienfeld,A.M., Lilienfeld, D.E. , 1980 )
BATASAN 7.
Suatu studi tentang distribusi dan determinan penyakit pada populasi manusia. ( Barker, D.J.P., 1982 )
8.
Studi tentang distribusi dan determinan penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia ( Mausner & Kramer 1985 ) Studi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yg berkaitan dg kesehatan pd populasi tertentu dan aplikasinya utk menanggulangi masalah kesehatan.( Last 1988 )
9.
10. Ilmu yg mempelajari distribusi, frekuensi dan determinant dari suatu peristiwa kesehatan dan peristiwa lain yg berhubungan dg kes yg menimpa sekelompok masyarakat, dan menerapkan ilmu ini utk mencari penanggulangannya. ( WHO , 1989 )
• Epidemiologi is the study of the distribution and determinance of health related status and events a population and the application of such study to solve health problem • Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan yang berkaitan dengan kesehatan yang menimpa masyarakat, serta menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan masalah kesehatan
2. KHARAKTERISTIK EPIDEMIOLOGI 1. Epidemiologi mempelajari bukan individu tetapi kelompok individu. ( beda dengan ilmu kedokteran individu ) 2. Epidemiologi membandingkan antara kelompok yang satu dengan kelompok lain ( beda dengan antropologi dan sosiologi yang lebih kualitatif, sedangkan epidemiologi lebih kuantitatif ) 3. Epidemiologi menyangkut pertanyaan apakah mereka dengan kondisi tertentu lebih sering mempunyai karakteristik atau faktor tertentu dari pada mereka yang tak punya faktor itu ( High risk group )
Kata kunci Epidemiologi : 1.
2. 3. 4.
Distribusi : - Kelompok mana - Usia berapa - Daerah mana Frekuensi : - Seberapa besar Determinant : - Apa faktor penyebab atau pencetusnya Populasi : - Kelompok masyarakat mana
3.PERANAN EPIDEMIOLOGI DALAM BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Identifikasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi masyarakat. Mengetahui faktor2 yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau penyakit di masyarakat. Menyediakan data yang diperlukan untuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan. Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan. Mengembangkan metodelogi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dlm upaya utk mengatasinya. Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu diatasi.
3.MANFAAT EPIDEMIOLOGI 1. Diagnosis masalah kesehatan masyarakat . 2. Memantau kegiatan atau pelaksanaan program 3. Menilai keberhasilan program atau pelayanan kesehatan 4. Menyusun rencana program / pelayanan kesehatan masyarakat.
Petugas Kesehatan perlu pengetahuan epidemiologi karena : 1. 2.
Pendekatan epidemiologis merupakan cara yg paling efektif dan efisien untuk mengungkap faktor penyebab, faktor resiko penyakit. Semua percobaan di lab, harus diuji coba di masyarakat
3.
Frekuensi dan distribusi penyakit yg ditemukan di yankes, harus disesuaikan keadaannya dengan di masyarakat
4.
Semua kejadian penyakit harus diinformasikan ke masyarakat dan fihak lain yg memerlukannya
5.
Upaya pencegahan dan skreening sangat diperlukan dalam upaya penanggulangan penyakit
4.TUJUAN DAN JANGKAUAN EPIDEMIOLOGI 1. Tujuan mempelajari epidemiologi adalah : memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakit atau fenomena lain yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat. 2. Jangkauan epidemiologi : Penyakit yang menimbulkan wabah Penyakit infeksi non wabah Penyakit-penyakit non infeksi bukan penyakit ( fertilitas, kecelakaan dll )
5.TRIAS EPIDEMIOLOGI • •
Disebut juga Segitiga Epidemiologi Konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. • Interaksi tiga faktor : 1. Host ( Pejamu ) 2. Agent ( penyebab ) 3. Environment ( Lingkungan ) • Merupakan kesatuan yang dinamis, yang berada dalam keseimbangan. ganggunan keseimbangan akan menimbulkan status sakit
1. FAKTOR PEJAMU = HOST • •
Host : adalah manusia atau mahluk hidup lainnya , yang menjadi tempat terjadi proses alamiah perkembangan penyakit Faktor host yang berkaitan dg penyakit : 1. Genetik : Sickle cell disease 2. Umur, jenis kelamin, etnik, status perkawinan 3. Status fisiologis : kelemahan, kehamilan, pubertas, stress, status gizi 4. Pengalaman imunologi sebelumnya : hipersensitivity, infeksi terdahulu, imunisasi, antibodi 5. Perilaku : hygiene individu, penjamah makanan, diet, kontak antar personal, pekerjaan, rekreasi, pemanfaatan sumber daya kesehatan
2. FAKTOR PENYEBAB = AGENT •
Agen adalah unsur , organisme hidup atau kuman infektif yang dapat menyebabkan tejadinya suatu penyakit.
•
Faktor agen yang berkaitan dg penyakit : 1. Biologis : bakteri, virus, parasit, jamur, ricketsia 2. Kimia : makanan tercemar pestisida, food additive, obat-obatan, limbah industri 3. Nutrisi : kolesterol berlebihan, defisiensi vitamin, protein 4. Fisik : panas, sinar, radiasi, suara, getaran obyek yg bergerak, mekanik (patah tulang)
3. FAKTOR LINGKUNGAN = ENVIRONMENT •
Lingkungan adalah semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologik dan sosial.
•
Faktor Lingkungan yg berkaitan dg penyakit : 1. Lingkungan fisik: kondisi udara, kondisi pemukiman, geology 2. Lingkungan biologi: kepadatan penduduk, hewan atau tumbuhan (sebagai agent, reservoir, vektor) 3. Lingkungan sosial ekonomi: terpapar pada agent kimia, kepadatan di daerah urban, ketegangan dan tekanan, perang, bencana alam, kemiskinan
PROSES TERJADINYA PENYAKIT DAN RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
PROSES TERJADINYA PENYAKIT •
•
Ketiga faktor ( Host, Agen dan Lingkungan ) terus menerus dalam keadaan berinteraksi satu sama lain.Bila interaksi seimbang terciptalah keadaan sehat, bila terjadi gangguan kesimbangan , muncul penyakit. Gangguan keseimbangan yang menyebabajan kesakitan tergantung karakteristik dari ketiga faktor tersebut dan interaksi antara ketiganya 1. Karakteristik Pejamu ( Host ) 2. Karakteristik Penyebab ( Agent ) 3. Karakteristik Lingkungan ( Environment )
1. KARAKTERISTIK PEJAMU ( HOST ) •
Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, berupa : 1. Resistensi : kemampuan untuk bertahan terhadap suatu infeksi. 2. Imunitas :kemampuan host untuk mengembangkan respon imunologis, baik secara alamiah maupun perolehan sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit. 3. Infektifnes ( Infectiousness ): potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain.
2. KARAKTERISTIK PENYEBAB (AGENT ) 1. Infektivitas : kesanggupan agen untuk beradaptasi 2.
3.
terhadap lingkungan pejamu untuk mampu dan berkembang biak dalam jaringan pejamu. Patogenisitas : kesanggupan agen untuk menimbulkan reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadi infeksi pada host. Dengan kata lain : Jumlah kasus penyakit/ penderita dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi. Virulensi : kesanggupan agen untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian. Dengan kata lain : jumlah kasus yang berat dan fatal dibagi jumlah semua kasus penyakit tertentu.
2. KARAKTERISTIK PENYEBAB (AGENT )
4. Toksisitas : kesanggupan agen untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya .
5. Invasitas : kemampuan agen untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan.
6. Antigenisitas : kesanggupan agen untuk merangsang reaksi imunologis dalam pejamu.
3. KARAKTERISTIK LINGKUNGAN 1. Topografi : situasi lokasi tertentu , baik natural atau buatan manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran suatu penyakit tertentu. 2. Geografis : keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.
1. Masa Tunas ( Masa Inkubasi ) : selang waktu antara terjadinya permulaan kontak dengan agen sampai timbulnya gejala penyakit yang dicurigai. 2. Reservoir : tempat dimana agen dapat tumbuh dan berkembang biak untuk dapat menularkan penyakit ( manusia, hewan , arthropoda , dll ) 3. Transmisi agen : segala cara atau mekanisme dimana agen menular menyebar dari sumber atau reservoir ke manusia ( Direct Transmission dan Indirect Transmission ) 4. Indirect Trasnmission : Vechicle borne , Vector borne, Airborne
5. Carrier = Karier : Manusia atau hewan tempat berdiamnya agen menular spesifik yang secara klinis tidak telihat nyata / gejala-gejala tidak ada, dan merupakan sumber penularan yang potensial. •
Macam-macam karier : 1. 2. 3. 4.
Pada masa tunas Pada penyakit tanpa gejala Pada masa pemulihan Pada penyakit khronis.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT • Untuk membuat diagnosis salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat alamiah penyakit. ( Natural History of Disease ) • Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT • Melalui tahap tahap sebagai berikut : 1. Tahap prepatogenesis. 2. Tahap patogenesis, yang terdiri dari : tahap inkubasi, tahap dini, tahap lanjut dan tahap akhir. 3. Tahap pasca patogenesis , yang dapat menjadi beberapa kemungkinan : • • • • •
Sembuh sempurna Sembuh dengan cacat Karier Kronik ( Menahun ) Mati .
TINGKATAN DAN BENTUK UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT
KONSEP PENCEGAHAN ●
●
●
●
Leavel and Clark dalam bukunya “ Preventive Medicine for the Doctor in his Community “, menyatakan ada 3 fase dalam proses pencegahan penyakit :
Fase sebelum sakit = prae patogenesis phase yaitu : PRIMARY PREVENTION Fase selama proses sakit – patogenesis phase yaitu : SECONDARY PREVENTION dan TERTIARY PREVENTION Masing-masing tingkat pencegahan dapat dilakukan kegiatan pokok serta kegiatan kegiatanya. PRAE PATOGENISIS FASE PRIMARY PREVENTION
HEALTH PROMOTION
PATHOGENESIS FASE SECONDARY PREVENTION
TERTIARY PREVENTION
GENERAL AND
EARLY DIAGNOSIS
DISABILITY
SPECIFIC PROTECTION
PROMPT TREATMENT
LIMITATION
REHABILITATION
KONSEP PENCEGAHAN
PRAE PATOGENISIS FASE
PATHOGENESIS FASE
PRIMARY PREVENTION
HEALTH PROMOTION
SECONDARY PREVENTION
GENERAL AND
EARLY DIAGNOSIS
DISABILITY
SPECIFIC PROTECTION
PROMPT TREATMENT
LIMITATION
PRAE PATOGENESIS PRIMORDIAL PREVENTION
PRIMARY PREVENTION
CONDITION
HEALTH PROMOTION
SECONDARY PREVENTION
SPECIFIC PROTECTION
DIAGNOSIS AND PROMPT TREATMENT
Sumber : Beoglehole , WHO 1993
REHABILITATION
PATOGENESIS
EARLY UNDERLYING
TERTIARY PREVENTION
DISABILITY LIMITATIO N
TERTIARY PREVENTION REHABILITATIO N
TINGKAT PENCEGAHAN • •
•
Manfaat riwayat alamiah penyakit yaitu dapat dipakai dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan. Upaya pencegahan dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan patologis penyakit atau dengan kata lain sesuai dengan riwayat alamiah penyakit tersebut. Ada 4 tingkat utama pencegahan : 1. 2. 3. 4.
•
Pencegahan Pencegahan Pencegahan Pencegahan
tingkat awal ( Primordial Prevention ) tingkat pertama ( Primary Prevention ) tingkat kedua ( Secondary Prevention ) tingkat ketiga ( Tertiary Prevention )
1 dan 2 pada fase prepatogenesis, 3 dan 4 pada fase patogenesis
BENTUK BENTUK UPAYA PENCEGAHAN Pencegahan tingkat Awal : i.
Pemantapan status kesehatan ( Underlying Condition )
Pencegahan Tingkat Pertama : ii. iii.
Promosi Kesehatan ( Health Promotion ) Pencegahan khusus ( Spesific Protection )
Pencegahan Tingkat Kedua : iv. v.
Diagnosis Awal dan Pengobatan tepat ( Early Diagnosis and Prompt Treatment ) Pembatasan Kecacatan ( Disability Limitation )
Pencegahan Tingkat Ketiga : vi.
Rehabilitasi ( Rehabilitation )
PENCEGAHAN TINGKAT AWAL • Tujuannya adalah untuk menghindari terbentuknya pola hidup sosial ekonomi dan kultural yang mendorong peningkatan resiko penyakit. • Diarahkan untuk mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau faktor resiko gaya hidup • Merupakan upaya mempertahankan kondisi yang positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatannya yang sudah baik.
PENCEGAHAN TINGKAT PERTAMA •
Dilakukan dengan 2 cara : 1. Menjauhkan agen untuk dapat kontak atau memapar pejamu. 2. Menurunkan kepekaan pejamu ( host susceptibilty )
•
Intervensi dilakukan sebelum perubahan patologis terjadi ( fase prepatogenesis )
PENCEGAHAN TINGKAT KEDUA •
Dilakukan dalam fase patogenesis dengan cara mengetahui perubahan klinik atau fisiologis yang terjadi dalam awal penyakit ( early symptom ) atau masih dalam presymptomatic.
•
Tujuannya untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin untuk mendapatkan pengobatan yang tepat sehingga diharapkan menghambat progresivitas penyakit, mencegah komplkasi dan membatasi kemungkinan kecacatan
PRIMARY PREVENTION •
Penyuluhan kesehatan yang intensif
•
Perbaikan gizi dan penyusunan pola menu yang adekuat.
•
Pembinaan dan pengawasan tumbuh kembang balita, anakanak dan remaja.
• •
Perbaiakan perumahan sehat.
•
Nasehat perkawinan dan pendidikan seks yang bertanggung jawab
•
Pengendalian terhadap faktor lingkungan .
Pengembangan kesehatan mental maupun sosial.
PRIMARY PREVENTION •
Memberikan pengebalan pada golongan rentan .
•
Peningkatan higiene perorangan dan perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan
•
Perlindungan terhadap kemungkinan kecelakaan ( pengembangan aspek security )
•
Perlindungan kerja ( dalam rangka Occupational Health )
•
Perlindungan terhadap bahan-bahan karsinogenik, racun maupun allergen
•
Pengendalian sumber-sumber pencemaran
SECONDARY PREVENTION •
Mencari kasus sedini mungkin ( early case detection / finding )
•
Melakukan general check up secara rutin ( baik individual maupun mass screening )
•
Survey selektif seperti : school survey atau contact survey.
•
Meningkatkan keteraturan pengobatan pada penderita ( case holding )
•
Pemberian pengobatan yang tepat pada setiap permulaan kasus ( adequate treatment )
TERTIARY PREVENTION
•
Penyempurnaan dan intensifikasi pengobatan lanjutan agar tidak terjadi komplikasi.
•
Pencegahan terhadap komplikasi maupun cacat setelah sembuh.
•
Perbaikan fasilitas kesehatan sebagai penunjang untuk pengobatan dan perawatan yang lebih intensif.
•
Mengusahakan pengurangan beban beban non medis ( sosial ) pada penderita untuk memungkinkan meneruskan pengobatan dan perawatannya.
TERTIARY PREVENTION •
Penyuluhan dan usaha usaha kelanjutan yang harus tetap dilakukan seseorang setelah ia sembuh.
•
Peningkatan terapi kerja untuk memungkinkan pengrmbangan kehidupan sosial setelah ia sembuh.
•
Mengusahakan suatu perkampungan rehabilitasi sosial.
•
Penyadaran masyarakat untuk menerima mereka dalam fase rehabilitasi.
•
Mengembangkan lembaga-lembaga rehabilitasi.