KONSEP DASAR INFEKSI NOSOKOMIAL PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN DALAM TATANAN PELAYANAN KESEHATAN
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya, kami sebagai tim penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik baiknya dan tepat pada waktunya. Makalah ini berjudul K!nsep "asar #n$eksi N!s!k!mial Pen%egahan dan Penanggulangannya dalam Tatanan Tatanan Kesehatan&, untuk memenuhi tugas yang diberikan !leh d!sen pembimbing mata kuliah mikr!bi!l!gi. 'elain itu juga, makalah ini diharapkan mampu menjadi sumber pembelajaran bagi kita semua untuk mengerti tentang k!nsep dasar in$eksi n!s!k!mial serta upaya pen%egahan dan penanggulangannya dalam tatanan kesehatan. Makalah ini dibuat dengan meninjau beberapa sumber dan menghimpunnya menjadi kesatuan yang sistematis. Terimakasih kami u%apkan kepada semua pihak yang menjadi sumber re$erensi bagi kami. Terimakasih Terimakasih juga kepada d!sen pembimbing dan semua pihak yang terkait dalam pembuatan makalah ini. 'em!ga makalah ini dapat berguna bagi pemba%a sekalian. Kami dari tim penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik k!nstrukti$ dari pemba%a sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
(akarta, )* N!+ember ) Tim Penyusun
DAFTAR ISI
K/T/ PEN0/NT/R.................................................................................................................. "/1T/R #'#................................................................................................................................. 2/2 #. PEN"/3454/N............................................................................................................ /. Tujuan............................................................................................................................... 2.
5atar 2elakang..................................................................................................................
6.
Rumusan Masalah.............................................................................................................
2/2 ##. T#N(/4/N P4'T/K/.................................................................................................. /.
"e$inisi #n$eksi..................................................................................................................
2.
"e$inisi #n$eksi N!s!k!mial.............................................................................................
6. Epidem!l!gi...................................................................................................................... ".
Rantai Penularan #n$eksi...................................................................................................
E.
1akt!r Penyebab Perkembangan #n$eksi N!s!k!mial......................................................
1.
4paya Pen%egahan #n$eksi N!s!k!mial...........................................................................
0.
Kewaspadaan #s!lasi.........................................................................................................
2/2 ###. PEN4T4P..................................................................................................................... /. Kesimpulan....................................................................................................................... "/1T/R P4'T/K/..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
/. Tujuan 7
Mengerti de$inisi dari in$eksi n!s!k!mial
7
Mengetahui mekanisme terjadinya in$eksi n!s!k!mial
7
Mengetahui upaya pen%egahan dan penanggulangan in$eksi n!s!k!mial
2. Latar Belakang Kemampuan untuk men%egah transmisi in$eksi di Rumah 'akit dan upaya pen%egahan in$eksi adalah tingkatan pertama dalam pemberian pelayanan yang bermutu. "alam pemberian pelayanan yang bermutu, se!rang petugas kesehatan harus memiliki kemampuan untuk men%egah in$eksi dimana hal ini memiliki keterkaitan yang tinggi dengan pekerjaan karena men%akup setiap aspek penanganan pasien. Kebutuhan untuk pengendalian in$eksi n!s!k!mial akan semakin meningkat terlebih lagi dalam keadaan s!sial ek!n!mi yang kurang menguntungkan seperti yang telah dihadapi #nd!nesia saat ini. #ndikasi rawat pasien akan semakin ketat, pasien akan datang dalam keadaan yang semakin parah, sehingga perlu perawatan yang lebih lama yang juga berarti pasien dapat memerlukan tindakan in+asi$ yang lebih banyak. 'e%ara keseluruhan berarti daya tahan pasien lebih rendah dan pasien %enderung untuk mengalami berbagai tindakan in+asi$ yang akan memudahkan masuknya mikr!!rganisme penyebab in$eksi n!s!k!mial. 'aat ini, masalah in$eksi n!s!k!mial makin banyak mendapat perhatian para ahli karena di samping dapat meningkatkan m!rbilitas maupun m!rtalitas, juga menambah biaya perawatan dan !bat-!batan, waktu dan tenaga yang pada akhirnya akan membebani pemerintah8rumah sakit, pers!nil rumah sakit maupun penderita dan keluarganya. 3al ini jelas bertentangan dengan kebijaksanaan pembangunan bidang kesehatan yang justru menekankan peningkatan e$isiensi pelayanan kesehatan. 6ara penularan melalui tenaga kesehatan ditempatkan sebagai penyebab yang paling utama in$eksi n!s!k!mial. Penularan melalui tangan tenaga kesehatan dapat se%ara langsung karena tangan yang kurang bersih atau se%ara tidak langsung melalui peralatan yang in+asi$. "engan tindakan men%u%i tangan se%ara benar saja kejadian in$eksi n!s!k!mial dapat men%apai *9 apalagi jika tidak men%u%i tangan. Peralatan yang kurang steril, air yang terk!ntaminasi kuman, %airan desin$ektan yang mengandung kuman, sering meningkatkan risik! in$eksi n!s!k!mial. 6. Ruu!an Ma!ala"
7
"e$inisi #n$eksi N!s!k!mial
7
Mekanisme terjadinya in$eksi n!s!k!mial
7
4paya pen%egahan dan pengendalian in$eksi n!s!k!mial
BAB II TIN#AUAN PUSTAKA
A$ De%&n&!& In%ek!& In%ek!& adalah k!l!nisasi yang dilakukan !leh spesies asing terhadap !rganisme inang, dan bersi$at pilang membahayakan inang. :rganisme pengin$eksi, atau pat!gen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Pat!gen mengganggu $ungsi n!rmal inang dan dapat berakibat pada luka kr!nik, gangrene, kehilangan !rgan tubuh, dan bahkan kematian. Resp!ns inang terhadap in$eksi disebut peradangan. 'e%ara umum, pat!gen umumnya dikateg!rikan sebagai !rganisme mikr!sk!pik, walaupun sebenarnya de$inisinya lebih luas, men%akup bakteri, parasit, $ungi, +irus, pri!n, dan+ir!id.
B$ De%&n&!& In%ek!& N'!'k'&al In%ek!& N'!'k'&al (N'!')'&al In%e)t&'n!* a+ala" in$eksi yang didapat penderita ketika penderita itu dirawat disarana pelayanan kesehatan, baik itu puskesmas, klinik, maupun rumah sakit. 'e%ara umum, pasien yang masuk rumah sakit dan menunjukkan tanda in$eksi kurang dari ; jam menunjukkan bahwa masa inkubasi penyakit telah terjadi sebelum pasien masuk rumah sakit, dan in$eksi yang baru menunjukkan gejala setelah ; jam pasien berada dirumah sakit baru dapat disebut in$eksi n!s!k!mial.
& Health-care Associated Infections (HAIs)& merupakan k!mplikasi yang paling sering terjadi di pelayanan kesehatan. 3/#s selama ini dikenal sebagai In%ek!& N'!'k'&al atau disebut juga sebagai #n$eksi di rumah sakit & Hospital-Acquired Infections& merupakan pers!alan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian pasien. Kalaupun tak berakibat kematian, pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus membayar biaya rumah sakit yang lebih banyak. Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kel!mp!k yang berisik! mendapat 3/#s. #n$eksi ini dapat terjadi melalui penularan dari pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau keluarga maupun dari petugas kepada pasien. "engan demikian akan menyebabkan peningkatan angka m!rbiditas, m!rtalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya rumah sakit. #n$eksi n!s!k!mial bersumber pada peralatan ked!kteran, makanan minuman, udara, debu, air limbah, bahan-bahan desin$ektan, d!kter, perawat, bidan, lab!ran, sta$$, pengunjung, penderita yang dirawat, hewan yang berada di lingkungan sarana pelayanan kesehatan, misalnya nyamuk lalat dan masih banyak lagi yang berada di lingkungan sarana pelayanan kesehatan.
"alam kasus ini, jenis yang paling sering adalah in$eksi luka bedah, in$eksi saluran kemih, dan saluran perna$asan bagian bawah
8/#"', pengguna pr!duk tembakau, penggunaan k!rtik!ster!id kr!nis=, T2 yang resisten terhadap berbagai !bat dan mereka yang menderita penyakit bawaan yang parah.
6. E,&+e'l'g& #n$eksi n!s!k!mial banyak terjadi di seluruh dunia dengan kejadian terbanyak di negara miskin dan negara yang sedang berkembang karena penyakit-penyakit in$eksi masih menjadi penyebab utama. 'uatu penelitian yang dilakukan !leh ?3: menunjukkan bahwa sekitar @,;9 dari ** rumah sakit dari )A negara yang berasal dari Er!pa, Timur Tengah, /sia Tenggara dan Pasi$ik tetap menunjukkan adanya in$eksi n!s!k!mial dengan /sia Tenggara sebanyak ),9. ?alaupun ilmu pengetahuan dan penelitian tentang mikr!bi!l!gi meningkat pesat pada dekade terakhir dan sedikit demi sedikit resik! in$eksi dapat di%egah, tetapi semakin meningkatnya pasien-pasien dengan penyakit immun!%!mpr!mised, bakteri yang resis ten antibi!tik, in$eksi +irus dan jamur, dan pr!sedur in+asi$ masih menyebabkan in$eksi n!s!k!mial menimbulkan kematian sebanyak @@. kasus setiap tahunnya. 'elain itu, jika kita bandingkan kuman yang ada di masyarakat, mikr!!rganisme yang berada di rumah sakit lebih berbahaya dan lebih resisten terhadap !bat. :leh karena itu, diperlukan antibi!tik yang lebih p!ten atau suatu k!mbinasi antibi!tik. 'emua k!ndisi ini dapat meningkatkan resik! in$eksi kepada pasien. ".
Ranta& Penularan In%ek!&
Pengetahuan tentang rantai penularan in$eksi sangat penting karena apabila satu mata rantai dihilangkan atau dirusak, maka in$eksi dapat di%egah atau dihentikan. K!mp!nen yang diperlukan sehingga terjadi penularan adalah B Agen &n%ek!& (&n%e)t&'u! agent* adalah mikr!!rganisme yang dapat menyebabkan in$eksi. Pada manusia dapat berupa bakteri , +irus, ri%ketsia, jamur dan parasit. "ipengaruhi !leh $akt!r, yaitu B pat!genitas, +irulensi, dan jumlah
P'rt '% e.&t (P&ntu keluar* adalah jalan darimana agen in$eksi meninggalkan reser+!ir. Pintu keluar meliputi B saluran perna$asan, saluran pen%ernaan, saluran kemih dan kelamin, kulit dan membrana muk!sa, transplasenta dan darah serta %airan tubuh lain. Tran!&!& ()ara ,enularan* adalah mekanisme bagaimana transp!rt agen in$eksi dari A. reser+!ir ke penderita
C K!ntak
C "r!plet B partikel dr!plet * Fm melalui batuk, bersin, bi%ara, jarak sebar pendek, tidak bertahan lama di udara, dep!sit& pada muk!sa k!njungti+a, hidung, mulut %!nt!h B Difteria, Pertussis, Mycoplasma, Haemophillus influenza type (Hi), !irus Influenza, mumps, ruella C /irb!rne B partikel ke%il ukuran G * Fm, bertahan lama di udara, jarak penyebaran jauh, dapat terinhalasi, %!nt!hB Mycoacterium tuerculosis, "irus campa#, !arisela (cacar air), spora $amur C Melalui >ehikulum / 2ahan yang dapat berperan dalam mempertahankan kehidupan kuman penyebab sampai masuk ekt!r / /rtr!p!da
E.
Fakt'r Pen0e1a1 Perke1angan In%ek!& N'!'k'&al
%& Agen infe#si Pasien akan terpapar berbagai ma%am mikr!!rganisme selama dirawat di rumah sakit. K!ntak antara pasien dan berbagai ma%am mikr!!rganisme ini tidak selalu menimbulkan gejala klinis karena banyaknya $akt!r lain yang dapat menyebabkan terjadinya in$eksi n!s!k!mial. Kemungkinan terjadinya in$eksi tergantung pada B C karakteristik mikr!!rganisme C resistensi terhadap Iat-Iat antibi!tika C tingkat +irulensi, dan C banyaknya materi in$eksius 'emua mikr!!rganisme termasuk bakteri, +irus, jamur dan parasit dapat menyebabkan in$eksi n!s!k!mial. #n$eksi ini dapat disebabkan !leh mikr!!rganisme yang didapat dari !rang lain
. Peralatan dan instrumen ked!kteran. Makanan yang tidak steril, tidak dimasak dan diambil menggunakan tangan yang menyebabkan terjadinya in$eksi silang. *&
esistensi antiioti#a
'eiring dengan penemuan dan penggunaan antibi!tika penicillin antara tahun )J*-)J;, banyak penyakit yang serius dan $atal ketika itu dapat diterapi dan disembuhkan. 2agaimana pun juga, keberhasilan ini menyebabkan penggunaan berlebihan dan penyalahgunaan dari antibi!tika. 2anyak mikr!!rganisme yang kini menjadi lebih resisten. Meningkatnya
resistensi bakteri dapat meningkatkan angka m!rtalitas terutama terhadap pasien yangimmunocompromised . Resitensi dari bakteri ditransmisikan antar pasien dan $akt!r resistensinya dipindahkan antara bakteri. Penggunaan antibi!tika yang terus-menerus ini justru meningkatkan multiplikasi dan penyebaran strain yang resisten. Penyebab utamanya karena B C Penggunaan antibi!tika yang tidak sesuai dan tidak terk!ntr!l C "!sis antibi!tika yang tidak !ptimal C Terapi dan peng!batan menggunakan antibi!tika yang terlalu singkat C Kesalahan diagn!sa 2anyaknya pasien yang mendapat !bat antibi!tika dan perubahan dari gen yang resisten terhadap antibi!tika mengakibatkan timbulnya multiresistensi kuman terhadap !bat-!batan tersebut. Penggunaan antibi!tika se%ara besar-besaran untuk terapi dan pr!$ilaksis adalah $akt!r utama terjadinya resistensi. 2anyak strain dari pneumococci, staphylococci,enterococci, dan tuerculosis telah resisten terhadap banyak antibi!tika, begitu juga #lesiella dan pseudomonas aeruginosa juga telah bersi$at multiresisten. Keadaan ini sangat nyata terjadi terutama di negara-negara berkembang dimana antibi!tika lini kedua belum ada atau tidak tersedia. #n$eksi n!s!k!mial sangat mempengaruhi angka m!rbiditas dan m!rtalitas di rumah sakit, serta menjadi sangat penting karena meningkatnya jumlah penderita yang dirawat, seringnya imunitas tubuh melemah karena sakit, peng!batan atau umur, mik!r!rganisme yang baru
C 0epti#emia B 2ila kuman menyebar hemat!gen dari kanul C 0upurasi B 2ila telah terjadi bentukan pus di sekitar insersi kanul 2eberapa $akt!r di bawah ini berperan dalam meningkatkan k!mplikasi kanula intra+ena yaituB jenis kateter, ukuran kateter, pemasangan melalui +enaseksi, kateter yang terpasang lebih dari ; jam, kateter yang dipasang pada tungkai bawah, tidak mengindahkan prinsip anti sepsis, %airan in$us yang hipert!nik dan darah trans$usi karena merupakan media pertumbuhan mikr!!rganisme, peralatan tambahan pada tempat in$us untuk pengaturan tetes !bat, manipulasi terlalu sering pada kanula. K!l!nisasi kuman pada ujung kateter merupakan awal in$eksi tempat in$us dan bakteremia.
1. U,a0a Pen)ega"an In%ek!& N'!'k'&al Pr!gram Pen%egahan dan Pengendalian #n$eksi
tubuh lainnya, yang sering terjadi karena luka tusuk jarum bekas pakai atau pajanan lainnya. Penyakit yang perlu mendapatkan perhatian adalah hepatitis 2, 3epatitis 6, dan 3#>. 0.
Ke2a!,a+aan I!'la!&
Mikr!ba penyebab 3/#s dapat ditransmisikan !leh pasien terin$eksi8k!l!nisasi kepada pasien lain dan petugas. 2ila kewaspadaan is!lasi diterapkan dengan benar dapat menurunkan risik! transmisi dari pasien in$eksi8k!l!nisasi. Tujuan kewaspadaan is!lasi adalah menurunkan transmisi mikr!ba in$eksius diantara petugas dan pasien. Kewaspadaan #s!lasi harus diterapkan kewaspadaan is!lasi sesuai gejala klinis,sementara menunggu hasil lab!rat!rium keluar. Kewaspadaan #s!lasi merupakan k!mbinasi dari B 7
Ke2a!,a+aan Stan+ar
Kewaspadaan standar berlaku untuk semua pasien, kemungkinan atau terbukti in$eksi, setiap waktu di semua unit pelayanan kesehatan. Kewaspadaan standar disusun untuk men%egah k!ntaminasi silang sebelum diagn!sis diketahui dan beberapa merupakan praktek rutin, meliputi B Ke1er!&"an tangan3 Hand hygiene
/lat Pelindung "iri
Pent&ngn0a Han+ H0g&ene3Ke1er!&"an Tangan
D 3al utama dalam PP# D Pilar PP# D K!mp!nen sentral dari Pat&ent Sa%et0 D 'ederhana dan e$ekti$ men%egah 3/#s
D Men%iptakan lingkungan yang aman D Pelayanan kesehatan aman Baga&ana )ara en)u)& tangan 0ang 1a&k5
LL= Penggunaan sarung tangan tidak dapat menggantikan peran men%u%i tangan. LL= Tidak dapat di aplikasikan bila tangan terk!ntaminasi k!t!ran kasat mata seperti %airan darah. Ka,an 2aktun0a en)u)& tangan5
7
Ke2a!,a+aan Ber+a!arkan Tran!&!&
Tujuan untuk memutus rantai penularan mikr!ba penyebab in$eksi. "itera pkan pada pasien gejala8di%urigai terin$eksi atau k!l!nisasi kuman penyebab in$eksi menular yang dapat ditransmisikan lewat udatra, dr!plet, k!ntak kulit atau permukaan terk!ntaminasi.
Tiga jenis kewaspadaan berdasarkan transmisi B C Kewaspadaan transmisi k!ntak C Kewaspadaan transmisi droplet C Kewaspadaan transmisi airorne Kewaspadaan berdasarkan transmisi dapat dilaksanakan se%ara terpisah ataupun k'1&na!& karena suatu in$eksi dapat ditransmisikan lebih dari satu %ara. C Ke2a!,a+aan Tran!&!& K'ntak Penempatan pasien :
D Kamar tersendiri atau k!h!rting < Penelitian tidak terbukti kamar tersendiri men%egah 3/#s= D K!h!rting < management M"R! = APD petugas :
D 'arung tangan bersih n!n steril, ganti setelah k!ntak bahan in$eksius, lepaskan sarung tangan sebelum keluar dari kamar pasien dan %u%i tangan menggunakan antiseptik D 0aun, lepaskan gaun sebelum meninggalkan ruangan Transport pasien :
D 2atasi k!ntak saat transp!rtasi pasien C Ke2a!,a+aan Tran!&!& Droplet Penempatan pasien :
D Kamar tersendiri atau k!h!rting, beri jarak antar pasien )m D Pengel!laan udara khusus tidak diperlukan, pintu b!leh terbuka APD petugas :
D Masker 2edah8Pr!sedur, dipakai saat memasuki ruang rawat pasien Transport pasien :
D 2atasi transp!rtasi pasien, pasangkan masker pada pasien saat transp!rtasi D Terapkan hyangiene respirasi dan etika batuk
C Ke2a!,a+aan Tran!&!& U+ara3 Airborne Penempatan pasien :
D "i ruangan tekanan negati$ D Pertukaran udara H-) 8jam,aliran udara yang terk!ntr!l D (angan gunakan /6 sentral, bila mungkin /6 $ilter 3EP/ D Pintu harus selalu tertutup rapat. D k!h!rting D 'eharusnya kamar terpisah, terbukti men%egah transmisi, atau k!h!rting jarak ) m D Perawatan tekanan negati$ sulit, tidak membuktikan lebih e$ekti$ men%egah penyebaran D >entilasi airl!%k O "entilated anteroom terutama pada "aricella
D Minimal gunakan Masker 2edah8Pr!sedur D Masker respirat!r
D 2atasi transp!rtasi pasien, pasien harus pakai masker saat keluar ruangan D Terapkan hyangiene respirasi dan etika batuk 6atatan 5 /ohorting adalah menempatkan pasien terin$eksi atau k!l!nisasi pat!gen yang sama di ruang yang sama, pasien lain tanpa pat!gen yang sama dilarang masuk. Peraturan Untuk Ke2a!,a+aan I!'la!&
3arus dihindarkan trans$er mikr!ba path!gen antar pasien dan petugas saat perawatan pasien rawat inap, sehingga perlu diterapkan hal-hal berikut B Kewaspadaan terhadap semua darah dan %airan tubuh ekskresi dan sekresi dari seluruh pasien
"ek!ntaminasi tangan sebelum dan sesudah k!ntak diantara pasien satu lainnya 6u%i tangan setelah menyentuh bahan in$eksius
(adi, upaya pen%egahan in$eksi n!s!k!mial !leh tenaga kesehatan termasukbidan diperlukan suatu ren%ana yang terintegrasi, m!nit!ring dan pr!gram yang termasuk B C Membatasi transmisi !rganisme dari atau antar pasien dengan %ara men%u%i tangan dan penggunaan sarung tangan, tindakan septik dan aseptik, sterilisasi dan disin$ektan. C Meng!ntr!l resik! penularan dari lingkungan. C Melindungi pasien dengan penggunaan antibi!tika yang adekuat, nutrisi yang %ukup, dan +aksinasi. C Membatasi resik! in$eksi end!gen dengan meminimalkan pr!sedur in+asi$. C Pengawasan in$eksi, identi$ikasi penyakit, dan meng!ntr!l penyebarannya. Terdapat beberapa pr!sedur dan tindakan pen%egahan in$eksi n!s!k!mial. Tindakan ini merupakan seperangkat tindakan yang didesain untuk membantu meminimalkan resik! terpapar material in$eksius seperti darah dan %airan tubuh lain dari pasien kepada tenaga kesehatan atau sebaliknya. Menurut arkasih, pen%egahan in$eksi didasarkan pada asumsi bahwa seluruh k!mp!nen darah dan %airan tubuh mempunyai p!tensi menimbulkan in$eksi baik dari pasien ke tenaga kesehatan atau sebaliknya. Kun%i pen%egahan in$eksi pada $asilitas pelayanan kesehatan adalah mengikuti prinsip pemeliharaan hygene yang baik, kebersihan dan kesterilan dengan lima standar penerapan yaituB Men%u%i tangan untuk menghindari in$eksi silang. Men%u%i tangan merupakan met!de yang paling e$ekti$ untuk men%egah in$eksi n!s!k!mial, e$ekti$ mengurangi perpindahan mikr!!rganisme karena bersentuhan
Menggunakan alat pelindung diri untuk menghindari k!ntak dengan darah atau %airan tubuh lain. /lat pelindung diri meliputiQ pakaian khusus
BAB III PENUTUP
A$ Ke!&,ulan
#n$eksi n!s!k!mial adalah in$eksi yang didapat penderita ketika penderita itu dirawat disarana pelayanan kesehatan, baik itu puskesmas, klinik, maupun rumah sakit, biasanya gejala timbul ; jam pas%a penderita dirawat di pelayanan kesehatan tersebut. #n$eksi n!s!k!mial dapat bersumber pada peralatan ked!kteran, makanan minuman, udara, debu, air limbah, bahan-bahan desin$ektan, d!kter, perawat, bidan, lab!ran, sta$$, pengunjung, penderita yang dirawat, hewan yang berada di lingkungan sarana pelayanan kesehatan, misalnya nyamuk lalat dan masih banyak lagi yang berada di lingkungan sarana pelayanan kesehatan 2anyak upaya yang dapat dilakukan untuk men%egah dan mengendalikan terjadinya in$eksi n!s!k!mial. Yang perlu menjadi $!kus perhatian dalam upaya ini adalah rantai penularan in$eksi. Pengetahuan tentang rantai penularan in$eksi sangat penting karena apabila satu mata rantai dihilangkan atau dirusak, maka in$eksi dapat di%egah atau dihentikan. Penelaahan tentang rantai penularan in$eksi melahirkan suatu upaya pen%egahan berupa kewaspadaan is!lasi, yang meliputi kewaspadaan standar dan kewaspadaan transmisi.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Infeksi_nosokomial http://www.edukasiana.net/!"#/!/pengertian$dan$faktor$yang$mempengaruhi.html http://doktersehat.%om/infeksi$nosokomial$penyebab$dan$pen%egahannya/ http://anaksila&ara$didinyusuf.blogspot.%om/!""/"/makalah$infeksi$nosokomial.html http://friskillaa'w.blogspot.%om/!"/!(/makalah$infeksi$nasokomia.html