Oleh : Nurul Rizka Maulidya
Kondisi Ekonomi Masa Demokrasi Terpimpin
Dala Dalam m hal ini, ini, untuk untuk memb membaha ahass dan menj menjel elask askan an kon kondi disi si perek perekono onomi mian an masa masa pemerintahan Demokrasi Terpimpin saya membagi menjadi dua bagian. Bagian pertama saya merasa merasa perlu perlu terlebi terlebih h dahulu dahulu mengeta mengetahui hui dan memaham memahamii pemikir pemikiran-pe an-pemik mikira iran n Soekarno Soekarno mengenai ekonomi pada masa itu. Karena dari pemikiran-pemikiran Soekarno inilah yang nantinya akan sangat mempengaruhi hal-hal yang akan dibahas pada bagian kedua seperti landasan landasan ekonomi ekonomi dan langkah-l langkah-langk angkah ah pelaksan pelaksanaan aan sistem sistem ekonomi ekonomi beserta beserta kebijak kebijakan an perekon perekonomi omian an masa Demokra Demokrasi si Terpim Terpimpin. pin. Selanju Selanjutny tnya, a, pada bagian bagian kedua kedua saya akan menguraikan sistem ekonomi beserta implementasi kebijakan ekonomi tersebut.
1.
Pemikiran-pemikiran So Soekarno
Membahas kondisi perekonomian masa Demokrasi Terpimpin, perlu terlebih dahulu melihat melihat pemikir pemikiran-p an-pemi emikira kiran n ekonomi ekonomi yang yang berkemb berkembang ang pada masa masa itu. Ini dikarena dikarenakan kan pemikiran ekonomi para tokoh secara otomatis akan sangat mempengaruhi konsep serta impl implem ement entasi asi kebij kebijaka akan n ekono ekonomi mi yang yang nanti nantiny nyaa di diamb diambil il dan dijal dijalan ankan kan pada pada masa masa terse tersebut but.. Dalam Dalam kesem kesempat patan an kali kali ini kami kami akan akan mengk mengkaji aji kon kondis disii ekono ekonomi mi pada pada masa masa demokrasi demokrasi terpimpin, menurut pemikiran pemikiran yang berkembang berkembang dari tokoh terkait yaitu Presiden Soekarn Soekarno. o. Mengapa Mengapa Soekarn Soekarno o ? karena karena sebagai sebagai ‘pemimp ‘pemimpin in demokra demokrasi’, si’, Soekarn Soekarno o telah telah menjadi menjadi tokoh tokoh yang yang paling paling berpenga berpengaruh ruh pada masa masa pemerin pemerintaha tahan n Demokra Demokrasi si Terpim Terpimpin. pin. Pemikiran-pemikiran Soekarno mengenai ekonomi pada masa itu, tertuang dalam teks pidato pidatonya yang kami rangkum dan akan kami uraikan sebagai berikut :
Dalam pidato yang berjudul “kembali ke Rel Revolusi” (1959). Soekarno menyatakan bahwa tujuan jangka pendek yang ingin ditempuh pada masa
Demokrasi Terpimpin ialah: program Kabinet Kerja yang dinilai amat sederhana, meliputi fokus fokus pada pada sandan sandang-p g-pan angan gan,, dan keam keamana anan, n, kemu kemudia dian n ditopa ditopang ng dengan dengan mela melanju njutka tkan n perjuan perjuangan gan anti imperi imperialis alisme, me, ditamb ditambah ah dengan dengan mempert mempertahan ahankan kan kepriba kepribadian dian bangsa bangsa di tengah-tengah tarikan-menarik ke kanan dan ke kiri, (antara hagemoni sosialis-liberalis) yang sedang berjalan dalam pergolakan dunia menuju kepada satu kekuatan baru.
Dan tujuan jangka panjang, ialah: menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, melenyapkan melenyapkan imperialisme di mana-mana, mana-mana, dan mencapai dasar-dasar bagi perdamaian dunia yang kekal dan abadi. Maka untuk menanggulangi segala masalah-masalah berhubungan dengan tujuan-tujuan tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang tersebut, Soekarno menyatakan menyatakan kita tidak dapat mempergunakan sistem yang sudah-sudah dan alat-alat (tools) yang sudah-sudah. Sistem liberalisme harus dibuang jauh-jauh, demokrasi terpimpin dan ekonomi terpimpin harus ditempatkan sebagai gantinya. Susunan peralatan yang dulu ternyata tak efisien, harus dibongkar, dibongkar, dan diganti dengan susunan peralatan yang baru. Ordening baru dan herordening baru baru harus harus diadaka diadakan, n, agar demokra demokrasi si terpimp terpimpin in dan ekonomi ekonomi terpimp terpimpin in dapat dapat berjalan berjalan.. Menurut Menurut pemikir pemikiran an Soekarn Soekarno, o, inilah inilah yang yang disebut disebut retool Dalam m hal hal retooling ing for the the future future. Dala retoo retooli ling ng di bidang bidang ekono ekonomi mi,, perlu perlu diada diadakan kan retool retoolin ing g alat alat-al -alat at produ produks ksii dan alat alat-al -alat at distribusi. Alat-alat produksi dan alat-alat distribusi semuanya harus di-retool dan semuanya harus direoganisasi, harus berpedoman ke arah pelaksanaan Pasal 33 Undang-undang 1945 dengan dengan memperg mempergunak unakan an relnya relnya demokras demokrasii terpimp terpimpin. in. Selama Selama kita mempuny mempunyai ai beberapa beberapa badan yang diserahi oleh negara untuk mengurus dan mengembangkan beberapa bidang produksi dan distribusi, tetapi bukan produksi dan distribusi itu menjadi teratur-beres dan berkembang, tetapi badan-badan itu menjadi sarangnya orang-orang yang mamadet-madet kan isi kantungn kantungnya ya sendiri sendiri,, orang-ora orang-orang ng yang yang menjadi menjadi kaya-ra kaya-raya, ya, orang orang yang yang menjadi menjadi milyuner! Daar moet een eind aan komen! Soekarno berpendapat keadaan yang demikian itu harus diubah! Dan bukan saja badan-badan itu harus di-retool, tetapi juga semua alat-alat vital dalam produksi dan semua alat-alat vital dalam distribusi harus dikuasai atau sedikitnya sedikitnya diawasi oleh pemerintah. Tidak boleh lagi terjadi, alat-alat vital tidak dikuasai atau tidak diawasi Pemerintah, yang menyebabkan beberapa gelintir spekulan atau beberapa gelintir profiteur profiteur dapat mengguncangkan mengguncangkan seluruh ekonomi nasional, dan mengkucar-kacirkan mengkucar-kacirkan seluruh kebutuhan Rakyat. Disini Disini terliha terlihatt jelas jelas Soekarno Soekarno menging menginginka inkan n Demokra Demokrasi si Terpim Terpimpinn pinnya ya di iringi iringi dengan dengan semanga semangatt perjuang perjuangan an revolusi revolusi yang yang anti anti imperia imperialis lisme me dan diserta disertaii retooli retooling ng alat produksi dan alat distribusi agar pemerintah leluasa untuk menguasai dan mengawasi seluruh alat-alat vital milik Negara demi perekonomian nasional yang stabil.
Dalam pidato yang berjudul “Bangsa yang Dihormati dan Dikagumi” (1962). Soekarno menyatakan, menyatakan, dengan selesainya selesainya soal keamanan, keamanan, dan dengan selesainya soal
Irian Barat, maka modal pemerintah untuk memecahkan ekonomi akan sangat bertambah. Dulu pernah Soekarno mengatakan, bahwa untuk menyelesaikan tugas keamanan saja, 50 persen dari seluruh kegiatan nasional dicurahkan kepada itu, dan kemudian, ditambah dengan tugas TRIKORA, jumlah ini menjadi lebih besar lagi! Hampir-hampir tiga peremat dari kegiatan kegiatan nasional nasional negara, negara, digunaka digunakan n untuk untuk menyel menyelesai esaikan kan keamanan keamanan dan menjala menjalankan nkan Trikora itu. Jelasnya lebih dari 70 persen dari Kegiatan Nasional negara, ditumplekkan ke arah itu! Lebih dari 70 persen!. Soekarno mencoba meyakinkan, bahwa inilah salah satu penyeb penyebab ab terbesar terbesar yang yang membaw membawaa kesulit kesulitan an dalam dalam kehidupa kehidupan n ekonomi ekonomi.. Dalam Dalam hal ini Soekarno memberi penjelasan sekaligus meminta pengertian dari para hadirin pada saat itu, bah bahwa wa deng dengan an ditu ditump mple lekk kkan anny nyaa lebi lebih h dari daripa pada da 70 pers persen en Kegi Kegiat atan an Nasi Nasion onal al itu, itu, menyebabkan program “Sandang-Pangan” belum sama sekali terlaksana dengan cara yang memuaskan. Menurut Soekarno, duduk perkaranya, keamanan dan Irian Barat tidak bisa tunggu satu hari lebih lama lagi, sedangkan soal Sandang Pangan bisa kita pecahkan sambil berjalan, dan kedepa kedepanny nnyaa akan akan lebih lebih mudah mudah,, karena karena modal modal yang yang tadiny tadinyaa kita kita pergun pergunaka akan n untuk untuk memu memuli lihka hkan n keama keamana nan n dan menge mengemb mbal alika ikan n Irian Irian Barat Barat itu, itu, dapat dapat diperg diperguna unakan kan untuk untuk memecahkan persoalan-persoalan ekonomi. Kecuali daripada itu, keadaan Sandang-Pangan toh toh masih masih boleh boleh dikat dikataka akan n luma lumaya yan, n, mengi menginga ngatt bahwa bahwa kita kita melem melempar parkan kan hampi hampirr tiga tiga perempat dari Kegiatan Nasional ke arah Keamanan dan Irian Barat itu?, mengingat bahwa kita kita ini seten setengah gah-se -seten tengah gah dalam dalam keadaa keadaan n perang perang?, ?, mengi menginga ngatt bahwa bahwa pemb pembang anguna unann pembangunan vital yang menelan ongkos milyar-milyar berjalan terus?, mengingat bahwa kita tahun yang lalu dihamuk oleh kemarau yang maha hebat, ditambah dengan hama baru yang yang bernam bernamaa ganju ganjur? r? Adaka Adakah h orang orang Indon Indonesi esiaa yang yang mati mati kelapa kelapara ran? n? Adaka Adakah h orang orang Indonesia yang telanjang tidak berpakaian?. Menurut kami, disini secara tersirat Soekarno berpandangan untuk lebih memilih mendahulukan proses politik daripada proses ekonomi.
Dalam pidato yang berjudul “Revolusi Berjalan Terus” (1965). Dengan semangat yang menggelora Soekarno berbicara dihadapan hadirin yang ada.
Bagai Bagaima mana na mengu mengukur kur suatu suatu revol revolusi usi dengan dengan uku ukura ran-u n-ukur kuran an revolu revolusi? si? Segal Segala-s a-sesu esuatu atu hendaknya diamati: untuk kesejahteraan umum, ya atau tidak? Pro bono publico, inilah
semboyan kita, artinya pro bono publico, untuk kesejahteraan umum! Sekalipun ada yang secara pribadi dirugikan, sekalipun ada yang laba perusahaannya berkurang, tapi asal pro harus diterim diterima. a. Sebali Sebaliknya knya,, walaupu walaupun n ada yang yang ditamb ditambah ah mobil, mobil, bono publico publico, maka ia harus tamb tambah ah bung bungal alow ow,, tamb tambah ah koel koelka kast st,, tamb tambah ah air air cond condit itio ione ner, r, wala walaup upun un ada ada yang yang menyekolahkan anaknya ke Eropa atau ke jabalkat sekalipun, tapi tidak pro pro bono publico, maka ia harus ditolak. Kecuali – kecuali, kataku – jika orang sudah menjadi orang asing di tanah air sendiri, atau sudah menjadi orang pribumi di negeri asing! Ya, kecuali jika orang sudah cidera, sudah durhaka, sudah khianat terhadap urusan revolusi!. Selanjutnya, Soekarno berargumen kita perlu melihat kepada kaum buruh dan kaum tani, tani, karena karena mereka dapat dianggap dianggap sebagai sebagai
sokoguru sokoguru-sok -sokogur oguru u revolusi revolusi kita. kita. Mereka Mereka
mema memang ng pant pantas as,, pant pantas as,, tepa tepatt dise disebu butt soko sokogu guru ru revo revolu lusi si.. Mere Mereka ka beke bekerj rja, a, mere mereka ka menghas menghasilka ilkan, n, mereka mereka berprodu berproduksi, ksi, tanpa tanpa mengelu mengeluh h dan tanpa tanpa banyak banyak cincong cincong.. Mereka Mereka mempuny mempunyai ai tuntuta tuntutan-tun n-tuntuta tutan n mereka mereka – sudah sudah barang barang tentu tentu – tetapi tetapi tuntutan tuntutan-tun -tuntut tutan an itu biasan biasanya ya masuk masuk akal. akal. Kalau Kalau kaum buruh ingin supaya supaya upahnya upahnya bisa naik sedikit sedikit untuk untuk pem pembel belii buk buku u sekol sekolah ah untuk untuk anakny anaknya, a, apaka apakah h itu itu tidak tidak masuk masuk akal? akal? Kala Kalau u kaum kaum tani tani menghasratkan menghasratkan tanah, tanah “senyari “senyari bumi”, apakah itu tidak masuk akal? Soekarno teringat kepada seniman-seniman seniman-seniman ludruk Marhaen yang mengatakan mengatakan “Ia kalau punya pacul tapi ndak punya tanah, ke mana pacul itu mesti dipaculkan!” Tetapi ada di antara kita yang ndorondoroan, yang main tuan besar, yang mengira dirinya eigenaar revolusi, mengira dirinya “presdir” republik, lalu maunya bukan dia berkurban buat republik, tapi republik berkurban buat dirinya!... orang-orang semacam ini, Pervenuparvenu , charlatan-charlatan , profitor profitor macam ini ada baiknya kita promovir menjadi penghuni bui Nusakambangan.
Soekarn Soekarno o selalu selalu mengata mengatakan kan bahwa bahwa perjuang perjuangan an kelas kelas harus harus ditunduk ditundukkan kan kepada kepada perjuangan nasional. Dan Soekarno merasa gembira bahwa jeritannya itu dipahami oleh sebagian besar rakyat. rakyat. Di sisi lain, Soekarno juga memperingatkan memperingatkan,, kalau koruptor-koruptor koruptor-koruptor dan pencoleng-pencoleng kekayaan negara meneruskan “operasi” mereka yang sesungguhnya antir antirepu epubli blik k dan dan antir antiraky akyat at itu, itu, maka maka jangan jangan kaget kaget jika jika pada pada satu satu wakt waktu u perju perjuang angan an antargolongan berkobar dan membakari kemewahan hidup kaum koruptor dan pencoleng itu.
Sekadar tambahan :
Menurut Herbert Feith dan Lance Castles dalam buku Pemikiran politik Indonesia 1945-1 194 5-1965 965,, dijel dijelask askan an bahwa bahwa denga dengan n keberh keberhasi asila lan n peme pemeri rinta ntahan han Pres Preside iden n Sukar Sukarno no membebaskan Irian Barat pada bulan Agustus 1962, maka timbulah tekanan dari berbagai kelompok, di luar maupun di dalam negeri, agar pemerintah memusatkan perhatiannya pada
masalah ekonomi ekonomi yang sudah menjadi menjadi demikian peliknya. peliknya. Akan tetapi kebijakan kebijakan ekonomi yang mana yang akan dipilih? dipilih? Pemilihan Pemilihan kebijakan inilah yang yang membawa pemerintah pemerintah pada sema semaca cam m pers persim impa pang ngan an jala jalan. n. Pada Pada bula bulan n Mei Mei 1963 1963 Ment Menter erii Pert Pertam ama, a, Djua Djuand nda, a, mengeluarkan mengeluarkan serangkaian peraturan untuk mengurangi mengurangi subsidi dan memangkas memangkas pengeluaran pengeluaran pemerintah. Ini perlu dilihat dalam konteks terjadinya perundingan International Monetary Fund (IMF) dan beberapa beberapa negara negara Barat Barat yang yang menjanj menjanjikan ikan memberi memberikan kan pinjama pinjaman n pada Indonesia apabila pemerintah mengambil langkah-langkah reformasi yang mereka anjurkan. Dikeluarkannya Dikeluarkannya peraturan-peraturan peraturan-peraturan Djuanda itu memadai bahwa para pendukung kebijakan ekonomi yang berhaluan kanan dan pro-Barat mendapat angin. Namun tantangan terhadap peraturan peraturan Mei itu pun sangat gencar, dan Presiden Sukarno sendiri tidak pernah merestuinya secara penuh. Dalam Dalam waktu waktu empat empat bulan bulan sesudahn sesudahnya, ya, konflik konflik kanan-ki kanan-kiri ri menjadi menjadi panas panas sekali. sekali. Pertentangan mengenai peraturan Mei ini jalin menjalin dengan perbedaan sikap mengenai bagaiam bagaiamana ana Indonesia Indonesia
harus harus menangg menanggapi api usulan pembentu pembentukan kan negara baru Malaysia. Malaysia.
Presiden Sukarno pernah menyatakan sikap konfrontasi terhadap proyek yang diprakarsai Inggris ini, yang bertujuan mempersatukan Malaya, Singapura, Serawak, Sabah dan Brunei. Namun demikian tampaknya ia tertarik oleh sebuah gagasan Filipina yang didukung pulah oleh Amerika Serikat, Serikat, yakni MA-PHIL-IND MA-PHIL-INDO, O, suatu aliansi tiga Negara Malaysia, Malaysia, Filipina dan Indone Indonesia sia,, di mana mana Indone Indonesi siaa akan akan mener menerim imaa keber keberada adaan an negar negaraa baru baru Mala Malaya yasia sia.. Seandainya Seandainya gagas itu diterima, diterima, maka hal itu akan merupakan kemenangan kekuatan kanan di Indo Indone nesi sia, a, dan dan keku kekuat atan an itu itu mungk ungkin in seka sekali li akan akan memp memper erol oleh eh jala jalan n pula pula bagi bagi dilaksanakannya kebijakan di bidang ekonomi. Namun sekali lagi, seperti halnya pada tanggal 17 Oktober 1952, Presiden Sukarno menga mengamb mbil il kebut kebutuha uhan n penti penting ng yang yang mengu mengunt ntung ungka kan n golong golongan an Kiri. Kiri. Pada Pada tangg tanggal al 15 September pemerintah memutuskan bahwa ia akan “menahan diri” dalam hal pengakuan terhadap terhadap Malaysi Malaysiaa apabila apabila kelahir kelahirannn annnya ya diumumka diumumkan n pada esok hari. hari. Pada Pada tanggal tanggal 18 September September kedutaan Inggris di Jakarta dibakar oleh sekolompok sekolompok pemuda, dan banyak rumahrumah orang Inggris di Jakarta dirampok dan dibakar. Pada tanggal 21 September pemerintah mengambil keputusan untuk memutuskan semua hubungan dengan Malaya dan Singapura. Beberapa hari kemudian IMF menegaskan bahwa paket pinjaman yang direncanakan, tidak akan diberikan kepada Indonesia. Pada akhir September 1963 transisi dari Demokrasi Terpimpin Awal ke Demokrasi Terpimpin Akhir telah selesai. Selama dua tahun berikutnya proses kemerosotan ekonomi semakin lama semakin cepat. Agitasi anti-imperialis semakin lama semakin tinggi nadanya.
Yang terpokok, masyarakat Indonesia semakin lama semakin dikuasai polarisasi kanan-kiri yang akhirnya mencapai puncaknya pada tanggal 1 Oktober 1965.
2.
Sist Sistem em Ekon Ekonom omii bese besert rta a Imp Imple leme ment ntas asii Keb Kebij ijak akan an Ekon Ekonom omii
Sampai saat ditetapkannya ditetapkannya Dekrit Presiden, dapat dikatakan bahwa keadaan ekonomi Indonesia pada saat itu sangat suram, hal tersebut disebabkan oleh kekacauan politik pada masa demokrasi liberal sehingga masalah ekonomi tidak ditangani secara serius, ditambah lagi tindakan ekonomi salah urus terhadap perusahaan-perusahaan asing, sehingga menambah beban di bidang ekonomi, dan di perparah dengan adanya pemberontakan-pemberontakan daerah seperti PRRI-Permesta sehingga menghambat pendapatan negara. Sebagai akibat dari dekrit presiden 5 Juli 1959, maka Indonesia menjalankan sistem demokrasi demokrasi terpimpin terpimpin dan struktur ekonomi Indonesia menjurus pada sistem etatisme (segalagalan galanya ya diatu diaturr oleh oleh pemer pemerint intah) ah).. Denga Dengan n siste sistem m ini, ini, dihara diharapka pkan n akan akan memb membaw awaa pada pada kema kemakm kmur uran an bers bersam amaa dan dan pers persam amaa aan n dala dalam m sosi sosial al,, poli politi tik, k, dan dan ekon ekonom omii (Maz (Mazha hab b Sosialisme). Sosialisme). Akan tetapi, kebijakan-kebijakan kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah di masa ini belum mampu memperbaiki keadaan ekonomi Indonesia.
Sistem Ekonomi Terpimpin
Seiring dengan perubahan politik menuju demokrasi terpimpin maka ekonomipun mengi mengikut kutii ekonom ekonomii terpi terpimp mpin in.. Sehi Sehingg nggaa ekonom ekonomii terpi terpimp mpin in merup merupaka akan n bagia bagian n dari dari demo demokr kras asii terp terpim impi pin. n. Dima Dimana na semu semuaa akti aktivi vita tass ekon ekonom omii dise disent ntra rali lisa sasi sika kan n di pusa pusatt pemerintahan pemerintahan sementara daerah merupakan merupakan kepanjangan kepanjangan dari pusat. Langkah yang ditempuh pemerin pemerintah tah untuk untuk memperb memperbaiki aiki kondisi kondisi ekonomi ekonomi negara negara serta serta menunjan menunjang g pembang pembangunan unan ekonomi adalah sebagai berikut : 1)
Devaluasi. Pada tanggal 25 Agustus 1959 pemerintah mengumumkan keputusannya mengenai
yaitu pendeval pendevaluasi uasian an mata mata uang Rp 1.000,00 1.000,00 dan Rp penuruan nilai uang (devaluasi), yaitu 500,00 menjadi Rp 100,00 dan Rp 50,00. Mata uang pecahan Rp 100,00 ke bawah tidak didevaluasi. Tujuan dilakukan Devaluasi yaitu guna membendung inflasi yang tetap tinggi, dan dan untu untuk k meng mengur uran angi gi juml jumlah ah uang uang yang yang bere bereda darr di masy masyar arak akat at,, sert sertaa agar agar dapa dapatt meningkatkan nilai rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan. Sela Selain in itu itu dibel dibelak akuka ukanny nnyaa pembek pembekuan uan terha terhadap dap semua semua simpan simpanan an di bank bank yang yang melebi melebihi hi jumlah jumlah Rp 25.000, 25.000,00. 00. Namun, Namun, tindaka tindakan n itu tidak tidak dapat dapat mengatas mengatasii kemundu kemunduran ran ekonom ekonomi, i, sehin sehingga gga pada pada tangg tanggal al 28 Maret Maret 196 1963 3 Presi Preside den n Soeka Soekarno rno meny menyam ampai paikan kan
“Deklarasi Ekonomi” yang ternyata tidak berhasil juga. Pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam pelaksanaannya justru mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia. Bahkan pada 1961-1962 harga barang-barang naik 400%. Devaluasi juga dilakukan pada 13 Desember 1965 menjadikan uang senilai Rp 1000 menjadi Rp 1. Sehingga uang rupiah baru mestinya dihargai 1000 kali lipat uang rupiah lama, tapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai 10 kali lipat lebih tinggi. Maka tindakan pemerintah untuk menekan angka inflasi ini malah meningkatkan angka inflasi. Pembentukan Front Nasional.
2)
Front Nasional dibentuk berdasarkan Penetapan Presiden No.13 Tahun 1959. Front Nasional merupakan sebuah organisasi massa yang memperjuangkan cita-cita proklamasi dan cita-cita yang terkandung dalam UUD 1945. Tujuannya adalah menyatukan segala bentuk potensi potensi nasional nasional menjadi menjadi kekuatan kekuatan untuk untuk menyuk menyuksesk seskan an pembang pembangunan unan.. Front Front Nasiona Nasionall dipimpin oleh Presiden Sukarno sendiri. Tugas front nasional adalah sebagai berikut : Menyelesaikan Revolusi Nasional, melaksanakan pembangunan, dan mengembalikan Irian Barat. 3)
Pembentukan Kabinet Kerja. Tangg Tanggal al 9 Juli Juli 195 1959, 9, presid presiden en memb membent entuk uk kabine kabinett Kerja Kerja.. Sebag Sebagai ai wakil wakil presid presiden en
diangkatlah Ir. Juanda. Hingga tahun 1964 Kabinet Kerja mengalami tiga kali perombakan (reshuff (reshuffle) le).. Program Program kabinet kabinet ini adalah adalah sebagai sebagai berikut, berikut, mencuku mencukupi pi kebutuha kebutuhan n sandang sandang pangan, menciptakan keamanan negara, dan berjuang mengembalikan Irian Barat. 4)
Pembentukan Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas). Untu Untuk k mela melaks ksan anak akan an pemb pemban angu guna nan n ekon ekonom omii di bawa bawah h Kabi Kabine nett Kary Karyaa maka maka
dibentuklah dibentuklah Dewan Perancang Nasional (Depernas) (Depernas) pada tanggal 15 Agustus 1959 dipimpin oleh Moh. Yamin dengan anggota berjumlah 50 orang. Tugas Depernas : Mempersiapkan ranc rancan anga gan n
Unda Undang ng-u -und ndan ang g
Pemb Pemban angu guna nan n
Nasi Nasion onal al
yang yang
bere berenc ncan anaa
dan dan
Meni Menila laii
Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pembangunan. Pembangunan. Hasil yang dicapai, dalam waktu 1 tahun Depernas berhasil menyusun Rancangan Dasar Undang-undang Pembangunan Nasional Sementara Berencana tahapan tahun 1961-1969 yang disetujui oleh MPRS. Mengenai masalah pembangunan terutama mengenai perencanaan dan pembangunan pembangunan proyek besar dalam bidang industri dan prasarana tidak dapat berjalan dengan lancar sesuai harapan. 1963 Dewan Perancang Nasional (Depernas) diganti dengan nama Badan Perancang Pembangunan Nasional (Bappenas) yang dipimpin oleh Presiden Sukarno. Tugas Bappenas adalah menyusun rencana jangka panjang dan rencana tahunan, baik nasional maupun daerah,
mengawasi dan menilai pelaksanaan pembangunan, menyiapkan serta menilai hasil kerja mandataris untuk MPRS. 5)
Deklarasi Ek Ekonomi (D (Dekon) Latar Latar belakang belakang dikelua dikeluarkan rkan Deklara Deklarasi si Ekonomi Ekonomi adalah adalah karena karena berbagai berbagai peratura peraturan n
dikeluar dikeluarkan kan pemerint pemerintah ah untuk untuk merangs merangsang ang ekspor ekspor (export (export drive) drive) mengala mengalami mi kegagala kegagalan, n, misalnya Sistem Bukti Ekspor (SBE). Sulitnya memperoleh bantuan modal dan tenaga dari luar negeri sehingga pembangunan yang direncanakan guna meningkatkan meningkatkan taraf hidup rakyat tidak tidak dapat dapat terlaksa terlaksana na dengan dengan baik. baik. Sehingga Sehingga pada tanggal tanggal 28 Maret Maret 1963 dikeluarkan dikeluarkan landa landasan san baru baru gun gunaa perbai perbaika kan n ekono ekonomi mi secar secaraa meny menyel eluru uruh h yait yaitu u Dekl Deklara arasi si Ek Ekon onom omii (DEKON) dengan 14 peraturan pokoknya. Dekon dinyatakan sebagai strategi dasar ekonomi Terpimpin Indonesia yang menjadi menjadi bagi bagian an dari dari strate strategi gi umum umum revol revolusi usi Indon Indonesi esia. a. Stra Strateg tegii Dekon Dekon adalah adalah mensu mensukse kseska skan n Pembangunan Sementara Berencana 8 tahun yang polanya telah diserahkan oleh Bappenas tangg tanggal al 13 Agust Agustus us 196 1960. 0. Peme Pemeri rinta ntah h Indone Indonesia sia meny menyat ataka akan n bahwa bahwa siste sistem m ekonom ekonomii Indonesia adalah Berdikari yaitu berdiri diatas kaki sendiri. Tujuan utama dibentuk Dekon adalah untuk menciptakan ekonomi yang bersifat nasional, demokratis, dan bebas dari sisasisa imperialisme untuk mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia dengan cara terpimpin. Dalam tahap pelaksanaannya, peraturan tersebut tidak mampu mengatasi kesulitan ekonomi dan masalah inflasi, Dekon mengakibatkan stagnasi bagi perekonomian Indonesia, kesulit kesulitan-k an-kesul esulitan itan ekonomi ekonomi semaki semakin n mencolo mencolok, k, tampak tampak dengan dengan adanya adanya kenaikan kenaikan harga harga barang mencapai 400 % pada tahun 1961-1962, mengakibatkan mengakibatkan beban hidup rakyat semakin berat. Kegagalan Kegagalan Peraturan Peraturan Pemerintah disebabkan karena tidak terwujudnya pinjaman pinjaman dari International Monetary Fund (IMF) sebesar US$ 400 juta, adanya masalah ekonomi yang muncul karena pemutusan hubungan dengan Singapura dan Malaysia dalam rangka Dwikora, politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara barat semakin memperparah kemerosotan ekonomi Indonesia. 6)
Kenaikan laju inflasi Latar Belakang meningkatnya meningkatnya laju inflasi yaitu penghasilan negara berupa devisa dan
pen pengh ghas asil ilan an lain lainny nyaa
meng mengal alam amii keme kemero roso sota tan, n, nila nilaii mata mata uang uang rupi rupiah ah meng mengal alam amii
kemerosotan, anggaran belanja mengalami defisit yang semakin besar, pinjaman luar negeri tidak mampu mengatasi masalah yang ada, upaya likuidasi likuidasi semua sektor pemerintah pemerintah maupun swasta guna penghematan dan pengawasan terhadap pelaksanaan anggaran belanja tidak berhasil, penertiban administrasi dan manajemen perusahaan guna mencapai keseimbangan
keuangan tak memberikan banyak pengaruh, penyaluran kredit baru pada usaha-usaha yang dianggap penting bagi kesejahteraan rakyat dan pembangunan mengalami kegagalan. Kegagal Kegagalan-ke an-kegaga gagalan lan tersebut tersebut disebabk disebabkan an karena karena pemeri pemerintah ntah tidak tidak mempuny mempunyai ai kemauan kemauan politik politik untuk untuk menahan menahan diri diri dalam dalam melakuk melakukan an pengelu pengeluaran aran,, diperpar diperparah ah dengan dengan tindakan pemerintah yang menyelenggarakan proyek-proyek mercusuar seperti GANEFO (Games of the New Emerging Forces ) dan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) yang memaksa pemerintah untuk memperbesar pengeluarannya pada setiap tahunnya. Dampak Dampak yang yang ditimbu ditimbulkan lkan yaitu yaitu inflasi inflasi semakin semakin bertamb bertambah ah tinggi, tinggi, harga-ha harga-harga rga semakin bertambah tinggi, kehidupan masyarakat semakin terjepit, Indonesia pada tahun 1961 secara terus menerus harus membiayai kekurangan neraca pembayaran dari cadangan emas dan devisa, ekspor semakin buruk dan pembatasan Impor karena lemahnya devisa, pada tahun 1965 cadangan emas dan devisa telah habis bahkan menunjukkan saldo negatif sebesar US$ 3 juta sebagai dampak politik konfrontasi dengan Malaysia dan negara-negara barat. Kebijakan pemerintah dalam keadaan defisit negara yang semakin meningkat ini diakhiri diakhiri pemerin pemerintah tah dengan dengan penceta pencetakan kan uang baru tanpa tanpa perhitu perhitungan ngan matang. matang. Sehingga Sehingga menambah berat angka inflasi. Dampaknya dari kebijakan pemerintah tersebut, uang rupiah baru yang seharusnya bernilai 1000 kali lipat uang rupiah lama akan tetapi di masyarakat uang rupiah baru hanya dihargai sekitar 10 kali lipat lebih tinggi dari uang rupiah baru, dan tind tindak akan an mone monete terr peme pemeri rint ntah ah untu untuk k mene meneka kan n angk angkaa infl inflas asii mala malaha han n meny menyeb ebab abka kan n meningkatnya angka inflasi. 7)
Meni Mening ngka katk tkan an Perd Perdag agan anga gan n dan dan Perk Perkre redi dita tan n Lua Luarr Nege Negeri ri.. Pemerintah Pemerintah membangkitkan membangkitkan ekonomi agraris atau pertanian, pertanian, sebab kurang lebih 80%
penduduk Indonesia hidup dari bidang pertanian. Hasil pertanian tersebut diekspor untuk mempero memperoleh leh devisa devisa yang yang selanju selanjutny tnyaa digunaka digunakan n untuk untuk mengim mengimpor por berbagai berbagai bahan bahan baku/ baku/ barang konsumsi yang belum dihasilkan di Indonesia. Jika Indonesia tidak mampu memperoleh keuntungan maka akan mencari bantuan berupa kredit luar negeri guna memenuhi biaya import dan memenuhi kebutuhan masyarakat di dalam negeri. Sehingga Indonesia mampu memeprbesar komoditi ekspor, dari eksport tersebut maka akan digunakan untuk membayar utang luar negeri dan untuk kepentingan dalam negeri. Dengan bantuan kredit tersebut membuka jalan bagi perdagangan dari negara yang memberikan pinjaman kepada Indonesia. 8)
Pemb Pemben entuk tukan an Kom Komand ando o Tert Tertin inggi ggi Oper Operasi asi Ek Ekono onomi mi (KOT (KOTOE OE)) dan dan Kesat Kesatua uan n Oper Operasi asi
(KESOP)
Dikeluarkan peraturan tanggal 17 April 1964 mengenai adanya Komando Tertinggi Operasi Ekonomi (KOTOE) dan Kesatuan Operasi (KESOP) dalam usaha perdagangan. Selain itu diadakannya peleburan bank-bank Negara. Presiden berusaha mempersatukan semua bank negara ke dalam satu bank sentral sehingga didirikan Bank Tunggal Milik Negara berdasarkan Penpres No. 7 tahun 1965. Tugas bank tersebut adalah sebagai bank sirkulasi, sirkulasi, bank sentral, dan bank umum. Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka dilakukan pelebur peleburan an bank-ban bank-bank k negara negara seperti seperti Bank Koperas Koperasii dan Nelaya Nelayan n (BKTN) (BKTN),, Bank Bank Umum Umum Nega Negara ra,, Bank Bank Tabun Tabunga gan n Negar Negara, a, Bank Bank Negara Negara Indone Indonesia sia ke dalam dalam Bank Bank Indone Indonesi sia. a. Dibentuklah Bank Negara Indonesia yang terbagi dalam beberapa unit dengan tugas dan pekerjaan masing-masing. Tindakan itu menimbulkan spekulasi dan penyelewengan dalam penggunaan uang negara sebab tidak ada lembaga pengawas. Kegagalan pemerintah dalam menanggung masalah ekonomi, disebabkan karena semua kegiatan ekonomi terpusat sehingga kegitan ekonomi mengalami penurunan yang disertai dengan infasi, masalah ekonomi tidak diatasi berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi, tetapi diatasi diatasi dengan dengan cara-car cara-caraa politis, politis, kemenang kemenangan an politik politik diutama diutamakan kan sedangka sedangkan n kehidupa kehidupan n ekonomi diabaikan (politik dikedepankan tanpa memperhatikan ekonomi). Peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah sering bertentangana antara satu peraturan dengan peraturan yang lainnya. Tidak ada ukuran yang objektif untuk menilai suatu usaha atau hasil dari suatu usaha. Terjadinya Terjadinya berbagai bentuk penyelewengan penyelewengan dan salah urus. Kebangkrutan Kebangkrutan tidak dapat dikendalikan, masyarakat mengalami kesulitan hidup, kemiskinan, dan angka kriminalitas yang meningkat. 9)
Konf Konfro ront ntas asii Ekon Ekonom omii dala dalam m rang rangka ka per perju juan anga gan n pemb pembeb ebas asan an Iri Irian an Bar Barat at Konfront Konfrontasi asi ekonomi ekonomi dilakuka dilakukan n oleh pemerin pemerintah tah Indonesi Indonesiaa terhadap terhadap aset-as aset-aset et dan
kepentin kepentingan-k gan-kepen epenting tingan an ekonomi ekonomi Belanda Belanda di Indonesi Indonesia. a. Konfront Konfrontasi asi ekonomi ekonomi tersebu tersebutt sebagai berikut : A) Tahun 1956 secara sepihak Indonesia membatalkan hasil KMB, diumumkan pembatalan utang-utang RI kepada Belanda. B) Selama Selama tahun tahun 1957 dilakuk dilakukan an pemogoka pemogokan n buruh buruh di perusaha perusahaan-p an-perus erusahaa ahaan n Belanda Belanda,, melarang terbitan-terbitan dan film berbahasa Belanda, dan melarang penerbangan kapalkapal Belanda, serta memboikot kepentingan-kepentingan Belanda di Indonesia. C) Selama tahun 1958-1959 dilakukan nasionalisasi terhadap ± 700 perusahaan-perusahaan Bela Belanda nda di Indon Indonesi esia, a, dan dan menga mengali lihka hkan n pusat pusat pemasa pemasara ran n komodi komoditi ti RI dan Rott Rotterd erdam am (Belanda) ke Bremen, Jerman.
ANALISIS
Pemikiran – pemikiran ekonomi menurut Soekarno telah kami uraikan sebelumnya. Menurut pendapat kami pemikiran-pemikiran itu dapat dinilai lumayan “idealis”. Tetapi perlu diketahui, pemikiran atau konsep, yang bersifat idealistis, kadangkala atau bahkan teramat sering berbeda dengan kenyataan praktek, dan itu terbukti !!!. Hal inilah yang menimpa pemerin pemerintaha tahan n Demokra Demokrasi si Terpim Terpimpin. pin. Pada Pada beberapa beberapa segi memang memang dapat dapat dipaham dipahamii dan dimengerti, karena suatu tindakan atau tingkah laku manusia sangat tergantung pada berbagai faktor atau kondisi yang melingkupinya seperti juga halnya pada saat suatu konsep atau sistem dirumuskan untuk dijalankan. Kontribusi pemerintah dalam usaha-usaha untuk membangun perekonomian dapat dikataka dikatakan n “gagal “gagal”” pada periode periode Demokra Demokrasi si Terpim Terpimpin pin (1957-19 (1957-1965) 65) karena karena semestin semestinya ya pembangunan dipahami tidak hanya sebagai pertumbuhan ekonomi atau pembangunan fisik saja, saja, melaink melainkan an seharus seharusnya nya mewujud mewujudkan kan kesejah kesejahtera teraan an yang yang layak, layak, keadila keadilan n sosial sosial dan keseimbangan ekologis. Di sisi lain, kami melihat pemerintahan Soekarno ini lebih memilih mendahulukan proses politik daripada proses ekonomi. Perl Perlu u dike diketa tahu hui, i, peri period odee Orde Orde Lam Lama yang ang dipi dipimp mpin in Soeka oekarn rno o lebi lebih h kuat kuat nasionalismenya, sentralisasi, komando dan kepemilikan kolektif bisa disimpulkan berarti prosesnya menjauhi kutub “Laissez-Faire” dan mendekati kutub “Dirigisme/hegemoni”. Bahan kritik kritik yang pantas ditujukan ditujukan untuk pemerintahan pemerintahan masa Demokrasi Demokrasi Terpimpin Terpimpin yaitu perlu ditekankan rasionalitas dalam pengambilan dan pelaksanaan kebijakan ekonomi. Selain itu proses perekonomian yang berjalan perlu ditopang dengan penegakkan rule of law karena karena dalam dalam masa pemeri pemerintah ntahan an Demokra Demokrasi si Terpim Terpimpin pin terjadi terjadi banyak banyak penyelew penyelewenga engan n terhadap UUD 1945. Hal yang tidak kalah penting, jangan sampai nasionalisme nasionalisme yang terlalu berlebihan menghalangi timbulnya modernisasi ekonomi. Khusus mengenai kemercusuaran nyatanya saat itu anggapan yang ada bahwa Indonesia hanya sebuah mercu saja bagi dunia. Dengan konsep Ekonomi Terpimpin mulai tahun 1957 hingga tahun 1965. Dalam periode ini peranan negara dalam pengendalian ekonomi lebih besar dari periode sebelumnya. Tapi pada kenyataannya sistem politik-ekonomi pada masa ini juga tidak memberikan hasil yang yang didamba didambakan kan masyarak masyarakat, at, terbukti terbukti hasilny hasilnyaa kondisi kondisi ekonomi ekonomi yang yang memprih memprihatin atinkan. kan. Inflasi lepas kendali, produksi nasional merosot dan kehidupan sehari-hari pun semakin berat. Kegagalan ekonomi inilah menjadi salah satu pemicu rezim Demokrasi Terpimpin jatuh, yang kemudian diganti oleh rezim Orde Baru atau Orde Soeharto.
REFERENSI UTAMA :
Buku Pemikiran Politik Indonesia 1945-1965. Herbert Feith dan Lance Castles.