Komunikasi Dalam Tulisan " ii
Komunikasi Dalam Tulisan " 5
KOMUNIKASI BISNIS
KOMUNIKASI DALAM TULISAN
Yopi Ofiza
161000462201005
Pembimbing : Wahyu Indah Mursalini, SE, MM
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
DESEMBER, 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat nikmatnya dan atas kehendak-Nya lah makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi nilai mata kuliah Komunikasi Bisnis semester III tahun ajaran 2017/2018.
Penulis menyadari, bahwa sebagai mahasiswa yang ilmu pengetahuannya belum seberapa sehingga makalah ini masih memiliki kekurangan, maka dari itu diharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik.
Harapan Penulis, mudah-mudahan makalah yang sederhana ini banyak memiliki manfaat yang baik dan sesuai yang diharapkan.
Solok, 2 Desember 2017
Penulis
Yopi Ofiza
161000462201005
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTARi
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penulisan2
BAB II PEMBAHASAN3
2.1 Definisi Komunikasi Dalam Tulisan 3
2.2 Bentuk Komunikasi Dalam Tulisan 4
2.3 Prinsip-prinsip Komunikasi Dalam Tulisan 7
2.4 Hambatan Dalam Komunikasi Dalam Tulisan 10
2.5 Cara Mengatasi Hambatan 13
BAB III PENUTUP14
Kesimpulan14
3.2 Saran14
DAFTAR PUSTAKA15
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain di mana saja berada. Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri, begitu juga bagi sebuah organisasi. Koordinasi dan perubahan tidak dapat dilakukan tanpa adanya komunikasi, seorang pekerja mungkin tidak tahu apa yang dilakukan rekan kerjanya, supervisor tidak memberikan instruksi sehingga koordinasi pekerjaan tidak mungkin terjadi.
Johannes Gutenberg dikenal keberhasilannya menemukan mesin cetak yang mampu merevolusi denyut kehidupan yang tadinya begitu lamban dan lambat selama berabad-abad menjadi amat dinamis. Kehadiran percetakan itu dalam perjalanannya juga memunculkan cara baru orang berkomunikasi, dari komunikasi lisan dan tatap muka, menjadi komunikasi massa dengan medianya buku dan surat kabar. Arus globalisasi yang semakin cepat membuat perkembangan di berbagai bidang teknologi juga berkembang secara signifikan. Salah satu bidang teknologi yang dapat dikatakan berkembang cukup pesat ialah teknologi komunikasi.
Komunikasi secara umum merupakan suatu proses penyampaian – penerimaan pesan antar dua orang atau lebih. Pesan yang disampaikan dapat berupa komunikasi lisan, komunikasi tulisan, komunikasi verbal, komunikasi non verbal. Komunikasi tulisan suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa komunikasi tulisan adalah kegiatan komunikasi yang menggunakan sarana tulisan yang dapat menggambarkan atau mewakili komunikasi lisan termasuk kedalamnya adalah menulis dan membaca.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
Definisi dari komunikasi tulisan ?
Bentuk – bentuk dari komunikasi tulisan ?
Prinsip – prinsip dari komunikasi tulisan ?
Hambatan yang terjadi pada komunikasi ?
Cara mengatasi hambatan dalam komunikasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
Mengetahui apa itu komunikasi tulisan beserta bentuk-bentuknya.
Mengetahui prinsip-prinsip dari komunikasi tulisan.
Mengetahui hambatan yang terjadi pada komunikasi dan cara mengatasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Komunikasi Tulisan
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dan pengertian dari satu orang ke orang yang lain. Pengertian dari tulisan itu sendiri adalah serangkaian huruf atau simbol (abjad) yang disusun menjadi kata-kata agar menghasilkan suatu makna yang dapat dimengerti. Sehingga dapat dikatakan pengertian komunikasi tulisan adalah suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu..
Menurut Luhur Wicaksono (2016) menjelaskan definisi komunikasi tulisan yaitu merupakan kata-kata atau lambang-lambang abstrak yang dibuat sekelompok orang tertentu yang sepakat dengan memberikan makna-makna tertentu juga terhadap lambang-lambang tersebut.
Komunikasi mengalamai revolusi, yang telah disederhanakan oleh Bell dalam Zetti Finali dkk (2017) yaitu revolusi dalam hal berbicara, ditemukannya tulisan, penemuan percetakan, dan dalam hal hubungan jarak jauh (telekomunikasi). Hal tersebut menunjukkan bahwa komunikasi mengalami perkembangan dan menjadi hal yang signifikan saat berada dalam arus globalisasi seperti saat ini
Pengertian umum komunikasi yang dijelaskan Sudjana dan Rivai dalam Zetti Finali dkk (2017) dalam tiga kategori pokok dengan beberapa istilah khasnya sebagai berikut :
Encode atau penyandi, yaitu komunikator yang mempunyai informasi atau pesan tertentu yang disajikan dalam bentuk sandi atau code, seperti bahasa lisan, tulisan, dan tulisan dalam lambang verbal, atau lambang visual.
Sign atau signal, yaitu pesan, berita, atau pernyataan yang ditujukan kepada dan diterima oleh seseorang atau kelompok orang penerima. Pesan itu dapat dilukiskan dalam bentuk gerak tangan, mimik, kata-kata lisan atau tulisan, rumusan, gambar, foto, grafik, peta, diagram, dan lain-lain.
Decoders, yaitu komunikan yang menerima pesan. Makna decoders adalah pemecah sandi agar dapat dimengerti maknanya. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa suatu hal penting dalam komunikasi jika penerima informasi mampu berfikir yang sama dengan pengirim informasi.
Melalui komunikasi tulisan mempunyai beberapa keuntungan. Seperti kita mempunyai cukup waktu untuk memikirkan dan merancang pesan yang ingin disampaikan. Kemudian isi pesan yang disampaikan dapat memuat informasi yang sangat kompleks dan memerlukan uraian yang sangat detail. Lalu pesan yang disampaikan dapat didokumentasikan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk rujukan pada masa mendatang. Dan dapat disebarkan seluas-luasnya, seperti pada zaman sekarang melalui surat kabar atau internet.
Bentuk – Bentuk Komunikasi Tulisan
Komunikasi tulisan adalah komunikasi yang dilaksanakan dalam bentuk surat dan dipergunakan untuk menyampaikan berita yang sifatnya singkat, jelas tetapi dipandang perlu untuk ditulis dengan maksud-maksud tertentu. Contoh- contoh komunikasi tulisan ini antara lain:
Naskah, yang biasanya dipergunakan untuk menyampaikan berita yang bersifat komplek.
Blangko-blangko, yang dipergunakan untuk mengirimkan berita dalam suatu daftar.
Gambar dan foto, karena tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
Spanduk, yang biasa dipergunakan untuk menyampaikan informasi kepada banyak orang.
Bentuk komunikasi yang dilakukan pada bentuk tradisional telah mengalami pergeseran akibat penerapan teknologi. Bentuk komunikasi dilandasi oleh nilai-nilai dan cara berinteraksi yang dibangun karena penerapan teknologi ini akan membangun sebuah budaya pada generasi melek teknologi seperti tabel yang disajikan oleh Deddy Mulyana dalam Anggi Mayasari Violita Utami dkk (2015) sebagai berikut :
Tingkat
Bentuk Tradisional
Penerapan Teknologi
Antar Pesona
Tatap muka, surat
Telepon, hubungan kelompok pribadi, surat elektronik, voicegram
Kelompok
Tatap muka
Konferensi telepon, telekomunikasi komputer
Organisasional
Tatap muka, memo, pertemuan
Konferensi telepon, surat elektronik, manajemen dengan bantuan komputer, sistim informasi, faksimil
Publik
Surat kabar, majalah, buku, televisi, radio, film
Videotape, video disk, tv kabel, tv satelit langsung, videoteks, teleteks, sistem informasi digital.
Hais Dama (2014) mengemukakan sifat komunikasi tulisan ini adalah memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi yang baik, sehingga tujuan penyampaian pesan utamanya pesan bisnis dapat tercapai, misalnya saja :
Membuat dan mengirim surat pengantar barang
Membuat dan mengirim surat teguran atau peringatan
Membuat surat permintaan barang
Surat pemesanan barang
Surat penawaran barang
Komunikasi bisnis yang efektif sangat bergantung pada keterampilan seseorang dalam mengirim atau menerima pesan. Secara umum untuk meyampaikan pesan-pesan bisnis seseorang dapat menggunakan tulisan atau lisan.
Contoh lain dari komunikasi tulisan salah satunya adalah iklan, seperti yang dijelaskan oleh Dunn dan Barban dalam H.Hanafi Murtani dkk (2013) adalah bentuk kegiatan komunikasi non personal yang disampaikan lewat media dengan membayar ruang yang dipakainya untuk menyampaikan pesan persuasif kepada konsumen oleh perusahaan, lembaga non komersil maupun pribadi yang berkepentingan
Sebagai bentuk komunikasi, periklanan merupakan pesan yang disampaikan kepada konsumen untuk menarik perhatian, memberi informasi, menghibur dan dimaksudkan untuk menimbulkan respon. Sunarto dalam H.Hanafi Murtani dkk (2013) menggolongkan tujuan periklanan sebagai : (1) iklan informatif, (2) iklan persuasif, dan (3) iklan pengingat. Sedangkan menurut Jefkins dalam H.Hanafi Murtani dkk (2013) iklan dapat digolongkan menjadi 6 kategori, yaitu : (1) iklan konsumen, (2) iklan bisnis, (3) iklan perdagangan, (4) iklan eceran, (5) iklan rekruitmen, dan (6) iklan politik.
Media cetak juga merupakan salah satu contoh komunikasi dalam bentuk tulisan. Neim Postman dalam Abdul Malik (2013) mengungkapkan bahwa masyarakat yang berbasis pada media cetak cenderung untuk mengedepankan rasionalitas, keseriusan dan koherensi antara cara berpikir dengan isi dari wacana publik. Membaca akan membentuk pemikiran kritis berdasarkan logika dan kejelasan. Oleh karenanya, masyarakat yang berbasiskan media cetak sebagai perangkat utama dalam komunikasi pribadi dan publik akan menjadikan masyarakat itu sebagai masyarakat yang rasional. Hal ini diamini oleh Einsten yang menyatakan bahwa pembangunan media cetak telah memainkan peran yang penting dalam memunculkan pemikiran ilmiah.
Abdul Malik (2013) juga menjelaskan kehadiran percetakan setidaknya telah memunculkan cara baru orang berkomunikasi, dari komunikasi lisan dan tatap muka, menjadi komunikasi massa, dengan medianya buku dan surat kabar. John Vivian (2008:40) seperti yang dikutip oleh Abdul Malik (2013) menulis, kehadiran buku, terutama membawa dampak yang begitu besar bagi masyarakat, antara lain : (1) kemajuan ilmiah, (2) reformasi sosial, dan (3) literasi.
Berdasarkan tingkat partisipasi dari para pelaku yang terlibat, Muhammad dalam Nurul Hayati (2014) menjelaskan bahwa proses komunikasi tulisan dapat dibagi dalam dua jenis :
Komunikasi satu arah (one way communication)
Adalah suatu bentuk proses komunikasi dimana yang aktif terlibat hanyalah pihak sumber. Pihak penerima pesan bersifat pasif dalam arti hanya menerima saja semua pesan yang disampaikan sumber tanpa memberikan umpan balik berupa tanggapan, reaksi, atau pendapat atas pesan-pesan yang diterimanya seperti penyampaian pesan melalui media massa (TV, surat kabar, majalah, dll).
Komunikasi dua arah (two way communication)
Sumber dan penerima pesan masing-masing terlibat aktif dalam penyampaian pesan dan umpan balik.
Prinsip – Prinsip Komunikasi Tulisan
Terdapat prinsip dasar yang harus diperhatikan dalam komunikasi tulisan disebut dengan Prinsip 7 C yaitu:
Completeness (Lengkap)
Pesan – pesan yang digunakan dalam suatu perusahaan akan disebut lengkap, bila mengandung semua fakta- fakta yang diinginkan oleh pembicara. Karena itu pesan harus menjawab semua pertanyaan, memberikan informasi tambahan yang dibutuhkan dan periksa kembali apakah telah mencakup 5W+1H(who, what , when, where, when, why, dan how). Hal ini khususnya diperlukan pada saat anda menjawab surat pengumuman atau pemberitahuan misalnya surat pemesanan barang.
Conciseness (Ringkas)
Conciseness adalah suatu pesan bukan mengorbankan beberapa kata sehingga menjadi tidak lengkap dan kurang sopan tetapi hilangkan kata – kata yang kurang penting dan hindarkan pengulangan kata-kata.
Consideration (Pertimbangan)
Berarti anda harus benar – benar menyiapkan apa yang akan ditulis dan coba memahami orang / pihak lain, apa masalahnya, keinginannya dan lain-lain.
Concerteness (Konkrit)
Penulisan yang konkrit berarti spesifik, mengandung kepastian yang gamblang (jelas), hindari kekaburan dan penulisan secara umum. Untuk itu sebaiknya anda menggunakan fakta – fakta / data yang spesifik/ jelas dan lebih baik menggunkan kalimat aktif.
Clarity (Jelas)
Pesan yang disampaikan harus benar – benar jelas dan dapat dimengerti oleh pembaca sehingga perlu diperhatikan pemilihan kata – kata yang sering digunakan, hindari kata- kata asing dan susunan kalimat dan paragraf yang beraturan.
Courtesy (Sopan)
Sopan disini bukan berarti menggunakan kata – kata maaf, silahkan, terimakasih, tetapi yang dimagsud adalah jangan menyinggung perasaan pembaca, jawablah surat langganan segera, bijaksana dan untuk tidak menyakiti hati langganan janganlah terlalu berterusterang kepada masalah yang dihadapi langganan.
Correectness (Benar)
Yang dimaksud benar adalah menggunakan bahasa yang sesuai dengan level pengetahuan langganan dan gunakan kata akurat, grafik gambar yang menunjang.
Ada beberapa prinsip dalam komunikasi yang dikemukakan oleh Nurul Hayati (2014) yakni :
Komunikasi adalah suatu proses
Maksudnya adalah bahwa komunikasi merupakan suatu seri kegiatan yang terus menerus, yang tidak mempunyai permulaan atau akhir dan selalu berubah-ubah. Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang dapat ditangkap dengan tangan untuk diteliti. Maka komunikasi sebenarnya adalah sesuatu yang abstrak, yang di dalamnya memberi nilai yang dapat dimaknai tanpa muncul atau menghasilkan dalam bentuk yang kongkrit.
Komunikasi sebagai suatu sistem
Maksudnya adalah komunikasi itu terdiri dari komponen-komponen yang saling berkaitan. Antara satu komponen dengan komponen lainnya saling berhubungan dan tidak dapat dipisahkan. Bila terdapat gangguan dalam sebuah komponen tersebut, maka akan mempengaruhi pula proses komunikasi secara keseluruhan.
Komunikasi bersifat interaksi dan transaksi
Merupakan saling tukar menukar informasi. Misalnya seseorang berbicara kepada temannya mengenai sesuatu, kemudian temannya yang mendengar memberikan reaksi atau komentar terhadap apa yang sedang dibicarakan itu dan begitu selanjutnya berlangsung secara teratur.
Komunikasi dapat terjadi disengaja atau tidak sengaja
Komunikasi yang disengaja terjadi apabila pesan yang mempunyai maksud tertentu dikirimkan kepada penerima yang dimaksudkan. Komunikasi tidak disengaja juga dapat terjadi, misalnya dalam situasi kelas yang hening tiba-tiba seorang murid berdiri maju ke depan mengambil kapur untuk menghisap tinta penanya. Gerakan murid yang tidak sengaja sebagai pesan itu diterima murid-murid lainnya sebagai pesan karena tiba-tiba temannya yang lain memperhatikan geraknya yang menimbulkan bermacam-macam interpretasi bagi mereka.
Bovee dan Thill dalam Hais Dama (2014) mengemukakan proses komunikasi terdiri atas :
Pengirim mempunyai suatu idea atau gagasan
Pengirim mengubah ide menjadi gagasan
Pengirim menyampaikan pesan
Penerima menerima pesan
Penerima menafsirkan pesan
Penerima memberikan tanggapan dan mengirim umpan balik
Unsur komunikasi yang dijelaskan oleh Laswell dalam H.Hanafi Murtani dkk (2013) menyatakan bahwa komunikasi meliputi 5 (lima) unsur yaitu :
Komunikator (Communicator, source, sender)
Adalah pengiklan ataupun produsen yang ingin mengiklankan produk marketnya kepada konsumen ataupun sasaran yang dituju.
Pesan (Message)
Adalah pesan yang ingin disampaikan kepada konsumen yang dikemas dalam bentuk iklan dan dibuat sangat manarik sehingga dapat menarik minat konsumen.
Media (Channel)
Adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan daro komunikator kepada komunikan, dalam hal ini bisa media cetak atau media elektronik.
Komunikan (Receiver)
Adalah komunikan yang menerima pesan dari konsumen. Dalam iklan mereka adalah konsumen yang dituju oleh para produsen iklan.
Efek/Umpan Balik (Feedback)
Adalah seperangkat reaksi atau tanggapan komunikan setelah menerima pesan dari komunikator.
H.Hanafi Murtani dkk (2013) menjelaskan suatu iklan dapat dikatakan efektif, apabila tujuan dari periklanan tersebut dapat tercapai atau terlaksana. Kriteria dalam menilai efektivitas, yaitu : (1) kegunaan, (2) ketepatan dan objektivitas, (3) ruang lingkup, (4) efektivitas biaya, (5) akuntabilitas, dan (6) ketepatan waktu.
Hambatan Komunikasi
Selalu ada hambatan disetiap melakukan komunikasi. Namun hambatan yang muncul merupakan kunci kesuksesan dalam berinteraksi mengingat setiap interaksi dilakukan lebih dari satu orang atau dua arah. Berikut ini adalah macam -macam hambatan komunikasi, yaitu :
Hambatan dari Proses Komunikasi yaitu hambatan yang timbul dari ketidak jelasan informasi yang akan disampaikan.
Hambatan Fisik yaitu hambatan yang terjadi akibat ada gangguan cuaca, gangguan sinyal, dsb
Hambatan Semantik yaitu hambatan yang terjadi akibat pemahaman yang sedikit mengenai bahasa dan istilah-istilah asing yang digunakan dalam informasi atau pesan
Hambatan Psikologis yaitu hambatan yang berasal dari gangguan kondisi kejiwaaan dari si pengirim pesan atau penerima pesan sehingga mengakibatkan informasi tersebut mengalami perubahan
Hambatan Manusiawi yaitu hambatan yang terjadi akibat tingkat emosi manusia yang tidak menentu dalam menyikapi informasi atau pesan
Hambatan Organisasional yaitu tingkat hirarkhi, wewenang manajerial dan spesialisasi yaitu hambatan yang timbul akibat komunikasi dengan atasan atau bawahan mengalami kendala seperti tingkat pemahaman terhadap suatu informasi yang berbeda yang mengakibatkan sebuah hambatan.
Hambatan-hambatan Antar Pribadi yaitu hambatan yang timbul antar pribadi didalam sebuah organisasi, biasanya hambatan ini muncul karena adanya salah paham antar pribadi yang menyangkut masalah tugas dan wewenang dari orang yang ada dalam organisasi.
Faktor-faktor penghambat dalam proses komunikasi dapat dikelompokkan dalam empat kelompok yang dijabarkan oleh Hais Dama (2014) yaitu :
Masalah dalam mengembangkan pesan
Sumber masalah penting dalam mengembangkan pesan adalah dalam memformulasikan pesan, antaranya adalah munculnya keragu-raguan tentang isi pesan, kurang terbiasa dengan situasi yang ada atau masih asing dalam audien, adanya pertentangan emosional, sulit mengekspresikan idea atau gagasan, dll.
Masalah dalam menyampaikan pesan
Masalah yang paling jelas disini adalah faktor fisik. Atau biasanya juga terjadi apabila dua pesan yang disampaikan memiliki pemahaman yang saling berlawanan atau bermakna ganda.
Masalah dalam menerima pesan
Masalah yang muncul dalam menerima pesan antara lain adanya masalah penglihatan, penerangan yang kurang memadai, dll.
Masalah dalam menafsirkan pesan
Perbedaan penafsiran terjadi dilatarbelakangi oleh :
Perbedaan latar belakang
Perbedaan penafsiran data
Perbedaan reaksi emosional
Sedangkan menurut Cangara dalam Nurul Hayati (2014) menjelaskan gangguan atau hambatan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas 7 (tujuh) macam yakni : gangguan teknis, gangguan semantik, gangguan psikologis rintangan fisik atau organik, rintangan status, rintangan kerangka berpikir, dan rintangan budaya.
Gangguan teknik dapat berupa gangguan-gangguan dari faktor pendukung komunikasi yang bersifat teknis, misalnya terganggunya sinyal ketika berkomunikasi. Gangguan semantik berhubungan dengan pemahaman semantik (arti kata) dari pihak-pihak yang berkomunikasi. Gangguan psikologis misalnya gangguan psikologis yang disebabkan oleh tekanan-tekanan pikiran pada pihak-pihak yang berkomunikasi juga akan mempengaruhi efektifitas proses komunikasi. Rintangan fisik atau organik, misalnya pada seseorang yang berkebutuhan khusus tentunya memerlukan pemahaman bahasa komunikasi yang sangat baik bagi pihak yang berkomunikasi dengannya. Rintangan status dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan berkomunikasi antara pihak-pihak yang berkomunikasi yang memiliki perbedaan status soail. Rintangan kerangka berpikir juga akan menghambat proses komunikasi, sehingga diperlukan kesamaan kerangka berpikir bagi pihak-pihak yang berkomunikasi dalam memahami pesan atau informasi yang sedang disampaikan. Rintangan budaya, maksudnya suatu pesan atau informasi dalam komunikasi kemungkinan akan dipahami secara berbeda oleh beberapa orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda.
Cara Mengatasi Hambatan
Dari berbagai hambatan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa proses komunikasi itu tidak mudah dan memerlukan jalan yang sangat panjang untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam berkomunikasi dan dalam aktivitas lainnya.Tetapi hambatan tersebut bukanlah menjadi satu-satunya penghambat dalam berkomunikasi. Untuk memecahkan masalah hambatan tersebut diatas berikut ini diurakian cara mengatasi hambatan komunikasi :
Memerikan umpan balik atau Feed Back yaitu memberikan kesempatan pada seseorang untuk menyampaikan informasi dan gagasannya sehingga tercipta komunikasi 2 (dua) arah
Mengenai si penerima berita yaitu mengenali latar belakang , pendidikan serta kondisi penerima pesan agar pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan mudah dimengerti oleh si penerima pesan.
Susunlah secara terperinci apa, dan kapan informasi tersebut harus disampaikan dan kepada siapa informasi tersebut akan disampaikan.
Cara mengatasi hambatan dalam proses komunikasi tulisan adalah dengan membangun komunikasi yang baik seperti yang dikemukakan oleh Hais Dama (2014) yaitu memerlukan beberapa persyaratan antara lain :
Kesamaan persespsi
Ketepatan (sasaran audien/penerima)
Kredibilitas (menyangkut karakteristik penerima pesan)
Pengendalian (keika ada reaksi dari penerima pesan)
Keharmonisan (hubungan yang baik dengan penerima pesan)
Komunikasi yang efektif dapat mengatasi berbagai permasalahan/hambatan yang dihadapi dalam komunikasi. Olehnya itu perlu memperhatikan :
Membuat suatu pesan secara hati-hati
Meminimalkan gangguan dalam proses komunikasi
Mempermudah upaya umpan balik antara pengirim dan penerima
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi tulisan adalah suatu proses penyampaian pesan komunikasi dengan menggunakan kata-kata dalam bentuk tulisan yang memilki makna tertentu. Komunikasi tulisan meliputi memo, surat, fakta, e-mail, pesan instan, majalah organisasional, pengumuman yang ditempel di papan bulletin, atau sarana – sarana lain yang disampaikan melalui tulisan atau simbol. Komunukasi tulisan juga memiliki 7 prinsip dasar ,yaitu completeness (lengkap), conciseness (ringkas), consideration (pertimbangan), concerteness (konkrit), clarity (jelas), courtesy (sopan), correctness (benar). Melalui komunikasi tulisan mempunyai beberapa keuntungan. Seperti kita mempunyai cukup waktu untuk memikirkan dan merancang pesan yang ingin disampaikan. Kemudianisi pesan yang disampaikan dapat memuat informasi yang sangat kompleks dan memerlukan uraian yang sangat detail. Lalu pesan yang disampaikan dapat didokumentasikan, sehingga dapat dimanfaatkan untuk rujukan pada masa mendatang. Dan dapat disebarkan seluas-luasnya, seperti pada zaman sekarang melalui surat kabar atau internet.
3.2 Saran
Dalam berkomunikasi secara tulisan, sebaiknya dipersiapkan dengan sebaik mungkin, mulai dari ide, cara penulisan sampai pengiriman sehingga si penerima pesan dapat mengetahui dan memahami maksud yang kita sampaikan, sehingga si penerima tidak mengalami kesalahpahaman dalam menanggapi pesan yang kita sampaikan dan mendapatkan respon atau feedback yang baik dari si penerima pesan.
DAFTAR PUSTAKA
Dama, H. (2013, November 7). Efektivitas Komunikasi dan Negosiasi Dalam Bisnis. Dipetik Desember 1, 2017, dari repository.ung.ac.id: http://repository.ung.ac.id/hasilriset/show/1/298/efektivitas-komunikasi-dan-negosiasi-dalam-bisnis.html
Finali, Z., & Fitriyah, C. Z. (2017). Representasi Teknologi Komunikasi Dalam Interaksi Sosial. Widyagogik , Vol. 4 No. 2 januari-Juli .
Hayati, N. (2014). Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan. Jurnal Ilmu Perpustakaan & Kearsipan Khizanah Al-Hikmah , Vol. 2 No.1 Hlm. 49-59.
Malik, A. (2013). Revolusi Gutenberg. Makna Penemuan Mesin Cetak bagi Kemajuan Peradaban Manusia : Dari Tradisi Lisan ke tulisan , 1-5.
Murtani, H., H.Sugijono, Baqyumi, Muryadi, J., Meliala, M., Wagiyo, et al. (2013). Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi. Wacana , Volume XII No. 3.
Utami, A. M., Lestari, M. T., & Putra, A. (2015). Pergeseran Budaya Komunikasi Pada Era Media Baru. Studi Etnografi Virtual Penggunaan LINE oleh Digital Natives , Vol. 2 No. 3 Page 4042.
Wicaksono, L. (2016). Bahasa Dalam Komunikasi Pembelajaran. Jurnal Pembelajaran Prospektif I (2) , 9-19.