Kolesterol Definisi dan Fungsi Kolesterol Kolesterol adalah steroid yang paling dikenal. Sterol adalah sekelompok senyawa yang mempunyai struktur cincin kompleks steroid. Kolesterol merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh. (Marks et al., 2000) Menurut Soeharto (2000), kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-macam fungsi antara lain: a) Membuat hormon seks (untuk perkembangan dan fungsi organ seksual) b) Membuat hormon adrenalin (untuk metabolisme da n keseimbangan keseimbangan garam dalam tubuh) c) Sintesis vitamin D d) Sintesis garam empedu Sebagai lemak, kolesterol seperti minyak di dalam air, untuk dapat melayang, dibutuhkan dibutuhkan protein yang membungkusnya membungkusnya yang sering di sebut lipoprotein.Lipoprotein adalah kompleks makromolekul yang membawa lemak plasmahidrofobik, yaitu kolesterol dan trigliserida dalam darah. Lipoprotein akanmembawa kolesterol ke seluruh sel tubuh, setelah lemak berikatan denganapoprotein, akan membentuk lipoprotein, sehingga lemak dapat larut didalam darah.
Jenis-jenis Kolesterol
Jenis
Jenis
Lipoprotein
Apoprotein
Kandungan Lipid (%)
Trigliserida Kilomikronsee Kilomi kronsee
Apo-B48
80-95 2-7 3-9
VLDL
Apo B-100
55-80 5-15
IDL
Apo-B-100
20-50 10-20 15-25
LDL
Apo-B-100
5-15
20-40 20-25
HDL
Apo-A1 &
5-10
15-25 20-30
Apo-All
10-20
Kolesterol
Fosfolipid
Para
penelitimendapatkanbahwakolesterol
di
dalamdarahdapatdigolongkanmenjadibeberapajenisyaitu LDL, VLDL, dan HDL. LDL kolesterol disebut juga dengan kolesterol jahat karenapeningkatan kadar LDL kolesterol
berhubungan
denganpeningkatan
resiko
penyakit
(Lee
dan
Kulick,
2005).LDLmerupakan sumber utama kolesterol yang terikat dengan Apo-B.Fungsi utamanya adalah meneruskan kolesterol ke jaringan ekstrahepatik yang mempunyai afinitas spesifik yang tinggi, yang disebutreseptor LDL. Melalui reseptor inilah kebutuhan kolesterol tubuhakan terpenuhi dan merupakan faktor penghambat sintesiskolesterol di dala m sel-sel tersebut. LDL kolesterol normal adalah kurang dari 130 mg/dl (Kreisbergdan Reusch, 2005). HDL kolesterol disebut dengan kolesterol baik karena partikelpenyusunnya mencegah atherosklerosis melalui pengeluarankolesterol dari dinding arteri dan ke dalam hati (Lee dan Kulick, 2005). HDL kolesterol merupakan kolesterol yangterikat di dalamnya disebut kolesterol alfa. Dimana mempunyaifungsi merupakan sumber apoprotein untuk metabolisme VLDLremnant dan kilomikron remnant, sebagai sumber bahan untukpembentukan prostasiklin (anti-trombus), dapat meningkatkansintesa reseptor LDL, mengangkut kelebihan kolesterol darijaringan ekstra hepatik dan scaverger sel, dan sesudah interaksidengan LCAT akan melepaskan kolesterol ke VLDL remnant danhepar yang kemudian diekskresikan ke usus lewat empedu(Askandar T, 1989). Juga lipid ini membantu memindahkansimpanan kolesterol dari dalam pembuluh darah dan menjaganyadari penutupan pembuluh darah. Kadar HDL kolesterol yang normaladalah lebih dari 40mg/dl untuk laki-laki dan lebih dari 50mg/dluntuk wanita (ADA, 2004).
Kadar Total Kolesterol Kadar kolesteroldalamdarahselaluberubah-ubah di setiapwaktu.Beberapafaktor yang mempengaruhinyadiantaranyajeniskelamin, kolesterolcenderungmeningkatpada
orang
genetik, yang
umur,
obesitas,
danlingkungan.Kadar kurangolahraga,
stress,
danperokokberat (Baraas, 1998). Kadar
kolesteroljugacenderunglebihtinggipadapriakarenaadanyahormon
sedangkanpadawanitalebihrendahkarenaefekhormon
estrogen
androgen, yang
berperanmenurunkankolesterol (Guyton, 1997). Total kolesterol adalah gabungan dari LDL (low density) kolesterol, HDL (high density) kolesterol, VLDL (very low density) kolesterol, dan IDL (intermediate density) kolesterol (Lee dan Kulick, 2005).Kadar normal total kolesterol adalah kurang dari 200
mg/dl(Kreisberg dan Reusch, 2005). Kemungkinan timbulnya aterosklerosis biasanya berkaitan dengan kadar lemak darah, jika kadar lemak darah (terutama kolesterol) meningkat maka risiko untuk aterosklerosis akan meningkat pula.
Hubungan DM, Kolesterol dan ulkus diabetika Diabetes mellitus merupakan serangkaian gangguan yang ditandai dengan defisiensi insulin atau resistensi insulin (atau keduanya).
Pada
gambaran klinis yang telah sepenuhnya
terbentuk, diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia pada saat puasa dan setelah makan, aterosklerotik, dan penyakit mikroangiopati pembuluh darah.( Price, 2006). Pada
DM tipe 2 terjadi beberapa abnormalitas lipid berupapeningkatan trigliserida plasma
peningkatan kadar LDL dan penurunan kadar HDL kolesterol (Rader dan Hobbs, 2005). Diabetes mellitus memicu hiperkolesterolemia dan peningkatan mencolok predisposisi terjangkit aterosklerosis, mungkin peningkatan 100 kali lipat risiko gangren akibat aterosklerosis di ekstremitas bawah. (Kumar, 2007) Aterosklerosis merupakan sebuah kondisi dimana arteri menebal dan menyempit karena penumpukan lemak pada bagian dalam pembuluh darah. Menebalnya arteri di kaki dapat mempengaruhi otot-otot kaki karena berkurangnya suplai darah, sehingga jaringan kekurangan oksigen. Hal ini disebabkan adanya proses makroangiopati pada pembuluh darah sehingga sirkulasi jaringan menurun yang ditandai oleh hila ng atau berkurangnya denyut nadi pada arteri dorsalis pedis, tibialis dan poplitea, kaki menjadi atrofi, dingin dan kuku menebal, dan dalam jangka waktu lama dapat mengakibatkan kematian jaringan yang akan berkembang menjadi ulkus diabetika (Waspadji, 2006 : William, 2003 : Misnadiarly, 2006 )