KOLEKSI SPESIMEN
Oleh : Ayu Hasnatul M Ezza Jidastya S Hi!ah "# %&!'&n(an Kel&!*& Asisten
: B1J1020 : B1J012040 : B1J01204$ :) :I : Iis
LAPO%AN P%AK+IK,M +AKSONOMI HE"AN
KEMEN+E%IAN PEN-I-IKAN -AN KEB,-A.AAN ,NI)E%SI+AS JEN-E%AL SOE-I%MAN /AK,L+AS BIOLOI P,%"OKE%+O 2014
I#
PEN-AH,L,AN A# Lata Belaan(
Pengawetan adalah upaya untuk menjaga agar keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya baik di dalam maupun di luar habitatnya tidak punah. Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa di luar habitatnya adalah upaya menjaga keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa agar tidak punah. Koleksi specimen merupakan kegiatan pengumpulan dan pengawetan suatu species untuk berbagai tujuan. Spesimen dari bermacam-macam hewan sering dibutuhkan untuk keperluan penelitian maupaun alat peraga dalam dunia pendidikan. Ahli pengetahuan alam, tidak dapat mengambil manfaat pada spesimen yang tidak diawetkan. Dalam kegiatan koleksi hewan perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya jangan sampai menggangu keberadaan satwa langka atau merusak sisa-sisa peninggalan dalam gua yang sudah ditingalkan manusia purba. ewan yang dikoleksi adalah hewan-hewan yang dibutuhkan untuk pengawetan dengan tujuan pengujian di kemudian hari. Semua spesimen koleksi harus diberi label yang berisi keterangan tantang nama spesies, lokasi penemuan tanggal koleksi dan data lain yang diperlukan. !abel harus ditulis ketika spesimen diawetkan agar tidak terjadi kesalahan informasi mengenai spesies awetan. Serangga merupakan organisme yang sangat melimpah keberadaannya dan mampu hidup dimana saja, baik di darat maupun di air. abitat serangga sangat ber"ariasi, masing-masing spesies mempunyai kekhasan tempat hidup oleh karena itu perlu dipikirkan metode penangkapan dan koleksi yang tepat untuk mendapatkan spesies serangga yang diinginkan. #asing-masing metode dikembangkan untuk menangkap serangga yang khas yang didasarkan pada perilaku dan habitatnya. Koleksi serangga memerlukan peralatan tertentu yang telah disiapkan di dalam tas cangklong yang sewaktu-waktu siap untuk dikeluarkan. Peralatan tersebut adalah$ - %otol pembunuh - Kantong plastic - Kloroform - Alkohol &'( - Spuit )njeksi Pengawetan serangga dan artropoda lain dilakukan dengan cara yang berbeda-beda pada setiap spesies dan fase tumbuhnya. Ada dua cara pengawetan yang umum dilakukan, yaitu pengawetan kering dan pengawetan basah. #asing * masing cara mempunyai kelebihan tersendiri.
Pengawetan kering dilakukan untuk serangga-serangga yang bertubuh keras +umumya fase imago dengan cara di pin +ditusuk dengan jarum preparat atau di karding. arum yang digunakan untuk menusuk spesimen serangga harus jarum anti karat atau stainless steel bukan
dari baja hitam atau dari kuningan/ sebab jarum non-stainless akan cepat
berkarat apabila terkena cairan tubuh serangga. 0kuran diameter dan panjang jarum ber"ariasi mulai dari nomor '' sampai 1. Apabila jarum ditusukkan secara tidak langsung ke tubuh serangga, seperti halnya karding, jarum stainless steel tidak perlu dipergunakan, cukup dengan jarum dari baja. %eberapa serangga besar akan berubah warna atau kotor apabila diawetkan kering, oleh sebab itu perlu dilakukan proses pengeluaran isi perut atau 2gutting3 sebelum serangga di pin. %uat belahan sedikit di salah satu sisi pleural membrane diantara sternal dan tergal plates. Pergunakan pinset untuk mengeluarkan alimentary canal, alat pencernaan makanan perlu hati-hati jangan sampai sambungan anterior dan posterior patah. %agian perut kemudian dibersihkan dengan cermat dengan kapas dan tissue. Perutnya kemudian dibentuk kembali dengan diisi kapas agar bentuk abdomen kembali seperti sebelumnya. %elahan pada ujung pleural membrane kemudian dirapatkan kembali dan harus tertutup kembali sebelum serangga kering. Pengawetan basah dilakukan untuk serangga-serangga yang bertubuh lunak +umumnya fase lar"a dilakukan dengan cara menyimpan serangga didalam botol yang telah diisi dengan alkohol 4'(, dengan ketentuan bahwa spesimen yang diawetkan dalam alkohol harus disimpan dalam botol gelas dengan tutup yang rapat. #enggunakan botol plastik tidak baik untuk tempat spesimen karena mudah retak apabila diisi dengan alkohol. Pilih botol yang cukup besarnya agar spesimen tidak tertekuk dan hancur, selain itu juga akan memudahkan pengambilan pada saat akan diteliti5diamati. ORTHOPTERA
Matikan belalang dewasa dalam botol pembunuh. Tusuklah dengan jarum serangga pada bagian kanan mesothorax (biasanya pada dasar sayap depan bagian kanan) belalang dewasa; bentangkan sayap bagian kiri dengan pinggir anterior sayap belakang membentuk garis tegak lurus dengan tubuh; atur kaki dengan sempurna dan antena yang panjang diatur menjulur ke belakang di atas tubuh. COLEOPTERA
Tusuklah serangga dewasa tepat pada anterior elytron sebelah kanan sehingga jarum keluar diantara coxa tengah dan belakang; atur kaki-kakinya sehingga ruas-ruas tarsi dapat terlihat dengan jelas. Spesies dengan ukuran sangat kecil dikarding dengan cara menempelkan bagian tengah thorax (antara sepasang kaki depan dengan sepasang kaki tengah) pada ujung kertas segitiga; posisi kepala berada disebelah kiri. ar!a diawetkan dalam "#$ ethanol.
B# +uuan
II# +INJA,AN P,S+AKA
III#
MA+E%I -AN ME+O-E A# Matei
B# Met&de
#6780#P0!KA7 S69A788A
Serangga-serangga praktis dapat ditemukan dimana-mana dan selalu dalam jumlah yang banyak. �
Semakin banyak tempat yang dikunjungi orang untuk mencari serangga, maka akan semakin besar "ariasi serangga yang akan diperoleh dalam pengumpulan.
0ntuk mengumpulkan serangga perlu memperhatikan musim, cuaca dan waktu tertentu dimana populasinya tinggi, akan tetapi untuk memperoleh keragaman yang terbesar harus mengumpulkan sepanjang tahun karena jenis yang berbeda aktif pada waktu-waktu yang berbeda. #etode Pengumpulan
#etode pengumpulan serangga dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung pada jenis serangga dan habitatnya, metode yang dapat dilakukan diantaranya $
:.� Aspirator $Koleksi dengan jaring serangga $Koleksi dengan lembar-pengumpul %eating sheets/ $Penyemprotan dengan insektisida knock-down $Pengekstraksi $
&.� Perangkap serangga $ Koleksi dengan tangan $
%anyak serangga terdapat pada tanaman, di serasah, di bawah batu dan tempattempat lain yang dapat dicari dan dikoleksi langsung dengan tangan. Pada tanaman, serangga
dari berbagai stadia telur, lar"a5nimfa, pupa, dan imago/ dapat ditemukan di daun, batang5kayu, dan atau akar.�
%anyak lar"a berbagai serangga terdapat pada kayu atau bahan organik yang membusuk, seperti kayu lapuk, bangkai binatang dan lain-lain. �
Koleksi dengan tangan membawa resiko, khusunya apabila serangga yang ditangkap beracun, oleh karena itu alat seperti forcep atau kaos tangan dapat digunakan untuk menghindari bahaya terhadap tangan. K)!!)78 A867;S 5 S;9A;68)
Persyaratan
%ila serangga akan diawetkan, sesudah serangga ditangkap, serangga harus dibunuh sedemikian rupa sehingga tidak rusak atau patah. �
Semacam botol pembunuh dengan berbagai ukuran dan bentuk dapat dipakai dan berbagai bahan dapat dipakai sebagai agen pembunuh. �
%otol-botol yang digunakan sebaiknya adalah botol-botol yang menggunakan tutup gabus dan diberi label �9A<07� dan semua botol-botol gelas harus diperkuat dengan selotape untuk mencegah penyebaran kaca bila pecah. �
%eberapa material yang dapat digunakan sebagai agen pembunuh yaitu sianida,
, etil asetat, karbon tetroklorida, dan kloroform.
Strategi
Sebuah botol pembunuh sianida terdiri dari kapas dan karton yang harus dipadatkan rapat kebawah, dan karton harus memiliki beberapa lubang jarum didalamnya kemudian
ditutup dengan gabus yang kompatibel dengan mulut botol. Sebuah botol sianida yang terbuat dari bubuk putih lembab lebih lama membuatnya tetapi lebih tahan lama.
Sianida harus dalam bentuk bubuk atau granul yang sangat halus, kemudian yang basah dituangkan ke dalam botol dan dibiarkan tidak bersumbat dan sebaiknya diletakkan diluar ruangan, sampai seluruh ?at mengendap dan mengering. �
%otol disumbat dengan gabus, dasarnya di tape, diberi label racun dan sehari kemudian botol siap dipakai.
0ntuk agen pembunuh yang lain, botol-botol yang memakai material-material ini terbuat dengan cara meletakkan beberapa macam material yang menyerap di dalam botol dan memasukkannya dengan agen tersebut.
Kapas adalah suatu material penyerap yang bagus tetapi harus ditutupi dengan selembar karton atau penyaring, kalau tidak serangga-serangga dapat terjebak dalam kapas dan sulit mengeluarkannya tanpa kerusakan.
6fisiensi sebuah botol pembunuh tergantung dari seberapa jauh � dan bagaimana dipakainya.�
%otol sebaiknya tidak dibiarkan tanpa sumbat lebih lama dari waktu yang diperlukan untuk meletakkan serangga-serangga atau mengeluarkannya. �
0ntuk serangga yang akan diawetkan dengan cara pengawetan kering, terlebih dahulu harus dilakukan kegiatan perentangan serangga dengan menggunakan alat bantu.
Spesimen-spesimen yang akan diawetkan kering dimasukkan ke dalam sebuah ruangan dengan satu atau lebih bola lampu, ini digunakan untuk pengeringan yang cepat. �
%anyak artropoda-artropoda bertubuh lunak dapat dikeringkan oleh pengeringan titik kritis, pengeringan beku, atau pengeringan hampa. �
;eknik-teknik ini menghasilkan spesimen-spesimen yang tidak begitu rapuh, tidak menunjukkan distorsi, dan sedikit sekali kehilangan warna dan akibatnya tidak menunjukkan indikasi penyerapan kembali air atau pembusukan sehingga dapat disimpan dalam waktu lama.
7ilai ilmiah dari seekor spesimen serangga sebagian besar tergantung pada informasi yang tertera padda label spesimen.Dalam pembuatan label, digunakan kertas yang agak tebal dan sebaiknya bebas asam acid free paper/.Penulisan label menggunakan printer dengan tinta permanen.Pembuatan label dilakukan di atas kertas putih yang kaku, memiliki ukuran yang sama besar.!abel memuat keterangan tentang nama lokal, nama ilmiah, nama family, lokasi ditemukan, tanggal ditemukan, habitat, jumlah spesimen, kolektor dan determinator. Saat penyimpanan spesimen, spesimen-spesimen dalam suatu koleksi secara sistematik harus disusun dan dilindungi dari hama-hama, cahaya dan kelembaban. Seranggaserangga yang dipin atau ditusuk dengan jarum harus disimpan dalam kotak-kotak yang anti debu yang bagian bawahnya lunak sehingga mudah untuk menyusun pin didalamnya, spesimen disusun satu dengan yang lainnya sedemikian rupa sehingga tidak berbenturan didalam kotak. ;empat yang digunakan untuk menyimpan koleksi kali ini adalah kotak sterofom tebal yang didalamnya diselipkan kapur barus atau silika gel untuk menghindari jamur dan serangga lain kemudian ditutup dengan plastik tebal.
I)# Kesi!*ulan