KOLEKSI SPESIMEN (Megapodiidae: Macrocep (Megapodiidae: Macrocephalon halon maleo) maleo)
Wiwin Hadianti B1J01402
L!PO"!N P"!K#IK$M SIS#EM!#IK! HEW!N
KEMEN#E"I!N "ISE#% #EKNOLO&I% '!N PEN'I'IK!N #IN&&I $NIE"SI#!S JEN'E"!L SOE'I"M!N !K$L#!S BIOLO&I P$"WOKE"#O 201*
B!B I+ PEN'!H$L$!N !+ Lata, Be-a.ang
Lembaga
Ilmu Pengetahuan
Indonesia
Cibinong merupakan
tempat
penyimpanan koleksi spesimen jenis-jenis binatang di Indonesia, diperkirakan berjumlah sekitar 2,25 juta spesimen, dengan jumlah terbesar baik spesimen ataupun jenisnya adalah serangga, namun demikian koleksi yang dimiliki diperkirakan masih kurang dari 10% jumlah keanekaragaman auna yang ada di Indonesia! Museum Zoologicum Bogoriense atau sering disebut "useum #oologi $ogor "#$& merupakan museum khusus di bidang auna atau binatang! "#$ didirikan pada tahun 1'() dengan nama Landbouw Zoologisch Laboratorium L#L&! L#L pertama kali dipimpin oleh *r! +C oningsberger, beliau merupakan ahli oologi pertanian yang bertugas untuk meneliti hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh berbagai jenis binatang, terutama hama dan penyakit jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi! .ntuk melaksanakan tugasnya, *r! +C oningsberger menempati bekas penyimpanan kereta kuda yang diperluas dan lantainya diperkeras dengan semen sebagai ruang kerja dan laboratoriumnya! oningsberger menga/ali pekerjaannya dengan mempelajari hama dan penyakit pertanian dan mengoleksi hama tanaman pertanian! oleksi yang pertama dikumpulkan, dira/at, diteliti serta dipamerkan adalah serangga hama yang menyerang tanaman pertanian ampurno, 1(()&! "#$ berada langsung di ba/ah Pusat Penelitian $iologi P2$& LIPI pada bulan gustus 1((, dengan nama $idang #oologi! $idang oologi merupakan s alah satu unit di P2$ yang membidangi disiplin ilmu oologi atau binatang! 3ama bidang #oologi merupakan perubahan nama oleh induk dimana lembaga ini bernaung, akan tetapi segala ungsi dan peran museum masih dijalankan! "#$ tetap eksis dalam permuseuman /alaupun mengalami perubahan nama dalam perkembangannya! "#$ telah dikenal luas di dunia internasional dalam bidang oologi, di dalam negeri dikenal dengan nama "useum #oologi $ogor! $idang #oologi merupakan nama lain dari "#$! Penggunaan kedua nama lembaga ini dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan peruntukkannya oyan, 2010&! pesimen koleksi merupakan aset ilmiah yang penting sebagai bahan penelitian keanekaragaman auna baik tara nasional ataupun tara internasional! $alitbang #oologi memiliki koleksi spesimen baru men4apai 10% dari kekayaan auna yang ada di Indonesia, tetapi 4ukup me/akili ka/asan nusantara! ugas utama
$alitbang #oologi adalah membina koleksi auna Indonesia selengkap-lengkapnya yang dapat digunakan sebagai koleksi reerensi takson, baik sebarannya, stadium pertumbuhan maupun ekosistemnya! egiatan pengelolaan yang dapat dilakukan adalah proses penga/etan, pera/atan, perekaman data, penga/asan dalam penggunaan spesimen ilmiah! Pengelompokan spesimen yang ada di "useum #oologi $ogor dibagi menjadi kelompok utama yaitu "ammalia, $urung, Ikan, 6erpet 7eptilia dan mphibi&, "oluska, Crusta4ea dan 8ntomologi! "ammalia merupakan salah satu kelompok he/an 9ertebrata dengan keaneragaman yang sangat banyak, terdiri dari banyak amilia, salah satunya adalah 4iuridae uhardjono, 1(((&! "enurut oyan 2010&, terdapat sekitar 2!00!000 spesimen he/an atau binatang sebagai koleksi ilmiah oologi yang terdiri atas 25!500 spesimen mamalia, :0!500 spesimen burung, 2!2'0!000 spesimen serangga, 11!000 spesimen amibi, '!000 spesimen reptil, 1)0!000 spesimen ikan, 1'0!000 spesimen moluska dan sekitar 25!000 spesimen in9ertebrata lain! "enurut Prijono et al! 1(((&, koleksi spesimen yang diamati di "useum #oologi $ogor LIPI adalah koleksi spesimen basah dan spesimen kering! Penyimpanan dan pera/atan dilakukan di ruang koleksi ber C dengan suhu sekitar 1'-25;C, ruangan harus lebih dingin dari suhu ruang untuk men4egah tumbuhnya jamur! Penyimpanan juga dapat menggunakan alat dehumidiier untuk menjaga kelembaban dan juga untuk men4egah timbulnya jamur! elembaban dehumidiier yaitu kurang dari 50%! .ntuk pera/atan spesimen yang menggunakan penga/etan basah dapat mengganti alkohol atau ormalin se4ara rutin! Pembuatan koleksi spesimen dibedakan menjadi 2 ma4am, yaitu koleksi spesimen basah dan koleksi spesimen kering! $erikut ini merupakan penjelasan tentang 4ara pembuatan koleksi spesimen < 1+ Ko-e./i /pe/ien a/a a! Pengambilan spesimen dengan menggunakan teknik tertentu sesuai dengan jenis spesimen! b! "ematikan spesimen yang telah diambil dengan 4ara memberi alkohol dengan le9el rendah! 4! pesimen yang akan dikoleksi dibersihkan! d! $agian karapaks diolesi alkohol dengan menggunakan kapas! e! pesimen dimasukkan ke dalam /adah yang berisi larutan penga/et ormalin dan disimpan selama = hari sebagai penga/etan a/al!
! pesimen dibersihkan dengan air kemudian disimpan dalam /adah yang memiliki penutup yang erat, yang berisi larutan alkohol 0% sebagai penga/etan akhir dan diberi label yang berisi inormasi penting dari spesimen! g! >adah spesimen ditutup rapat dan diletakkan di lemari koleksi spesimen! h! Larutan harus diperiksa dan diganti jika larutan terlihat keruh dan menguap! 2+ Ko-e./i /pe/ien .e,ing a+ Metode Pengga,aan 1& 6e/an yang akan dia/etkan dimatikan dengan kloroorm atau eter! 2& $agian dalam he/an dibedah! ulit dan daging he/an dipisahkan ke4uali tulang tengkorak, tulang sayap, tulang kaki dan tulang ekor dikuliti&! :& 6e/an yang sudah dikuliti di4u4i sampai bersih, kemudian direndam dalam larutan ra4un selama 1-2 hari dan dijemur sampai kering! )& pesimen dilumuri dengan garam dry salting &, kemudian di4u4i sampai bersih! 5& pesimen dikering anginkan selama 5 hari, kemudian disimpan dalam lemari koleksi spesimen! + Metode /e3a,a 1& 6e/an dimatikan dengan 4ara bergantung pada jenisnya& < *imasukkan dalam botol pembunuh berisi kloroorm atau eter! • *itekan bagian thora?! • *isuntik dengan alkohol 0%! • *i4elup ke dalam larutan aseton! • 2& pesies ditusuk jarum dan dikeringkan dalam o9en dengan suhu )5@C selama 1 minggu! ! :& pesies diberi label dan disusun dalam suatu /adah dan disimpan dalam ruang koleksi dengan suhu 21@C dan kelembaban )5-50%! Aasilitas penyimpanan dan pera/atan koleksi spesimen di LIPI diadakan dengan bantuan dana B8A>ord $ank dalam rangka peningkatan kualitas dan pengelolaan koleksi ilmiah spesimen bertara internasional! Aasilitas baru ini meningkatkan perkembangan lebih lanjut dari $idang #oologi! +umlah spesimen yang dikoleksi untuk menunjang kegiatan penelitian biosistematika, ekologi dan isiologi meningkat pesat! $idang #oologi bertekad untuk menjadi lembaga pelopor yang mampu memberikan inormasi ilmiah tentang auna Indonesia oyan, 2010&! .nit penyimpanan pada kompaktus sering dibuka-tutup supaya ada pertukaran udara aerasi& pada masing-masing deret rak, kebersihan rak dan kompaktus dijaga, diupayakan bebas dari debu dan jamur, kebersihan botol diupayakan bebas dari debu dan jamur, alkohol di dalam botol harus jernih dengan kadar 0% sebanyak minimal 2: tinggi botol atau merendam seluruh spesimen koleksi, pemantauan kebersihan dan keadaan alkohol dilakukan se4ara berkala *isbray D 7a4k, 1(0&!
B+ #5an
ujuan dari praktikum koleksi spesimen adalah< 1! "engetahui berbagai teknik pengambilan sampel dan penga/etan spesimen he/an! 2! "elakukan penga/etan terhadap he/an a9ertebrata dan 9ertebrata! :! "embuat koleksi spesimen yang dapat bertahan lama!
B!B II+ #INJ!$!N P$S#!K!
oleksi spesimen merupakan aset ilmiah yang penting sebagai bahan penelitian keanekeragaman auna baik tara nasional ataupun tara internasional! egiatan pengelolaan yang dapat dilakukan adalah proses penga/etan, pera/atan, perekaman data, penga/asan dalam penggunaan spesimen ilmiah uhardjono, 1(((&! Pembuatan a/etan spesimen diperlukan untuk tujuan pengamatan spesimen se4ara praktis tanpa harus men4ari bahan segar yang baru, terutama untuk spesimen-
spesimen yang sulit di temukan di alam! pesimen adalah 4ontoh binatang atau tumbuhan atau mikroba utuh misal serangga dan ikan&, bagian dari tubuh binatang atau tumbuhan misal tengkorak mamalia, tulang burung, daun yang diserang hama dan bunga& atau organ hati dan pu4uk akar serabut& atau darah untuk material *3& yang dikumpulkan dan disimpan untuk jangka /aktu tertentu uhardjono, 1(((&! "enurut jakra/idjaya 1(((&, koleksi spesimen yaitu penga/etan yang digunakan dalam mempertahankan organ spesimen! eknik koleksi dibedakan menjadi dua yaitu koleksi basah dan koleksi kering! oleksi kering dilakukan untuk he/an seperti kelas "amalia, mphibi dan 9es, sedangkan koleksi basah digunakan untuk kelas 7eptil dan Pis4es! Persiapan koleksi spesimen yaitu mematikan objek, iksasi, dan penga/etan! Ebjek yang akan dijadikan spesimen harus dimatikan terlebih dahulu, hal ini dilakukan bertujuan untuk memudahkan dalam melakukan penga/etan, kemudian dilakukan iksasi yang bertujuan mempertahankan ukuran dan bentuk sel tubuh, dilanjutkan penga/etan spesimen agar spesimen tersebut tidak rusak sehingga dapat dijadikan koleksi rujukan dalam identiikasi he/an! Cara koleksi tergantung pada taksa suatu spesies! "anaat dan dayaguna koleksi spesimen menurut uhardjono 1(((&, diantaranya yaitu < 1! "embantu dalam identiikasi atau mengenali jenisnya! 2! "endiagnosa atau mendeskripsikan karakter pemiliknya! :! "embantu mempelajari hubungan kekerabatan! )! "empelajari pola sebaran geograi! 5! "empelajari pola musim keberadaanya! F! "engetahui habitat! ! "engetahui tumbuhan atau he/an inang! '! "engetahui biologi < perilaku, daur hidup! pesimen dari berma4am-ma4am he/an sering dibutuhkan untuk keperluan penelitian maupaun alat peraga dalam dunia pendidikan! hli pengetahuan alam, tidak dapat mengambil manaat pada spesimen yang tidak dia/etkan, dalam kegiatan koleksi he/an perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya jangan sampai menggangu keberadaan sat/a langka atau merusak sisa-sisa peninggalan dalam gua yang sudah ditingalkan manusia purba! 6e/an yang dikoleksi adalah he/an-he/an yang dibutuhkan untuk penga/etan dengan tujuan pengujian di kemudian hari! emua spesimen koleksi harus diberi label yang berisi keterangan tantang nama
spesies, lokasi penemuan tanggal koleksi dan data lain yang diperlukan! Label harus ditulis ketika spesimen dia/etkan agar tidak terjadi kesalahan inormasi mengenai spesies a/etan +asin, 1('(&! Preser9asi adalah kegiatan yang teren4ana dan terkelola untuk memastikan berbagai sampel yang dia/etkan bisa digunakan untuk jangka /aktu yang lama! ujuan preser9asi meliputi tujuan jangka pendek dan jangka panjang! Preser9asi jangka pendek digunakan untuk keperluan rutin penelitian yang disesuaikan dengan kegiatan program atau proyek tertentu! Preser9asi jangka panjang dilakukan dalam kaitannya dengan koleksi dan konser9asi plasma nutah dari spesies makhluk hidup, sehingga apabila suatu saat diperlukan dapat diperoleh kembali atau dalam keadaan tersedia >inker, 2000&! elebihan teknik preser9asi yaitu untuk mempertahankan spesimen supaya terhindar dari jamur dan kerusakan, teknik preser9asi mudah dilakukan khususnya pada spesimen basah, sedangkan kekurangannya yaitu terdapat kesulitan dalam melakukan teknik preser9asi misalnya alat dan bahan kurang lengkap, 8linga, 2000&! pesimen dari berma4am-ma4am he/an sering dibutuhkan untuk keperluan penelitian maupun alat peraga dalam dunia pendidikan! hli pengetahuan alam, tidak dapat mengambil manaat pada spesimen yang tidak dia/etkan, dalam kegiatan koleksi he/an perlu memperhatikan beberapa hal, diantaranya jangan sampai menggangu keberadaan sat/a langka atau merusak sisa-sisa peninggalan dalam gua yang sudah ditingalkan manusia purba! 6e/an yang dikoleksi adalah he/an-he/an yang dibutuhkan untuk penga/etan dengan tujuan pengujian di kemudian hari! emua spesimen koleksi harus diberi label yang berisi keterangan tantang nama spesies, lokasi penemuan tanggal koleksi dan data lain yang diperlukan! Label harus ditulis ketika spesimen dia/etkan agar tidak terjadi kesalahan inormasi mengenai spesies a/etan +asin, 1('(&! egiatan analisis sampel merupakan pekerjaan yang membutuhkan /aktu lama, sehingga sampel perlu dia/etkan! Penga/etan objek dilakukan agar menjadi a/et, jaringanya tidak rusak dan terhindar dari serangan bakteri maupun jamur! Ikan, "oluska, 7eptil dan "amalia air dapat dilakukan dengan penga/etan basah! Penga/etan kering dilakukan dengan mengeringkan obyek biologi hingga kadar air yang sangat rendah, sehingga organisme perusak atau penghan4ur tidak bekerja! Penga/etan kering dilakukan pada he/an yang memiliki kerangka luar keras dan tidak mudah rusak akibat proses pengeringan! Pengeringan dilakukan dengan
menggunakan o9en atau dijemur di ba/ah terik matahari hingga kadar airnya sangat rendah uhardjana, 1(((&! pesimen a/etan yang dibuat harus dibersihkan dari rambut dan kulit dengan 4ara dikerok hal ini digunakan untuk isolasi dari bakteri patogen dan jamur *ermi4i et al!, 2012&! erdapat dua ma4am tipe koleksi spesimen, yaitu koleksi basah dan koleksi kering! oleksi basah adalah koleksi yang disimpan dalam larutan penga/et ethanol 0%, sedangkan koleksi kering berupa tulang dan kulit yang dia/etkan dengan bahan kimia ormalin atau boraks! "enurut Gayuk et al! 2010 &, penga/etan he/an dapat dilakukan dengan 4ara-4ara seperti berikut< 1! Penga/etan tulang rangka& Pembuatan preparat tulang dilakukan dengan terlebih dahulu membedah dan menguliti spesimen hingga bersih dari kulitnya! emudian dilakukan perebusan selama :0 menit hingga 2 jam agar memudahkan pemisahan otot dari rangka, lalu didinginkan se4ara alami! elanjutnya dibersihkan otot atau daging yang masih menempel pada rangka dengan hati-hati sampai bersih, lalu dibersihkan dan direndam dalam pemutih agar tulangnya putih bersih! erakhir, ditata rapi, diberi label, dan diidentiikasi! 2! Penga/etan insekta insektarium& Pembuatan preparat a/etan insekta dilakukan dengan terlebih dahulu mematikan serangga dengan 4ara serangga dimasukkan ke dalam botol atau toples yang didalamnya telah diletakkan busa berkloroorm, sebelumnya diletakkan pembatas dari kertas yang agak tebal yang telah dibolong-bolongi agar serangga tersebut mati tanpa terkena basahan kloroorm! etelah mati, bagian luar tubuh serangga diolesi alkohol 0% lalu ditusuk dengan office pin atau jarum pentul, ditan4apkan pada sterooam! "enurut iah et al! 201)&, insektarium
adalah
a/etan serangga dengan bahan penga/et alkohol (F% dan ormalin 5% yang dikemas dalam bentuk koleksi media pembelajaran! 6erbarium dan insektarium sebelum digunakan penelitian terlebih dahulu telah di9alidasi oleh pakar media, sehingga diketahui layak atau tidak digunakan dalam penelitian! :! Penga/etan kering taksidermi& aksidermi adalah salah satu teknik penga/etan untuk mumiikasi selama berabad-abad *ermi4i et al!, 2012&! Pembuatan preparat taksidermi dilakukan dengan terlebih dahulu membius spesimen dengan kloroorm atau eter! pesimen yang biasa dibuat taksidermi adalah "amalia dan 9es! etelah he/an mati, dibuat
torehan dari perut depan alat kelamin sampai dada, kemudian lukanya dibubuhi tepung jagung! etelahnya, he/an dikuliti menggunakan s4alpel, dihilangkan lemaklemaknya, dam setelah bersih lalu boraks ditaburi dan gulungan kapas dibuat sebesar atau sepanjang tubuh he/an lalu dimasukkan sebagai pengganti dagingnya! emudian dibentuk seperti pera/akannya saat masih hidup! erakhir, bekas torehannya dijahit, mulutnya dijahit segitiga! )! Penga/etan basah pesimen yang biasa dibuat a/etan basah biasanya bangsa Crusta4ea atau he/an a9ertebrata lainnya! Pembuatannya terbilang 4ukup sederhana prosesnya! 6e/an dimatikan dengan kloroorm atau eter, dibersihkan, lalu dimasukkan ke dalam toples transparan berisi alkohol 0% yang sesuai ukuran atau lebih besar ukurannya dari he/an tersebut! $iasanya dilengkapi dengan ka4a transparan untuk alas he/an agar tetap kedudukannya, kemudian diberi keterangan menggunakan kertas kedap air! lur pelabelan dapat dimulai dari data lapangan yang berisikan semua data identitas spesimen dari lapangan yang di4atat dalam buku lapangan dan merupakan 4atatan kerja nama jenis, tanggal pengambilan, kolektor, lokasi, suhu, arus, kedalaman, ke4erahan, posisi, salinitas, p6, parameter kualitas air lainnya, teknik koleksi, nama lokal dan lainnya&! Catatan tersebut sangat membantu dalam melengkapi label! eknik pelabelan tidak semua data dituliskan dalam label, hanya berisikan inormasi tertentu saja misalnya< nama jenis, nama suku, nomor katalog, koordinat, nama lokasi, nama kolektor, nama identiikator, tanggal identiikasi, tanggal pengambilan dan alat yang digunakan Prati/i 200F&!
B!B III+ M!#E"I ME#O'E !+ Mate,i
lat yang digunakan dalam praktikum koleksi spesimen adalah jaring, killing bottle, plastik, alat tulis, kamera, alat bedah, laporan sementara, stereoorm, tempat spesimen, kuas halus, tissue dan kapas! $ahan yang digunakan dalam praktikum yaitu boraks, a lkohol 0%, ormalin, sabun 4u4i, pemutih, kloroorm, tepung meiena,
B+ Metode
"etode yang dilakukan dalam praktikum antara lain< 1+ 6a,a pengai-an /ape-
$urung ditangkap dengan menggunakan perangakap berupa jaring khusus atau jaring kabut!
$urung yang sudah terperangkap diambil dari arah masuknya perangkap dan diambil dari bagian kaki terlebih dahulu! 2+ 6a,a p,e/e,7a/i *i4atat keterangan lokasi pengambilan sampel burung dan /aktu pengambilan sampel, kolektor serta habitat! etelah memasuki laboratorium, burung diamati karakter utama burung seperti /arna karakter kaki, paruh, bulu, dan lingkar mata!
$erat badan burung ditimbang dan bagian tubuh lainnya diukur, seperti panjang badan, panjang ekor, panjang total dan lainnya! $urung sudah khusus mati atau belum, jika dimasukkan ke dalam Ciri-4iridipastikan umum maupun dari burung inibelum diidentiikasi dan hasilnya plastik berisi kloroorm di4atat, seperti /arna tubuh dan bentuk paruh! $urung dibedah bagian perutnya dan jangan sampai merusak kulit dan bagian tubuh lainnya! *arah yang keluar saat bagian perut dibedah dibersihkan dengan tissue atau tepung meiena agar darah tidak menyebar dan tidak ada serangga yang mendekat! pesimen burung diberi boraks dan bagian dalam tubuh dibuang kemudian diganti isi tubuh bagian dalam dengan kapas! 8+ #e.ni. -ae-ing isa-sisa daging dibersihkan dan diberi boraks lagi kemudian dijahit dan dio9en
*i4ari data-data tentang burung, dibuat label berisi nama kolektor, nama spesies, tanggal koleksi, kelompok amilia, tempat asal he/an koleksi! Label dipasangkan atau dikaitkan di bagian pangkal ekor a/etan kering burung
$erat badanumum burungmaupun ditimbang dan dari bagian tubuh diukur, dan seperti panjang Ciri-4iri khusus burung inilainnya diidentiikasi hasilnya badan, ekor, panjang total dan lainnya! di4atat,panjang seperti /arna tubuh dan bentuk paruh!
B!B I+ H!SIL '!N PEMB!H!S!N !+ Ha/i-
Bambar )!1! $urung "aleo enka/or Macrocephalon maleo&
Bambar )!2! $agian epala $urung "aleo enka/or Macrocephalon maleo&
B+ Peaa/an
$urung "aleo Macrocephalon maleo& merupakan sejenis burung langka yang berasal dari Aamili "egapodiidae! $urung "aleo tergolong unik karena he/an ini mempunyai siat setia terhadap pasangannya! $urung "aleo hanya bisa ditemukan di Pulau ula/esi sehingga sering disebut dengan sat/a endemik ula/esi! arakteristik habitat tersebut terkait dengan reproduksi burung "aleo yang tidak mengerami telurnya! $urung ini mempunyai populasi lebih banyak di ula/esi enggara dibandingkan dengan daerah lain di Pulau ula/esi! tatus he/an ini masuk dalam Hhampir punah oleh I.C3, sedangkan CI8 memasukkan status burung ini dengan kategori ppendi? I! $urung "aleo menjadi langka karena habitatnya terus terdesak akibat penebangan liar dan banyaknya perburuan telur dan burung oleh manusia dan he/an predator seperti 8lang, u4ing, $ia/ak, dan $abi 6utan likodra, 1((0&! $urung "aleo termasuk unggas dengan panjang ukuran tubuh sekitar 55 4m, bagian tubuhnya besar dan bagia kepala menge4il dengan /arna dominan hitam, dan merah muda keputihan di bagian dadanya! Iris mata burung "aleo ber/arnna merah ke4oklatan, paruhnya ber/arna jingga dan kaki ber/arna abu-abu serta memiliki kuku dan berselaput! elaput pada kaki digunakan untuk menggaruk tanah! $urung "aleo memiliki betook kepala yang mengkilap dan ber/arna hitam! $urung betinanya memiliki ukuran yang lebih ke4il sedikit disbanding dengan burung "aleo
jantan! $urung ini banyak menghabiskan hidupnya di darat, karena memakan serangga, semut, dan biji-bijian likodra, 1((0&! "enurut 3urdianti 201:&, burung maleo merupakan sat/a yang memiliki telur sangat unik dimana telurnya 5 kali lebih besar dari telur ayam, pada dasarnya telur yang besar sangatlah /ajar akan tetapi menjadi unik karena tubuh maleo yang lebih ke4il dibandingkan dengan telurnya! Cara koleksi spesimen menurut petugas di "useum #oologi $ogor LIPI tentang amily "egapodiidae yaitu pertama sampel diambil dengan membuat perangkap, alat perangkap dapat berupa jaring khususjaring kabut ketinggian dari jaring dapat disesuaikan dengan ukuran burung dan habitat dari burung tersebut&! Contohnya pada burung ke4il yang terestrial, ketinggian dari alat perangkap biasanya men4apai 20 meter! Proses pengambilan spesimen yang terperangkap harus dari arah masuknya dan diambil dari bagian kaki terlebih dahulu, setelah itu dapat di4atat keterangan lokasi pengambilan ketinggian, /aktu pengambilan, kolektor, dan habitatnya! erdapat karakter utama yang harus diamati dalam mengidentiikasi burung yaitu /arna dari karakter kaki, paruh, bulu, dan lingkar mata! etelah mengamati karakter tersebut, burung ditimbang dan diukur panjang tubuhnya, kemudian burung tersebut dimatikan dengan dimasukkan ke dalam plastik yang berisi kloroorm dan dibedah bagian perutnya saat pembedahan jangan sampai merusak kulit dan bagian lainnya&! *arah yang keluar saat dilakukan pembedahan dapat dibersihkan dengan menggunakan tissue atau bisa dengan menggunakan tepung meiena agar tidak ada serangga yang mendekat dan darah tersebut tidak menyebar luas! pesimen kemudian diberi boraks dan bagian dalam tubuhnya diisi dengan kapas! isa-sisa daging dapat dibersihkan dan diberi boraks lagi, kemudian dijahit dan dio9en! pesimen burung diberi katalog dan kode untuk dimasukkan ke database! pesimen burung disimpan pada ruangan tertutup di dalam /adah atau rak dengan suhu 22 0C-2:0C dengan kelembaban '0%! pesimen burung tersebut sebulan sekali di4ek dan jika spesimen terlihat kotor dan terdapat jamur yang menempel sesegera mungkin dibersihkan dengan kuas atau sikat halus dibagian bulu yang kotor atau berjamur! etiap hari dilakukan pengontrolan keadaan spesimen, agar terhindar dari serangan hama, jamur, dan serangga ke4il! elembaban udara dan suhu harus dipertahankan agar spesimen tidak mudah terserang jamur! oleksi spesimen terbagi menjadi : yaitu koleksi basah, koleksi kering, dan koleksi rangka! Langkah pertama 4ara pembuatan koleksi spesimen basah yaitu he/an seperti ikan, reptil, crustacea, mamalia, dan amibi dimatikan dengan dibius
menggunakan alkohol, setelah he/an mati kemudian dilakukan iksasi dengan menyuntikkan ormalin 10% ke dalam tubuhnya untuk crustacea dilakukan iksasi dengan alkohol 0%&, untuk menghilangkan bau ormalin spesimen dapat di4u4i dengan air, kemudian spesimen bisa dimasukkan ke botol spesimen yang berisi alkohol! Penyimpanan koleksi spesimen basah harus diberi label, dan setelah )' jam alkohol dalam botol spesimen harus diganti untuk crustacea penyimpanan he/an harus diikat dengan ka4a benda sebelum dimasukkan ke dalam botol spesimen, hal ini berungsi untuk men4egah rusaknya bagian tubuh udang serta memperjelas bagian tubuh atau morologinya&! Pembuatan koleksi kering dapat dibedakan menjadi insectarium dan taksidermi! oleksi spesimen kering merupakan koleksi he/an dengan 4ara mengeringkan tubuh yang basah dari spesimen tersebut! Cara pembuatan koleksi spesimen pada insectarium yaitu he/an yang memiliki tubuh tipis seperti kupu-kupu bisa langsung dimatikan langsung dengan 4ara dimasukkan ke dalam amplop, sedangkan untuk he/an seperti jangkrik dibius terlebih dahulu dengan kloroorm kemudian tubuhnya dibersihkan dan di4elup alkohol atau bisa dibersihkan dengan menggunakan kuas! pesimen yang sudah dibuat biasa langsung disimpan dengan 4ara ditempel di dalam steroorm dan diberi label! Penyimpanan bisa dalam suhu ruangan dan pera/atan 4ukup dibersihkan dengan menggunakan kuas pada bagian spesimen yang kotor! Cara pembuatan koleksi spesimen pada taksidermi yaitu semua bagian basah dibuang yang sebelumnya he/an harus dimatikan terlebih dahulu dengan dimasukkan ke killing bottle yang berisi kloroorm untuk he/an seperti men4it dimatikan dengan cervix dislocation&, setelah he/an mati, bagian kloaka dibuka dan tubuh he/an dibedah sedikit jangan terlalu lebar& kemudian masukkan tepung meiena agar tidak menempel kulitnya! Ergan dalam he/an dikeluarkan dan diberi boraks untuk menghilangkan lemak, tulang diganti dengan ka/at atau dibilat dengan kapas! ubuh he/an dapat langsung dijahit dan bagian mata spesimen he/an diganti dengan mata sinteis, untuk he/an yang memiliki paruh seperti burung, paruh tersebut dapat dijahit atau diikat segitiga! pesimen kemudian dimasukkan ke dalam freezer selama 2?2) jam kemudian dimasukkan ke dalam suhu kamar selama 2?2) jam dan dimasukkan ke dalam freezer lagi selama 2?2) jam lalu bisa langsung dibungkung atau disimpan dalam tempat koleksi! Pera/atan dapat dilakukan dengan dibersihkan bagian yang kotor dan penyimpan spesimen taksidermi dapat disimpan di suhu ruangan!
erdapat 2 4ara pembuatan koleksi spesimen rangka yaitu dengan 4ara dikubur dan direbus! Pembuatan koleksi spesimen dengan 4ara dikubur yaitu pertama spesimen yang akan dia/etkan dimatikan dengan dimasukan ke kasa atau plastik yang kemudian spesimen tersebut dikubur selama F-2) bulan, lamanya spesimen dikubur tergantung dengan ukuran he/an, semakin besar ukuran he/an maka semakin lama penguburan! Pembuatan koleksi spesimen dengan 4ara direbus yaitu he/an yang sudah dimatikan kemudian dikuliti atau dibedah dengan dissection kit hingga hanya tendon yang tersisa! pesimen kemudian direbus dengan air selama setengah sampai 2 jam, kemudian diambil tendonnya sampai tertinggal tulangnya saja! Langkah selanjutnya yaitu perbersihan lemak dengan di4u4i menggunakan sabun 4u4i kemudian direndam dengan air yang ditambah dengan sabun 4u4i! pesimen kemudian direndam dengan larutan air yang ditambah pemutih dengan perbandingan pemutih dan air yaitu 1<10, perendaman dilakukan selama :0 menit! 7angka atau tulang spesimen kemudian bisa langsung disusun dan diberi label! Penyimpanan koleksi spesimen disesuaikan dengan ukuran rangka he/an yang dia/etkan yang di dalamnya diberi silica gel untuk penga/etan spesimen! Pera/atannya spesimen rangka ini 4ukup dibersihkan dengan menggunakan kuas pada bagian rangka yang kotor!
B!B + KESIMP$L!N
$erdasarkan pemaparan sebelumnya maka dapat disimpulkan bah/a< 1! Pengambilan sampel untuk he/an seperti burung adalah dengan menggunakan perangakap berupa jaring khusus atau jaring kabut ! Penga/etan spesimen he/an dapat dilakukan dengan dua 4ara yaitu a/etan basah dan a/etan kering! 2! Penga/etan he/an 9ertebrata dan a9ertebrata dapat dilakukan dengan penga/etan tulang, penga/etan basah, taksidermi, atau insektarium! :! Pembuatan koleksi spesimen dibuat agar dapat bertahan lama menggunakan ormalin, boraks untuk taksidermi&, alkohol untuk a/etan basah& dan silica gel untuk insektarium&!
'!#!" "EE"ENSI
iah, 3!, udarmin D >idianti, ! 201)! 8ekti9itas Penggunaan 6erbarium *an Insektarium Pada ema lasiikasi "akhluk 6idup ebagai uplemen "edia Pembelajaran IP erpadu elas JII "ts! Unnes Science ducation !ournal" :2&, pp! )()-501! likodra, 6!! 1((0! #engelolaan Satwa Liar ! $ogor< P.-IP$! $orror, *!+!, riplehorn C!!, D +ohnson, 3!A! 2001! Zoologi $L%#%&! $ogor< Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia! *emir4i, $!, Bultiken "!8!, arayigit, "!E! dan talar, ! 2012! Is Aroen a?idermy an lternati9e "ethod or *emonstration o *ermatopaties! urasian !ournal of 'eterinary Sciences, 2':&, pp!12-1F! *isbray, $!*! dan 7a4k, +!6! 1(0! (istologycal Laboratory Methods! 8dinbergh< Li9ingstone! 8linga, 7! +! 2000! )undamentals of ntomology! "inessota< Pra4ti4e 6all! +asin, "! 1('(! Sistematika (ewan 'ertebrata dan %nvertebrata! urabaya< inar >ijaya! 3urdianti, !, ri, 3!"!, dan ustri! 201:! Potensi Pengembangan >isata lam *i 6abitat "aleo Macrocephalon maleo& aman 3asional Lore Lindu $idang Pengelolaan >ilayah $p/& I aluki e4! Bumbasa ab! igi! *arta +imba, 11&, pp! 1-'! Prati/i, 7! 200F! $agaimana "engkoleksi *an "era/at $iota Laut! ,seana! (12&, pp! 1-(!
Prijono !3, oestoto, dan uhardjono, G!7! 1(((! -ebi.akan koleksi/ 0alam Suhard.ono 1+ $ed&/ Buku #egangan #engelolaan -oleksi Spesimen Zoologi ! $alitbang #oologi< Puslitbang $iologi-LIPI! ampurno, ! 1(()! Satu abad Museum Zoologi Bogor 234562445! $ogor< LIPI! inaga, "!6! 200'! uatu /a4ana meningkatkan kualitas pameran "useum #oologi $ogor menjadi pusat inormasi keanekaragaman auna nusantara! )auna %ndonesia, '1&, pp!1-5! oyan, "!7! 2010! #emaknaan -oleksi! +akarta< .ni9ersitas Indonesia Press! uhardjono dan Gayuk, 7! 200F! tatus aksonomi Aauna *i Indonesia*engan injauan husus Pada Collembola! Zoo %ndonesia, 152&, pp!F K 'F! uhardjono, G!7! 1(((! Buku #egangan #engelolaan -oleksi Spesimen Zoologi! $ogor< LIPI Press! jakra/idjaya, A! 1(((! 7rsenic %n 8axidermy 9ollections! $ogor< Puslitbang $iologi! >inker, ! 2000! Ebtaining, Preser9ing, and Preparing $ird p4imens! !ournal of )ield ,rnithology, 12&, pp! 250-2(! Gayuk, !, 6artini, .! D artiami, 8! 2010! -oleksi" #reservasi" %dentifikasi" -urasi dan Mana.emen 0ata! $andung< ngkasa *uta!