KOLEKSI PELAYANAN REFERENSI “PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN” By : Eka Evriza Br. Tarigan, S.Sos, M.I.Kom
Pembahasan • Latar Belakang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan • Pengertian Peraturan Perundang-Undangan • Landasan Peraturan Perundang-Undangan • Hierarki Peraturan Perundang-Undangan • Prinsip Peraturan Perundang-Undangan • Fungsi Peraturan Perundang-Undangan • Jenis Peraturan Perundang-Undangan • Asas Peraturan Perundang-Undangan • Teknik Perancangan Peraturan Perundang-Undangan • Sistematika Peraturan Perundang-Undangan • Masalah dalam Peraturan Perundang-Undangan
Latar Belakang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan • Pertama; Salah satu unsur negara hukum adalah setiap tindakan pemerintah/ pemerintahan harus berdasarkan hukum dan peraturan perundangundangan yang berlaku. • Kedua; Jika dikaitkan dengan tipe negara kesejahteraan modern yang dianut oleh UUD 1945, dimana pemerintah diberi kewenangan yang sangat luas untuk ikut serta aktif campur tangan dalam segala bidang sosial budaya dan ekonomi.
Lanjutan … • Ketiga; Secara umum tujuan pembentukan perundang-undangan adalah mengatur dan menata kehidupan dalam suatu negara supaya masyarakat yang diatur oleh hukum itu memperoleh kepastian, kemanfaatan dan keadilan didalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Pengertian • Hamid S. Attamimi: Peraturan perundang-undangan adalah semua aturan hukum yang dibentuk oleh semua tingkat lembaga dalambentuk tertentu, mungkin disertai sanksi, berlaku umum serta mengikat rakyat. • Bagirmanan : Peraturan perundang-undangan adalah keputusan tertulis negara atau pemerintah yang berisi petunjuk/ pola tingkah laku yang bersifat mengikat secara umum. • Hukum positif : Dalampenjelasan Pasal 1 ayat (2) UUNo. 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, dikatakan ; Peraturan Perundang-undangan ialah semua peraturan yang bersifat mengikat secara umum yang dikeluarkan oleh badan perwakilan rakyat bersama pemerintah, baik di tingkat pusat atau daerah yang juga mengikat secara umum.
UU RI Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Perundang-Undangan dalam Pasal 1(2)
Peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.
Tolak ukur apa yang dimaksud peraturan perundang-undangan yaitu : 1. Berlaku Umum(universal), 2. Mengikat secara umum, 3. Dibentuk oleh lembaga/badan yang mempunyai fungsi legislative, MPR ; UUD, DPR ; UU, Presiden ; Perppu. 4. Tertulis, Tidak semua peraturan tertulis termasuk peraturan perundang-undangan, misal ; tata tertib DPR (disebut konvensi).
Landasan Peraturan Perundang-Undangan • Pancasila sebagai landasan idiil Sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 1985, Pancasila merupakan satu-satunya asas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu sistem Peraturan PerundangUndangan dikembangkan di Indonesia harus merupakan penjabaran dan pengalaman dari kelima sila dari Pancasila secara bulat dan utuh, dan diselenggarakan dalam rangka pelaksanaan Sistem Perundang-Undangan Negara Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945.
Lanjutan … • UUD 1945 sebagai landasan konstitusional Landasan konstitusional bagi penyelenggaraan perundang-undangan Negara adalah Undang-Undang Dasar 1945 yang merupakan perwujudan dari tujuan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, yang terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh dan Penjelasan.
Hierarki Peraturan Perundang-Undangan Menurut Hamid S. Attamimi : UU/ Perppu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang) PP (PeraturanPemerintah) Keppres (Keputusan Presiden) Kepmen (Keputusan Menteri) Keputusan Lembaga Pemerintah Non Departemen, Keputusan Dirjen, Keputusan badan negara di luar badan pemerintah yang dibentuk dengan Undang-undang (UU), Perda (Peraturan Daerah) Provinsi, Perda (Peraturan Daerah) Kabupaten/Kotamadya, Keputusan Gubernur, Keputusan Bupati/Waikota.
Lanjutan … Menurut Bagirmanan : UUD, Tap MPR, UU/Perpu (Peraturan Pemerintah Pengganti Undangundang), PP (PeraturanPemerintah), Keppres (Keputusan Presiden), Peraturan Menteri, Keputusan Menteri, Perda (Peraturan Daerah) Provinsi, Keputusan Gubernur, Perda Kabupaten/Kotamadya, Keputusan Bupati/Walikota, Keputusan Desa, Keputusan Kepala Desa.
• Menurut hukum positif, yaitu dengan melihat Tap. MPRS No.XX/MPRS/1966, maka susunannya adalah sbb: 1. UUD, 2. Tap MPR, 3. UU/Perppu 4. PP, 5. Keppres, 6. Peraturan pelaksana lainnya: – Peraturan Menteri – Insruksi Menteri – Dan lain-lain
• TAP MPR No. III/MPR/2000, maka susunannya menjadi sbb : 1. UUD, 2. Tap. MPR, 3. UU, 4. Perppu, 5. PP, 6. Keppres, 7. Perda.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 a) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 b) Undang-Undang/ Peraturan Pemerintah Pengganti UU c) Peraturan Pemerintah d) Peraturan Presiden e) Peraturan Daerah 1. Perda Provinsi 2. Perda Kabupaten/ Kota 3. Perdes/ Peraturan yang Setingkat
Prinsip Peraturan Perundang-Undangan 1. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi kedudukannya dapat dijadikan landasan atau dasar hukum bagi peraturan perundang-undangan yang lebih rendah atau berada dibawahnya. 2. Peraturan perundang-undangan tingkat lebih rendah harus bersumber atau memiliki dasar hukum dari peraturan perundangundangan yang tingkat lebih tinggi. 3. Isi atau muatan peraturan perundang-undangan yang lebih rendah tidak boleh menyimpang atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi tingkatannya. 4. Suatu peraturan perundang-undangan hanya dapat dicabut, diganti atau diubah dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi atau paling tidak dengan yang sederajat. 5. Peraturan perundang-undangan yang sejenis apabila mengatur materi yang sama, peraturan yang terbaru harus diberlakukan walaupun tidak dengan secara tegas dinyatakan bahwa peraturan yang lama itu dicabut. Selain itu, peraturan yang mengatur materi yang lebih khusus harus diutamakan dari peraturan perundangundangan yang lebih umum.
Fungsi Peraturan Perundang-Undangan Bagirmanan a. Fungsi Internal. Fungsi ini lebih berkaitan dengan keberadaan peraturan perundangundangan dimaksud dalam sistem hukum. Secara internal peraturan perundang-undangan menjalankan fungsi sebagai berikut: 1. Fungsi penciptaan hukum (rechts chepping) 2. Fungsi Pembaharuan hukum 3. Fungsi Integrasi 4. Fungsi Kepastian hukum
b. Fungsi Eksternal 1. Fungsi Perubahan 2. Fungsi Stabilitasi 3. Fungsi Kemudahan
Lanjutan … Aan Seidmen a) sebagai pernyataan efektif dari kebijakan. pada aspek ini disebutkan bahwa pada akhirnya Pemerintah hanya akan memiliki suatu pilihan yaitu melaksanakan kebijakan-kebijakannya melalui undang-undang. b) hukum sebagai langkah penting bagi Negara dalam upaya perubahan perilaku. Peraturanperaturan dipersiapkan oleh para penyusun rancangan pola perilaku yang seharusnya dilakukan.
Jenis Peraturan Perundang-Undangan 1. UUD, 2. Tap MPR, 3. UU, 4. Perppu, 5. PP, 6. Keppres, 7. Dll.
Asas-asas Peraturan Perundang-Undangan Peraturan perundang-undangan dikatakan baik apabila memenuhi : 1. Dasar yuridis 2. Dasar Sosiologis 3. Dasar filosofis. Ada beberapa asas yang perlu diperhatikan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, yaitu antara lain : 1. Asas-asas formil 2. Asas-asas materiil
Lanjutan … Pasal 5 UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan bahwa dalam membentuk peraturan perundang-undangan harus dilakukan berdasarkan pada asas pembentukan peraturan perundang-undangan yang baik, yang meliputi: a. Kejelasan tujuan; b. Kelembagaan atau organ pembentuk yang tepat; c. Kesesuaian antara jenis dan materi muatan; d. Dapat dilaksanakan; e. Kedayagunaan dan kehasilgunaan; f. Kejelasan rumusan; dan g. Keterbukaan
Teknik Perancangan Peraturan Perundang-Undangan Tahap I; Penyusunan naskah akademik, meliputi : a) Dasar yuridis, sosiologis, dan filosofis, b) Manfaat atau akibat yang akan ditimbulkan, seperti beban keuangan, c) Kerangka pokok; isi yang akan dimasukan ke dalam peraturan perundangundangan yang hendak dibuat.
Tahap II; Perancangan Tahap ini mencakup aspek prosedural dan penulisan rancangan. • Aspek prosedural adalah hal-hal yang dikaitkan denga izin prakarsa, pembentukan panitia antar departemen, dsb. (lihat lebih jelas dalamKeppres No. 188 Tahun 1998 tentang Tata Cara mempersiapkan RUU). • Penulisan rancangan adalah menerjemahkan gagasan, naskah akademik atau bahasa lain ke dalam bahasa dan struktur normative yang mencerminkan asas hukum tertentu atau pola tingkah laku tertentu.
Sistematika Peraturan Perundang-Undangan 1. Judul, 2. Pembukaan, 3. Batang tubuh, 4. Penutupan, 5. Penjelasan (jika perlu), 6. Lampiran (Jika perlu).
Masalah dalam Peraturan Perundang-Undangan Beberapa indikasi yang menunjukan ketidaksempurnaan suatu peraturan perundang-undangan, antara lain; 1. Mengandung arti ganda, 2. Mengandung kekaburan, 3. Terlalu luas, 4. Penggunaan ungkapan yang tidak tepat, 5. Berlebihan, 6. Terlalu panjang lebar, 7. Membingungkan, 8. Tanda-tanda yang tidak memudahkan pemahaman, 9. Ketidakteraturan.
Sumber Referensi • Hak Menguji Material di Indonesia,oleh Dr. Sri Somantri M. S.H, • Ilmu Perundang-undangan, oleh Maria Farida Indrati Soeprapto, S.H. MH, • Pembahasan UUD 1945, oleh Prof. Dr. M. Solly Lubis, S.H, • Peranan Peraturan Perundang-undangan Dalam Pembinaan Hukum Nasional, oleh Prof. Dr. Bagirmanan, S.H, MCL. Dan Kuntana Magnar, S.H, MH. • Sistem Peraturan Perundang-Undangan Negara Republik Indonesia, oleh Bewa Ragawino, SH, M.Si