BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Kolaborasi merupakan istilah umum yang sering digunakan untuk menggambarkan
suatu hubungan kerja sama yang dilakukan pihak tertentu. Sekian banyak pengertian dikemukakan dengan sudut pandang beragam namun didasari prinsip yang sama yaitu mengen mengenai ai kebersa kebersamaa maan, n, kerja kerja sama, sama, berbag berbagii tugas, tugas, kesetar kesetaraan aan,, tanggu tanggung ng jawab jawab dan tanggung gugat. Namun demikian kolaborasi sulit didefinisikan untuk menggambarkan apa yang sebenarnya yang menjadi esensi dari kegiatan ini. Seperti yang dikemukakan National Joint Practice Commision !"##$ yang dikutip Siegler dan %hitney &'''$ bahwa tidak ada definisi yang mampu menjelaskan sekian ragam (ariasi dan kompleknya kolaborasi dalam kontek perawatan kesehatan. )papun bentuk dan tempatnya, kolaborasi meliputi suatu pertukaran pandangan atau ide yang memberikan perspektif kepada seluruh kolaborator.*fektifitas hubungan kolaborasi kolaborasi profesional profesional membutuhkan membutuhkan mutual respek baik setuju atau ketidaksetuju ketidaksetujuan an yang dicapai dalam interaksi tersebut. Partnership kolaborasi merupakan usaha yang baik sebab mereka menghasilkan outcome yang lebih baik bagi pasien dalam mencapai upaya penyembuhan dan memperbaiki kualitas hidup. hidup. B. TUJUAN +ujua +ujuan n kami kami membua membuatt karya karya tulis tulis mengen mengenai ai sistem sistem kolabo kolaborasi rasi antara antara pemberi pemberi
asuhan asuhan dengan dengan pasien pasien dan dan keluar keluarga ga pasien pasien
adalah adalah supay supayaa kita dapat dapat menget mengetahu ahuii
bagaimana sistem kolaborasi antara pemberi asuhan dengan pasien dan keluarga pasien ini dalam pemberian asuhan keperawatan transkultural. C. MET ETO ODA ntuk ntuk mendap mendapatk atkan an data data dan inform informasi asi yang yang diperl diperluka ukan, n, kami kami menggu menggunak nakan an
beberapa re(erensi buku seperti buku -undamental Keperawatan Keperawa tan karangan Potter Perry, uku Konsep Konsep dasar keperawatan keperawatan karangan udiono udiono dan Sumirah Sumirah udi Pertami, Pertami, uku Keperawatan Kesehatan Komunitas karangan *ffendy dan -erry, uku /lmu social dan udaya 0asar karangan Setiady dan uku Sosiologi untuk kesehatan karangan Sudarman dan 1omon . D. SISTEMA SISTEMATI TIKA KA PENULISA PENULISAN N
1
) / P*N0)23)N ) // K)J/)N +*45/. ) /// P*1)2)S)N. ) /6 P*N+P. 0)-+)5 PS+)K)
BAB II KAJIAN TEORI
Perawatan +ranskultural merupakan bidang yang relati(e baru7 ia berfokus pada studi perbandingan nilai8nilai dan praktek budaya tentang kesehatan dan hubunganya dengan perawatannya. 0r. 1adeline 3eininger, seorang perawat yang ahli antropologi, mempunyai andil besar dalam meningkatkan riset dalam perawatan transkultural dan dalam merangsang program8program studi yang erat kaitannya. 1enurut 3eininger tujuan studi praktek pelayanan kesehatan transkultural adalah meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatanya. 0engan mengidentifikasi praktek kesehatan dalam berbagai budaya kultur $, baik di masa lampau maupun 9aman sekarang, akan terkumpul persamaan8persamaan. 3eininger berpendapat, kombinasi pengetahuan tentang pola praktek transkultural dengan kemajuan tehnologi dapat menyebabkan semakin 2
sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dari berbagai kultur.0alam memberikan perawatan transkultural ini diperlukannya sistem kolaboratif antara pemberi asuhan keperawatan dengan pasien dan keluarga pasien. sistem kolaboratif ini sangat penting, karena tanpa adanya sistem kolaborasi ini , asuhan keperawatan transkultural tidak akan akan berjalan dengan baik..
BAB III PEMBAHASAN
A. KOLABORASI Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi kurang berdasar j ika hanya
dipandang dari hasilnya saja. Pembahasan bagaimana proses kolaborasi itu terjadi justru menjadi point penting yang harus disikapi. agaimana masing8masing profesi memandang arti kolaborasi harus dipahami oleh kedua belah pihak sehingga dapat diperoleh persepsi yang sama. Seorang dokter saat menghadapi pasien pada umumnya berfikir, : apa diagnosa pasien ini dan perawatan apa yang dibutuhkannya: pola pemikiran seperti ini sudah terbentuk sejak awal proses pendidikannya. Sulit dijelaskan secara tepat bagaimana pembentukan pola berfikir seperti itu apalagi kurikulum kedokteran terus berkembang. 1ereka juga diperkenalkan dengan lingkungan klinis dibina dalam masalah etika, pencatatan riwayat medis, pemeriksaan fisik serta hubungan dokter dan pasien. mahasiswa kedokteran pra8klinis sering terlibat langsung dalam aspek psikososial perawatan pasien melalui kegiatan tertentu seperti gabungan bimbingan ; pasien. Selama 3
periode tersebut hampir tidak ada kontak formal dengan para perawa t, pekerja sosial atau profesional kesehatan lain. Sebagai praktisi memang mereka berbagi lingkungan kerja dengan para perawat tetapi mereka tidak dididik untuk menanggapinya sebagai rekanan$. Kolaborasi adalah suatu proses dimana praktis keperawatan atau perawat klinik bekerja dengan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan dalam lingkup praktek profesional keperawatan, dengan pengawasan dan super(isi sebagai pemberi petunjuk pengembangan kerjasama atau mekanisme yang ditentukan oleh peraturan suatu negara dimana pelayanan diberikan. Perawat dan dokter merencanakan dan mempraktekan bersama sebagai kolega, bekerja saling ketergantungan dalam batas8batas lingkup praktek dengan berbagi nilai8nilai dan pengetahuan serta respek terh adap orang lain yang berkontribusi terhadap perawatan indi(idu, keluarga dan masyarakat. B. HUBUNGAN PERAWAT DAN PASIEN DALAM KONTEKS ETIS Seorang pasien dalam situasi menjadi pasien mempunyai tujuan tertentu. Seorang
perawat dalam memberikan asuhan keperawatan juga mempunyai tujuan tertentu. Kondisi yang dihadapi pasien merupakan penentu peran perawat terhadap pasien 2usted dan 2usted, !""' $.
4
ntuk menjelaskan peran perawat secara umum dapat digunakan kerangka yang mengacu pada pandangan dasar 2elldegard .* Pepley, tentang hubungan perawat dan pasien dalam asuhan keperawatan, merupakan rasa percaya, pengukuran pemecahan masalah Problem Solving $, dan kolaborasi. 0alam konteks hubungan perawat dan pasien, perawat dapat berperan Sebagai konselor pada saat pasien mengungkapkan kejadian dan perasaan tentang penyakitnya. Perawat juga dapat berperan sebagai pengganti orang tua terutama pada pasien anak$, saudara kandung, atau teman bagi pasien dalam ungkapan perasaan8perasaannya. 1. Penerapan hubunan an!ara pera"a! #an pa$%en& pera"a! #an pera"a!& pera"a! #an pr'(e$% )a%n& #an pera"a! #enan *a$+ara,a!
entuk8bentuk penerapan, 0alam konteks hubungan perawat dan pasien, perawat dapat berperan Sebagai konselor pada saat pasien mengungkapkan kejadian dan perasaan tentang penyakitnya. Perawat juga dapat berperan sebagai pengganti orang tua terutama pada pasien anak$, saudara kandung, atau teman bagi pasien dalam ungkapan perasaan8perasaannya. Perawat dan perawat memiliki etika khusus mengatur tanggung jawab moral perawat yang disusun oleh organisasi perawat itu sendiri. berdasarkan suatu sumber yang ada dilingkungan baik lingkungan
kesehatan, lingkungan konsumen dan
lingkungan Komunitas Keperawatan. Contoh penerapannya yaitu ? a. +ritmen pada pasien yang menghadapi ajal ? !$ Pemberian 4& 8@ diteruskan < di stop. &$ Program pengobatan diteruskan < tidak A$ Suport terapi 5JP $ sampai kapan. B$ 0alam kondisi 14. b. 1engijinkan unsur mengakhiri penderitaan dan hidup pasien dengan sengaja atas permintaan pasien sendiri,pembatasan perilaku, dan infomrmed consent. !$ Pasien teriminal &$ Status (egetatif A$ Pasien 2/6 <)/0 B$ Pasien mendapat terapi diet >$ Pasien menghadapi tindakan medik $ 4perasi, pemakaian obat yangharganya mahal dll. c. ioetika ? !$ )borsi, pembatasan kelahiran,sterilisasi, bayi tabung, tranplantasi organ dll. d. Pengungkapan kebenaran dan kerahasiaan dalam bidang kedokteran. !$ Permintaan informasi data pasien, &$ Catatan medik, A$ Pembicaraan kasus pasien. 5
Penerapan hubungan antara perawat dan profesi lain yang memiliki bidang kesehatan yang saling berketergantungan satu sama lain misalnya seorang dokter pasti membutuhkan, perawat, apoteker dan lain8lain , yang saling berkaitan satu sama lain. Selain penerapan8penerapan dengan perawat dan profesi lain, perawat juga harus menerapkan hubungan antara perawat dan masyarakat Perawat mengemban tugas tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan medukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.dan tetap menghargai pri(asi yang ada dalam masyarakat berupa Pri(asi pasien. 1enghargai harkat martabat pasien,Sopan santun dalam pergaulan,saling menghormati, saling membantu, peduli terhadap lingkung -okus utama dari perhatian etis dalam keputusan tindakan asuhan keperawatan seharusnya adalah kesejahteraan indi(idu, dan walaupun pasien mempunyai peran integral dan bahan peran sentral dalam pengambilan keputusan, maka pasien tidak lagi mempunyai hak untuk memaksa perawat, sebagai pelaksana asuhan keperawatan. ila perbedaan antara perawat dan pasien tidak dapat di selesaikan, maka pelaksana asuhan keperawatan harus menarik diri dari pelaksana asuhan keperawatan dan merujuknya kepada seseorang yang sistim (aluenya sesuai dengan keinginan pasien. 0an bila tidak ada juga, pasien mungkin harus mempertimbangkan kembali keputusannya atau dapat menarik diri dari asuhan keperawatan erdasarkan peran dan fungsi perawat , perawat menerima tugas secara pribadi untuk memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan dari pasien. agaimanapun perawat tidak mempunyai kewajiban khusus untuk mencoba mengisi semua atau beberapa$ keinginan
asuhan
melakukannnya
keperawatan
tetapi
tidak
ada
dari
indi(idu,
kewajiban
meskipun
moral
secara
perawat
dapat
khusus
untuk
melakukannya. +erlebih lagi perawat
sebagai
pelaksana
asuhan keperawatan, tidak
mempunyai kewajiban untuk memenuhi kebutuhan pasien yang diluar bidang keahliannya, dan mempunyai hak untuk mengakhiri tindakan asuhan keperawatan yang diluar batas kemampuannya. 4leh sebab itu, hubungan parawat dan pasien sebenarnya merupakan keputusan; keputusan yang dibuat berdasarkan kesepakatan bersama sebagai pencerminan suatu penghargaan terhadap value dari kedua belah pihak. 0isamping 6
itu dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien , perawat juga mempunyai hubungan dengan dokter dalam peran dependen tergantung$ mengingat dalam melaksanakan asuhan keperawatan didalamnya terdapat program kesehatan dimana pertanggung jawaban dipegang oleh dokter, disamping peran kolaborasi interdependen$ yang dilaksanakan dalam mengatasi permasalahan secara team work dengan tim kesehatan lain. ntuk membuat keputusan terdapat permasalahan etika keperawatan secara tepat, maka perawat perlu mengetahui dan memahami konsep dasar etika keperawatan. erbagai permasalahan etika dapat terjadi dalam tatannan tindakan asuhan keperawatan, dimana terjadi inter(ensi antara pasien dengan perawat. Permasalahan bisa menyangkut penentuan antara mempertahankan hidup dengan kebebasan dalam menentukan kamatian. paya menjaga keselamatan pasien yang bertentangan dengan berbagai sector lain, dan penerapan asuhan keperawatan yang tidak ilmiah dalam mengatasi permasalahan kesehatan pasien. 0alam membuat keputusan terhadap dua masalah yang dihadapi, perawat dituntut untuk dapat mengambil keputusan yang menguntungkan pasien dan dirinya, yang tidak bertentangan dengan nilai8nilai yang diyakini oleh pas C. ANGGOTA TIM INTERDISIPLIN +im pelayanan kesehatan interdisiplin merupakan sekolompok profesional yang
mempunyai aturan yang jelas, tujuan umum dan berbeda keahlian. +im akan berfungsi baik jika terjadi adanya konstribusi dari anggota tim dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik. )nggota tim kesehatan meliputi ? pasien, perawat, dokter, fisioterapi, pekerja sosial, ahli gi9i, manager, dan apoteker. 4leh karena itu tim kolaborasi hendaknya memiliki komunikasi yang efektif, bertanggung jawab dan saling menghargai antar sesama anggota tim. Pasien secara integral adalah anggota tim yang penting. Partisipasi pasien dalam pengambilan keputusan akan menambah kemungkinan suatu rencana menjadi efektif. +ercapainya tujuan kesehatan pasien yang optimal hanya dapat dicapai jika pasien sebagai pusat anggota tim. Perawat sebagai anggota membawa persfektif yang unik dalam interdisiplin tim. Perawat memfasilitasi dan membantu pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari praktek profesi kesehatan lain. Perawat berperan sebagai penghubung penting antara pasien dan pemberi pelayanan kesehatan. 7
0okter memiliki peran utama dalam mendiagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Pada situasi ini dokter menggunakan modalitas pengobatan seperti pemberian obat dan pembedahan. 1ereka sering berkonsultasi dengan anggota tim lainnya sebagaimana membuat referal pemberian pengobatan. Kolaborasi menyatakan bahwa anggota tim kesehatan harus bekerja dengan kompak dalam mencapai tujuan. *lemen penting untuk mencapai kolaborasi yang efektif meliputi kerjasama, asertifitas, tanggung jawab, komunikasi, otonomi dan kordinasi Kerjasama adalah menghargai pendapat orang lain dan bersedia untuk memeriksa beberapa alternatif pendapat dan perubahan kepercayaan. )sertifitas penting ketika indi(idu dalam tim mendukung pendapat mereka dengan keyakinan. +indakan asertif menjamin bahwa pendapatnya benar8benar didengar dan konsensus untuk dicapai. +anggung jawab, mendukung suatu keputusan yang diperoleh dari hasil konsensus dan harus terlibat dalam pelaksanaannya. Komunikasi artinya bahwa setiap anggota bertanggung jawab untuk membagi informasi penting mengenai perawatan pasien dan issu yang rele(an untuk membuat keputusan klinis. 4tonomi mencakup kemandirian anggota tim dalam batas kompetensinya. Kordinasi adalah efisiensi organisasi yang dibutuhkan dalam perawatan pasien, mengurangi duplikasi dan menjamin orang yang berkualifikasi dalam menyelesaikan permasalahan. Kolaborasi didasarkan pada konsep tujuan umum, konstribusi praktisi profesional, kolegalitas, komunikasi dan praktek yang difokuskan kepada pasien. Kolegalitas menekankan pada saling menghargai, dan pendekatan profesional untuk masalah8 masalah dalam team dari pada menyalahkan seseorang atau atau menghindari tangung jawab. 2ensen menyarankan konsep dengan arti yang sama ? mutualitas dimana dia mengartikan sebagai suatu hubungan yang memfasilitasi suatu proses dinamis antara orang8orang ditandai oleh keinginan maju untuk mencapai tujuan dan kepuasan setiap anggota. Kepercayaan adalah konsep umum untuk semua elemen kolaborasi. +anpa rasa pecaya, kerjasama tidak akan ada, asertif menjadi ancaman, menghindar dari tanggung jawab, terganggunya komunikasi . 4tonomi akan ditekan dan koordinasi tidak akan terjadi. *lemen kunci kolaborasi dalam kerja sama team multidisipliner dapat digunakan untuk mencapai tujuan kolaborasi team ? !. 1emberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan menggabungkan &. A. B. >.
keahlian unik profesional. Produkti(itas maksimal serta efektifitas dan efesiensi sumber daya Peningkatnya profesionalisme dan kepuasan kerja, dan loyalitas 1eningkatnya kohesifitas antar profesional Kejelasan peran dalam berinteraksi antar profesional, 8
. 1enumbuhkan komunikasi, kolegalitas, dan menghargai dan memahami orang lain. erkaitan dengan issue kolaborasi dan soal menjalin kerja sama kemitraan dengan dokter, perawat perlu mengantisipasi konsekuensi perubahan dari (okasional menjadi profesional. Status yuridis seiring perubahan perawat dari perpanjangan tangan dokter menjadi mitra dokter sangat kompleks. +anggung jawab hukum juga akan terpisah untuk masing8masing kesalahan atau kelalaian. Daitu, malpraktik medis, dan malpraktik keperawatan. Perlu ada kejelasan dari pemerintah maupun para pihak terkait mengenai tanggung jawab hukum dari perawat, dokter maupun rumah sakit. 4rganisasi profesi perawat juga harus berbenah dan memperluas struktur organisasi agar dapat mengantisipasi perubahan. Pertemuan profesional dokter8perawat dalam situasi nyata lebih banyak terjadi dalam lingkungan rumah sakit. Pihak manajemen rumah sakit dapat menjadi fasilitator demi terjalinnyanya hubungan kolaborasi seperti dengan menerapkan sistem atau kebijakan yang mengatur interaksi diantara berbagai profesi kesehatan. Pencatatan terpadu data kesehatan pasien, ronde bersama, dan pengembangan tingkat pendidikan perawat dapat juga dijadikan strategi untuk mencapai tujuan tersebut. 5onde bersama yang dimaksud adalah kegiatan (isite bersama antara dokter8 perawat dan mahasiswa perawat maupun mahasiswa kedokteran, dengan tujuan menge(aluasi pelayanan kesehatan yang telah dilakukan kepada pasien. 0okter dan perawat saling bertukar informasi untuk mengatasi permasalahan pasien secara efektif. Kegiatan ini juga merupakan sebagai satu upaya untuk menanamkan sejak dini pentingnya kolaborasi bagi kemajuan proses penyembuhan pasien. Kegiatan ronde bersama dapat ditindaklanjuti dengan pertemuan berkala untuk membahas kasus8kasus tertentu sehingga terjadi trasnfer pengetahuan diantara anggota tim. Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut perlu ditunjang oleh sarana komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan pasien secara komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota team dalam pengambilan keputusan. 4leh karena itu perlu dikembangkan catatan status kesehatan pasien yang memungkinkan komunikasi dokter dan perawat terjadi secara efektif. Pendidikan perawat perlu terus ditingkatkan untuk meminimalkan kesenjangan profesional dengan dokter melalui pendidikan berkelanjutan. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dapat dilakukan melalui pendidikan formal sampai kejenjang spesialis atau minimal melalui pelatihan8pelatihan yang dapat meningkatkan keahlian perawat
9
BAB IPENUTUP A. SIMPULAN Pemahaman mengenai prinsip kolaborasi dapat menjadi kurang berdasar j ika hanya
dipandang dari hasilnya saja. Kolaborasi merupakan proses komplek yang membutuhkan sharing pengetahuan yang direncanakan yang disengaja, dan menjadi tanggung jawab bersama untuk merawat pasien. Komunikasi dibutuhkan untuk mewujudkan kolaborasi yang efektif, hal tersebut perlu ditunjang oleh sarana komunikasi yang dapat menyatukan data kesehatan pasien secara komfrenhensif sehingga menjadi sumber informasi bagi semua anggota team dalam pengambilan keputusan. 4leh karena itu perlu dikembangkan catatan status kesehatan pasien yang memungkinkan komunikasi dokter dan perawat, pasien dan keluarga pasien terjadi secara efektif. B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca dalam mata kuliah keperawatan lintas budaya mengenai
sistem kolaborasi
antara pemberi asuhan keperawatan dengan pasien dan keluarga. 0iharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk menjadikan makalah ini lebih baik lagi.
10
DATAR PUSTAKA
)rum Pratiwi.&'!!. Keperawatan Transkultural . Dogyakarta?Eosyen Publishing *ffendy, -erry. &''". Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori Dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta. Salemba 1edika 2idayat, ). )9i9 )limul. &''B. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta ? Salemba 1edika. Potter,Perry.&'!'. Fundamental of Nursing .*dsisi ke #.Jakarta?Salemba 1edika Setiadi, *lly 1, dkk. &''. /lmu Sosial dan udaya 0asar. Jakarta ? Kencana Sudarma, 1omon. &''F. Sosiologi untuk Kesehatan. Jakarta ? Salemba 1edika
11