Update PMK.76/2016 Gandi Agusniadi # Pokja Koding Tim Tarif/NCC Kemenkes RI # Unit Rekam Medis RSCM
2
CURRICULUM VITAE
Na ma Lengkap : Gandi Agusniadi Tempat/Tgl Lahir : Jakarta, 16 Agustus 1962 Unit Kerja : Unit Rekam Medis RS CM /FKUI Alam at Kantor : Jln.Diponegoro No.71 Jakar ta Puat No. Tlp/Fax : 0 2 13 1 92 6 36 8 Alam at Rumah : Jl.Malab ar I Blok.G4 No.12 Bojonggede BOGOR N .Talip e-om l Pendidikan Pekerjaa n
:0 2u 3s1@ 10ya hoo.com : g8a1n2d9ia5g : Manajemen : 1. Kepala Unit Rekam Medis RS CM 2. Rekam Medis RSMMC (Konsultan) 3. Staf Pengajar Perumahsakitan UI (VOKASI UI) 4. Anggota Pokja Koding NCC (Tim Tar if) KEMENKES RI 5. Ketua Pokja Koding Panitia Casemix RSCM 6. Anggota Komite Etik dan Hukum RSCM 7. Anggota Tim Pencegahan Fra ud RSCM 8. Anggota Tim Pencegahan Fraud JKN KEMENKES RI 24/07/17
!"#$%& '#'(') *+* ,+-$ ."# + /'# ' 0 ! 1$'&%"2$2 45'*' ! 1$'&%"2$2 6+.4%#+- 7."*/($.'2$ 8 ! !
."9*"-,$#$5$: ;-"2+#4- 45'*' ;-"2+#4- 6+.4%#+ -
*+%&&4%'.'% !"#$%& ()*+,-./01 2 !"#$3"4 ()567*8951
!"#$%& '%()*+,).!/0!1
PEMANFAAT KODING DI RS.
!"#$%& '%&2)3),)405# 7 895# 0%:"#$,)#" ;)-<%, .;+=% >+,?+(+:"1 !%,$"?"<)$ >%="# '%-3%2)2 ;%&)$").@8A41 4)$)2)#% 0! .'%-%("$")-1
KLASIFI KASI PENYAKIT & TI NDAKAN
Update Th.2010 < 14.500 Kode Penyakit < Alfanumerik < 21 Bab < 3 Volume
< < < <
8.500 Kode Prosedur Numerik 16 Bab 3 Volume
Update Th.2010
3 Volume
Volume 1
Volume 2
Volume 3
< Mengguaan Aturan Koding Morbiditas < Mengikuti standar resmi aturan coding ICD-10 dan ICD-9-CM Revisi Tahun 2010 < Mengikuti Kaidah Koding Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2016 Tentang Pedoman INA-CBG Dalam Pelaksanaan JKN
8
PERMENKES : 64/2016 TAR IF JKN
PMK : 59/2014
PMK : 52/2016 PMK : 64/2016
ICD-10 & ICD-9-CM TH.2008
ICD-10 & ICD-9-CM TH.2010 24/07/17
Update
!"#" 26
$ &'(
10
Sistem casemix adalah pengelompokan diagnosis dan prosedur dengan mengacu pada ciri klinis yang mirip/sama dan penggunaan sumbe r daya/biaya perawatan yang mirip/sama. Pengelompokan dilakukan dengan menggunakan software gr ouper
24/07/17
11 Pengelompokan diagnosis dan prosedur dikaitkan biaya perawatan
ICD-10 14.500
ICD-9CM
8.500
Grouper
30 CMG (Casemix Main Group) 1075 kode INA-CBG 786 kode rawat inap 289 kode rawat jalan
24/07/17
Logic INACBG PRINCIP LE DIAGNOSIS (PDx) CASEMIX MAIN GROUPS (CMG)
31 CMG
SURGICAL PROCEDURE No
Yes
MEDICAL SEPARATION
SURGICAL SEPARATION
Principle Diagnosis, Neoplasm, Specific condition, Symptomps,other
Type of Surgery Mayor, Minor,
COMPLICATIONS, CO MORBIDITY
INACBG
Sevierity level
12
LIST OF CAS EMIX MAIN GROUPS (CMG) )*+
8)#%B>"C >)"- 5,+D*# .8>51
= B G J M
>+%5-'( %+-?"42 2@25+* A-"4/2 C@+'%#D#%+E'A-"4/2 C'-H %"2+H *"45) 8 5)-"'5 A-"4/2 K+2/$-'5"-@2@25+*A-"4/2 >'-#$"?'2N4('- 2@25+* A-"4/2
P Q S U =W == =B =G =J =M =P
1$&+25$?+2@25+*A-"4/2 F+/'5",$($'-@ 8 /'%N-+'5$N 2@25+* A-"4/2 T42N4("2.+(+5'( 2@25+* 8 N"%%+N5$?+ 5$224+ A-"4/2 6.$%H 24,N45'%+"42 5$224+ 8 ,-+'25 A-"4/2 C%#"N-$%+ 2@25+*H %45-$5$"% 8 *+5',"($2* A-"4/2 X+/)-"94-$%'-@ 6@25+* A-"4/2 T'(+ -+/-"#4N5$?+ 6@25+* A-"4/2 Z+*'(+ -+/-"#4N5$?+ 2@25+* A-"4/2 1+(+$?+-$+2A-"4/2 X+],"-%28 X+"%'5+2A-"4/2 F'+*"/"+$5$N 8 $**4%+ 2@25+* A-"4/2
8>5 8+=%#
A F I L O !
R T V C X Y [ \ ; 1
LIST OF CASEMIX MAIN GROUPS )*
8)#%B>"C >)"- 5,+D*# .8>51
8>5 8+=%#
=Q T@+("/-"($^+-'5$?+ 2@25+* 8 %+"/('2*2 A-"4/2 > =S O%^+N5$"42 8 /'-'2$5$N #$2+'2+2 A-"4/2 D =U T+%5'( F+'(5) '%# R+)'?$"-'( A-"4/2 Z BW 64,25'%N+ ',42+ 8 #+/+%#+%N+ A-"4/2 _ B= O%`4-$+2H /"$2"%$%&2 8 5"E$N +^^+N52 "^ #-4&2 A-"4/2 6 Z'N5"-2 $%^(4+%N$%& )+'(5) 25'542 8 "5)+- N"%5'N52 ]$5) BB )+'(5) 2+-?$N+2 A-"4/2 a BG D*,4('5"-@A-"4/29C/$2"#$N b BJ 64,9DN45+ A-"4/2 6D BM 6/+N$'( ;-"N+#4-+2 cc BP 6/+N$'( 1-4&2 11 BQ 6/+N$'( O%?+25$&'5$"%2 OO BS 6/+N$'(;-"25)+2$2 KK BU >)-"%$NA-"4/2 >1 GW C--"-> 2 TA2 d
E-4-10-III CMG
Spesifik CBGs
Tipe Kasus (1-9)
Severity Level
CASE BASED GROUPS (CBGs) Spesifik CBGs
< 64,9&-"4/ .+#4'
"
5$/+ .'242 7=9U:
Severity Level
CMG Tipe Kasus (1-10)
!"
Diagnosis utama adalah diagnosis yang ditegakkan oleh dokter pada akhir episode perawatan yang menyebabkan pasien mendapatkan perawatan atau pemeriksaan lebih lanjut. Jika terdapat lebih dari satu diagnosis, maka dipilih yang menggunakan sumber daya paling banyak. Jika tidak terdapat diagnosis yang dapat ditegakkan pada akhir episode perawatan, maka gejala utama, hasil pemeriksaan penunjang yang tidak normal atau masalah lainnya dipilih menjadi diagnosis utama.
18
Komorbiditas adalah penyakit yang menyertai diagnosis utama atau kondisi yang sudah ada sebelum pasien masuk rawat dan membutuhkan pelayanan kesehatan setelah masuk maupun selama rawat. Contoh: Diabetes, Hypertension, dll Komplikasi adalah penyakit yang timbul dalam masa perawatan dan memerlukan pelayanan tambahan sewaktu episode pelayanan, baik yang disebabkan oleh kondisi yang ada atau muncul akibat dari pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien Contoh: Wound infection, Pneumonia, dll.
24/07/17
Prosedur utama adalah prosedur tindakan yang paling menghabiskan sumber dayabanyak atau yang menyebabkan hari rawatan paling lama dan biasanya berhubungan erat dengan diagnosa utama.
Seluruh signifikan prosedur tindakan yang dijalankan pada pasien rawat inap atau rawat jalan, membutuhkan peralatan special atau dikerjakan oleh staf terlatih dan berpengalaman
REKAM MEDIS
RESUME MEDIS
# Data demografi pasien # Resume medis # Laporan operasi # Hasil pemeriksaan penun jang (P.A,
Patklin,Radiologi) # Catatan Perkembangan Pasien
Terintegrasi
Ps.5 Permenkes 269/2008
!
DOKTER
menegakkan dan menuliskan diagnosis primer dan diagnosis sekunder apabila ada sesuai dengan ICD 10 serta menulis seluruh prosedur/tindakan yang telah dilaksanakan dan membuat resume medis pasien secara lengkap dan jelas selama pasien dirawat di rumah sakit.
!
KODER melakukan kodifikasi dari diagnosis dan prosedur/tindakan yang diisi oleh dokter yang merawat pasien sesuai dengan ICD 10 untuk diagnosa dan ICD 9 CM untuk prosedur/tindakan
!
;+-*+%.+2 MM _')4% BW=G _+%5'%& ;+%@+(+%&&'-''% ;+.+-`''% K+.'* T+#$2e RDR OO O ;'2'( =G ,45$- G _+%5'%& !+]+%'%&'% D)($ T '#@' K+.'* T+#$2 #'% O%^ "-*'2$ !+2+)'5'% 7T+*$($.$ 6_K 8 6O!: #'('* *+%`'('%.'% /+.+-`''% #$ Z'2$($5'2 ;+('@'%'% !+2+)'5'%e
Melaksanak an sistem klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit yang berkaita n dengan k esehat an dan tindak an medis sesuai terminologi medis ya ng benar” “
# Koder # Dokter # Dokumentasi # Kebijakan
PERAN PENULISAN DIAGNOSIS DAN KODE INA-DRG !
Penulisan diagnosis tdk lengkap ! Pengkodean salah
#$%& '()*+,./0/1
Tarif rumah sakit salah
4+<$%, =)- ;+=%,
BQ
Rekam Medis
Koding
INACBGs Group
Areditasi & Rekam Medis Bukti Pelayanan RS CN. 1609 # 20 April 2013
SERT/01/VII/2012
HINDARI SINGKATAN DIAGNOSIS/PROSEDUR •DKA = Dermatitis Kontak Allergi •DKA = Diabetik Ketoasidosis •BP = Broncho Pneumonia •BP = Brachial Plexus •FA = Fibri ll ation Atrial •FA = Flour Albus •HAP = Haemorrhagic Anterpartum •HAP = Hospital Acquired Pneumonia •MR = Mitral Regurgitation •MR = Mental Retardation 30
,-./0.10 ,2/34.-./
567.8 9.427:/336/.4./ 4;0: 02.3/;929< 4;0: =1;9:061< 927>;?< 92/34.-./< 0./ 0:@2/292 A./3 -:19-./0.129.92
Software EHR, Modul koneksi INA-CBG
Resume Medis Elektronis
37
< <
Dokter menetapkan pasien pulang Membuat Resume
ICU
Administrasi Rua ng rawat : Cetak Resume
Elektronis
IGD
REKAM MEDIS Verifikasi Koding
Ruang RAWAT
24/07/17
38
a. Jika dalam ICD 10 terdapat catatan “ Use additional code, if desired, to identify specified condition” maka kode tersebut dapat digunakan sesuai dengan kondisi pasien.
24/07/17
39
Example 4: Main condition: Acute cystitis due to E. coli Other conditions: — Code to acute cystitis (N30.0) as the “main condition”, B96.2 (E. coli as the cause of diseases classified to other chap ters) may be used as an optional additional cod e.
Example 17: Main condition: Cerebrovascular accident with hemiplegia Other conditions: — Specialty: Neurology Code stroke, not specified as haemorrhage or infarction (I64) as “main condition”. G81.9 (Hemiplegia, unspecified) may be used as an optional additional co de. Example 26: Main condition: Toxoplasmosis Other conditions: Pregnancy undelivered Specialty: High-risk antenatal clinic Code protozoal diseases complicating pregnancy, childbirth and the puerperium (O98.6) as the main condition. B58.9 (Toxoplasmosis, unspecified) may be used as 24/07/17 an optional additional code to identify the specific organism.
40
b. Pengkodean sistem dagger (†) dan asterisk (*) Jika diagnosis utama yang ditegakkan dokter dalam ICD 10 menggunakan kode dagger dan asterisk maka yang dikode sebagai diagnosis utama adalah kod e dagger, sedangkan kode asterisk sebagai diagnosis sekunder. Namun jika diagnosis sekunder yang ditegakkan dokter dalam ICD 10 menggunakan kode dagger dan asterisk , maka kode tersebut menjadi diagnosis sekunder.
24/07/17
41
Contoh : Diagnosis Utama : DM Type II Diagnosis Sekunder : Arthitis pada penyakit Lyme Dikode DM Type II (E11.9) sebagai diagnosis utama, Lyme disease (A69.2†) sebagai diagnosis sekunder dan arthitis in Lyme disease (M01.2*) sebagai diagnosis sekunder Diagnosis Utama : Anemia-29Diagnosis Sekunder : Ca Mammae Dikode Ca Mammae (C50.9†) sebagai diagnosis utama dan anemia (D63.0*) sebagai diagnosis sekunder. Diagnosis Utama : Anemia Diagnosis Sekunder : Kronik Renal Failure Dikode Kronik Renal Failure (N18.9†) sebagai diagnosis utama, anemia (D63.8*) sebagai diagnosis sekunder.
24/07/17
KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
!"#$% !''$% (#)$% (*+$% ,++$% ,+-$% .+/$% .+-$% .+)$% .+'$% ./#$% .--$% .-"$% .#-$% .0"$% .)#$% .))$% .)*$% ."#$% .'#$% .*0$% .**$% 1+#$% 1+"$% 1/#$% 1/*$% 1--$% 1-2$% 1#-$% 1#"$% 10-$% 10)$% 102$% 1)2$% 1"-$% 1"'$% 1')$% 12-$% 1*0$% 3#-$% 3#*$% 30/$% 30#$% 3)-$% 3"2$% 3'*$% 3*2$% 4/'$% 4*/$% 4**$% 5-#$% 5"'$% 5''$% 52'$% 5*#$% 6/0$% 60)$% 6)0$% 6"-$% 62"$% 6**$% 7+/$% 7+#$% 7+'$% % 7#"$% 70*$% 7"#$% 7"2$% 7'#$% 72-$% 7*+$% 8+2$% 8/"$% 8--$% 8-*$% 8##$% 8#'$% 8)/$% 8'0
%$ KODE ASTERISC (*) ICD10 WHO
44
c. Pengkodean dugaan kondisi, gejala, penemuan abnormal, dan situasi tanpa penyakit Jika pasien dalam episode rawat, koder harus hati-hati dalam mengklasifikasikan Diagnosis Utama pada Bab XVIII (Kode R) dan XXI (Kode Z). Jika diagnosis yang lebih spesifik belum ditegakkan sampai akhir episode perawatan atau tidak ada penyakit atau cedera pada saat dirawat yang bisa dikode, maka kode dari Bab XVIII dan XXI dapat digunakan sebagai kode diagnosis utama (lihat juga Rules MB3 dan MB5). 24/07/17
45
Contoh : Diagnosis Utama : Dugaan neoplasma ganas serviks – setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan didapatkan hasil bukan neoplasma ganas serviks Diagnosis Sekunder :Dikode observasi dugaan neoplasma ganas (Z03.1) sebagai DU Diagnosis Utama : Epistaxis berat Diagnosis Sekunder : Pasien dirawat satu hari. Tak ada laporan prosedur atau pemeriksaan. Dikode Epistaxis (R04.0). Ini bisa diterima karena pasien jelas dirawat hanya untuk kondisi darurat. 24/07/17
46
d. Pengkodean kondisi multiple Jika kondisi multiple dicatat di dalam kategori berjudul “Multiple ...”, dan tidak satu pun kondisi yang menonjol, kode untuk kategori “Multiple ...”, harus dipakai sebagai kode diagnosis utama, dan setiap kondisi lain menjadi kode diagnosis sekunder. Pengkodean seperti ini digunakan terutama pada kondisi yang berhubungan dengan penyakit HIV, cedera dan sekuele.
24/07/17
47
Contoh : Diagnosis Utama : HIV disease resulting in multiple infections Diagnosis Sekunder : - HIV disease resulting in candidiasis - HIV disease resulting in other viral infectionS Dikode HIV disease resulting in multiple infections (B20.7) sebagai diagnosis utama, HIV disease resulting in candidiasis (B20.4) dan HIV disease resulting in other viral infections (B20.3) sebagai diagnosis s ekunder Diagnosis Utama : Multiple fraktur of femur Diagnosis Sekunder : Frakture of shaft of femur Frakture of lower of end of femur Dikode multiple fraktur of femur (S72.7) sebagai diagnosis utama, fraktur of shaft of femur (S72.3) dan Frakture of lower of end of femur (S72.4) sebagai diagnosis s ekunder 24/07/17
48
e. Pengkodean kategori kombinasi ICD menyediakan kategori tertentu dimana dua diagnosis yang berhubungan diwakili oleh satu kode. Contoh : Diagnosis Utama : Gagal ginjal Diagnosis Sekunder : Penyakit ginjal hipertensi Dikode Penyakit ginjal hipertensi dengan gagal ginjal (I12.0) Diagnosis Utama : Glaukoma karena peradangan mata Diagnosis Sekunder : – Dikode Glaukoma akibat peradangan mata (H40.4) sebagai diagnosis utama. 24/07/17
49
Contoh : Diagnosis Utam a : Obstruksi usus Diagnosis Sekunder : Hernia inguinalis kiri Dikode Hernia inguinalis unilateral, dengan obstruksi, tanpa gangren (K40.3) Diagnosis Utam a : Katarak DM tergantung insulin Diagnosis Sekunder : Hipertensi Spesialisasi : Opthalmologi Dikode Diabetes tergantung insulin dengan komplikasi mata (E10.3†) sebagai diagnosis utama dan katarak diabetes (H28.0*) serta Hipertensi (I10) sebagai diagnosis sekunder. 24/07/17
50
24/07/17
51 f.
Pengkodean sekuele kondisi tertentu ICD menyedi akan sejumlah kategori yang berjudul “sequelae of ...” (B90-B94, E64.-, E68, G09, I69.-, O97, T90-T98, Y85-Y89) yang digunakan untuk menunjukkan kondisi yang tidak didapatkan lagi, diagnosis utama adalah kode yang sesuai dengan bentuk sekuele itu. Kode “sequelae of ......” dapat ditambahkan sebagai kode tambahan. Jika terdapat sejumlah sekuele spesifik namun tidak ada yang lebih menonjol dalam hal kegawatan dan penggunaan sumber daya, boleh digunakan “ Sequelae of ...” sebagai diagnosis utama Contoh istiilah : ‘old’ (lama), ‘no longer present’ (tidak terdapat lagi), ‘late effect of .....’ (efek lanjut .....), atau ‘sequele of .....’. 24/07/17
52 Contoh : Diagnosis Utama : Dysphasia akibat infark otak lama Diagnosis Sekunder : Dikode Dysphasia (R47.0) sebagai diagnosis utama, ‘sequelae of cerebral infarction’ (I69.3) sebagai diagnosis sekunder. Diagnosis Utama : Osteoartritis sendi panggul akibat fraktur lama panggul karena kecelakaan kendaraan bermotor 10 tahun yang lalu Diagnosis Sekunder : Dikode Other post-traumatic coxarthrosis (M16.5) sebagai diagnosis utama, ‘sequelae of fracture of femur’ (T93.1) sebagai diagnosis sekunder. Diagnosis Utama : Efek lanjut poliomielitis Diagnosis Sekunder : -Dikode Sequelae of poliomyelitis (B91) sebagai diagnosis utama karena informasi lain tidak tersedia. 24/07/17
53
g. Pengkodean kondisi-kondisi akut dan kronis ICD menyediakan kategori atau subkategori yang berbeda untuk masing-masing kategori, tapi tidak untuk gabungannya, kategori kondisi akut harus digunakan sebagai Diagnosis Utama. Contoh : Diagnosis Utama : Kholesistitis akut dan kronis Diagnosis Sekunder : Dikode Acute cholecystitis (K81.0) sebagai diagnosis utama, chronic cholecystitis (K81.1) sebagai diagnosis sekunder.
24/07/17
54
h. Pen gkodean kondisi pasca-prosedur dan komplikasinya Pada Bab XIX (T80-T88) tersedia kategori untuk komplikasi yang berhubungan dengan operasi dan prosedur lain, contohnya infeksi luka operasi, komplikasi mekanis bendabenda implantasi, syok, dan lainnya. setelah prosedur (misalnya pneumonia, embolisme paru) tidak dianggap sebagai kondisi tersendiri sehingga dikode seperti biasa, namun bisa diberi kode tambahan dari Y83Y84 untuk menunjukkan hubungannya dengan suatu prosedur. Jika kondisi dan komplikasi ini dicatat sebagai Diagnosis Utama, perlu dilakukan rujukan ke ‘modifier’ atau ‘qualifier’ 24/07/17
pada Indeks Alfabet untuk pemilihan kode yang tepat.
55
Contoh : (1) Diagnosis Utama : Hipotiroidisme sejak tiroidektomi 1 tahun yang lalu. Diagnosis Sekunder : Dikode Hipotiroidisme pasca-bedah (E89.0) sebagai diagnosis utama. (2) Diagnosis utama : Perdarahan berlebihan setelah cabit gigi Diagnosis Sekunder : Dikode Perdarahan akibat suatu prosedur (T81.0) sebagai diagnosis utama. 24/07/17
RULE MB1- MB5 RULE MB1 !
Kondisi minor direkam sebagai “Kondisi utama” ( main condition), kondisi yang lebih bermakna direkam sebagai “kondisi lain” (other condition) Contoh : DU: Dyspepsi; DS: Appendicitis ; Px: Appendectomy
RULE MB2 !
Beberapa Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama DU : Osteoporosis,Candida, bronchopneumonia, Rheumatism
DPJP : Sp Paru
RULE MB3 !
Kondisi yang direkam sebagai kondisi utama menggambarkan suatu gejala (R) DU:Hematemesis, DS: Varices esopagus, DPJP : Sp PD
RULE MB4 !
Spesialisitas DU : DM tanpa terapi insulin DS: Cataract mata bilateral Spesialisasi: Ophthalmologist Reseleksi: Kondisi Utama: NIDDM cataract.
RULE MB5 !
Alternatif diagnoses utama Bila ada 2 atau > dari 2 kondisi direkam sebagai pilihan diagnostik sebagai kondisi utama, pilih yang pertama disebut. DU : Sakit kepala mungkin krn sinusitis atau stres. Reseleksi: Sakit kepala
58
J.1 : HIV (B20-B24)
Kondisi Utama penyakit HIV disertai beberapa penyakit, HARUS dipilih subkategori 7. yg tepat dari B20-B22. Sub kategori B22.7 bila tdp dua (2) kategori atau lebih dari B20-B22, diikuti kode tambahan utk menentukan daftar kondisi individual dapat digunakan B20-B24 Contoh : 1. KU : Penyanit AIDS dan Sarcoma Kaposi K.Lain :Diberi kode HIV disease resulting in Kaposi’s sarcoma (B21.0) 2. KU : Toxoplasmosis dan Cryptococcosis pd pasien HIV K.Lain :Diberi kode HIV multiple infection (B20.7), B20.8 dan B20.5 dapat digunakan sbg kode tambahan
J.2 : Bab II Neo plasma Kasus neoplasma baik primer atau sekunder (metastasis) yang merupakan fokus perawatan, harus dicatat dan dikode sebagai diagnosis utama. Jika Ca. Primer sudah tidak ada lagi. Maka sbg D.U nya adalah Ca. sekundernya atau komplikasi saat itu. Riwayat Ca Primer sebagai DS .
J.3 : E10-E14 DIABETES MELLITUS Subkategori .7 digunakan kode utama bila komplikasi multiple pada DM. diikuti kode komplikasi yg terdaftar dapat ditambahkan sbg kode tambahan. Contoh : 1. K.Utama : Renal failure krn diabetic glumenulonephrosis Diberi kode E14.2+ dan N08.3* 2.
K.Utama : IDDM dng Nephropathy, Gangrene & Cataracts Diberi kode utama IDDM with multiple complication (E10.7) dan E10.2+ N08.3* IDDM dng nephropathy, E10.5 NIDDM with Gangrene, E10.3+ H28.0* IDDM with cataract
61
J.5 : Kode PERSALINAN (O80 – O84) !2 3&45/ 6&7./089/9 :80/ ;&7%/6/; 6&9<508; /;/5 =$4608=/.8 4/=/ 4&9?/%8 =$%& %8/@9$.8. 5;/4/ AB!B*BCDE F2 #$%& G/7/ H&7./089/9 ABIB*BIJE K2 #$%& L5;G$4& M&08N&7< AOKC2*E
62
Kode PERSALINAN (O80 – O84)
Pengkodean un tuk persalinan : Kaidah koding dalam ICD-10 kode O80-O84 digunakan sebagai diagnosis sekunder jika ada penyulit dalam persalinan. Contoh : DU : KPD DS : Persalinan SC, Anemia Maka di kode sbg DU : KPD (O42.1) DS : SC (O82.9), Anemia (O99.0 dan D64.9), Outcome Delivery (Z37.-)
64
OMIT CODE
Jika ada pernyataan omit code pada Indeks Alfabet maka prosedur tersebut adalah bagian dari kode prosedur lain yang berhubungan dan tidak dikode. Contoh : # Craniotomy 01.24 - as operative approach – omit code fetal 73.8 for decompression of fracture 02.02 reopening of site 01.23 # Laparatomy NEC 54.19 as operative approach --omit code # Laminectomy (decompression) (for exploration) 03.09 as operative approach --omit code 24/07/17
65
!" #$%& ($)&* +,-.$- /0+, 123"2 4 123"5 +& /6$&7 8,*9&:$) +,-.$- &;<-%$" =" /0-8*06 <6$-. >? +,-.$- +&$.-0:&: %. :$7$ .<-$@$@0+, ABC 3" D,*$9& #,*<6$-. E>,)$; F,+&@G >,)$; 1:&@0:0:&$6G >$+&08,*$9&G H),708,*$9&G I,70+&$6&:$J .<-$@$/0+, ABC K" 1$:&,- >? +$- 7,-+$9$8@$- @),70 0*$6G /0+, <8$7$-%$ BL!"! L" >&M$%$8 -,096$:7$ .$-$: 7,-..<-$@$- @0+, BNL"2 4 BNL"O 5" @$*,-$ *&M$%$8 @,6<$*.$ +,-.$- -,096$:7$ .$-$: 7,-..<-$@$- @0+, BN2"2 4 BN2"O 24/07/17
66
P" Q-,7&$ +,-.$- -,096$:7$ +$- 9,*$M$8$- )$-%$ <-8<@ $-,7&$G F$@$ /0+, R8$7$-%$ S H$ EHTTJ +$Q-,7&$ EU53"2J :;. :,@<-+,* N" 1,-..<-$$- @0+, B=O"2 V:06$:& O" 1$:&,- 7,6$)&*@$- +& W/D1G +&*D( 7$@$ +&@0+, Z8,*&6&[$8&0- EB32"=J :,;$.$& +&$.-0:&: <8$7$" !2" 1$:&,- D)$6$:,7&$ F$%0* @0-8*06 <6$-. +&;,*&@$0;$8 @,6$:& ;,:& 7$@$ +&&-9<8@$- :,;$.$& *$M$8 X$6$+,-.$- @0+, UL5"! :,;$.$& +&$.-0:&: <8$7$ !!" 1,7$:$-.$- &-\<: 9<79 )$-%$ 7,-..<-$@$- @0+, OO"!N !=" ]+<^$8&0-$6 8),*$9% 7,-..<-$@$- @0+, OK"K= 24/07/17