Terdapat 4 kategori besar yaitu kelas 1 sampai kelas 4. Klasifikasi kehilangan gigi ditent ditentuka ukan n berdas berdasark arkan an sadel/ sadel/dae daerah rah yang yang tidak tidak bergig bergigi. i. Sadel Sadel adalah adalah bagian bagian dari dari prosessus alveolaris yang tidak memiliki gigi. Ada dua tipe sadel, yaitu sadel ujung
bebas (Free end sadel) dan sadel tertutup (bounded sadel) 1. Class Class I ((Bil ((Bilate ateral ral-Fr -Free ee End End Sadd Saddle) le)
Daerah Daerah edentu edentulou louss bilater bilateral al (pada (pada kedua kedua sisi sisi rahang rahang)) terdap terdapat at pada pada bagian bagian posterior dari gigi asli yang tersisa.
2. Class Class II II (Unil (Unilate ateral ral-Fr -Free ee End End Saddle Saddle))
Daerah edentulous unilateral (pada salah satu sisi rahang saja) terdapat pada bagian posterior gigi asli yang tersisa.
3. Clas Classs III III (Bou (Bound nded ed Sad Saddl dle) e)
Daerah Daerah edentu edentulou louss unilate unilateral ral yang yang gigi gigi asliny aslinyaa ada di bagian bagian anteri anterior or dan posterior edentulous tersebut
4. Class IV (Anterior Saddle)
Daerah edentulous terletak di bagian anteriornya gigi asli yang tersisa. Edentulous space harus melewati midline.
Modifikasi Klasifikasi Kennedy
Terpisah dari ruang yang terindikasikan di klasifikasi di atas, terkadang terdapat ruang lain yang muncul di rahang dan perlu digantikan. Pada sistem modifikasi, Kennedy mengarah ke setiap penambahan daerah edentulous bukan setiap penambahan gigi yang hilang sebagai modification space. Contoh: a. Kelas 1 Modifikasi 1
b. Kelas 2 modifikasi 2
c. Kelas 3 modifikasi 2
Klasifikasi Applegate-Kennedy
Applegate membuat 8 aturan untuk memudahkan aplikasi atau penerapan klasifikasi yang dibuatnya, antara lain yaitu 1. Penentuan klasifikasi dilakukan setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan 2. Jika M3 hilang dan tidak diganti, maka gigi ini tidak dilibatkan dalam penentuan klasifikasi 3. Jika gigi M3 ada dan digunakan untuk abutment (penyangga), maka gigi ini dilibatkan dalam penentuan klasifikasi 4. Jika M2 hilang dan tidak diganti (M2 lawannya juga hilang dan tidak diganti) maka gigi ini tidak dilibatkan dalam penentuan klasifikasi 5. Daerah edentulous paling posterior selalu menentukan klas utama dalam klasifikasi 6. Daerah edentulous lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam modifikasi dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau ruangannya 7. Banyaknya modifikasi tidak ditentukan oleh jumlah gigi yang hilang, tapi ditentukan oleh banyaknya edentulous area.
8. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi Kennedy kelas IV. A. KELAS I Area edentulous sama seperti klasifikasi kehilangan gigi menurut kennedy • Lebih sering dijumpai pada pasien yang telah beberapa tahun kehilangan giginya •
• • • • •
dan pada rahang bawah Terdapat variasi derajat resorpsi dari residual ridge Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke berbagai posisi Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat Pilihan perawatan : gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan basis distal
B. KELAS II Area edentulous sama seperti klasifikasi kehilangan gigi menurut kennedy • Terlihat resorpsi tulang alveolar lebih banyak daripada kelas I • Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur dibandingkan kelas I • Gangguan TMJ • Pilihan perawatan : gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan • perluasan basis distal
C. KELAS III Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga yang membatasi • space tidak lagi mampu memberti dukungan kepada gigi tiruan secara
•
keseluruhan Daerah edentulous sama dengan kelas III Daerah tidak bergigi sudah panjang Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai Resorpsi servikal pada tulang alveolar di sekitarnya disertai goyangan gigi
•
tetangga secara berlebihan Beban oklusal yang berlebihan
• • •
•
Pilihan perawatan : gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi (tooth borne)
D. KELAS IV Area edentulous sama seperti klasifikasi kehilangan gigi menurut kennedy • Dibuat gigi tiruan sebagian lepasan bila : tulang alveolar sudah banyak hilang, • gigi harus disusun dengan overjet besar sehingga dibutuhkan banyak gigi pendukung, distribusi harus merata melalui lebih banyak gigi penahan pada pasien dengan daya kunyah besar, dibutuhkan dukungan dan retensi tambahan dari gigi penahan, mulut pasien depresif sehingga penebalan sayap untuik memenuhi faktor estetik •
Gigi tiruan cekat diindikasikan untuk klas IV bila gigi tetangga masih kuat, alternatif lain yaitu GTSL dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau jaringan atau kombinasi. Gigi Tiruan sebagian lepasan lebih dianjurkan bila kasus meragukan.
E. KELAS V Daerah edentulous paradental dimana gigi asli anterior tidak dapat •
dipakai sebagai gigi penahan atau tak mampu menahan daya kunyah. Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas, •
karena gigi kaninus yang dicabut karena malposisi. Pilihan perawatan : GTSL dengan desain bilateral dan basis yang berujung
bebas di bagian anterior
F. KELAS VI •
Area edentulous paredental dengan gigi tetangga asli pada sisi anterior dan posteriornya dapat menjadi gigi penyangga.
• • • • •
Daerah edentulous pendek Sisa prosesus alveolaris memadai Daya kunyah pasien tidak besar Bentuk atau panjang akar gigi tetangga memadai sebagai pendukung penuh Pilihan perawatan : gigi tiruan cekat, gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral
Referensi: 1. Gunadi, Haryanto A., Anton Margo, Lusiana K. Burhan, Freddy Suryatenggara, dan Indra Setiabudi. 1995. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan Jilid I . Jakarta : Hipokrates.