KLAIM PADA KONTRAK KERJA KONSTRUKSI DI INDONESIA DAN CARA PENYELESAIANNYA
Nengah Tela dan Nursyam Saleh Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Hukum Universitas Bung Hatta Kertas kerja ini di bentangkan dalam nternati!nal "!n#erence !n "!nstructi!n ndustry, ndustry, $%& $' (un $))*, di Universitas Bung Hatta, Padang, nd!nesia+ Abstrak
idalam pelaksanaan pembinaan sering terjadi pers!alan, yang mengakibatkan adanya para pihak yang dirugikan+ Kerugian&kerugian yang ditimbulkan b!leh berupa uang, masa maupun kualiti daripada hasil pekerjaan ataupun pr!duk yang dihasilkan+ Kecendrungan ini terus terjadi di nd!nesia, yang sering tidak tahu apa penyebabnya+ Berdasarkan ketentuan pembangunan, pr!ses pembangunan melalui pr!ses mulai dari studi, planing, sampai kepada pembangunan di site+ (ika dilihat pr!ses pembangunan pada masing&masing tahapan yang dilakulan sudah ada ketentuan&ket ketentuan&ketentuan entuan yang mengatur dan sudah semuanya dituliskan, dan disepakati secara bersama dalam k!ntrak+ Keadaan d!kumen yang tidak jelas, k!ntrak yang tidak #!kus dapat menimbulkan klim sehingga terjadi sengketa+ Sengketa dapat membuka peluang para pihak untuk mencari pembenaran sendiri sehingga dapat merugikan para pihak, negara maupun pribadi sebagai pengguna maupun pemberi jasa+ -una menghindari sengketa diperlukan d!kumen yang jelas dan terinci yang dibuat dalam d!kumen k!ntrak, serta penyelesaian yang paling baik dalam pembangunan jasa k!nstruksi k!nstruksi adalah dengan cara cara mediasi+ Kata Kunci
Klaim, sengketa, k!ntrak k!ntruksi+ I.PENDAHULUAN
.da #en!mena bah/a p!sisi Penyelia (asa dipandang lebih lemah daripada p!sisi Pengguna (asa+ engan kata lain p!sisi Pengguna (asa lebih d!minan dari pada p!sisi Penyedia (asa+ Penyedia (asa hampir selalu harus memenuhi k!nsep0dra# k!ntrak yang dibuat Pengguna (asa karena Pengguna (asa selalu menempatkan dirinya lebih tinggi dari Penye Penyelia lia (asa+ 1ungkin hal ini di/arisi dari pengertian bah/a dahulu Pengguna (asa disebut B!u/heer 21ajikan Bangunan3 sehingga sebagimana biasa 4majikan5 selalu lebih 4kuasa5+ Hal ini terjadi pada masa lalu sampai sekarang+ Peraturan perundang&undangan yang baku untuk mengatur hak&hak dan ke/ajiban para pelaku industri jasa k!nstruksi sampai lahirnya Undang&Undang N!+ %60%777 tentang (asa K!nstruksi, belum ada sehingga asas 4Kebebasan Berk!ntra Berk!ntrak5 k5 sebagaimana diatur diatur !leh Kitab Undang&Undang Undang&Undang Hukum Perdata Perdata 2KUHPer3 Pasal %886 dipakai sebagai satu&satunya asas dalam penyusunan k!ntrak+ engan p!sisi yang lebih d!minan, Pengguna (asa lebih leluasa menyusun k!ntrak dan ini dapat merugikan Penyedia (asa 2Na9arkhan :asin, $))83+ Ketidak seimbangan antara terbatasnya pekerjaan K!nstruksi0Pr!yek dan banyaknya
Penyedia (asa mengakibatkan p!sisi ta/ar Penyedia (asa sangat lemah+ engan banyaknya jumlah Penyedia (asa maka Pengguna (asa leluasa melakukan pilihan+ .danya kekha/atiran tidak mendapatkan pekerjaan yang ditenderkan Pengguna jasa0Pemilik Pr!yek menyebabkan Penyedia (asa 4rela5 menerima K!ntrak K!nstruksi yang dibuat Pengguna (asa+ Bahkan se/aktu pr!ses tender biasanya Penyedia (asa enggan bertanya hal&hal yang sensitive namun penting seperti ketersediaan dana, isi k!ntrak, kelancaran pembayaran, Penyedia (asa takut pihaknya dimasukkan dalam da#tar hitam+ II. SEBAB TERJADINYA KLAIM
Sesungguhnya dengan mengetahui sebab&sebab dari suatu klaim, para pihak selaku pelaksana industri jasa k!nstruksi dengan pikiran jernih dapat menempatkan masalah klaim secara /ajar dan pr!p!rsi!nal dan tak perlu merasa canggung atau alergi+ Pendapat beberapa penulis+ Pr!#+ H+ Priyatna .bdurrasyid, beberapa sebab utama terjadinya klaim; n#!rmasi design yang tidak tepat, n#!rmasi design yang tidak sempurna, nvestigasi l!kasi yang tidak sempurna,
mem!j!kan0mendiskreditkan unsure&unsur asli dari klaim penyedia jasa, dengan membuka hal&hal yang tumpang tindih atau perangkap kerugian biaya atau menyebutkan perubahan& perubahan atau pasal&pasal klaim dalam k!ntrak yang melarang atau m!di#ikasi dari tindakan&tindakan penyedia jasa dalam hal terjadinya sengketa+ Kebanyakan klaim yang ditemukan dalam pr!yek k!nstruksi datang dari penyedia jasa terhadap pengguna jasa karena satu dan lain sebab+ Perubahan&perubahan tidak resmi adalah sebagai berikut; >Kelambatan atau cacat in#!rmasi dari pengguna jasa biasanya dalam bentuk gambar& gambar atau spesi#ikasi teknis+ > Kelambatan atau cacat in#!rmasi dari bahan&bahan atau peralatan yang diserahkan pengguna jasa+ > Perubahan&perubahan permintaan, gambar&gambar atau spesi#ikasi+ > Perubahan&perubahan k!ndisi lapangan atau k!ndisi lapangan yang tidak diketahui+ > Pengaruh reaksi dari pekerjaan yang tidak bersamaan+ > ?arangan&larangan met!de kerja tertentu termasuk kelambatan atau percepatan pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa+ > K!ntrak yang memiliki arti mendua atau perbedaan pena#siran+ ari uraian diatas sebab&sebab atau asal usul klaim dapat dikel!mp!kan sebagai berikut; Sebab=sebab umum K!munikasi antara pengguna jasa dan penyedia jasa buruk@ .dministrasi k!ntrak yang tidak mencukupi@ Sasaran /aktu yang tidak terkendali@ Kejadian eksternal yang tidak terkendali@ K!ntrak yang artinya mendua+ Sebab=sebab dari pengguna jasa n#!rmasi tender yang tidak lengkap0sempurna mengenai desain, bahan, spesi#ikasi@ Penyelidikan site yang tidak sempurna0perubahan site@
Klaim&klaim k!nstruksi yang biasa muncul dan paling sering terjadi adalah klaim mengenai /aktu dan biaya sebagai akibat perubahan pekerjaan+ Bila pekerjaan berubah, katakanlah v!lume pekerjaan bertambah atau si#at dan jenisnya berubah, tidak terlalu sulit menghitung berapa tambahan biaya yang diminta penyedia jasa beserta tambahan /aktu+ Namun terkadang penyedia jasa, disamping mengajukan klaim yang disebut tadi, juga mengajukan klaim sebagai dampak terhadap pekerjaan yang tidak berubah+ Hal ini dapat diterangkan sebagai berikut; suatu pekerjaan yang tidak diubah terpaksa ditunda 2karena alasan teknis pelaksanaannya dengan adanya pekerjaan lain yang berubah3+ Pekerjaan yang
tidak berubah tadi seharusnya dikerjakan pada musim kemarau+ Aleh karena terjadi penundaan pekerjaan ini terpaksa dilaksanakan dalam musim hujan yang mengakibatkan menurunkan pr!dukti#itas dan perlu tambahan biaya untuk melindungi pekerjaan tersebut dari pengaruh cuaca 2hujan3+ Belum lagi kemungkinan terjadinya kenaikan upah buruh karena musim hujan, tambahan tenaga pengamanan, biaya administrasi, dan !verhead+ 1enurut Tambahan upah, material, peralatan, penga/asan, administrasi, !verhead dan /aktu+ > Pengulangan pekerjaan 2b!ngkar0pasang3+ > Penurunan prestasi kerja+ > > > > >
Pengaruh iklim+ e&m!bilisasi dan
%+ Kateg!ri klaim a+ ari pengguna jasa terhadap penyedia jasa; > Pengurangan nilai k!ntrak+ > Percepatan /aktu penyelesaian pekerjaan > K!mpensasi atas kelalaian penyedia jasa b+ ari penyedia jasa terhadap pengguna jasa; > Tambahan /aktu pelaksanaan pekerjaan > Tambahan k!mpensasi > Tambahan k!nsesi atas pengurangan spesi#ikasi teknis atau bahan+ c+ ari Sub penyedia jasa atau pemas!k bahan terhadap penyedia jasa utama $+ (enis&jenis klaim a+ Klaim tambahan biaya dan /aktu@ iantara beberapa jenis klaim, akan ditinjau $ 2dua3 jenis klaim yang sering terjadi yaitu klaim yang timbul akibat keterlambatan penyelesaian pekerjaan+ Klaim jenis ini biasanya mengenai permintaan tambahan /aktu dan tambahan biaya+ b+ Klaim biaya tak langsung 2Averhead3@ Selain itu terdapat pula jenis klaim lain sebagai akibat kelambatan tadi, klaim atas biaya tak langsung 2!verhead3+ Penyedia jasa yang terlambat menyelesaikan suatu pekerjaan karena sebab&sebab dari pengguna jasa, meminta tambahan biaya !verhead dengan alasan biaya ini bertambah karena pekerjaan belum selesai+ c+ Klaim tambahan /aktu 2tanpa tambahan biaya3@ alaupun klaim kelembatan kelihatannya sederhana saja, namun dalam kenyataannya tidak demikian+ 1isalnya penyedia jasa hanya diberikan tambahan /aktu pelaksanaan tanpa tambahan biaya karena alasan&alsan tertentu+ d+ Klaim k!mpensasi lain@ ilain kejadian penyedia jasa selain mendapatkan tambahan /aktu mendapatkan pula k!mpensasi lain+
.da kalanya penyedia jasa tidak mendapatkan seluruh klaim kelambatan yang diminta karena tidak seluruh kelambatan tersebut kesalahan pengguna jasa+ Penyedia jasa juga mempunyai andil dalam kelambatan tersebut yang terjadi secara tumpang tindih+ IV. SENKETA K!NSTRUKSI
Sengketa k!nstruksi adalah sengketa yang terjadi sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha jasa k!nstruksi antara para pihak yang tersebut dalam suatu k!ntrak k!nstruksi yang di dunia Barat disebut c!nstructi!n dispute+ Sengketa k!nstruksi yang dimaksudkan di sini adalah sengketa di bidang perdata yang menurut UU n!+8)0%777 Pasal C dii9inkan untuk diselesaikan melalui .rbitrase atau (alur .lternati# Penyelesaian Sengketa+ 2Na9arkhan :asin+ $))', 1engenal Klaim K!nstruksi dan Penyelesaian Sengketa K!nstruksi3+ K!nstruksi dimaksud adalah kegiatan jasa k!nstruksi yang meliputi@ Perencanaan, Pelaksanaan, dan Penga/asan pekerjaan k!nstruksi+ Undang&undang tentang (asa K!nstruksi N!+%6 tahun %777 dalam Ketentuan Umum menyebutkan bah/a (asa K!nstruksi adalah layanan jasa k!nsultasi perencanaan pekerjaan k!nstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan k!nstruksi dan layanan jasa k!nsultansi penga/asan pekerjaan k!nstruksi+ Sedangkan pengertian pekerjaan k!nstruksi adalah seluruh atau sebahagian rangkaian kegiatan perencanaan dan0atau pelaksanaan beserta penga/asan yang mencakup pekerjaan arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing&masing beserta kelengkapannya untuk me/ujudkan suatu bangunan atau bentuk #isik lain+ 2Undang&Undang (asa K!nstruksi N!+%6 tahun %7773+ Sengketa k!nstruksi dapat timbul antara lain karena klaim yang tidak dilayani misalnya keterlambatan pembayaran, keterlambatan penyelesaian pekerjaan, perbedaan pena#siran d!kumen k!ntrak, ketidak mampuan baik teknis maupun manajerial dari para pihak+ Selain itu sengketa k!nstruksi dapat pula terjadi apabila pengguna jasa ternyata tidak melaksanakan tugas&tugas pengel!laan dengan baik dan mungkin tidak memiliki dukungan dana yang cukup+ engan singkat dapat dikatakan bah/a sengketa k!nstruksi timbul karena salah satu pihak telah melakukan tindakan cidera 2/anprestasi atau de#ault3+ V. PENYELESAIAN SENKETA
Sengketa k!nstruksi dapat diselesaikan melalui beberapa pilihan yang disepakati !leh para pihak yaitu melalui ; > Badan Peradilan 2Pengadilan3@ > .rbitrase 2?embaga atau .d H!c3@ > .lternati# Penyelesaian Sengketa 2k!nsultasi, neg!siasi, mediasi, k!nsilisasi3+ Penyelesaian sengketa harus secara tegas dicantumkan dalam k!ntrak k!nstruksi dan sengketa yang dimaksud adalah sengketa perdata 2bukan pidana3+ 1isalnya, pilihan penyelesaian sengketa tercantum dalam k!ntrak adalah .rbitrase+ alam hal ini pengadilan tidak ber/enang untuk mengadili sengketa tersebut sesuai Undang&Undang N!+8)0%777 tentang .rbitrase dan .lternati# Penyelesaian Sengketa Pasal 8+
%+ Penyelesaian Sengketa 1elalui Pengadilan Penyelesaian sengketa melalu pengadilan, kurang disukai dan diminati !leh para pelaku jasa k!nstruksi karena /aktu penyelesaiannya terlalu lama, apalagi bila terjadi Peninjauan Kembali+ Hal ini diungkapkan !leh Pr!#+ r+Sudarg! -autama dalam bukunya Undang Undang .rbitrase Baru, %777 hal $&' sebagai berikut; unia dagang, terutama nternasi!nal selalu DtakutD untuk berperkara dihadapan badan& badan peradilan+ ni berlaku untuk tiap sistem negara, baik negara yang maju maupun masih berstatus negara berkembang+ Para pedagang umumnya takut untuk berperkara bertahun&tahun lamanya+ Keadaan ini dirasakan disemua negara+ Tetapi lebih&lebih lagi dalam keadaan sistem peradilan di negara kita, berperkara bisa berlarut&larut, artinya bisa bertahun&taun lamanya+ $+ Penyelesaian Sengketa 1elalui .rbitrase Kata arbitrase berasal dari kata arbitrare 2?atin3, arbitrage 2Belanda3, arbitrati!n 2nggris3, schiedspruch 2(erman3, dan arbitrage 2Peracis3, yang berarti kekuasaan untuk menyelesaikan sesuatu menurut kebijaksanaan atau damai !leh artbiter atau /asit+ .rbitrase merupakan salah satu met!de penyelesaian sengketa+ Sengketa yang harus diselesaikan tersebut berasal dari sengketa atas sebuah k!ntrak dalam bentuk sebagai berikut 2Harahap, :ahya, .rbitrase, Pustaka Kartini, (akarta, %77%3+ a+ Perbedaan pena#siran 2disputes3 mengenai pelaksanaan perjanjian, berupa; > K!ntr!versi pendapat 2c!ntr!versy3@ > Kesalahan pengertian 2misunderstanding3@ > Ketidaksepakatan 2disagreement3@ b+ Pelanggaran perjanjian 2breach !# c!ntract3, termasuk di dalamnya adalah; > Sah atau tidaknya k!ntrak@ > Berlaku atau tidaknya k!ntrak c+ Pengakhiran k!ntrak 2terminati!n !# c!ntract3@ d+ Klaim mengenai ganti rugi atas /anprestasi atau perbuatan atau mela/an hukum+ 1enurut Steven H+ -ri#is 2%76'3, yang dimaksud dengan arbitrase adalah submissi!n !# c!ntr!versies by agreement !# the parties theret!, t! pers!n ch!sen by themselves #!r determinati!n 2suatu pengajuan sengketa, berdasarkan perjanjian antara para pihak, kepada !rang&!rang yang dipilih sendiri !leh mereka untuk mendapatkan suatu keputusan3+ alam suatu sumber yang lain disebutkan bah/a yang dimaksud dengan arbitrase adalah the submissi!n #!r determinati!n !# diputed matter t! private un!##icial pers!ns selected in manner pr!vided by la/ !r agreement 2pengajuan suatu sengeketa untuk diputuskan !leh !rang&!rang s/asta yang tidak resmi, yang dipilih dengan cara yang ditetapkan !leh peraturan atau !leh suatu perjanjian3 2Fuady, 1unir, $)))3+ Sementara <+ Subekti mengartikan arbitrase ; .rbitrase adalah penyelesaian atau pemutusan sengketa !leh se!rang hakim atau para
hakim berdasarkan persetujuan bah/a para pihak akan tunduk pada atau menaati keputusan yang diberikan !leh hakim atau para hakim yang mereka pilih atau tunjuk tersebut 2Subekti, .rbitrase Perdagangan, Bina "ipta, Bandung, %77$3+ 1enurut Undang&Undang N!m!r 8) Tahun %777 tentang .rbitrase dan .lternati# Penyelesaian Sengketa 2selanjutnya disebut UU .rbitrase3, yang dimaksud dengan arbitrase adalah ; "ara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis !leh para pihak yang bersengketa, vide Pasal % ayat 2%3+ .rbitrase sebagai salah satu met!de penyelesaian sengketa, yang harus diselesaikan tersebut berasal dan sengketa atas sebuah k!ntrak dalam bentuk sebagai berikut; 2Harahap, 1+ :ahya, %77%;%)63 a+ Perbedaan pena#siran 2disputes3 mengenai pelaksanaan perjanjian, berupa; > K!ntraversi pendapat 2c!ntr!versy3@ > Kesalahan pengertian 2misunderstanding3@ > Ketidaksepakatan 2disagreement3@ b+ Pelanggaran perjanjian 2breach !# c!ntract3+ termasuk di dalamnya adalah; > Sah atau tidaknya k!ntrak@ > Berlaku atau tidaknya k!ntrak@ c+ Pengakhiran k!ntrak 2terminati!n !# c!ntract3@ d+ Klaim mengenai ganti rugi atas /anprestasi atau perbuatan atau mela/an hukum+ .rbitrase merupakan suatu pengadilan s/asta, yang sering juga di sebut dengan 4pengadilan /asit+5 Sehingga para 4arbiter5 dalam peradilan arbitrase ber#ungsi memang layaknya se!rang 4/asit5 2re#eree3 seumpama /asit dalam suatu pertandingan b!la kaki+ :ang dimaksud dengan 4arbitrase5 adalah submissi!n !# c!ntr!versies, by agreement !# the parties there t!, t! pers!ns ch!sen by themselves #!r determinati!n 2suatu pengajuan sengketa, berdasarkan perjanjian antara para pihak, kepada !rang&!rang yang dipilih sendiri !leh mereka untuk mendapatkan suatu keputusan3 2-ills, Steven H, %76' ; $*3+ alam suatu sumber, arbitrase dimaksudkan sebagai; 1enurut yang tertulis, ialah memeriksa sesuatu, atau mengambll keputusan mengenai #aedahnya+ Pr!ses yang !leh suatu perselisihan antara dua pihak yang bertentangan diserahkan kepada satu pihak atau lebih yang tidak berkepentingan untuk mengadakan pemeriksaan dan mengambil suatu keputusan terakhir+ Pihak yang tidak berkepentingan, atau arbitrat!r tersebut, dapat dipilih !leh pihak&pihak itu sendiri, atau b!leh ditunjuk !leh suatu badan yang lebih tinggi yang kekuasaannya diakui !leh pihak&pihak itu+ alam pr!sedur arbitrati!n, kedua belah pihak yang bertentangan itu sebelumnya telah menyetujui akan menerima keputusan arbitrat!r+++ 2.bdurrachman, .+, %77% C)3+ alam suatu sumber yang lain disebutkan bah/a yang dimaksud dengan arbitrase adalah the submissi!n #!r determinati!n !# disputed matter t! private un!##icial pers!ns selected ini manner pr!vided by la/ !r agreement 2pengajuan suatu sengketa untuk diputuskan !leh !rang&!rang s/asta yang tidak resmi, yang dipilih dengan cara yang ditetapkan !leh peraturan atau !leh suatu perjanjian3+ 2Black, Henry "ampbell, %7E6; %8'3+ Kemudian, menurut Undang&Undang .rbitrase N!+ 8) Tahun %777, yang dimaksud dengan
arbitrase adalah; "ara penyelesaian suatu sengketa perdata di luar peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat secara tertulis !leh para pihak yang bersengketa 2vide Pasal % ayat 2%3 Undang&Undang .rbitrase N!+ 8) Tahun %7773+ .rbitrase ?ebih isukai alam Undang&Undang .rbitrase Baru %777, dinyatakan antara lain bah/a dibandingkan dengan berperkara biasa memalui pengadilan negeri, arbitrase lebih diutamakan !leh pelaku bisnis internasi!nal+ Salah satu sebab adalah karena 4lebih cepat, murah dan sederhana5+ "epat karena dalam rangka arbitrase ditentukan, baik dalam peraturan < 2 Haruslah e#isien dan segi /aktu+ > Haruslah hemat biaya+ > Haruslah dapat diakses !leh para pihak+ 1isalnya tempatnya jangan terlalu jauh+ > Haruslah melindungi hak&hak dan para pihak yang bersengketa+ > Haruslah dapat menghasilkan putusan yang adil dan juj ur+ > Badan atau !rang yang menyelesaikan sengketa haruslah terpercaya di mata masyarakat
dan di mata para pihak yang bersengkata+ > Putusannya haruslah #inal dan mengikat+ > Putusannya haruslah dapat bahkan mudah dieksekusi+ > Putusannya haruslah sesuai dengan perasaan keadilan dan k!muniti di mana penyelesaian sengketa alternati# tersebut terdapat+ 2Kan!/it9, ?e!, % 76C;%'3+ Sebagaimana diketahui bah/a masing&masing alternati# penyelesaian sengketa yang ada nilai plus minusnya+ Tabel berikut ini merupakan perbandingan sisi kuat dan sisi lemah di antara berbagai alternati# penyelesaian sengketa, yaitu sebagai berikut; Tabel & Sisi Kuat dan Sisi ?emah dan Berbagai .lternati# Penyelesaian Sengketa
i samping itu, m!del&m!del alternati# penyelesaian sengketa yang bersi#at campuran di antara berbagai m!del, juga sering diketemukan+ 1isalnya apa yang disebut dengan 41ed& .rb5 yang merupakan bentuk k!mbinasi antara m!del mediasi dengan m!del arbitrase+ .tau apa yang disebut dengan 4(udicial .rbitrati!n5 atau 4"!urt&.nneGed .rbitrati!n5, yang merupakan bentuk hibrida dan badan pengadilan dan arbitrase+ .tau apa yang dikenal dengan 4"!ncili!&.rbitrati!n+5 alam hal ini 4"!ncili!&.rbitrati!n5 merupakan hibrida antara bentuk k!nsiliasi dan .rbitrase+ Untuk itu, pertama sekali penyelesaian sengketa diusahakan secara K!nsiliasi+ .kan tetapi, apabila tidak berhasil akan dilanjutkan ke dalam bentuk
arbitrase di mana pihak k!nsiliat!r akan berubah #ungsinya menjadi arbiter+ VI. KESIMPULAN
ari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bah/a ; %+ Sengketa k!nstruksi dapat timbul antara lain karena klaim yang tidak dilayani misalnya keterlambatan pembayaran, keterlambatan penyelesaian pekerjaan, perbedaan pena#siran d!kumen k!ntrak, ketidak mampuan baik teknis maupun manajerial dari para pihak+ Selain itu sengketa k!nstruksi dapat pula terjadi apabila pengguna jasa ternyata tidak melaksanakan tugas&tugas pengel!laan dengan baik dan mungkin tidak memiliki dukungan dana yang cukup+ $+ Penyelesaian sengketa melalui arbitrase lebih disukai, dalam Undang&Undang .rbitrase Baru %777, dinyatakan antara lain bah/a dibandingkan dengan berperkara biasa memalui pengadilan negeri, arbitrase lebih diutamakan !leh pelaku bisnis internasi!nal+ Salah satu sebab adalah karena 4lebih cepat, murah dan sederhana5+ DA"TAR PUSTAKA
Fuady, 1unir+ $)))+ .rbitrase Nasi!nal, .lternati# Penyelesaian Sengketa Bisnis+ Bandung ; "itra .ditya Bhakti+ -autama Sudarg!+%777+ Undang&Undang .rbitrase Baru+ (akarta ; PT "itra .ditya Bakti+ Harahap, 1 :ahya+ %777+ .rbitrase+ (akarta ; Pustaka Kartini+ Subekti, <+%77$+ .rbitrase Perdagangan+ Bandung ; Bina "ipta+ Undang&Undang N!+ 8) Tahun %777, tentang .rbitrase dan .lternati# Penyelesaian Sengketa+ Undang&Undang N!+ %60%777, tentang (asa K!nstruksi+ :asin Na9arkhan+ $))'+ 1engenal Klaim K!nstruksi Penyelesaian Sengketa K!nstruksi+ (akarta ; PT -ramedia Pustaka Utama+ :asin Na9arkhan+ $))8+ 1engenal K!ntrak K!nstruksi di nd!nesia+ (akarta ; PT -ramedia Pustaka Utama