KISTA ATEROMA ( KISTA SEBASEA ) Sirin Namirah 030. 07. 245
PENDAHULUAN Anatomi dan Fisiologi Kulit Kulit merupakan pelindung tubuh, beragam luas dan tebalnya. Luas kulit orang dewasa adalah 1 sampai 2 meter persegi. Tebalnya antara 1,5 – 5 mm tergantung dari lokasi kulitnya, usia, jenis kelamin, suhu, dan keadaan gizi. Kulit paling tipis terdapat di kelopak mata, penis, labium minor, dan di bagian medial lengan atas. Kulit tebal terdapat di telapak kaki, telapak tangan, bahu, punggung, dan bokong. Organ tambahan kulit ( apendiks )kulit pun berbeda menurut tempatnya, sebagai contoh kelenjar sebasea banyak terdapat di muka, dan tidak terdapat di telapak tangan maupun telapak kaki, sedangkan kelenjar keringat terdapat di seluruh tubuh. Gambaran Anatomi Kulit Manusia
Kulit terdiri dari lapisan epidermis, dermis, dan subkutis. Lapisan epidermis dimulai dari yang bagian terluar terdiri dari : Stratum Korneum, Stratum Granulosum, Stratum Spinosum, dan Stratum Basale. Lapisan dermis terdiri dari Stratum Papilare dan Strartum Retikulare, pada lapisan ini terdapat anastomosis pembuluh darah arterio – vena, serta apendiks kulit seperti kelenjar sebasea dan kelenjar keringat, sedangkan pada lapisan subkutis terdapat akar rambut, saluran limfe, arteri, dan vena. Fungsi dari Kulit -
Sebagai pelindung tubuh terhadap cedera, berbagai jenis trauma, kekeringan, zat kimia, kuman penyakit, dan radiasi
-
Mempertahankan pH permukaan kulit ( 4 – 6 ) dengan disekresikannya asam laktat dari keringat dan asam amino hasil keratinisasi
-
Sebagai pengindra ( faal perasa dan peraba ), dijalankan oleh ujung saraf sensoris Vater Pacini, Meissner, Krause, dan Rufini yang terdapat di dermis.
-
Sebagai pengatur suhu tubuh dan mengatur peredaran darah. Pengaturan suhu tubuh dimungkinkan dengan adanya jaringan kapiler yang luas di dermis ( vasodilatasi, vasokonstriksi ), adanya lemak subkutan, dan kelenjar keringat.
KISTA ATEROMA Kista yang biasanya berbentuk gelembung adalah suatu bentukan yang kurang lebih bulat dengan dinding tipis, berisi cairan atau bahan setengah cairan. Kelainan ini tergolong jinak sehingga eksisi hanya dilakukan kalau benjolan sampai mengganggu.
DEFINISI Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga sebagai kista sebasea. Oleh karena itu kista ateroma ini ditemukan di daerah yang mengandung kelenjar sebasea, seperti si daerah muka, kepala, dan punggung. Kadang terdapat multiple dalam berbagai ukuran seperti di kepala atau skrotum. Kista ateroma tidak pernah dijumpai di telapak tangan atau telapak kaki.
ETIOLOGI Sumbatan pada muara kelenjar sebasea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau jerawat.
GEJALA KLINIS DAN TANDA •
Banyak dijumpai di kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya di muka,kepala,punggung
•
Produk dari kelenjar sebasea, yaitu sebum yang tertimbun membentuk benjolan ( tumor ), berbentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, bebas dari dasar dan dapat digerakkan tetapi melekat pada kulit ( dermis ) di atasnya
•
Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang disebut pungta
•
Isinya cairan kental atau bubur eksudat berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam.
•
Merah dan nyeri jika terjadi peradangan
TERAPI Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan tindakan bedah minor dengan mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat.
KOMPLIKASI Bila terjadi infeksi sekunder, dan terbentuk abses, dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah ( penyaliran ) , biasanya diberikan antibiotik selama 2 minggu. Setelah luka tenang (3-6 bulan) dapat dilakukan operasi untuk kista ateromanya.
REFERENSI
1. Sjamsuhidayat, R, de Jong, Wim. Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed. 2, Bab : 23 KULIT ; 319322. Penerbit Buku Kedokteran : EGC 2. dr.Gentur Sudjatmiko,SpBP. Petunjuk Praktis Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi. Yayasan Khasanah Kebajikan.2010;61-2 3. dr.Gentur Sudjatmiko,SpBP. Common Cases in Reconstructive Plastic Surgery. Sagung Seto. 2010;3-4 4. Medscape’s Continually Updated Clinical Reference. (Online). Dapat diakses
di:http://emedicine.medscape.com/article/1294801-overview 5. Langone Medical Centre. (Online). Dapat diakses di:http://www.med.nyu.edu/conditions-
we-treat/conditions/epidermal-cyst
KISTA ATEROMA DAN LIPOMA
DISUSUN OLEH : 1. Sirin Namirah
030. 07. 245
2. Septian Dwi Nurcahyo
030. 06. 241
Kepanitraan Klinik Ilmu Bedah RSUD BEKASI Periode 30 Januari 2012 – 7 April 2012 Fakultas Kedokteran Universitas TRISAKTI