Referat Amelia Lestari 1410221034 Pembimbing: Letkl !KM "r# $a"i%a S'
KISTA ATEROMA
'atasan
Kista kumpulan cairan atau massa setengah cair dalam satu kantong yang tipis.
Aterom = bubur gandum gandum
Ateroma atau kista sebasea kista kelenjar sebasea yang terbentuk akibat sumbatan pada muaranya produk kelenjar yang seperti bubur putih abu-abu (aterom) terkumpul dalam satu kantong tipis.
A(ATOMI K)LIT
Anatomi 1. Epidermis Stratum basal Stratum spinosum Stratum granulosum Stratum lucidum Stratum korneum Stratum disjunctum
Dermis Ada 2 lapisan - !tratum papillare - !tratum retikulare
!ubkutis " #ypodermis - $erdiri atas jaringan ikat kendor - !ering terisi jaringan lemak ( panikulus adiposus)
*isilgi K+lit %ungsi &roteksi %ungsi Absorpsi %ungsi Eksresi %ungsi &ersepsi %ungsi $ermoregulasi %ungsi &embentukan &igmen %ungsi Keratinisasi %ungsi &embentukan 'it D
ADEK!A
Kelenjar keringat
&ars sekretoris
&ars ekskretoris
erdasarkan si*atnya
Ekrin Apokrin
Kelenjar sebasea
+emak
"
ersi*at holokrin &ada leher kelenjar sel2 hancur menjadi sebum (lemak, sisa sel, butir keratohyalin, keratin) !ekretnya disalurkan kedalam *olikel rambut. $idak terdapat di kulit telapak tangan dan kaki.
ambut $dd batang rambut dan akar rambut, dibungkus oleh *olikel rambut. +apisan rambut dari dalam keluar
edulla /orte0 Kutikula
Kista ini mengandung campuran sebum dan protein kulit, terlihat putih dengan material semi solid
&redileksi
1. 2. .
. 3.
Kerusakan *olikel rambut. upturnya kelenjar sebasea. $ersumbatnya kelenjar sebasea, bengkaknya *olikel rambut, dan produksi testorteron yang berlebihan $rauma kulit dapat menginduksi terbentuknya kista Kista ini dapat terbentuk akibat dermatobia hominis, sejenis lalat. +alat ini dapat menginduksi terbentuknya kista sebasea melalui telurnya yang di4ektori oleh nyamuk.
)sia : 30 , 40 ta-+n
.enis Kelamin : Laki/laki :anita 2:1
Ria%at .eraat
L+ka/ l+ka &a"a K+lit
ani*estasi Klinis enjolan kecil $umbuh membesar perlahan di 5ajah, kulit kepala, punggung, dan lengan atas. +aki2 skrotum dan dada 66 7anita genitalia, payudara, abdomen, 5ajah, leher.
&alpasi $eraba halus, ukuran ber4ariasi, bundar. &adat dan jarang nyeri
'ila terinfeksi Kemerahan Tenderness $eraba hangat pada massa dan daerah sekitarnya $erdapat material ber5arna keabuabuan, seperti keju, dan berbau busuk yang berasal dari benjolan
!ecara umum massa ini terdiri atas - 8aringan 9brosa dan cairan. - !ustansi lemak atau keratin, - :si kista cairan kental, serosanguinis, mengandung cairan purulen dan materi darah.
$iagnsis 'an"ing Kista "i K+lit "an 5anglin Str+kt+r asal Titik &+n6ak K+lit "i &+n6ak $in"ing kista Isi
'ebas "ari
Kista aterma Kelenjar sebasea &ungta
Kista "ermi" Ectoderm
$ipis
iasa
apuh
+iat
!ebum, berbau asam
inyak, campur bahan ber5arna putih
;a
$idak
-
Kista e&i"ermi" Epitel epidermis &arut bebas bau iasa
5anglin !yno4ia iasa
$ebal, tidak $idak terlalu terlalu rapuh tipis, liat Keratin /airan jernih, putih, tidak kental berbau
$idak
$idak
$erapi
Traditional wide excision atau total insisi. $eknik ini membuang seluruh kista, mencegah rekurensi, namun meninggalkan bekas luka yang paling besar.
Eksisi minimal . $eknik ini membuang semua kista dengan luka minimal. $eknik ini yang lebih disukai.
Punch biopsy excision , hampir mirip dengan eksisi minimal. Dilakukan eksisi elips luas dari kista sebasea.
Laser.
KOMPLIKASI Kista sebasea ini dapat terin*eksi, ruptur, dan terbentuk abses, namun jarang terjadi malignansi. :n*eksi dapat disebabkan Staphylococcus aureus, Streptococcus grup A, dan E. coli. $api ada beberapa kasus yang dapat berkembang menjadi karsinoma sel basal dan karsinoma sel skuamosa.
KOMPLIKASI
Cock’s peculiar tumour adalah komplikasi kista sebasea akibat in*eksi dan terjadi ulserasi, yang mudah ditemukan pada kulit kepala dan sulit dibedakan dengan keganasan.
&alpasi kista dan lingkari area tersebut untuk mengon9rmasi pungta dan lokasi pastinya
Gambar 2.1. Penampang Kista
=ambar suatu elips yang mengelilingi pungta melalui kista dengan skin marker . Arah garis longitudinal dari elips tersebut harus sesuai dengan arah lipatan kulit
Gambar 2.2. Gambar Suatu Elips
!n7t !untikkan anestesi lokal in9ltrasi. ersihkan dengan larutan anti septic. $utuplah kulit di sekitar daerah kista dengan doek steril.
Gambar 2.3. Pemberian Anestesi dan Doek Steril
:nsisi kulit hingga jaringan subkutan menggunakan skalpel
Gambar 2.4. Insisi Kulit
!n7t +alu, dengan menggunakan gunting diseksi bengkok dan lurus, identi9kasi bidang antara kista dan jaringan subkutan yang mengelilinginya
Gambar 2.$. Proses Identi%ikasi Kista
!aat bidang ini telah teridenti9kasi, pisahkan 23> bagian super9cial dari lingkaran kista dengan gunting diseksi tumpul. +alu, lakukan penekanan dengan jari tangan. Gambar 2.#. Proses Pengeluaran Kista Dengan ari !a"ap I
Gambar 2.7. Proses Pengeluaran Kista Dengan ari !a"ap II
!n7t !ecara perlahan, angkatlah kulit yang telah diinsisi dan jepit kista dengan *orceps dan pisahkan ujung dalam kista dari jaringan sisanya dengan menggunakan gunting
Gambar 2.$. Proses Pengangkatan Kista
&astikan keadaan hemostasis dan tutup kulit dengan dengan benang non absorbable, misalnya ethilon ?,@, dan jahitan interrupted
Gambar 2.$. Proses Pen&a"itan Kista
ersihkan luka dengan larutan saline dan keringkan. erikan steristrips dan skin coloured tape
Kista sebasea yang telah dieksisi secara komplit, tingkat kesembuhannya sangat tinggi. Dengan kata lain, prognosis ini dikatakan baik kecuali jika dicurigai adanya keganasan.