1
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menjadi seorang perawat bukanlah tugas yang mudah. Perawat terus ditantang oleh perubahan-perubahan yang ada, baik dari lingkungan maupun klien. Dari segi lingkungan, perawat selalu dipertemukan dengan globalisasi. Sebuah globalisasi sangat memengaruhi perubahan dunia, khususnya di bidang kesehatan. Terjadinya Terjadinya perpindahan penduduk menuntut perawat agar dapat menyesuaikan diri dengan perbedaan budaya. Semakin banyak terjadi perpindahan penduduk, semakin beragam pula budaya di suatu negara. Tuntutan itulah yang memaksa perawat agar dapat melakukan asuhan keperawatan yang bersifat fleksibel di lingkungan yang tepat. Tunt Tuntut utan an kebut kebutuh uhan an masy masyar arak akat at akan akan pelay pelayana anan n kese kesehat hatan an pada pada abad abad ke-2 ke-2, , termas termasuk uk tuntut tuntutan an terhada terhadap p asuhan asuhan keperaw keperawata atan n yang yang berkual berkualit itas as akan akan semaki semakin n besar besar.. Denga Dengan n adany adanyaa glob global alis isas asi, i, dima dimana na perp perpin inda dahan han pendu penduduk duk anta antarr !ega !egara ra "imi "imigr gras asi# i# dimungk dimungkink inkan, an, menyebab menyebabkan kan adaya adaya perges pergesera eran n terhada terhadap p tuntut tuntutan an asuhan asuhan kepera keperawat watan. an. $eperawatan $eperawatan sebagai profesi profesi memiliki memiliki landasan body of knowledge yang knowledge yang kuat, yang dapat dikembangkan serta dapat diaplikasikan dalam praktek keperawatan.Perkembangan teori keperaw keperawata atan n terbagi terbagi menjadi menjadi % le&el le&el perkem perkembang bangan an yaitu yaitu metha theory theory, grand theory, theory, middle range theory theory dan practice dan practice theory. theory. Salah satu teori yang diungkapkan pada middle range theory theory adalahTr adalahTranscul anscultural tural Nursing Nursing Theory. Theory. Teori eori ini berasa berasall dari dari disipl disiplin in ilmu ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adany adanyaa perb perbed edaan aan nila nilaii-ni nila laii kultu kultura rall yang yang mele meleka katt dalam dalam masy masyar araka akat. t. 'ein 'einin inger ger beranggapan bahwa sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilainilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. (ila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya cultural shock . Cultural shock akan akan dialami oleh klien pada suatu suatu kondisi kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya dan keper)ayaan. *al ini dapat menyebabkan mun)ulnya rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan beberapa mengalami disorientasi.
2
Salah satu )ontoh yang sering ditemukan adalah ketika klien sedang mengalami nyeri. Pada beberapa daerah atau negara diperbolehkan seseorang untuk mengungkapkan rasa nyerinya dengan berteriak atau menangis. Tetapi karena perawat memiliki kebiasaan bila merasa nyeri hanya dengan meringis pelan, bila berteriak atau menangis akan dianggap tidak sopan, maka ketika ia mendapati klien tersebut menangis atau berteriak, maka perawat akan memintanya untuk bersuara pelan-pelan, atau memintanya berdoa atau malah memarahi pasien karena dianggap telah mengganggu pasien lainnya. $ebutaan budaya yang dialami oleh perawat ini akan berakibat pada penurunan kualitas pelayanan keperawatan yang diberikan.
1.2
Tujuan
.2.
Tujuan +mum Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata ajar lmu
$eperawatan Dasar dalam masalah keperawatan lintas budaya .2.2
Tujuan $husus Setelah mempelajari lmu $eperawatan Dasar dalam masalah keperawatan
lintas budaya diharapkan mahasiswa memahami a. Pengertian dan tujuan keperawatan lintas budaya $onsep dan prinsip dalam asuhan keperawatan lintas budaya b. ). Paradigma keperawatan lintas budaya d. suhan keperawatan lintas budaya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3
2.1.
Pengertian dan Tujuan Keperaatan Linta! "uda#a
$eperawatan 'intas (udaya "transcultural nursing # adalah suatu area/wilayah keilmuan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan di antara budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia, keper)ayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia "'eininger, 2002#. sumsi mendasar dari teori adalah perilaku caring . Caring adalah esensi dari keperawatan, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Sebelum mengetahui lebih lanjut keperawatan lintas budaya, perlu kita ketahui apa arti kebudayaan terlebih dahulu. $ebudayaan adalah suatu system gagasan, tindakan, hasil karya manusia yang diperoleh dengan )ara belajar dalam rangka kehidupan masyarakat. "koentjoroningrat, 13# 4ujud-wujud kebudayaan antara lain a. $ompleks dari ide, gagasan, nilai, norma dan peraturan b. $ompleks akti&itas atau tindakan ). (enda-benda hasil karya manusia Teori lintas budaya dari keperawatan berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan dalam konteks keperawatan. Teori ini menjabarkan konteks atau konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman tentang adanya perbedaan nilai-nilai )ultural yang melekat dalam masyarakat. Menurut 'einenger, sangat penting memperhatikan keragaman budaya dan nilai-nilai dalam penerapan asuhan keperawatan kepada klien. (ila hal tersebut diabaikan oleh perawat, akan mengakibatkan terjadinya )ultural sho)k. 5ultural sho)k akan dialami oleh klien pada suatu kondisi dimana perawat tidak mampu beradaptasi dengan perbedaan nilai budaya. $eperawatan lintas budaya adalah ilmu dengan kiat yang humanis yang difokuskan pada perilaku indi&idu/kelompok serta proses untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku sehat atau sakit se)ara fisik dan psikokultural sesuai latar belakang budaya.
4
Sedangkan menurut 'einenger "16#, keperawatan lintas budaya adalah suatu pelayanan keperawatan yang berfokus pada analisa dan studi perbandingan tentang perbedaan budaya. Tujuan dari perawatan lintas budaya adalah untuk mengidentifikasi, menguji, mengerti dan menggunakan
norma pemahaman
keperawatan
trans)ultural
dalam
meningkatkan kebudayaan spesifik dalam asuhan keperawatan. sumsinya adalah berdasarkan teori )aring, )aring adalah esensi dari, membedakan, mendominasi serta mempersatukan tindakan keperawatan. Perilaku )aring diberikan kepada manusia sejak lahir hingga meninggal dunia. *uman )aring merupakan fenomena uni&ersal dimana, ekspresi, struktur polanya ber&ariasi diantara kultur satu tempat dengan tempat lainnya.
2.2.
K$n!ep dan Prin!ip dala% A!u&an Keperaatan Linta! "uda#a
a.
$onsep dalam perawatan lintas budaya adalah
#
(udaya !orma atau aturan tindakan dari anggota kelompok yang dipelajari, dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir, bertindak dan mengambil keputusan.
2#
!ilai budaya $einginan indi&idu atau tindakan yang lebih diinginkan atau suatu tindakan yang dipertahankan pada suatu waktu tertentu dan melandasi tindakan dan keputusan
7#
Perbedaan budaya dalam asuhan keperawatan Merupakan
bentuk
yang
optimal
dalam
pemberian
asuhan
keperawatan %#
8tnosentris (udaya-budaya yang dimiliki oleh orang lain adalah persepsi yang dimiliki indi&idu menganggap budayanya adalah yang terbaik
9#
8tnis (erkaitan dengan manusia ras tertentu atau kelompok budaya yang digolongkan menurut )irri-)iri dan kebiasaan yang la:im
5
3#
;as Perbedaan ma)am-ma)am manusia didasarkan pada mendiskreditkan asal muasal manusia.
6#
8tnografi lmu budaya Pendekatan metodologi padapenelitian etnografi memungkinkan perawat untuk mengembangkan kesadaran yang tinggi pada pemberdayaan budaya setiap indi&idu.
#
5are =enomena yang berhubungan dengan bimbingan bantuan, dukungan perilaku pada indi&idu, keluarga dan kelompok dengan adanya kejadian untuk
memenuhi
kebutuhan
baik
aktual
maupun
potensial
untuk
meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia 1#
5aring Tindakan langsung yang diarahkan untuk membimbing, mendukung dan mengarahkan indi&idu, keluarga atau kelompok pada keadaan yang nyata atau antisipasi kebutuhan untuk meningkatkan kondisi kehidupan manusia
0#
5ulture )are $emampuan kognitif untuk mengetahui nilai, keper)ayaan dan pola ekspresi
digunakan
untuk
membimbing,
mendukung
atau
member
kesempatan indi&idu, keluarga atau kelompok untuk mempertahankan kesehatan, sehat dan berkembang bertahan hidup dalam keterbatasan dan men)apai kematian dengan damai #
5ultural imposition $e)enderungan tenaga kesehatan untuk memaksakan keper)ayaan, praktek dan nilai karena per)aya bahwa ide yang dimiliki oleh perawat lebih tinggi dari kelompok lain.
a.
Prinsip dalam suhan $eperawatan 'intas budaya adalah (erikut beberapa prinsip penting keperawatan transkultur yang memberikan
bimbingan kepada pelayan perawatan transkultur untuk berinteraksi.
6
# Human caring dengan keperawatan transkultur berfokus untuk kepentingan kesehatan, penyembuhan, dan kesejahteraan indi&idu, keluarga, kelompok, dan lembaga. 2# Setiap budaya memiliki keper)ayaan tertentu, nilai, dan pola kepedulian dan penyembuhan yang perlu ditemukan, dipahami, dan digunakan dalam merawat orang-orang dari budaya yang berbeda-beda atau mirip. 7# $eperawatan trans)ultural pengetahuan dan kompetensi yang imperatif untuk memberikan makna, kongruen, aman, dan menguntungkan praktek perawatan kesehatan. %# ni adalah hak asasi manusia yang kebudayaan memiliki nilai-nilai peduli budaya mereka, keper)ayaan, dan praktek-praktek dihormati dan merenung dimasukkan ke dalam perawatan dan layanan kesehatan. 9# (udaya dan kesehatan perawatan berdasarkan keper)ayaan dan praktek praktek kesehatan ber&ariasi di barat dan non-budaya barat dan dapat berubah dari waktu ke waktu. 3# $omparatif pengalaman perawatan budaya, makna, nilai, dan pola budaya perawatan sumber dasar pengetahuan keperawatan lintas untuk menuntun keputusan menyusui. 6# >eneri) "emik, folk# dan profesional "etik# pengetahuan dan praktik perawatan sering memiliki pengetahuan dan pengalaman yang berbeda dasar yang perlu dinilai dan dipahami sebelum menggunakan informasi dalam perawatan klien. # Pengetahuanyang
holistik
dan
komprehensif keperawatan
transkultur
membutuhkan pemahaman perspektif emik dan etik yang terkait dengan pandangan dunia, bahasa, ethnohistory, kekerabatan, agama "spiritualitas#, teknologi, ekonomi dan faktor-faktor politik, dan nilai-nilai budaya tertentu, keyakinan,
dan
praktik
atas
ketegasan
perawatan,
penyakit,
dan
kesejahteraan. 1# 5ara belajar yang berbeda, hidup, dan budaya transmisi perawatan dan kesehatan siklus hidupmu adalah fokus utama dari pendidikan, penelitian, dan praktik keperawatan transkultur.
7
0# $eperawatan trans)ultural membutuhkan pemahaman tentang diri sendiri, satu budaya, dan )ara seseorang memasuki budaya yang berbeda dan membantu orang lain. # $eperawatan trans)ultural teori, riset, dan praktek yang tertarik pada kedua uni&ersal untuk kesamaan# dan perbedaan untuk menghasilkan pengetahuan baru dan bermanfaat untuk menyediakan humanistik dan praktek perawatan ilmiah. 2# $eperawatan trans)ultural tindakan atau keputusan yang didasarkan terutama pada perawatan dan kesehatan penelitian pengetahuan yang diperoleh dari studi yang mendalam tentang budaya dan penggunaan pengetahuan ini dalam merawat profesional.
2.'
Paradig%a Transcultural Nursing
Paradigma trans)ultural nursing "'eininger 19# , adalah )ara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam asuhan keperawatan yang sesuai latar belakang budaya, terhadap % konsep sentral keperawatan yaitu a. Manusia Manusia adalah indi&idu, keluarga atau kelompok yang memiliki nilainilaidan norma-norma yang diyakini dan berguna untuk menetapkan pilihan danmelakukan pilihan. Menurut 'eininger "1%# manusia memiliki ke)enderungan untuk mempertahankan budayanya pada setiap saat dimanapundia berada ">eiger and Da&idhi:ar, 119#. b. Sehat $esehatan adalah keseluruhan aktifitas yang dimiliki klien dalam mengisi kehidupannya, terletak pada rentang sehat sakit. $esehatan merupakan suatu keyakinan, nilai, pola kegiatan dalam konteks budaya yang digunakan untuk menjaga dan memelihara keadaan seimbang/sehat yang dapat diobser&asi dalam akti&itas sehari-hari. $lien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan sehat dalam rentang sehat-sakit yangadaptif "ndrew and (oyle, 119#. ). 'ingkungan
8
'ingkungan
didefinisikan
sebagai
keseluruhan
fenomena
yang
mempengaruhi perkembangan, keper)ayaan dan perilaku klien. 'ingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu fisik, sosial dan simbolik. 'ingkungan fisik adalah lingkungan alam atau di)iptakan oleh manusia seperti daerah katulistiwa, pegunungan, pemukiman padat dan iklim seperti rumah di daerah 8skimo yang hampir tertutup rapat karena tidak pernah ada matahari sepanjang tahun. 'ingkungan sosial adalah keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi indi&idu, keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas. Di dalam lingkungan sosial indi&idu harus mengikuti struktur dan aturan-aturan yang berlaku di lingkungan tersebut. 'ingkungan simbolik adalah keseluruhan bentuk dan simbol yang menyebabkan indi&idu atau kelompok merasa bersatu seperti musik, seni, riwayat hidup, bahasa dan atribut yang digunakan. d. $eperawatan suhan keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktikkeperawatan yang diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. suhan keperawatan ditujukan memnadirikan indi&idu sesuai dengan budaya klien. Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah perlindungan/mempertahankan budaya, mengakomodasi/negoasiasi budaya dan mengubah/mengganti budaya klien "'eininger, 11#.
2.(
A!u&an Keperaatan Linta! Buda#a
Model konseptual yang di kembangkan oleh 'eininger dalam menjelaskan asuhan keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit "Sunrise Model#. >eisser "11# menyatakan bahwa proses keperawatan ini digunakan oleh perawat sebagai landasan berpikir dan memberikan solusi terhadap masalah klien "ndrew and (oyle, 119#. Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap pengkajian, diagnosa keperawatan, peren)anaan, pelaksanaan dan e&aluasi. a.
Pengkajian suhan $eperawatan (udaya
9
Peran perawat dalam lintas budaya nursing yaitu menjembatani antara sistem perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan melalui asuhan keperawatan. Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien " >iger and Da&idhi:ar, 119#. Pengkajian diran)ang berdasarkan tujuh komponen yang ada pada?Sunrise Model? yaitu # =aktor teknologi "te)hnologi)al fa)tors# Teknologi kesehatan memungkinkan indi&idu untuk memilih atau mendapat penawaran menyelesaikan masalah dalam pelayanan kesehatan. Perawat perlu mengkaji Persepsi sehat sakit, kebiasaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan, alasan men)ari bantuan kesehatan, alasan klien memilih pengobatan alternati&e dan persepsi klien tentang penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi permasalahan kesehatan ini. 2# =aktor agama dan falsafah hidup "religious and philosophi)al fa)tors# gama adalah suatu symbol yang mengakibatkan pandangan yang amat realistis bagi para pemeluknya. gama memberikan moti&asi yang sangat kuat untuk mendapatkan kebenaran diatas segalanya, bahkan diatas kehidupannya sendiri. =aktor agama yang harus dikaji oleh perawat adalah agama yang dianut, status pernikahan, )ara pandang klien terhadap penyebab penyakit, )ara pengobatan dan kebiasaan agama yang berdampak positif terhadap kesehatan. 7# =aktor sosial dan keterikatan keluarga " kinshop and So)ial fa)tors # Perawat pada tahap ini harus mengkaji faktor-faktor nama lengkap, nama panggilan, umur dan tempat tanggal lahir, jenis kelamin, status, tipe keluarga, pengambilan keputusan dalam keluarga dan hubungan klien dengan kepala keluarga. %# !ilai-nilai budaya dan gaya hidup ")ultural &alue and life ways # !ilai-nilai budaya adalah sesuatu yang dirumuskan dan ditetapkan oleh penganut budaya yang di anggap baik atau buruk. !orma @norma
10
budaya adalah suatu kaidah yang mempunyai sifat penerapan terbatas pada penganut budaya terkait. Aang perlu di kaji pada fa)tor ini adalah posisi dan jabatan yang dipegang oleh kepala keluarga, bahasa yang digunakan, kebiasaan makan, makanan yang dipantang dalam kondisi sakit, perseosi sakit berkaitan dengan akti&itas sehari- hari dan kebiasaan membersihkan diri. 9# =aktor kebijakan dan peraturan yang berlaku "politi)al and legal fa)tors # $ebijakan dan peraturan rumah sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan indi&idu dalam asuhan keperawatan lintas budaya "ndrew and (oyle, 119 #. Aang perlu dikaji pada tahap ini adalah peraturan dan kebijakan yang berkaitan dengan jam berkunjung, jumlah anggota keluarga yang boleh menunggu, )ara pembayaran untuk klien yang dirawat. 3# =aktor ekonomi "e)onomi)al fa)tors# $lien yang dirawat dirumah sakit memanfaatkan sumber-sumber material yang dimiliki untuk membiayai sakitnya agar segera sembuh. =aktor ekonomi yang harus dikaji oleh perawat diantaranya pekerjaan klien, sumber biaya pengobatan, tabungan yang dimiliki oleh keluarga, biaya dari sumber lain misalnya asuransi, penggantian biaya dari kantor atau patungan antar anggota keluarga. 6# =aktor pendidikan " edu)ational fa)tors # 'atar belakang pendidikan klien adalah pengalaman klien dalam menempuh jalur formal tertinggi saat ini. Semakin tinggi pendidikan klien maka keyakinan klien biasanya didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang rasional dan indi&idu tersebut dapat belajar beradaptasi terhadap budaya yang sesuai dengan kondisi kesehatannya. *al yang perlu dikaji pada tahap ini adalah tingkat pendidikan klien, jenis pendidikan serta kemampuannya untuk belajar se)ara aktif mandiri tentang pengalaman sedikitnya sehingga tidak terulang kembali. Prinsip-prinsip pengkajian budaya #
11
2#
pelit,orang
nstrumen Pengkajian (udaya Sejalan berjalannya waktu, 'intas budaya in !ursing mengalami perkembangan oleh beberapa ahli, diantaranya #
Sunrise model (Leininger) Aang terdiri dari komponen a# =aktor teknologi "Te)hnologi)al =a)tors# -
Persepsi sehat-sakit
-
$ebiassaan berobat atau mengatasi masalah kesehatan
-
lasan men)ari bantuan/pertolongan medis
-
lasan memilih pengobatan alternati&e
-
Persepsi penggunaan dan pemanfaatan teknologi dalam
mengatasi masalah kesehatan b# =aktor agama atau falsafah hidup ";eligious B Philosophi)al fa)tors# -
gama yang dianut
-
Status pernikahan
-
5ara pandang terhadap penyebab penyakit
-
5ara pengobatan / kebiasaan agama yang positif
terhadap kesehatan )# =aktor sosial dan keterikatan kelluarga "$inship B So)ial =a)tors# -
!ama lengkap B nama panggilan
-
+mur B tempat lahir,jenis kelamin
-
Status,tipe keluarga,hubungan klien dengan keluarga
-
Pengambilan keputusan dalam keluarga
d# !ilai-nilai budaya dan gaya hidup "5ultural &alue and lifeways#
12
-
Posisi / jabatan yang dipegang dalam keluarga dan
komunitas -
(ahasa yang digunakan
-
$ebiasaan yang berhubungan dengan makanan B pola
makan -
Persepsi
sakit
dan
kaitannya
dengan
aktifitas
kebersihan diri dan aktifitas sehari-hari e# =aktor kebijakan dan peraturan yang berlaku "Politi)al B legal =a)tors# $ebijakan dan peraturan ;umah Sakit yang berlaku adalah segala sesuatu yang mempengaruhi kegiatan indi&idu dalam asuhan keperawatan lintas budaya,meliputi -
Peraturan dan kebijakan jam berkunjung
-
-
5ara pembayaran
f# =aktor ekonomi "8)onomi)al =a)tors# -
Pekerjaan
-
Tabungan yang dimiliki oleh keluarga
-
Sumber biaya pengobatan
-
Sumber lain C penggantian dari kantor,asuransi dll.
-
Patungan antar anggota keluarga
g# =aktor Pendidikan "8du)ational =a)tors#
2#
-
Tingkat pendidikan klien
-
-
Tingkat kemampuan untuk belajar se)ara aktif
-
Pengetahuan tentang sehat-sakit
Keperawatan lintas budaya model iger ! "a#idhi$ar Dalam model ini klien/indi&idu dipandang sebagai hasil unik dari suatu kebudayaan, pengkajian keperawatan lintas budaya model ini meliputi
13
a# $omunikasi "5ommuni)ation# (ahasa yang digunakan,intonasi dan kualitas suara,pengu)apan "pronoun)iation#,penggunaan bahasa non &erbal,penggunaan diamE b# Spa)e "ruang gerak# Tingkat rasa nyaman,hubungan kedekatan dengan orang lain,persepsi tentang ruang gerak dan pergerakan tubuh. )# Frientasi so)ial "so)ial orientastion# (udaya,etnisitas,tempat,peran dan fungsi keluarga,pekerjaan,waktu luang,persahabatan dan kegiatan so)ial keagamaan. d# 4aktu "time# Penggunaan waktu,definisi dan pengukuran waktu,waktu untuk bekerja dan menjalin hubungan so)ial,orientasi waktu saat ini,masa lalu dan yang akan datang. e# $ontrol lingkungan "en&ironmental )ontrol# !ilai-nilai budaya,definisi tentang sehat-sakit,budaya yang berkaitan dengan sehat-sakit. f# Gariasi biologis "(iologi)al &ariation# Struktur tubuh,warna kulit B rambut, dimensi fisik lainnya sepertiC eksistensi en:im dan geneti),penyakit yang spesifik pada populasi terntentu,kerentanan terhadap penyakit tertentu,ke)enderungan pola makan dan karakteristikpsikologis,koping dan dukungan so)ial.
7#
Keperawatan lintas budaya model %ndrew ! &oyle $omponen-komponenya meliputi
b# )# d# e# f# g# h#
a. dentitas budaya b. 8thnohistory !ilai-nilai budaya *ubungan kekeluargaan $eper)ayaan agama dan spiritual $ode etik dan moral Pendidikan Politik Status ekonomi dan so)ial
14
i# j# k# l#
$ebiasaan dan gaya hidup =aktor/sifat-sifat bawaan $e)enderungan indi&idu Profesi dan organisasi budaya $omponen-komponen diatas perlu dikaji pada diri perawat "self assessment# dan pada klien, $emudian perawat mengkomunikasikan kompetensi lintas budayanya melalui media &erbal, non &erbal B teknologi, untuk
ter)apainya
lingkungan
yang
kondusif
bagi
kesehatan
dan
kesejahteraan klien.
".
Diagn$!a Keperaatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat di)egah, diubah atau dikurangi melalui inter&ensi keperawatan. ">iger and Da&idhi:ar, 119#. Terdapat tiga diagnose keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan lintas budaya yaitu # >angguan komunikasi &erbal berhubungan dengan perbedaan kultur 2# >angguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural 7# $etidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang ).
diyakini. Peren)anaan dan Pelak!anaan Peren)anaan dan pelaksanaan dalam keperawatan transkultural adalah suatu
proses keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Peren)anaan adalah suatu proses memilih strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien ">iger and Da&idhi:ar, 119#. da tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan lintas budaya "ndrew and (oyle, 119# yaitu #
5ultural )are preser&ation/maintenan)e Mempertahankan budaya dilakukan
bila budaya pasien tidak
bertentangan dengan kesehatan. Peren)anaan dan implementasi keperawatan diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang rele&an yang telah dimiliki klien sehingga
klien
dapat
meningkatkan
atau
mempertahankan
kesehatannya, misalnya budaya berolahraga setiap pagi. a# dentifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat
status
15
2#
b# (ersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien )# Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat 5ultural )area))omodation/negotiation nter&ensi dan implementasi keperawatan pada tahap ini dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan. Perawat membantu klien agar dapat memilih dan menentukan budaya lain yang lebih mendukung peningkatan kesehatan, misalnya klien sedang hamil mempunyai pantang makan yang berbau amis, maka ikan dapat diganti dengan sumber protein hewani yang lain a# >unakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien b# 'ibatkan keluarga dalam peren)anaan perawatan )# pabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik.
7#
5ultual )are repartening/re)onstru)tion ;estrukturisasi budaya klien dilakukan bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan. Perawat berupaya merestrukturisasi gaya hidup klien yang biasanya merokok menjadi tidak merokok. Pola ren)ana hidup yang dipilih biasanya yang lebih menguntungkan dan sesuai dengan keyakinan yang dianut. a# (eri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan melaksanakannya b# Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok )# >unakan pihak ketiga bila perlu d# Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang dapat dipahami oleh klien dan orang tua e# (erikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan Perawat dan klien harus men)oba untuk memahami budaya masingmasing melalui proses akulturasi, yaitu proses mengidentifikasi persamaan dan perbedaan budaya yang akhirnya akan memperkaya budaya budaya mereka. (ila perawat tidak memahami budaya klien maka akan timbul rasa tidak per)aya sehingga hubungan terapeutik antara perawat dengan klien
16
akan terganggu. Pemahaman budaya klien amat mendasari efektifitas keberhasilan men)iptakan hubungan perawat dan klien yang bersifat terapeutik.
d.
E*alua!i
8&aluasi asuhan keperawatan lintas budaya dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui e&aluasi dapat diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien. BAB III KESI+PULAN DAN SA,AN
'.1
Ke!i%pulan
$eperawatan transkultural adalah suatu proses pemberian asuhan keperawatan yang difokuskan kepada indi&idu dan kelompok untuk mempertahankan, meningkatkan perilaku sehat sesuai dengan latar belakang budaya. Pengkajian asuhan
keperawatan
dalam
konteks
budaya
sangat diperlukan
untuk menjembatani perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh perawat dengan klien. Diagnosa keperawatan transkultural yang ditegakkan dapat mengidentifikasi tindakan yang dibutuhkan untuk mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, membentuk budaya baru yang sesuai dengan kesehatan atau bahkan mengganti budaya yang tidak sesuai dengan kesehatan dengan budaya baru. Peren)anaan dan pelaksanaan proses keperawatan transkultural tidak dapat begitu saja dipaksakan kepada klien sebelum perawat memahami latar belakang budaya klien sehingga tindakan yang dilakukan dapat sesuai dengan budaya klien. 8&aluasi asuhan keperawatan transkultural melekat erat dengan peren)anaan dan pelaksanaan proses asuhan keperawatan transkultural.
'.2
Saran
17
Sebelum melaksanakan asuhan keperawatan lintas budaya hendaknya setiap perawat harus mengetahui dan memahami budaya klien sehinggaperawatanyang diberikan dapat dimengerti dan diterima oleh klien.