Etika Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Antropolog Edward T. Hall (1973) berpendapat bahwa budaya a dalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya. engan kata lain! "tak mungkin memikirkan komunikasi tanpa memikirkan konteks dan makna kulturnya# ($ress!1993%13). ($ress !1993%13). &mplisit dalam konsep komunikasi adalah etika komunikasi yang harus dipenuhi ketika pebisnis berkomunikasi dengan pebisnis lainnya dari budaya yang berbeda. Etika adalah standar'standar moral yang mengatur perilaku kita% bagaimana kita bertindak dan mengharapkan orang lain bertindak (erderber! (erderber! 197%313). Etika biasanya berkaitan dengan penilaian tentang perilaku benar atau tidak benar! yang baik atau tidak baik! yang pantas atau tidak pantas! yang berguna tidak berguna! dan yang yang harus dilkukan atau tidak boleh dilakukan. *erbagai aspek etika komunikasi bisnis! seperti bagaimana kita memanggil nama! kenalan! meyapa! ber+an+i! melakukan presentasi! melakukan negosiasi! melakukan kontrak! semua itu berkaitan dengan budaya. ,adi! tidak ada etika komunikasi komunikasi bisnis yang uni-ersal. Kerumitan Etika Bahasa Verbal
Etika berbiara! seperti dikemukaakn /ewis (1990) ber-ariasi dalam bisnis. isalnya! umumnya orang ,erman dan 2wedia adalah pendengar yang baik. amun tidak demikian halnya dengan orang &talia dan orang 2panyol4 mereka malah sering memotong pembiaraan dengan bahasa tubuh dan isyarat tangan yang hidup dan terkesan berlebihan. i ,epang dan di 5inlandia! diam adalah suatau bagaian integral dalam perakapan4 +eda dianggap sebagai istirahat! ramah! dan pantas. $esulitan bisa munul saat kita pertama kali betemu dengan alon mitra bisnis! bagaimana kita harus menyapa! menggunakan gelarnya! untuk menghormatinya atau memanggil nama pertamanya supaya epat dan akrab. Kerumitan Etika Bahasa Nonverbal
2ebagaimana +uga bahasa -erbal! bahasa non -erbal seperti sikap tubuh! gerak'gerak! sentuhan! ekspresi wa+ah! senyuman! kontak mata! nada suara! diam! pakaian! penggunaan ruang! konsep waktu! pengendalian emosi! dll yang dianut suatu kelompok budaya +uga sangat rumit dan berbeda dari suatu budaya ke budaya lainnya. *aik disadari ataupun tidak! seringkali perilaku'perilaku non-erbal tersebut merupakan bagian dari etika komunikasi yang harus dipenuhi dalam proses komunikasi bisnis.6esan non-erbal paling bermakna adalah ekspresi wa+ah! khususnya pandangan mata. Perbedaan Orientasi Nilai Budaya
alam negosiasi antarbudaya! proses komunikasi yang ter+adi +elas lebih rumit daripada dalam negosiasi dengan orang'orang yang berbeda budaya sama. alam hal ini! idealnya negosiasi harus memahami bahasa -erbal! bahasa non-erbal dan nilai'nilai lain yang dianut mitra bisnis mereka! sehingga mereka men+adi peka terhadap perbedaan budaya! menyadari bagaimana perbedaan tersebut memengaruhi proses negosiasi yang akan mereka lakukan dari dari awal hingga akhir (mulai dari perkenalan hingga penandatanganan persetu+uan bisnis yang mungkin memakan waktu relati lama). 6roblemnya adalah bahwa apa yang dianggap perilaku baik atau buruk! pantas atau tidak pantas! sopan atau tidak sopan sopan dalam suatu budaya seringkali dipersepsikan berbeda atau bahkan bertentangan dengan budaya lain. isalnya! mamanggil nama pertama kepada atasan di &ndonesia dianggap tidak sopan! seperti +uga di ,epang dan di $orea! sementara hal tersebut biasa sa+a di Amerika atau di Australia. Tidak berlebihan bila perbedaan'perbedaan dalam orientasi nilai budaya +uga dapat menimbulkan kesalah pahaman dalam berbagai perilaku dan presentasi bisnis. *anyak kegagalan mana+emen dan bisnis yang dialami para mana+er atau pengusaha disebabkan karena ketidak mampuan untuk memahami bahsa -erbal! non -erbal! dan nilai'nilai yang dianut mitra bisnis mereka. 2ikap mereka yang berorientasi pada nilai'nilai budaya sendiri dan kurang memperhatikan nilai'nilai budaya alon mitra bisnis mereka. asalah akan timbul bila etika komunikasi suatu pihak dihadapkan kepada pihak lain. /ewis (1990) menggambarkan bagaimana konsep kebenaran berada antara suatu bangsa dengan bangsa lainnya! yang +ug dapat dapat berlaku dalam konteks bisnis. $erumitan komunikasi didasari oleh akta bahwa komunikasi manusia bersiat omnipresent (ada di mana-mana). mana-mana) . $arena komunikasi manusia itu pelik! maka etika komunikasi manusia +uga pelik. $ita biasanya menilai etika komunikasi kita sendiri berdasarkan niat yang kita miliki. amun ketika kita menilai etika etika komuniakasi orang lain! kita menilai etika komunikasi mereka berdasarkan tindakan'tindakan mereka yang kasat mata. *iasanya niat yang sama mungkin diwu+udkan lewat tindakan yang berbeda! atau tindakan yang sama mungkin berdasarkan niat yang berbeda. 2elain itu komuniksai terddiri dari berbagai konteks. Ada komuniksai antarpersonal (dua orang)! komuniksai kelompok keil! komunikasi publik! komunikasi organisasi! komunikasi massa dan komunikasi anatarbudaya (Tubb ( Tubbss dan oss! 1998). 6esannya bisa -erbal (kata' kata) dan non-erbal seperti ekspresi muka! isyarat tangan! intonasi! bahkan +uga diam. Etika komunikasi men+adi musykil karena kita sulit menerapkan suatu standar untuk semua situasi komunikasi! pada setiap waktu dan dalam setiap budaya. alam konteks inilah kita perlu mempela+ari etika komuniksi bisnis lintas budaya yang elibatkan komunikasi tatap muka. $enyataanya! di dunia bisnis kema+uan teknologi komunikasi seperti komputer! internet! konerensi lewat -ideo! dan telepon seluler teranggih sekalipun! tidak otomatis membuat komunikasi tatap muka tidak penting! karena bentuk komuikasi inilah yang paling sempurna! yang memungkinkan kita memupuk keakraban dan kehangatan dengan sesama kita.
2ehingga komunikasi langsung ini dapat memupuk keakraban dan kehangatan dengan sesama kita. Tanpa komunikasi tatap muka! kemanusiaan kita tereduksi. $ita men+adi terasing dengan lingkungan sendiri dan "linglung#. alam era bisnis abad ke'1! para pebisnis tetap merasa perlu untuk bertemu dan berunding seara tatap muka! meskipun mereka +uga menggunakan peralatan komunikasi yang anggih. 2umber% edy ulyana. :1:. Komunikasi Lintas Budaya. *andung.% 6T. ;ema+a ;osda $arya. (Hal. '18)
komunikasi antar budaya Setelah membaca bab ini, pembaca diharapkan mampu:
1. emahami pentingnya komunikasi antarbudaya . emahami model komunikasi antarbudaya 3. enganalisis perbedaan budaya 8. enganalisis hambatan komunikasi antarbudaya <. emahami adanya reaksi etnosentris dalam komunikasi antarbudaya Beberapa istilah penting:
budaya (culture) konsep waktu nilai (value) konsep +arak personal subbudaya (subculture) konteks budaya subkelompok menyimpang (deviant subculture) korespondensi komposisi pesan pemasaran nilai dan status etnosentris engapa komunikasi antar budaya semakin siginiikan untuk dibahas dalam konteks komunikasi bisnis= 6erkembangan teknologi dan transportasi telah mengakibatkan meningkatkan mobilitas tenaga ker+a! modal! bahan baku! mesin! dan barang maupun +asa. 6eningkatan mobilitas tersebut berdampak pada peningkatan interaksi antar manusia. Hal inilah yang menyebabkan pembahasan komuniksi antar budaya se makin signiikan untuk dibahas dalam konteks komunikasi bisnis. 6engra+in tempe di pedesaan menggunaan bahan baku kedelai dari Amerika! pen+ual "gorengan# menggunakan terigu +uga dari Amerika! demikian pula pengra+in batik menggunakan bahan baku kain dan pewarnaan dari ina.
2ebaliknya! pengra+in topeng batik dari $rebet! *antul memasarkan produknya sampai ke ,epang! *elanda! dan Amerika. 1. 6ET&>?A $@&$A2& ATA;*A?A Budaya dideinisikan sebagai se+umlah asumsi penting yang dianut oleh anggota suatu masyarakat tertentu (oe et. all % 198). *udaya bukanlah sesuatu yang dimiliki oleh sebagian orang! dan tidak dimiliki oleh sebagian yang lain. *udaya dimiliki oleh seluruh manusia! hanya sa+a antara budaya satu dengan budaya lain ada aspek'aspek yang berbeda dan ada aspek'aspek yang sama. ari beberapa aspek yang sama! seperti dalam hal bahasa! seringkali masih tetap menimbulkan perilaku yang berbeda. @leh karena itu untuk memudahkan hubungan antarbudaya dan mengurangi distorsi'distorsi! para pihak yang terlibat dalam komunikasi antar budaya perlu memahami budaya pihak lain. a. *udaya yang *erbeda di Tempat $er+a
$arena adanya interaksi dengan karyawan asing atau interaksi dengan karyawan dari satu negara tetapi dengan budaya yang berbeda! menyebabkan adanya budaya yang berbeda di tempat ker+a. 2ebagai ontoh! ?ulies seorang karyawan general Eletri 2leman ?ogyakarta dari suku ,awa (budaya ,awa)! di perusahaan itu ia akan berinteraksi dengan 2itorus dari *atak yang menganut budaya batak. *udaya keduanya berbeda! di mana 2itorus relati lebih berterus terang! berbiara dengan -olume lebih keras! dan sulit dibedakan antara marah dengan beranda. 2edangkan ?ulies dari budaya ,awa kurang berterus terang dan berbiara dengan -olume lebih pelan. Bontoh lain ?ayuk karyawan 6 C > ,akarta! dengan demikian ?ayuk harus berkomunikasi dengan rekan ker+anya yang berasal dari Amerika. alam hubungan ker+anya! seperti dalam rapat! diskusi! pembuatan laporan! kooordinasi akan ter+adi perbedaan bahasa. bahkan ketika perbedaan bahasa sudah dapat diatasi! ia masih menghadapi perbedaan budaya. 6ada perusahaan multinasional! perusahaan mempeker+akan dan mentranser karyawan dari berbagai negara! keenderungan munulnya hambatan komunikasi semakin besar. Apa yang perlu dipersiapkan seorang peker+a yang beker+a di perusahaan multinasional= 6ertama! harus memahami bahasa yang dipahami oleh karyawan lain. engan menggunakan bahasa yang sal ing dipahami oleh komunikator (sender) maupun oleh komunikan (receiver)! proses komunikasi akan ber+alan lanar. 6emahaman budaya yang dipahami oleh karyawan lain ini biasanya menggunakan bahasa &nggris. amun demikian! akhir'akhir ini dengan banyaknya perusahaan dari ,epang! $orea dan Bhina yang masuk ke &ndonesia! untuk perusahaan'peruhsaan tertentu mensyaratkan alon untuk menguasai bahasa ,epang! $orea! atau Bhina. 2elain bahasa! yang perlu dipersiapkan yaitu pemahaman budaya. 2ebaiknya setiap peker+a berusaha sendiri untuk memahami budaya dari rekan ker+anya! sehingga dapat membantu kelanaran ker+a. amun demikian! dari pihak perusahaan seharusnya +uga
ikut berperan! misalnya dengan membuat suatu program yang memungkinkan karyawan saling memahami budaya rekan ker+a lainnya. isalnya membuat program pertukaran karyawan antarabang dengan budaya yang berbeda. 2elain berbeda dalam bahasa dan budaya! karyawan di tempat ker+a akan berbeda dalam hal isik! usia! +enis kelamin! status sosial! dan pendidikan. 5aktor'aktor ini akan me:nyebabkan munulnya perbedaan ara pandang seseorang terhadap lingkungannya. alam kaitannya dengan komunikasi bisnis! aktor'aktor tersebut akan mempengaruhi persepsi seseorang terhadap pesan bisnis.
b. Terjadinya Pasar lobal *agi para pelaku bisnis dunia semakin mengeil dan batas'batas negara semakin kabur. 6erusahaan semakin mudah dan epat dalam melakukan ekspansi! baik dalam hal ekspansi konsumen! penarian bahan baku! maupun dalam men+alin ker+a sama dengan mitra maupun dengan pesaing. alam kondisi seperti ini transaksi luar negeri men+adi semakin penting! terutama untuk perusahaan yang pasar luar negerinya +auh lebih besar dibanding pasar dalam negeri. Bontohnya estle! perusahaan makanan dan minuman dari 2wiss. 6asar dalam negeri 2wis sangat keil! karena hanya terdiri dari beberapa +uta penduduk sa+a. *elum lagi pasar yang sekeil itu +uga diperebutkan dengan perusahaan'perushaaan lain yang men+ual produknya ke 2wis. *erkurangnya halangan memasuki pasar +uga akan memperluas arena perdagangan internasional. isalnya! Bhina semakin terbuka! sehingga banyak barang dan +asa keluar dan masuk Bhina. asyarakat dunia tidak hanya mengenal Bhina dari peralatan dan barang'barang yang padat karya dan menggunakan teknologi rendah! tetapi sekarang ini sepeda motor Bhina sudah banyak di+umpai di &ndonesia. isamping itu! masyarakat Bhina sendiri sudah dapat menikmati produk'produk luar negeri seperti Humberger! 6iDDa! dan makanan olahan atau makanan epat sa+i dari luar negeri. enurunnya halangan perdagangan seara umum men+adi salah satu aktor perepatan operasi perusahaan seara global! yang pada akhirnya akan meningkatkan kebutuhan untuk berkomunikasi dengan budaya asing. >ambaran lain meningkatnya kebutuhan komunikasi dengan budaya asing adalah berpindahnya kantor pusat suatu perusahan ke luar negeri. Bontohnya kantor pusat 2oedarpo Borporation yang berpindah dari ,akarta ke 2ingapura. $aryawan yang bertugas di &ndonesia sudah perlu memahami komunikasi dengan budaya asing! khususnya 2ingapura. 2elain itu +uga harus berkomunikasi dengan pemasok dan konsumen dari negara'negara lain. *eberapa perusahaan yang memasuki pasar luar negeri dengan ekspor atau membuka abang di luar negeri atau mengadakan ailiasi dengan perusahaan di luar negeri. @perasi perusahaan'perusahaan di atas melampaui batas'batas negara! sehingga karyawan dari perusahaan'perusahaan di atas akan berinteraksi seara globa. 6ada
perusahaan'perusahaan seperti ini! men+adi keharusan untukn memahami budaya asing. ereka berinteraksi dengan orang dari berbagai negara! agama! adat! dan budaya. *ahkan pada perusahaan dengan skala lokal! misalnya "irota batik# tidak terlepas dari adanya hubungan dengan budaya asing! di mana mereka men+adi konsumen dari perusahaan tersebut. emikian pula para pengra+in keil yang awalnya sudah #mati suri# dengan ditetapkannya batik sebagai warisan budaya &ndonesia! mereka kedatangan tamu'tamu luar negeri seperti *elanda! ,epang! ,erman! dan menerima tawaran ker+a sama dengan perusahaan asing. c. Angkatan $er+a dari *erbagai *udaya
engan perkembangan teknologi transportasi dan komunikasi! mobilitas tenaga ker+a semakin meningkat. obilitas tenaga ker+a bukan hanya menakup skala lokal sa+a! tetapi +uga nasional! dan bahkan internasional. 6ada satu perusahaan akan ditemukan tenaga ker+a dengan berbagai budaya. 2ebagai ontoh suatu perusahan dengan skala lokal seperti *6 &?! tenaga ker+a yang ada didalamnya selain dari &? dan ,awa Tengah ada yang berasal dari ias! *angka! 6alembang! *atak! ,awa *arat dan lain' lain. alam skala yang lebih luas! seperti perusahaan'perusahaan asing yang beroperasi di &ndonesia! maka interaksi yang ter+adi bukan hanya dengan budaya asing yang ada dalam skala nasional sa+a. 6erusahaan asing yang beroperasi di &ndonesia pada umumnya akan mengirim tenaga ker+a dari kantor induknya ke &ndonesia. 2ebagai ontoh perusahaan minyak Bu-pe dari Australia akan mengirimkan beberapa stanya di &ndonesia. engan demikian komunikasi yang ter+adi di perusahaan Bu-pe &ndonesia menakup karyawan dari &ndonesia yang +uga terdiri dari berbagai budaya dan komunikasi antara karyawan &ndonesia dengan karyawan yang berasal dari Australia. emikian pula pada perusahaan yang pemiliknya adalah asing seperti 2ari Husada yang sebagian sahamnya dimiliki olerh estly dari 2wiss. $omunikasi antar budaya dapat ter+adi seara internal diantara karyawan di dalam perusahaan yang disebabkan karyawannya berasal dari berbagai budaya yang ada di &ndonesia seperti ,awa! 2unda! *atak! ayak! dan bahkan dengan budaya asing. . 2elain komunikasi internal seperti di+elaskan di atas! karyawan +uga berinteraksi dengan orang'orang dari luar perusahaan tempat mereka beker+a yang disebut dengan komunikasi eksternal. $aryawan akan berkomunikasi dengan berbagai pihak eksternal perusahaan seperti dengan konsumen! pemasok! in-estor! pesaing dan pemerintah. 6ihak eksternal ini dengan latar belakang budaya yang berbeda'beda! dan bahkan berhubungan dengan perusahaan dengan kepentingan yang berbeda. Agar komunikasi dapat ber+alan lanar! karyawan perlu memahami perbedaan budaya dari
berbagai pihak eksternal tersebut untuk selan+utnya menentukan bagaimana harus berkomunikasi dengan mereka. . A2A;'A2A; $@&$A2& ATA;*A?A alam kehidupannya sesesorang seringkali tidak hanya mempunyai satu budaya sa+a! namun lebih dari satu budaya. 6ada umumnya seseorang menganut budaya yang berlaku di dalam masyarakat luas! namun karena seseorang dalam hidupnya men+adi anggota berbagai kelompok maka ia akan menganut budaya di kelopok itu seperti kelompok etnik! kelompok agama! kelompok proesi! dan bahkan kelompok yang berhubungan dengan hobi. 2eluruh anggota suatu budaya mempunyai asumsi yang sama dalam hal ara berpikir! ara berperilaku! ara berkomunikasi dan penilaian tentang baik buruk. *udaya satu akan berbeda dengan budaya lain! meskipun tingkat perbedaan antar budaya ini dapat sangat +auh namun dapat pula relati sama. Ada beberapa hal berbeda! namun da hal'hal lain yang relati sama. ntuk dapat berkomunikasi seara eekti! seseorang perlu memahami perbedaan budaya dan menghidari siat etnosentris yaitu keenderungan untuk menilai budaya lain berdasar nilai! standar! dan perilaku yang ada dalam budayanya. $omunikasi bisnis antarbudaya akan membahas hal'hal yang berkaitan dengan komunikasi bisnis dalam suatu perusahaan! yang mana diantara para pelaku komunikasi ini terdapat perbedaan budaya. 6embahasan diawali dengan pemahaman budaya asing! hambatan bahasa! dan reaksi etnosentrik. a. 6emahaman *udaya Asing
2emua manusia menganut budayanya sendiri'sendiri. anusia bela+ar berpikir! merasa! memperayai! dan mengusahakan sesuatu yang layak diapai menurut budayanya (ulyana C ;akhmat% 1). *udaya terermin dalam pola'pola bahasa! ob+ek materi! persahabatan! kebiasaan makan! praktek komunikasi! tindakan'tindakan sosial! kegiatan politik ekonomi! dan teknologi. ari sini munul orang 5ilipina berbahasa Tagalog! ada rumah ,oglo dari ,awa! ada orang makan daging ular! ada orang menghindari minuman keras! dan ada kebiasaan mengubur orang yang meninggal. ari bentuk'bentuk di atas! digunakan manusia untuk melakukan penyesuaian diri dengan budaya tertentu. *udaya seara pasti mempengaruhi seseorang se+ak dalam kandungan hingga meninggal dunia! bahkan perlakuan setelah meninggalpun masih dipengaruhi oleh budaya. /ebih dari itu! budaya dan komunikasi tidak dapat dipisahkan! karena budaya menentukan siapa berbiara dengan siapa! tentang apa! bagaimana orang melakukan coding pesan! makna yang dimiliki untuk pesan tertentu! dan kondisi'kondisi untuk mengirim! memperhatikan! dan menasirkan pesan. 2eluruh perilaku seseorang ditentukan oleh budaya di mana orang tersebut berada.
alam suatu budaya biasanya terdiri dari beberapa subbudaya (subculture). !ubbudaya adalah suatu komunitas rasial! etnik! regional! ekonomi atau sosial yang memperlihatkan pola perilaku yang membedakan dengan s ubbudaya lainnya dalam suatu budaya atau masyarakat yang melingkupinya (ulyana C ;akhmat% 19). 2ebagai ontoh! dalam budaya &ndonesia terdiri dari subbudaya ,awa! 2unda! *etawi! *atak! ayak! 2asak dan lain'lain. i Amerika 2erikat subbudayanya terdiri dari imigran asal Timur! kelompok ?ahudi! kaum miskin perkotaan! para penganut Hindu! kelompok maia dan lain'lain. 2elain subbudaya seperti di+elaskan di atas! ada +uga suatu kelompok masyarakat lain yang tidak memenuhi kriteria untuk disebut sebagai subbudaya! tetapi mempunyai iri yang menolok dari subbudaya yang telah ada. $elompok masyarakat ini disebut subkelompok menyimpang (deviant subculture) (ulyana C rakhmat% 19). Bontoh subkelompok ini adalah kaum homoseks! para germo! kelompok pelaur! para peandu obat bius! dan sekte agama yang dilarang. Biri utama subkelompok ini adalah nilai'nilai! sikap! dan perilakunya bertentangan dengan nilai'nilai! sikap! dan perilaku mayoritas masyarakat itu. ereka biasanya +uga mempunyai bahasa atau istilah' istilah yang hanya dipahami oleh kelompoknya sendiri. 2etiap subbudaya atau subkelompok merupakan suatu entitas sosial yang merupakan bagian dari budaya dominan. 2ubbudaya dan subkelompok tersebut bersiat unik dan menyediakan seperangkat pengalaman! latar belakang! nilai'nilai sosial! dan harapan bagi anggota'anggotanya yang tidak dapat diperoleh dari budaya dominan. engan demikian komunikasi antara orang'orang dalam suatu budaya dominan yang nampaknya serupa! ternyata ada perbedaannya +uga. $arena mereka mempunyai perbedaan'perbedaan dalam nilai! sikap! latar belakang! dan pengalaman. alam kehidupan masyarakat terdapat banyak ragam budaya. *udaya yang paling dipahami adalah budaya yang dianut oleh orang'orang yang hidup bersama kita. @rang yang hidup di &ndonesia seara umum akan memahami budaya &ndonesia dengan lebih baik dibanding dengan orang dari luar &ndonesia. /ebih itu dikenal pula kelompok etnik! yang sering disebut budaya daerah. asyarakat yang hidup atau bertempat tinggal di ,awa Tengah dan ?ogyakarta akan memiliki budaya ,awa! sedang mereka yang tinggal di 2umatera *arat akan memiliki budaya inang. 2elain itu dikenal kelompok'kelompok agama! proesi! dan kelompok'kelompok masyarakat lain yang mempunyai bahasa dan kebiasaan tertentu. *udaya yang dimiliki olah masyarakat seperti di+elaskan di atas! dapat mempengaruhi komunikasi dengan berbagai ara. 2eara umum budaya mempengaruhi komunikasi melalui% stabilitas! kompleksitas! komposisi! dan penerimaan (*o-ee C Thill% <9). •
!tabilitas
$ondisi budaya dapat stabil namun dapat pula berubah! dan perubahan yang ter+adi dapat perlahan atau tiba'tiba. 2tabil tidaknya budaya masyarakat akan mempengaruhi epat lambatnya proses pengiriman dan penerimaan pesan. asyarakat ,awa yang hidup dalam budaya yang relati stabil akan lebih lambat dalam mengirim maupun menerima pesan. *erbeda dengan masyarakat ,akarta! mereka lebih epat dalam mengirim dan menerima pesan! karena berada pada budaya yang lebih dinamis. •
Kompleksitas
*udaya satu berbeda dengan budaya lain dalam hal penerimaan inormasi atau pesan yang disampaikan. i ,erman dan Amerika! inormasi disampaikan dalam kode yang bersiat eksplisit! misalnya dengan kata'kata. amun di ,epang sebagian besar pesan disampaikan seara implisit! misalnya melalui bahasa tubuh dan tekanan suara. alam kondisi seperti ini penerima inormasi lebih kompleks! karena tidak hanya menyangkut apa yang diuapkan tetapi +uga dengan memperhatikan bahasa tubuh yang dikirimkan. •
Komposisi
2uatu budaya yang dominan dapat tersusun dari banyak subbudaya yang berlainan! namun dapat pula merupakan suatu budaya yang homogen. Bontohnya budaya &ndonesia terdiri dari berbagai subbudaya seperti% +awa! 2unda! *etawi! adura! inang! *atak dan lain'lain. 2edangkan ,epang merupakan budaya yang paling homogen dibanding dengan budaya lainnya (ulyana C ;akhmat% :<). •
Penerimaan
*udaya satu berbeda dengan budaya lain dalam hal penerimaan terhadap orang asing. Ada budaya yang kurang terbuka terhadap kehadiran orang asing! lebih terbuka! dan ada budaya yang bersahabat dan kooperati dengan orang asing. 6erbedaan ini mempengaruhi tingkat keperayaan dan terbuka tidaknya komunikasi dengan budaya tersebut. 6emahaman budaya asing menekankan pada proses pengiriman dan penerimaan pesan diantara orang'orang yang berbeda budayanya. engan memahami perbedaan' perbedaan ini akan men+amin keberhasilan dalam melakukan komunikasi antarbudaya dalam suatu perusahaan. 6ara komunikator akan lebih eekti +ika mereka dapat mengidentiikasi perbedaan! kemudian mampu menerima pesan dengan persepsi penerima seperti yang diinginkan pengirim. $ursus ormal mengenai komunikasi antarbudaya ini nampaknya belum ada! namun orang'orang yang akan terlibat dalam komunikasi antarbudaya perlu memahami budaya asing tersebut! sehingga komunikasi dapat eekti. /ebih dari itu! apabila budaya tersebut +uga menyangkut
perbedaan bahasa maka mereka perlu mempela+ari atau menggunakan bahasa yang dipahami oleh kedua belah pihak. b. emahami 6erbedaan *udaya
*udaya masyarakat akan mempengaruhi bagaimana seseorang mengirim dan menerima pesan. $etika seseorang berkomunikasi! mereka enderung menggunakan asumsi budayanya sendiri! dimana mengangap orang lain mempunyai budaya! bahasa! dan persepsi seperti dirinya. engan demikian kita memperlakukann orang lain seperti kita ingin diperlakukan. amun demikian! apabila yang dia+ak berkomunikasi tersebut kebetulan orang yang berbeda budaya dengan sender ! maka audience akan menerima pesan seperti persepsinya sendiri. 2ehingga memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan tidaklah ukup. 6emahaman ini memunulkan ara pandang baru dalam berhubungan dengan audience, sender perlu memahami budaya audience dan memperlakukan sebagaimana merka ingin diperlakukan. ntuk itu sender perlu meningkatkan pemahaman budaya asing tersebut dari beberapa aspek berikut% kontekstual! etikal! sosial! dan non -erbal. •
Perbedaan dari aspek kontekstual
6erbedaan kontekstual merupakan salah satu aspek yang membedakan antara budaya satu dengan budaya lain. $onteks budaya (ultural ontet) merupakan pola dari isyarat isik! stimuli lingkungan! dan pe san implisit yang dikirimkan dalam komunikasi diantara anggota budaya tersebut. engan demikian antaran budaya satu akan berbeda dengan budaya lain dalam aspek kontekstual. alam analisis lebih lan+ut! perbedaan kontekstual ini tidak selalu berada pada dua kutub yang saling bertentangan! namun dapat digambarkan dalam satu garis kontinum. *agaimana perbedaan kontestual dari beberapa negara dapat digambarkan sebagai berikut% >ambar Konteks budaya pada tingkat rendah
$onteks budaya pada tingkat rendah artinya bahwa pada budaya tersebut lebih menekankan pada komunikasi -erbal baik seara lisan maupun tertulis dan kurang memperhatikan pada pesan non -erbal. alam prakteknya apa yang ingin disampaikan dan tindakan yang diharapkan dari audience dinyatakan seara eksplisit dalam kalimat. @rang dengan konteks budaya rendah +ika ada yang menyela sementara ia belum selesai berbiara akan mengatakan # tunggu sampai saya selesai berbiara#. @rang'orang dari ,erman! 2kandina-ia dan Amerika pada umumnya dengan konteks budaya pada tingkat rendah.
Konteks budaya pada tingkat tinggi
$onteks budaya pada tingkat tinggi artinya bahwa budaya tersebut kurang menenkankan pada komunikasi -erbal! tetapi lebih menekankan pada komunikasi non -erbal dan situasi yang dibentuk dalam menyampaikan pesan. Sender mengharapkan audience memahami pesan yang disampaikan seara tidak langsung dari kata'kata yang disampaikan dan bahasa tubuh ( gesture) yang menyertainya. i dalam masyarakatnya sendiri aturan hidup sehari'hari tidak dinyatakan seara eksplisit dan langsung! tetapi dengan mempela+ari isyarat'isyarat seperti bahasa tubuh! intonasi suara! dan tatapan mata dan bagaimana memberikan tanggapan yang diharapkan. egara'negara yang masyarakatnya termasuk dalam konteks budaya tinggi adalah ,epang! Bhina! Arab. . Konteks budaya pada tingkat menengah
$onteks budaya pada tingkat sedang artinya bahwa pada budaya tersebut penyampaian pesan dengan komunikasi -erbal maupun non -erbal pada tingkat yang relati sama. alam menyampaikan pesan! inti pesan dinyatakan seara eksplisit dan sekaligus disertai dengan komunikasi non -erbal. egara' negara dengan konteks budaya pada tingkat menengah misalnya &talia dan 2panyol.
eskipun hasil penelitian menun+ukkan bahwa suatu negara terletak pada garis kontinum dari konteks budaya pada tingkat rendah sampai pada tingkat tinggi! namun dalam suatu negara itu sendiri dapat ditemukan masyarakat dengan konteks budaya yang berbada. 2ebagai ontoh! di &ndonesia dapat dikatakan berada pada konteks budaya tingkat menengah. amun di lingkungan akademik! seprti perguruan tinggi dan sekolah! dalam komunikasinya mereka enderung dengan konteks budaya pada tingkat rendah. Hal ini disebabkan pada lingkungan akademik esensi pesan dinilai sangat penting! sehingga pesan harus dinyatakan seara eksplisit. 2elain itu! karena dunia akdemik ltingkatan sosialnya sosialnya relati sama! sehingga dalam berkomunikasi mereka relati lebih bebas. 6erbedaan kontekstual seperti dinyatakan di atas! akan mempengaruhi masyarakat dengan berbagai ara seperti dalam pengambilan keputusan! penyelesaian masalah! dan negosiasi Pengambilan keputusan. 6erbedaan budaya menyebabkan perbedaan pada proses pengambilan keputusan. 6ada masyarakat dengan konteks budaya rendah! biasanya pengambilan keputusan dilakukan seepat dan seeisien mungkin! termasuk dalam keputusan bisnis. ereka enderung menekankan pada penapaian persetu+uan yang
men+adi pokok bahasannya atau permasalahn utamanya. 2ementara itu pada masyarakat dengan konteks budaya tinggi pengambilan keputusan relati lama! karena mereka akan mempertimbangkan seluruh aspek! termasuk hal'hal lain yang menyertai pokok bahasanya. Penyelesaian masalah. 6ada masyarakat dengan konteks budaya rendah seperti ,erman dan Amerika! dalam menyelesaiakan masalah mereka memilih penyelesaian seara terbuka dalam konrontasi dan perdebatan. amun dalam masyarakat dengan konteks budaya tinggi! mereka menghindari perdebatan dengan ara keluar dari ruang atau arena perdebatan atau menggunakan pihak ketiga untuk men+embatani kepentingan kedua pihak. Hal lain yang dapat dilakukan untuk menghindari perdebatan adalah kedua pihak saling menga+ukan proposal! kemudian masing' masing pihak menanggapi proposal lawannya baik dengan proposal ulang atau dalam pertemuan seara langsung. Negosiasi . 6ada masyarakat dengan konteks budaya rendah! dalam negosiasi mereka memandang bahwa pihak lain dapat diperaya! namun mereka enderung kurang memperhatikan hubungan pribadi dengan pihak lain dan okus pada permasalahan utamanya. 2ementara itu pada masyarakat dengan konteks budaya tinggi mereka lebih menyukai negosiasi dengan suasana kekeluargaan atau persahabatan. ereka menekankan pada hubungan +angka pan+ang! dan kurang menekankan pada keuntungan ekonomi +angka pendek.
b. Perbedaan dari aspek hukum dan etika *udaya +uga mempengaruhi perilaku masyarakat dalam hukum dan etika. Hal ini dapat kita temui bahwa sistem hukum yang berlaku disuatu negara akan berbeda dengan negara lain. i beberapa negara seperti &ndonesia! Enggris! dan Amerika menganut asas praduga tak bersalah! seseorang dinyatakan tidak bersalah sampai ia terbukti bersalah. 2ementara itu di negara ,erman! eksiko! dan Turki yang menganut Napolionic Code, seseorang dinyatakan bersalah! sampai orang tersebut terbukti tidak bersalah. unia bisnis berkepentingan memahami sistem hukum yang berlaku di suatu negara! terutama +ika menghadapi tuntutan hukum di negara tersebut. 6erbedaan konteks budaya +uga dapat dilihat dalam mengadakan kontrak ataum per+an +ian. asyarakat dengan konteks budaya rendah menekankan pada komunikasi -erbal! sehingga dalam membuat per+an+ian lebih menekankan pada apa yang tertulis seara eksplisit dan akan mengikuti isi per+an+ian dengan seara ketat. 2ementara itu masyarakat dengan konteks budaya tinggi enderung memandang hukum sear a lebih leksibel! kurang memperhatikan kata'kata yang tersurat dalam per+an+ian dan lebih memperhatikan pada +an+i atau +aminan personal dari pihak lain. *erbiara mengenai etika! akan terdapat perbedaan bahkan pada masyarakat dalam satu negara yang budayanya relati sama. $omunikasi antara budaya akan
memunulkan perbedaan etika yang lebih besar. i &ndonesia suap merupakan hal yang dilarang oleh hukum! sementara di negara lain seperti Bhina pelaku bisnis membayar semaam suap dalam bentuk #buili#! di $enya membayar #kitu kodogo#! di Asia Tengah membayar #baksheesh# dan banyak lagi ontoh lainnya. 6emahaman ini akan membantu pelaku bisnis dalam men+alankan akti-itasnya di negara lain. eskipun demikian etika tidak hanya menyangkut suap! sehingga pelaku bisnis di negara lain perlu mempela+ari dan memahami etika dengan lebih mendalam. elihat pentingnya pemahaman etika dalam dunia bisnis! di mana perbedaan etika antara budaya satu dengan buidaya lain +uga ukup signiikan! beberapa ahli berusaha menyusun pedoman etika dalam berkomunikasi. ntuk mengupayakan agar suatu pesan tidak melanggar nilai etis! >uo'ing Bhen dan Filliam ,. 2trarosta menyusun prinsip dasar yang terdiri dari% •
"en#ari kesamaan latar belakang$ /ebih baik menari hal'hal yang men+adi
kesamaan kedua pihak! dari pada menari perbedaan dan mempertentangkannya. 2edangkan untuk memper+elas pertukaran inormasi! kedua pihak perlu bersikap leksibel. •
"engirim dan menerima pesan tanpa penilaian$ ntuk memperlanar
komunikasi! kedua pihak perlu menyadari bahwa kedua budaya memang berbeda! namun keduanya harus memperayai pihak lain. •
"engirim pesan se#ara jujur . 6esan yang dikirim hendaknya +u+ur dan apa
adanya. 2eandainya penerimaan pesan oleh pihak lain itu berbeda dari yang dimaksudkan sender! hal itu semata'mata karena mereka berbeda budanya! bukan disebabkan oleh pesannya sendiri yang tidak benar. •
"enunjukkan respek pada budaya lain$ Bara menun+ukkan respek atau rasa
hormat pada budaya lain dapat dilakukan dengan memperlakukan mereka sesuai martabat manusia. Tipu muslihat dan memperdaya merupakan ontoh tindakan yang tidak respek pada budaya lain.
c. Perbedaan dari aspek sosial 6erbedaan budaya +uga dapat dilihat dari perbedaan dalam aspek atau perilaku sosial masyarakatnya. 6erilaku dalam bersosialisasi masyarakat seara umum dikelompokkan men+adi dua! yaitu apakah dalam bersosial isasi menggunakan ketentuan ormal atau menggunakan ketentuan inormal. 6ada masyarakat yang dalam sosialisasinya menggunakan ketentuan %ormal ditun+ukkan dari apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan pada situasi sosial! seperti dalam +amuan makan! naik kendaraan! ber+alan bersama dan lain'lain.
$ebalikannya! ketentuan in%ormal hanya dapat diketahui melalui pengamatan dan kemudian meniru perilaku tersebut. *eberapa ketentuan inormal dapat dilihat dari bagaimana masyarakat memandang dalam hal materi! menilai status dan peran! mendeinisikan tatakrama! dan menilai waktu. •
Pandangan terhadap materi$ *eberapa budaya memandang bahwa kepemilikan
terhadap materi akan menimbulkan superioritas! dapat menyelesaikan berbagai persoalan! dan mereka yang beker+a keras lebih baik dari pada yang tidak. @rang' orang Amerika dan ,epang pada umumnya beker+a lebih lama dibanding orang' orang dari ,erman dan &talia. 6andangan ini disebut dengan pandangan meterialistik . 2edangkan masyarakat yang tidak setu+u dengan pandangan materialistik mereka lebih menekankan pada kebahagiaan hidup. *erbeda dengan masyrakat dengan pandangan meterialistik! masyarakat ini menyukai ker+a! namun tidak mau beker+a malampui batas! dan menginginkan adanya keseimbangan hidup . •
"enilai peran dan status$ 6eran (role) merupakan se+umlah perilaku yang
diharapkan (2kinner C &-ane-ih% 39). *udaya akan menentukan peran yang dimainkan seseorang! termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa! apa yang dikomunikasikan! dan dengan ara apa komunikasi dilakukan. *erkaitan dengan peran ini! seseorang mempunyai persepsi bagaimana seharusnya seseorang berperilaku dalam situasi tertentu. engan demikian ketika berhubungan dengan orang lain seseorang sudah mempunyai gambaran kira'kira seperti apa penerimaan atau reaksi orang tersebut atau gambaran tentang bagaimana persepsi mereka terhadap sesuatu. alam budaya ,epang dimana perempuan kurang mendapat peran dalam dunia ker+a! maka orang ,epang pada umumnya kurang menghargai kepada rekan bisnisnya yang perempuan. 2tatus merupakan posisi yang berhasil diapai seorang indi-idu dalam suatu kelompok atau masyarakat (/oudon C *itta% ::). i Amerika konsep status disimbulkan dengan keberhasilan dalam bidang material! sedang di ,erman status lebih diirikan oleh penguasaan seseorang pada keahlian! ketrampilan! atau keerdasan dalam bidang tertentu. Bontoh'ontoh ini menun+ukkan bahwa konsep status antara budaya satu dapat berbeda dengan budaya lain. . 2eiring dengan per+alanan waktu! konsep status di &ndonesia mengalami pergeseran. 6ada tahun 19<:an! orang yang dapat beker+a di instansi pemerintah mempunyai status yang lebih tinggi dibanding mereka yang beker+a di lembaga swasta. amun dengan meningkatkan keterlibatan swasta dalam bidang perekonomian pandangan ini mengalami pergeseran. 2tatus orang &ndonesia pada umumnya lebih ditentukan oleh aktor material dan kedudukannya dalam peker+aan.
•
"ende%iniskan tatakrama. Tatakrama yang berlaku di megara atau di budaya satu
akan berbeda dengan budaya lain. Tatakrama ini menyangkut seluruh aspek kehidupan! +adi akan menyangkut bisnis maupun non bisnis. @rang &ndonesia terbiasa menanyakan apakah lawan biaranya #sudah menikah atau belum dan sudah punya anak atau belum! atau anaknya berapa#. 2ementara pertanyaan seperti ini untuk orang'orang Amerika dan Eropa merupakan hal yang tidak pantas ditanyakan. 2ebaliknya! orang Amerika terbiasa menanyakan !o" "as your "eekend, namun orang &ndonesia yang tidak mengenal budaya "eekend ! merasa asing dengan pertanyaan itu! dan tidak tahu harus men+awab apa. i &ndia! orang dapat datang ke rumah kapan sa+a! bahkan tanpa pemberitahuan lebih dulu. 2ementara itu! untuk negara'negara Arab! memberikan hadiah untuk istr i rekan bisnis dinilai tidak sopan! hadiah sebaiknya diberikan kepada anaknya. alam prakteknya banyak sekali tatakrama yang berlaku! sehingga proses bela+ar budaya lain akan berlangsung terus! terutama pada budaya di mana kita akan berinteraksi. •
"enilai &aktu$ *udaya Amerika dan ,erman memandang waktu demikian penting!
sehingga harus dimanaatkan seara eisien. alam suatu pertemuan bisnis! pertemuan dimulai tepat waktu! menggunakan waktu rapat seara eisien! dan berusaha mengakhiri rapat seperti yang di+adwalkan. Hal ini +uga terermin pada saat melakukan komunikasi bisnis! mereka menitikberatkan pada hal'hal yang penting sa+a! dan kemudian menyudahi komunikasi tersebut. 2edangkan dalam budaya &ndonesia khususnya ,awa! dalam berkomunikasi pendahuluan dipandang sangat penting! sehingga pendahuluan ini memakan waktu yang pan+ang! dan setelah itu baru menyampaikan ide pokoknya. /ebih dari itu! mereka kurang menghargai waktu dan bersikap leksibel dalam penggunaan waktunya.
d. Perbedaan dari aspek non verbal 6erbedaan aspek non -erbal men+adi salah satu pembeda budaya satu dengan budaya lain. @leh karena itu memaknai pesan non -rbal tidak bisa hanya berdasar dari pemahaman akan budayanya sendiri. Ada beberapa aspek non -erbal yang ditun+ukkan apda saat berkomunikasi! namun seara garis besar dapat dikelompokkan men+adi dua! yaitu dalam konsep +arak dan bahasa tubuh. •
Konsep 'arak
?ang dimaksud dengan jarak personal adalah seberapa dekat seseorang harus berada dari orang lain dalam proses komunikasi. alam komunikasi! orang &ndonesia dan ,epang menganggap +arak yang ukup kira'kira satu meter. amun Amerika /atin menganggap +arak itu terlalu +auh! sehingga dalam komunikasi mereka akan mengambil +arak kurang dari itu. Apa implikasi konsep +arak ini dalam melakukan komunikasi bisnis= 2eseorang dari konsep +arak yang berbeda tidak dapat meminta orang lain untuk mengambil
+arak seperti yang diinginkan. amun dengan memahami bahwa lawan biaranya mempunyai konsep +arak yang berbeda! mereka akan bela+ar menerima dan memakluminya. /ebih dari itu! apabila lawan biara kemudian memahami konsep +arak yang kita anut! maka dalam proses komunikasi selan+utnya masing'masing akan mengambil +arak yang kompromistik! sehingga dapat diterima oleh kedua belah pihak.
•
Bahasa Tubuh
alam proses komunikasi bahasa tubuh akan melengkapi atau mempertegas bahasa -erbal. ampaknya relati sederhana! namun pemahaman yang keliru mengenai bahasa tubuh dapat menyebabkan salah komunikasi. 2ehingga pada saat berkomunikasi dengan orang asing! perlu diperhatikan bahasa -erbalnya terlebih dahulu. $alau sudah menangkap apa yang disampaikan seara -erbal! kemudian melengkapi dengan pemahaman bahasa tubuh. amun dala m kasus dimana lawan biara memang menggunakan bahasa tubuh dalam berkomunikasi! tuna wiara atau peserta komunikasi tidak mempunyai pemahaman bahasa yang sama! maka satu'satunya +alan hanya dengan memahami bahsa tubuh. 6ada saat berkomunikasi dengan orang asing! dan orang asing tersebut menggunakan bahasa kita! perlu dipahami pula apakah orang asing tersebut memahami bahsa tubuh kita. $arena pemahaman bahasa tubuh berbeda dengan pemahaman bahasa -erbal pada umumnya. Ada baiknya bela+ar perbedaan bahasa tubuh dengan memperhatikan bagaimana pada saat mereka berbiara diikuti dengan bahasa tubuh yang men+elaskan bahasa -erbalnya. alam budaya Amerika! menatap mata pada saat berkomunikasi mengandung makna menghargai lawan biaranya. amun bagi orang ,awa! menatap mata berarti kurang suka dengan yang dikomunikasikan! dan sikap menunduk pada saat dia+ak berbiara menun+ukkan penghormatan atau respek.
e. (eaksi Etnosentris 2ebelum membahas lebih +auh bagaimana pengaruh etnosentrik terhadap komunikasi! pertama'tama perlu dipahami apa pengertian etnosentris. Etnosentrik atau etnosentrik merupakan keenderungan untuk menilai kelompok lain dengan s tandar! perilaku! dan adat atau kebiasaan dalam kelompoknya! serta melihat kelompok lain lebih rendah dibanding kelompoknya sendiri (ulyana C ;akhmat% 77). akin besar kesamaan kelompok lain dengan kelompoknya! makin dekat mereka dengan kelompok tersebut. 2eseorang enderung melihat kelompoknya sendiri! negeri sendiri! dan budaya sendiri yang paling baik dan paling bermoral. alam komunikasi dengan budaya lain! etnosentris seringkali munul dan menimbulkan masalah tersendiri. /ebih dari itu! etnosentris ini dapat men+adi akar permasalahan rasialisme.
Apabila dalam komunikasi seseorang memberikan reaksi yang bersiat etnosentris! maka orang tersebut tidak menerima atau tidak memahami adanya perbedaan budaya. @rang tersebut berasumsi bahwa orang lain akan bertindak seperti dirinya! akan mempunyai asumsi'asumsi yang sama! dan akan menggunakan bahasa serta simbul' simbul yang sama pula. ,ika mereka tidak seperti yang diasumsikan! mereka dianggap salah atau dinilai inerior (lebih rendah). alam proses komunikasi yang seperti ini! menyebabkan kemungkinan yang besar bahwa pesan tidak dipahami dengan baik! atau bahkan proses komunikasi tidak ber+alan lanar! karena orang merasa tersinggung. ?ang perlu dipahami oleh mereka yang melakukan proses komunikasi antarbudaya adalah bagaimana mengatasi reaksi etnosentris= *erikut ini beberapa ara yang dapat digunakan untuk menghindari reaksi etnosentris. •
"enerapkan asas kesamaan
Tidak ada budaya yang inerior dan tidak ada pula budaya yang lebih superior! selain itu tidak ada budaya yang salah dan tidak ada budaya yang paling benar. engan demikian pelaku komunikasi harus menghargai budaya pihak lain! dan menerapkan budaya sendiri untuk kelompoknya sendiri. •
"enerapkan kaidah emas
?ang dimaksud kaidah emas yaitu memperlakukan orang lain seperti kita ingin diperlakukan oleh mereka (ulyana C ;akhmat% 7). Bara ini menggunakan nilai kelompoknya sebagai dasar perilakunya terhadap orang lain. Bara ini relati mudah! karena tidak perlu memahami nilai yang dianut oleh orang lain. •
"enerapkan kaidah timah
$aidah timah menyatakan bahwa seseorang harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka pantas memperlakukan diri mereka sendiri (ulyana C ;akhmat% 7). Bara ini berbeda dengan ara emas! karena untuk memperlakukan orang lain dengan menggunakan nilai orang lain tersebut. Bara ini +uga relati lebih sulit! karena harus memahami terlebih dahulu nilai orang lain. 3. E&>$AT$A $@&$A2& ATA;*A?A
engapa sender perlu memahami budaya yang dimiliki oleh komunikan receiver# $arena budaya akan mempengaruhi persepsi seseorang! termasuk persepsi terhadap apa yang dikomunikasikan. Apabila apa yang dikomunikasikan dipersepsikan seara berbeda! dikatakan komunikasi tidak e%ekti%$ $arena tidak menapai maksudnya! yaitu receiver
tidak mempersepsikan pesan yang dikirimkan seperti apa yang dipersepsikan oleh pengirimnya. a. *ela+ar *udaya Asing
*ela+ar budaya asing yang dimiliki oleh receiver merupakan salah satu ara untuk meningkatkan komunikasi antar budaya. *eberapa metode yang dapat dilakukan untuk bela+ar budaya asing yaitu dengan membaa buku dan artikel! dan bertanya pada orang yang mengenal atau pernah berinteraksi dengan budaya tersebut. 2elain itu untuk memahami budaya asing dengan lebih ta+am! perlu memokusdkan pada hal'hal khusus seperti% ritual! nilai yang dianut! agama! kebiasaan! dan bahkan sistem politik yang berlaku dinegara atau wilayah itu. *ela+ar dari budaya &ndonesia! di mana di dalamnya terdiri dari berbagai subbudaya! maka dalam mempela+ari budaya asing perlu mempertimbangkan adanya subbudaya' subbudaya di dalamnya. $arena subbudaya'subbudaya yang ada didalamnya bisa +adi mempunyai perbedaan yang ukup signiikan dari budaya yang lebih besar atau budaya induknya. 2ebagai onoth! oang asing yang bela+ar budaya &ndonesia akan mengatakan bahwa orang &ndonesia enderung intro-et! namun orang ,awa Timur enderung ekstro-et bahkan dalam tingkat yang relati sama dengan orang'orang Eropa maupun Amerika. engingat bahwa rekuensi dan intensitas komunikasi dengan budaya asing semakin lama semakin tinggi! maka banyak ahli mengembangkan tips untuk berkomunikasi dengan budaya asing. 2alah satunya adalah Ghao dan 6arks dalam artikelnya yang ber+udul Sel$ %ssessment o$ Communication Be!avior& %n 'periential Learning $or ntercultural Business Communication. •
Asumsikan bahwa budaya asing itu berbeda sampai terbukti adanya kesamaan. Hal ini merupakan langkah kehati'khatian! sehingga tidak dengan mudah dan epat menganggap bahwa budayanya sama.
•
$omunikasi merupakan tanggung+awab. engan demikian berhasil tidaknya proses komunikasi akan tergantung pada upaya kita untuk mewu+udkannya. $ita tidak akan membiarkan proses komunikasi ber+alan seadanya atau bahkan menganggap bahwa komunikasi merupakan tanggung +awab orang lain! sehingga kita bersiat pasi sa+a.
•
enghindari penilain (*udgment). engan dan simaklah apa yang dikatakan! dan tanggapilah seara proporsional. ,angan memberikan penilaian sebelum mendengar inormasi seara keseluruhan.
•
Tun+ukkan rasa hormat (respect). ;espek dapat ditun+ukkan dengan berbagai ara! tergantung budayanya! misalnya melalui ara ber+abat tangan! kontak mata! +arak dalam komunikasi! dan isyarat.
•
>unakan empati. 2ebelum mengirim pesan! asumsikan +ika yang menerima pesan tersebut adalah diri kita sendiri. *agaiman perasaan dan sikap kita +ika kita menerika pesan tersebut= Hal ini untuk menghindari agar kita +angan seenaknya sendiri dalam berkomunikasi dengan orang lain.
•
,angan epat putus asa. $etika kita berkomunikasi dengan orang yang berbeda budayanya! +angan epat putus asa! orang lain yang kita a+ak berkomunikasi +uga menghadapi situasi yang sama. Boba ulangi sekali lagi! atau gunakan kalimat yang berbeda.
•
$irimkan pesan yang +elas. ntuk dapat mengirim pesan dengan +elas dapat disusun kalimat yang sederhana (bukan kalimat ma+emuk) dan diper+elas dengan non -erbal.
Tips ini dapat digunakan satu atau kombinasi diantaranya sesuai dengan kebutuhan. engan menggunakan tips ini diharapkan komunikasi dengan orang dari budaya yang berbeda dapat ber+alan dengan lanar. b. engatasi Hambatan *ahasa
alam men+alin hubungan bisnis internasional! bahasa merupakan salah satu masalah penting yang harus diatasi. 6embahasan mengenai bagaimana mengatasi hambatan bahasa dalam komunikasi dapat dibedakan men+adi dua! yaitu hambatan komunikasi lisan dan hambatan komunikasi tertulis. •
)ambatan komunikasi tertulis
2eperti telah dibahas diatas! salah satu bentuk perbedaan budaya adalah bahasa. ?ang perlu diperhatikan yaitu apabila bahasa yang digunakan antara pengirim (sender) dan penerima (receiver) pesan berbeda. alam kondisi
seperti ini komunikasi hendaknya menggunakan bahasa yang dipahami oleh kedua belah pihak. ?ang termasuk dalam komunikasi tertulis adalah menulis dan membaa! sedang yang termasuk komunikasi bisnis tertulis misalnya korespondensi dan pesan pemasaran. Korespondensi
ntuk korespondensi antara orang ?ogyakarta yang menggunakan bahasa ,awa dan orang *andung yang menggunakan bahasa 2unda! dapat dilakukan dengan menggunakan bahasa &ndonesia. alam kasus bisnis internasional! di mana pedagang mebel antik dari ,epara harus berkorespondensi dengan orang ,epang! dapat menggunakan bahasa &nggris. 6emilihan bahasa &nggris karena bahasa ini merupakan bahasa internasional! sehingga dipahami oleh sebagain besar masyarakat dunia. Pesan pemasaran
alam menyampaikan pesan'pesan pemasaran! perusahaan biasanya menggunakan bahasa yang dipahami oleh konsumen tersebut. is alnya produk uaker @atmeal yang diproduksi di Amerika dan dipasarkan di &ndonesia! dalam kemasannya dituliskan pesan'pesan pemasaran dalam bahasa &ndonesia. Tu+uannya untuk memudahkan konsumen memahami pesan pemasaran yang dikirim pihak perusahaan.
/ebih dari itu! penentuan ke dalam bahasa mana sa+a suatu pesan pemasaran akan disusun pada umumnya didasarkan pada produk ters ebut utamanya ditu+ukan ke konsumen mana. isalnya minyak angin ap "$ampak# yang diproduksi oleh 6T ?ahu tama Tangerang. 6roduk ini utamanya ditu+ukan ke konsumen &ndonesia. amun karena minyak itu +uga ditu+ukan ke konsumen Bhina perantauan di beberapa negara! maka pesan pemasaran +uga ditulis ke bahasa Bhina. 2elain itu untuk men+angkau konsumen yang lebih luas! yang tidak memahami bahasa &ndonesia maupun bahasa Bhina! pesan pemasaran diter+emahkan ke dalam bahasa Arab dan &nggris. #* )ambatan komunikasi lisan
alam bahasa lisan! masalah'masalah komunikasi yang munul relati lebih banyak dari komunikasi tertulis. Hal ini dapat dipahami! karena menulis dan membaa bahasa asing relati lebih mudah dari pada berbiara dan mendengarkan dalam bahasa asing. engapa demikian= $arena dalam berbiara dan mendengarkan waktu yang digunakan untuk memikirkan apa yang didengar dan apa yang akan dikatakan relati singkat! dan inormasi dikirim seara berturut' turut dalam +umlah yang banyak. 2elain itu! komunikasi lisan siat hubungan
antar sender dan receiver adalah resiprokal (timbal balik) dimana suatu saat seseorang men+adi sender ! namun kemudian berganti men+adi receiver . 6ada saat men+adi receiver ! ia harus memberikan umpan balik seara spontan! sehingga harus memahami makna saat itu +uga dan harus memberikan umpan balik pada saat itu +uga.
Hal lain yang men+adi kendala dalam komunikasi dengan orang yang mempunyai perbedaan bahasa! yaitu meskipun orang lain dapat berbahasa kita! namun penguapannya (pronunciation) yang digunakan mungkin tidak tepat. isalnya orang ,epang yang berbasaha &ndonesia! mereka akan memguapkan bahasa &ndonesia dengan pronunciation yang tidak tepat! sehingga sulit dipahami. d$ "eningkatkan e%ektivitas komunikasi dengan budaya asing
2etelah mempela+ari budaya asing dan berusaha mengatasi hambatan bahasa! langkah selan+utnya adalh meningkatkan eektiitas komunikasi dengan budaya asing. $arena komunikasi dengan budaya asing dapat dilakukan seara tertulis maupun lisan! maka untuk meningkatkan eektiitasnya +uga harus dilakukan sesuai dengan aranya. •
"eningkatkan Ketrampilan tulis
$omunikasi bisnis dalam bentuk tulis dapat ter+adi dalam korespondensi bisnis! yaitu ketika perusahaan mengirim dan menerima surat bisnis. alam menerima pesan! pahami isi atau inti pesan! sehingga perbedaan dalam gaya dan pendekatan dalam penulisan surat bisnis tidak men+adi okus dalam komunikasi bisnis. 2ementara itu dalam mengirimkan surat bisnis! pahami bagaimana budaya mereka atau kebiasaan mereka dalam mengirimkan surat bisnis! kemudain sesuaikan surat yang akan dikirim tanpa mengubah esensi pesan yang akan disampaikan. amun demikian untuk meningkatkan eisiensi komunikasi tertulis dengan audience yang berbeda budayanya dapat menggunakan pedoman berikut (*o-ee C Thill% 7:). >unakan bahasa &nggris. Tu+uan dari penggunaan bahasa &nggris adalah
menggunakan bahasa &nternasional! sehingga masing'masing pihak tidak ada yang merasa #terpaksa # harus menggunakan bahasa dari pihak lain. *uatlah pesan bisnis seara +elas. ntuk menyampaikan suatu pesan!
gunakan istilah yang spesiik dan berikan ontohnya seara nyata.
Tuliskan alamat yang ditu+u seara +elas dan gunakan ara penulisan alamat
yang laDim di negara tersebut. Hal ini dapat dolakukan dengan melihat penulisan alamat yang dilakukan oleh mereka dalam berkorespondensi. enyebut angka seara +elas. ,ika dalam pesan bisnis mengandung angka!
maka angka tersebut selain dituliskan dalam lambang (misal 1:: :::) +uga disebut atau dituliskan (misal seratus ribu). Hindari penggunaan kata'kata yang tidak biasa digunakan! istilah khusus
yang hanya dipahami kelompok atau kalangan terte ntu. ntuk penggunaan singkatan hendaknya dilengkapi dengan kepan+angan dari singkatan tersebut. *uatlah kalimat yang singkat dan sederhana! sehingga dapat dipahami oleh
orang yang berbeda bahasanya maupun berbeda budayanya. 2usunlah paragra yang pendek! di mana pada satu paragra tersebut hanya
mengandung satu topik atau satu pokok bahasan. 6ada umumnya paragra yang pendek ini terdari dari kira'kira sampai sepuluh baris. >unakan elemen transisi (penghubung)! sehingga audiene lebih mudah
dalam menerima keseluruhan pesan. $atapenghubung yang biasa digunakan adalah sebaIgai tambahan! pertama! kedua! terakhiur dan sebagainya. •
"eningkatkan Ketrampilan Lisan
asalah selan+utnya adalah bagaimana komunikasi lisan yang berbeda bahasanya. *erikut ini beberapa petun+uk yang dapat digunakan untuk berkomunikasi antara orang'orang yang berbeda bahasanya (*o-ee C Thill% 07). )ilangkan gangguan
Bara menghilangkan gangguan dapat dilakukan dengan menguapkan kata' kata seara +elas. sahakan dalam satu kalimat hanya terdapat satu pokok pikiran sa+a. 2ehingga mudah dipahami oleh penerima. +ari umpan balik
6erhatikan dengan seksama tanda'tanda bahwa audience sebetulnya tidak memahami dengan baik apa yang disampaikan. 2elain itu perhatikan umpan balik yang diberikan seara implisit. ,bah bentuk kalimat
Apabila audience nampak tidak memahami apa yang disampaikan! yang dapat dilakukan antara lain dengan mengubah bentuk kalimat. ntuk memper+elas pemahaman audience! +angan mengulangi kalimat yang sama tetapi nadanya dipertinggi atau -olume suaranya diperkeras. 2elain itu gunakan kata'kata yang sesederhana mungkin. Bi#aralah pelan dan ubah bentuk kalimat apabila perlu
*iara pelan membantu audiene dalam memahami pesan yang diterimanya. Apabila sudah diupayakan berbiara pelan! namun nampaknya audiene belum memahami +uga! oba ubah bentuk kalimat! misalnya dari pasi men+adi akti atau berikan ontohnya. Hendaknya sender tidak mengulang kalimat dengan suara yang lebih keras. unakan kata-kata yang akurat dan obyekti%
6emilihan kata harus akurat dan tidak berlebih'lebihan. 2elain itu kata'kata yang digunakan bersiat obyekti! bukan berdasar impresi tertentu. 2edapat mungkin menghindari penggunaan kata'kata seperti% antastik! menak+ubkan! dan se+enisnya karena kata'kata itu berlebihan. "embiarkan orang lain berbi#ara
6ada saat orang lain berbiara! biarkan orang tersebut menyelesaikan pembiaraannya! setelah ia selesai baru memberikan umpan balik. emotong pembiaraan memungkinkan seseorang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pokok pikiran yang penting! karena belum sempat disampaikan sudah dipotong. 2elain itu! memotong pembiaraan orang termasuk tindakan yang tidak sopan. alam kasus khusus! di mana seseorang berbiara pan+ang lebar dan isi pembiaraannya tidak konseptual! dimungkinkan untuk memotong pembiaraan orang tersebut. eskipun begitu! pemotongan harus disampaikan seara baik dan tidak emosional. alam bisnis global persyaratan pemahaman bahasa asing tidak dapat dihindari lagi. &nteraksi dengan orang asing bukan hanya karena dalam perusahaan mempeker+akan orang'orang dari berbagai negara! tetapi perusahaan global +uga berhubungan dengan pemasok! pelanggan! agen! distributor! pesaing! dan hukum dari berbagai negara. *ahasa internasional adalah bahasa &nggris! sehingga pemahaman bahasa &nggris merupakan hal yang penting! namun dalam bisnis'bisnis tertentu diperlukan penguasaan bahasa lain. alam perkembangan ekonomi di &ndonesia! di mana pada tahun 1990 terdapat 0< (89!70J) perusahaan asing berasal dari ,epang! maka pemahaman bahasa ,epang men+adi signiikan dalam komunikasi bisnis. 4. @E/ $@&$A2& ATA;A*A?A
$omunikasi antarbudaya ter+adi apabila pengirim pesan (sender) adalah anggota budaya tertentu sedang penerima (receiver) anggota budaya yang lain. alam komunikasi yang demikian! akan munul masalah'masalah di mana suatu pesan disandi (encoding) dalam suatu budaya dan harus disandi ulang (decoding) dalam budaya lain. Hal ini perlu mendapat perhatian! karena budaya mempengaruhi orang dalam berkomunikasi seperti di+elaskan di atas. *agaimana ter+adinya komunikasi antar budaya digambarkan pada gambar 3.1. berikut. >ambar 3.1. odel komunikasi antarbudaya 2umber4 ulyana C ;akhmat% 1. >ambar tersebut menun+ukkan adanya komunikasi antara tiga budaya! yaitu budaya A! *! dan B. *udaya A dan budaya * relati sama! masing'masing diwakili oleh satu segi empat dan satu segi delapan tak beraturan yang hampir menyerupai segi empat. *udaya B sangat berbeda dengan kedua budaya yang pertama! perbedaan ini ditun+ukkan dengan perbedaan bentuk yang mewakilinya! yakni bentuk lingkaran. 6erbedaan bentuk budaya ini dapat dilihat pertama kali pada saat ia melingkupi indi-idu'indi-idu yang ada di dalamnya. 2elain bentuknya! perbedaan budaya perbedaan budaya +uga ter letak pada indi-idu' indi-idu yang terbentuk dari budaya itu. alam modelKgambar di atas ditun+ukkan dengan isi dari lingkaran. 6erbedaan indi-idu'indi-idu dari budaya A dan * relati keil! di mana kedua indi-idu dari budaya tersebut digambarkan dengan segi delapan takberaturan. amun indi-idu pada budaya B berbeda +auh dari kedua budaya itu! yang digambarkan dengan lingkaran yang tidak utuh. 6erbedaan ini menun+ukkan dua hal! pertama% ada pengaruh'pengaruh lain di samping budaya yang membentuk indi-idu. $edua! meskipun budaya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi indi-idu! indi-idu'indi-idu dalam budaya tersebut mempunyai siat'siat yang berbeda'beda. 6roses encoding dan decoding dalam komunikasi antarbudaya ditun+ukkan dengan panah'panah yang menghubungkan antara budayasatu dengan budaya lain. 6anah'panah menun+ukkan pengiriman pesan dari seorang indi-idu dari suatu budaya ke indi-idu dari budaya lain. $etika pesan meninggalkan budaya dimana ia disandi (encoding) pesan itu mengandung makna yang dikehendaki oleh pengirim pesan. Hal ini ditun+ukkan oleh panah yang meninggalkan suatu budaya akan mengandung pola yang sama seperti yang ada pada indi-idu encoding . an ketika pesan tersebut sampai pada budaya dimana pesan tersebut disandi ulang (decoding) pesan akan mengalami suatu perubahan. engan demikian pengaruh budaya dari pihak penerima telah men+adi bagian dari makna pesan. alam komunikasi antarbudaya! makna yang terkadung dalam pesan semula telah berubah selama tahap decoding . @leh karena itu perilaku komunikati dan makna yang dimiliki pihak penerima tidak mengandung makna'makna yang sama seperti yang dimiliki pengirim pesan.
Tingkat atau dera+at pengaruh budaya dalam komunikasi antarbudaya menun+ukkan tingkat perbedaan antarbudaya satu dengan budaya yang lain. i dalam gambar! tingkat perbedaan antarbudaya ditun+ukkan dengan perubahan pola dari panah'panah pesan. 6erubahan panah dari budaya A ke budaya * atau sebaliknya lebih keil dibanding perubahan panah dari budaya A ke budaya B. Hal ini disebabkan oleh tingkat kesamaan yang lebih besar antara budaya A dan budaya *. 6erilaku komunikati! makna! dan decoding antara budaya A dan * relati sama! oleh karena itu menghasilkan makna yang mendekati makna seperti yang dimaksudkan oleh pengirim. Tetpai karena budaya B berbeda dari kedua budaya tersebut! maka makna yang diterima berbeda dari makna yang dimaksudkan oleh pengirim! dan lebih menyerupai budaya B. >ambar atau model diatas mengindikasikan banyaknya ragam perbedaan budaya dalam komunikasi antarbudaya. $omunikasi antarbudaya ter+adi dalam berbagai situasi! yang berkisar dari interaksi antara orang'orang yang berbeda budayanya seara ekstrem sampai interaksi antara orang'orang yang budayanya sama tetapi subbudaya atau subkelompoknya berbeda. *esarnya perbedaan antara budaya satu dengan budaya lain tergantung tingkat keunikan satu budaya dibanding dengan budaya lainnya. Bontoh komunikasi antarbudaya disini digambarkan seorang petani ,awa yang berkomunikasi dengan petani Amerika. $eduanya mempunyai persamaan yakni peker+aan sebagai petani dan kehidupan pedesaan. amun perbedaan munul dari aktor'aktor seperti% penampilan isik! agama! ilsaat! sikap'sikap sosial! bahasa! dan dera+at perkembangan teknologi. 6erbedaan akan lebih keil apabila dibandingkan dengan budaya ,awa yang tinggal di pedesaan dengan yang tinggal di perkotaan. Bontoh lain adalah perbedaan budaya antara budaya &nggris dan Banada. Tingkat perbedaan keduanya relati keil! karena adanya persamaan dalam hal% penampilan isik! bahasa! tingkat perkembangan teknologi! dan sikap'sikap sosialnya.