PENGANTAR PSIKOLOGI LINTAS BUDAYA
Ike Herdiana, dkk Fakultas Psikologi Unair Surabaya 2011
Tujuan Psikologi Lintas Budaya •
•
•
menguji generalitas pengetahuan dan teori psikologi yang telah ada (Whiting & Segall)
To explore dan to discover variasi budaya dan psikologis Mencoba menyusun dan mengintegrasikan psikologi sehingga dasar-dasarnya semakin luas dan memiliki generalisasi yang luas dan terbentuk psikologi universal
Apakah Psikologi lintas Budaya? •
•
Studi ilmiah tentang variasi dari perilaku manusia yang dipengaruhi oleh berbagai konteks budaya Ada dua pemahaman tentang definisi tersebut: (1) Menggambarkan keberagaman perilaku manusia di dunia, dan (2) menghubungkan perilaku individu dengan lingkungan kultural dimana mereka tinggal
•
•
•
•
Penelitian lintas budaya dalam psikologi adalah perbadingan yang sistematik tentang variabel2 psikologis yang berada dalam budaya yang berbeda dalam rangka untuk mendapatkan antesedent dan proses terbentuknya perilaku (Eckenberger, 1972) PLB adalah studi yang sistematik mengenai berbagai variasi keanggotaan suatu kelompok budaya tertentu yang dapat diprediksi dan penting pengaruhnya pada pembentukan perilaku (Brislin, Lonner, Thorndike, 1973) Cultural Psychology adalah suatu rancangan studi komparatif yang menggambarkan bagaimana budaya dan psyche saling mempengaruhi satu dengan lainnya (Shweder & Sullivan, 1993, p. 498) Cultural psychology adalah studi tentang peran budaya terhadap kehidupan mental manusia (Cole, 1996)
KESIMPULAN DEFINISI PLB •
PLB adalah studi tentang kesamaan dan perberdaan pada fungsi-fungsi psikologis individu dalam berbagai budaya dan kelompok etnokultural; hubungan antara variabel-variabel psikologis dan sosiocultural, variabel ekokultural dan biologis dan terjadinya perubahan pada variabelvariabel tersebut (Segall dkk, 2002)
UNTUK MENGHINDARKAN PERBEDAAN PANDANGAN DIPERLUKAN TIGA PERSPEKTIF DASAR PEMIKIRAN: •
•
•
Absolutisme: bahwa fenomena psikologi itu pada dasarnya sama (kualitasnya) untuk semua budaya. Contoh : jujur ya jujur., depresi ya depresi Relativisme: bahwa semua perilaku manusia secara budaya sudah terpola. Penjelasan perilaku selalu dipandang dari konteks budaya. Contoh: pandai = cerdas (Jawa), atau sukses dan berhaji (orang Madura) Universalisme: didasari pada kedua perspektif di atas, muncul asumsi bahwa proses dasar psikologis berlaku umum (common ) untuk semua anggota spesies dan budaya mempengaruhi perkembangan dan karakteristik psikologi. Contoh : etik-emik, perilaku makan, pacaran, pengasuhan
Variabel konteks ekologis •
•
Meliputi variabel iklim dan alam Misalnya: suplai air, kondisi tanah, tekstur tanah,
SOSIALISASI •
•
Sosialisasi adalah keseluruhan proses dimana individu yang lahir dengan seluruh potensinya dikembangkan dalam perilaku nyata yang sesuai dengan suatu rentang (batasan)yang lebih sempit , yaitu rentang yang disetujui dan diterima menurut standard kelompoknya Child, 1954) Agen sosialisasi : orang tua, guru, orang yang lebih tua lain yang memiliki pengetahuan lebih dalam cara hidup di masyarakat
ENKULTURASI •
Semua pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan manusia yang dikarenakan ia harus mempelajarinya (Herkowits, 1948)
•
Terjadinya tidak disadari dan spontanitas
•
Contoh: bahasa, cara makan
