Makalah Sistem Penghantaran Obat
“Transdermal Patch “
Dibuat Oleh : Kelompok 1 Khairin rinisa Le Lesta stari Monica &rnad' )adhila &dani Koppa )ir,ana
(1!"#"$""% (1!"#1#% (1!"*+!#"% (1!"#"!"%
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA 2016
Kata Pengantar Pu-i s'ukur kehadirat Tuhan 'ang Maha .sa karena berkat rahmat/)'a kami dapat men'elesaikan makalah ber-udul “Transdermal Patch0 Makalah ini dibuat dibuat untuk untuk memenuhi memenuhi tugas mata kuliah Sistem Penghantaran Penghantaran Obat Dengan Dengan selesain'a makalah ini2 kami mengucapkan terima kasih kepada : 1 Dr Sil3 Sil3ia ia Surin Surini2 i2 MPha MPharm rmSc2 Sc2 &pt &pt 'ang telah memberikan bimbingan dan tugas ini kepada kami 4 Piha Pihak k 5 piha pihak k lain lain 'ang 'ang telah telah memb memban antu tu dan menduk mendukun ung g kami kami sehingga makalah ini dapat terselesaikan Kami men'adari bah,a makalah ini masih ban'ak kekurangan dan masih -auh dari kesempurnaan Oleh karena itu2 kami mengharapkan kritik dan saran 'ang membangun dari para pembaca 6ntuk itu kami mengucapkan terima kasih
Depok2 Maret 4!1" Pen'usun
ii
DAFTAR ISI
7&L&M&) 86D6L i D&9T& ;S; ii 1 P.)D&76L6&) 1 11 Latar belakang 4 14 umusan Masalah 4 1 Tu-uan Penulisan 4 1* Metode Penulisan 4 1$ Sistematika Penulisan 4 4 T&)SD.M&L P&T<7 D6= D.L;>.? S?ST.M * 41 Latar @elakang Pengetahuan Transdermal Patch * 44 Komponen Transdermal Patch 4 Kelebihan dan Kekurangan Sistem Transdermal Patch 11 4* Kategori Sistem Transdermal Patch 14 4$ Data PenetrasiA&bsorpsi ;n >i3o dan ;n >itro 1 K.S;MP6L&) D&) S&&) 4 1 Kesimpulan 4 4 Saran 4 D&9T& &<6&) 4*
iii
i3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belaang &dministrasi obat secara oral biasan'a dihubungkan dengan bioa3ailabilitas obat 'ang rendah dan perbedaan metabolism antar indi3idu Sementara2 administrasi secara in-eksi intra3ena sangat tidak disukai oleh pasien karena pemberian n'a secara in3asi3e dan men'akitkan Keduan'a sama/sama memiliki eBek rendahn'a kepatuhan pasien dalam men-alankan terapi Pengembangan penelitian saat ini sedang cukup ban'ak mengarah kepada administrasi obat melalui kulit 'ang merupakan orang terluas 'ang dimiliki tubuh 'akni seluas 12# m 4 dan merupakan 1!C massa total tubuh alaupun kulit pada dasarn'a memiliki Bungsi penting sebagai barrier utama tubuh untuk melindungi dari pengaruh lingkungan luar berupa partikel asing2 namun sediaan transdermal dapat memungkinkan suatu molekul obat berpermeasi pada lapisan kulit sehingga dapat menu-u ke sistemik Pada sistem penghantaran obat transdermal2 sediaan melekat pada kulit dan menghantarkan obat untuk melintasi kulit pada kecepatan 'ang terkontrol menu-u ke pembuluh darah @entuk sediaan transdermal 'ang popular di mas'arakat adalah berupa patch dan telah ban'ak dikembangkan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan Misaln'a skopolamin patch untuk mabuk saat berkendara2 nitrogliserin untuk gangguan pada -antung2 estrasiol dan testosterone untuk terapi sulih hormone2 Bentan'l pada mana-emen n'eri2 nikotin patch untuk smoking cessation, ri3astigmin untuk pen'akit &lEheimer2 dan meth'lphenidate untuk mengatasi Attention Deficit Hyperactivity Disorder (&D7D% Maka dari itu sediaan transdermal dapat men-adi rute administrasi 'ang baik dibandingkan administrasi oral meningat adan'a metabolisme lintas pertama2 menghindari enEim pencernaan 'ang dapat mendegradasi obat pada administrasi oral2 dan sediaan transdermal memiliki kemampuan untuk melepaskan obat secara terkontrol dalam -angka ,aktu 'ang pan-ang 1.2 R!"!#an Ma#ala$ &dapun rumusan masalah 'ang diangkat dalam makalah ini adalah : &pa 'ang dimaksud dengan sediaan Transdermal PatchF &pa kelebihan dan kekurangan dari sediaan Transdermal PatchF @agaimana mekanisme ter-erapn'a obat atau posisi obat dalam sistem Transdermal PatchF @agaimana mekanisme pelepasan obat dari sediaan Transdermal PatchF @agaimana mekanisme penghantaran obat dari sediaan Transdermal Patch hingga dapat memberikan eBek terapiF
1
1.% T!&!an Pen!l'#an &dapun tu-uan dari penulisan makalah ini adalah: 6ntuk mengetahui mengenai pengertian dan tu-uan dari sediaan Transdermal Patch 6ntuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari sediaan Transdermal Patch 6ntuk mengetahui mekanisme ter-erapn'a obat atau posisi obat dalam sistem Transdermal Patch 6ntuk mengetahui mekanisme pelepasan obat dari sediaan Transdermal Patch 6ntuk mengetahui mekanisme penghantaran obat dari sediaan Transdermal Patch hingga dapat memberikan eBek terapi 1.( Met)*e Pen!l'#an Dalam penulisan makalah ini2 penulis menggunakan metode studi pustaka untuk mencari data dan Bakta/Bakta dari berbagai sumber &dapun sumber 'ang digunakan penulis dalam penulisan makalah ini 'aitu -urnal2 buku2 dan berbagai sumber dari internet 1.+ S'#te"at'a Pen!l'#an
Sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: @&@ 1 : P.D&76L6&) 11 Latar @elakang 14 umusan Masalah 1 Tu-uan Penulisan 1* Metode Penulisan 1$ Sistematika Penulisan @&@ ;; : T&)SD.M&L D6= D.L;>.? S?ST.M 41 Latar @elakang Pengatahuan Transdermal Patch 44 Komponen Transdermal Patch 4 Kelebihan dan Kekurangan Transdermal Patch 4* Kategori Sistem Transdermal Patch 4 $ Data PenetrasiA&bsorpsi ;n >i3o dan ;n >itro @&@ ;;; : P.)6T6P 1 Kesimpulan 4 Saran D&9T& P6ST&K&
4
BAB II ISI
2.1 Latar Belaang Pengata$!an Tran#*er"al Pat,$ De-'n'#' S'#te" Peng$antaran Tran#*er"al Sistem penghantaran obat transdermal merupakan suatu sistem 'ang men'ediakan penghantaran obat terkontrol melalui kulit ke sirkulasi sistemik Sistem penghantaran transdermal erat kaitann'a dengan kulit Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh2 bobotn'a sekitar 1$C dari bobot tubuh Kulit mempun'ai ban'ak Bungsi 3ital2 seperti memberikan perlindungan terhadap bentuk Bisik2 kimia2 dan Eat biologi 'ang berbaha'a2 mencegah hilangn'a cairan tubuh dalam -umlah 'ang besar dan berperan penting dalam meregulasi panas tubuh
Kulit memiliki tiga lapisan2 'aitu epidermis2 dermis2 dan hipodermis (-aringan subkutan% Lapisan paling luar2 epidermis2 terdiri atas kumpulan sel 'ang disebut keratinosit2 'ang berBungsi untuk mensintesis keratin2 protein 'ang berbentuk seperti benang pan-ang dengan Bungsi sebagai pelindung .pidermis terbagi ke dalam * lapisan berdasarkan morBologi keratinosit dan posisin'a2 'aitu stratum germinati3um2 stratum spinosum2 stratum granulosum2 dan stratum korneumKetebalan lapisan ini ber3ariasi bergantung pada letakn'a pada anatomi tubuh Kelopak mata misaln'a2 memiliki lapisan epidermis 'ang paling tipis2 lapisann'a kurang dari !21 mm sedangkan telapak tangan dan telapak kaki memiliki lapisan epidermis 'ang paling tebal2 memiliki ketebalan sekitar 12$ mm Lapisan tengah2 dermis2 tersusun atas protein 'ang disebut kolagen Dermis terletak pada -aringan subkutan atau panniculus2 'ang mengandung sedikit sel lemak 'ang disebut liposit Dermis adalah lapisan tengah kulit (di ba,ah epidermis% 'ang mengandung serat kolagen2 serat elastis2 asam hialuronik2 pembuluh darah dan pembuluh limBatik2 Bolikel rambut2 saraB2 kelen-ar2 dan ban'ak lainn'a&dan'a pembuluh darah di dermis ini memungkinkan obat 'ang dapat sampai ke lapisan ini untuk masuk ke sirkulasi sistemik dan menu-u targetdermis 'ang paling tebal terletak di kulit punggung2 'ang mana ketebalann'a mencapai !/*! kali atau setebal epidermis (8ames2 @erger2 G .lston2 4!!"% 7ipodermis atau -aringan lemak subkutan mendukung dermis dan epidermis Pada hipodermis ini terdapat tempat pen'impanan lemak Lapisan ini membantu untuk mengatur suhu2 men'ediakan nutrisi dan memberikan proteksi secara mekanik Pada lapisan ini -uga terdapat pembuluh darah dan
saraB 6ntuk sistem penghantaran transdermal2 obat harus berpenetrasi mele,ati ketiga lapisan utama kulit ini dan mencapai ke sirkulasi sistemik sedangkan untuk sistem penghantaran topikal obat berpenetrasi han'a diharuskan mele,ati stratum korneum
=ambar 41 Struktur Kulit (Latheesh-lalL2 et al2 4!11% Fat)r ang Me"/engar!$' B')aa'l''l'ta# S'#te" Peng$antaran Oat Tran#*er"al @erikut ini adalah Baktor 'ang mempengaruhi bioa3ailibilitas s'stem penghantaran obat transdermal menurut buku Drug Deli3er' and Targeting
a 9aktor 9isiologis Stratum corneum (S<% S< merupakan barrier utama 'ang menghalangi absorpsi obat melalui kulit (terutama untuk obat/obat 'ang kurang lipoBil%
*
membentuk reser3oir di membran sehingga masih ter-adi pelepasan obat ,alaupun sistem penghantarn'a telah dilepas &natomi &da beberapa bagian tubuh 'ang kulitn'a lebih permeabel dibandingkan dengan bagian tubuh lain2 seperti genitalia2 khususn'a skrotum2 aHilla2 ,a-ah2 kulit kepala2 dan post-auricularly @agian/bagian tubuh ini telah digunakan untuk mengoptimalkan pemberian transdermal
;ritasi kulit dan sensitisasi
$
@eberapa obat mungkun bersiBat iritan pada kulit sehingga dapat men'ebabkan respon inBlamasi b 9aktor 9ormulasi @ioa3ailabilitas obat dipengaruhi oleh la-u dan -umlah obat 'ang terabsorpsi Pada penghantaran transdermal2 obat terabsorpsi ke kulit melalui proses diBusi berdasarkan 7ukum 9ickIs 1 dan 4 @erikut adalah gambaran proses diBusi dari sediaan transdermal ke dalam kulit dan kur3a obat 'ang berpenetrasi per satuan ,aktu
=ambar 44 Proses diBusi sediaan transdermal dan kur3a penetrasi per satuan ,aktu (7iller'2 et al2 4!!1% @erdasarkan 7ukum 9ickIs 12 'akni 2 dimana <3 (konsentrasi obat di dalam pemba,aAvehicle%2 D (diBusiBitas obat di stratum corneum%2 Kp (koeBisien partisi obat di stratum korneum/ Bormula% Maka cara untuk mempercepat 9luH (la-u diBusi obat% adalah dengan cara meningkatkan <3 atau Kp
"
Sumber lain menerangkan Baktor 'ang mempenaruhi bioa3ailibilitas s'stem penghantaran obat transdermal sebagai berikut (Kesar,ani2etal 4!1% a 9aktor Bisikokimia Skin hydration Permeabilitas kulit akan meningkat signiBikan -ika berkontak dengan air 7idrasi merupakan Baktor 'ang paling penting pada permeasi kulit2 sehingga penggunaan humectant pada penghantaran transdermal dibutuhkan Temperatur dan p7 Permeasi obat meningkat 1! kali dengan perubahan suhu KoeBisien diBusi menurun ketika temperature -uga menurun Disosiasi asam lemah dan basa lemah -uga tergantung dari nilai pKa atau pKb Proporsi obat tak terionisasi men-elaskan -umlah konsentrasi obat pada kulit Oleh sebab itu suhu dan p7 merupakan Baktor penting 'ang mempengaruhi permeasi obat KoeBisien diBusi Pada suhu 'ang konstan2 koeBisien diBusi obat bergantung pada karakteristik Eat aktiB2 medium diBusi dan interaksi antara mereka Konsentrasi Eat aktiB KoeBisien partisi Obat dengan koeBisien partisi 'ang tinggi tidak bisa meninggalkan lapisan lipid2 sebalikn'a obat dengan koeBisien partisi 'an rendah tidak dapat berpermeasi 6kuran dan bentuk molecular b 9aktor biologi Kondisi kulit &sam2 basa2 methanol2 dan kloroBorm dapat merusak sel kulit dan memicu penetrasi &dan'a pen'akit pada kulit mengubah kondisi kulit itu sendiri Kuit 'ang utuh memiliki barrier 'ang lebih bagus2 namun hal tersebut mempengaruhi permeasi Eat aktiB ke dalam kulit 6sia kulit Kulit 'ang masih muda memiliki permeasi 'ang lebih baik disbanding 'ang sudah tua &liran darah Perubahan pada sirkulasi peripheral dapat mempengaruhi absorbs transdermal egional skin site Ketebalan kulit2 kondisi alamiah pada stratum corneum mempengaruhi permeasi obat
Metabolisme kulit
#
Kulit memetabolisme steroid2 hormon2 bahan kimia karsinogenik dan beberapa obat Sehinga kulit men-elaskan eBikasi dari permeasi obat kedalam kulit >ariasi spesiBik pada kulit Ketebalan kulit2 densitas kulit dan keratinisasi kulit dapat mempengaruhi penetrasi
Pe"ag'an S'#te" Peng$antaran Tran#*er"al Metode/metode penghantaran obat secara transdermal dapat dibedakan men-adi: a% PasiB dan &ktiB Metode PasiB @entuk kon3ensional dari aplikasi obat pada kulit adalah penggunaan bahan pemba,a dalam bentuk salep2 krim2 gel dan teknologi patch passive &khir/akhir ini sediaan tersebut dikembangkan sehingga dapat meningkatkan kemampuan obat berdiBusi danAatau meningkatkan permeabilitas kulit Pendekatan 'ang dilakukan meliputi penggunaan peningkat penetrasi2 sistem supersaturated, bentuk prodrug dan metabolit2 liposome dan pemba,a lainn'a &kan tetapi -umlah obat 'ang dapat dihantarkan dengan metode ini masih terbatas karena karakteristik pelindung dari kulit tidak berubah secara Bundamental Metode &ktiB Metode ini meliputi penggunaan energi dari luar 'ang beker-a sebagai driving force danAatau menurunkan pelindung alami kulit untuk meningkatkan permeasi molekul obat ke dalam kulit Penggunaan metode aktiB ini telah menghasilkan kema-uan penting dalam sistem penghantaran obat Metode ini memungkinkan peningkatan penetrasi dari molekul berukuran besar ($!! Da%2 polar dan hidroBilik2 dan keban'akan untuk peptida dan protein Metode pasiB belum mampu untuk menghasilkan peningkatan penetrasi untuk molekul seperti ini
b% Kimia dan 9isika Kimia : - Liposom - prodrug 9isika: - ;ontophoresis - .lectroporation
+
-
Sonophoresis (ultrasound% Laser adiation and Photomechanical a3es adio 9reuenc' Magnetophoresis Thermophoresis Microneedle/based de3ice
2.2 K)"/)nen Tran#*er"al Pat,$
Transdermal patch merupakan sediaan 'ang didesain untuk menghantarkan substansi obat dari permukaan kulit menembus lapisan/ lapisan kulit ke sirkulasi sitemik (&llen2 Popo3ich2 G &nsel2 4!11%Menurut Le,is (4!1!%2patch transdermal merupakan suatu patch medikasi 'ang diaplikasikan pada permukaan kulit secara nonin3asiB untuk menghantarkan se-umlah dosis tertentu obat melalui lapisan/lapisan kulit dan masuk ke sirkulasi sistemik Sediaan transdermal menghantarkan obat dalam -umlah tertentu mele,ati kulit ke aliran darah
=ambar 4 Patch Transdermal Patch transdermal umumn'a terdiri dari beberapa komponen2 'aitu backing membrane atau backing layer 2 sistem reser3oir obat atau sistem matriks2 membran pengontrol la-u penghantaran obat2 lapisan adhesiB2 release liner2 dan peningkat penetrasi ( penetration enhancer % a Backing membrane/backing layer Backing membrane atau backing layer merupakan lapisan 'ang berBungsi untuk melindungi sistem dari lingkungan luar dan mencegah lepasn'a Eat aktiB dari sistem atau kelembaban dari kulit (&llen2 Popo3ich2 G &nsel2 4!11% Backing layer biasan'a bersiBat oklusiB -ika patch berukuran relatiB kecil atau -ika Eat aktiB dikeliling oleh adhesiB periBer Oleh karena itu2 dapat digunakan Bilm tipis polietilen2 poliester2 atau poliuretan sebagai backing layer Backing layer harus dapat men-aga kelembaban dan hidrasi kulit sehingga meningkatkan penetrasi obat 6ntuk patch 'ang berukuran besar2 backing layer 'ang digunakan harus memiliki multi-directional stretch 'ang baik sehingga memberikan
b
c
d
e
kekuatan mekanis pada patch tersebut Selain itu2 backing layer -uga harus bersiBat lentur sehingga memudahkan pasien untuk bergerak sehingga n'aman digunakan (illiams2 4!!% Sistem reser3oir obat atau sistem matriks Sistem reser3oir obat atau sistem matriks berBungsi untuk men'impan dan melepaskan obat pada kulit (&llen2 Popo3ich2 G &nsel2 4!11% Matriks polimer dapat disiapkan dengan mendispersikan Eat aktiB pada cairan atau polimer sintetik solid Polimer 'ang digunakan pada sistem penghantaran transdermal harus stabil dan kompatibel dengan komponen lain pada sistem dan harus mampu memberikan pelepasan eBektiB obat dari sediaan Polimer 'ang dapat digunakan dapat diklasiBikasikan sebagai berikut: 1 Polimer alam2 contohn'a deri3at selulosa2 Eein2 gelatin2 shellac2 ,aH2 gum2 chitosan 4 .lastomer sintetik2 contohn'a polibutadien2 poliisobutilen2 karet silikon , akrilonitril2 neopren Polimer sintetik2 contohn'a poli3inil alkohol2 poli3inil klorida2 polietilen2 polipropilen2 poliakrilat2 poliamida2 poliurea2 poli3inilpirolidon2 polimetilmetaakrilat Membran pengontrol la-u pelepasan obat Lapisan ini digunakan untuk mengatur la-u pelepasan Eat aktiB dari patch ke permukaan kulit 6mumn'a terbuat dari polimer alam seperti deri3at selulosa dan chitosan ataupun campuran kopolimer etilen asetat dan 3inil asetat (illiams2 4!!% Lapisan adhesiB Lapisan adhesiB berBungsi untuk men-aga patch tetap melekat dengan kulit (&llen2 Popo3ich2 G &nsel2 4!11% Lapisan adhesiB harus sensitiB terhadap tekanan2 sehingga se,aktu ingin diaplikasikan pada kulit han'a diperlukan sedikit tekanan dan tetap melekat pada periode 'ang ditentukan Oleh karena itu2 digunakan pressure-sensitive adhesive (PS&% Pertimbangan pemilihan bahan adhesiB2 antara lain harus dapat menempel dalam ,aktu 'ang cukup lama2 sebaikn'a tidak mengiritasi dan tidak menimbulkan alergi2 sebaikn'a kompatibel dengan obat dan eksipien lainn'a2 sebaikn'a memungkinkan patch dilepaskan dengan rasa n'eri 'ang sesedikit mungkin ( painless%2 serta tidak ada bahan adhesiB 'ang tersisa pada kulit ketika patch dilepaskan (illiams2 4!!% Tiga golongan PS& 'ang sering digunakan adalah golongan poliakrilat2 poliisobutilen (P;@%2 dan polidimetilsiloksan atau silikon (Li G 8asti2 4!!"% elease liners elease liner merupakan lapisan penutup 'ang harus dibuka sebelum patch diaplikasikan pada kulit (&llen2 Popo3ich2 G &nsel2 4!11% Selain itu2 -uga berguna untuk mencegah hilangn'a Eat aktiB selama pen'impanan dan untuk mencegah adan'a kontaminasi 6mumn'a terbuat
1!
dari silikon dan poliester ;dealn'a2 lapisan ini harus dapat mudah dilepaskan dari lapisan adhesiB tanpa menghilangkan bahan adhesiB itu sendiri2 namun -uga harus berikatan cukup kuat untuk mencegah terlepasn'a lapisan liner secara tidak senga-a Pertimbangan lain dalam pemilihan release liner adalah kompatibilitasn'a dengan Bormulasi2 dapat meminimalisasi hilangn'a komponen 'ang mudah menguap seperti etanol2 dan harus memiliki stabilitas kimia 'ang baik (illiams2 4!!% B Peningkat Penetrasi ( !enetration "nhancer % Peningkat penetrasi secara kimia akan meningkatkan permeabilitas kulit dengan cara merusak atau mengubah keadaan Bisikokimia alami dari stratum korneum secara reversible untuk mengurangi resistensi diBusi Perubahan 'ang dilakukan misaln'a dengan cara meningkatkan hidrasi stratum korneum2 mengubah struktur lemak dan lipoprotein dalam rongga intraseluler melalui aksi pelarut atau denaturasi2 ataupun keduan'a @eberapa contoh peningkat penetrasi secara kimia adalah aseton2 dimetil asetamida2 dimetil Bormamida2 dimetil sulBoksida2 etanol2 asam oleat2 polietilen glikol2 propilen glikol2 min'ak cardamom2 min'ak lemon2 d/ limonen2 dan natrium lauril sulBat Pemilihan peningkat permeasi harus berdasarkan eBisiensin'a dalam meningkatkan permeasi kulit2 tetapi harus tetap mempertimbangkan toksisitas pada kulit2 dan harus kompatibel dengan komponen lain (&llen2 Popo3ich2 G &nsel2 4!11% 2.% Kele'$an *an e!rangan #'#te" tran#*er"al /at,$ H'ller3 et al3 20014 Kelebihan dari sistem transdermal patch :
Mencegah metabolisme presistemik (misal2 degradasi obat di saluran gastrointestinal atau hati% Dapat digunakan sebagai pengganti rute pemberian oral dalam pengobatan -ika pasien memiliki kondisi khusus seperti muntah atau diare serta dapat digunakan untuk keadaan darurat seperti pasien 'ang tidak sadarkan diri Kadar obat di sirkulasi sistemik dapat dipertahankan dengan konstan tetap berada di dalam -endela terapi Durasi aksi obat untuk satu kali administrasi obat men-adi lama dan dapat mengurangi Brekuensi pemakaian sehingga meningkatkan kepatuhan pasien Penggunaan obat dapat dihentikan dengan mencabut patch
Kekurangan dari sistem transdermal patch :
11
Obat 'ang digunakan harus memiliki berat molekul 'ang cukup kecil sekitar J$! Da 7al ini dikarenakan semakin besar molekul maka akan semakin sulit diBusi ke dalam kulit Obat 'ang digunakan harus memiliki lipoBilisitas 'ang baik karena harus menembus membran kulit 'aitu stratum korneum 'ang bersiBat lipoBil )ilai Log P 'ang harus dimiliki 1/ )amun -ika terlalu lipoBil maka akan men-adi masalah karena selain mele,ati lapisan epidermis 'ang hidroBil Maka dari itu diperlukan -uga kelarutan dalam air 'ang cukup baik at aktiB dan komponen lain memiliki kemungkinan untuk men'ebabkan dermatitis
2.( Kateg)r' S'#te" Tran#*er"al Pat,$
Terdapat ban'ak 3ariasi produk transdermal di pasaran saat ini2 sehingga ban'ak sekali istilah patch 'ang umum digunakan seperti “reser3oir02 “monolitik02 “membran terkontrol02 “adhesiB02 dan sebagain'a )amun2 istilah/istiah tersebut tidak digunakan secara konsisten sehingga dapat men'ebabkan penggunaan istilah 'ang tidak akurat Pembagian sederhana dan mudah dapat dilihat berdasarkan Bormulasi suatu sediaan transdermal 'ang dibagi men-adi tiga kategori: Sistem adhesiB Sistem berlapis Sistem reser3oir Persamaan 'ang dimiliki ketiga kategori tersebut terletak pada permukaan eksterior Pada satu sisi2 terdapat backing layer 'ang bersiBat impermeabel sehingga Eat aktiB dan komponen lainn'a tidak dapat berdiBusi Pada sisi lainn'a terdapat bagian 'ang akan kontak dengan kulit2 dimana harus melepas peel strip terlebih dahulu untuk mengaplikasikan patch transdermal ?ang membedakan dari ketiga kategori tersebut adalah komposisi dan desain sediaan 'ang dapat ber3ariasi di antara kedua sisi tersebut
14
=ambar 4* Kategori transdermal patch (7iller'2 et al2 4!!1% @erikut adalah beberapa contoh lain sediaan transdermal patch
=ambar 4*
2.(.1 Tran#*er"al /at,$ #'#te" a*$e#'-
Patch adhesiB merupakan patch transdermal paling sederhana2 'aitu han'a terdiri dari lapisan polimer adhesiB 'ang mengandung obat Sediaan ini dapat mengandung Eat aktiB dalam -umlah ban'ak2 bahkan seringkali -umlahn'a melebihi dari -umlah obat 'ang seharusn'a dihantarkan )amun2 kemampuan mengontrol pelepasan obat relatiB kecil2 sehingga 'ang meregulasi la-u absorbsi Eat aktiB ke dalam tubuh merupakan stratum corneum (7iller'2 &n'a M2 et al 24!!1%
Posisi obat Pada sistem ini2 obat ter-erap pada lapisan polimer adhesi3e Lapisan adhesi3e dikelilingi oleh lapisan liner dan backing @ahan &dhesi3e 'ang biasa dipakai ialah &cr'lic2 pol'isobut'lene (P;@%2 dan silikon
Mekanisme pelepasan obat Pada sistem ini2 di mana obat ini dimasukkan langsung ke lapisan polimer adhesi3e2 daripada ke lapisan terpisah Lapisan polimer inilah 'ang @iasan'a digunakan untuk sen'a,a dengan berat molekul 'ang lebih kecil . Pada sistem
1
ini2 Lapisan adhesi3e tidak han'a berBungsi untuk melekatkan berbagai lapisan bersama/sama tapi -uga bertanggung -a,ab untuk melepaskan obat lansung ke kulit (&Eeem & 4!!%
=ambar 4" Sistem patch adhesiB 2.(.2 Tran#*er"al /at,$ #'#te" erla/'#
=ambar 4# Sistem berlapis (layered % Sediaan transdermal tipe layered -uga sering disebut dengan sediaan transdermal matriks di mana pada tipe ini2 obat didispersikan secara homogen dalam matriks polimer hidroBilik ataupun lipoBilik Sediaan transdermal tipe layered memiliki karakteristik di mana obat 'ang terdispersi dalam polimer matriks berada di antara backing layer dan adhesive layer 2 sehingga adhesive layer tidak berperan sebagai pelepasan obat namun han'a sebagai tempat kontak dengan kulit Pelepasan obat 'ang ter-adi dalam sediaan tipe ini bergantung pada diBusi2 sehingga Eat aktiB harus dapat berdiBusi melalui matriks polimer agar dapat dilepas @erbeda dengan tipe reser3oir 'ang memiliki la-u pelepasan orde nol2 pelepasan obat pada transdermal tipe ini seiring ,aktu men-adi lambat karena dipengaruhi oleh konsentrasi obat dalam sediaan 'ang berkurang Pada a,aln'a2 molekul obat 'ang berada dekat dengan permukaan adhesive akan dilepaskan paling a,al Seiring ,aktu2 molekul/molekul 'ang berada -auh dari permukaan harus menempuh -arak 'ang lebih besar untuk mencapai bagian eksterior sehingga ,aktu pelepasan meningkat (
1*
tidak terdisolusi Ketika komposisi Eat aktiB melebihi !C dari 3olume matriks polimer2 kontak antar parikel obat tersebut mengakibatkan pembentukan mikrokanal sehingga sediaan transdermal tipe ini berpori (7iller'2 et al2 4!!1%
2.(.% Tran#*er"al /at,$ #'#te" re#er)'r
Posisi Obat Karakteristik dari sediaan transdermal patch sistem reser3oir adalah terdapat reser3oir obat 'ang diselimuti oleh suatu membran polimer Membran polimer ini mengatur la-u pelepasan obat dari sediaan2 sehingga disebut dengan rate controlling membrane Sediaan transdermal patch dengan sisitem ini -uga memiliki resiko ter-adin'a dose dumping -ika membran pengatur la-u pelepasan hancur atau rusak Proses diBusi ter-adi mele,ati membran polimer atau melalui pori/pori pada membran polimer tersebut (Perrie2 ?2 G ades2 T2 4!1!%
=ambar 4+ Transdermal Patch Sistem eser3oir (&llen2 L >2 Popo3ich2 ) =2 G &nsel2 7 <2 4!1!%
Membran 'ang biasan'a digunakan adalah etil 3inil asetat tak berpori atau lapisan polietilen dengan mikropori
1$
cairan matriks silikon Sistem ini didesain untuk melepaskan $!! g nitrogliserin per cm4 per hari (Perrie2 ?2 G ades2 T2 4!1!%
=ambar 4 Sistem Transderm/)itro (Perrie2 ?2 G ades2 T2 4!1!%
Mekanisme pelepasan dan penghantaran transdermal patch sistem reser3oir Pelepasan obat melalui sistem reser3oir mengikuti orde nol Obat dilepaskan secara konstan dengan bantuan rate controlling membrane, karena pada sistem reser3oir seluruh obat akan mendekat pada rate controlling membrane, sehingga ,aktu pelepasan obat konstan dan mengikuti orde nol Kecepatan pelepasan obat dipengaruhi oleh area permukaan patch 'ang kontak langsung dengan kulit ;ntegritas membran harus di-aga2 sehingga penggunaan patch dengan sistem ini tidak boleh dibagi/bagi (Perrie2 ?2 G ades2 T2 4!1!%
1"
=ambar 41! Sistem eser3oir (Pharmatutororg 4!1"%
Transdermal patch pada sistem reser3oir didesain untuk mendukung perpindahan substansi obat dari permukaan kulit mele,ati lapisan 'ang ber3ariasi ke dalam sirkulasi sistemik Pelepasan obat dari sediaan patch transdermal adalah melalui proses diBusi Prinsipn'a adalah pelepasan obat secara diBusi 'ang dikendalikan oleh gradien konsentrasi antara konsentrasi obat dalam sediaan dan konsentrasi di dalam kulit
=ambar 411 Proses DiBusi pada Transdermal Patch (The patch as a therapeutic s'stem2 ?outube 4!1"%
Pelepasan obat mengikuti hukum 9ick 'ang pertama2 dimana keadaan steady state (8% terkait dengan koeBisien diBusi (D% dari obat dalam stratum korneum terhadap -alur diBusi2 ketebalan membran (h%2 kemudian koeBisien partisi (K% antara stratum korneum dan sistem TDDS dan terakhir adalah konsentrasi obat 'ang diaplikasikan (d<% 'ang dianggap konstan (&n'a 7iller' G &ndre,2 4!!
%$1#
=ambar 414 Skema Pelepasan Obat Secara DiBusi (&n'a 7iller' G &ndre,2 4!!
%$2.(.( M',r)re#er)'r ##te"
Pada tipe ini2 sistem penghantaran obat adalah kombinasi dari sistem reser3oir dan disperse matriH eser3oir obat terbentuk dari suspense obat dalam larutan polimer 'ang larut air lalu didispersikan homogen dalam polimer lipoBilik untuk membentuk ribuan bola bola mikroskopik pada reser3oir obat Secara termodinamika2 dispersi tidak satbil ini di stabilikan cepat dengan tautan silang cepat secara in situ dari polimer dengan menggunakan cross linking agent
=ambar 41 Sistem mikroreser3oir (7iller'2 et al2 4!!1% 2.(.+ Va/)!r /at,$
Pada patch tipe ini2 peran adhesi3e la'er tidak han'a untuk melekatkan berbagai la'er lainn'a bersamaan namun -uga sebagai pelepas uap atau a roma >apour patch ini terbilang baru dipassran2 dan biasan'a digunakan untuk melepaskan min'ak esensial pada dekongestan @erbagai macam tipe dari 3apour patch ini terdapat ban'ak dipasaran 'ang mana digunakan untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengurangi kondisi merokok pada seseorang
1+
2.+ Data Penetra#' A#)r/#' Oat In V') *an In V'tr) S!n3 et al3 20124
&Easetron merupakan antagonis serotonin $/7T untuk pencegahan dan pengobatan mual dan muntah akibat kemoterapi Sediaan 'ang berkembang sekarang ini umumn'a in-eksi dan tablet 7al ini mendorong untuk pengembangan aEasetron dalam bentuk transdermal patch Peng!&'an Per"ea#' In V'tr)
Kelinci dianestesi terlebih dahulu lalu bulu pada bagian abdomen dicukur Kulit kelinci pada bagian abdomen 'ang telah dicukur2 dipotong dan dilihat diba,ah mikroskop untuk melihat kualitas kulit 6-i permease in 3itro menggunakan sel diBusi kaca dua chamber dengan #ater $acket Kemudian setelah didapatkan sampeln'a2 maka disentriBugasi dan dianalisis dengan 7PL< untuk menentukan kadar obat Pengu-ian dilakukan seban'ak tiga kali Pengu-ian permeasi in 3itro ini dimaksudkan untuk skrining Bormulasi 9ormulasi aEasetron patch dibuat dengan berbagai 3ariasi 'aitu -enis PS& ( !ressure Sensitive Adhesive%2 konsentrasi aEasetron2 peningkat penetrasi 7asil dari pengu-ian ini didapatkan kur3a penetrasi transdermal 'ang diplot dengan sumbu H adalah ,aktu dan sumbu ' adalah -umlah kumulatiB permeasi obat Kemudian dari kur3a tersebut bisa didapatkan Bluks stead'/state
=ambar 41* Data u-i permeasi secara in 3itro dengan Bormulasi berbeda
1
8enis adhesiB 'ang digunakan adalah adhesiB krilik dan dari tiga -enis PS& &krilik 'ang2 adhesiB 'ang paling baik adalah dengan nomor +#/ !1 8umlah aEasetron 'ang dipermeasi lebih ban'ak daripada dua -enis adhesi3e lainn'a Lalu adan'a penambahan peningkat penetrasi menun-ukkan hasil 'ang signiBikan daripada 'ang tidak menggunakan peningkat penetrasi Dari -enis/-enis peningkat penetrasi 'ang ada2 patch 'ang mengandung ;PM menun-ukan Bluks tertinggi dan peningkatan 'ang besar 7al ini menun-ukkan baha,a -umlah kumulatiB obat 'ang dipermeasikan berkaitan dengan struktur dan lipoBilisitas peningkat penetrasi ;PM diketahui aman dan digunakan secara luas untuk meningkatkan penetrasi
=ambar 41$ ProBil penetrasi patch aEasetron dengan adhesiB 'ang berbeda/beda (kiri% ProBil penetrasi patch aEasetron dengan peningkat penetrasi 'ang berbeda/beda (kanan%
Pengu-ian ;n >i3o .mpat babi ber-enis Bama miniature dibagi ke dalam dua grup 'aitu grup & dan grup @ @abi pada grup & diberikan aEasetron secara intra3ena @abi pada grup @ ditempelkan patch dengan luas $! cm 4 dan mengandung $! mg aEasteron Kemudian sampel darah diambil dalam inter3al ,aktu tertentu Sampel plasma dipisahkan dengan sentriBugasi dan
4!
dianalisis Parameter Barmakokinetik 'ang dianalisis adalah konsentrasi maksimum obat dalam plasma (< maH%2 ,aktu untuk mencapai konsentrasi maksimum (tmaH%2 area diba,ah kur3a (&6<%2 dan bioa3aliabilitas (9% Pada pemberian obat secara ;> melalui 3ena abdomen2 konsentrasi plasma rata/rata langsung menurun pada ,aktu " -am Pada pemberian dengan transdermal patch2
1
4
=ambar 41" Konsentrasi plasma rata/rata aEasetron ;> (1% Konsentrasi plasma rata/rata aEasetron patch (4% Data analisis parameter Barmakokinetika (%
41
BAB III PENUTUP %.1 Ke#'"/!lan
Transdermal adalah salah satu cara administrasi obat 'ang digunakan pada permukaan kulit2 namun mampu menghantarkan obat masuk ke dalam tubuh melalui kulit
Transdermal patch merupakan salah satu sistem sediaan 'ang unik2 karena mekanisme ker-an'a 'ang dapat menghantarkan Eat aktiB menu-u sistemik melalui kulit )amun2 sistem ini -uga masih memiliki beberapa kekurangan Oleh karena itu2 perlu dilakukan penelitian lebih lan-ut agar nantin'a dapat mengatasi kekurangan 'ang ada dari sediaan dengan sistem transdermal ini
44
D&9T& &<6&) &&2 Popo3ich2 ) =2 G &nsel2 7 < (4!11% Ansel&s !harmaceutical Dosage 'orms and Drug Delivery Systems (th "dition) Philadelpia: Lippincot illiams G ilkins 7iller'2 &n'a M2 et al (4!!1% Drug Delivery and %argetingfor !harmacist and !harmaceutical Scientist London: Ta'lor and 9rancis 8ames2 D2 @erger2 T=2 G .lston2 DM (4!!"% &ndre,sI diseases oB the skin: 7L2 ontrolled Drug Delivery Systems2 Marcel Dekker2 )e, ?ork p $4 5 $*# Sun2 L2
4
L&MP;&) P.T&)?&&) •
•
&pakah Eat aktiB dalam sediaan transdermal patch bisa lebih dari satuF 8ika kadar obat dalam sediaan patch transdermal menurun atau sisa sedikit2 apakah pelepasann'a akan semakin sulit atau terhambatF
4*