RESUME METODE PENELITIAN DAN BISNIS CHAPTER 11 DAN 12
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3 NAMA KELOMPOK :
DI SUSUN OLEH : KELOMPOK 1 NURAMALIAH
C 302 18 008
DARYANTI
C 301 18 004
NURFALAH
C 302 18 006
TITI SOFTIARINI YUSUF C 302 17 012
FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI PASCASARJANA UNIVERSITAS TADULAKO
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB 11: PENGUKURAN VARIABEL;DEFINISI OPERASIONAL BAGAIAMAN MENGUKUR VARIABEL
Pengukuran adalah penempatan angka atau simbol lain untuk ciri-ciri (atau atribut) objek sesuai dengan rangkaian peraturan yang dijelaskan sebelumnya. Objek termasuk orang, unit bisnis strategi, perusahaan, negara, sepeda dan lainnya. Penilai adalah seseorang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan untuk men ilai “kualitas” dari sesuatu. Pengukuran atribut yang lebih abstrak dan subjektif lebih sulit. Variabel tertentu sesuai untuk pengukuran yang mudah melalui penggunaan instrumen pengukuran yang tepat; misalnya, fenomena fisiologis yang berhubungan dengan manusia, misalnya tekanan darah, detak jantung, dan suhu tubuh, seperti halnya atribut fisik tertentu seperti panjang dan lebar. Namun saat kita tertarik dengan perasaan, sikap, dan persepsi orang-orang yang subjektif, pengukuran faktor dan variabel tersebut semakin menjadi sulit. Oleh karena itu paling tidak terdapat dua jenis variabel; satu jenis variabel sesuai untuk pengukuran yang tepat dan objektif; jenis yang lain lebih samar (tidak jelas) dan tidak sesuai untuk pengukuran yang akurat karena sifatnya yang abstrak dan subjektif. DEFINISI OPERASIONAL (OPERASIONALISASI)
Penguraian konsep abstrak untuk membuatnya menjadi dapat di ukur dengan cara nyata yang disebut dengan mengoperasionalkan konsep. Mengoperasionalkan konsep dilakukan dengan melihat dimensi perilaki, aspek, atau sifat yang ditunjukan oleh konsep tersebut. Hal tersebut kemudian di terjemahkan ke dalam elemen yang dapat diamati dan diukur sehingga
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
maupun pertanyaan atau lebih) yang benar benar mengukur konsep yang diukur oleh seseorang. Setelah itu, format respons (misalnya, skala peringkat tujuh poin akhir ditetapkan ditetapkan dengan “sangat tidak setuju” dan sangat setuju”) diperlukan, dan akhirnya, validitas dan reliabilitas dari skla pengukuran tersebut harus dinilai. OPERASIONALISASI: DIMENSI DAN ELEMEN
Skala pengukuran yang valid termasuk pertanyaan atau poin ( maupun elemen) yang dapat diukur secara kuantitatif yang secara tepat mewakili area atau bidang dari ide; jika ide tersebut memiliki lebih dari satu area atau dimensi, kita harus memastikan bahwa pertanyaan yang secara tepat mewakili area atau dimensi tersebut dimasukan dalam pengukuran. MENGOPERASIONALKAN KONSEP (MULTIDIMENSIONAL) DARI MOTIVASI PENCAPAIAN
Karya tulisan/literatur digunakan untuk menemukan apakah terdapat ukuran yang sudah ada untuk konsep tersebut. Baik jurnal ilmiah dan “buku panduan skala” merupakan merupakan sumber penting untuk ukuran yang sudah ada. Biasanya, artikel empiris yang diterbitkan dalam jurnal akademik memberikan deskripsi terperinci terkait bagaiman ide tertentu diukur; informasi tersebut terkait ukuran apa yang kita gunakan, kapan dan bagaimana ukuran-ukuran tersebut dibuat, oleh siapa, dan sudah berapa lama yang kita gunakan. Jika anda mengukur sesuatu, lihatlah apakah hal tersebut sudah diukur sebelumnya, kemudian gunakan ukuran tersebut (mengadaptasi ukuran tersebut untuk kebutuhan khusus anda kapanpun hal itu diperlukan).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
-
Tidak menggunakan beberapa dimensi dan elemen penting yang muncul karena tidak berhasil mengenali atau mengonsepkannya.
-
Memasukan beberapa fitur yang tidak relevan, yang secara keliru dianggap relevan.
Meskipun demikian, mengoperasionalkan konsep adalah cara terbaik untuk mengukurnya. Operasionalisasi termasuk penguraian konsep dari tingkat abstraksinya, dengan menguraikan menjadi dimensi dan elemen, seperti yang telah dibahas. Dengan mendapatkan perilaku yang berhubungan dengan konsep, kita dapat mengukur variabel. APA YANG TIDAK TERMASUK OPERASIONALISASI
Operasionalisasi tidak menjelaskan korelasi konsep.
Mengoperasionalisasikan suatu
konsep tidak termasuk menggambarkan alasan, latar belakang, konsekuensi, atau mengorelasikan konsep. Akan tetapi, hal tersebut menjelaskan karakteristik yang dapat diamati sehingga dapat mengukur
konsep
tersebut.
Penting
untuk
mengingat
hal
ini,
karena
jika
kita
mengoperasionalkan konsep secara tidak tepat atau merancukannya dengan konsep lain, lain, kita tidak akan memperoleh ukuran yang valid. Hal tersebut berarti bahwa kita tidak akan mendapatkan data yang “baik” dan penelitian akan menjadi tidak ilmiah. TUJUAN DEFINISI OPERASIONAL
Operasionalisasi diperlukan untuk mengukur konsep yang abstrak dan subjektif seperti perasaan dan sikap. Variabel yang lebih objek seperti usia atau tingkat pendidikan pend idikan mudah diukur d iukur dengan pertanyaan langsung dan sederhana serta tidak perlu di operasionalisasikan. Kita menunjukan bahwa operasionalisasi dimulai dengan definisi konsep. Langkah selanjutnya adalah menemukan atau membuat (rangkaian) pertanyaan tertutup (close-ended question) yang
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB 12: PENGUKURAN: PENSKALAAN, RELIABILITAS, DAN VALIDITAS
Pengukuran adalah penggunaan angka-angka atau simbol lain untuk mencirikan (atau mengatribusikan) objek berdasarkan sekumpulan aturan yang telah di tentukan sebelumnya. Setelah kita ketahui cara mendefinisikan secara operasional (atau mengoperasionalisasi) suatu konsep (atau variabel), kita harus menggunakan angka-angka (atau simbol lain) terhadapnya dengan cara tertentu. Angka memungkinkan kita untuk melakukan analisis statistik atas data yang dihasilkan serta menguji hipotesis yang telah kita kembangkan. Selain itu, angka dapat memfasilitasi komunikasi dari hasil penelitian kita. EMPAT JENIS SKALA
Pengukuran berarti mengumpulkan data dalam bentuk angka. Agar dapat menggunakan angka untuk mengatribusikan objek, kita memerlukan skala. Skala merupakan perangkat atau mekanisme dimana para individu diketahui berdasarkan bagaimana individu tersebut berbeda satu sama lain pada variabel ketertarikan (minat) dalam p enelitian kita. Terdapat empat jenis skala dasar: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Tingkat kerumitan di mana skala tersebut ditetapkan meningkat secara progresif saat kita beralih dari skala nominal ke skala rasio. Semakin kuat skalanya, semakin tinggi kerumitan analisis data yang dapat dilakukan, di mana pada akhirnya jawaban yang lebih bermakna atas pertanyaan penelitian dapat diperoleh. -
Skala Nominal Skala nominal (nominal scale) adalah skala yang memungkinkan peneliti untuk menempatkan subjek berdasarkan kategori atau kelompok tertentu. Skala nominal mengkategorikan individu atau objek ke dalam kelompok yang saling lengkap dan lepas secara kolektif. Informasi yang dapat dihasilkan dari skala nominal adalah perhitungan presentase (frekuensi).
-
Skala ordinal Skala ordinal (ordinal scale) tidak hanya mengategorikan variabel-variabel dalam suatu
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
bebearapa pilihan. Skala ordinal membantu peneliti untuk menentukan presentase responden yang menganggap interakti dengan orang lain sebagai hal yang penting, responden yang menganggap menggunakan sejumlah keterampilan berbeda sebagai hal paling penting, dan seterusnya. Tetapi, perhatikan bahwa skala ordinal tidak memberikan
petunjuk
apa
pun
mengenai
besaran
(magnitude)
perbedaan
antartingkatan. -
Skala interval Skala interval (interval scale) memungkinkan kita melakukan operasi aritmatika tertentu terhadap data yang dikumpulkan dari responden. Sementara skala nominal hanya memungkinkan kita untuk membedakan kelompok secara kualitatif dengan mengkategorikan ke dalam kumpulan yang saling lepas dan lengkap secara kolektif dan skala ordinal mengurutkan tingkatan preferensi, skala interval membuat kita dapat mengukur jarak di antara dua titik pada skala. Hal ini membantu kita untuk menghitung mean (rerata hitung) dan standar deviasi (simpangan baku-standard deviation) respons terhadap variabel. Dengan kata lain, skala interval tidak hanya mengelompokan individu menurut kategori tertentu dan menentukan urutan kelompok, namun juga mengukur besaran perbedaan preferensi antarindividu. Jadi skala interval menentukan perbedaan, urutan, dan kesamaan besaran perbedaan dalam variabel karena itu, skala interval lebih kuat dibanding skala nominal dan ordinal, dan pengukurannya memiliki ukuran tendensi sentral mean aritmetik. Pengukuran dispersinya adalah kisaran, standal deviasi, dan varians.
-
Skala rasio Skala rasio mengatasi kekurangan titik awal yang berubah-ubah pda skala interval. Yaitu skala rasio memiliki titik nol absolut, yang merupakan titik pengukuran yang berarti. Jadi, skala rasio (ratio scale) tidak hanya mengukur besaran perbedaan antartitik pada skala, namun juga menunjukan proporsi dalam perbedaan tersebut. Skala rasio merupakan yang paling kuat di antara keempat skala karena memiliki titik awal nol yang khas (bukan titik awal yang berubah-ubah) dan mencakup semua sifat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Empat skala yang dapat digunakan pada pengukuran variabel adalah skala nominal, ordinal, interval, dan rasio. Skala nominal menyoroti perbedaan dengan mengklasifikasikan objek atau orang ke dalam kelompok, dan menyediakan jumlah informasi yang paling sedikit mengenai
variabel.
Skala
ordinal
memberikan
beberapa
informasi
tambahan
dengan
mengurutkan tingkatan kategori skala nominal. Skala interval tidak hanya mengurutkan, namun juga memberikan informasi besaran perbedaan dalam variabel. Skala rasio tidak hanya menunjukan
besaran
perbedaan,
tapi
juga
proporsinya.
Perkalian
pembagian
akan
mempertahankan rasio tersebut. Saat kita beralih dari skala nominal ke skala rasio, kita memperoleh ketepatan yang semakin tinggi dalam menguantifikasikan data, dan fleksibilitas yang lebih besar dalam menggunakan uji statistik lebih canggih. Karena itu, kapanpun memungkinka dan tepat, skala yang lebih kuat harus digunakan untuk mengukur variabel ketertarikan (variabel yang di teliti).
SKALA PERINGKAT
Skala peringkat (rating ratio) berikut sering digunakan dalam penelitian bisnis : -
Skala dikotomi
-
Skala kategori
-
Skala diferensial semantik
-
Skala numerik
-
Skala peringkat terperinci
-
Skala likert
-
Skala jumlah konstan atau tetap
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
-
Skala komparatif
KETEPATAN PENGUKURAN
Penting untuk memastikan bahwa instrumen yang kita buat untuk mengukur konsep tertentu benar-benar secara akurat mengukur variabel, dan bahkan, kita benar-benar mengukur konsep yang ingin kita ukur. Hal ini memastikan bahwa dalam mendefinisikan variabel yang berhubungan dengan persepsi dan sikap secara operasional, kita tidak melewatkan dimensi atau at au elemen penting yang memasukan yang tidak relevan. Ketetapan yang dimaksud adalah kita harus secara logis memastikan bahwa instrumen yang kita gunakan dalam penelitian benar-benar mengukur variabel yang seharusnya diukur, dan bahwa instrumen tersebut mengukur variabel secara akurat. VALIDITAS
Terdapat beberapa jenis uji validitas yang digunakan untuk menguji ketepatan ukuran dan para penulis menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk menunjukannya. -
Validitas isi Validitas isi memastikan bahwa pengukuran memasukan sekumpulan poin yang memadai dan mewakili yang mengungkap konsepnya. Semakin banyk poin skala mewakili wilayah atau keluasan konsep yang sedang diukur, semakin besar validitas isinya. Dengan kata lain, validitas isi merupakan fungsi seberapa baik penggambaran dimensi dan elemen suatu konsep.
-
Validitas terkait kriteria Validitas kriteria dibuat ketika ukuran membedakan individu-individu pada kriteria yang diharapkan untuk diprediksi. Hal ini dapat dilakukan dengan validitas konkuren
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
indikator stabilitas dan konsistensi di mana instrumen tersebut mengukur konsep serta menilai “kesesuaian” suatu ukuran. STABILITAS UKURAN
Kemampuan suatu pengukuran untuk tetap sama sepanjang waktu-meskipun terdapat kondisi pengujian yang tidak dapat dikendalikan atau keadaan responden itu sendiri-merupakan indikasi stabilitas dan kerentanan yang rendah terhadap perubahan situasi. Hal ini membuktikan “kesesuaiannya” karena konsep tersebut benar -benar -benar di ukur, kapanpun dilakukan. Dua uji reliabilitas adalah reliabilitas tes ulang dan reliabilitas bentuk paralel. -
Reliabilitas tes ulang Koefisien reliabilitas yang diperoleh dengan pengulangan ukuran yang sama pada kesempatan kedua disebut reliabilitas tes ulang (test-retest-reliability)
-
Reliabilitas bentuk paralel Ketika respons terhadap dua kelompok ukuran yang hampir sama yang mengungkap ide yang sama menunjukan kondisi yang tinggi, itulah yang disebut dengan reliabilitas bentuk paralel.
KONSISTEN INTERNAL UKURAN
Konsistensi internal ukuran merupakan indikasi homogenitas poin di dalam ukuran yang mengungkap konsepnya (konstrak). Dengan kata lain, poin harus “benar sebagai suatu rangkaian kesatuan” dan mampu secara independen mengukur konsep yang sama sehingga responden menyematkan makna keseluruhan yang sama untuk masing-masing poin. Konsistensi ini dapat di ukur dengan dua cara yaitu : -
Reliabilitas konsistensi antarpoin