PENDAHULUAN
A. Latar Latar Belakan Belakang g Masal Masalah ah Lati Latiha han n meru merupa paka kan n gera geraka kan n dan dan kegi kegiat atan an fisi fisik k
yang ang
melib elibat atka kan n
penggunaan kelompok otot besar, seperti latihan kalistenik, jogging, berenang, dan berlari (Kent dalam Soni, Soni, 2!"#2$. 2!"#2$. Latihan Latihan olahraga merupakan merupakan salah satu modu modulat lator or fung fungsi si biol biolog ogis is yang yang bersi bersifat fat gand ganda, a, yakn yaknii dapa dapatt meni menimb mbul ulkan kan pengaruh positif (meningkatkan dan memperbaiki$, maupun pengaruh negatif (menurunkan dan merusak$ (%arjanto dan Santoso dalam Ba&ono, 2!"'2$. Menurut Sugiarto, Latihan olahraga yang dilakukan seara baik, teratur, progesif, dan tepat dosis akan menyebabkan peningkatan sistem adaptasi tubuh (Ba& (Ba&on ono, o, 2! 2!"' "') )$. $. Lati Latiha han n meru merupa paka kan n salah salah satu satu teka tekana nan n ekst ekstrim rim yang yang diterima oleh tubuh. Adaptasi fisiologis merupakan bentuk reaksi yang terjadi dalam tubuh untuk mempertahankan homeostatis tubuh saat menghadapi tekanan latihan olahraga. Ada empat bentuk adaptasi yang nampak dalam mempertahankan proses homeos homeostati tatiss tubuh, tubuh, melipu meliputi ti adaptas adaptasii neurom neuromusu usular lar,, adapta adaptasi si metabol metabolism isme, e, adaptasi kardiorespiratori, dan adaptasi otot skelet. Selain empat bentuk adaptasi tersebut, kelelahan otot merupakan salah bentuk mempertahankan homeostatis tubuh (*oger, (*oger, 2+" 2$. Kelelahan dapat di definisikan sebagai kondisi menurunnya kapasitas kerja yang di sebabkan oleh melakukan pekerjaan (yang dikerjakan$ itu. -erlu di tekankan bah&a kelelahan yang di sandangnya adalah yang benar benar karena melakukan pekerjaan itu. Masalahnya karena ada halhal lain juga yang dapat menurunkan kapasitas kerja, misalnya" pengaruh obat, pengaruh sakit, atau karena kurangnya minat. /alam tiga hal yang tersebut di atas terdapat rasa lelah &alaupuan tak ada pekerjaan apapun yang di lakukan sebelumnya. Apa bila kelel kelelah ahan an ini ini teru teruss dipa dipaks ksak akan an maka maka kelel kelelah ahan an terse tersebu butt akan akan menj menjadi adi o0er o0er trainning yang menyebabkan ketidak sanggupan tubuh untuk melakukan aktifitas.
1|
Kelelahan
dan
Overtraining
Karena kelelahan dan o0ertraining ini sangat penting untuk diketahui oleh para pelaku olahraga, maka dalam makala ini penulis menoba untuk membahas tentang kelelahan dan o0ertrainning. B. *um *umusan usan Masa Masala lah h Ada pun permasalahan yang ada dalam makalah ini adalah" '. apak apakah ah kele kelela lahan han itu1 itu1 2. apak apakah ah o0ert o0ertra rain inni ning ng itu itu11 ). Bagaimana Bagaimana ara mengatasi mengatasi dan mengobati mengobati kelelahan kelelahan dan o0ertrain o0ertrainning1 ning1
2|
Kelelahan
dan
Overtraining
PEMBAHASAN
A. Bentuk kelelahan Menurut iri&ibo&o (2'2"3'$ kelelahan dapat di definisikan sebagai kondisi menurunnya kapasitas kerja yang di sebabkan oleh melakukan pekerjaan (yang dikerjakan$ itu. Menurut iri&ibo&o (2'2"3'$ kelelahan di bagi menjadi dua tipe, yaitu kelelahan mental dan kelelahan fisik. Kelelahan mental adalah kelelahan yang merupakan akibat dari kerja mental. Kelelahan ini sering disebabkan oleh ke jemuan sebab kurangnya minat, dan hal ini lebih merupakan masalah bagi para ahli psikologi, psikiater, sosiolog termasuk pula para ahli ilmu faal. Kelelahan fisik di sebabkan oleh karena kerja fisik atau kerja otot, dan menjadi maalah yang sangat menarik minat para ahli ilmu faal. -erlu di pahami bah&a kelelahan fisik adalah kelelahan dari 4rgosistema5 (4S5$, dan dari 4s5 yang berfungsi seara aktif adalah sistem nervorum dan sistem muskular, gabungan dari keduanya lebih di kenal sebagai sistema neuro muscular, sehingga kelelahan hakikatnya dapat terjadi pada salah satu dari padanya atau gabungan dari keduanya. %aruslah di pahami bah&a istilah kelelahan sesungguhnya tidaklah jelas dan tidak pasti. -erubahanperubahannya yang objektif barulah dapat di ukur dengan pasti bila kelelahan itu telah berkembang sampai derajat yang tinggi. /ill dalam iri&ijoyo (2'2"32$ membagi kelelahan menjadi kelelahan oleh kerja sedang (moderate work $, kelelahan oleh kerja berat (hard work $, dan kelelahan oleh kerja maksimal (maksimal work $, ia yakin bah&a kelelahan tipe pertama tidak di minati oleh paraahli ilmu faal, karena hal itu termasuk dalam tipe yang
3|
Kelelahan
dan
Overtraining
dideskripsikan sebagai kejemuhan (boredom$. /isini penggunaan daya (energi$ selama ! jam kerja sehari relatif keil, sedemikian rupa sehinga melakukan aktifitas lain, misalnya berkebun, aktifitas bermain yang berat atau berdansa. /ill dalam iri&ijoyo (2'2"32$
mengatakan bah&a dengan kondisi ideal di luar
maupun di dalam sekolah atau pabrik, pekerjaan akan di kerjakan dengan senang hati serta dengan irama yang uniform, tanpa adanya rasa lelah atau bosan. -erbedaan antara kerja sedang dan kerja berat didasarkan pada besar olahdaya yang terjadi pada melakukan kerja, dan tentu saja hal itu berrkaitan dengan kemampuan indi0idu yang bersangkutan dalam hal mamasok 62 bagi tubuhnya. Kerja sedang didefinisikan sebagai jumlah kegiatan fisik yang menggunakan daya 7 )8 olahdaya (metabolisme$ basal. 6lahdaya basal adalah olahdaya terendah seseorang yang terjadi ketika orang itu dalam keadaan istirahat berbaring tetapi tetapi tetap sadar (tidak tidur$. Kerja berat menggunakan daya antara )!8 olahdaya basal. /ikatakan bah&a !8 olahdaya basal adalah kegiatan maksimal yang dapat dilakukan selama ! jam seara terusmenerus. Lebih dari batas ini sistema sirkulasi dan respirasi tidak dapat seara efetif memasok 62 yang diperlukan. -embagian /ill tersbut diatas lebih mengarah kepada fisiologi kerja (work physiology$ bukan atas landasan pemikiran pisiologi olahraga ( sports physiology). -ada kerja sedan dan kerja berat, keduannya masih dengan intensitas yang penggunaan 62nya di ba&ah 962mak, sehingga seara fisiologi beban kerjanya masih pada :ona ;normal load” atau ; syubmaximal load”. Artinya beban kerja masih dapat dilakukan dalam kondisi mantap ( stady state$. -ada beban kerja yang
4|
Kelelahan
dan
Overtraining
masih dapat dilakukan denga kondisi mantap, perubahan yang terjadi didalam darah hanyalah sedikit asam laktat dan adangan alkali tidak berubah denyut jantung, 0olume respirasi dan sistem sirkulasi berubah seara linear sesuai dengan meningkatnya olahdaya (metabolisme$. /alam kerja maksimal, tipe ke ) dari /ill, intenitas kerja memasuki :ona ;over load < yang menjadikannya tidak mungkin kerja dilakukan dalam kondisi mantap, dan kerja akan terpaksa harus berhenti ketika kapasitas anaerobi telah menapai maksimal, sebab ketika itu kadar asam laktat di dalam tubuh telah menapai maksimal.
B. -enyebab Kelelahan -enyebab pertama kelelahan fisik maupun mental haruslah berupa kegiatan yang menggunakan daya (energy), karena tidak akan terjadi kelelaha bila sama sekali tidak ada penggunaan daya. -ada hakikatnya kelelahan dapat terjadi
5|
Kelelahan
dan
Overtraining
oleh berbagai penyebab yang dapat
menimbulkan terjadinya
gangguan
homeostasis. -enyebabpenyebab itu adalah= '. sumber daya habis atau tidak dapat di peroleh 2. tertimbunya sampah olahdaya di alam tubuh ). tanggungnya keseimangan elektrolit>asambasa di dalam airan tubuh di alam tubuh . terganggunya keseimbangan pemasukan dan pengeluaran air didalam tubuh. (iri&ijoyo, 2'2"3$ 6rang yang berkerja berat dengan durasi panjang, kelelahanya dapat ditunda bila selama berkerja ia diberi air minum dengan banyak gula. Sebaliknya orang dengan kondisi kekurangan makan>kelaparan, tidak akan mampu berkerja berat dengan durasi panjang. Ahli ilmu faal, jeman ranke, mengemukakan bah&a :at:at yang dibentuk ketika terjadinya kontraksi otot yaitu asam laktat, ?62, dan asam fosfat akan menghambat (kekuatan$ kontraksi otot. Kehadiran dan jumlah :at:at ini berkaitan dengan kurangnya jumlah pasokan 62 kepada otototot yang berkontraksi. Kekurangan 62 pada orangorang yang berkerja memang akan memper epet terjadinya kelelahan pada orangorang itu. Kelelahan juga dapat terjadi oleh karena terganggunya lingkunggan hidup sel. %al ini dapat terjadi oleh karena terganggunya keseimbangan air dalam tubuh atau karena terganggunya keseimbanga jumlah air dalam tubuh atau terganggunya penataan keseimbanggan garamgaram>eletrilit. 6rang yang tersesat dipadang pasir tapa memperoleh air, metupakan ontoh dari orang yang kelelahan dan menjadi tidak berdaya oleh kekurangan air, sementara air terusmenerus keluar seara penguapan melalui permukaan kulitnya. Air yang keluar melalui kelenjar kerigat pada kulit mengandung garam @a?L, sehingga juga akan menyebabkan tubuh menjadi
6|
Kelelahan
dan
Overtraining
kekurangan garam. Kelelahan yang terjadi karena kehilangan air dan garam ini dapat bersifat ringgan sampai kepada ketidakberdayaan. Masalahnya kemudian adalah bah&a hanya dengan minum air saja tidak (akan$ dapat meringankan penderitaan ini, bahkan sebaliknya dapat memberatkan keadaan. Air minum yang ook adalah yang mengandung garam @a?L ..', air ini dapat menegah kelelahan dan ketidak berdayaan= karena air itu bukan hanya mengganti air yang hilang tetapi juga garam yang hilang. Konsep paling mendasar terjadinya kelelahan pada kerja>olahraga menurut iri&ijoyo (2'2"2)$, Kerja>6lahraga adalah hasil dari olahdaya anaerobik yang meninggi yang segera diikuti meningkatnya olah daya aerobik. Meningkatnya olah daya anaerobik diperlukan untuk menghasilkan daya (4nergi$ yang diperlukan untuk kerja>olahraga tersebut, tetapi bersamaan dengan itu dihasilkan pula :at sampah (asam laktat$ yang menyebabkan terjadinya kelelahan. Meningkatnya olah daya aerobik adalah untuk menpertahankan kelangsungan kerja>olahraga anaerobik yang sedang terjadi, oleh karena salah satu ara menghilangkan :at sampah ialah dengan proses oksidasi (-roses aerobik$.
7|
Kelelahan
dan
Overtraining
?. Kemunkinan CempatCempat Kelelahan Dntuk dapat memudahkan memahami dimana kemungkinan tempat terjadinya kelelahan, marilah kita tinjau sistema neuro-muskular. /ari anatomi sistema neuro-muskular dapat di identipikasi ada tempat yang mungkin menjadi tempat terjadinya kelelahan, yaitu" '. Srabut 6tot dan Keping ujung Saraf Motorik (Motor erve endplate) -ada sediaan saraf E otot kodok, bila sarafnya merangsang (dengan rangsang listrik$'8 atau 28>detik seara terusmenerus, setelah jangka &aktu tertentu, otot akan memperlihatkan tandatanda kelelahan dan bahkan kemudian otot tidak dapat berkontraksi. Cetapi bila kemudian otot itu dirangsang seara langsung pada permukaannya dengan rangsanga seperti di kenakan pada saraf, maka otot akan berkontraksi kembali dengan kekuatan yang sama seperti ketika pertama kali dirangsang melalui sarafnya. -risti&a ini menunjukan bah&a otot bukan merupaakan tempat terjadinya kelelahan. Kesimpulan lebih lanjut ialah bah&a kemungkinan tempat terjadinya kelelahan adalah disraf motoriknya atau di keeping ujung saraf motorik. 2. Serabut Saraf Motorik -ada suatu tempat diserabut saraf motorik dari sediaan ototsaraf serabut diatas dilakukan blokade dengan sepotong es, atau pada tempat itu diberi rangsang arus gal0anis seara terusmenerus. Djung saraf motoris kemudian dirangsang dengan rangsang listrik seara terusmenerus sealama beberapa jam= tidak terjadi kontraksi otot karena impuls saraf tidak dapat mele&ati tempat blokade. Bila sekarang, dengan saraf masih terus dirangsang, blokade lalu di tiadakan, maka ternyata otot dapat
8|
Kelelahan
dan
Overtraining
berkontraksi. 6leh karena itu tempat kelelahan adalah pada keeping ujung saraf motorik. ). Synaps Bila punggung anjing dirangsang>digelitk dengan ujung lidi, maka akan terjadi refleks menggaruk pada tempat yang dirangsang. Bila dirangsang ini di teruskan, maka kemudian tidak lagi terrjadi repleks mengaruk. Cetapi bila di rangsang dengan lidi ini dipindahkan kesuatu ti tik dekat disebelahnya, maka akan terjadi lagi repleks mengaruk. -eristi&a yang sama dapat terjadi bila rangsangan dilakukan pada serabut saraf sensurisnya.
Mengaruk adalah peristi&a motorik yang terjadi oleh
rangsangan saraf motorik. Fadi rangsangan sensorik dipunggung anjing berpindah melalui synaps kesaraf motorik. /iatas telah dikemukakan bah&a saaf bukanlah tempat kelelahan, sehingga dari peristi&a ini yang paling mungkin menjadi tempat kelelahan adalah synaps. . Badan Sel Saraf Cerdapat banyak bukti bah&a pada kelelahan yang ekstrim, struktur didalam badan sel saraf mengalami banyak perubahan. Sejalan dengan hal tersebut, dapat dikatakan bah&a pada kelelahan sedang pola perubahan demikian juga terjadi. Cidak diragukan lagi bah&a fungsi selsel cortex cerebri berubah oleh pengaru kelelahan. %al ini dapt dilihat pada pengaruh kelelahan terhadap refleks bersyaraf. Seekor anjing yang tellah memiliki sejumlah refleks bersarat disuruh menerik kereta sampai leleah= terlihat bah&a kelelahan mempengeruhi fungsi refleksrefleks bersyaratnya. Kemmampuan gerak repleks bersyarat yang baru dikuasainya akan hilang ' sedankan kempuan gerak refleksrefleks beryarat yang sudah lama
9|
Kelelahan
dan
Overtraining
dikuasai hilang sebayak 3. Karena refleks bersyarat melibatkan fungi selsel cerebral, maka &ajar lah adanya pendapat bah&a kelelahan yang timbul di bagian tubuh yang manapun, akan mernyebabkan kelelahan pada selsel saraf. 4ksperimen yang demikian menjelaskan mengapa terjadinya perubahan minat dalam kerja seharian, dan mengapa tentara yang kelelahan dapat kembali berbaris dengan tergap ketika musik mulai diGerdengarkan. 3. *eseptor sensoris Adanya rasa lelah setempat setelah dikenal dengan baik oleh semua orang. -erasaan itu timbul dari reseptor sensoris didalam otot, yang akan memberikan kesan subjektif kondisi kerja sistema neuromuskular yang sedang aktif. 6leh adanya fluktuasi nilai ambang kepekaan terhadap kelelahan, maka nilai perasaan ini menjadi sangat tidak dapat diperaya. Bila nialai ambangnya meningkat, maka orang dapat terus bekerja tanpa menyadari adanya kelelahan setempat. Sebaliknya bila nialai ambang menurun, orang akan merasa sangat lelah tanpa adanya penurunan kapasitas kerja yang signifikan dari sistema neuro-muskular nya. Meskipun tidak aka nada sensasi kelelahan otot bila tidak ada reseptor sensoris didalam otot, dan meskipun kerja otot kemudian menjadi di hentikan oleh karena rasa lelah itu, tepeHapi tempat kelelahan bukanlah pada reseptor sensoris. 5baratnya, tempat alarm kebakaran berbunyi, bukanlah tenpat terjadinya kebaran itu. /. 60ertraining
10 |
Kelelahan
dan
Overtraining
Menurut Kabi (2''$ o0ertraining adalah suatu keadaan dimana porsi latihan terlalu berlebihan. !vertraining adalah bentuk kronis dari kelelahan patalogis dalam olahraga. -ada tahun '+3 Kresto0niko0 memasukkannya sebagai bentuk neurosis khusus yaitu neurosis olahraga (spots neurosis). Kadang kadang disebut sebagai staleness ( iri&ijoyo, 2'2"$. Menurut Sumosardjuno ('++"$, o0ertrainning terjadi seara bertahap, selama beberapa minggu bahkan selama beberapa bulan, atau malah hanya semalam saja karen suatu latihan yang amat keras. Iaktorfaktor
presipitasi
lain
meliputi
kurangnya
kemauan,
ketindakmampuan fisik atau intelektualnya, adanya konflik psikis, atau adanya permaslahan sksual ( sexsual truble). Bentuk kepribadian juga memegaang peran penting dalam pembentukan !vertraining. Semua faktorfaktor ini dapat ditemukan dalam kasuskasus !vertraianing yang berkerja sama yang satu dan yang lain untuk enentukan bentuk dan lamanya gejalaklinisnya. '. ?iriiri (Simptomatologi$ ?iriiri utamanya adalah kelelahan yang tinggi, respon terhadap latihan yang tidak ekonomis dan tidak seimbang, pemulhan yang lambat sekalipun terhadap latian yang rigan, labilitas system 0egetatatif dan sistim endokrin, adanya masalah dalam proses olahdaya, dan proses hormonalnya, adanya gejala neurose psikis" hiperakti0itas, depresi atau euporia,ansietas,dan menurunnya output olahraga. 2. ejalaejala Subjektif
11 |
Kelelahan
dan
Overtraining
a.
Asthenia fisik dan psikis" kelelahan yang berkepanjangan sekalipun stelah istirahat atau hanya berja ringgan, hilangnya konsentrasi, BB (berat badan$ menurun angguan psikis" depresi disertai keputusasaan atau kegelisahan,
b.
mudah marah atau hiperaktif, kadang ada reaksi kekerasan, hilang memori atau perhatian, sementara atlet yang bersangkutan sibuk dengan masalahnya sendiri. -roblema tidur" adanya insomnia atau kegelisahan tidur. @yeri kepala dengan intensitas dan lokasi yang sanggat ber0ariasi ejala pengiring" paraesthasia (kesemutan$ disertai mati rasa (baJal$
. d. e.
pada extremitas, nyeri precordial atau kontriksi, nafas tidak lega, tachycardia, tachypnea, gangguan keseimbangan, pendengaran atau penglihatan, gangguan seksual. ). CandaCanda 6bjektif Candatanda objektif jelas berkaitan dengan gejalagejala dan meliputi hyperreplexia,kedutan pada kelopak mata dan jarijari, olahdaya (metabolisme$ basal meningkat dengan akselerasi pada katabolisme (penurunan BB yang tidak jelas penyebebnya$, gangguan keseimbangan elektrolit, konsumsi 62 pada intensitas kerja (effort) yang sama meningkat, perubahan pernapasan pada standart exercise menjadi lebih tinggi, sedangkan pemulihannya lebih lambat disertai adanya tachycardia pada istirahat, pemulihan denyut nadi dan tekenan darah lambat, ada arrhythmia, ada gangguan vasomotor, gangguan fungsi ginjal dan hati, gangguan penernaan. !vertraining adalah polysymptomamatik dengan gejala yang maam maam, sehingga diagnosisnya yang tepat memerlukan pengertiaan mengenai metodologi latihan, serta dengan melakukan ananensis yang teliti, overtraining
12 |
Kelelahan
dan
Overtraining
adalah penyakit olahraga dan preperansi gejalagejala onjektifnya (biasanya munul lebh lambat dari gejalagejala subjektifnya$ mengsu kepeda organorgan atau sitema tertentu, hanyalah merupakan per&ujudan dari penyakitnya dan tidak mengindikasikan patologi lokalnya. /ari penelitian yang dilakukan di Afrika Selatan, ditemukan bah&a pelari yang mengalami o0ertraining maka pengeluaran beberpa maam hormon (Cermaksud hormon pertumbuhannya$ yang penting buat tubuh berkurang dari keadaan yang normal. . ?ara menghindari 60ertraining ?ara menghindri o0ertrainning, pertamatama yang perlu diperhatikan adalah seara teratur mengadakan tes pada latihanlatihan. Misalnya bagi seorang pelari setiap beberapa minggu sekali dilakukan tes dengan lari 3 km. Setelah lari ) dan 3 km, diatat denyut nadinya dan bandingkan dengan latihanlatihan sebelumnya. Bila denyut nadinya ' diatasnya atau lebih, perhatikanlah (Sumosardjuno, '++"#$
13 |
Kelelahan
dan
Overtraining
3. -engobatan>-enyembuhan -enegahan
tergantung
pada
pemeriksaan
kesehatan
seara
periodik,perkembangan fisik dan nutrisi,di sertai epaluasi fungsional prinsip kesehatan olahraga dan metode latihan yang rasional. a. %entikan latihan dan kompetisi,upayakan beristirahat pada ketinggiaan ! m b. -emulihan hendaknya di rangsang dengan mengunakan :at:at ergogenik (glukosa,0itamin, garamgaram, obat obat, anaboli, ekstrakhati dan suprarenal$ dan diet khusus (kalori tinggi, garam garam basa dan banyak minum$ untuk memulihkan keseimbangan air dan elektrolit (?a,@a,K,Mg,-,Ie,air$ . Berikan 0itamin0itamin B',B2,B,B'2,B'3,?,4 dan asamasam amino essential (aspartat, glyoolle, leithine, lysine$ serta glukosa, di sertai pemberian penenang > tranuili:er dan hypnoti (0alium, dibrium, meprobamate, pentobarbital$ bila perlu d. -aksakan melakukan istirahat aktif e. /ukung dengan psikoterapi (sugesti, yoga, outogenic training $ dan physio-hydro-therapy. Sangatlah perlu menghentikan latihan dan kompetisi abang olahraganya, paling tidak selama ) (tiga$ bulan. *eintegrasi kepada abang olahraganya hanya boleh di lakukan setelah menjalani pemeriksaan kesehatan yang ermat. Atlet harus di anggap sebagai kasus khusus selama satu tahun, serta diberi perhatian khusus mengenai kondisi sikologisnya, pemulihannya setelah latihan, rehabilitasi setelah sakit atau edera,dan hindari stress yang menyebabkan overtraining . !vertraining merupakan akibat latihan dengan dosis > intensitas yang berlebihan yang menyebabkan terjadinya gejala gejala overtraining. ejalagejala overtraining ini hakikatnya adalah akibat gangguan homeostasis karena pemuliahan ( recovery $ yang tidak adekuat. ejalagejala overtraining meliputi gejalagejala yang bersifat psikologis, psikologis maupun patologis (@eil I.gordon dalam ooper , '++$ sebagai berikut" '. 5nsomia (susah tidur$ dan sakit kepala
14 |
Kelelahan
dan
2. Sulit memusatkan (berkonsentrasi$
Overtraining
perhatian
). airah dan motipasi menurun . Lesu, letih dan lemah sehingga menjadi rentan edera 3. *asa lelah 2 jam . #norexia (mual$ #. angguan pungsi penernaan E diare !. Berat badan menurun +. %aus dan banyak minum di malam hari $%. Cekanan darah menurun dan terjadi orthostatis ''. @adi istirahat meningkat ' denyut dan nadi terhadap standar latihan sangat meningkat
15 |
Kelelahan
dan
'2. Cungkai terasa berat '). /osis latihan tak habis '. @yeri otot dan sendi '3. *entan terhadap alergi dan infeksi '. -enyembuhan luka" lambat '#. &ymphadenitis (radang kelenjar geta bening$ '!. #menorhoea'oligomenorhoea>tak teratur '+. %emolisis meningkat sehingga dapat terjadi anemia 2. Libido menurun
Overtraining
2'.
Latihan untuk olahraga prestasi harus seoptimal mungkin.
6leh karena itu dosis dan intensitas latihan harus sedikit mingkin dengan kondisi
yang
menyebabkan
overtraining ,dan
bila
terdapat
gejala
overtraining maka di lakukan penurunan beban latihan ( unloding $. /engan memahami ilmu faal olahraga maka overtraining berat dapat di hindari. 22. 2).
24. PENUTUP
A. Kesimpulan 23.
Kelelahan di bagi menjadi dua tipe, yaitu kelelahan mental dan
kelelahan fisik. -enyebab kelelahan adalah sumber energi habis atau tidak dapat di peroleh, tertimbunya sampah olahdaya (asam laktat$ di dalam tubuh, targanggunya
keseimangan
elektrolit>asambasa
di
dalam
airan
tubuh,
terganggunya keseimbangan pemasukan dan pengeluaran air didalam tubuh. 2.
/ari anatomi sistema neuro-muskular dapat di identifikasi ada
tempat yang mungkin menjadi tempat terjadinya kelelahan, yaitu serabut otot dan keping ujung saraf motorik (motor nerve endplate, serabut saraf motorik, synaps, badan sel saraf, dan reseptor sensoris$. 2#.
60ertraining adalah suatu keadaan dimana porsi latihan terlalu
berlebihan sehingga menyebabkan tubuh tidak mampu lagi menahan kelelahan fisik. ?iriiri utamanya adalah kelelahan yang tinggi, respon terhadap latihan yang tidak ekonomis dan tidak seimbang, pemulhan yang lambat sekalipun terhadap latian yang rigan, labilitas system 0egetatatif dan sistim endokrin, adanya masalah dalam proses olahdaya, dan proses hormonalnya, adanya gejala neurose psikis" hiperakti0itas, depresi atau euporia,ansietas,dan menurunnya output olahraga. ?ara menghindri o0ertrainning, pertamatama yang perlu diperhatikan adalah seara teratur mengadakan tes pada latihanlatihan. Selain ara menghindari o0ertraini, jika sedah terkena o0ertraining kita dapat melakukan pengobatan seperti" %entikan latihan dan kompetisi, upayakan beristirahat pada ketinggiaan ! m, -emulihan hendaknya di rangsang dengan mengunakan
:at:at ergogenik (glukosa,0itamin, garamgaram, obat obat, anaboli, ekstrakhati dan suprarenal$ dan diet khusus (kalori tinggi, garamgaram basa dan banyak minum$
untuk
memulihkan
keseimbangan
air
dan
elektrolit
(?a,@a,K,Mg,-,Ie,air$, Berikan 0itamin0itamin B',B2,B,B'2,B'3,?,4 dan asamasam amino essential (aspartat, glyoolle, leithine, lysine$ serta glukosa, di sertai pemberian penenang>tranuili:er dan hypnoti (0alium, dibrium, meprobamate, pentobarbital$ bila perlu, -aksakan melakukan istirahat aktif, /ukung dengan psikoterapi (sugesti, yoga, outogenic training $ dan physio-hydrotherapy. Sangatlah perlu menghentikan latihan dan kompetisi abang olahraganya, paling tidak selama ) (tiga$ bulan. 2!.
/iagnosis overtraining adalah hal yang sangat serius, &alau pun
pada saat ini sangat jarang terjadi pada olahraga. Masalah itu sudah sangat dipahami oleh para dokter olahraga, dan hendaknya tidak dikaaukan dengan
/alam makalah ini masih banyak terdapat kekurangan baik itu dari
segi penulisan maupun sumber atau referensi, oleh karena itu, penulis menyarankan kepada para pembaa untuk melengkapi pengetahuannya tentang kelelahan dan o0ertraining ini dengan menari jurnal di initernet dan membaa bukubuku yang menyangkut judul ini. ).
31. DAFTAR PUSTAKA
)2. )).
Ba&ono, M.@. 2!. #daptasi &atihan #erobic erhadap tress !ksidatif *an #ntioksidan. Furnal 5lmu Keolahragaan. 3(2$" '2''.
).
?ooper, K.%. '++. #ntioxidant +evolution. Chomas @elson -ublishers, @ash0illeAtlantaLondon9anou0er.
)3.
iri&ijoyo, Santosa dan /ikdik N.S. 2'2. lmu esehatan !lahraga. *emaja *osdakarya 6ffset. Bandung.
).
Kabi. 2''. !vertraining yndrome. http">>badande.blogspot.o.id>2''>'2> o0ertrainingsyndrome.html1mH'. /iakses pada '+ 6ktober 2'3. -ukul '#"3 O5CA.
)#.
*oger. 2+. rinsip /mum 0erolahraga. http">>t&droger.blogspot.om>2+>'> prinsipumumor.html. diakses pada tanggal '+ 6ktober 2'3. Fam '2.) O5CA
)!.
Soni. 2!. engaruh emberian &atihan 1isik erhadap eningkatan adar 2b *an 3o4max. Furnal 5lmu Keolahragaan.3(2$" #'!3.
)+.
Sumosardjuno, Sadoso. '++. ehat *an 0ugar etun5uk raktis 0erolahraga 6ang 0enar . ramedia -ustaka Dtama. Fakarta.
. '.
42. 43. 44.
TUGAS KELOMPOK
PENGANTAR ILMU KEPELATIHAN “KELELAHAN DAN OVERTRAINING ” 45. 46. 47.
48. 49. 5. 51. 52. 53.
DI SUSUN OLEH! 54.
55. 56.
S"UKRIN ! G2G1 14 45
MUTTA#IN HIDA"AT ! G2G1 14 59 57. 58. 59.
6.
KOSENTRASI OLAHRAGA
$URUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 61. 62.
PROGRAM PSA%A SAR$ANA UNI&ERSITAS HALU OLEO 63.
KENDARI 64.
215