1. Defi Defini nisi si Kele Kelela laha han n Kerja Kerja Kelelahan bagi setiap orang memiliki arti tersendiri dan bersifat subyektif.
Lelah Lelah adalah adalah aneka aneka keadaa keadaan n yang yang diserta disertaii penuru penurunan nan efisien efisiensi si dan ketaha ketahanan nan dalam bekerja. Kelelahan merupakan mekanisme perlindungan tubuh agar tubuh meng menghin hinda dari ri keru kerusak sakan an lebih lebih lanju lanjut, t, sehin sehingg ggaa deng dengan an demik demikia ian n terja terjadi dilah lah pemulihan (Suma’mur, 1996. Kelelah Kelelahan an menunj menunjukk ukkan an kondis kondisii yang yang berbed berbeda!b a!beda eda dari dari setiap setiap indi"i indi"idu, du, tetapi semuanya bermuara pada kehilangan kehilangan efisiensi efisiensi dan penurunan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh (#ar$aka, %&&'. Kelelahan adalah aneka keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam bekerja (Suma’mur, 199. Kelelahan kerja akan menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja ()ko *urmianto, %&&+. enurut -ameron kelelahan kerja merupakan kriteria yang kompleks yang tidak tidak hanya hanya menya menyangk ngkut ut kelelah kelelahan an fisiolo fisiologis gis dan psikol psikologi ogiss tetapi tetapi domina dominan n hubungannya dengan penurunan kinerja fisik, adanya perasaan lelah, penurunan moti"asi dan penurunan produkti"itas kerja. (mbar, ( mbar, %&&6 Kelelahan kerja (job bournout adalah sejenis stress yang banyak dialami oleh orang!orang yang bekerja dalam pekerjaan!pekerjaan pelayanan terhadap manusia lainny lainnyaa seperti seperti pera$at pera$at keseha kesehatan tan,, transpo transporta rtasi, si, kepoli kepolisian sian,, dan sebagai sebagainy nya. a. (S/huler, 1999. enurut / 0arland kelelahan kerja merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan adanya penurunan efisiensi kerja, keterampilan serta peningkatan ke/emasan atau kebosanan. (otmatua, %&&6.Kelelahan kerja ditandai oleh adanya perasaan lelah, output menurun, dan kondisi fisiologis yang dihasilkan dari akti"itas terus!menerus. (nastesi, 199+. Kelelahan akibat kerja sering kali diartikan sebagai menurunnya efisiensi, performans kerja dan berkurangnya kekuatan 2 ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan (3ignjosoebroto, %&&&.
2. Jeni Jeniss Kel Kelel elah ahan an Ke Kerj rja a Kelelahan kerja berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan
tubuh tubuh (Suma’mur (Suma’mur,, 1996. 1996. Kelelahan Kelelahan kerja dapat dibedakan dibedakan menjadi beberapa beberapa ma/am, yaitu4
1 5erdasarkan proses dalam otot #erdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum ( Sugeng 5udiono, %&&+ a. Kelelahan tot (us/ular 0atigue 0enomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu $aktu disebut kelelahan otot se/ara fisiologi, dan gejala yang ditunjukan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik, namun juga pada makin rendahnya gerakan. 7ada akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang kurang menguntungkan seperti4 melemahnya kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatnya kesalahan dalam melakukan
kegiatan
kerja,
sehingga
dapat
mempengaruhi
produkti"itas kerjanya.8ejala Kelelahan otot dapat terlihat pada gejala yang tampak dari luar atau eternal signs ( Sugeng 5udiono, %&&+ Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot yaitu teori kimia dan teori saraf pusat terjadinya kelelahan. 7ada teori kimia se/ara umum menjelaskan bah$a terjadinya kelelahan adalah akibat berkurangnya /adangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot. Sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan saraf adalah penyebab sekunder. Sedangkan pada teori saraf pusat menjelaskan bah$a perubahan kimia hanya merupakan
penunjang
proses.
mengakibatkan dihantarkannya
7erubahan
kimia
yang
terjadi
rangsangan saraf melalui saraf
sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot. :angsangan aferen ini menghambat pusat!pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel saraf menjadi berkurang. 5erkurangnya frekuensi tersebut
akan menurunkan
kekuatan dan ke/epatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. ;engan demikian semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukkan semakin lelah kondisi otot seseorang (#ar$aka, %&&'.
b. Kelelahan ( Sugeng 5udiono, %&&+. Kelelahan umum biasanya ditandai berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan dirumah, sebab! sebab mental, status kesehatan dan keadaan gi?i (#ar$aka, %&&'. % 5erdasarkan penyebab kelelahan enutut Kalimo dibedakan atas kelelahan fisiologis, yaitu kelelahan yang disebabkan oleh faktor lingkungan (fisik ditempat kerja, antara lain4 kebisingan, suhu dan kelelahan psikologis yang disebabkan oleh faktor psikologis (konflikkonflikmental, monotoni pekerjaan, bekerja karena terpaksa, pekerjaan yang bertumpuk!tumpuk (mbar, %&&6 enurut 7hoon disebabkan oleh kelelahan fisik yaitu kelelahan karena kerja fisik, kerja patologis ditandai dengan menurunnya kerja, rasa lelah dan ada hubungannya dengan faktor psikososial.(mbar, %&&6 + 5erdasarkan $aktu terjadinya a. Kelelahan akut, terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh se/ara berlebihan. b. Kelelahan kronis, menurut 8randjean dan Kogi (19@% terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari, berkepanjangan dan bahkan kadang!kadang telah terjadi sebelum memulai suatu pekerjaan. 3. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kelelahan Kerja #imbulnya rasa lelah dalam diri manusia merupakan proses
yang
terakumulasi dari berbagai faktor penyebab yang mendatangkan ketegangan (stress yang dialami oleh tubuh manusia (3ignjosoebroto,%&&&. 8reen (199% dan Suma’mur (199' dari pro/eeding mengemukakan faktor yang mempengaruhi kelelahan ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Aang termasuk faktor internal antara lain 4 faktor somatis atau faktor fisik, gi?i, jenis kelamin, usia, pengetahuan dan sikap atau gaya hidup. Sedangkan yang
termasuk faktor eksternal adalah keadaab fisik lingkungan kerja (kebisingan, suhu, pen/ahayaan, faktor kimia (?at bera/un, faktor biologis (bakteri, jamur, faktor ergonomi, kategori pekerjaan, sifat pekerjaan, disiplin atau peraturan perusahaan, upah, hubungan sosial dan posisi kerja atau kedudukan. enurut 8randjean (19. 0aktor penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan4 sifat pekerjaan yang monoton (kurang ber"ariasi, intensitas lamanya pembeban fisik dan mental. Lingkungan kerja misalnya kebisingan, pen/ahayaan B /ua/a kerja. 0aktor psikologis misalnya rasa tanggungja$ab dan kha$atir yang berlebihan, serta konflik yang kronis2 menahun, status kesehatan dan status gi?i. enurut Sis$anto yang dikutip dari mbar (%&&6, faktor penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan4 a. 7engorganisasian kerja yang tidak menjamin istirahat dan rekreasi, "ariasi kerja dan intensitas pembebanan fisik yang tidak serasi dengan pekerjaan. b. 0aktor 7sikologis, misalnya rasa tanggungja$ab dan kha$atir yang berlebihan, serta konflik yang kronis2 menahun. /. Lingkungan kerja yang tidak menjamin kenyamanan kerja serta tidak menimbulkan pengaruh negatif terhadap kesehatan pekerja. d. Status kesehatan (penyakit dan status gi?i. e. onoton (pekerjaan2 lingkungan kerja yang membosankan enurut Suma’mur (199 terdapat lima kelompok sebab kelelahan yaitu4 1 % + ' C
Keadaan monoton 5eban dan lamanya pekerjaan baik fisik maupun mental Keadaan lingkungan seperti /ua/a kerja, penerangan dan kebisingan. Keadaan keji$aan seperti tanggungja$ab, kekha$atiran atau konflik. 7enyakit, perasaan sakit dan keadaan gi?i. 0aktor!faktor yang berkaitan dengan terjadinya kelelahan. (8randjean, 194
Kelelahan merupakan hasil dari berbagai ketegangan yang dialami oleh tubuh manusia sehari!hari.
dengan stabilitas emosi yang lebih baik dibanding tenaga kerja yang berumur muda yang dapat berakibat positif dalam melakukan pekerjaan.
4. Akibat kelelahan kerja Konsekuensi kelelahan kerja menurut :andalf S/huler (1999 antara lain 4 1. 7ekerja yang mengalami kelelahan kerja akan berprestasi lebih buruk lagi
daripada pekerja yang masih =penuh semangat>. 2. emburuknya hubungan si pekerja dengan pekerja lain. 3. ;apat mendorong ter/iptanya tingkah laku yang
menyebabkan
menurunnya kualitas hidup rumah tangga seseorang. enurut Suma’mur (1996 ada +& gejala kelelahan yang terbagi dalam + kategori yaitu 4 1) enunjukkan terjadinya pelemahan kegiatan. 7erasaan berat di kepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki merasa berat,
sering menguap, merasa ka/au pikiran, manjadi mengantuk, marasakan beban pada mata, kaku dan /anggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, mau berbaring. % enunjukkan terjadinya pelemahan moti"asi. erasa susah berpikir, lelah berbi/ara,
menjadi
gugup,
tidak
berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu, /enderung untuk lupa, kurang keper/ayaan, /emas terhadap sesuatu, tidak dapat mengontrol sikap, tidak dapat tekun dalam pekerjaan. + enunjukkan gambaran kelelahan fisik akibat keadaan umum. Sakit kepala, kekakuan di bahu, merasa nyeri di punggung, terasa pernafasan tertekan, haus, suara serak, terasa pening, spasme dari kelopak mata, tremor pada anggota badan, merasa kurang sehat. Kelelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat terjadinya kelelahan yang kronis. 7erasaan lelah tidak saja terjadi sesudah bekerja pada sore hari, tetapi juga selama bekerja, bahkan kadang!kadang sebelumnya. 7erasaan lesu tampak sebagai suatu gejala. 8ejala!gejala psikis ditandai dengan perbuatan perbuatan anti sosial dan perasaan tidak /o/ok dengan sekitarnya, sering depresi, kurangnya tenaga serta kehilangan inisiatif. #anda!tanda psikis ini sering disertai kelainan!kelainan
psikolatis
seperti
sakit
kepala,
"ertigo,
gangguan
pen/ernaan,tidak dapat tidur dan lain!lain. Kelelahan kronis demikian disebut
kelelahan klinis. al ini menyebabkan tingkat absentisme akan meningkat terutama mangkir kerja pada $aktu jangka pendek disebabkan kebutuhan istirahat lebih banyak atau meningkatnya angka sakit. Kelelahan klinis terutama terjadi pada mereka yang mengalami konflik!konflik mental atau kesulitan!kesulitan psikologis. Sikap negatif terhadap kerja, perasaan terhadap atas an atau lingkungan kerja memungkinkan faktor penting dalam sebab ataupun akibat (Suma’mur, 1996.
. !eng"k"ran Kelelahan Kerja Sampai saat ini belum ada metode pengukuran kelelahan yang baku karena
kelelahan merupakan suatu perasaan subyektif yang sulit diukur dan diperlukan pendekatan se/ara multidisiplin (#ar$aka, %&&' 5anyak parameter yang digunakan untuk mengukur kelelahan kerja antara lain 4 3aktu :eaksi Seluruh #ubuh atau 3hole 5ody :ea/tion #est (35:#,
$aktu.
*amun
demikian
banyak faktor
yang
harus
dipertimbangkan sepertiF target produksiF faktor sosialF dan perilaku psikologis dalam kerja. Sedangkan kualitas output (kerusakan produk, penolakan produk atau frekuensi ke/elakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan, tetapi faktor tersebut bukanlah merupakan /ausal fa/tor (#ar$aka, %&&' Kuantitas kerja dapat dilihat pada prestasi kerja yang dinyatakan dalam banyaknya produksi persatuan $aktu. Sedangkan kualitas kerja didapat dengan menilai kualitas pekerjaan seperti jumlah yang ditolak, kesalahan, kerusakan material, dan lain!lain.
% 7en/atatan perasaan subyektif kelelahan kerja, yaitu dengan /ara Kuesioner. Subje/ti"e Self :ating #es dari Dndustrial 0atigue :esear/h -ommittee (D0:- Gepang, merupakan salah satu kuesioner yang dapat untuk mengukur tingkat kelelahan subjektif. Kuesioner tersebut berisi +& daftar pertanyaan yang terdiri dari4 a. 1& 7ertanyaan tentang pelemahan kegiatan4 1.7erasaan berat di kepala, %.Lelah di seluruh badan, +.5erat di kaki, '.enguap, C.7ikiran ka/au, 6.engantuk, @.da beban pada mata, .8erakan /anggung dan kaku, 9.5erdiri tidak stabil, 1&.Dngin berbaring b. 1& 7ertanyaan tentang pelemahan moti"asi4 1.Susah berfikir, %.Lelah untuk
bi/ara,
+.8ugup,
'.#idak
berkonsentrasi,
C.Sulit
untuk
memusatkan perhatian, 6.udah lupa, @.Keper/ayaan diri berkurang, .erasa /emas, 9.Sulit mengontrol sikap, 1&.#idak tekun dalam pekerjaan /. 1& 7ertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik 4 1.Sakit dikepala, %.Kaku di bahu, +.*yeri di punggung, '.Sesak nafas, C.aus, 6.Suara serak, @.erasa pening, .Spasme di kelopak mata, 9.#remor pada anggota badan, 1&.erasa kurang sehat + lat
yang dialami pekerja sehari!hari
membuat mereka mengalami kelelahan kronis.(otmatua, %&&9. ' 7engukuran gelombang listrik pada otak dengan )le/troen/hepalography ())8. C
6