BAB I PENDAHULUAN
Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia sedang berusaha untuk membangun perekonomian yang kuat dalam semua sektor. se ktor. Salah satu sektor yang dianggap penting dalam pencapaian hal tersebut adalah sektor industri. Saat ini, Indonesia memang masih belum termasuk negara industri, namun semakin lama perkembangan perindustrian di Indonesia semakin baik. Terbukti dari semakin banyak investor, baik dari dalam maupun luar negeri yang membangun pabrik di Indonesia. Dengan semakin berkembangnya sektor industri di Indonesia, pemerintah dihadapkan pada tantangan bagaimana mengelola dan membuat berbagai kebijakan strategis agar sektor industri ini semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Kebijakan-kebijakan pada sektor indusri sebenarnya sudah dilakukan oleh pemerintah sejak jaman penjajahan Belanda. amun kebijakan-kebijakan tersebut belum menjurus pada pembangunan sektor ini. Dimulai dari masa re!ormasi, sektor ini sedikit demi sedikit mulai menampakkan diri di Indonesia dan diharapkan terus berkembang di masa depan.
BAB II PEMBAHASAN
1.
Konsep Konsep dan Tahap Indus Industr trial ialisa isasi si
Industrialisasi bera"al dari proses revolusi industri pada pertengahan abad ke #$ di Inggris dengan dengan ditemukannnya teknologi pemintalan dan penenunan kapas yang baru. Kemudian, perkembangan indstri semakin pesat setelah ditemukannya mesin uap. Kemajuan
teknologi
menyebabkan
&erkembangan
tersebut
menurunnya telah
biaya
mendorong
produksi perdagangan
dan
komunikasi% pemasaran.
antar
negara
atau
proses
internasionalisasi produk barang dan jasa serta pemasaran dan penyalurannya. &erubahan teknologi perancangan dan produksi juga telah menyebabkan siklus produksi menjadi lebih pendek dan memungkinkan pembuatan lebih banyak jenis produk. Industrialisasi merupakan satu proses interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdagangan antar negara, yang pada akhirnya sejalan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat mendorong perubahan struktur ekonomi. Dapat dikatakan bah"a kemajuan teknologi dan inovasi adalah dua !aktor penting yang mengubah struktur ekonomi satu negara dari sisi produksi 'pena"aran agregat(, sedangkan peningkatan pendapatan masyarakat mengubah volume dan komposisi konsumsi mempengaruhi struktur ekonomi dari sisi permintaan. Tahap-tahap industrialisasi
menurut
)ID*
')niteed
ations
Industrial
Development *rgani+ation( adalah melalui beberapa tahap seperti terlihat pada table berikut
Tahapan
onindustrialisasi enuju &roses Industrialisasi Semi industrialisasi Industrialisasi &enuh
Kontribusi ilai Tambah terhadap &DB '(
SK '(
/ #0 #0-10 10-20 320
/10 10-40 40-50 350
Dalam literatur dikenal ada empat tahapan industrialisasi. &ertama, tahap a"al meliputi barang konsumsi sehari-hari6 nilai tambah lebih rendah, teknologi sederhana. Kedua, tahap madya merupakan manu!acturing bahan bernilai tambah lebih tinggi daripada tahap a"al. Ketiga, tahap yang meliputi industri hulu, dasar, dan bernilai tambah tinggi dengan teknologi mutakhir. Terakhir, tahap teknologi tinggi meliputi industri canggih berteknologi tinggi, seperti mikro elektronik, bio genetik, laser, robot, serta telekomunikasi dan in!ormatika.Sebagaimana diutarakan di atas Indonesia boleh dikatakan sudah melalui semua tahapan industrialisasi dan sekarang ini telah berada tahap industrialisasi dengan teknologi tinggi, meskipun tahapan sebelumnya masih terlihat di lapangan. 2.
Kei!a"sanaan Industrialisasi
Sumitro Djoyohadikusumo mengatakan
ada
tiga konsep pemikiran tentang
industrialisasi yang dilaksanakan di Indonesia. #( Industrialisasi yang didasarkan pada keunggulan komparati! 1( Industrialisasi yang didasarkan pada keterikatan antar sektor hulu hilir 2( Industrialisasi yang didasarkan pada "ahana trans!ormasi berteknologi tinggi, seperti mikro elektronik,teknologi komputer,laser,robot,telekomunikasi dan in!ormatika De"asa ini Indonesia telah memasuki industrialisasi dengan teknologi tinggi, meskipun banyak cabang industri yang berkembang atas dasar keunggulan komparati! terhadap luar negeri atau terhadap daerah lainnya di Indonesia 'industrialisasi tahap pertama(, dan cabang industri yang berkembang berdasarkan atas keterkaitan hulu hilir, seperti misalnya industri yang mengolah hasil-hasil pertanian 'industrialisasi tahap kedua(. Ketiga konsep pemikiran ini dapat dipadukan untuk meningkatkan daya saing ekspor komoditas manu!aktur di luar negeri. 2.1 Strate#i $an# Prote"ti% dan $an# Mendoron#
Strategi yang protekti! merupakan proses industrialisasi yang dijalankan melalui kebijaksanaan proteksi yang berupa tari! dan non tari! untuk membatasi impor agar industri dalam negeri yang bersaing dengan impor memperoleh perlindungan. &engaruh negati! dari strategi ini adalah adanya ketidakpastian usaha, pengejaran keuntungan yang tidak "ajar dan korupsi, adanya investasi yang berlebihan di beberapa sehingga banyak kapasitas yang menganggur, dan tingkat proteksi yang tinggi dan ti mpang. Sedangkan strategi yang mendorong menghendaki agar pemerintah memusatkan perhatiannya pada tercipta dan terpeliharanya suatu sistem perekonomian yang stabil, bebas dari hambatan-hambatan dan campur birokrasi, dan mendorong pertumbuhan industri. Strategi industrialisasi yang bersi!at mendorong ini menghendaki bah"a program-program pemerintah diarahkan pada prasarana
industri
dalam bentuk
keterampilan dan kelembagaan yang diperlukan bagi pertumbuhan industri secara lebih merata agar seluruh sektor industri tumbuh dan berkembang secara "ajar. 2.2
Per"e&an#an Kei!a"an Industrialisasi
Kebijaksanaan industrialisasi sebelum Pelita I . &eriode ini meliputi +aman penjajahan Belanda, di mana perekonomian bergerak dengan campur tangan pemerintah yang sangat minimum. Demikian juga sektor
industrinya, tanpa ada campur tangan pemerintah yang berarti, sehingga strategi pengembangan sektor industrinya, kalau dapat dikatakan sebagai strategi, lebih cenderung ke arah mendorong bukan yang bersi!at protekti!. &ada jaman pemerintahan Soekarno, perekonomian masih me"arisi sistem sebelumnya dengan campur tangan pemerintah yang minim. 7da beberapa kebijakan pemerintah yang megindikasikan bah"a kebijaksanaan tersebut untuk memajukan sektor industri. amun semua kebijaksanaan tersebut lebih bersi!at untuk kepentingan perekonomian secara keseluruhan dibandingkan untuk pengembngan industri. 8adi dapat dikatakan pada masa sebelum pelita #, pemerintah tidak memiliki kebijaksanaan khusus untuk pengembangan industri. Kebijaksanaan industrialisasi setelah Pelita I . &eriode ini meliputi +aman pemerintahan Suharto, 9abibie, sampai sekarang. &emerintahan Suharto mementingkan perkembangan ekonomi dan memulainya dengan liberalisasi ekonomi, mengi+inkan penanaman modal asing dan mengundangkan peraturan penanaman modal dalam negeri. &ada buku :epelita I tercantum poin-poin pembangunan industri. amun dari ke lima butir ini dapat dikatakan tidak ada satu cabang industri pun yang tidak termasuk di dalamnya. Dengan kata lain, pemerintah saat itu mementingkan perkembangan seluruh sektor industri, yang berarti strategi yang ditempuhnya adalah strategi mendorong, bukan strategi protekti!. &ada tahun #;;$ krisis ekonomi terjadi di Indonesia ini agak berkepanjangan, barangkali, karena bersamaan dengan pergantian pemerintah, yang menghendaki re!ormasi di segala bidang. 7khirnya pada pemerintahan SB<, pemerintah memberikan lebih banyak perhatian terhadap sektor industri dengan menetapkan pedoman dalam pengembangan industri nasional dan sebagai dasar pemberian !asilitas pemerintah dengan &eraturan &residen nomor 1$ tahun 100$. '.
Pe&ilihan Te"nolo#i '.1 Konsep Dasar enurut prinsip ekonomi, para pengusaha diasumsikan menghadapi seperangkat
harga relati! !aktor produksi dan menggunakan kombinasi modal dan tenaga kerja yang meminimumkan biaya dalam memproduksi jumlah output yang dikehendaki. &rodusen juga diilustrasikan mampu berproduksi dengan menggunakan berbagai macam teknologi
dalam proses produksinya, dari teknologi yang sangat padat karya hingga metodemetode yang sangat padat modal.7pabila harga modal sangat mahal dibandingkan harga tenaga kerja, maka proses produksi yang padat karya akan dipilih. Sebaliknya,jika harga tenaga kerja lebih mahal, maka perusahaan memilih untuk menggunakan metode produksi yang lebih bersi!at padat modal. &erusahaan akan menghemat penggunaan !aktor produksi yang lebih mahal, yang dalam hal terakhir ini adalah tenaga kerja. '.2
Distorsi Har#a (a"tor dan Pen#an##uran Kalau saja harga pasar yang berlaku untuk berbagai !aktor produksi menunjukkan
nilai
sesungguhnya
dari pengorbanan
!aktor produksi yang
digunakan untuk
menghasilkannya. &engusaha akan meminimalkan biaya produksinya dengan cara memilih teknik produksi yang paling e!isien, yang ditentukan oleh harga relati! !aktor produksi, Teknik produksi yang tepat adalah teknik produksi yang menggunakan lebih banyak !aktor produksi yang harganya relati! lebih murah dengan mengombinasikannya lebih sedikit !aktor produksi yang jarang. 8ika semua harga-harga menunjukkan harga relati! kelangkaannya, maka semua !aktor produksi yang ada akan terserap seluruhnya dengan penggunaaan penuh dan pendapatan dari pemilik !aktor produksi mampu untuk menyerap semua produksi barang dan jasa di pasar tanpa tekanan in!lasi.
).
Klasi%i"asi dan Stru"tur Industri ).1 Bidan# Usaha
Dalam pedoman pengembangan industri nasional '&eraturan &residen o 1$ Tahun 100$( dinyatakan ada enam kelompok industri prioritas yang mencakup #( Basis Industri anu!aktur dengan tiga kelompok a. Kelompok Industri aterial Dasar, yang meliputi Industri Besi dan Baja, Industri Semen, Industri &etrokimia, Industri Keramik b. Kelompok Industri &ermesinan, yang meliputi Industri esin =istrik dan &eralatan =istrik, dan Industri mesin dan &eralatan )mum c. Kelompok Industri &adat tenaga Kerja, yang meliputi Industri Tekstil dan &roduk Tekstil,dan Industri 7las Kaki 1( Industri Berbasis 7gro, yang meliputi Industri Kelapa Sa"it, Industri Karet dan barang Karet, Industri Kakao dan >okelat, dll 2( Industri 7lat 7ngkut, yang meliputi Industri Kendaraan Bermotor ,Industri &erkapalan,Industri &erkeretaapia, dll
4( Industri ?lektronika dan Telematika, yang meliputi Industri ?lektronika, Industri &erangkat Keras Telekomunikasi, &enyiaran dan &endukungnya, dll @( Industri &enunjang Industri Kreati! dan Industri Kreati! Tertentu, yang meliputi Industri &erangkat =unak dan >ontent ultimedia, Industri Kreati! Teknologi In!ormasi,dll 5( Industri Kecil dan enengah Tertentu, yang meliputi IK Batu ulia dan &erhiasan, IK Aaram :akyat,dll ).2
U"uran Usaha )kuran usaha dibedakan berdasarkan jumlah orang yang bekerja pada masing-
masing usaha menjadi perusahaan besar yang mengerjakan #00 orang atau lebih, perusahaan sedang yng memperkerjakan 10 sampai ;; orang, perusahaan kecil yang mempekerjakan 5 sampai #; orang, dan usaha kerajinan rumah tangga yang mempekerjakan 2 orang termasuk tenaga tidak dibayar. Dalam laporan statistik biasanya dibedakan menjadi hanya dua kelompok usaha yakni, industri menengah dan besar 'IB(, dan Industri Kecil dan Kerajinan :umah Tangga 'IKK:(. BAB III PENUTUP
1.
Kesi&pulan
Industrialisasi merupakan satu proses interaksi antara perkembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdagangan antar negara. 7da empat tahapan industrialisasi yang biasa dikenal yakni tahap a"al, tahap madya, tahap dengan teknologi mutakhir, dan tahap teknologi tinggi. amun dengan melihat kontribusi sektor industri dalam &DB, )ID* membedakan tahap-tahap industrialisasi menjadi empat yakni tahap nonindustrialisasi, tahap menuju proses industrialisasi, tahap semi industrialisasi, dan industrialisasi penuh. 7da tiga konsep pemikiran tentang industrialisasi yang dilaksanakan di Indonesia, yakni industrialisasi yang didasarkan pada keunggulan komparati!, industrialisasi yang didasarkan pada keterkaitan antar sektor hulu hilir, dan industrialisasi yang didasarkan pada "ahana trans!ormasi beteknologi tinggi. Strategi industrialisasi dibedakan menjadi bersi!at protekti! dan yang bersi!at mendorong. enurut bidang usaha ada enam klaster industri prioritas, sedangkan menurut ukuran usaha dikenal industri kerajinan rumah tangga, industri kecil,menengah dan besar. &enanaman modal dalam negeri dan asing lebih banyak dinikmati oleh industri usaha menengah dan besar, dan terkonsntrasi di beberapa provinsi saja.
Da%tar Pusta"a
ehen, Ketut. 10#1. Perekonomian Indonesia. Denpasar )dayana )niversity &ress