Industri Parfum Proses pembuatan bahan bahan pewangi (fragrances) semakin berkembang, dari yang menggunakan menggunakan bahan-bahan tradisional hingga hingga yang dapat menggunakan bahan-bahan sintetik yang menghasilkan bau lebih bervariasi. Bahan pewangi (fragrances) memiliki peran terbesar dalam industri kosmetik, sabun, dan detergen. Bahan tersebut ditambahkan untuk menutupi, menetralisir, dan mengubah bau dari suatu produk atau memberi aroma untuk produk yang tidak berbau. Parfum dapat didefinisikan sebagai campuran yang mengandung berbagai senyawa yang berbau harum yang dilarutkan dalam pelarut tertentu. ata parfum berasal dari bahasa latin !perfumare" yang berarti mengisi dengan asap. Istilah ini muncul sesuai dengan bentuk aslinya yaitu sebagai dupa yang dibakar. #walnya, semua produk yang digunakan dalam parfum berasal dari bahan alami. $amun saat ini, bahan yang yang diguna digunakan kan berasal berasal dari dari kombin kombinasi asi bahan bahan sinteti sintetiss dan bahan bahan alami, alami, sehing sehingga ga harga harga parfum dapat lebih murah tetapi dengan tetap te tap men%aga bau dari parfum alami. Penggunaan bahan sintetik tanpa bahan alami pada parfum tidak efektif, karena parfum akan lebih kasar dan akan mengandung banyak &at &a t pengotor. Bahan dasar pembuatan parfum adalah pelarut, fiksatif, dan senyawa yang dapat menghasilkan bau harum ' Pelarut
alam industri parfum, pelarut digunakan untuk membawa atau melarutkan bahan-bahan pembuat parfum. Pelarut yang biasa biasa digunakan adalah campuran etil alkohol dan air dengan konsentrasi tertentu, bergantung pada kelarutan minyak yang ada pada parfum. Pelarut ini memiliki sifat yang mudah menguap, tidak bereaksi dengan &at terlarut, dan tidak mengiritasi manusia. $amun, alkohol memiliki aroma alami yang dapat mengganggu aroma yang diinginkan sehingga dapat dihilangkan dengan cara penambahan getah kapur barus atau resin fiksatif lainnya dan dibiarkan selama satu atau dua minggu, hingga menghasilkan alkohol yang tidak berbau Fiksatif
iksatif merupakan suatu senyawa yang memiliki daya penguapan yang lebih rendah daripada minyak pada parfum yang dapat memperlambat la%u penguapan dari komponen parfum lain. *al tersebut dikarenakan sebagian s ebagian parfum mengandung bahan yang cepat menguap, sehingga aroma parfum akan menyebar dimanapun. iksatif dapat dibuat dari sekresi hewan, resin, esensial oil, atau dari
bahan sintetik. +ebagian fiksatif dapat mempengaruhi bau yang dihasilkan pada produk akhir. acam-macam fiksatif adalah sebagai berikut' a. iksatif dari hewan +aat ini fiksatif dari hewan yang banyak digunakan adalah castor atau castoreum, yaitu senyawa berwarna kuning kecoklatan hasil dari sekresi berang-berang. omponen yang berbau harum pada minyak dari castor ini adalah ben&il alkohol, asetofenon, l-borneol, dan castorin. ivet, merupakan senyawa lemak yang disekresikan oleh kucing civet. ivet mengandung skatole yang berbau tidak harum. etapi bau tersebut dapat dihilangkan dengan proses pengenceran dan penuaan (aging) hingga terbentuk bau harum dari civetone, yaitu senyawa siklik dari keton. usk, merupakan senyawa hasil sekresi dari rusa %antan. usk memiliki bau harum yang berasal dari senyawa siklik keton yang disebut muskon. #mbergris, merupakan fiksatif yang dibuat dari sekresi ikan paus. #mbergris tersusun dari /0-/12 amberin (triterpenic tricyclic alcohol) yang berperan sebagai &at perekat serta 34-312 minyak ambergris sebagai komponen aktif b. iksatif dari resin 5esin fiksatif merupakan fiksatif yang terbuat dari sekresi beberapa tumbuhan,
seperti myrrh, kapur barus, labdanum, balsam, dan terpen.
+enyawa-senyawa tersebut ditambahkan ke dalam larutan parfum dengan cara dilarutkan. 6ika pelarutan ditambahkan pada keadaan dingin, maka campurannya disebut tincture. +edangkan apabila dibutuhkan panas untuk membuat campuran disebut sebagai infusion. +alah satu contoh soft resin yang paling penting adalah labdanum. 7kstrak getah dari tanaman tersebut mengandung senyawa ambergris, sehingga memiliki nilai fiksatif yang baik. c. iksatif dari minyak esensial Beberapa minyak esensial memiliki sifat fiksatif yang baik sesuai bau yang ditimbulkannya. ontohnya adalah vertiver, patchouli, sandalwood, dan orris. inyak-minyak tersebut memiliki titik didih lebih tinggi daripada minyak normal yaitu sekitar 4/1-4809. d. iksatif sintetik 7ster yang memiliki titik didih tinggi dan tidak berbau dapat digunakan sebagai bahan pengganti fiksatif yang berasal dari hewan,
seperti gliseril diasetat yang memiliki titik didih 4189, etil phtalate (titik didih 4819), dan ben&il ben&oat (titik didih :4:9) Bahan Pengharum ;at pengharum yang digunakan dalam industri parfum terdiri atas : bahan utama, yaitu esensial oil, isolates, dan bahan kimia sintetik dan semisintetik. 3. 7sensial oil, merupakan minyak pengharum yang bersifat volatil dan berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan. inyak esensial diproduksi oleh tumbuhan sebagai hasil metabolisme untuk fertilisasi atau perlindungan diri terhadap musuh. +ecara umum, minyak esensial bersifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik, tetapi beberapa minyak esensial dapat larut di dalam air untuk menghasilkan bau pada larutan. +enyawa-senyawa yang terdapat pada esensial oil adalah' - 7ster, seperti asam salisilat, ben&oat, asetat, dan sinamat. - #lkohol, seperti linalool, geraniol, citronellol, dan menthol. - #ldehida, seperti citral, citroneol, ben&aldehid, dan vannilin - #sam, serpert ben&oat, sinamat, isovalerat, dan miristik. - enol, seperti thymol, carvacrol, eugenol. - eton, seperti menthone, irone, camphor, carvone, dan fenchone. -
minyak cengkeh, pinene dari terpentin, anethole dari minyak adas manis, dan linalool dari minyak linalool (bois de rose).
3. Bahan kimia sintetik dan semisintetik Bahan pembuatan parfum saat ini banyak menggunakan bahan-bahan sintetik. Penggunaan bahan sintetik ini memiliki keunggulan yaitu harganya yang murah, sehingga saat ini komposisi bahan sintetik pada parfum adalah melebihi 50%. Proses pembuatan bahan sintetik tersebut menggunakan beberapa proses yaitu sebagai berikut: Proses Kondensasi
+enyawa coumarin terdapat dalam bi%i tonka dan =1 tanaman lainnya, tetapi untuk kepentingan ekonomi, diperoleh dari sintesis. oumarin dimanfaatkan sebagai agen pengikat, meningkatkan kualitas untuk essential oils dan produk tembakau serta sebagai masking agent terhadap aroma yang tidak diharapkan suatu produk industri. Produk sintetis (coumarin) dibuat dengan beberapa metode reaksi sebagai berikut ' 3. etode pemanfaatan reaksi Perkin #ldehidsalisilat, asetat anhidrit dan natrium asetat direfluks pada suhu 3:1 hingga 311 . ampuran reaksi tersebut didinginkan dan dicuci. oumarin diperoleh dengan cara solvent e>traction (ekstraksi menggunakan pelarut tertentu) atau dengan metode distilasi. 4. etode *assman-5eimer etode ini memanfaatkan o-kresol sebagai bahan dasar preparasi dimana asam-:-coumarin-karboksilat dihasilkan sebagai intermediet. ifenil oksida atau eter digunakan dalam %umlah banyak dalam industri sabun dan perfume karena memiliki stabilitas yang sangat baik dan aroma geranium yang kuat. ifenil oksid
Bahan Pengharum ;at pengharum yang digunakan dalam industri parfum terdiri atas : bahan utama, yaitu esensial oil, isolates, dan bahan kimia sintetik dan semisintetik. 3. 7sensial oil, merupakan minyak pengharum yang bersifat volatil dan
berasal dari ekstrak tumbuh-tumbuhan.
Seara umum, minyak esensial bersifat tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut organik, tetapi beberapa minyak esensial dapat larut di dalam air untuk menghasilkan bau pada larutan. Senya!asenya!a yang terdapat pada esensial oil adalah: "ster, seperti asam salisilat, ben#oat, asetat, dan sinamat. - $lkohol, seperti linalool, geraniol, itronellol, dan menthol. - $ldehida, seperti itral, itroneol, ben#aldehid, dan annilin Isolates,
merupakan senya!a kimia murni yang berasal dari
minyak esensial atau bahan parfum alami lainnya. &ontohnya adalah eugenol dariminyak engkeh, pinene dari terpentin, anethole dari minyak adas manis,dan linalool dari minyak linalool 'bois de rose(