BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Dalam Dalam perekono perekonomian mian yang sebenarn sebenarnya ya corak corak kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi adalah adalah jauh lebih rumit dari yang ya ng kita bayangkan. b ayangkan. Untuk memberikan gambaran gambar an yang lebih mendekati dari keadaan yang sebenarnya dalam makalah ini akan di bahas tentang keterkaitan perekonomian 2 sektor dan 3 sektor. System perekonomian 2 sektor adalah Konsep perekonomian dua sektor merupakan konsep perekonomian perekonomian yang terdiri dari dan sektor sektor rumah tangga dan sektor sektor perusahaan. Dalam perekonomian 2 sektor, tidak terdapat pajak dan pengeluaran pemerintah. Bukan hanya itu perekonomian 2 sektor pun tidak melakukan perdagangan luar negeri yakni tidak melakukan kegiatan ekspor dan dan impo imporr. Dala Dalam m pere pereko kono nomi mian an dua dua sekt sektor or sumb sumber er
pend pendap apat atan an yang yang
diperoleh rumah tangga adalah dari perusahaan. Pendapatan ini meliputi gaji, upah, sea, bunga dan keuntungan adalah sama nilainya dengan pendapatan nasion nasional. al. Dan Dan oleh oleh karen karenaa itu, itu, pemeri pemerinta ntah h tidak tidak memung memungut ut pajak pajak maka maka pendapatan nasional !"# adalah ad alah sama dengan den gan pendapatan disposebel !"d# atau " $ "d. Pendapatan yang digunakan oleh rumah tangga akan digunakan untuk dua tujuan yaitu untuk pengeluaran konsumsi dan ditabung. %abungan ini akan dipinjamkan kepada penanam modal atau in&estor dan akan digunakan untuk modal, modal, untuk untuk membeli membeli barang'ba barang'barang rang seperti seperti mesin'm mesin'mesin esin,, bahan bahan baku, baku, peralatan produksi, produ ksi, mendirikan bangunan pabrik dan bangunan bangu nan kantor. Sedangkan Sedangkan Sistem Perekonomian Perekonomian tiga sektor merupakan perekonomian perekonomian yg terdiri dari sektor(sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah.%erdapat kele kelema maha han n
pada pada
Depre presi besa besarr,
sist sistem em sehin hingga gga
pers persai aing ngan an cam campur pur
semp sempur urna na pada pada tahu tahun) n)*3 *3+ + tanga ngan
pem pemerinta ntah
terj terjad adii
dib dibutu utuhkan hkan
untuk untuk mengatu mengaturr kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi agar sistem sistem pasar pasar bebas bebas dapat dapat berjalan berjalan secara eisien. Kelemahan Kelemahan tersebut antara lain keadaan yang diasumsikan diasumsikan jauh dari kenyataan, adanya perbedaan yang mencolok antara keuntungan yang dipe dipero role leh h
masy masyar arak akat at
deng dengan an
yang yang
1
dipe dipero role leh h
peru perusa saha haan an,,
dist distri ribu busi si
pendapatan tidak merata, dan tingkat penggunaan tenaga kerja yang tidak penuh sehingga terjadi pengangguran besar( besaran. %erdapat dua perubahan penting dalam perekonomian yaitu pungutan pajak akan mengurangi agregat melal melalui ui pengur pengurang angan an kon konsum sumsi si rumah rumah tangga tangga dan pajak pajak memu memungk ngkink inkan an pemerintah melakukan pembelanjaan dan ini akan menaikkan pembelanjaan agregat. Peranan pemerintah dalam perekonomian tiga sektor diantarannya membuat peraturan( peraturan untuk mempertinggi eisiensi kegiatan ekonomi antara lain yaitu menciptakan suasana ekonomi dan sosial yang mendorong kearah terciptannya kegiatan ekonomi yang eisien, menciptakan persaingan bebas, menghapus kekuatan monopoli, menyelenggarakan sendiri berbagai kegiatan ekonomi dan menjalankan kebijaksanaan moneter dan iskal. -akalah -akalah ini bertujua bertujuan n agar pembaca pembaca dapat dapat mengetah mengetahui ui hubungan hubungan dan aktor( aktor apa saja yang mempengaruhi sistem perekonomian dua sektor dan perekonomian tiga sektor.
B. Rum Rumusan san Ma Masala salah h
). Bagama Bagamana na analisi analisi pendapat pendapatan an nasion nasional al 2 sektor sektor 2. Bagama Bagamana na analisi analisi pendapat pendapatan an nasion nasional al 3sektor 3sektor
C. Tujuan Masalah Masalah
). -engeta -engetahui hui anali analisi si pendapa pendapatan tan nasio nasional nal 2 sekto sektor r 2. -engeta -engetahui hui anali analisi si pendapa pendapatan tan nasio nasional nal 3sekt 3sektor or
BAB II PEMBAHASAN
2
A. Perhitungan Pendaatan Nasi!nal
Beberapa manaat perhitungan pendapatan nasional sebagai berikut / ). Dengan mengetahui besarnya pendapatan nasional setiap periodenya, maka akan dapat diketahui 2. Berdasarkan pendapatan nasional atau !regional# akan dapat diketahui besarnya produkti&itas masyarakat suatu negara. 3. Dengan diketahuinya pendapatan nasional atau !regional# dapat ditentukan perkembangan atau pertumbuhan ekonomi suatu negara atau !daerah#. 0. Dengan diketahuinya pendapatan nasional atau !regional# dapat dijadikan acuan bagi perencanaan pembangunan nasional berikutnya. 1. Berdasarkan pendapatan nasional pemerintah dapat membuat skema program pinjaman luar negeri berjangka panjang dan rendah bunga !soft loan#.
. Dan lain(lain. Secara umum dengan menguasai teknik perhitungan pendapatan nasional atau !regional#, maka perencana ekonomi akan dapat membuat program ekonomi sesuai dengan skala prioritas dan kesanggupan sumber daya yang dimiliki yang disertai dengan kebijakan ekonomi yang terukur, baik yang berskala 2 sektor, 3 sektor maupun 0 sektor. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan teknik perhitungannya.
B. Analisis " Se#t!r Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak mengenal
hubungan dengan dunia luar dalam arti tidak ada perdagangan ekonomi dengan pihak luar, misalnya dalam bentuk ekspor dan impor atau in&entasi luar negeri. Sedangkan sederhana menunjukkan baha dalam perekonomian tersebut tidak mengenal adanya transaksibelanja pemerintah. Sehingga dalam perekonomian sederhana ini hanya ada konsumsi rumah tangga dan konsumsi sasta, dan dapat dituliskan sebagai berikut /) $ % C & I ' sisi ermintaan(income 1 Sadono. Sukirno, Pengantar Teori Makro Ekonomi, !4embaga Penerbit 56U7. )*89# h.98
3
$%C&S Sisi ena)aran(spending 7n&entasi yang dimaksud di atas adalah in&estasi yang bersiat eksogen,
yaitu in&estasi yang keberadaannya didasarkan pada kebijakan pemerintah semata tanpa memandang besar kecilnya tingkat pendapatan nasional dan status in&estasinya. Bila diketahui baha konsumsi masyarakat merupakan suatu ungsi, maka secara linier dan bersiat jangka pendek dapat kita tuliskan sebagai berikut / : $ :o ; c", Dimana :o adalah besarnya konsumsi pada saat pendapatan !"# $ +, c $ -P: $ marginal propensity to consume atau kecenderungan marginal merigkonsumsi, " $ pendapatan nasional. -P: $ c $ :", Besarnya perubahan konsumsi sebagai akibat dari berubahnya tingkat pendapatan. Dalam hal ini berlaku apa yang dinamakan sebagai hukum pendapatan konsumsi sesuai dengan hipotesis pendapatan absolut yang menyatakan baha “Bila pendapatan nasional naik dari sebelumnya, maka konsumsi juga akan naik, tetapi besarnya kenaikan konsumsi tidaklah sebesar kenaikan pendapatan, sehingga umumnya besarnya tingkat tabungan akan semakin bertambah.”
dari satu namun di atas setengah !+,1# positi#. >ngkanya di baah satu menunjukkan baha besarnya konsumsi masihlah berada di baah besarnya kenaikan pendapatan atau tambahan pendapatan yang diterima tidak seluruhnya dibelanjakan untuk konsumsi, sementara itu nilainya di atas +,1 berarti baha penggunaan sebagian besar dari bertambahnya pendapatan adalah konsumsi. *. Menentukan Fungsi Konsumsi Bila kita memiliki data bulanan atau tahunan yang berisikan besarnya pendapatan dan konsumsi, maka sebenarnya kita dapat mengetahui dan menyusun suatu ungsi konsumsi, baik dengan cara ekonometrika, atau dengan cara sederhana. Dengan cara sederhana !Soediyono, )**2, h.00# kita dapat menuliskan rumusnya sebagai berikut / : $ !>P
4
dimana -P: sudah >nda ketahui dan >P: adalah aerage propensity to consume $ rata(rata kecenderungan mengkonsumsi $ :". Sedangkan dengan cara ekonometrika kita bisa menggunakan rumus sederhana yaitu / $ % +! & +, , dimana bo $ :o, b $ c $ -P:, " $ pendapatan dan ? $ konsumsi -odel ormulasinya adalah / $ % n.+! & + , ,$ % ,.+! & + ," Dengan metode matematika sederhana dapat diketahui nilai bo dan b$-P:$ $( ,. C!nt!h. Bila diketahui pendapatan nasional suatu negara tahun )**+ adalah sebesar @p. 1+ milyar dan konsumsi sebesar 0+ milyar, kemudian tahun )**) pendapatan nasional naik sebesar @p. 8+ milyar dan konsumsi sebesar @p. + milyar, tentukanlah ungsi konsumsinyaA -a)a+. " $ "*)("*+ $ @p. 8+ - ' @p. 1+ - $ 3+ : $ :*)(:*+ $ @p. + - ' @p. 0+ - $ 2+ -P: $ :" $ 2+3+ $ +,9 >P: $ :*+"*+ $ 0+1+ $ +,8 : $ !>P:n ' -P:#"n ; -P:." : $ !+,8 ' +,9#1+ ; +,9." : $ ,1; +,9" Dari ungsi konsumsi tersebut di atas dapat dinyatakan baha pada saat tingkat pendapatan sebesar +, maka konsumsi masyarakatnya sebesar @p.,1 milyar !katakanlah ini sebagai subsidi dari pemerintah#. Dan sebesar 30 $ +,9 dari pendapatan negara tersebut digunakan untuk konsumsi, sisanya ditabung !+,33#. ". Fungsi Tabungan/Saving %abungan saing adalah sisa dari pendapatan nasional yang tidak dikonsumsi. Secara matematis dapat ditulis / S $ " ' :, di mana : $ :o ; c", sehingga S $ " ' !:o ; c"# S $ " ' :o ' c" " ' c" ' :o S % * ' / 0$ ' C! Berdasarkan data di atas dapat diketahui ungsi saing adalah sebagai berikut / S $ !) ' +,91#" ' 2,1 $ +,21" ' 2,1
5
Bila ungsi konsumsi dan tabungan tersebut digambarkan dalam suatu graik, maka dapat dilihat seperti di baah ini.
S/C
C = 2,5 + 0,75Y
S = -2,5 + 0,25Y
2,5
45o Y
-2,5
1am+ar *2.* 3ungsi 4!nsumsi dan Ta+ungan
3. Kecenderungan Menabung Marginal dan Rata-rata Sebagaimana kita ketahui baha -P: adalah kecenderungan marginal mengkonsumsi yang nilainya secara teoritis diatas +,1 dan di baah ), artinya sisa dari yang dikonsumsi tentulah disimpan dalam bentuk tabungan. Kecenderungan untuk menambung marginal itulah yang dinamakan dengan -PS !marginal propensity to sae #, oleh karena sisa dari konsumsi maka nilai -PS adalah ) ' -P:. Bila rata(rata mengkonsumsi, dari setiap kenaikan pendapatan masyarakat adalah >P:, maka rata(rata menabung disebut >PS !aerage propensity to sae #. PS $ S" adalah sebesar ) ' >P:. Berdasarkan penjelasan di atas dapatlah kita simpulkan baha / >P: ; >PS $ ), demikian juga dengan / -P: ; -PS $ ). Untuk membuktikannya, kita lihat kembali persamaan dasarnya adalah sebagai berikut/
6
" $ : ; S, bila kedua ruas sama(sama di bagi dengan ", maka ""$:";S"$)$ >P:;>PS. Selanjutnya, bila diketahui baha apabila pendapatan berubah, maka konsumsi dan tabungan juga akan berubah, maka persamaan dasarnya menjadi / "
$ : ; S, dan bila semuanya dibagi dengan " maka diperoleh/
"
" $ : " ; S " $ ) $ -P: ; -PS
Cadi bila -P: $ +, maka -PS $ +,0 dan bila >P:$+,2 maka >PS $ +,8 !untuk perekonomian tanpa adanya pajak# 0. Pendapatan Nasional Keseimbangan %elah kita pelajari baha dari sisi penerimaan pendapatan nasional adalah merupakan identitas dari " $ : ; ), sedangkan dari sisi pengeluaran identitasnya " $ : ; S. Berdasarkan dua identitas tersebut dapat kita tentukan baha keseimbangan : ; ) $ " $ : ; S, diperoleh hasil I%S.
>rtinya baha semua pendapatan yang tidak dikonsumsi ditabung dan dipergunakan untuk in&estasi. Cadi, untuk perekonomian tertutup dua sektor, syarat keseimbangannya adalah bila 7 $ S. Selanjutnya bila kita ketahui baha identitas pendapatan nasional adalah " $ : ; 7, dan : $ :o ; c", maka pendapatan nasional ekuilibrium adalah / " $ :o ; cy ; 7 " ' c" $ :o ; c" ; 7 !)(c#" $ :o ; 7 " $ :o ; 7!) ' c#
=
Y
+
Co Io MPS
!Pendapatan nasional keseimbangan untuk perekonomian 2 sektor in&estasi otonom#
7
Berdasarkan contoh yang telah dibahas di atas, bila diketahui baha ungsi konsumsi, : $ 2,1 ; +,91", dan bila diketahui in&estasi sebesar @p. 1 milyar, maka pendapatan nasional ekuilibriumnya adalah / " $ 2,1 ; 1 ! +,21 # $ @p. 3+ milyar dan konsumsi / : $ 9,1 ; +,91" Untuk membuktikan apakah pada "$@p. 3+- perekonomian mengalami ekuilibrium, maka in&estasi haruslah sama dengan tabungan / S $ ) $ (2,1 ; +,21!3+# $ (2,1- ; 9,1- $ 11. Angka Pengganda (Kenes !""ect# a$ Pada dasarnya uang yang dipergunakan untuk in&estasi adalah untuk
memperbesar kapasitas produksi dan diharapkan akan mengakibatkan bertambah besarnya tingkat pendapatan nasional. Setiap besaranya sama terhdap pendapatan nasional, melainkan akan lebih besar dari nilai pertamanya. Cadi, misalkan pada tahun kedua !anggaplah in&estasi tahun pertama sebesar @p. 1 milyar# dilakukan in&estasi sebesar 8 milyar, maka pendapatan nasional akan meningkat lebih dari sekedar 8 milyar tersebut. :ara bekerjanya adalah sebagai berikut/ Bila >mir membelanjakan uang untuk in&estasi pada tahun ke(2 sebesar D7 !8-# kepada Ste&en, maka nilai itu merupakan pendapatan bagi Ste&en. Kemudian Ste&en membelanjakan uang tersebut dengan -P:nya sendiri yang tentu saja sebesar c7 kepada enny. !baha 7 merupakan pendapatan Ste&en#. anny akan membelanjakan uang dari Ste&en kepada Santoso sebesar c7. Eleh karena uang yang didapat anny adalah lebih kecil dari Ste&en, dan uang yang didapat Santoso lebih kecil dari anny, maka runtutan tersebut dapat kita tulis dalam persamaan matematis sebagai berikut/ $ 7 ; c7 ; c27 ; c37 F 2 3 " $ !) ; c ; c ; c # 7, karena nilai c = ) dan positi, serta "
membentuk suatu deret " $ ) !)(c# G 7 $( I % ke % *(*5/0 % *(MPS Dengan demikian, angka pengganda in&estasi untuk perekonomian 2 sektor in&estasi otonom adalah sama dengan ) -PS.
8
Cadi, berdasarkan contoh aal kita baha -P: $ +,91 sehingga -PS $ +,21, in&estasi aal sebesar 1- dan berikutnya sebesar 8sehingga 7 $ 3-, maka besarnya " $ ) +,21 G 3- $ 0 G 3- $ @p. )2 milyar. " tahun kedua adalah ") ; " $ 3+- ; )2- $ @p. 02-. b$ Ang#a Pengganda 4!nsumsi
Sebagaimana kita ketahui baha pendapatan nasional keseimbangan pada perekonomian dua sektor adalah / " $ !:o ; 7o# !7 ' c#. %elah dijelaskan di atas baha angka pengganda in&estasi otonom adalah sebesar ) !)(c#. Untuk konsumsi, maka setiap pertambahan dari pendapatan yang dipergunakan untuk menaikkan
konsumsi
sebenarnya
adalah
untuk
meningkatkan
konsumsi pada saat " $ +. Cadi, sebenarnya yang bertambah !paling mudah diamati# adalah :o, buka c". -engapa Cadi bila / " $ !:o ; 7o# !) ' c#, apabila konsumsi bertambah sebagai akibat dari bertambahnya pendapatan, maka / "
$ " ' !:o $ :o ; 7o# ! ) ' c #,
"
$ !:o ; :o ; 7o# ) ' c # ' "
"
$ :o !)(c#
"
:o $ ) !)(c#
Dengan demikian, angka pengganda konsumsi pada perekonomian dua sektor sama dengan angka pengganda in&estasi, yaitu / *(*5/0 % *(MPS
bila digambarkan dalam graik, maka proses bekerja angka pengganda konsumsi dapat dilihat sebagai berikut/
C
Y= C C=Co+ Co+cY
Co
C = Co + cY
9
Co
45o
Y Y
1am+ar *2.". Pr!ses Be#erja Ang#a Pengganda 4!nsumsi
%$ Peruba&an 'umla& Konsumsi dan Tabungan Sebagaimana diketahui baha setiap terjadi perubahan pendapatan, maka
konsumsi akan berubah demikian juga dengan tabungan. Cadi, bila pendapatan berubah dari ") ke "2, atau pendapatan sekarang adalah ");" maka konsumsi juga akan meningkat menjadi /:2 $ :) ;
:,
padahal : $ : " G ", jadi / C" % C* & MPC6 $ 9. Keseimbangan Pendapatan Nasional Sektor dengan )nvestasi ang )nduced (Fungsional#
a. Pengaruh Ting#at Bunga terhada In7estasi Kaum klasik berpandangan baha besar kecilnya in&estasi tergantung dari besarnya kecilnya tingkat bunga !r# Cadi, bila tingkat bunga tinggi maka in&estasi akan semakin kecil. Sebaliknya, bila tingkat bunga rendah, maka tingkat in&estasi akan semakin tinggi. Cadi, berdasarkan pandangan ini, maka in&estasi adalah ungsi dari tingkat bunga / 7 $ H D7 Dr $ e. Dalam jangka pendek, ungsi in&estasi adalah 7 $ 7o ' er, di mana !e# berlambang negati, karena hubungan berbanding terbaliknya antara in&estasi dan suku bunga. Bila menurut kaum klasik, tingkat bunga yang mempengaruhi in&estasi, maka menurut Keynes tingkat bunga bukanlah satu(satunya yang menentukan tingkat in&estasi melainkan juga memperhatikan apa yang dinamakan marginal efficiency of capital ! ME! # dan
10
marginal efficiency to inest !-67#, yaitu besarnya kemungkinan
untung atau berhasil dari sejumlah in&estasi yang dilakukan oleh para in&estor sehubungan dengan tingkat bunganya. Bila besaran -6: atau -67 I e, maka seharusnyalah in&estasi tetap dilakukan. Sebaliknya, bila -6: atau -67 = e, meskipun suku bunganya rendah tidak perlu melakukan in&estasi. Cadi, para in&estor menurut Keynes haruslah mempertimbangkan seberapa besar keuntungan yang akan didapatnya di kemudian hari yang dinilai di aktu sekarang !present alue#.
Cadi, misalkan seorang in&estor mengin&estasikan uangnya sebesar dengan suku bunga sebesar 21J tahun, dan in&estasinya adalah selama )+ tahun, dengan tingkat pendapatan setiap tahunnya adalah sebesar "), "2, "3 F ")+. Untuk itu, maka perlu dihitung seberapa besar -6: atau -67 nya dengan cara /
=
M
Y1
+
Y2
Y3
Y10
+ + .. . ( 1 + B ) ( 1+ B )2 ( 1+ B )3 ( 1+ B )10
B $ -6: atau -67. Bila nilai BI21J maka in&estasi sebaiknya diteruskan, sebaliknya bila B=21J, maka sebaliknya in&estasi tidak dilaksanakan.
C. Analisi 20 Se#t!r Sebagaimana juga dengan
perekonomian 2
sektor,
maka dalam
perekonomian 3 sektor, kondisinya juga masih tertutup, karena belum ada perdagangan luar negeri. Sektor ketiga adalah sektor pemerintah. Dalam perekonomian 3 sektor di mana pemerintah terlibat di dalamnya, tujuan utamanya sebagaimana yang dikehendaki oleh Keynes adalah sebagai pembuat kebijakan dan regulator. Kebijakan pemerintah yang paling populer adalah kebijakan dalam hal membelanjakan uang negara untuk kepentingan masyarakat, oleh karenanya negara dalam hal ini diakili oleh pemerintah haruslah memiliki sumber pemasukan. >dapun sumber pemasukan pemerintah yang paling utama adalah penerimaan pajak, pinjaman dalam negeri !mencetak
11
uang dan obligasi#, dan pinjaman luar negeri atau J tertentu dari penerimaan usaha milik negara, dan sebagainya. "ebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam bidang anggaran dan
belanja negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian. Sebagaimana juga layaknya suatu rumah tangga indi&idu, maka pemerintah sebagai suatu rumah tangga nasional juga memerlukan pendapatan untuk membiayai operasionalnya sehari(hari, misalnya menggaji pegaai negeri, mengatur dan mengurus negara dan pemerintahan. 2 >dapun uang yang dijadikan pendapat oleh pemerintah yang terutama dalam suatu negara adalah pajak yang dipungut dari masyarakatnya. Selain itu, tentu saja dapat berupa pinjaman luar negeri, pendapatan dari perusahaan negara, dan sebagainya. >dapun latar belakang diterapkannya kebijakan iskal oleh pemerintah di antaranya adalah sebagai berikut / ). Sebagaimana yang dikehendaki oleh Keynes baha dalam perekonomian pemerintah harus dilibatkan karena mekanisme pasar sebagaimana yang dikehendaki oleh kaum kapitalis tidak bisa bekerja sendiri. 2. >danya kegagalan dari kebijakan moneter yang berasal dari mashab klasik untuk menangani ketidakstabilan ekonomi terutama yang mengatasi pengangguran !kegagalan hukum #ay#. Berdasar#an eneraann8a9 #e+ija#an :is#al daat di+agi menjadi ; ma/am9 8aitu se+agai +eri#ut<
a. Pembiayaan ungsional b. Pengelolaan anggaran c. Stabilitas anggaran otomatis d. >nggaran belanja seimbang Komposisi besar kecilnya pendapatanpenerimaan dan pengeluaran negara !misalnya 7ndonesia# setiap tahunnya dapat dilihat pada >PB< !>nggaran Pendapatan dan Belanja PB< sendiri, terdapat tiga 2 Sadono. Sukirno, Makroekonomi Teori Pengantar .! Cakarta/ @ajaali Pers. 2+))#h.9
12
Principe yang mendasari penyusunannya, yaitu Principe anggaran berimbang, dinamis dan ungsional. Prinsip Berimbang maksudnya besarnya sisi pengeluaran sama dengan
besarnya sisi penerimaan. >pabila terjadi deisit pada anggaran !pengeluaran lebih besar dari penerimaan#, maka pemerintah melakukan pinjaman !utang luar negeri# yang dalam >PB< ditulis sebagai penerimaan pembangunan. Sedangkan apabila anggaran mengalami surplus !selama ini belum pernah terjadi#,
maka
kelebihannya
akan
dimasukkan
sebagai
sisa
hasil
pembangunan#. Prinsip $nggaran %inasmis adalah pengutamaan pembangunan yang dibiayai
oleh kemampuan inansial dalam negeri !oleh negara itu sendiri#. Bila besarnya dana pembangunan setiap tahunnya selalu meningkat yang berasal dari tabungan pemerintah !penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin# dalam arti pertumbuhan tabungan pemerintah selalu positi, maka dikatakan
sebagai
pembangunan
anggaran dinamis
yang
menurun
absolut. Sedangkan
!proporsinya
terhadap
bila dana pengeluaran
pembangunan semakin mengecil# dikatakan sebagai anggaran dinamis relati. Prinsip $nggaran &ungsional adalah semua bantuan luar negeri hanya
dipergunakan untuk membiayai pembiayaan dan bukan untuk membiayai pengeluaran rutin !membayar gaji pegaai negeri, subsidi, dan sebagainya#. Untuk mengetahui komposisi penerimaan dan pengeluaran suatu negara, di baah ini diberikan contoh >nggaran Pendapatan dan Belanja
besarnya tabungan pemerintah yang didapat dari jumlah penerimaan dalam negeri dikurangi pengeluaran rutin adalah sebesar ().(*+, - (.**),/ 0 1./*,#edangkan besarnya pengeluaran pembangunan adalah 0 tabungan pemerintah 2 penerimaan pembangunan 0 1./*, 2 11.(),1 0 1.1(+,+ $
13
Bila dicermati maka yang dapat diketahui adalah bah3a dari segi anggaran, pembangunan negara selalu mengalami defisit karena masih besarnya angka bantuan luar negeri dibandingkan dengan tabungan pemerintah yang hanya sekitar (45 dan hanya sebesar 145 terhadap $PB' tahun yang bersangkutan.
Setelah kita mengerti sedikit mengenai kebijakan iskal, maka kita lanjutkan dengan pengertian(pengertian yang akan dipergunakan dalam perekonomian tiga sektor khususnya dari sektor pemerintah sebagai berikut/ ). Pajak a. Pajak langsung b. Pajak tak langsung Dari penggolongan pajak, bentuk(bentuk pajak tersebut diantaranya adalah sebagai berikut / a.
Pajak Degrisi
b.
Pajak Proporsional
c.
Pajak Progresi
2. Pengeluaran Pemerintah a. Proyeksi jumlah pajak yang diterima b. %ujuan ekonomi yang ingin dicapai c. Pertimbangan politik dan keamanan 3. %ranser Pemerintah Selanjutnya, sebagaimana yang anda telah pelajari sebelumnya, karena dalam perekonomian sudah terdapat pajak, maka pendapatan nasional yang mempengaruhi konsumsi adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan !pendapatan nasional bersih atau sering disebut sebagai pendapatan disposibeldisposible income. Secara matematis, pendapatan disposibel di tulis sebagai berikut/ "D $ " ' %G !tanpa %r# dan "D $ " ' %G ; %r !dengan %r# "D adalah pendapatan disposibel,
14
" adalah pendapatan nasional keseimbangan, %G adalah pajak !eGogen# yang nilainya ditentukan oleh pemerintah, dan %r adalah transfer of payment !semacam subsidi dan pembayaran tunjanganpensiun#. Dengan demikian notasi untuk pendapatan nasional adalah persamaan " $ : ; 7 ; untuk pengeluaran !dari sisi pendapatan# dan "D $ : ; S untuk penerimaan !dari sisi penaaran#. Untuk semua ungsi dapat kita tulis sebagai berikut/ : $ :o ; c"D, S $ So ; s"D "D $ " ( %G ; %r $ : ; S, ingatlah baha pendapatan yang sekarang dipergunakan untuk konsumsi dan ditabung adalah "D, bukan ". +$ Keseimbangan Pendapatan Nasional (, sektor# a$ In7estasi =t!n!mi9 Paja# =t!n!m9 Tana Tr.
Keseimbangan pendapatan nasionalnya adalah sebagai berikut/ "$:;7; " $ :o ; c"D ; 7 ; " $ :o ; c !" ' %G# ; 7 ; " $ :o ; c" ' c%G ; 7 ; " ' c" $ :o ' c%G ; 7 ;
−cTx = I + G ( 1− c ) !Pendapatan nasional keseimbangan 3 sektor( in&estasi otonom, pajak otonom, =
Y
Co
tanpa %r# Syarat keseimbangan yang harus dipenuhi sebagai berikut/ "$:;7; "D $ " ' %G " $ "D $ %G "D $ : ; S :
; S ; %G $ "$ : ; 7 ;
Sehingga bila disederhanakan menjadi / I & 1 % S & T6
15
!Syarat keseimbangan perekonomian 3 sektor ' 7n&estasi otonom, pajak otonom, tanpa %r#. Syarat keseimbangan ini berlaku untuk semua model 3 sektor tanpa transfer of payment ". In7estasi =t!n!m9 Paja# Pr!!rsi!nal9 Tana Tr
Pendapatan nasional perekonomian tiga sektor untuk pajak proporsional di mana T6 merupakan fungsi dari pendapatan adalah T6 0 h7 tanpa memasukkan Tr adalah sebagai berikut8
" $ :o ; c!" ' !to ; y#;7; " $ :o ; c" ' cto ' ch" ; 7 ; " ' c" ; ch" $ :o ; 7 ; ' cto
+ I + G ( 1 −c + ch ) in&estasi otonom, tanpa %r !Keseimbangan P< ' pajak proporsional, =
Y
Co
Perlu diingat baha LtoM logisnya bernilai negati, karena pada saat pendapatan $ +, maka besarnya pajak adalah 'to. 2. In7estasi 3ungsi!nal )nduced 09 Paja# Pr!!rsi!nal9 Tana Tr.
Pendapatan nasional keseimbangan untuk pajak yang proporsional !%G $ to ; h"# dan in&estasi induced !7 $ 7o ; a"# tanpa transfer of payment !%r# adalah sebagai berikut/ " $ :o ; c !" ' !to ; hy# ; 7o ;
"
;
" $ :o ; c" $ cto ' ch" ; 7o ; " ; " ' c" ( " ; ch" $ :o ' cto ; 7o ; !) ' c ( ; ch#" $ :o ' ct ; 7o ; !) ' c ( " ; ch#" $ :o ' ct ; 7o ;
=
Y
+ Io + G ( 1−c - α +( ch )
Co - cto
!Keseimbangan P<, pajak proporsional, in&estasi ungsional, tanpa %r# Ingat < t! % Paja# ada saat endaatan % >9 sedang#an h adalah marginal propensit to ta . MPT .
T/
Dengan demikian, ungsi(ungsi dalam perekonomian tiga sektor tanpa %r dapat kita tulis kembali sebagai berikut/
16
a. 5ungsi Konsumsi $ : $ :o ; c"D b. 5ungsi %abungan $ S $ !"(%G#(:o(c"!"(%G# c. 5ungsi 7n&estasi $ 7 $ 7o ; "D d. 5ungsi Pajak $ %G $ to ; h". !-engapa ", bukan "D# Untuk pembahasan yang lebih sederhana, maka tingkat in&estasi yang dipergunakan selanjutnya barulan in&estasi yang bersiat eGogen !otonom#. Sedangkan untuk in&estasi yang ungsional !induced #, akan dibahas pada bagian tersendiri. Perlu dicermati pula baha agaknya pada perekonomian tiga sektor ini -P: ; -PS N ), karena telah ada pungutan pajak, sehingga seharusnya adalah/ -P:y ; -PSy ; -P%y $ ), tetapi -P:"d ; -PS"Dd $ )
;. Angka Pengganda (Multiplier !""ect atau Kenes !""ect#
a. Ang#a Pengganda untu# Paja# dan In7estasi !t!n!m )# >ngka Pengganda 7n&estasi 2# >ngka Pengganda Konsumsi 3# >ngka Pengganda Pengeluaran Pemerintah 0# >ngka Pengganda Pajak 1# >ngka Pengganda >nggaran Berimbang ?. Ang#a Pengganda untu# Paja# 8ang Pr!!rsi!nal dan In7estasi =t!n!m
>nda telah mengetahui baha besarnya pendapatan nasional keseimbangan untuk perekonomian tiga sektor dengan pajak proporsional dan in&estasi otonom adalah/ $ % C! & I & 1 /t!(*5/ & /h0
-aka dengan mudah dapat diperoleh angka pengganda masing(masing &ariabel di atas, yaitu sebagai berikut/ a. >ngka pengganda 7n&estasi $ #eI % *(* ' / & /h0 b. >ngka pengganda Konsumsi $ #eC! % *(* ' / & /h0 c. >ngka pengganda Pajak $ #eT6 % 5/(* ' / & /h0 d. >ngka pengganda $ #e1 % *(* ' / & /h0 e. >ngka pengganda anggaran berimbang.
17
Khusus untuk angka pengganda anggaran berimbang yang besarnya pajak ditentukan oleh besarnya pendapatan, maka #eT6 & #e1 @ *, karena / #eT6 $ (c!)(c;ch#, dan k 1 $ )!)(c;ch#, sehingga angka penggandanya
adalah sebesar/ *5/(*5/&/h0 a. Ang#a Pengganda untu# Paja# Pr!!rsi!nal dan In7estasi )nducted , Besarnya pendapatan nasional keseimbangan untuk perekonomian 3 sektor dengan pajak proporsional dan in&estasi inducted adalah sebagai berikut/ " $ !:o ' ct ; 7o ; # !) ' c (
;
ch#
Sehingga besarnya angka pengganda masing(masing &ariabel dapat dengan mudah ditentukan yang hasilnya adalah sebagai berikut/ *0 >ngka pengganda 7n&estasi $ #eI % ** ' / 5
& /h0
"0 >ngka penganda Konsumsi $ #eC! % *(* ' / 5 20 >ngka pengganda Pajak $ #eT6 % 5/(* ' / 5 ;0 >ngka pengganda $ #e1 % *(* ' / 5
& /h0
5 /h0
& /h0
?0 >ngka pengganda >nggaran Berimbang.
Khususnya untuk angka pengganda anggaran berimbang yang besarnya pajak ditentukan oleh besarnya pendapatan, maka keT6 & ke1 @ *, karena / keT6 % 5/(* ' / 5
& /h0, dan k0 % *(* ' / 5
& /h0, sehingga angka
penggandanya adalah sebesar / *5/ 5 & /h0 :ontoh perhitungan *0 Bila diketahui trend konsumsi masyarakat suatu negara pada tahun
)**? !dalam OUS# adalah
3+ ; +,"D, besarnya in&estasi otonom
adalah 0+, pajak sebesar 2+, dan pengeluaran pemerintah 21, itunglah berapa besarnya pendapatan nasional keseimbangan, konsumsi tabunganA -a)a+
Baha : $ 3+ ; +,"d, 7 $ 0+, 3 Sukirno, Sadono. )*89. Pengantar Teori Makro Ekonomi, 4embaga Penerbit 56U7.
18
dan
%G $ 2+, dan $ 21 "d $ !" ' %G# Cadi, ungsi konsumsi setelah ada pajak adalah / : $ 3+ ; +, !" ' 2+# : $ 3+ ; +," ' )2 : $ )8 ; +," !ingatlah baha pada perekonomian 3 sektor dengan pajak otonom, -P:" $ -P:"d.# "$:;7; " $ )8 ; +," ; 0+ ; 21 "(+," $ 83 " $ 83 +,0 $ 2+9,1 : $ )8 ; +, !2+9,1# $ )8 ; )20,1 $ )02,1 "d $ " ( %G $ 2+9,1 ' 2+ $ )89,9 S $ "d ' : $ )89,1 ' )02,1 $ 01 Syarat keseimbangan S;%G $ 7 ; $ 01;2+$0+ ; 21 2# Untuk kasus yang sama, tetapi dengan pungutan pajak sebesar )1J dari pendapatan nasional keseimbangan dan subsidi pajak sebesar )+, hitunglah
berapa
besarnya
pendapatan
konsumsi, tabungan, dan pajakA -a)a+<
: $ 3+ ; +,"d, 7$0+, $21 %G $ ()+ ; +,)1" "d $ " ' %G S $ "d ' : 5ungsi konsumsi yang baru adalah / : $ 3+ ; +,!" ' !()+ ; +,)1"# : $ 3+ ; +," ; ' +,+*" : L$ 3 ; +,1)" " $ :;7; " $ 3 ; +,1)" ; 0+ ; 21
19
nasional
keseimbangan,
+,0*" $ )+) " $ )+) +,0* $ 2+,)2 : $ 3 ; +,1) !2+,)2# $ )0),)2 %G $ ()+ ; +,)1!2+,)2# $ 2+,*)8 "d $ " ' %G $ 2+,)2 ' 2+,*)8 $ )81,2+2 S $ "d ' : $ )81,2+2 ' )0),)2 $ 00,+82 Syarat keseimbangan adalah / S ; %G $ 7 ; 00,+82 ; 2+,*)8 $ 0+ ; 21 ? % ?
terbukti seimbang
3# -asih pada kasus yang sama, seandainya pendapatan nasional negara tersebut ingin ditingkatkan sebesar 1+, untuk kasus pajak yang proporsional, cobalah >nda tentukan bagaimanakah caranya -a)a+<
Seperti >nda ketahui baha pada perekonomian 3 sektor untuk pajak yang proporsional besarnya angka pengganda masing(masing dalam kasus di atas adalah / Pajak $ ke%G $ (c !)(c;ch# $ (+,1 !+,0*;+,+91#$(+,*+ ke1 $ ) +,11 $ ),8 ke1 $ ) +,11 $ ),8 keI! $ ) +,11 $ ),8
Cadi, bila pendapatan nasional ingin ditingkatkan, 1+ maka dapat dengan cara sebagai berikut/
-enurunkan pajak, yaitu sebesar / d" d%G $ (+,*+
1+ d%G $ (+,* d%G $ 1+ (+,*+ $ (11,. Padahal kita ketahui baha besarnya pajak yang dipungut oleh pemerintah adalah sebesar 2+,*)8. 7ni berarti baha agar pendapatan nasional meningkat sebesar 1+, maka pajak yang dipungut bukan saja tidak ada melainkan juga harus memberi subsidi sebesar 11,(2+,*)8 $ 30,82.
20
-enambah in&estasi sebesar / d" d7o $ ),8 1+ d7o $ ),8 d7o $ 29,8. Cadi, besarnya in&estasi yang harus ditambah adalah sebesar 29,8. Berarti pada tahun yang dimaksud in&estasi akan menjadi sebesar 0+ ; 29,8 $ 9,8.
Dengan cara yang sama, pengeluaran pemerintah dan tingkat konsumsi harus ditambah sebesar 29,8 agar pendapatan nasional bertambah sebesar 1+.
21
BAB III PENUTUP
A. 4esimulan
Perekonomian dua sektor atau perekonomian sederhana adalah suatu perekonomian yang hanya terdiri dari sektor rumah tangga dan sektor perusahaan. %ingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh jumlah dan mutu daripada aktor(aktor produksi. -enurut Keyness tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh besarnya pengeluaran agregat yang dilakukan masyarakat. Pengeluaran agregat tersebut akan menentukan sampai dimana sektor perusahaan harus melakukan kegiatannya untuk memproduksikan barang( barang dan jasa(jasa. Sedangkan 6konomi tiga sektor adalah perekonomian yang meliputi dalam sektor perusahaan, rumah tangga dan pemerintah. Pajak yang dipungut pemerintah dapat dibedakan menjadi beberapa cara. :ara yang pertama adalah membedakannya dengan cara pajak langsung dan pajak tak langsung. :ara lain adalah pajak regresi, pajak proporsional dan pajak progresi. Keseimbangan P< dapat ditunjukkan melalui dua pendekatan yaitu pendekatan pengeluaran agregat, penaaran agregat dan pendekatan suntikan bocoran. -ultiplier dalam ekonomi tiga sektor dapat dibedakan kepada dua jenis yaitu multiplier dalam sistem pajak tetap dan multiplier dalam sistem pajak proporsional. Cenis( jenis penstabilan otomatik yang utama adalah pajak proporsional dan pajak progresi program asuransi pengangguran. Sistem harga minimum kebijakan iskal diskresioner dilakukan dengan menambah pengeluaran agregat pada aktu pengangguran mengurangi pada aktu inlasi.
22
ii
23