BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA MEDAN dan KONDISI KAWASAN LINDUNG DI KOTA MEDAN
Pada bagian ini dikemukakan tentang gambaran umum wilayah Kota Medan dan detail kondisi kawasan lindung di Kota Medan. Uraiannya meliputi kondisi biofsik, ekonomi, sosial budaya dan inrastruktur Kota Medan yang ikut memberikan pengaruh terhadap kebutuhan dan tekanan terhadap kawasan lindung di Kota Medan. Diakui, bahwa gambaran umum wilayah yang disajikan belum sempenurna menggambarkan kondisi riil yang ada mengingat adanya keterbatasan data dan update data sehingga perlu dikembangkan dan diperbaharui secara terus menerus dengan melengkapi data yang masih dianggap kurang sesuai dan tidak terkini dengan prinsip iteratie dokumen.
Penilaian terhadap kondisi wilayah Kota Medan dan kawasan lindungnya dapat diperhatikan dari kondis kondisii saat saat ini dari dari keselu keseluruh ruhan an kom kompon ponen en yang yang ada. ada. Gambar Gambaran an wilaya wilayah h dan kawasa kawasan n dapat dapat dipandang sebagai profil wilayah kota dan kawasan lindung menyangkut aspek : I.
Prof Profilil Umum Umum Wil Wilay ayah ah Kota Kota Med Medan an,, mel melip iput utii : a. Kond Kondis isii isi isikk Wila Wilaya yah h b. Kep Kependu endudu duka kan n !. Perekonomian ian d. Infr Infras astr truk uktu turr
II.
Profil Profil "etail "etail Kawasa Kawasan n #indu #indung ng di di Kota Kota Medan Medan a. Kond Kondis isii isi isikk Kawa Kawasa san n b. $osial $osial %udaya %udaya &erka &erkait it Kawa Kawasan san !. 'ko 'konomi nomi Kawa Kawasa san n d. Peng Pengel elol olaa aan n Kawa Kawasa san n
3.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA MEDAN 3.1.1 KONDISI FISIK ALAM 3.1.1.1 Geografis a! Wi"a#a$ A%i!is&rasi
Wilayah Kota Medan meliputi lahan seluas lebih kurang ().*+ -a. $e!ara geografis wilayah Kota Medan Medan yang terletak terletak di antara /(01 2 /301 #intang #intang Utara dan 45/*1 45/*1 6 45/331 45/331 %u7ur &imur, &imur, yang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten "eli $erdang di sebelah timur, selatan dan barat, dan berbatasan dengan laut, yaitu : $elat Malaka8$elat $umatera di sebelah sebelah utara. %entuk wilayah Kota Medan memiliki khas 9ramping meman7ang ke arah selatan utara dibandingkan dibandingkan arah timur2barat. ;arak dari sisi utara ke selatan sepan7ang lebih kurang 3 Km, sedangkan dari sisi timur 6 barat ber7arak lebih kurang ( km hingga +0 km. Wilay Wilayah ah Kota Kota Medan Medan yang yang terlet terletak ak di daerah daerah panta pantaii timur timur Pro
Ke!amatan dan +*+ =seratus lima puluh satu> kelurahan. $ebaran administrasi dan luas setiap ke!amatan dan kelurahan di Kota Medan dapat dilihat pada peta berikut. 'e&a 3.1 A%i!is&rasi
3.1 'e&a 'e%(agia! Wi"a#a$ Geografis ) Se(ara! a! L*as Ke+a%a&a! a! Ke"*ra$a!
$e!ara geografis wilayah Kota Medan dapat dibagi atas beberapa bentuk ekosistem =bioregion> yang membedakan bentang alam, topografi, karakteristik resapan air, bentuk lahan dan sepsis tumbuhan
II.
Profil Profil "etail "etail Kawasa Kawasan n #indu #indung ng di di Kota Kota Medan Medan a. Kond Kondis isii isi isikk Kawa Kawasa san n b. $osial $osial %udaya %udaya &erka &erkait it Kawa Kawasan san !. 'ko 'konomi nomi Kawa Kawasa san n d. Peng Pengel elol olaa aan n Kawa Kawasa san n
3.1 GAMBARAN UMUM WILAYAH KOTA MEDAN 3.1.1 KONDISI FISIK ALAM 3.1.1.1 Geografis a! Wi"a#a$ A%i!is&rasi
Wilayah Kota Medan meliputi lahan seluas lebih kurang ().*+ -a. $e!ara geografis wilayah Kota Medan Medan yang terletak terletak di antara /(01 2 /301 #intang #intang Utara dan 45/*1 45/*1 6 45/331 45/331 %u7ur &imur, &imur, yang dikelilingi oleh wilayah Kabupaten "eli $erdang di sebelah timur, selatan dan barat, dan berbatasan dengan laut, yaitu : $elat Malaka8$elat $umatera di sebelah sebelah utara. %entuk wilayah Kota Medan memiliki khas 9ramping meman7ang ke arah selatan utara dibandingkan dibandingkan arah timur2barat. ;arak dari sisi utara ke selatan sepan7ang lebih kurang 3 Km, sedangkan dari sisi timur 6 barat ber7arak lebih kurang ( km hingga +0 km. Wilay Wilayah ah Kota Kota Medan Medan yang yang terlet terletak ak di daerah daerah panta pantaii timur timur Pro Ke!amatan dan +*+ =seratus lima puluh satu> kelurahan. $ebaran administrasi dan luas setiap ke!amatan dan kelurahan di Kota Medan dapat dilihat pada peta berikut. 'e&a 3.1 A%i!is&rasi
3.1 'e&a 'e%(agia! Wi"a#a$ Geografis ) Se(ara! a! L*as Ke+a%a&a! a! Ke"*ra$a!
$e!ara geografis wilayah Kota Medan dapat dibagi atas beberapa bentuk ekosistem =bioregion> yang membedakan bentang alam, topografi, karakteristik resapan air, bentuk lahan dan sepsis tumbuhan
dan kehidupan manusia. Pembahasan wilayah Kota Medan akan didekati berdasarkan pembagian bentang ekosistem, yaitu : +. Wilayah Wilayah Perbukita Perbukitan n Kota, yang berada berada di selatan selatan kota meliputi meliputi wilayah wilayah administr administrasi asi Ke!amatan Ke!amatan Medan Medan &untungan &untungan,,
Medan Medan ;ohor, ;ohor, Medan $elayang $elayang =Kelurahan =Kelurahan $empakata>, $empakata>, Medan Medan ?mplas ?mplas
=Kelurahan -ar7osari> (. Wilayah Wilayah Pesisir Pesisir Kota, Kota, yang berada berada di utara kota kota dan berbatasa berbatasan n perairan perairan laut $elat $elat Malaka, Malaka, yang yang meliputi wilayah administrasi Ke!amatan Medan %elawan, Medan #abuhan dan Medan Marelan =Kelurahan Paya Pasir dan Kelurahan #abuhan "eli> . Wilayah "ataran "ataran &engah &engah Kota, yang berada berada pada pada dataran dataran berada berada di antara kedua kedua kawasan kawasan di atas yang meliputi wilayah administrasi lainnya. 'e&a 3., 'e%(agia! Wi"a#a$ Geografis
3.1.1., I-"i%
&ipe iklim umumnya di wilayah Kota Medan adalah 7enis type iklim ? atau iklim hu7an tropis dengan suhu minimum berkisar antara (,/ @ 6 (3,+ / @ dan suhu maksimum berkisar antara ,)/ @ 6 ,+ / @. $uhu udara selama selama musim kemarau kemarau !enderun !enderung g agak lebih tinggi dibandin dibandingkan gkan selama musim hu7an. hu7an. Kelembab Kelembaban an udara udara rata2rata rata2rata berkisar berkisar antara antara 0525( 0525( A. Pada bulan2bulan bulan2bulan musim kemarau kemarau kelemb kelembaba aban n udara udara !ender !enderung ung agak agak renda rendah h diband dibanding ingkan kan pada pada bulan bulan2bu 2bula lan n musim musim hu7an hu7an.. $edangka $edangkan, n, e
$ebaran !urah hu7an pada wilayah Kota Medan berbeda di ketiga wilayah geografis yang mana kawasan pesisir mengalami !urah hu7an yang relatif rendah dan semakin ke wilayah perbukitan mengalami !urah hu7an yang lebih tinggi. 3.3 'e&a Se(ara! *ra$ H*/a!
3.1.1., To0ografi a! Morfo"ogi
&opografi wilayah Kota Medan memperlihatkan miring semakin menaik ke arah selatan dan barat daya. Wilayah pesisir Kota Medan berada pada ele. Pada pinggir sungai2sungai besar wilayah tengah dan perbukitan kota kemiringan lereng lebih besar di, yaitu : agak !uram =kemiringan +*2(* A>, !uram =kemiringan lereng (*23* A> dan sangat !uram =kemiringan lereng di atas dari 3* A> terdapat di pinggiran sungai2sungai besar yang berada di wilayah perbukitan kota dan sebagian . 'e&a 3. To0ografi 'e&a 3.2 Ke%iri!ga! La$a!
Kondisi topografi dan morfologi dengan kemiringan tinggi dan berbukit di wilayah perbukitan kota dan lahan tepi sungai !enderung kurang dapat menyimpan air hu7an karena aliran permukaan !enderung tinggi, la7u erosi tinggi dan potensi longsoran 7uga tinggi terutama pada daerah2daerah yang sangat !uram hingga ter7al pada tebing2tebing sungai. Potensi la7u erosi pada daerah ini pada beberapa lokasi yang terlihat dengan lahan2lahan sedikit
3.1.1.3 Ba&*a! Geo"ogi a! e!is Ta!a$
isiografi menun7ukkan bentuk permukaan lahan dipandang dari faktor dan proses pembentukan tanah, sehingga fisiografi memberikan pengaruh terhadap perkembangan tanah.
A. For%asi Ba&*a! 'e%(e!&*- Li!g-*!ga!
$e!ara umum formasi batuan pembentuk lingkungan dan tanah pada kawasan Medan dan sekitarnya dapat dikelompokkan antara lain: +> ?lu ormasi Medan, > Dulkan $atuan %in7ai, 3> Dulkan $atuan $ingkut, *> &oba tuf masam beserta satuan lahan8unit lahan sesuai dengan proses geomorfologinya, susunan geologi dan keadaan iklim dominan. 1. A"*4ia" 56$7
?lu, yang umumnya berasal dari endapan sungai, %atuan 7enis alu, dan dataran ?lu
,. For%asi Mea! 560%e7
ormasi Medan merupakan batuan pembentuk lingkungan terluas di Kota Medan. Grup Marin ini menempati daerah di sepan7ang pantai dengan lebar ber. $eluruh proses sedimentasi ter7adi pada lingkungan beragam =asin> dan payau, sehingga tanah banyak mengandung garam terutama natrium, terutama pada areal endapan baru =muda>.
?real ini umumnya mempunyai drainase terhambat dan sebagian besar tanahnya belum matang =unripe> dan setengah matang =halfripe>. Pada areal yang berdekatan dengan pantai setempat ditemukan tanah silfat masam potensial yang men7adi pembatas untuk usaha pertanian perikanan. ;enis , api2api =?, #enggede =%ruguruera par. ?real ini sebagian besar telah digunakan untuk pertambakan udang dengan pola semi intensif dan intensif. "aerah yang 7auh dari laut membentuk rawa yang umumnya ditumbuhi
Fawa %elakang Pantai
3. 8o"-a! Sa&*a! Bi!/ai 564(/7 a! Sa&*a! Si!g-*& 564(s7
Grup Dolkan ini umumnya berasal dari serta menipis ke daerah berbukit dan 7auh dari pusat erupsi =Medan8%in7ai>. Penyebaran grup
. To(a T*fa Masa% 564&7
%atuan ini terbentuk dari aliran abu ini membentuk endapan sangat tebal dan kadang2kadang melebur =welded> terutama di dekat "anau &oba. "i dataran rendah membentuk endapan
'e&a 3.9 Geo"ogi 'e%(e!&*- Ba&*a!
ormasi batuan geologi di wilayah pesisir didominasi oleh ?lu
3.2 'e&a Ba&*a! Geo"ogi a! Ta(e" L*as B. e!is Ta!a$
#ahan pada lingkungan wilayah Kota Medan terbentuk dalam proses geologis dari berbagai formasi batuan geologis di atas. Wilayah Kota Medan merupakan 7enis tanah : +. A"*4ia" Regoso" Orga!oso", tidak peka erosi dan unsur hara yang tinggi, menyebar se7a7ar garis pantai hingga 23 km ke arah daratan, pada lahan seluas .*5 hektar. ;enis tanah ini !o!ok ditanami dengan padi sawah, palawi7a dan tanaman semusim lainnya. Pada lahan kering 7enis tanah ini memiliki p- yang rendah (. A!oso" o-"a&, yang sangat subur dan gembur karena memiliki porositas besar untuk inflitrasi air dan udara, peka terhadap erosi dan permeabilitas =menahan air> pada lahan seluas (.404 hektar menyebar di bagian barat dan sebagian tepi sungai %elawan. ;enis tanah !o!ok ditanam hortikultura, atau tanaman semusim lainnya . Hiro%orfi- Ke"a(* G"*e H*%*s Regoso", lahan subur dengan 7enis tanah regosol yang pembentukannya dipengaruhi oleh air se!ara terus menurus dan mengandung tanah liat, seluas
+3.40 hektar menyebar dari bagian tengah kota hingga ke utara, memiliki porositas yang buruk dan drainase yang buruk, 3. Li&oso" o-"a& , yang sangat peka terhadap erosi dengan solum tanah yang dangkal, 7enis tanah yang peka erosi dengan luas 0.)*3 hektar di bagian selatan kota =daerah bergelombang>. ;enis tanah ini !o!ok ditanami dengan tanaman keras, rumput dan palawi7a, *. 'oso"i- Mera- Ke-*!i!ga! , 7enis tanah yang peka erosi pada lahan di perbatasan kota di Ke!amatan Medan ?mplas hanya seluas 0.+( hekar 'e&a 3.: e!is Ta!a$
3.1.1. Hiro"ogi
Kondisi hidrologi di wilayah Kota Medan terdiri dari kondisi air permukaaan yang men!akup sungai, danau, rawa, empang8kolam, dan kondisi air tanah. A. Air 'er%*-aa!
$ungai2sungai yang membentang di Kota Medan memiliki pengaruh yang !ukup besar pada perkembangan Kota Medan. Kota Medan se!ara hidrologi dipengaruhi dan dikelilingi oleh beberapa sungai besar dan anak sungai seperti $ungai Per!ut, $ungai "eli, $ungai %abura, $ei %elawan dan sungai2sungai lainnya. $ungai2sungai tersebut merupakan bagian dari "?$ =daerah aliran sungai> %elawan dan "?$ "eli, yang meliputi : +. "?$ %elawan berada di tepi perbatasan kota bagian barat, yang meliputi $ungai %elawan dan $ungai %adera (. $ub "?$ "eli berada pada bagian tengah hingga ke barat kota, yang meliputi sistem $ungai "eli2$ungai %abura, yang terdiri dari : $ungai "eli dengan anak sungai : $ungai "eli, $ungai %abura, dan $ungai $ikambunga, dengan anak sungai $ungai $elayang, $ungai $ei Putih . $ub "?$ Per!ut berada di bagian timur kota,yang meliputi sistem $ungai Per!ut
3. $ub "?$ %atang Kuis hanya melalui sebagian ke!il pada perbatasan kota di Ke!amatan Medan ?mplas, yang meliputi : $ungai %atang Kuis =wilayah Kabupaten "eli $erdang $ungai2sungai ini digunakan sebagai sumber air untuk masyarakat yang menduduki daerah sekitar sungai, untuk mengatasi ban7ir serta tempat pembuangan air hu7an. ?liran sungai2sungai dan bentuk topografi yang ada membagi wilayah Kota Medan dibagi men7adi 3 =empat> sistem sungai, seperti yang dilihat berikut.
'e&a 3.; 'e&a DAS Be"a
B. Air Ta!a$
"ata tentang air tanah yang ada sangat terbatas, dalam studi yang dilaksankan oleh @. #otti H ?sso!iation @onsulting 'ngineer, kawasan Medan dan sekitarnya dapat dibagi dalam tiga klasifikasi mengenai eisting kandungan air tanahnya yang disebut ona. $e!ara detail dapat dilihat dalam peta Ground Water Fe!harge , yaitu terdiri dari Jona +, Jona (, dan Jona . Jona + meliputi daerah
wilayah pesisir, dengan koefisien re!hargenya ,+*, ona ( Medan formasi dengan lapisan permealk sand o
'e&a 3.1> Air Ta!a$
3.1.1.2 'e!gg*!aa! La$a!?T*&*0a! La$a!
Penggunaan lahan Kota Medan dapat dilihat dari analisa foto udara Kota Medan pada tahun (++. %erdasarkan pengolahan foto udara guna lahan terdiri dari dua kelompok guna lahan : +. &idak &erbangun berupa belukar, empang, hutan bakau, kebun, lapangan olah raga, rawa, sawah, tambak, tanah kosong dan tanah lading, &PU, danau, pasir laut dan pasir sungai (. &erbangun, berupa : bandara, dermaga, pelabuhan, industry, parker, permukiman, dan kereta api #ahan terbangun di Kota Medan masih sebesar *+,+3 A dari seluruh wilayah kota yang didominasi sebagai guna lahan permukiman. #ahan belum terbangun masih !ukup besar bagi pengembangan, terutama pertanian dan tambak sebesar A, tanah kosong, belukar, hutan bakau, rawa, pasir laut8pasir sungai sebesar A.
'e&a 3.11 'e!gg*!aa! La$a! 'er%*-i%a! 5'er*%a$a! Tera&*r@ 'er*%a$a! Tia- Tera&*r a! 'er%*-i%a! K*%*$7
Kawasan perumahan kumuh di Kota Medan ber7umlah 55.+)) unit yang banyak tersebar di Medan Utara, Medan %elawan, Medan #abuhan, Medan Marelan, Medan Pusat Kota di Ke!amatan Medan &embung, Medan "enai, Medan $unggal dan Medan ;ohor. ?dapun kawasan kumuh di utara Kota Medan merupakan perumahan nelayan yang terletak di bantaran sungai "eli. Kawasan Perumahan di pusat kota terletak di bantaran sungai dan rel kereta api yang dimanfaatkan oleh gelandangan atau pengemis
'eraga!ga! a! asa S-a"a Ko&a a! S-a"a Li!g-*!ga! 'er-a!&ora!
I!*s&ri a! 'erg*a!ga! 'er&a!ia! Ko&a 'e&er!a-a! Fasi"i&as Sosia" a! Fasi"i&as U%*% Ka
3.1., Ke0e!**-a!
A. *%"a$ a! Ke0aa&a! 'e!**-
$ebagai kota metropolitan 7umlah penduduk Kota Medan !enderung meningkat dari (.)0.(55 7iwa pada tahun () men7adi (.++0.((3 7iwa tahun (++, dengan la7u pertumbuhan penduduk yang ke!il rata men!apai ,5* A per tahun. %ahkan la7u pertumbuhan penduduk !enderung menun7ukkan trend penurunan dari tahun (4 ke tahun (++. $eiring bertambahnya 7umlah penduduk maka ter7adi peningkatan kepadatan penduduk dari 0.045 7iwa8KM pada tahun () meningkat men7adi 0.45) 7iwa8KM( pada tahun (++.
"ilihat dari sebaran 7umlah dan kepadatan penduduk, pada dasarnya sebaran 7umlah penduduk hampir rata2rata di antara ( A hingga 0 A, sedangkan sebaran kepadatan penduduk lebih memperlihatkan perbedaan antar ke!amatan. Ke!amatan yang men7adi tempat tinggal penduduk terbanyak berada pada ke!amatan2ke!amatan pinggiran kota, yaitu : Ke!amatan Medan "eli, Medan -el
Penduduk kota Medan dapat digolongkan pada kategori masyarakat heterogen,yaitu masyarakat yang terdiri dari berbagai 7enis suku, agama, ras dan golongan.Komposisi masyarakat kota Medan terdiri atas Melayu, %atak =Mandailing, &oba, Karo,Pak2pak, $imalungun, ?ngkola>, ;awa, ?!eh, &ionghoa, India =&amil, $ikh>. Komposisi masyarakat kota Medan yang heterogen terbagi2bagi atas beberapa lokasi, hal ini disebabkan karena pada awalnya lokasi tersebut merupakan daerah awal tumbuh dan berkembangnya suku tersebut di kota Medan. Perbedaan lokasi tersebutbukan merupakan gambaran penduduk yang terpe!ah2belah melainkan sebagai wu7udpersatuan etnisitas yang dimiliki setiap masyarakat di kota Medan. ?kulturasi antara asia timur 6 asia selatan 6 asia tenggara diyakini erat kaitannya dengan pertumbuhan perdagangan barang dan 7asa di Kota Medan se7ak dahulu. Kota Medan kondusif bagi tumbuhnya akulturasi berbagai kebudayaan, hidup berdampingan se!ara damai, 7uga mengartikan bahwa Kota Medan aman bagi berbagai 7enis kegiatan ekonomi oleh berbagai pihak dari berbagai wilayah regional lainnya.
'e&a 3.13 Se(ara! *%"a$ a! Ke0aa&a! 'e!**- Ta(e" Ke0aa&a! a! *%"a$ 'e!**-
. Ma&a 'e!+a$aria! 'e&a?Ta(e" Ma&a 'e!+a$aria! 'e&a 3.1 Se(ara! Ma&a 'e!+a$aria! 'er&a!ia! 'e&a 3.12 Se(ara! Ma&a 'e!+a$aria! No! 'er&a!ia!
D. Ti!g-a& 'e!ii-a! 'e&a?Ta(e" Ti!g-a& 'e!ii-a! 'e!**-
E. Dera/a& Kese$a&a!
"era7t kesehatan masyarakat dan kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat kesehatan masyarakatan, akses masyarakat terhadap layanan keehatan, tumbuhnya kesadaran dan keberdayaan masyarakat untuk hidup sehat serta meningkatnya sistem sur
Pemerintah Kota Medan dalam beberapa tahun terakhir telah melaksanakan kebi7akan dan program2 program yang mendukung pelayanan kesehatan masyarakat seperti ru7ukan, perbaikan gii masyarakat, pen!egahan dan pemberantasan penyakit menular, pengembangan pembinaan lingkungan sehat, pembinaan pos pelayanan terpadu =posyandu>, peningkatan Luality assuran!e di puskesmas, imunisasi dan dukungan kelembagaan kesehatan yang dibentuk.
Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat Kota Medan tidak lepas dari semakin meningkatnya pelayanan kesehatan itu sendiri. $aat ini Kota Medan pada sektor kesehatan dilayani oleh :
3.1.3 'ere-o!o%ia!
Kota Medan adalah kota 7asa, perdagangan, keuangan dan industri berskala nasional dan regional dapat dilihat dari beberapa hal : +. Konsentrasi industri perbankan di Pro berada di Kota Medan. (. $ebagian besar kredit perbankan =53,5A> diserap oleh kegiatan ekonomi kota. . Usaha industri yang terus berkembang, dimana sampai saat ini telah men!apai *.*4) usaha, baik berskala usaha besar, sedang dan ke!il. 3. &elah dikembangkannya kawasan2kawasan industri. *. %erkembangnya pusat2pusat perbelan7aan, pertokoan, perkantoran, kota2kota baru, perhotelan, pusat2pusat 7a7anan, dan lain2lain, serta
). $truktur ekonomi kota yang terbentuk sampai saat ini yang !enderung semakin kuat se!ara fundamental.
%esarnya P"F% menurut lapangan usaha baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan ( sepan7ang tahun (4 2 (++ se!ara umum menun7ukkan pertumbuhan yang konstan. Pada tahun (++0, P"F% Kota Medan =?tas "asar -arga> ?"- %erlaku men!apai Fp. 4 trilyun mengalami peningkatan sebesar 0,43(A dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini !enderung semakin baik dan terlihat bahwa semua sektor berkembang sesuai dengan adanya pembangunan di segala bidang Peranan atau kontribusi sektor ekonomi kota menun7ukkan besarnya kemampuan masing2masing sektor ekonomi dalam men!iptakan nilai tambah dan menggambarkan ketergantungan daerah terhadap kemampuan memproduksi barang dan 7asa dari masing2masing sektor ekonomi. $truktur
perekonomian Kota Medan dapat dilihat dari kontribusi setiap sektor dalam pembentukan P"F% menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku. Kemudian, diketahui bahwa struktur ekonomi Kota Medan relatif tidak mengalami pergeseran selama periode (46 (++. Untuk sektor tersier men!akup perdagangan, hotel, dan restoran merupakan sektor yang paling besar peranannya terhadap pembentukan P"F% Kota Medan dan diikuti sektor pengangkutan dan telekomunikasi. -al ini memperlihatkan bahwa perkembangan Kota Medan semakin mengarah pada kota ser
"alam konteks regional pertumbuhan perekonomian Kota Medan berkontribusi besar dalam pertumbuhan perekonomian Propinsi $umatera Utara maupun pertumbuhan ekonomi nasional. &erhitung se7ak tahun (0 hingga (++, ekonomi nasional tumbuh dari ),A 2 ),A, 3,*A, *,4A dan ),54A. $ementara itu Propinsi $umatera Utara tumbuh dari ),4A 2 ),4A 2 *,0A 2 ),3(A dan ),*5A. $edangkan Kota Medan tumbuh lebih tinggi bahkan selisihnya men!apai + 6 (A, yakni 0,05A 2
),54A 2 ),*)A 2 0,+)A dan 0,43A. "engan demikian terlihat bahwa Kota Medan memang men7adi penggerak ekonomi di Propinsi $umatera Utara, dan pada gilirannya Propinsi $umatera Utara 7uga men7adi penggerak ekonomi nasional.
%erdasarkan potensi dan tantangan yang ada, Kota Medan membutuhkan per!epatan pembangunan ekonomi agar kese7ahteraan masyarakat dapat lebih !epat diwu7udkan. Perwu7udan inilah yang akan mendorong kebutuhan ruang pengembangan yang tentu mempengaruhi kondisi kawasan lindung yang ada.
3.1. I!fras&r*-&*r
Guna mendukung kebutuhan penduduk dan perkembangan kegiatan perekonomian Kota Medan, pemerintah telah membangunan sarana dan prasaran terus menerus. Kondisi infrastruktur yang ada akan mempengaruhi tekanan maupun kebutuhan terhadap kondisi kawasan lindung yang berada di sekitar lokasi infrastruktur. 3.1..1 'rasara!a Tra!s0or&asi 'e&a 3.19 ari!ga! a! Si%0*" Tra!s0or&asi
Ta(e" ari!ga! a! Si%0*" Tra!s0or&asi 'e&a 3.1: Ti!g-a& 'e"a#a!a! a"a! Ar&eri 'ri%er Ta(e" Ko!isi ari!ga! a"a!
a. ari!ga! a"a!
Pola 7aringan 7alan di Kota Medan terbentuk dengan tiga pola, yaitu : =+> pola grid yang mengisi wilayah bagian dalam kota yang mempermudah akses dan pergerkan internal Kota, =(> pola radial yang menghubungkan internal Kota tanpa melalui pusat kota, berfungsi 7uga sebagai 7alan 9elak bagi transportasi pergerakan menerus, dan men7adi pembentuk atau merangsang pengembangan pinggiran kota, seperti : ;l. Cgumban $urbakti, ;l. &% $imatupang, ;l. Casution, ;l. $umarsono, ;l. Pertempuran, ;l. Pan!ing dan lainnya, => pola linier yang menghubungkan pusat kota dengan wilayah luar kota, seperti : ;l. Gatot $ubroto, ;l. $ud7ono, ;l. Katamso, ;l. $isingamangara7a. "ilihat dari tingkat layanannya =#e 7alan27alan arteri primer telah mengalami penurunan pelayanan dibandingkan standar. Menurut data dari Ka7ian Mebidangro, di antara 7alan arteri primer hanya 7alan os $udarso yang memiliki tingkat pelayanan =le dibandingkan standar pelayanan yang seharusnya, yaitu : le
(. a"*r KA
?ngkutan kereta api merupakan sarana angkutan antar kota yang sangat penting di Propinsi $umatera Utara dimana Medan sebagai pusat perdagangan dan industri dari (* kabupaten dan kota di wilayah Propinsi $umatera Utara. Kondisi eksisting 7alur kereta api melalui $tasiun Kota Medan melayani ke arah: N $ebelah Utara ke %elawan =terutama untuk pengangkuatan barang> N $ebelah %arat ke %in7ai =7adwal layanan sedikit> N $ebelah %arat "aya ke Pan!ur %atu =tidak beroperasi lagi> N $ebelah $elatan ke "eli &ua =tidak beroperasi lagi> N $ebelah &imur ke &ebing &inggi2&an7ung %alai, &ebing &inggi2Pematang $iantar ?dapun stasiun yang terdapat di wilayah Kota Medan adalah $tasiun %esar, Medan Pasar, Pulau %rayan, Kampung %esar, #abuhan, %elawan dan $unggal +. 'e"a(*$a!
Pelabuhan %elawan yang berada di Ke!amatan Medan %elawan men7adi kawasan pusat kegiatan yang strategis bagi perkembangan Kota Medan dan Pro
. Ba!ara
Walaupun %andara Polonia tidak melayani penerbangan umum lagi setelah dipindahkan %andara Kualanamu di Kabupaten "eli $erdang, bandar ini masih dipergunakan oleh ?ngkatan Udara sebagai kawasan dan fasilitas pertahanan dan keamanan bagi wilayah barat Indonesia. $ebagian kawasan di sekitar kawasan bandara telah mengalami perubahan fungsi men7adi kawasan perumahan kepadatan sedang dan kawasan perdagangan dan 7asa.
3.1.., 'rasara!a 'er-o&aa! 'e&a 3.1; Se(ara! S*%(er Air Ba-* Air Mi!*% a! 'rasara!a I'A A. Air Mi!*%
$umber air yang digunakan oleh P"?M &irtanadi yang melayani Kota Medan dan sekitarnya adalah mata air, sungai dan sumur bor. ?dapun sumber air yang dikelola oleh P"?M &irtanadi untuk onal pelayanan Kota Medan dan sekitarnya.
B. Air Li%(a$
Pengelolaan air limbah rumah tangga di Kota Medan dibedakan men7adi sistem indi di Kota Medan sebanyak +).+)3 KK atau sebesar (,53 A. Persentase terbesar ada di Ke!amatan Medan Polonia, yakni sebesar 55,+* A atau sebanyak 5.4(5 KK. Persentase kedua terbesar adalah Ke!amatan Medan %elawan sebesar *3,44 A atau sebanyak +(.403 KK.
$istem komunal biasanya dibangun pada kawasan pada, kumuh dan miskin. $eluruh limbah mandi, !u!i dan kakus di buang kedalam septi! tank yang memiliki se7umlah !hamber didalamnya untuk proses anaerob, dan efluentnya dibuang ke badan air. $ampai tahun (++ dan ren!ana tahun (+(, Kota Medan memiliki (( unti M@K Plus dan ( unit IP?# Komunal. M@K dan IP?# Komunal tersebut dibangun oleh $atker PP#P 6 "inas Penataan Fuang dan Permukiman 2 Pro
$istem terpusat adalah sistem penyaluran air bekas mandi, !u!i dan kakus dialirkan melalui sistem perpipaan =off site> yang terus dialirkan ke IP?# "omestik yang berlokasi di daerah Pulo %rayan %engkel untuk mendapatkan perlakuan aerob dan aerob untuk kemudian efluaentnya dibuang ke badan air. Instalasi Pengolahan ?ir #imbah Kota Medan di Pulo %rayan %engkel dibangun diatas areal seluas + -a pada tahun +443 melalui MU"P II dan selesai pada tahun +44* dengan kapasitas ). m8hari, setara dengan *. sambungan rumah dan untuk saat ini dioperasikan dengan kapasitas +). m8hari =idle !apa!ity>. Unit Utama dari IP?# ini adalah Feaktor U?$% =Up low ?naerobi! $ludge %lanket> yaitu dalam proses pengolahan air limbah akan terbentuk sludge blanket yang berfungsi sebagai penyaring8pengikat kotoran2kotoran atau at organi! yang terkandung dalam air limbah. Proses ini 7uga memproduksi gas methane sebagai hasil sampingan. ?ir hasil pengolahan dialirkan ke $ungai Kera yang mengalir se!ara kontiniu. Pemerintah Kota Medan belum mempunyai pengolahan khusus untuk mengolah limbah rumah sakit khususnya limbah medis dan %. &erdapat =tiga> rumah sakit besar yang telah menggunakan in!enerator untuk mengolah limbah medis yaitu: +. F$ ?dam Malik, kapasitas in!enerator 3 m87am (. F$ Pringadi, kapasitas in!enerator ) m87am . F$ P&P II &embakau "eli, kapasitas in!enerator 3 m87am $edangkan limbah !air dari kegiatan rumah sakit diolah dengan menggunakan IP?# yang terdapat di +3 rumah sakit =dari total *0 buah rumah sakit>. Pengolahan limbah !air dan padat di ) Puskesmas belum dilakukan pengolahan dan masih ber!ampur dengan limbah permukiman. $istem penyaluran air limbah industri yang ada di Kota Medan, baik yang ada di Kawasan Industri Medan =KIM> maupun
yang diluar itu diharuskan melalui proses pengolahan di IP?# =Instalasi Pengolahan ?ir #imbah Industri> sebelum dialirkan ke badan air penerima8sungai terdekat.
. 'ersa%0a$a!
;umlah penduduk Kota Medan pada tahun (+0 diperkirakan (,+03.53( 7iwa dan ratio timbulan sampah87iwa8hari adalah (,* liter setara dengan berat sampah rata2rata ,) Kg87iwa, maka total sampah Kota Medan adalah *.30m8hari atau +.* ton8hari. %erdasarkan 7umlah meliputi 35,(A sampah organik dan *+,5A sampah anorganik. 'e&a 3.,> 'rasara!a 'e!geo"aa! 'ersa%0a$a!
D. Drai!ase
Kota Medan berada pada ketinggian (,* 6 * m di atas permukaan laut dan dengan kemiringan tanah ber
$ungai $ikambing, dengan anak sungainya: o
$ei $elayang
o
$ei Putih
$ungai %abura, dengan anak sungainya: o
$ei $iput
o
$ei %erkala
. $istem $ungai Kera, dengan anak sungainya:
Parit 'mas
Parit Martondi
3. $istem $ungai Per!ut dan $ei &uan, dengan anak sungainya:
$ungai %un!ong
$ungai Pelangkah
$ei Per!ut "enai
$edangkan saluran drainase yang mendukung drainase primer yaitu drainase sekunder dan tersier sudah ada, baik yang lama maupun yang dibangun selama MU"P I dan MU"P II. Masalah drainase adalah ban7ir maupun genangan. %an7ir di Kota Medan dapat dikategorikan atas dua tipe ban7ir, yang pertama, ban7ir drainase lokal dan kedua ban7ir akibat air sungai meluap. %an7ir lokal sering ter7adi =( kali 8 tahun> di beberapa lokasi. Penyebab utamanya adalah tidak memadainya kapasitas pembuangan air hu7an dari 7alan melalui saluran, ke saluran utama dan sungai. %an7ir tipe kedua ter7adi + kali dalam (* tahun. %an7ir tipe ke dua ini pernah ter7adi pada tahun +4*), +44, (( dan terakhir tahun (+. %eberapa permasalahan se!ara umum penyebab genangan adalah sebagai berikut: +. Perubahan tata guna lahan dan !epatnya perubahan kawasan !at!hment area di beberapa sungai =makro drain> yang melalui kota Medan yang berdampak berubahnya aliran yang mengakibatkan peningkatan aliran dengan bertambahnya koefisien run2off. Kawasan yang dipergunakan untuk persawahan dan kebun telah berubah men7adi kawasan industri dan permukiman.
(. $ebagian kawasan berada didaerah rendah. $istem drainase untuk kawasan ini membutuhkan saluran yang dalam =subdrains>. $aluran ini sangat mahal karena membutuhkan pembebasan lahan. . $istem operasi dan pemeliharaan drainase perlu ditingkatkan, khususnya penanganan masalah sampah yang akan mengakibatkan sedimentasi, penyumbatan dan mengurangi kapasitas dari sistem drainase. 3. Geometri saluran drainase eisting sudah tidak teratur lagi, karena kerusakan2kerusakan setempat. *. %anyak bangunan permanen dan semi permanen dibangun di atas aliran, sehingga saluran drainase sama sekali tidak dapat dirawat. ). %uruknya konstruksi street inlet, yang mengakibatkan air permukaan tidak dapat mengalir dengan lan!ar ke dalam saluran. ?liran sungai men7adi terhambat, terutama ter7adi di kawasan bagian Utara kota, seperti sungai: %elawan, "eli dan Per!ut. %eberapa saluran telah mengalami sedimentasi yang !ukup serius, sekitar ( m s8d m, sehingga mengganggu kemiringan =slope> saluran 0. $aluran drainase menerima beban debit yang terlalu besar. 5. $empadan saluran dan sungai yang tertutup bangunan liar. %an7ir di kota Medan rata2rata ( kali8tahun sangat dipengaruhi oleh kondisi "aerah ?liran $ungai ="?$> di daerah hulu =meluasnya lahan kritis akibat perubahan tata guna lahan>. Ke7adian ban7ir di kota Medan disebabkan oleh ( =dua> hal yaitu: +. %an7ir akibat dari daerah hulu. (. %an7ir akibat kondisi drainase kota yang sangat buruk 8 poor drainage =;I@?, ((., P&. Wahana Mitra ?merta dan Gindo, (*> akibat perilaku masyarakat kota yang masih sering membuang sampah ke sungai dan khususnya saluran drainase di Kota Medan. $istem 7aringan belum tertata dengan baik, terlebih untuk mengantisipasi perkembangan guna lahan dan berkurangnya resapan air. Pembangunan perumahan skala besar dan peralihan guna lahan di Kota Medan dan di bagian hulu memperbesar aliran air dan kebutuhan peningkatan kapasitas
saluran. $istem 7aringan 7uga terkait dengan saluran pembuangan yang melibatkan wilayah di Kabupaten "eli $erdang. Penataan 7aringan diperlukan agar peningkatan dan mengurangi masalah genangan akibat poor drainage di kota Medan =hu7an lokal> dilakukan pelaksanaan sebagai berikut: +. Membangun sudetan =floodway> dan perbaikan serta pengaturan sungai "eli dan anak2anak sungainya oleh "inas Pengairan Pro. (. Melan7utkan pembangunan drainase primer dan sekunder kota Medan yang dibuat oleh MMU"P =Medan Metropolitan Urban "e, dimana hanya selesai 4 A per ?gustus tahun ().
$ampai saat ini hal2hal yang sudah dilakukan untuk mewu7udkan Medan bebas ban7ir antara lain adalah: +. Memperbaiki8rehabilitasi dan membangun saluran primer dan sekunder, (. Membangun drainase lingkungan8mikro drainase, . Membuat gorong2gorong8bo !ul,
*. Membuat saluran2saluran tertutup terutama di pusat kota, ). Membuat %ar $!reen =7eru7i penangkap> pada saluran yang sering 7adi tempat pembuangan sampah, 0. Melakukan perawatan saluran se!ara berkala terutama pada daerah2daerah rawan ban7ir, 5. Melakukan koordinasi dengan pemerintah pro
'e&a 3.,1 'rasara!a 'e!geo"aa! 'ersa%0a$a!
3., KONDISI KAWASAN LINDUNG DI KOTA MEDAN 3.,.1 KAWASAN MANGRO8E?HUTAN BAKAU
-utan mangro yang tergenang pasang dan bebas dari genangan pada surut, yang komunitas tumbuhannya bertoleransi terhadap garam dengan reaksi tanah anaerob.
$edangkan ekosistem mangro
organisme =tumbuhan dan hewan> yang berintegrasi dengan faktor lingkungannya di dalam suatu habitat mangro
Penyebaran kawasan lindung berupa kawasan mangro kelurahan pada ( =dua> Ke!amatan bagian utara Kota Medan yang terbagi atas dua sebaran lokasi, yaitu : +. -ilir $ungai %elawan, pada Kelurahan $i!anang =Ke!amatan Medan %elawan> seluas 0)+,33 -a, (. -ilir $ungai "eli, seluas -a, terdiri dari di Ke!amatan Medan %elawan pada Kelurahan %agan "eli seluas 30,5* -a, dan Kelurahan %elawan %ahari seluas 54,4 -a, serta di Ke!amatan Medan #abuhan pada Kelurahan Pekan #abuhan -a, dan Kelurahan Celayan Indah ()5,30 -a.
'e&a 3.,, Se(ara! Lo-asi Ka
3.,.1.1 Ko!isi Biofisi-
-utan
mangro
merupakan
utama
pendukung
ekosistem
kehidupan yang penting di wilayah perairan pesisir. $elain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia nutrien bagi biota perairan, 7uga tempat pemi7ahan =spawning area> bagi ikan, udang =Penaeus sp> dan kepiting
bakau
=$!ylla
serrata
orskal> serta berbagai biota lainnya, penahan abrasi pantai, amukan angin taufan dan tsunami, penyerap limbah, pen!egah intrusi air laut. A. To0ografi
%erdasarkan pengamatan di lapangan, keadaan topografi dan kemiringan lereng di wilayah pesisir Kota Medan ini merupakan lahan datar dengan kemiringan lereng antara 2( A dengan ketinggian 2 meter dari permukaan laut. B. Geo%orfo"ogi 'a!&ai a! Ba&$i%e&ri
Kawasan pantai Kota Medan dan sekitarnya umumnya di!irikan oleh bentuk2bentuk parit berteluk yang terbuka lebar dengan morfologi landai dan relief rendah. $ebagian daerah pesisir berawa2rawa yang bersifat permanen dan selalu tergenang sepan7ang tahun. Ketinggian muka air tanah dipengaruhi oleh pasang surut air laut dengan kenaikan air pasang setinggi ( meter. Genangan air berada di atas endapan allu perairan pesisir Kota Medan merupakan perairan yang dangkal dengan dasar perairan yang landai, seperti perairan pesisir &imur $umatera Utara lainnya. -al ini ter7adi karena wilayah ini merupakan daerah bersedimentasi tinggi yang berasal dari sungai, muara sungai dan pergerakan sedimen sepan7ang pantai. &erdapat garis pantai yang berlekuk2lekuk akibat adanya muara sungai dan alur anak2anak sungai =!reek>. ?danya lekukan garis pantai tersebut 7uga diikuti dengan dasar perairan yang lebih landai, dimana garis kedalaman * m berada pada 7arak 0 6 + Km dari garis pantai.
. 8ege&asi 'e!*&*0
'kosistem mangro, enam marga =genus> dan sepuluh 7enis =spe!ies>. Wilayah pesisir Kota Medan ditumbuhi oleh hutan mangro
Kerapatan , kerapatan sedang =*20* per hektar>, dan kerapat rendah87arang =kurang dari * per hektar>. Pada kawasan mangro dan sebelah selatan P#&U seluas -a. Kebanyakan tutupan , bi dan gastropoda =keong ra!un, gonggong> bernilai niaga untuk meningkatkan perekonomian masyarakat pesisir. ?pabila ke!enderungan semakin menge!ilnya hutan mangro
"ari hasil pengolahan foto udara Kota Medan (++ dan pengamatan di lapangan, eksisting penggunaan lahan di Kota Medan terdiri dari hutan bakau, dan penggunaan yang melakukan kon dan tanah kosong. &abel . Penggunaan dan Penutupan #ahan di Kawasan #indung -utan %akau di Kota Medan
$e!ara keseluruhan kawasan hutan bakau di Kota Medan terdiri dari lahan hutan bakau seluas 4)+,)) -a =5+,5 A>, diikuti dengan lahan tambak seluas +34 -a =+(,03 A>, kemudian lahan semak belukar8rawa dan tanah kosong seluas **,5* -a =3,0* A>. #ahan permukiman hanya seluas 5,3 -a =,0+ A>. #ahan tambak terluas dibuka pada wilayah Kelurahan $i!anang dan Kelurahan Celayan Indah men!apai +* -ektar atau 4,* A dari seluruh lahan tambak. Kawasan hutan bakau di $i!anang masih di dominasi oleh hutan bakau seluas )40,3 -a atau 4+,*4 A dari luas kawasannya. Pada kawasan hutan bakau 7uga terdapat lahan tambak sebesar *5,4 -a =0,0 A>, dan hanya sedikit permukiman seluas *,33 -a =,0+ A>. Umumnya pada lahan permukiman, pekarangan perumahan 7uga dikelilingi oleh pepohonan bakau. Kawasan hutan bakau yang terdapat di Ke!. Medan %elawan lainnya =Kel. %elawan %ahari dan Kel. %agan "eli> lebih terkon. Walaupun lahan permukiman tidak terlalu besar hanya seluas +,4) -a =+,3( A>, tetapi lahan tambak seluas +3,*4 -a =+,) A>. %egitu 7uga, kawasan hutan bakau di Ke!. Medan #abuhan =Kel. Celayan Indah dan Kel. Pekan #abuhan> lebih terkon, dan lahan
terkon. $elain lahan permukiman yang sedikit sebesar ,43 -a =,3 A> tetapi terdapat lahan semak belukar yang !ukup besar, yaitu : seluas *,** -a =+(,53 A> dan lahan kosong seluas +,4+ -a =,)4 A>. 3.,.1., Ko!isi Sosia" E-o!o%i
Memahami kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kawasan #indung -utan %akau di Kota Medan dapat dilihat dari aspek sebaran dan pertumbuhan penduduk, mata pen!aharian dan kegiatan ekonomi masyarakat kawasan pesisir di Kota Medan yang termasuk dalam kawasan lindung hutan bakau yang kehidupannya bergantung pada keberadaan kawasan. $e!ara administrati
Menurut data statisik, pada tahun (++ penduduk yang bermukiman di kawasan pesisir Kota Medan tersebar pada lima kelurahan ini sebanyak )4.4+ 7iwa yang menempati kawasan seluas (.)(,* -a. ;umlah penduduk !ukup merata dengan 7umlah terbanyak di Kelurahan Pekan #abuhan yang merupakan yang permukiman sepan7ang 7alan os $udarso, sebanyak +4.00 =(0,0( A>, dan 7umlah paling sedikit terdapat di Kelurahan Celayan Indah sebanyak 0,4+) 7iwa =++,( A>. %esarnya 7umlah penduduk di Kelurahan %elawan %ahari dan %agan "eli 7uga dipengarui keberadaan dan perkembangan kegiatan di kawasan pelabuhan dan sekitarnya. Gambaran 7umlah rumah tangga sesuai dengan kondisi 7umlah penduduk.
Kepadatan penduduk rata2rata di kawasan ini tertinggi di Kelurahan $i!anang sebesar 4,0* 7iwa8ha kemudian diikuti di Kelurahan %elawan $i!anang dan Kelurahan %agan "eli, dan terendah di Kelurahan Pekan #abuhan. Kelurahan dengan kepadatan penduduk yang tinggi disebabkan letak geografis dengan 7alur utama =;l. os $udarso> dan pusat kegiatan ekonomi dan pelabuhan %elawan. Perkembangan penduduk pada kawasan pesisir hutan bakau bergantung pada perkembangan kegiatan pelabuhan %elawan dan kegiatan perikanan yang berada di bagian utara Kota Medan. Khusus kondisi kependudukan di Kelurahan $i!anang yang terkonsentrai men7auh dari 7alur utama ;l. os $udarso memiliki se7arah perkembangan yang didahului oleh lokalisasi penderita kusta dan fasiitas rehabilitasinya se7ak Pemerintah %elawan. $e7alan dengan perkembagan kegiatan perekonoian di bagian utara Kota Medan telah menarik masyarakat dari berbagai daerah hingga luar pulau untuk bertempat tinggal di daerah yang ketika itu sangat terisolir dari pusat kegiatan. Konsentrasi penduduk di kelurahan $i!anang lebih membesar dengan dibangunnya prasarana akses 7alan dan fasilitas sosial8umum yang dibangun oleh pemerintah daerah dan oleh masyarakat setempat. B. Ma&a 'e!+a$aria!
;umlah tenaga ker7a di kawasan pesisir mangro, nelayan =+*, A> dan pedagang =+,* A>. &ingginya penduduk bermata pen!aharian lain2lain diduga karena diserap utamanya sektor informal dan peker7a sambilan. %egitu 7uga, penduduk mata pen!aharian swasta dan pedagang 7uga terserap pada sektor informal dan peker7a sambilan ini.
Kelurahan Celayan Indah, Kelurahan %agan "eli dam Kelurahan %elawan %ahari merupakan daerah yang memiliki penduduk yang bermata pen!aharian sebagai nelayan. &erdapat kampong2kampung nelayan, dermaga nelayan dan kegiatan2kegiatan pen7emuran, pengolahan dan gudang perikanan pada ketiga kelurahan ini. Menurut tokoh masyarakat setempat sebagian besar penduduk di Kelurahan $i!anang sebelumnya menggantungkan hidupnya pada kegiatan nelayan di kawasan hutan bakau di $i!anang. %erkurangnya persentase penduduk bermata pen!aharian sebagai nelayan =hanya 3,5+ A> diduga karena dua hal, yaitu : berpindah profesi dari peker7a nelayan men7adi peker7a bukan nelayan, atau disebabkan bertambahnya peker7a yang menggantungkan hidupnya di kawasan pelabuhan dan perikanan dari luar Kelurahan $i!anang yang membutuhkan tempat tinggal. "ari pengamatan di lapangan kegiatan ekonomi di kawasan $i!anang lebih pada kegiatan budidaya tambak dan pembibitan tanaman bakau. $edangkan di kawasan Celayan Indah dan %agan "eli selain pada budidaya tambak 7uga kegiatan pengolahan hasil perikanan. -al ini dapat dilihat dari banyaknya dermaga dan kegiatan bongkar muat hasil tangkapan di beberapa tepi pantai $ungai "eli. . Kegia&a! 'eri-a!a!
Kegiatan perikanan di kawasan Medan %elawan meliputi kegiatan perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Kegiatan Perikanan %udidaya perikanan yang dilakukan oleh masyarakat Pesisir Kota medan terdiri atas kegiatan antara lain budidaya air tawar =kolam>, %udidaya air payau =tambak>, %udidaya di perairan umum =;?8K;?>. Produksi tahun (+ untuk budidaya tambak di kawasan pesisir kota medan terdiri dari 7enis ikan bandeng memproduksi sebesar *,* ton, udang Windu sebesar (0,5 ton, dan rumput laut sebesar 4,4 ton. $edangkan produksi perikanan budidaya kolam dengan 7enis ikan mas yang memproduksi sebesar 0, ton, ikan nila sebesar +,4 ton, gurami sebesar 0,+ ton, dan ikan lele sebesar +4, ton. =$umber : "inas perikanan dan Kelautan Pro. Kegiatan perikanan budidaya di kawasan ini terutama pada lahan2lahan pertambakan yang berada di kawasan hutan bakau Kota Medan yang sudah !ukup meluas di kawasan pesisir Kota Medan. Pembukaan lahan
tambak pada lahan hutan bakau di $i!anang dilakukan oleh masyarakat setempat dan lahan tambak di Celayan Indah dibuka oleh masyarakat setempat dan pengusaha pendatang. $edangkan, kegiatan penangkap ikan oleh masyarakat pesisir sebagian besar dititik beratkan sebagai nelayan. Kegiatan penangkapan ikan yang dilakukan masyarakat terdiri dari bongkar muat hasil tangkapan, meman!ing, dsb, ini merupakan salah satu upaya untuk men7adikan sektor perikanan sebagai sumber pertumbuhan baru, peningkatan kualitas gii masyarakat dan pen!iptaan lapangan ker7a. Penangkapan ikan dengan !ara meman!ing dan menangkap hasil laut di kawasan mangro
Keberlan7utan pelestarian dan pemanfaatan kawasan lindung hutan bakau di Kota Medan terkait dengan perkembangan kegiatan pada kawasan ini maupun di luar kawasan. #etak geografis kawasan yang berdekatan pusat kegiatan utama Kota Medan berupa kegiatan perekonomian dan prasarana pendukungnya, yang meliputi : pusat transportasi dan perdagangan dan pusat perikanan. Kawasan Pelabuhan %elawan memiliki strategis bagi Kota Medan dan wilayah $umatera bagian utara untuk berinteraksi berdagang dengan wilayah nasional dan internasional dan melayani kebutuh penumpang dan ke Kota Medan dan ke kota8daerah lainnya di Propinsi $umatera Utara baik penumpang lokal, domestik =antar pulau> maupun wisatawan asing =man!anegara>. Untuk memenuhi kebutuhan Pelabuhan %elawan sebagai pelabuhan umum bertaraf internasional, di Ke!amatan Medan %elawan terminal peti kemas dan terminal penumpang bagi kapal barang =!argo>, kapal angkutan peti kemas maupun kapal penumpang. Pelabuhan laut %elawan telah men7adi pintu gerbang masuk dan keluarnya wisatawan domesti! dan man!anegara di Indonesia %agian %arat khususnya dari dan ke daerah tu7uan wisata yang ada di Propinsi $umatera Utara. $ebagai pusat perikanan di kawasan Medan %elawan 7uga terdapat : +. Pelabuhan Perikanan $amudera %elawan =PP$%>, Pangkalan Pendaratan Ikan8&empat Pelelangan Ikan =PPI8&PI> %agan "eli di Ke!amatan Medan %elawan dan (. PPI8&PI Celayan Indah di Ke!amatan Medan #abuhan.
Kedua tempat pendaratan ikan tersebut berfungsi baik dengan pasokan pendaratan ikan setiap hari dari nelayan. Untuk PP$ %elawan terletak pada posisi yang !ukup strategis, berada di antara perairan pantai timur $umatera dan $elat Malaka. ;uga berada di perairan Jona 'konomi 'kslusif =J''> Indonesia dan #aut @ina $elatan.
3.,.1.3 Ko!isi 'e!ge"o"aa!
Pengelolaan kawasan lindung hutan bakau ditu7ukan mengembangkan keterhubungan manusia dengan lingkungan ekosistem bakau di mana mereka hidup se!ara berkelan7utan. %erbagai kepentingan dari pihak2pihak yang hidup dan berkewenangan dalam keberlan7utan hutan bakau dapat berfungsi bagi seluruh kehidupan daratan, pantai dan lautan. "ilihat dari pemilikan lahan, lahan yang termasuk dalam kawasan hutan bakau di Kelurahan $i!anang dimiliki oleh masyarakat setempat. &erdapat kesadaran masyarakat setempat terhadap keberlan7utan hutan bakau yang selama ini direhabilitasi dan ditanam oleh masyarakat terutama se!ara mandiri dari kondisi kerusakan hutan bakau yang lebih rusak dari saat ini. #ingkup wilayah kesepakatan mereka men!akup seluruh wilayah kesatuan paluh di kelurahan ini, termasuk kawasan lindung hutan bakau. Kesepakatan mereka memperbaiki, melestarikan dan mempertahankan luas hutan mangro
$i!anang =hilir $ungai %elawan>. Pemilikan tanah di kawasan hutan bakau hilir $ungai "eli meliputi : tanah negara, masyarakat dan pengusaha pendatang. Perubahan luas hutan bakau dan pemanfaatan dikendalikan oleh Pemerintah Kota Medan melalui pihak Ke!amatan dan Kelurahan. $esuai dengan kewenangannya "inas Kehutanan Pro dan %P-% =%adan Pengelolaan -utan %akau>. "inas Kelautan dan Perikanan Pro pembibitan dan produksi udang dan ikan pada suatu lahan di Kawasan $i!anang. %egitu 7uga, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Kehutanan telah berkali2kali memberikan bantuan bagi perbaikan dan pelestarian kawasa hutan bakau serta pengembangan ekonomi kemasyarakat berbasis hutan bakau.
