Proposal Kegiatan Pembinaan Pembuatan Ikan Salai di Kelurahan Amplas Kecamatan Medan Amplas Kota Medan
Oleh : Nama : Lidya Sartika Napitupulu Nim
: 821546202
Pokjar: Langkat
FKIP UPB JJ-UT MEDAN PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kemurahan-Nya karena diberikan hikmat dan kekuatan sehingga penulis dapat membuat proposal kegiatan kepemudaan
untuk
praktek
pembelajaran
berwawasan
kemasyarakatan
yang
dilaksanakan di Jln. P.Denai Keluarahan Amplas Kec.Medan Amplas Kota Medan dan Proposal ini sebagai syarat untuk membuat laporan pembelajaran berwawasan kemasyarakatan bagi mahasiswa S1 PGSD. Pada tanggal 01 April 2018 adalah pertemuan tutorial ke II kami di SMP Negeri 3 Stabat Kabupaten
Langkat yang di bimbing oleh ibu tutor kami Dra. Sampe
Tampubolon S.Pd, setelah itu penulis mengadakan pengamatan dilingkungan yang kurang memafaatkan potensi mereka di bidang kewirausahaan dan penulis menentukan tujuh pemuda yang telah putus sekolah untuk dibina dalam pembuatan Ikan Salai sampai akhir pertemuan tutorial yang ke VI pada tanggal 29 April 2018. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan kesempurnaan proposal ini. Medan, 08 April 2018
Penulis Lidya Sartika Napitupulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Pemuda sebagai salah satu modal dasar pembangunan perlu dihimpun dan dibina agar mereka mampu berperan aktif dalam pembangunan di daerahnya karena pemuda adalah generasi penerus yang berpotensi besar dalam suatu pembangunan dan dapat mengembangkan kreatifitas melalui pelatihan-pelatihan dalam bidang tertentu yang dinaungi oleh lembaga – lembaga kepemudaan. Melalui program pendidikan dari masyarakat substansi dari praktik mata kuliah pembelajaran berwawasan kemasyarakatan, penulis melakukan penelitian yang meliputi bimbingan. Adapun substansi yang menjadi objek penelitian adalah kegiatan kepemudaan bidang keterampilan membuat ikan salai. Hal ini penulis lakukan karena masih banyak masyarakat yang putus sekolah yang masih usia produktif muda yang mempunyai minat kegiatan apabila dilakukan bimbingan terhadap para pesertanya maka akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang keterampilan khusunya. Selain itu kegiatan ini juga dapat meningkatkan perekonomian dan memperkecil pengangguran didesa tersebut. Untuk dapat mengembangkan kemampuan sebagai mahasiswa lulusan S1 PGSD dibidang social, diperlukan peran aktif mahasiswa sebagai warga masyarakat serta praktik dari segala ilmu yang di peroleh mahasiswa. Pada saat mengikuti perkuliahan untuk dapat berkiprah ditengah-tengah masyarakat. Selain itu ikan salai merupakan salah satu produk olahan yang digemari oleh konsumen baik di desa maupun dikota karena rasanya yangkhas dan aromanya yang sedap spesifik, disamping itu harganya jauh lebih murah dibanding sumber protein lainnya. Dengan kegiatan ini diharapkan dapat menimbulkan dan menambah wawasan dalam bidang keterampilan dilingkungan penulis berada.
1.2 Tujuan Umum
Melalui pembinaan motivasi dan pelatihan yang tepat para pemuda dapat mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan potensi yang di milikinya sehingga mereka mampu berperan serta dalam meningkatkan taraf keekonomian hidupnya bagi rekan pemudanya yang dibina, peningkatan keterampilan pemuda melalui penerapan pendekatan andragogy yang telah penulis pelajari pada modul 4.14 diharapkan dapat memberikan motivasi kepada pemuda untuk lebih mengembangkan keterampilannya secara maksimal. Mendapatkan kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam proses pembinaan keterampilan dan kesempatan untuk mempelajari keterampilan sebagai peluang usaha untuk mendapatkan penghasilkan. 1.3 Tujuan Khusus
Kegiatan pelatihan keterampilan membuat ikan salai yang akan diselenggarakan oleh pemuda di kelurahan amplas, adalah upaya meningkatkan keterampilan dan kreatifitas, sehingga dengan berbekal keterampilan mereka diharapkan bias menjadi sumber daya manusia yang berdaya dan berguna. Walaupun sebelumnya mereka adalah masyarakat yang putus sekolah dan mendapatkan bekal berwira usaha dan mengurangi tingkat pengangguran 1.4 Materi
Materi kegiatan pembinaan program pembinaan kepemudaan adalah keterampilan membuat ikan salai, ikan salai yang akan dibuat adalah ikan yang sehat dan segar karena berbahan dasar ikan yang sehat dan segar karena berbahan dasar ikan segar serta bumbu-bumbu alami tanpa bahan pengawet adapun bahan-bahan yang harus disiapkan adalah sebagai berikut : 1. Bahan Utama/Bahan Mentah :
Ikan Ikan yang diolah harus dalam keadaan segar dan tidak mengalami cacat f isik, berbagai jenis ikan diolah menjadi produk salai misalnya tongkol, cucut, tenggiri, belanak, bandeng dll.
Bahan bakar/kayu
Untuk menghasilkan ikan salai yang bermutu tinggi sebaiknya digunakan jenis kayu yang mampu menghasilkan asap dengan kandungan unsure phenol dan asam organic tinggi karena kedua unsur lebih banyak melekat pada tubuh ikan dan dapat menghasilkan rasa, aroma, maupun warna daging ikan salai yang khas, sebaiknya digunakan jenis kayu yang keras atau tempurung kelapa sebagai bahan bakar.
Metode pengasapan Pengasapan dapa dilakukan dengan 2 cara, yaitu pengasapan dingin dan pengasapan panas a) Pengasapan dingin (Cold Smoking) adalah proses pengasapan dengan cara meletakkan ikan yang di salai agak jauh dari sumber asap tempat pembakaran kayu, dengan suhu sekitar 40-500c dengan lama sampai beberapa minggu b) Pengasapan panas (Hot Smoking) adalah proses pengasapan ikan dimana akan diasapi diletakkan cukup dekat dengan sumber asap suhu sekitar 70-1000c, lamanya pengasapan 2-4 jam
Garam dan air
2. Peralatan yang digunakan : a. Pinset b. Kawat Lengkung c. Baskom d. Ember e. Pisau f. Tusuk bamboo/sumpit g. Rak ikan h. Batok kelapa/ kayu bakar 3. Cara membuat ikan salai a. Bang insang dan isi perut melalui tutup insang / rongga mulut dengan menggunakan pinset atau kawat lengkung b. Cuci bersih dan tiriskan c. Buat larutan garam 20 – 25% ( untuk 8 kg ikan siapkan 5 liter air dan tambahkan 1 – 1 ¼ kg gram )
d. Rendam ikan dalam larutan garam tersebut selama 30 – 60 menit dan beri pemberat di atasnya agar ikan tidak terapung e. Cuci ikan , kemudian tiriskan sambil diangin-anginkan sampai permukaan
ikan
kelihatan
kering.
Penirisan
ikan
dengan
cara
mengantung ikan pada kawat (mengait bagian anus dengan posisi mulut di bawah) f. Nyalakan kayu bakar dalam rumah asap, sampai didapat asap dengan temperature ruang 60 – 700C g. Atur ikan di atas rak pengasapan kemudian lakukan proses pengasapan sampai ikan matang dan berwarna kuning kecoklatan mengkilap h.
Keluarkan rak ikan dari rumah asap dan biarkan hingga dingin.
4. Pengemasan ikan salai Banyak kemasan yang dapat dipakai untuk mengemas ikan asap di antaranya:
Plastic
alumunium foil,
karton.
Sebagai pengemas luarnya. Namun, kemasan plastik merupakan bahan yang paling banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan yang lain, yaitu cukup fleksibel, transparan, tidak mudah pecah, dan harganya murah. Disamping itu, plastik merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Plastik yang banyak digunakan untuk kemasan produk pangan adalah jenis polyethilene (PE). Bahan kemasan ini bersifat transparan, praktis, harganya murah, dan mudah ditemukan di pasaran. Jenis kemasan ini dibedakan menjadi dua, yaitu High Density Poliethylene (HDPE) dan Low Density Poliethylene (LDPE). HDPE merupakan kemasan yang cukup dapat melindungi produk karena cukup tebal, tetapi agak kaku. Sementara itu, LDPE lebih fleksibel dan mempunyai permeabilitas yang agak tinggi. Jenis plastik lainnya adalah polipropylene (PP) yang memiliki sifat lebih transparan dan lebih kaku. Jenis kemasan alumunium foil merupakan kemasan yang tidak transparan, tetapi cukup fleksibel dan dapat digunakan sebagai bahan pelapis. Namun, jenis
kemasan ini kurang cocok untuk mengemas ikan asap karena bentuknya yang tidak menentu dan ukurannya pun bervariasi. 5. Cara pemasaran Ikan salai Ikan salai yang sudah siap dipasarkan ini bias bekerja sama untuk di jual di took, supermarket atau di pasarkan melalui pameran – pameran bila memahami proses penjualan di internet bisa dilakukan dengan membuat took online untuk menjangkau pemasaran yang lebih luas. Banyak pengusaha grosir besar banyak yang memintanya selain itu baik pasar dalam negeri ataupun asing juga masih terbuka lebar. Namun, hal lain yang perlu diperhatikan agar usaha ini sukses adalah bahan bakar tertentu seperti kayu rambuan.
BAB II PELAKSANAAN 2.1 Strategi Pelaksanaan
Mengingat secara pelatihan ini adalah para pemuda, pemuda yang tentunya merupakan orang dewasa yang telah mempunyai konsep diri, mempunyai akumulasi pengalaman dan memiliki kondisi yang berbeda dengan anak-anak, maka dalam pelaksanaan ini sepakat untuk menggunakan pendekatan andragogy yang menerapkan keterlibatan diri peserta didik dalam proses pembelajaran. 2.1.1
Proses Kegiatan Pelatihan Keterampilan
Kegiatan ini dilaksanakan selama enam kali pertemuan secara berkelanjutan, diawal pertemuan mengindentifikasi kebutuhan dan minat warga belajar serta membuat rancangan program pembinaan pertemuan selanjutnya melakukan keterampilan. Pemberian materi pelatihan lebih banyak bersifat praktek, teori diberikan hanya sebagai pengetahuan awal saja untuk menentukan warga belajar dalam mengikuti langkah-langkah pembuatan produk (data 7 orang pemuda). 2.1.2
Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan keterampilan membuat ikan salai dilaksanakan setiap hari senin dan rabu mulai tanggal 02 April – 29 April 2018. 2.1.3
Nama Kegiatan
Pelatihan membuat ikan salai bagi pemuda-pemuda kelurahan amplas, kecamatan Medan Amplas Kota Medan. Sasaran Pemuda Karang Taruna
2.2 Sumber Daya Manusia
Nara sumber
: Amir Syah Hasibuan ( Lulusan SMA)
Nara sumber
: Lidya sartika napitupulu (Mahasiswa)
2.3 Dana Kegiatan Pembuatan
Ikan salai di kelurahan amplas, kecamatan Medan Ampls Kota Medan Rencana Pengeluaran dengan rincinan : No
Bahan
Banyaknya
Biaya per unit
Jumlah
1
Ikan tongkol
10 kg
Rp.25.000
Rp.250.000
2
Garam
10 kg
Rp.5.000
Rp.50.000
3
Kayu/batok kelapa
10 karung
Rp.20.000
Rp.200.000
4
Tusuk bamboo (sumpit)
10 bks
Rp.7.000
Rp.70.000
5
Jarring jarring
6 m2
Rp.5.000
Rp.30.000
6
Tali ravla
1 rol
Rp.40.000
Rp.40.000
7
Baskom
10 buah
Rp.20.000
Rp.200.000
8
Pinset
10 buah
Rp.5.000
Rp.50.000
9
Pisau
10 buah
Rp.10.000
Rp.100.000
10
Plastic pengemas
3kg
Rp.25.000
Rp.75.000
Jumlah
Rp.1.065.000
Honor Nara sumber
6
Rp.50.000
Rp.300.000
Konsumsi
42
Rp.8.000
Rp.336.000
Transport
Rp.200.000 Total Biaya
Rp.1.901.000
Dana yang diperlukan dalam kegiatan ini dihimpun dari sumberdaya mahasiswa, pemuda dan dari pihak lain yang peduli terhadap kegiatan kepemudaan ini. 2.4 Sarana & Prasarana
Tempat
: Kediaman Bpk. Amir Syah Hasibuan Jln. P.Denai Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan
Hari
: Senin dan Rabu
Jam
: 14:00 – 16:00 wib
Alat yang digunakan 1. Pisau 2. Baskom 3. Ember 4. Kawat lengkung 5. Pinset 6. Rak ikan 7. Sumpit (tusuk bamboo) 8. Batok kelapa / kayu bakar
BAB III PENUTUP
Demikian praktik kegiatan pembinaan kepemudaan yang kami buat, semoga bisa bermanfaat bagi semua orang dan generasi muda-mudi di kalangan lingkungan masyarakat dan harapan kami mudah-mudahan ini bisa menjadi contoh oleh generasi yang lainnya. Kami menyadari masih banyak kesalahan-kesalahan dan kekurangan dalam pelaksanaan maupun pembuatan proposal ini. Untuk itu kami mohon saran dan masukannya semoga ini bisa bermafaat bagi masyarakat.