KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Alhamd Alhamduli ulillah llah,, segala segala puji puji bagi bagi Allah Allah SWT yang yang selalu selalu member memberika ikan n kesehat kesehatan an sehi sehing ngga ga sela selalu lu muda mudah h untu untuk k melak elakuk ukan an akti aktivi vita tass seha sehari ri-h -har arii dan dan mudah udah untu untuk k menyelesaikan makalah penyuluhan ini. Adapun judul makalah penyuluhan ini ialah “kejang demam”, yang masih menjadi masalah di Negara-negara berkembang termasuk Indnesia. Angka kejadian in!eksi masih menjadi masalah di Indnesia, untuk itu diharapkan untuk mengenali tanda-tanda dari kejang demeam, sehingga dapat mengambil tindakan yang sesuai agar tidak terjadi kmplikasi yang lebih berat. "alam makalah ini dibahas beberapa hal penting tentang kejang demam, yang dapat berman!aat untuk mengenali dan memberikan tindakan yang benar pada saat terjadi kejang demam pada anak. "emikianlah, akhirnya makalah penyuluhan ini dapat diselesaikan dan semga dapat berman!aat kepada pemba#a pada umumnya dan khususnya khususnya saya sendiri sebagai penyusun.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
$ejang demam terjadi pada %&-'& dari ppulasi anak yang berusia ( bulan hingga ) tahun. $ejang demam dibagi menjadi % yakni kejang demam sederhana dan kejang demam kmpleks. *+& dari kasus kejang demam merupakan kejang demam sedehana sedangkan %+& kasus adalah kejang demam kmplek. *& berlangsung lama yakni lebih dari ) menit. (& berulang dalam aktu %' jam. $ejang pertama terbanyak terjadi antara usia -%/ bulan, dimana anak laki-laki lebih sering mengalami kejang demam.% 0ila kejang demam sederhana yang pertama terjadi pada usia kurang dari % bulan, maka resik kejang demam kedua )+&. "an bila kejang demam sederhana pertama terjadi pada usia % bulan1 lebih, maka resik kejang demam kedua menjadi /+&. Setelah kejang demam pertama, %-'& anak akan berkembang menjadi epilepsi dan ini ' kali resiknya dibanding dengan ppulasi umum. "ari per#baan binatang yang dilakukan Wegman dan Milichap disimpulkan baha suhu yang tinggi dapat menyebabkan suatu bangkitan kejang. % Terjadinya bangkitan kejang demam bergantung kepada umur, tinggi, serta #epatnya suhu meningkat. 2aktr hereditas juga memiliki peranan dimana Lennox-Buchtal berpendapat baha kepekaan terhadap bangkitan kejang demam ditentukan leh sebuah gen dminan. Lennox berpendapat baha ',%& anggta keluarga penderita mempunyai riayat kejang sedangkan pada anak nrmal hanya /&. ,% 1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memberikan penjelasan mengenai bagaimana kejang demam dapat terjadi, hal-hal apa saja yang menjadi penyebab terjadinya kejang demam, tanda-tanda kejang demam dan bagaimana penanganan kejang demam pada anak. Sehingga dapat diambil tindakan yang epat agar tidak erjadi kmplikasi yang lebih berat.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Defen!
$ejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 3suhu rektal 4/*567 yang disebabkan leh suatu prses ekstrakranial/. $ejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur ( bulan dan ) tahun. Anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam, kemudian kejang demam kembali tidak termasuk dalam kejang demam. $ejang disertai demam pada bayi berumur kurang dari bulan tidak termasuk dalam kejang demam ). $ejang demam dibagi atas kejang demam sederhana dan kejang demam kmpleks. $ejang demam kmpleks adalah kejang demam !kal, lebih dari ) menit, atau berulang dalam %' jam. 8ada kejang demam sederhana kejang bersi!at umum, singkat dan hanya sekali dalam %' jam).
2.2 E"#e$%l%g
$ejang demam merupakan kelainan neurlgis yang terjadi pada %-' & ppulasi anak berusia ( sampai ) tahun dan 1/ dari ppulasi ini akan mengalami kejang berulang. $ejang demam dua kali lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan dengan anak perempuan. % $ejang demam merupakan salah satu kelainan sara! yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak. 0iasanya antara usia / bulan sampai ) tahun. Sekitar %& sampai )& anak pernah mengalami kejang demam sebelum usia ) tahun. 9umlah penderita kejang demam diperkirakan men#apai %& sampai '& dari jumlah penduduk di AS, Amerika Selatan dan :rpa 0arat. "i Asia dilaprkan penderitanya lebih tinggi sekitar %+& diantara jumlah penderita mengalami kejang demam kmpleks yang harus ditangani se#ara lebih teliti. "i Indnesia pada tahun ;( kejang demam termasuk sebagai lima penyakit anak terpenting di
2.& Et%l%g
:tilgi dan patgenesis kejang demam sampai saat ini belum diketahui, akan tetapi umur anak, tingginya dan #epatnya suhu meningkat mempengaruhi terjadinya kejang. 2aktr
hereditas juga mempunyai peranan yaitu *& samapai %%& anak yang mengalami kejang demam memiliki rangtua yang memiliki riayat kejang demam pada masa ke#ilnya. ,',) Semua jenis in!eksi yang bersumber di luar susunan sara! pusat yang menimbulkan demam dapat menyebabkan kejang demam. 8enyakit yang paling sering menimbulkan kejang demam adalah in!eksi saluran perna!asan atas, titis media akut, pneumnia, gastrenteritis akut, e>antema subitum, brn#hitis, dan in!eksi saluran kemih. Selain itu juga in!eksi diluar susunan syara! pusat seperti tnsillitis, !aringitis, !runkulsis serta pas#a imunisasi "8T 3pertusis7 dan #ampak 3mrbili7 dapat menyebabkan kejang demam. ,',)
$ejang demam bisa disebabkan leh tiga !aktr yaitu demam, umur dan gen . . 2aktr demam 6epatnya penaikkan suhu tubuh memegang peranan penting sebagai penyebab kejang demam. Adapun peningkatan suhu yang terjadi sehingga menyebabkan demam disebabka leh in!eksi saluran perna!asan, in!eksi saluran pen#ernaan, in!eksi saluran air seni, rsela in!antum dan setelah imunisasi . %. 2aktr umur 8ada umumnya kejang demam terjadi pada umur enam bulan sa mpai enam tahun, dan pun#ak tertinggi terjadi pada umur sampai %/ bulan. $ejang demam yang terjadi sebelum lima sampai enam bulan kemungkinan ditandai adanya in!eksi susunan sara! pusat . /. 2aktr gen 2aktr genetik sangat berperan penting pada terjadinya kejang demam, dari anamnesis didapati anak yang menderita kejang demam sekitar ,) persen disebabkan leh !aktt genetik.
2aktr lain yang mungkin berperan terhadap terjadinya kejang demam adalah ',) - 8rduk tksik mikrrganisme terhadap tak 3shigellsis, salmnellsis7 -
- 8erubahan keseimbangan #airan atau elektrlit. - ?abungan dari !aktr-!aktr diatas.
0erikut ini bagan pat!isilgi kejang demam
Sumber .d#trlgy.rg
Sumber .d#trlgy.rg Sumber energi tak adalah gluksa yang melalui prses ksidasi dipe#ah menjadi 6B % dan air. Sel dikelilingi leh suatu membran yang terdiri dari permukaan dalam adalah lipid dan permukaan luar adalah inik. "alam keadaan nrmal, membran sel neurn dapat dilalui leh in $, in Na, dan elektrlit seperti 6l. $nsentrasi $C dalam sel neurn tinggi dan knsentrasi NaC rendah, sedangkan di luar sel neurn terdapat keadaan sebaliknya.$arena perbedaan jenis dan knsentrasi in di dalam dan di luar sel maka terdapat perbedaan ptensial yang disebut ptensial membran dari sel neurn.Dntuk menjaga keseimbangan ptensial membran ini diperlukan energi dan bantuan enEim Na-$-AT8ase yang terdapat pada permukaan sel. 8erbedaan ptensial membran sel neurn disebabkan leh,%
. 8erubahan knsentrasi in di ruang ekstraseluler. %.
2.' Gejala Kln!
Serangan kejang biasanya terjadi dalam %' jam pertama seaktu demam, berlangsung singkat dengan si!at bangkitan dapat berbentuk tnik-klnik, klnik, !kal, atau akinetik. Dmumnya kejang berhenti sendiri. Setelah kejang berhenti, anak tidak memberi reaksi apapun sejenak, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak terbangun dan sadar kembali tanpa de!isit neurlgis. $ejang dapat diikuti leh hemiparesis sementara 3Gemiparesis Tdd7 yang berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari. $ejang unilateral yang lama diikuti leh hemiparesis yang menetap. 0angkitan kejang yang berlangsung lama sering terjadi pada kejang demam yang pertama. "urasi kejang bervariasi, dapat berlangsung beberapa menit sampai lebih dari /+ menit, tergantung pada jenis kejang demam tersebut. Sedangkan !rekuensinya dapat kurang dari ' kali dalam tahun sampai lebih dari % kali sehari. 8ada kejang demam kmpleks, !rekuensi dapat sampai lebih dari ' kali sehari dan kejangnya berlangsung lebih dari /+ menit.
=enurut Commission on Epidemiology and Prognosis 3;;/7 mengklasi!ikasikan kejang demam menjadi kejang demam sederhana 3 simple ebrile sei!ure7 dan kejang demam kmpleks 3complex ebrile sei!ure7.
. $ejang demam sederhana 3 simple ebrile sei!ure7,' =erupakan kejang demam dengan mani!estasi klinis a. $ejang demam yang berlangsung singkat, umumnya serangan akan berhenti sendiri dalam aktu kurang dari sepuluh menit. b. 0angkitan kejang tnik atau tnik-klnik, tanpa gerakan !kal. #. Tidak berulang dalam aktu %' jam, atau hanya terjadi sekali dalam %' jam.
%. $ejang demam kmpleks 3complex ebrile sei!ure7,' =erupakan kejang demam dengan mani!estasi klinis a. $ejang berlangsug lama, lebih dari ) menit. b. $ejang !kal 3parsial satu sisi7, atau kejang umum didahului kejang parsial. #. $ejang berulang dua kali atau lebih dalam %' jam.
2.( Dagn%!!
"iagnsis kejang tidak selalu mudah. ense!alpati tanpa sebab yang jelas kadang memberi gejala kejang yang hebat. Sinkp atau kejang sebagai re!leksi anksia juga dapat terpa#u leh demam. "emam menggigil pada bayi juga dapat keliru dengan kejang demam. Sering rang tua menyangka anak gemetar karena suhu yang tinggi sebagai kejang. ,' "iagnsis didasarkan atas gejala dan tanda menurut kriteria Fivingstne sebagai berikut,' . Dmur anak kejang pertama antara ( bulan sampai ' tahun %. $ejang terjadi dalam ( jam pertama setelah mulai panas. /. $ejang bersi!at umum '. $ejang berlangsung tak lebih dari ) menit ). 2rekuensi bangkitan tak lebih dari empat kali dalam setahun (. 8emeriksaan ::? yang dibuat + sampai ' hari setelah bebas panas tidak menunjukkan kelainan . Tidak didapatkan kelainan neurlgi#
8emeriksaan penunjang yang dilakukan untuk membantu menegakkkan diagnsa kejang demam meliputi pemeriksaan labratrium, pungsi lumbal, elektrense!algra!i 3::?7, pemeriksaan !t kepala. ,',)
. 8emeriksaan labraturium Dntuk pemeriksaan labratrium yang dilakukan meliputi pemeriksaan darah peri!er 3tepi7 lengkapH elektrlitH gula darahH kalsium serumH urinalisis H biakan darah, urin, atau !eses.,',)
%. 8ungsi lumbal a. 9ika bayi dibaah % bulan, sangat dianjurkan dilakukan pungsi lumbal karena gejala meningitis sering tidak jelas. b. 9ika bayi antara % sampai * bulan, dianjurkan pungsi lumbal ke#uali pasti bukan meningitis. #. 9ika bayi lebih dari * bulan, pungsi lumbal tidak rutin. 0ila pasti bukan meningitis pungsi lumbal tidak dilakukan. ,',)
/. :lektrense!algra!i 3::?7 "ipertimbangkan pada kejang demam yang tidak khas, misalnya kejang demam kmpleks pada anak lebih dari enam tahun, atau kejang demam !kal. =enurut Tejani 3%++*7, elektrense!algram biasanya tidak diperlukan sebagai evaluasi rutin pada anak dengan kejang demam yang pertama kalinya 3 irst simple ebrile sei!ure7.,',)
'. 8emeriksaan !t kepala Dntuk pemeriksaan !t kepala, yang dilakukan ialah 6T "can dan1atau =
2.) Tatalak!ana
8enatalaksanaan yang dilakukan pada pasien kejang demam menurut rekmendasi dari Dnit $erja krdinasi Neurlgi Ikatan "kter Anak indnesia1I"AI 3%++)7 ialah ,/
A. Saat $ejang 8ada saat kejang sangat e!ekti! untuk menghentikan kejang dengan memberi diaEepam rektal 3melalui dubur7, dengan ketentuan sebagai berikut a. Dntuk anak berusia J / tahun, dengan dsis ) mg b. Dntuk anak berusia 4 / tahun, dengan dsis ,) mg #. Dntuk anak dengan berat badan J + kg, dengan dsis ) mg d. Dntuk anak dengan berat badan 4 + kg, dengan dsis + mg Se#ara umum H +,)-+,) mg1kg berat badan1kali pemberian "i rumah, maksimal diberikan dua kali dengan jarak lima menit. 6ara lain pemberian diaEepam adalah melelui suntikan intravena sebanyak +,%-+,) mg1kg berat badan. 0erikan perlahan dengan ke#epatan +,)- mg per menit. 0ila kejang berhenti sebelum dsis habis, hentikan penyuntikan. 0ila anak masih kejang, berikan diaEepam dua kali dengan jarak lima menit. 0ila tetap masih kejang, berikan !enitin intravena dengan dsis ) mg1kg berat badan perlahan-lahan. 0ila kejang belum berhenti, raat di ruang intensi!, berikan !enbarbital, pasang ventilatr bila perlu.,/,)
Ant k%n*ul!an #engan $a!a kerja !ngkat+ "eng,entan kejang akut Bbat 8emberian "sis Dlangan $e#epatan $eterangan pemberian "iaEepam
I. IB
"iaEepam
FraEepam
I, SF, IB
+,/ mg1kg =aks + mg +,) mg1kg =aks + mg +, mg1kg =aks ' mg
) menit Tiap )-+ menit % kali tiap + menit
J % mg1menit
J % mg1menit
Tanpa dilarutkan
Garus dilarutkan Giptensi, depresi na!as =idaElam I= +,% mg1kg % kali tiap )Giptensi =aks + mg + menit "epresi na!as 2enitinK I, IB %+ mg1kg Tambahkan Giptensi, =aks +++ ) mg1kg iv mg1kg1menit aritmia, mg bila masih Garus larutan 3/+ mg1kg kejang nn-gluksa 2enbarbitalK I %+ mg1kg 8ilihan utama =aks (++ mg1kg1menit nenatus mg "epresi napas, 3/+ mg1kg7 terutama setelah diaEepam L 0ila telah dengan !enitin dan !enbarbital dapat diberika lagi ) mg1kg. "sis berikutnya berdasarkan kadar antiknvulsan darah
L Iv M intravena, im M intramuskular, SF M sublingual, 8< per rektum, IB M intraseus 8enanganan kejang bisa dilihat pada algritma penanganan kejang sebagai berikut $:9AN?
"IA:8A= 3rektal ) mg 300J+kg7 + mg 300 4 +kg7 +-) menit---------------------------------------------------------------------------------------------------$:9AN? 3-7
$:9AN? 3C7 3A7"iulang interval ) menit sebanyak %>
)-+ menit--------------------------------------------------------------------------------------------------$:9AN? 3-7
$:9AN? 3C7 "IA:8A= 3iv7 +,/ mg- +,) mg1kg00
1-1($ent
$:9AN? 3-7
$:9AN? 3C7 2enitin blus I +-%+ mg1kg00 $e#epatan %)mg1menit
2enitin % jam kemudian '-* mg1kgbb ------------------------------------------------------------------------------------------------------$:9AN? 3C7
8engbatan rumat #ukup diberikan selama setahun bebas kejang, lalu dihentikan bertahap selama -% bulan. 8engbatan ini e!ekti! untuk menurunkan risik berulangnya kejang. Adapun indikasi dari pengbatan rumat ialah kejang lama 3lebih dari ) menit7H terdapat kelainan neurlgis yang nyata sebelum atau sesudah kejang. =isalnya hemiparseis, parsis Tdd, #erebral palsy, retardasi mental, hidrse!alus H kejang !kal 3sentral1memusat7 H bila ada keluarga sekandung atau rang tua yang mengalami epilepsi. ,/ Tetapi, pemberian pengbatan rumat juga harus dipertimbangkan bila kejang berulang dua kali atau lebih dalam %' jam, kejang demam terjadi pada bayi berusia kurang dari % bulan, dan kejang demam terjadi empat kali atau lebih per tahun.,/
Ada dua pilihan dalam pengbatan rumat yaitu ,/ . Asam valprat, dengan dsis ) sampai'+ mg1kg berat badan1hari dibagi % sampai / dsis. 8emakaian asam valprat pada usia % tahun menyebabkan gangguan !ungsi hati. 0ila mengnsumsi bat ini sebaiknya diperiksa kadar S?BT dan S?8T setelah % minggu, sebulan, kemudian tiap / bulan. %. 2enbarbital, dengan dsis / sampai ) mg1kg berat badan1hari dibagi dua dsis. 8emakaian !enbarbital setiap hari menimbulkan gangguan perilaku dan kesulitan belajar.
0.%. 8engbatan imtermiten =erupakan pengbatan yang diberikan pada saat anak mengalami demam, untuk men#egah terjadinya kejang demam Ada dua pilihan dalam pengbatan intermiten yaitu ,/ . Antipiretik, bisa diberikan parasetaml atau asetamin!en + sampai) mg1kg berat badan1kali, diberikan empat kali. "an bisa juga diberikan ibupr!en sebanyak + mg1kg berat badan1kali, diberikan tiga kali. %. Antiknvulsan, bisa diberikan diaEepam ral dengan dsis +,/ sampai +,) mg1kg berat badan, setiap * jam saat demam. Ini e!ekti! untuk menurunkan risik berulangnya kejang. $emudian bisa diberikan diaEepam rektal 3diberikan melalui dubur7 dengan dsis +,) mg1kg berat badan1kali, diberikan / > per hari. 2enbarbital, karbamaEepin, !enitin tidak berguna men#egah kejang demam bila diberikan se#ara intermiten H !enbarbital dsis ke#il baru bere!ek antiknvulsan dengan kadar stabil di dalam darah, bila telah diberikan selama dua minggu.
BAB III KESIMPULAN
$ejang "emam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh 3suhu rektal 4/*567 yang disebabkan leh suatu prses ekstrakranial yang biasanya terjadi antara umur ( bulan dan ) tahun /. $ejang demam merupakan salah satu kelainan sara! yang paling sering dijumpai pada bayi dan anak. 0iasanya antara usia / bulan sampai ) tahun. Sekitar %& sampai )& anak pernah mengalami kejang demam sebelum usia ) tahun. :tilgi dan patgenesis kejang demam sampai saat ini belum diketahui, akan tetapi umur anak, tingginya dan #epatnya suhu meningkat mempengaruhi terjadinya kejang. Serangan kejang biasanya terjadi dalam %' jam pertama seaktu demam, berlangsung singkat dengan si!at bangkitan dapat berbentuk tnik-klnik, klnik, !kal, atau akinetik. ,',) "iagnsis
didasarkan atas gejala dan
tanda
menurut
kriteria Fivingstne.
8enatalaksanaan yang dilakukan pada pasien kejang demam menurut rekmendasi dari Dnit $erja krdinasi Neurlgi Ikatan "kter Anak indnesia1I"AI 3%++)7 ialah saat kejang dengan memberi diaEepam rektal 3melalui dubur7dan pada saat kejang berhenti dengan pengbatan rumatan yang dapat diberikan asam valprat atau !enbarbital, dan pengbatan intermitten dengan pemberian antipiretik dan antiknvulsan. ,'
DA/TAR PUSTAKA
. =.G. Abderra#hman, dkk. $ejang "emam, "alam dr.
'. "art Sahars. $ejang "emam. "ivisi Neurpediatri 0ag. S=2 Ilmu $esehatan Anak 2$ Dnair1
LAP0RAN KASUS ANAK KEANG DEMAM K0MPLEKS
IDENTITAS PASIEN
I#entta! Pa!en
•
Nama
An. <
9enis kelamin
Faki-laki
Dmur
* bulan
Alamat
$arang Anyar
Ana$ne!a 3Allanamnesa leh ibu kandung pasien7
Serang anak laki-laki berumur * bulan masuk I?"
Kelu,an Uta$a
$ejang sejak %+ menit sebelum masuk rumah sakit
R3a4at Pen4akt Sekarang
-
$ejang terjadi %+ menit sebelum masuk rumah sakit, lama kejang sekitar ) menit, saat kejang pasien tidak sadar, mata mendelik keatas, tangan dan kaki kelnjtan. kejang disertai demam, saat ke rumah sakit kejang sudah berhenti. 8asien sadar
-
setelah kejang. Ini merupakan kejang yang kedua kalinya dalam hari ini, kejang pertama terjadi % jam S=
-
diberikan bat sirup para#etaml. "emam sejak hari sebelum masuk rumah sakit, tinggi, terus-menerus, tidak
-
menggigil. 0atuk tidak ada, pilek tidak ada, nyeri tenggrkan tidak ada Sesak na!as tidak ada =ual dan muntah tidak ada 0A0 dan 0A$ jumlah dan arna biasa.
R3a4at Pen4akt Da,ulu
-
8asien memiliki riayat kejang demam saat berumur * bulan dan di raat di
R3a4at Ke,a$lan Dan Per!alnan
AN6 ke bidan
1
2
Gepatitis 0 8li 06? "8T Gi0 86 In!luenEa 6ampak ==< Ti!id Gepatitis A
√
18
2'
&
tidak ada in!rmasi Sudah dilakukan 0ster 8emberian imunisasi aal
R3a4at Makanan -
1(
Ta,un ( )
9
Tidak ada in!rmasi Tidak ada in!rmasi > sampai umur * tahun,pada pasien
arisela Ket
'
Bulan ) 7 12
ASI dari lahir sampai saat ini 8ASI ( bulan sampai saat ini
&. PEMERIKSAAN /ISIK
• • •
•
•
•
•
• •
•
•
• •
$eadaan umum $esadaran Tanda vital
$mpsmentis Nadi %'>1menit, kualitas #ukup, reguler Suhu /*, 6 1menit Status giEi berdasrkan 6"6 %+++ 0erat badan + kg 8anjang badan * #m 001D +1,* > ++& M *', & 3giEi sedang7 001T0 +1+,* > ++& M ;%, & 3giEi baik7 T01D *1*% > ++& M ;),% & 3giEi baik7 $ulit Warna Sa matang Siansis Tidak ada Turgr 6epat kembali $epala 0entuk Nrmse!al
Iktus tidak terlihat Apeks tidak teraba, thrill tidak ada
8erkusi
0atas kanan I6S I F8S de>tra 0atas kiri I6S F=$ sinistra 0atas atas I6S II F8S sinistra Irama reguler, S dan S% tunggal, bising tidak ada
Auskultasi • Abdmen Inspeksi "istensi tidak ada 8alpasi Gepar dan lien dalam batas nrmal 8erkusi Timpani Auskultasi 0ising usus 3C7 nrmal • :kstremitas :kstremitas atas Akral hangat, edema3-7, tidak siansis, 6
. PEMERIKSAAN LAB0RAT0RIUM G0 ,( g1dl Feuksit
'++ sel1mm/
Gitung 9enis Feuksit 0as!il
+&
:sin!il + & Neutr!il 0atang + & Netr!il segmen ('& Fim!sit %; & =nsit & Trmbsit %%(.+++ sel1mm/ Gematrkit /(& =alaria
3C7 8lasmdium viva>
2. DIAGN0SIS
"iagnsa kerja
. $ejang "emam $mpleks %. =alaria
&. PENATALAKSANAAN
8enatalaksanaan aal di igd
•
8ukul +/./+ WI0 pasien dipasang in!us $A:N 0 + te tes1menit
8enatalaksanaan ruang raat inap I2" $A:N /A % tetes1menit "IA:8A= '>mg 8B Anti malaria > R tab 8rimakuin > tab 8ara#etaml syrup '>#th
/%ll%3 u" # Ruangan 24/6/15
S demam 3-7, kejang 3-7, kaki masih lemas, makan sudah mulai mau, batuk 3C7 B $D1$es 6= G< %%>1i
<< /*>1i
Thraks retraksi 3-7 #r1pulm dbn Abdmen 0un#it, sepel, 0D 3C7 A $"$ H malaria 8 pasien dipulangkan Anti malaria > R tab 3hari II7 8rimakuin > tab 3hari II7 selama ' hari 8ara#etaml jika demam "iaEepam saat demam 3terapi intermiten7
T /56