Kateter Double Lumen

KATETER KATETER DOUBLE LUMEN

A. Definisi

Kateter double lumen adalah sebuah alat yang terbuat dari bahan plastic PVC mempunyai 2 cabang, selang merah (arteri) untuk keluarnya darah dari tubuh ke mesin dan selang  biru (vena) untuk masuknya darah dari mesin ke tubuh (Allen R !issenson,dkk, 2""#) B. Anatomi Fisiologi

$in%al terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal di sebelah kanan dan kiri tulang belakang $in%al di bungkus oleh lapisan lemak yang tebal di belakang peritoneum dan di luar rongga peritoneum $in%al mempunyai pan%ang & sampai ' cm dan tebal  sampai 2 cm Pada orang de*asa berat gin%al + #" gram entuk gin%al seperti bi%i kacang dan sisi dalamnya atau hilum menghadap ke tulang  punggung

Fungsi ginjal adalah :

a

 b

c

d

e

• •

•

1

g

h • •

-ltra .iltrasi /aitu membuang volume cairan dari darah sirkulasi bahan0bahan yang terlarut dalam cairan %uga turut terbuang -ltra1iltrasi berasal dari kapiler0kapiler glomerulus kira0kira " 34hari 5umlah 1iltrasi dalam satuan *aktu yang ditentukan disebut angka kecepatan 1ungsi glomerular ($.R 6 glomerular 1iltration rate) $in%al mendapat 278 dari output kardiak dan arus darah 9alam gin%al rata0rata &"" ml4unit ila darah memasuki kapiler0 kapiler glomerulus dengan tekanan yang kurang dari &"0'" mm:g, akan membentuk  plasma yang tidak tersaring Pengendalian cairan /aitu mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit0elektrolit yang tepat dalam  batas ekskresi yang normal dalam sekresi dan reabsorbsi 5ika bukan karena adanya sistem konservasi dari gin%al, orang akan kehabisan cairan dan garam dalam *aktu ; sampai # menit "8 air pada ultra 1ilter, "8 dari sodium yang telah di1ilter, dan terbanyak potasium yang telah di1ilter, bikarbonas klorida, 1os1at, glukosa dan protein Keseimbangan asam /aitu mempertahankan p: pada dera%at yang normal dengan ekskresi ion : dan  pembentukan bikarbonas untuk bu11er4penyangga ?kskresi produk sisa /aitu pembuangan langsung produk metabolisme yang terdapat pada 1iltrat glomerular @isa0sisa metabolik diekskresi pada 1iltrasi glomerulus Kreatinin sedikit mengalami modi1ikasi yang le*at melalui ne1ron, kreatinin yang terkandung pada 1iltrasi glomerulus yang diekskresikan tanpa perubahan dalam urin engatur tekanan /aitu mengatur tekanan darah dengan mengendalikan volume sirkulasi dan sekresi urin Cairan dan elektrolit yang dikendalikan oleh gin%al adalah 6 $lomerulus 6 1iltrasi air dan elektrolit
0 Reabsorbsi air  0 @ekresi potasium, hidrogen dan ion amonia menurut kebutuhan reabsorbsi sodium . A!ses "as!ula# untu! $emodialisis :emodialisis adalah suatu upaya untuk membersihkan sisa0sisa metabolisme tubuh dan kelebihan cairan dari darah yang menggunakan mesin ber1iltrasi (orton, .ontaine, :udak dan $allo, 2""7) :9 beker%a dengan menggunakan prinsip osmosis dan 1iltrasi -ntuk pelaksanaan :9 diperlukan suatu akses %angka pan%ang yang adekuat %. Akses Vaskular Akut, dibagi men%adi 6 a. .istula ?ksternal Arteriovenousus

.istula eksternal arteriovenousus diperkenalkan oleh @cribner dan Buinton pada tahun >&", nama lainnya adala shunt @cribner @hunt @cribner dibuat dengan memasang selang @ilastic dengan u%ung
Kateter double0lumen hemodialisis merupakan alat akses vaskular hemodialisis akut Kateternya terbuat dari polyurethane, polyethylene atau polytetra1luoethylene

$ambar 2 c


menembus arteri dan tidak diperlukan %arum bila memerlukan hemodialisis Kerugiannya adalah resiko bakteremia dan in1eksi yang men%alar karena pemakaian kateter dan kecepatan aliran darah yang rendah secara persisten yang menyebabkan hemodialisis tidak adekuat

$ambar ;

2 Akses Vaskular Permanen a

.istula Arteriovenousus Primer  AV 1istula primer pertama0tama diperkenalkan oleh Cimino dan rescia pada tahun >& .istula ini dibuat dengan membuat anastomosis end to side vena ke arteri pada vena cephalika dan arteri radialis dan memerlukan *aktu 20& bulan untuk matur sehingga dapat digunakan 5enis 1istula primer lainnya adalah 1istula brachiocephalica pada siku dan diubah men%adi 1istula brachiobasilica Perubahan 1istula brachiobasilica dibuat dengan membuat insisi dari lengan ba*ah ke a=ial sepan%ang rute vena basilica dan dibuat anastomosis dengan arteri brachialis Keuntungannya adalah pemakaian AV 1istula dapat digunakan untuk *aktu beberapa tahun, sedikit ter%adi in1eksi, aliran darahnya tinggi dan memiliki sedikit komplikasi seperti thrombosis @edangkan kerugiannya adalah memerlukan *aktu cukup lama sekitar & bulan atau lebih sampai 1istula siap dipakai dan dapat gagal karena 1istula tidak matur atau karena gangguan masalah kesehatan lainnya

$ambar #  b $ra1t Arteriovenousus @intetis AV gra1t sintetis adalah suatu tindakan pembedahan dengan menempatkan gra1t  polytetra1luoroethylene (P<.?) pada lengan ba*ah atau lengan atas (arteri brachialis ke vena basilica proksimal) Keuntungannya gra1t ini dapat dipakai dalam *aktu lebih kurang ; minggu untuk bias dipakai Kerugiannya dapat ter%adi thrombosis dan in1eksi lebih tinggi daripada pemakaian AV 1istula primer Akhir0akhir ini di temukan bah*a gra1t P<.? dilakukan pada dinding dada (arteri aksilaris ke vena aksilaris atau arteri aksilaris ke vena %ugularis) atau pada paha (arteri 1emoralis ke vena 1emoralis) $ambar 7 D. Lo!asi 'enusu!an !atete# hemodialisis da'at dila!u!an di &e&e#a'a tem'at()aitu : %. Vena 1emoralis

Pengertian kateter 1emoralis menurut :artigan (dalam 3ancester, >>2) adalah  pemasangan kanul kateter secara perkutaneous pada vena 1emoralis Kateter dimasukkan ke dalam vena 1emoralis yang terletak di ba*ah ligamen inguinalis Pemasangan kateter 1emoral lebih mudah daripada pemasangan pada kateter subclavian atau %ugularis internal dan umumnya memberikan akses lebih cepat pada sirkulasi Pan%ang kateter 1emoral sedikitnya > cm sehingga u%ung kateter terletak di vena cava in1erior $utch, @toner dan Corea (>>>) mengatakan bah*a indikasi pemasangan kateter 1emoral adalah pada pasien dengan P$
1emoral adalah pada pasien yang mengalami thrombosis ileo1emoral yang dapat menimbulkan resiko emboli (3ancester, >>2) Komplikasi yang umumnya ter%adi adalah hematoma, emboli, thrombosis vena ileo1emoralis, 1istula arteriovenousus, perdarahan peritoneal akibat per1orasi vena atau tusukan yang menembus arteri 1emoralis serta in1eksi ($utch, @toner  Corea, >>>)
$ambar ' ; Vena %ugularis internal Kateter dimasukkan pada kulit dengan sudut 2"" dari sagital, dua %ari di ba*ah clavicula, antara sternum dan kepala clavicula dari otot sternocleidomastoideus Pemakaian kateter  %ugularis internal lebih aman dan nyaman 9apat digunakan beberapa minggu dan pasien tidak perlu di ra*at di rumah sakit Kateter %ugularis internal memiliki resiko lebih kecil ter%adi pneumothoraks daripada subclavian dan lebih kecil ter%adi thrombosis Dliver,

Callery,
$ambar  E. Fa!to#*fa!to# +e#tim&angan +em&uatan A!ses ,as!ula#

anyak 1aktor pertimbangan dalam membuat akses vascular pada pasien :9, tergantung  pada klinis dan apakah $$A atau $$K .aktor 0 1aktor pertimbangan pembuatan akses vaskular antara lain 6 •

-sia

•

9era%at gangguan dan kemungkinan pulih tidaknya 1ungsi gin%al

•


•

Adanya komplikasi

•

Keadaan pembuluh lengan

•

9era%at kedaruratan untuk memulai dialysis

F. +#insi' $emodialisis

Perpindahan Eat melalui membran dialisis di tentukan oleh 2 1aktor utama,yaitu 6 %. 9i1usi

9i1usi berarti perpindahan Eat terlarut 4salut oleh tenaga yang di tentukan oleh perbedaan konsentrasi Eat terlarut di kedua sisi membran dialysis Kecepatan dan arah perpindahan ini di tentukan oleh6 •

luas permukaan membran

•

kecepatan aliran darah dan cairan dialisat

•

•

 perbedaan konsentrasi koo1isien di1usi membran (permeabilitas)

2 Konveksi Konveksi adalah perpindahan Eat terlarut dan pelarut melalui membran akibat tenaga hidrostatik yang beker%a pada membran Perpindahan ini di tentukan oleh6 •


•

3uas permukaan membran

•

Koe1isien di1usi membran (permeabilitas hidraulik membran)

•

Perbedaan tekanan osmotik

•

Pengeluaran cairan secara ultra1iltrasi tergantung terutama pada tekanan hidrostatik (tekanan positive kompartemen darah di tambah tekanan yang negati1 karna dialisat) yang mendorong air melalui membran

•

-. Kom'li!asi )ang da'at tim&ul a!i&at 'ema!aian !atete# "ena sent#al

Komplikasinya antara lain 6  Komplikasi karena penusukkan Komplikasi karena penusukkan yang ter%adi seperti disritmia atrium dan disritmia ventrikel 9isritmia atrium dapat ter%adi #"8 pada pemakaian kateter subclavian dan ter%adi 2"8 disritmia ventrikel
Fn1eksi karena penggunaan kateter merupakan masalah utama Fn1eksi ter%adi akibat migrasi mikroorganisme dari kulit pasien melalui lokasi tusukan kateter dan turun ke  permukaan luar kateter atau dari kateter yang terkontaminasi selama prosedur hemodialisis enurut !issenson (2""7) pemakaian 1emoral kateter beresiko ter%adi  bakteremia ;,8 selama satu minggu kateterisasi dan meningkat men%adi ",'8 setelah 2 minggu kateterisasi Dleh karena itu, pemakaian kateter 1emoral harus dilepaskan setelah  pemakaian satu minggu Fn1eksi ter%adi pula pada pemakaian kateter %ugularis internal sebesar 7,#8 pada ; minggu dan meningkat men%adi ",;8 setelah pemakaiam # minggu ;
Adalah mencegah ter%adinya in1eksi, mencegah adanya bekuan darah di selang kateter double lumen, kateter dapat digunakan dalam *aktu tertentu dan aliran darah men%adi lancar 0. :al yang perlu diperhatikan dalam pera*atan kateter double lumen

Adalah kebersihan kateter, kondisi kateter yang tidak tertekuk, rembesan darah dari sambungan tutup kateter, kateter lepas atau berubah posisi, tanda G tanda peradangan dan keluhan pasien ; Prosedur pera*atan kateter double lumen a Pengka%ian •

Ka%i program medik 

•

Ka%i *arna kulit disekitar lokasi pemasangan chateter double lumen, apakah ada kemerahan

•

Ka%i daerah lokasi penusukan, apakah ada tanda0tanda phlebitis seperti kemerahan, nyeri, bengkak 

•

onitor respon pasien

 b Perencanaan ) Persiapan alat •

@et steril (sarung tangan steril, kasa, pinset anatomis, ; kom,doek berlubang, tu11er)

•

ethadine

•

Alcohol '"8

•

 !aCl ",>8

•

@arung tangan disposable

•

@puit 7 cc

•

Kain perlak (alas)

•

Plester

•

Piala gin%al

•

Plastik 

•

.iksomol 4 tegaderm

•

@alep

2) Persiapan klien •

en%aga privacy klien

•

en%elaskan prosedur yang akan dilakukan

;) Pelaksanaan a

Pera*at mencuci tangan

 b emakai sarung tangan disposable c

9ekatkan alat yang digunakan

d 3etakkan alas (perlak) di ba*ah kateter double lumen e

3epaskan balutan kotor dari badan pasien dan masukkan balutan tersebut ke dalam  plastik kotor

1

3epaskan sarung tangan disposible

g uka set steril h Pakai sarung tangan steril i

Fsilah masing G masing kom dengan betadin solution, alcohol '" 8 5ika di unit hemodialisa menggunakan bromderm spray (alkohol dan bethadine)

 %

3akukan desin1ektan pada area kulit di sekitar lokasi penusukan (e=it site) dengan menggunakan alkohol '"8 dan diulangi sampai kulit bebas dari kotoran Kemudian  berikan desin1ektan dengan bethadine solution secara sirkuler dari arah dalam keluar

k @ekitar e=it site, betroban salep lalu ditutup dengan kasa steril l

erikan heparin pekat sesuai dengan an%uran yang tertera dalam selang pada kateter double lumen (unit hemodialisa)

m Kencangkan kateter double lumen dan tutup kateter double lumen dan klem dalam posisi terkunci (unit hemodialisa) n .iksasi kateter double lumen H elastic verban (1emoral) o
3epaskan sarung tangan steril

s

Pera*at mencuci tangan ( .resenius edical Care, Pera*atan Catheter double lumen, 2"")

d ?valuasi •

Ka%i respon klien 6 keluhan nyeri, ekspresi *a%ah

•

onitor <
•

onitor tanda0tanda peradangan, in1eksi atau iritasi pada area tusukkan

•

onitor kondisi kateter 6 kelancaran, kondisi tertekuk, rembesan

e

9okumentasi

•

Catat kondisi balutan dan kateter sebelumnya *aktu pera*atan

•

keluhan rasa tidak nyaman klien

•

<
+endidi!an Kesehatan Untu! +asien  

An%urkan klien untuk meminimalkan aktivitas seperti ber%alan (1emoralis)

 

eminimalkan %ongkok terlalu lama (khusus 1emoralis)

 

alutan dipertahankan tetap kering dan bersih http644kolangmaniseblogspotcom42"244ahtml