Kasus Pajak – PPh Potong Pungut Kelompok 4: Achmad Faisal -1006695620 |I Dewa Agung 1006774770 |Dharmawan Adi Nugroho1006774783 |Gede Wira1006662881| Made Nadya1008882982 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 2011
Kasus PPH Potong Pungut Kasus Tuan Petruk bertempat tinggal di Bekasi dan sangat taat dalam hal pembayaran pajak. Kegiatan Tuan Petruk selama tahun 2010 adalah: Tuan Petruk bertempat tinggal di Bekasi dan sangat taat dalam hal pembayaran pajak. Kegiatan Tuan Petruk selama tahun 2010 adalah: a. Membayar upah kepada Usman, status kawin menanggung 3 orang anak, yang bekerja untuk Tuan Petruk selama 10 hari dalam sebulan dengan upah harian sebesar Rp80.000 b. Membayar honorarium kepada notaris Suganda A. R. S., S.H. sebesar Rp700.000 sebagai imbalan atas jasa pembuatan akta kredit bank. c.
Membayar komisi sebesar Rp56.000.000 kepada Rusdianto, status kawin belum mempunyai anak, selaku agen lepas penjaja barang dagangan usaha milik Tuan Petruk
d. Membayar honorarium sebesar Rp240.000.000 kepada Liem Swie King, konsultan pemasaran dari Shanghai yang bekerja untuk Tuan Petruk selama 3 bulan. e. Mengimpor komputer dengan harga FOB US$100.000 ditambah ongkos freight sebesar 10% dari FOB dan asuransi sebesar 2% dari C&F, dimana bea masuk 25% dan bea masuk tambahan Rp233.450.000 serta PPN 10% dan PPnBM 20% (kurs yang berlaku US$ 1 = Rp9.100). Sebulan kemudian Tuan Petruk menjual komputer tersebut dan menerima pembayaran dari Kedutaan Besar Irak sebesar Rp2.364.000.000. f.
Melakukan kontrak sewa guna usaha dengan hak opsi atas mesin dan alat berat dimana Fa. Aladdin sebagai lessee. Dalam perjanjian sewa Fa. Aladdin
membayar kepada Tn. Petruk Rp200.000.000 sebulan. g. Membayar Rp250.000.000 kepada Ir. Bombai untuk pekerjaan rancang bangun mulai dari mendesain lahan / lokasi, desain pabrik dan peralatannya, sampai kalkulasi biaya yang diperlukan. h. Menerima pembayaran atas penjualan mobil milik Tuan Semar yang digunakan untuk kegiatan usaha sebesar Rp330.000.000 dimana harga pasar mobil tersebut adalah Rp230.000.000. i.
Membayar bunga dan pokok pinjaman kepada Bank NISP sebesar Rp50.000.000 untuk bunga dan Rp450.000.000 untuk pokoknya.
j.
Membayar bunga pinjaman kepada Tuan Semar sebesar Rp80.000.000 ditambah denda terlambat Rp20.000.000.
k. Membayar royalti kepada Mr. McDonald atas paten miliknya sebesar US$25.000 (kurs yang berlaku US$ 1 = Rp9.000).
l.
Membayar hadiah lomba maraton Bekasi 10 K yang disponsori Tuan Petruk sebesar Rp176.000.000 setelah dipotong Pajak Penghasilan (PPh) kepada Tuan Tugiman, warga negara Indonesia yang sebenarnya menetap di Jepang.
DIMINTA Untuk setiap poin di atas: a. Tentukan apakah Tuan Petruk sebagai pihak yang memotong atau dipotong PPh. b. Tentukan jenis PPh yang terkait dalam setiap transaksi (dalam 1 poin bisa terdapat lebih dari 1 transaksi). c. Hitung PPh yang dipotong / dipungut baik oleh Tuan Semar maupun oleh pihak lain.
Penyelesaian 1) Membayar upah kepada Usman, status kawin menanggung 3 orang anak, yang bekerja untuk Tuan Petruk selama 10 hari dalam sebulan dengan upah harian sebesar Rp80.000. 1) Tuan petruk – pemotong pajak 2) PPh 21, untuk bukan pegawai tidak 3) 0, karena jumlah kumulatif < 150.000/hari, <1.320.000/bulan 2) Membayar honorarium kepada notaris Suganda A. R. S., S.H. sebesar Rp700.000 sebagai imbalan atas jasa pembuatan akta kredit bank. 1) Tuan Petruk – Pemotong Pajak 2) PPH 21, tenaga ahli 3) PPh 21 terutang = 700.000*50*5%=17.500 3)Membayar komisi sebesar Rp56.000.000 kepada Rusdianto, status kawin belum mempunyai anak, selaku agen lepas penjaja barang dagangan usaha milik Tuan Petruk. 1) Tuan petruk – pemotong pajak 2) PPh 21 final 3) Pajak terutang = 56juta*10% = 5,6 juta
4) Membayar honorarium sebesar Rp240.000.000 kepada Liem Swie King, konsultan pemasaran dari Shanghai yang bekerja untuk Tuan Petruk selama 3 bulan. Asumsi : Liem Swie King, WPLN OP 1) Tuan petruk – pemotong pajak 2) PPh 26 3) Pajak Terutang = 240juta*20%=48juta 5)Mengimpor komputer dengan harga FOB US$100.000 ditambah ongkos freight sebesar 10% dari FOB dan asuransi sebesar 2% dari C&F, dimana bea masuk 25% dan bea masuk tambahan Rp233.450.000 serta PPN 10% dan PPnBM 20% (kurs yang berlaku US$ 1 = Rp9.100). Sebulan kemudian Tuan Petruk menjual komputer tersebut dan menerima pembayaran dari Kedutaan Besar Irak sebesar Rp2.364.000.000 a) Tuan Petruk – yang dipungut. Pemungut : Bea Cukai b) PPh 22 c) Asumsi : ada API Nilai Impor= ((((100.000*102%)*110%)*125%)*Rp9100)+233.450.000 =1.509.725.000 Pajak Terutang = NI *2,5% = 37.743.125 Penjualan ke Kedutaan Irak = tidak kena pajak 6) Melakukan kontrak sewa guna usaha dengan hak opsi atas mesin dan alat berat dimana Fa. Aladdin sebagai lessee. Dalam perjanjian sewa Fa. Aladdin membayar kepada Tn. Petruk Rp200.000.000 sebulan. a) Tuan petruk – pihak yg dipotong pajak, pemotong pajak – Fa. Aladdin b) PPh 23, bukan objek pajak c) Pajak Terutang = 0 7)Membayar Rp250.000.000 kepada Ir. Bombai untuk pekerjaan rancang bangun mulai dari mendesain lahan / lokasi, desain pabrik dan peralatannya, sampai kalkulasi biaya yang diperlukan. a) Tuan Petruk – pemotong pajak b) PPh 4 ayat 2 (Final) c) Pajak Terutang =4%*250.000.000 = 10 juta
Asumsi : Usaha kecil menengah 8) Menerima pembayaran atas penjualan mobil milik Tuan Semar yang digunakan untuk kegiatan usaha sebesar Rp330.000.000 dimana harga pasar mobil tersebut adalah Rp230.000.000. Dalam kasus ini, Tuan Petruk merupakan pihak yang dipotong pajak, pemotong nya tidak ada. Pajak terutang:
dihitung dari keuntungan = 330.000.000 – 230.000.000 =
Rp.100.000.000 Dikenakan tariff pasal 17 : Pajak terutang : 5% x 50.000.000 = 2.500.000 15% x 50.000.000 = 7.500.000 Maka Pajak terutang = 10.000.000 9)Membayar bunga dan pokok pinjaman kepada Bank NISP sebesar Rp50.000.000 untuk bunga dan Rp450.000.000 untuk pokoknya. a) Tuan Petrul bukan pemotong pajak b) PPh Badan, 25% c) Pada akhir tahun pajak,bank NISP melaporkan sendiri pendapatan atas bunga diatas, dan atas EBIT bank NISP, barulah dikenai PPh Badan , 25% 10)Membayar bunga pinjaman kepada Tuan Semar sebesar Rp80.000.000 ditambah denda terlambat Rp20.000.000. a) Tuan pertuk bukan pemotong pajak b) PPh pasal 17 c) Pada akhir tahun pajak Tuan Semar melaporkan sendiri pendapatan bungan serta denda nya diatas, pada SPT tahunan nya, kemudian atas total pendapatan yang tidak final, dikenali PPh pasal 17 ayat 1 (a), kemuadian membayar kurang / lebih bayar pajak , setalah Pajak terutang nya dikurangi dengan kreditkredit pajaknya 11) Membayar royalti kepada Mr. McDonald atas paten miliknya sebesar US$25.000 (kurs yang berlaku US$ 1 = Rp9.000). a) Tuan Pertuk – pemotong pajak b) PPh 26
c) Pajak Terutang = 25.000*9.000*20% =45 juta 12)Membayar hadiah lomba maraton Bekasi 10 K yang disponsori Tuan Petruk sebesar Rp176.000.000 setelah dipotong Pajak Penghasilan (PPh) kepada Tuan Tugiman, warga negara Indonesia yang sebenarnya menetap di Jepang. a) Tuan Petrtuk : Pemotong Pajak b) PPh 26 c) Pajak Terutang = 20%*176.000.000 = 35.200.000